6 Identifikasi Pencilan Dan Pengamatan Berpengaruh
6 Identifikasi Pencilan Dan Pengamatan Berpengaruh
3
3
2
2
Sisaan baku-2
sisaan2
1
1
0 0
-1 -1
5 6 7 8 9 10 5 6 7 8 9 10
dugaan-Y2 dugaan-Y2
MENDETEKSI PENCILAN Yi Xi ri
7.46 10 -0.46018
ei
• Hitung nilai ri 6.77 8 -0.19633
12 12
11 11
10 10
Y tnp pclan
Y-3
9 9
8 8
7 7
6 6
5 5
5,0 7,5 10,0 12,5 15,0 5,0 7,5 10,0 12,5 15,0
X-3 X tnp pclan
2 1.0
1
0.0
0 -0.5
-1.0
-1
-1.5
5 6 7 8 9 10 5 6 7 8 9
dugaan-Y2 dugaan tnppcl
Tebaran berpola, karena (1) ada Tebaran tidak berpola, menyebar di se-
pencilan, atau (2) model tidak pas kitar nilai nol, lebar pita relatif sama
Mengeluarkan data pencilan dari analisis:
• mampu memperbaiki pola tebaran sisaan yang tadinya berpola (garis lurus)
• harus dilakukan dengan kehati-hatian yang tinggi.
Itasia & Y Angraini Dep. Statistika FMIPA-IPB
Amatan Berpengaruh
AMATAN BERPENGARUH :
berkaitan dengan besarnya perubahan yang terjadi pada
dugaan parameter regresi jika pengamatan tersebut disisihkan
X1 1 1 1 1,2 1,2 1,2 1,3 1,3 1,3 1,4 1,4 1,4 1,5 1,5 1,5 1,6 1,6 1,6 4,0
Y1 2,11 1,39 0,78 2,02 2,46 3,67 2,56 1,74 1,88 5,15 2,41 2,00 3,56 3,09 0,78 4,29 3,33 3,10 15,00
Unusual Observations
Scatterplot of Y1 vs X1
16
14
Dugaan Garis Regresi Data Lengkap Dugaan Grs Regresi Data Tnp Amatan 19
14 14
12 12
Y1 tnp amatan 19
10
10
8
Y1
8
6
6
4
4
2
2
0
1,0 1,5 2,0 2,5 3,0 3,5 4,0 1,0 1,5 2,0 2,5 3,0 3,5 4,0
X1 X1 tnp amatan 19
1
Y (i)
2,11
e (i)
1,01
r (i)
1,00
D (i)
0,30
Amatan Berpengaruh
1 1,39 0,30 0,29 0,09 (lanjutan)
1 0,78 -0,32 -0,32 -0,09 CONTOH PENGGUNAAN Di
1,2 2,02 0,02 0,02 0,01
1,2 2,46 0,46 0,45 0,11 Dugaan persamaan regresi DATA LENGKAP
1,2 3,67 1,68 1,64 0,45 : Y1 = - 3,39 + 4,49 X1
1,3 2,56 0,11 0,11 0,03
1,3 1,74 -0,71 -0,69 -0,17 Banyaknya parameter = 2 p = 2
1,3 1,88 -0,56 -0,55 -0,13 Banyaknya pengamatan = 19 n = 19
1,4 5,15 2,25 2,19 0,59
1,4 2,41 -0,49 -0,47 -0,11 Pengamatan ke -19 memiliki nilai D19 = 4,40
1,4 2,00 -0,90 -0,87 -0,21
1,5 3,56 0,21 0,21 0,05 Dengan α = 5%
1,5 3,09 -0,26 -0,25 -0,06 Nilai tabel F(p,n-p; 1-α) = F (2,17; 0,95) = 3,59
1,5 0,78 -2,57 -2,50 -0,72
1,6 4,29 0,50 0,49 0,11 D19 > F (2,17; 0,95)
1,6 3,33 -0,47 -0,45 -0,11
1,6 3,10 -0,70 -0,68 -0,16 Dengan α = 5%, amatan ke 19 (terakhir)
4 15,00 0,42 1,34 4,40 merupakan amatan berpengaruh.