1
Pengacakan dan Denah Rancangan
Pengacakan adalah suatu proses yang membuat kaidah-kaidah
peluang dapat diterapkan sehingga analisis data menjadi sahih.
Melalui pengacakan setiap satuan percobaan mempunyai peluang
yang sama untuk menerima suatu perlakuan. Pengacakan dapat
dikerjakan dengan cara undian (lotere) atau menggunakan tabel
bilangan/angka acak ataupun menggunakan software komputer.
Contoh 3:
Suatu percobaan dengan 3 perlakuan (perlakuan A, B dan C) dengan
masing-masing perlakuan diulang sebanyak 5 kali. Tentukanlah
denah lapangan RAL !
Solusi Contoh 3:
Diketahui : perlakuan = 3; replikasi = 5
3 x 5 = 15 , berarti harus tersedia 15 satuan percobaan.
Dengan menggunakan tabel angka acak, maka pilihlah 15 bilangan
acak. Pilih secara sembarang misal baris ke -10 dan kolom ke-20.
Pilih 15 angka dalam susunan 3 digit. Pembacaan dapat dilakukan
secara vertikal atau horizontal. Pembacaan secara vertikal sbb :
118 701 789 965 688 638 901 841 396 802 687 938 377 392 848
1 8 9 15 7 5 13 11 4 10 6 14 2 3 12
2
Angka dibawah angka acak merupakan rangking.
Satuan-satuan percobaan dengan nomor 1, 8, 9, 15 dan 7 akan menerima
perlakuan A. Satuan-satuan percobaan dengan nomor 5, 13, 11, 4 dan 10
akan menerima perlakuan B sedangkan nomor 6, 14, 2, 3 dan 12 akan
menerima perlakuan C.
Denah Lapangan dari Rancangan Acak Lengkap (RAL) sbb
Nomor 1 2 3
Perlakuan A C C
4 5 6
B B C
7 8 9
A A A
10 11 12
B B C
13 14 15
B C A
3
Model Linier dan Analisis Ragam Untuk RAL
; i = 1, 2, ... , t
j = 1, 2, ... , i
Dimana :
4
ri dapat sama dengan r, dalam arti semua perlakuan diulang sebanyak r
kali (perlakuan dengan ulangan yang sama)
Dimana
dan
5
Pendugaan terhadap galat percobaan juga dapat ditentukan sbb :
dan
6
Hipotesis yang akan diuji dengan model tetap sbb :
H0 : 1 = 2 = ... = t (nilai tengah dari semua perlakuan adalah sama)
H1 : minimal ada satu nilai tengah yang tidak sama dengan lainnya
7
Data Pengamatan untuk RAL yang terdiri dari t Perlakuan dan r ulangan
Perlakuan Total
1 2 ....................... t
Y11 Y21 ...................... Yt1
Y12 Y22 ...................... Yt2
Y1r Y2r ............... Ytr
Total Y1 . Y2 . ............... Yt . Y ..
Nilai
Tengah
(rata-rata)
dan atau
8
Berdasarkan data pengamatan, maka dapat dibuat analisis variansi (analisis
ragam) sebagai berikut :
9
= Total banyaknya pengamatan - 1
= Banyaknya perlakuan - 1
Derajat Bebas Galat (db galat) dapat dihitung melalui 2 cara, yaitu :
db galat = db total – db perlakuan
db galat = t (r – 1)
= (Total banyaknya perlakuan)(total banyaknya ulangan – 1)
10
Statistik penguji F dihitung sbb :
Galat
(dalam perlakuan) t(r – 1) JKG KTG 2
Total rt-1 JKT - -
3) ij timbul secara acak dan menyebar secara normal dengan nilai
tengah sama dengan nol dan ragam (2).
12
E(ij) = 0, dan i serta ij adalah peubah acak yang bebas
13
Tabel Analisis Variansi untuk RAL Model Acak
Sumber Derajat Jumlah Kuadrat Nilai Harapan
Keragaman Kebebasan Kuadrat Tengah Kuadrat Tengah
(db) (JK) (KT) E(KT)
Perlakuan
(antar perlakuan) t-1 JKP KTP 2 + 2
Galat
(dalam perlakuan) t(r – 1) JKG KTG 2
Total rt-1 JKT - -
14
Sedangkan untuk model tetap dengan kondisi sederhana i = 0
15
Contoh 4 : (Penerapan RAL Model Tetap dengan Ulangan yang sama)
Suatu penelitian mengenai kandungan nitrogen dalam milligram dari
tanaman ”red clover” yang disuntik dengan jamur Rhizobium Trifolii
ditambah gabungan dari lima strain Rhizobium Melitoti. Terdapat enam
perlakuan, dimana lima perlakuan merupakan penularan Rhizobium Trifolii
salah satu Rhizobium Melitoti serta satu perlakuan merupakan penularan
gabungan dari semua strain. Penularan dilakukan di rumah kaca, dimana
setiap perlakuan dilakukan pada 5 pot tanaman. Jumlah pot yang
disediakan adalah 30 buah dengan tanaman yang serupa. Penyuntikan
keenam perlakuan dilakukan secara acak. Percobaan menggunakan
rancangan acak lengkap. Hasil pengukuran kandungan Nitrogen tanaman
”red clover” (mg) sebagai berikut :
16
Solusi Contoh 4 :
17
3. Hipotesis
Hipotesis yang akan diuji melalui model ini adalah :
4. Perhitungan
Tahap-tahap perhitungan sebagai berikut :
a. Derajat bebas (db) untuk setiap sumber keragaman sbb:
db total = t.r – 1 = (6)(5) – 1 = 29
db perlakuan = t – 1 = 6 – 1 = 5
db galat = t(r-1) = 6(5-1) = 24
18
b. Dengan menggunakan notasi yij sebagai pengukuran hasil kandungan
nitrogen untuk masing-masing tanaman, t sebagai jumlah
perlakuandan r jumlah ulangan proses perhitungan Jumlah Kuadrat
(JK) sebagai berikut :
20
e. Berdasarkan hasil perhitungan di atas, dapat disusun tabel analisis
variansi (ANAVA) sebagai berikut :
21
5. Kaidah Keputusan
Adapun kaidah keputusan pengujian adalah sebagai berikut :
a. Jika Fhitung lebih besar dari pada Ftabel pada taraf 1%, perbedaan
diantara nilai tengah perlakuan (atau pengaruh perlakuan)
dikatakan sangat nyata (Fhitung ditandai dengan tanda **).
