MAKALAH
Disusun untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Matematika Ekonomi dan Keuangan
yang dibina oleh Bapak Drs. Eddy Budiono, M.Pd.
Oleh
Kelompok 9
Tabel 1.
1
1.1.1 Fungsi Marjinal Secara Umum
Turunan parsial untuk fungsi produksi Cobb-Douglas dirangkum dalam Tabel 1.
Turunan pertama adalah fungsi marginal, yang disebut sebagai produk marjinal. Turunan kedua
(laju perubahan turunan pertama) menunjukkan apakah produk marjinal ( , )
meningkat atau menurun. Di bagian 6.5, hukum pengembalian hasil kerja yang berkurang
diuraikan. Hukum pengembalian modal berkurang mencerminkan perubahan dalam output
yang dihasilkan dari perubahan modal, menjaga tenaga kerja tetap konstan.
Fungsi produksi Cobb-Douglas menunjukkan hasil yang berkurang untuk masing-
masing faktor. Hal ini dikonfirmasi oleh turunan kedua negatif:
Hukum semakin berkurangnya hasil kerja: <0
Hukum pengembalian modal yang semakin berkurang: <0
Ingat: Turunan kedua negatif juga menunjukkan bahwa kurva cekung ke arah asal.
Contoh :
Solusi :
Turunan kedua untuk fungsi produksi dihitung dengan menurunkan turunan pertama lagi,
sebagai berikut:
Tabel 2.
2
Tabel 3.
Tabel 4.
3
meningkatkan tenaga kerja, yaitu jumlah unit modal yang akan diganti ketika tenaga kerja
meningkat sebesar satu unit, sementara masih mempertahankan hasil produksi yang sama, .
adalah cara singkat untuk menunjukkan nilai kemiringan di ( , )
= +
Gambar 1.
0= +
− =
− =
− =
1
4
=−
Sebagai turunan parsial dan masing-masing adalah produk marjinal tenaga kerja dan
produk marjinal modal, biasanya dilambangkan dengan , , dan dapat juga ditulis
sebagai
=−
Contoh :
Fungsi produksi diberikan oleh persamaan = 10 . .
.
a. Buat grafik isoquant untuk = 50 dan = 70.
b. Turunkan pernyataan produk marjinal tenaga kerja dan produk marjinal modal.
c. Simpulkan pernyataan untuk kemiringan isoquant, / . Untuk = 50 hitunglah
di = 1 dan berikan interpretasi verbal dari jawabanmu.
Solusi :
a. Substitusi = 50 ke dalam persamaan fungsi produksi dan selesaikan = ( ).
50 = 10 . .
5= . .
5
.
= .
25
=
Demikian pula, persamaan isoquant untuk = 70 maka = 49/ .
Sehingga kita dapat menghitung beberapa titik untuk setiap isokuan, seperti yang
ditunjukkan pada Tabel 5 dan grafiknya pada Gambar 2.
Tabel 5.
5
Gambar 2.
=− =−
1
Atau dapat menggunakan cara lain, yaitu
6
−0.5 0.5
5
=− =− 0.5 −0.5
=−
5
Ketika = 1,
25
=− =− = −25
1
Ini berarti produser bersedia memberikan 25 unit modal untuk menerima satu unit kerja
lebih banyak dan tetap mempertahankan produksi, = 50.
−1 − +1
⁄
∶ =− =− =− −1
=− − +1 = −
⁄
Sehingga dalam bentuk tereduksi dinyatakan sebagai berikut:
=−
kemudian, ganti menjadi dan menjadi dari persamaan diatas diperoleh output baru
yang dinyatakan sebagai berikut
= ( ) ( )
=
+
=
+
=
7
Jika α + β > 1, maka proporsional perubahan dalam output lebih besar dari perubahan
proporsional dalam setiap inputan. Ini digambarkan sebagai peningkatan hasil skala.
Misalnya, jika = 2, + = 1.3, maka = 21.3 = 2.5 .
Catatan: returns to scale dikenal sebagai hukum produksi jangka panjang sedangkan hukum
pengembalian yang berkurang terhadap tenaga kerja atau modal dikenal sebagai hukum
produksi jangka pendek.
Contoh :
Diketahui fungsi produksi Cobb-Douglas
= 50 . .
= 50 . .
= 50 . .
Solusi :
Tingkat output dihitung dengan mengganti nilai yang sesuai dari dan ke dalam setiap fungsi
produksi. Perhitungannya adalah
8
Tabel 6.
∆ ≅ ∆ + ∆
9
1. Total Utility (kepuasan total) adalah keseluruhan kepuasan yang diperoleh konsumen karena
mengonsumsi suatu barang atau jasa.
