∑ Xi
̅=
X
n
Keterangan:
̅
X = mean sampel
∑ Xi = jumlah data
n = jumlah siswa
z = variabel unit standar
5) Daerah kritis:
DK = {L L > Lα,;n}
6) Keputusan uji:
H0 diterima jika Lobs ∉ DK
H0 ditolak jika Lobs ∈ DK
7) Kesimpulan:
Jika H0 diterima, berarti sampel berasal dari populasi yang
berdistribusi normal.
Jika H0 ditolak, berarti sampel berasal dari populasi yang tidak
berdistribusi normal.
(Budiyono, 2013: 170)
1. Uji Hipotesis Penelitian
Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis variansi dua
jalan dengan sel tak sama. Sebelum dilakukan analisis variansi dua jalan
dengan sel tak sama dilakukan uji prasyarat normalitas dan homogenitas.
Tujuan dari analisis variansi dua jalan ini adalah untuk menguji signifikansi
faktor baris, faktor kolom dan kombinasi faktor baris dan kolom terhadap
variabel terikat (kemampuan Computational Thinking siswa). Faktor baris
adalah model pembelajaran/faktor A yang terdiri dari model pembelajaran ........
dan model pembelajaran............., sedangkan faktor baris adalah kategori self
.........../faktor B yang terdiri dari self ........... tinggi, self ........... sedang dan self
........... rendah. Teknik analisis data ini digunakan untuk menguji hipotesis
yang telah diajukan di awal. Selanjutnya, data akan ditampilkan dalam bentuk
tabel dua jalan dengan baris menunjukkan model pembelajaran dan kolom
menunjukkan kategori self ........... siswa. Adapun tabelnya disajikan pada
Tabel 3.7.
Tabel 3.7 Tata Letak Data
Self ...........
nij
adalah jumlah kuadrat deviasi data amatan pada sel ij
̅̅̅̅̅
ABij adalah rataan pada sel ij
Ai = ∑i ̅̅̅̅̅
ABij adalah jumlah rataan pada baris ke-i
Bj = ∑j ̅̅̅̅̅
ABij adalah jumlah rataan pada kolom ke-j
G = ∑ij ̅̅̅̅̅
ABij adalah jumlah rataan semua sel
Untuk memudahkan perhitungan, didefinisikan besar-besaran (1), (2), (3),
(4), dan (5) sebagai berikut.
G² B2j
(1) = (4) = ∑i
pq p
(2) = ∑ij SSij (5) = ∑ij ̅̅̅̅̅
AB2ij
A2i
(3) = ∑i
q
Dari perhitungan di atas diperoleh jumlah kuadrat, yaitu jumlah
kuadrat baris (JKA), jumlah kuadrat kolom (JKB), jumlah kuadrat
interaksi (JKAB), jumlah kuadrat galat (JKG), dan jumlah kuadrat total
(JKT). Berdasarkan sifat-sifat sistematis tertentu dapat diturunkan
formula-formula untuk JKA, JKB, JKAB, JKG, dan JKT sebagai berikut.
JKA = n̅h {(3) – (1)}
JKB = n̅h {(4) – (1)}
JKAB = n̅h {(1) + (5) – (3) – (4)}
JKG = (2)
JKT = JKA + JKB + JKAB + JKG
Derajat kebebasan untuk masing-masing jumlah kuadrat tersebut adalah:
dkA =p-1
dkB =q-1
dkAB = (p – 1)(q – 1)
dkT =N-1
dkG = N – pq
Berdasarkan jumlah kuadrat dan derajat kebebasan masing-masing,
diperoleh rerata kuadrat berikut.
JKA
RKA =
dkA
JKB
RKB =
dkB
JKAB
RKAB =
dkAB
JKG
RKG =
dkG
e) Daerah kritis:
Untuk masing-masing nilai F pada statistik uji, daerah kritisnya adalah:
Daerah kritis untuk Fa adalah DK = {F | F > Fα;p-1,N-pq}
Daerah kritis untuk Fb adalah DK = {F | F > Fα;q-1,N-pq }
Daerah kritis untuk Fab adalah DK = {F | F > Fα;(p-1)(q-1),N-pq}
(Budiyono, 2013: 229-231)
f) Keputusan uji:
H0 ditolak apabila harga statistik uji yang bersesuaian melebihi daerah
kritis.
H0 diterima apabila harga statistik uji yang bersesuaian kurang dari
daerah kritis.
g) Rangkuman analisis
Tabel 3.8 Rangkuman Analisis Variansi Dua Jalan Sel Tak Sama
Sumber JK dk RK Fobs Fα Keputusan
Model H0 ditolak/
Pembelajaran JKA p-1 RKA Fa F*
H0 diterima
(A)
H0 ditolak/
Self ............
JKB q-1 RKB Fb F*
(B) H0 diterima
H0 ditolak/
Interaksi
JKAB (p-1)(q-1) RKAB Fab F*
(AB) H0 diterima
dengan:
Fi.-j. adalah nilai Fobs pada pembandingan baris ke-i dan baris ke-j
̅i. adalah rataan pada baris ke-i
X
̅j. adalah rataan pada baris ke-j
X
RKG adalah rataan kuadrat galat yang diperoleh dari perhitungan anava
ni. adalah ukuran sampel baris ke-i
nj. adalah ukuran sampel baris ke-j
Daerah kritis untuk uji itu adalah:
DK = { F | F > (p – 1) Fα;p-1,N-pq}
2) Uji Scheffe untuk komparasi rataan antar kolom adalah:
̅ -X
(X ̅.j )²
.i
F.i-.j = 1 1
RKG(n + n )
.i .j
dengan:
Fij-jk adalah nilai Fobs pada pembandingan rataan pada sel ij dan rataan
pada sel kj
̅ij adalah rataan pada sel ij
X
̅kj adalah rataan pada sel kj
X
RKG adalah rataan kuadrat galat yang diperoleh dari perhitungan anava
nij adalah ukuran sel ij
nkj adalah ukuran sel kj
Daerah kritis untuk uji itu adalah:
DK = { F | F > (pq – 1) Fα;pq-1,N-pq}
4) Uji Scheffe untuk komparasi rataan antar sel pada baris yang sama
adalah:
̅ -X
(X ̅ik )²
ij
Fij-ik = 1 1
RKG(n + n )
ij ik