b. Jika Fhitung lebih besar dari pada Ftabel pada taraf 5%, tetapi lebih
kecil daripada Ftabel pada taraf 1%, perbedaan diantara nilai tengah
perlakuan dikatakan nyata (Fhitung dapat ditandai dengan tanda *).
c. Jika Fhitung lebih kecil dari pada Ftabel pada taraf 5%, perbedaan
diantara perlakuan dikatakan tidak nyata (Fhitung dapat ditandai
dengan tn).
22
6. Kesimpulan
Rata-rata (yang sesungguhnya) dari keenam perlakuan yang
dicobakan tidak semuanya sama, atau paling sedikit ada satu
perlakuan yang rata-ratanya berbeda dengan yang lain, atau paling
sedikit ada satu perlakuan yang mempengaruhi kandungan nitrogen
tanaman sehingga nilai rata-ratanya berbeda dengan yang lainnya.
Hasil perhitungan di atas, menghasilkan nilai KK = 17,26%. Nilai KK
menunjukkan derajat ketepatan dalam suatu percobaan tertentu.
Koefisien keragaman (KK) merupakan indeks keterandalan yang
baik bagi suatu percobaan. Ia menunjukkan galat percobaan sebagai
persentase dari nilai tengah umum, sehingga jika nilai KK semakin
besar menunjukkan keterandalan suatu percobaan semakin rendah.
Dengan demikian untuk penelitian diatas galat percobaan sebagai
persentase dari nilai tengah umum adalah 17,26%. Walaupun tidak
ada patokan berapa sebaiknya nilai kk ini, tetapi percobaan yang
cukup andal, sebaiknya nilai kk tidak melebihi 20%.
23
Contoh 5 : RAL Model I (Model Tetap) dengan ulangan tidak sama
Empat macam campuran makanan diberikan kepada kambing dalam rangka
percobaan untuk meningkatkan pertambahan berat dagingnya. Untuk itu
tersedia 18 ekor kambing dimana 5 ekor diberi campuran makanan pertama, 5
ekor diberi campuran makanan kedua, 4 ekor diberi campuran makanan
ketiga dan 4 ekor diberi campuran makanan keempat. Pengambilan kambing
untuk dicoba dengan salah satu dari keempat makanan yang tersedia
dilakukan secara acak. Setelah percobaan selesai berat badannya dicatat dan
dihasilkan data sbb :
Campuran Makanan ke Jumlah
1 2 3 4
Pertambahan Berat 12 14 6 9
20 15 16 14
23 10 16 18
10 19 20 19
17 22 - -
Total 82 80 58 60 280
Banyak Pengamatan 5 5 4 4 18
Rata-rata 16,4 16,0 14,5 15,0 15,56 24
Solusi :
Model
Yij = + i + ij
Hipotesis
H0 : i = 0 ; i = 1,2,3,4 dengan i = 0 (tidak ada perbedaan
mengenai efek/pengaruh keempat makanan terhadap
penambahan berat badan kambing)
H1 : i 0 (Ada perbedaan efek/pengaruh keempat makanan terhadap
penambahan berat badan kambing)
25
Ry = Jumlah Kuadrat-kuadrat (JK) untuk rata-rata
26
Sumber Variasi db JK KT EKT
Rata-rata 1 Ry R -
Antar Perlakuan t-1 Py P
i2 =nii2/(k-1)
ANAVA
27
Jika diambil taraf nyata = 0,05, maka berdasarkan tabel distribusi F
untuk 1 = 3 dan 2 = 14 diperoleh Ftabel = 3,34.
Fhitung (0,128) < Ftabel (3,34) maka hipotesis nol diterima berarti keempat
macam campuran makanan telah memberikan pengaruh yang sama atau
tidak berbeda secara nyata terhadap penambahan berat badan kambing.
28
TUGAS I
1. Buatlah RAL Model Acak dari suatu pabrik tekstil yang memproduksi kain tenun
dengan menggunakan peralatan tenun dalam jumlah yang banyak. Pemilik pabrik
menginginkan agar peralatan tersebut homogen sehingga kain tenun yang
dihasilkan mempunyai kekuatan (daya tahan) yang sama. Untuk mengetahui
apakah peralatan tenun yang dimilikinya bersifat homogen dalam menghasilkan
kain tenun, maka dilakukan suatu penelitian. Penelitian dilakukan dengan
mengambil secara acak 4 buah peralatan tenun dari semua peralatan tenun yang
ada. Pengamatan terhadap daya tahan kain yang dihasilkan setiap peralatan
tenun diulang sebanyak 4 kali. Hasil pengamatan pada tabel berikut :
30
31
32
33