2. Marginal Utility (kepuasan marginal) adalah perubahan utilitas total karena adanya
perubahan konsumsi suatu barang sebesar satu satuan unit.
Analisis fungsi utilitas sejajar dengan fungsi produksi pada bagian sebelumnya. Fungsi
utilitas menggambarkan utilitas sebagai fungsi barang yang dikonsumsi dan dapat ditulis dalam
bentuk umum seperti berikut
= ( , )
Fungsi utilitas yang sering digunakan dalam analisis ekonomi adalah fungsi utilitas Cobb-
Douglas yang dinyatakan dalam bentuk umum seperti berikut
=
dimana adalah konstan dan 0 < < 1, 0 < < 1, > 0, > 0. dan adalah jumlah
barang dan yang dikonsumsi. Sebagai contoh, fungsi utilitas Cobb-Douglas dalam bentuk
tertentu dapat ditulis sebagai
. .
= 10
1.3.1 Utilitas Marginal
Utilitas marginal berhubungan dengan kebutuhan manusia. Namun kebutuhan manusia
tidak memiliki batas. Sehingga dalam pemenuhan kebutuhannya manusia perlu membuat
keputusan dalam menentukan pilihan mana yang akan dia ambil agar tercapai kepuasan yang
maksimal. Berdasarkan Hukum Gossen atau Hukum Utilitas Marginal yang Menurun (Law
Of Diminishing Marginal Utility) berlaku bahwa “apabila tambahan utilitas atau nilai guna
yang akan diperoleh dari seseorang dari mengkonsumsi suatu barang akan menjadi semakin
sedikit apabila orang tersebut terus menerus menambah konsumsinya dan pada akhirnya
tambahan nilai guna tersebut akan menjadi negative”.
Gambar 3.
10
Pada Gambar 3 terlihat bahwa konsumsi suatu barang secara kontinu akan mencapai suatu titik
yang disebut dengan titik kepuasan puncak atau titik jenuh. Dan konsumsi yang dilakukan
setelah mencapai titik puncak akan menurunkan tingkat kepuasan dari barang tersebut secara
total.
Dalam Bab 6, utilitas dinyatakan sebagai fungsi dari satu variabel, . Oleh karena itu, utilitas
marginal didefinisikan sebagai turunan dari utilitas total terhadap ,
= ( ), maka = =
Pada bagian ini, di mana = ( , ), utilitas marjinal didefinisikan sebagai turunan parsial:
11
Gambar 4.
Keterangan :
Ketika konsumen mau beralih pilihan dari ( , ) menjadi ( , ), maka ia akan
mengorbankan sejumlah barang untuk mendapatkan lebih banyak barang .
Besarnya pengorbanan konsumen adalah ( − ) atau ∆ (karena slopenya menurun
maka memiliki tanda negatif, dengan demikian ditulis −∆ ).
Sedangkan tambahan jumlah barang yang didapat adalah sebesar ( − ) atau ∆ .
Marginal Rate of Substitution (MRS) adalah sebesar −∆ /∆ .
Kemiringan kurva indiferen / disebut Marginal Rate of Substitution (MRS), dan dapat
dinyatakan dalam utilitas marginal barang dan barang . Pernyataan tersebut berasal dari
diferensial total,
= +
0= +
− =
− =
− =
1
=−
12
Secara konvensional, ≡ dan ≡ maka, persamaan di atas dapat ditulis ulang
seperti berikut
=−
Jadi, kemiringan kurva indiferen, MRS, sama dengan rasio utilitas marginal dari barang
terhadap utilitas marginal dari barang .
Contoh :
. .
Fungsi utilitas diberikan pada persamaan =8
a. Grafik kurva indiferen = 40, = 48, dan = 56.
b. Turunkan pernyataan pada utilitas marginal untuk barang dan barang .
c. Simpulkan pernyataan untuk kemiringan kurva indiferen, / .
Solusi :
a. Substitusi = 40 ke dalam persamaan fungsi utilitas dan menyelesaikan = ( ):
. .
40 = 8
. .
5=
5 .
.
=
25
=
Tabel 7.
13
Gambar 5.
. ) . . .
b. Utilitas marginal untuk barang adalah = = 8(0.5 =4 .
. (0.5 . )=4 . .
Utilitas marginal untuk barang adalah = =8 .
c. Untuk mencari MRS, substitusi pernyataan utilitas marginal dari masing-masing barang ke
dalam persamaan
. .
4
=− = =− =−
4 . .
= .
Selanjutnya, akan diperiksa elastisitas harga permintaan dan elastisitas permintaan lainnya
untuk fungsi permintaan yang lebih umum pada bentuk
= ( , , ...)
