Anda di halaman 1dari 12

TUGAS BIOSTATISTIK

RANCANGAN BUJUR SANGKAR LATIN


(LATIN SQUARE DESIGN)

OLEH :
NAMA : GIOVANNI TAKENE
NIM : 1606050030
KELAS :B

PROGRAM STUDI BIOSTATISTIKA


JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
2017
RANCANGAN BUJUR SANGKAR LATIN (RBSL)

A. Pendahuluan

Dalam sebuah percobaan bila unit-unit percobaan relatif heterogen, maka dibutuhkan
suatu rancangan percobaan yang dapat mengendalikan variasi yang terjadi pada percobaan
tersebut. Untuk menghilangkan dua jenis variasi digunakan Rancangan Bujur Sangkar Latin
(RBSL).

Rancangan Bujur Sangkar Latin (RBSL) merupakan suatu rancangan percoabaan


dengan dua arah pengelompokan, yaitu kolom/lajur dan baris. Berbeda dengan RAK yang
pengelompokannya hanya dilakukan ke satu arah. RBSL pada umumnya digunakan bila
dalam percobaan yang ingin dilakukan terdapat dua sumber ragam lain selain ragam yang
diakibatkan oleh perlakuan. Rancangan ini banyak dilakukan pada bidang pertanian di
lapangan atau di laboratorium, industri, pendidikan, pemasaran, kedokteran dan sosiologi.
Banyaknya perlakuan dan jumlah ulangan harus sama supaya setiap baris dan kolom
mengandung semua perlakuan.

Rancangan Bujur Sangkar Latin (RBSL) hanya baik untuk percobaan dengan jumlah
perlakuan 5 12. Bila perlakuan sedikit ulangannya juga sedikit karena jumlah perlakuan
harus sama dengan jumlah ulangan, harus sama dengan jumlah baris, juga harus sama dengan
jumlah kolom. Pengacakan rancangan ini dibatasi dengan mengelompokkannya ke dalam
baris dan juga kolom sehingga setiap baris dan kolom hanya akan mendapatkan satu
perlakuan. Jadi ada dua syarat penggunaan RBSL yang harus dipenuhi antara lain:

1. Jumlah baris = Jumlah kolom = Jumlah Perlakuan


2. Tidak ada interaksi antara baris dan kolom dengan perlakuan yang diteliti. Jika
ada interaksi maka RBSL tidak dapat digunakan

Keuntungan menggunakan rancangan ini dibandingkan dengan rancangan lain;

1. Mengurangi keragaman galat melalui penggunaan dua buah pengelompokan


2. Pengaruh perlakuan dapat dilakukan untuk percobaan berskala kecil
3. Analisis relatif mudah
4. Baris atau kolom dapat digunakan untuk meningkatkan cakupan dalam pengambilan
kesimpulan
Kerugian menggunakan rancangan ini dibandingkan dengan rancangan lain;
1. Banyaknya perlakuan, baris dan kolom harus sama, sehingga semakin banyak
perlakuan maka satuan percobaan yang diperlukan juga semakin banyak
2. Apabila banyaknya kelompok bertambah besar galat percobaan per satuan percobaan
juga cenderung meningkat
3. Pengacakan yang diperlukan sedikit lebih rumit daripada pengacakan rancangan-
rancangan sebelumnya
4. Derajat bebas galatnya yang lebih kecil dibanding dengan rancangan lain yang
berukuran sama, akan menurunkan tingkat ketelitian, terutama apabila jumlah
perlakuannya berjumlah kecil
5. Apabila ada data yang hilang, meskipun tidak terlalu banyak maka hasil analisisnya
diragukan karena perlakuan menjadi tidak seimbang
6. Asumsi modelnya sangat mengikat, yaitu bahwa tidak ada interaksi antara sembarang
dua atau semua kriteria yaitu baris,kolom dan perlakuan

B. Pengacakan dan Tata Letak


Rancangan dasar RBSL memiliki dua tipe pengacakan yaitu, pengacakan kolom dan
pengacakan baris. Dimana kedua pengacakan ini berbentuk bujur sangkar seperti 2x2, 3x3,
4x4, dan seterusnya bergantung pada jumlah perlakuan/baris/kolom.
A. Bujur sangkar 4 x 4
1. Pengacakan Terhadap Baris

1 2 3 4 1 2 3 4

1 A B C D 2 B C D A

2 B C D A 3 C D A B

3 C D A B 4 D A B C

4 D A B C 1 A B C D
2. Pengacakan Terhadap Kolom

1 2 3 4 3 1 4 2

2 B C D A 2 D B A C

3 C D A B 3 A C B D

4 D A B C 4 B D C A

1 A B C D 1 C A D B

Banyaknya rancangan dasar yang mungkin adalah sebanyak (t)(t!)(t-1)!, dimana t adalah
jumlah perlakuan. Misal t=4 maka banyaknya rancangan yang dapat disusun adalah (4)(4!)(4-
1)! = 4 x 24 x 6 = 576.

