(sampling distribution)
Populasi
n Contoh
, 2
Xbar, s2
Xbar1
n
Xbar2
n Xbar, s2 n besar
(berdasarkan data
Diterima
contoh)
Ditolak
Apapun kesimpulan yang diambil berdasarkan data
contoh, mengandung peluang membuat kesalahan.
Bentuk Hipotesis
Hipotesis dalam statistika dinyatakan dalam dua
bentuk yaitu:
H0 (hipotesis nol)
H1 / HA (hipotesis alternatif)
Two-Tail One-Tail
Hypothesis Hypothesis
H0 : = 0 H0 : 0 H0 : 0
H1 : 0 H1 : < 0 H1 : > 0
Kesalahan Kesimpulan
Kondisi Sebenarnya
(tapi tidak diketahui)
H0 Benar H0 Salah
Kesimpulan Konfirmasi
Type II Error
(berdasarkan data
Terima H0 ()
contoh)
Tolak H0
Type I Error
()
ditentukan oleh pengambil kesimpulan. Secara umum
membesar jika mengecil. disebut juga sebagai
taraf nyata (significance level).
Kesalahan Kesimpulan
H0: = 55
H1: = 60
0 1
Pengambilan Kesimpulan
H0 : = 0
H1 : 0
Jika H0 benar maka x-bar akan menyebar
mengikuti sebaran N(0, 2/n)
Wilayah penolakan H0:
1. x-bar lebih dari 0 + z/2 2/n
2. x-bar kurang dari 0 – z/2 2/n
Pengambilan Kesimpulan
H0 : = 0
H1 : 0
x 0
t hitung
s
n
Tolak H0 jika |thitung| > t/2 dengan derajat bebas (n – 1)
Pengambilan Kesimpulan
Daerah penolakan H0 sangat tergantung dari bentuk hipotesis
alternatif (H1) dan statistik uji
daerah kritis
(critical region)
Uji Z (Z-test)
H1: < 0 Tolak H0 jika zhitung < -z (tabel)
H1: > 0 Tolak H0 jika zhitung > z (tabel)
H1: 0 Tolak H0 jika |zhitung| > z/2(tabel)
Uji t (t-test)
H1: < 0 Tolak H0 jika thitung < -t(; db=n-1)(tabel)
H1: > 0 Tolak H0 jika thitung > t(; db=n-1)(tabel)
H1: 0 Tolak H0 jika |thitung| > t(/2; db=n-1)(tabel)
Ilustrasi
• Batasan yang ditentukan oleh pemerintah terhadap emisi gas
CO kendaraan bermotor adalah 50 ppm.
• Sebuah perusahaan baru yang sedang mengajukan ijin
pemasaran mobil, diperiksa oleh petugas pemerintah untuk
menentukan apakah perusahan tersebut layak diberikan ijin.
• Sebanyak 20 mobil diambil secara acak dan diuji emisi CO-nya.
• Dari data yang didapatkan, rata-ratanya adalah 55 dan
ragamnya 4.2.
• Dengan menggunakan taraf nyata 5%, layakkah perusahaan
tersebut mendapat ijin ?
• Hipotesis yang diuji:
H0 : 50 vs H1 : > 50
• Statistik uji:
th= (55-50)/(4.2/20)=10.91
Contoh I Contoh II
(n1) (n2)
Bentuk Hipotesis
• Hipotesis
– Hipotesis satu arah (One-Tail Hypothesis)
H0: 1- 2 0 vs H1: 1- 2 < 0
• Jika 0 = 0
– Hipotesis satu arah (One-Tail Hypothesis)
H0: 1 2 vs H1: 1 < 2
Jika diasumsikan ragam kedua populasi tidak sama besar atau 21 22
s12 s22
s x1 x2
n1 n2
• Daerah kritis pada taraf nyata ()
– Pada prinsipnya sama dengan kasus satu contoh,
dimana daerah penolakan H0 sangat tergantung
dari bentuk hipotesis alternatif (H1) dan statistik uji
H1: 1- 2 <0 Tolak H0 jika th < -t(; db)(tabel)
H1: 1- 2 >0 Tolak H0 jika th > t(; db)(tabel)
H1: 1- 2 0 Tolak H0 jika |th | > t(/2; db)(tabel)
Derajat Bebas Pengujian
Kertasku 30 35 50 45 60 25 45 45 50 40
MultiKertas 50 60 55 40 65 60 65 65 50 55
( x2 x1 ) 0 56.5 42.5 0
th 3.36
( s12 / n1 ) ( s22 / n2 ) 106.94 / 10 66.94 / 10
Pasangan 1
Pasangan …
Pasangan n
Perbandingan Nilai Tengah Data Berpasangan
d
d i
51
5.1 sd2 i
10(273) (51) 2
1.43
n 10 n(n 1) 10(9)
d d 5.1 5
t 0.26
sd 1.20 / 10
n
• Daerah kritis pada =5%
Tolak H0, jika th > t(=5%,db=9)= 1.833
• Kesimpulan:
Terima H0, artinya data tidak mendukung hipotesis
bahwa program diet tersebut dapat mengurangi
berat badan lebih dari 5 kg
Latihan
• Suatu prosedur keselamatan kerja sedang diterapkan pada
suatu perusahaan. Rata-rata jam kerja yang hilang per minggu
akibat adanya kecelakaan, sebelum dan sesudah pelaksanaan
prosedur keselamatan ini, dicatat pada 10 pabrik perusahaan
tersebut dengan hasil berikut ini.
Pabrik 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Sebelum 31 19 25 32 16 15 24 26 28 18
Sesudah 23 21 22 29 15 16 25 21 24 17
• Statistik uji :
max(s12 , s 22 )
f hit ~ f db1 n1 1;db2 n 2 1
min(s12 , s 22 )