Dimana,
= kuantitas permintaan barang A
= harga barang A
= pendapatan konsumen
= harga barang B
Responsivitas kuantitas yang diminta dari barang A terhadap perubahan dalam ketiga variabel
ini adalah sebagai berikut
14
a) Elastisitas harga permintaan
Mengukur perubahan presentase dalam terhadap dimana dan tetap/ konstan
maka,
= .
= .
= .
Contoh :
Fungsi permintaan untuk barang A diberikan oleh
= 100 − 2 + 0.2 + 0.3
Tentukan elastisitas harga, pendapatan, dan cross-price permintaan di = 6, =
500, = 10.
Solusi :
= 100 − 2 + 0.2 + 0.3
= 100 − 2(6) + 0.2(500) + 0.3(10) = 191
Turunan parsial dari fungsi Turunan parsial dari fungsi Turunan parsial dari fungsi
permintaan terhadap permintaan terhadap permintaan terhadap
adalah adalah adalah
= −2 = 0.2 = 0.3
Maka, Maka, Maka,
= . = . = .
6 500 10
= (−2) . = −0.06 = (0.2) . = 0.52 = (0.3) . = 0.02
191 191 191
Tabel 8.
15
1.4.2 Elastisitas Parsial Tenaga Kerja dan Modal
Elastisitas parsial tenaga kerja didefinisikan sebagai perubahan proporsional dalam
output (Q) yang dihasilkan dari perubahan proporsional dalam input tenaga kerja (L) ketika
modal tetap konstan
= .
Elastisitas parsial tenaga kerja juga dapat dinyatakan sebagai rasio produk marginal tenaga
kerja ( ) terhadap produk rata-rata tenaga kerja ( ),
⁄
= = =
⁄
Fungsi produksi Cobb-Douglas adalah suatu fungsi produksi yang ingin memperlihatkan
pengaruh input yang digunakan dengan output yang diinginkan. Untuk fungsi produksi Cobb-
Douglas, = maka,
= . = = =
Demikian pula, elastisitas parsial modal didefinisikan sebagai perubahan proporsional dalam
output (Q) yang dihasilkan dari perubahan proporsional dalam input modal (K) ketika tenaga
kerja tetap konstan
= .
Elastisitas parsial modal juga dapat dinyatakan sebagai rasio produk marginal modal ( )
terhadap produk rata-rata modal ( ),
⁄
= = =
⁄
= . = = =
Contoh :
. .
Turunkan elastisitas parsial tenaga kerja dan modal untuk fungsi produksi = 10 .
Solusi :
Elastisitas parsial tenaga kerja Elastisitas parsial modal
= . = .
Maka, Maka,
. . . (0.5 . ).
= 10(0.5 ) . = 10
16
. . ) . . )
0.5(10 0.5(10
= =
0.5( ) 0.5( )
= =
= 0.5 = 0.5
= =
Tabel 9.
17
+ +
=
1 − (1 − )
Diferensiasi parsial dapat digunakan untuk menentukan efek pada tingkat ekuilibrium
pendapatan dari perubahan yang sangat kecil dalam salah satu variabel : , , atau .
Contoh :
Model pendapatan nasional untuk perekonomian tiga sektor diberikan
= + + , = + , =
dan ekuilibrium pendapatan nasional diberikan oleh persamaan
+ +
=
1 − (1 − )
Gunakan turunan parsial untuk mendapatkan tingkat perubahan dalam yang dihasilkan dari
perubahan yang sangat kecil di
a) Investasi
b) Pengeluaran pemerintah
c) Tingkat perpajakan
Solusi :
a) Tingkat perubahan terhadap adalah turunan parsial pertama terhadap .
Karena tingkat investasi swasta berubah, tulis bukan .
+ +
=
1 − (1 − )
1
=
1 − (1 − )
Turunan parsial ini dikenal sebagai pengganda investasi.
b) Tingkat perubahan terhadap adalah turunan parsial pertama terhadap .
Karena tingkat pengeluaran pemerintah berubah, tulis bukan .
+ +
=
1 − (1 − )
1
=
1 − (1 − )
Turunan parsial ini dikenal sebagai pengganda pengeluaran pemerintah.
c) Tingkat perubahan terhadap tarif pajak adalah turunan parsial pertama terhadap .
+ +
=
1 − (1 − )
=( + + )(1 − + )
18
=( + + )[(−1)(1 − + ) ( )]
− ( + + )
=
1 − (1 − )
=−
1 − (1 − )
Turunan parsial ini dikenal sebagai pengganda tarif pajak penghasilan.
Sehingga dapat dirangkum :
= ( )
pengganda investasi
= ( )
pengganda pengeluaran pemerintah
=− ( )
pengganda tarif pajak penghasilan
19