C. Model Linier dan Analisis Ragam

Untuk RBSL model matematisnya adalah;


() = + () + + +
dimana
() = hasil pengamatan pada baris ke-i dan lajur ke-j untuk perlakuan ke-t
= rata-rata umum
() = pengaruh perlakuan ke-t
= pengaruh baris ke-i
= pengaruh kolom ke-j
= pengaruh acak yang masuk ke dalam percobaan
2
Dengan Faktor Koreksi: =

Sumber Derajat Jumlah Kuadrat Kuadrat Tengah


Keragaman Bebas (JK) (KT)
Baris r-1 ..2


Kolom r-1 .2


Perlakuan r-1 2


Galat (r-1)(r-2) JKTotal-JKbaris-JKkolom-
JKPerlakuan

Total r2-1 2
.

Statistik Uji dan Kaidah Keputusan:


a. Perlakuan

=

b. Baris

=

c. Kolom

=

Apabila dengan = 0,05 maka terima 0 yang artinya perlakuan


atau kelompok (baris/kolom) tidak berpengaruh nyata.
Apabila dengan = 0,05 tetapi dengan = 0,01 maka
tolak 0 yang artinya perlakuan atau kelompok (baris/kolom) berpengaruh nyata. Dan jika
dengan = 0,01 maka tolak 0 yang artinya perlakuan atau kelompok
(baris/kolom) berpengaruh sangat nyata.

D. Efisiensi Relatif terhadap RAK

Untuk mengetahui apakah penggunaan RBSL lebih efisien daripada RAK perlu
dihitung efisiensi reatif RBSL/RAK. Pertama akan dihitung efisiensi relatif (ER) bila
baris/kolom digunakan sebagai kelompok dengan rumus:


= 100%

()() + ( + )
=
+ +
dengan:


= Efisiensi relatif RBSL dibanding RAK

= derajat bebas kolom/baris RBSL

= derajat bebas perlakuan RBSL

= derajat bebas galat RBSL

= kuadrat tengah kolom/baris RBSL

= kuadrat tengah galat RBSL

Jika baris digunakan sebagai kelompok maka yang digunakan dalam perhitungan ER adalah
derajat bebas dan kuadrat tengah kolom, demikian pula sebaliknya.

Bila db Galat kurang dari 20 maka ER perlu dikalikan dengan faktor ketepatan yang besarnya
sama dengan :

( + 1)( + 3)
=
( + 1)( + 3)


Sehingga = 100%

dimana = +

Jika nilai ER lebih dari 100% maka sebaiknya menggunakan rancangan bujur sangkar latin.
Contoh Penerapan 1

Misalkan keempat huruf A, B, C, D menyatakan varietas, baris menyatakan 4 jenis pupuk,


dan kolom menyatakan 4 tahun yang berbeda. Data dalam tabel 1 adalah hasil keempat
varietas gandum tersebut yang diukur dalam kilogram per petak. Asumsikan bahwa berbagai
sumber keragaman tersebut tidak saling berinteraksi. Dengan menggunakan taraf nyata 0,05
dan 0,01 ujilah hipotesis.

Tabel 1. Hasil Gandum dalam Kilogram per petak

Tahun
Jenis pupuk
1978 1979 1980 1981
A B C D
t1
70 75 68 81
D A B C
t2
66 59 55 63
C D A B
t3
59 66 39 42
B C D A
t4
41 57 39 55

Penyelesaian:

Dari tabel 1 kita peroleh total baris, kolom


Tahun
Jenis pupuk Total
1978 1979 1980 1981
t1 70 75 68 81 294

t2 66 59 55 63 243

t3 59 66 39 42 206

t4 41 57 39 55 192

Total 236 257 201 241 935


Dan total perlakuan

Perlakuan Total

A 223

B 213

C 247

D 252

Dengan faktor koreksi


9352 874225
= = = 54639
44 16
Jumlah kuadratnya:

= 702 + 752 + + 552 = 57139 54639 = 2500

2942 +2432 +2062 +1922


= = 56196 54639 = 1557
4

2362 +2572 +2012 +2412


= = 55057 54639 = 418
4
2232 +2132 +2472 +2522
= = 54903 54639 = 264
4

= = 2500 1557 418 264 = 261


Derajat Bebas
db.Baris = r 1 = 4-1 = 3
db.Kolom = r 1 = 4-1 = 3
db.Perlakuan = r 1 = 4-1 = 3
db.Galat = (r 1)(r - 2) = (4-1)(4 2) = 6
db.Total = r 2- 1 = 42 1 = 16 1 =15
Tabel Analisis Sidik Ragam

Sumber Derajat Jumlah Kuadrat F Tabel


F Hitung
Keragaman Bebas Kuadrat Tengah 0,05 0,01
Baris 3 1557 519 11,93 4,76 9,78
Kolom 3 418 139,33 3,20 4,76 9,78
Perlakuan 3 264 88 2,02 4,76 9,78
Galat 6 261 43,5
Total 15 2500

Kesimpulan untuk kedua taraf nyata (0,05 dan 0,01)


Tolak H0 artinya bahwa ada beda hasil gandum bila dipergunakan empat jenis
pupuk itu atau empat jenis pupuk berpengaruh sangat nyata terhadap hasil
gandum
Terima H0 yaitu bahwa tidak ada beda hasil gandum dari tahun ke tahun
selama empat tahun itu
Terima H0 yaitu bahwa tidak ada beda hasil gandum untuk keempat varietas
gandum tersebut atau empat varietas gandum berpengaruh nyata terhadap hasil
gandum.
Efisiensi Relatif RBSL dibanding RAK jika kolom digunakan sebagai kelompok

= 100%

()() + ( + )
=
+ +
(3)(519) + (3 + 6)43,5
= = 162,375
3+3+6
Karena db galat kurang dari 20 maka kita pergunakan rumus faktor ketepatan:

(6 + 1)(9 + 3)
= = 0,93
(9 + 1)(6 + 3)

162,375
= 100% 0,93 = 348,39%
43,5
Artinya penggunaan RBSL sangat efisien dari pada penggunaan RAK dengan kolom
sebagai kelompok.
Contoh Penerapan 2

Seorang peneliti mempelajari 5 pengaruh perlakuan berbeda dari bahan roket yang
dinotasikan A, B, C, D, E terhadap tingkat pembakaran pada aircrew escape system . Masing-
masing perlakuan dicampur berdasarkan bahan mentah dan disiapkan oleh beberapa
operator. Dimana operator memiliki skill dan pengalaman yang berbeda. Desain untuk
percobaan adalah bujur sangkar latin berukuran 5 x 5 dengan batas pengacakan adalah bahan
mentah dan operator yang terdapat pada tabel 2 dibawah ini:

Tabel 2. Tingkat Pembakaran pada AirCrew Escape System

Bahan Operator
Mentah 1 2 3 4 5
A B C D E
1
24 20 19 24 24
B C D E A
2
17 24 30 27 36
C D E A B
3
18 38 26 27 21
D E A B C
4
26 31 26 23 22
E A B C D
5
22 30 20 29 31

Penyelesaian:

Total baris, kolom dan perlakuan


1 = 111, 2 = 134, 3 = 130, 4 = 128, 5 = 132
1 = 107, 2 = 143, 3 = 121, 4 = 130, 5 = 134
= 143, = 101, = 112, = 149, = 130

Dengan faktor koreksi


6352 403225
= = = 16129
55 25
Jumlah kuadratnya:

= 242 + 202 + + 312 = 16805 16129 = 676

1112 +1342 +1302 +1282 +1322


= = 16197 16129 = 68
5

1072 +1432 +1212 +1302 1342


= = 16279 16129 = 150
5
1432 +1012 +1122 +1492 1302
= = 16459 16129 = 330
5

= = 676 68 150 330 = 128


Derajat Bebas
db.Baris = r 1 = 5-1 = 4
db.Kolom = r 1 = 5-1 = 4
db.Perlakuan = r 1 = 5-1 = 4
db.Galat = (r 1)(r - 2) = (5-1)(5 2) = 12
db.Total = r 2- 1 = 52 1 = 25 1 =24
Tabel Analisis Sidik Ragam

Sumber Derajat Jumlah Kuadrat F Tabel


F Hitung
Keragaman Bebas Kuadrat Tengah 0,05 0,01
Baris 4 68 17 1,59 3,26 5,41
Kolom 4 150 37,5 3,51 3,26 5,41
Perlakuan 4 330 82,5 7,73 3,26 5,41
Galat 12 128 10,67
Total 24 676

Kesimpulan untuk kedua taraf nyata (0,05)


Terima H0 artinya bahwa tidak ada perbedaan tingkat pembakaran aircrew escape
system berdasarkan bahan mentah
Tolak H0 yaitu bahwa ada perbedaan tingkat pembakaran aircrew escape system
berdasarkan operator
Tolak H0 artinya bahwa ada perbedaan tingkat pembakaran aircrew escape system
berdasarkan perlakuan
DAFTAR PUSTAKA

Damayanti, Ika.2010.http://notesofika.files.wordpress.com/2010/06/5-ed_rbsl.pdf. [tanggal


akses 7 Oktober 2010]

Setiawan,Ade.2009.http://smartstat.files.wordpress.com/2009/12/6-rbsl.pdf. [tanggal akses


22 September 2010]
Sugiarto dan Sugandi.1994.Rancangan Percobaan Teori dan Aplikasi.Andi Offset:
Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai