Utriweni Mukhaiyar
Pengertian
P(tidak menolak H0 | H0
H0 tidak
keputusan benar salah)
ditolak = galat tipe II = β
yang dimanfaatkan
dalam pokok
bahasan ini 3
Skema Umum Uji Hipotesis
•Hipotesis yang ingin diuji
•Memuat suatu kesamaan (=, ≤ atau ≥)
•Dapat berupa
H0 - hasil penelitian sebelumnya
- informasi dari buku atau
Hipotesis - hasil percobaan orang lain
Statistik
•Hipotesis yang ingin dibuktikan
H1 •Disebut juga hipotesis alternatif
??? •Memuat suatu perbedaan (≠, > atau <)
mungkin terjadi
Keputusan Kesalahan
1. H0 : = 0 vs H1 : 0
2. H0 : ≤ 0 vs H1 : > 0
3. H0 : ≥ 0 vs H1 : < 0
uji satu arah
X 0
Z ~ N(0,1) Tabel Z (normal baku)
/ n
1. H0 : 1 - 2 = 0 vs H1 : 1 - 2 0
2. H0 : 1 - 2 ≤ 0 vs H1 : 1 - 2 > 0
3. H0 : 1 - 2 ≥ 0 vs H1 : 1 - 2 < 0
ZH =
X
1 X2 μ0
σ12 σ 22
n1 n 2
2. Kasus σ12 dan σ22 tidak diketahui dan σ12 ≠ σ22
TH =
X 1 X2 μ0
S12 S22
n1 n 2
3. Kasus σ12 dan σ22 tidak diketahui dan σ12 = σ22
TH =
X
1 X2 μ0
dengan
(n
S2p = 1
1)S2
1 (n 2 1)S2
2
1 1 n1 n 2 2
Sp 10
n1 n 2
Daerah Kritis Uji Rataan
Dua Populasi
σ12, σ22
σ12, σ22 tidak diketahui
diketahui
Statistik uji : Z T
σ12 = σ22 σ12 ≠ σ22
2
S12 S22
n1 n 2
Derajat Kebebasan n1 + n2 - 2 v=
1 S12
2
1 S22
2
(n1 1) n1 (n 2 1) n 2
H0 : 1 - 2 = 0 vs Z < - Zα/2 atau Z T < - Tα/2 atau T > T < - Tα/2 atau
H1 : 1 - 2 0 > Zα/2 Tα/2 T > Tα/2
H0 : 1 - 2 ≤ 0 vs
Z > Zα T > Tα T > Tα
H1 : 1 - 2 > 0
H0 : 1 - 2 ≥ 0 vs
Z < - Zα T < - Tα T < - Tα 11
H1 : 1 - 2 < 0
Uji untuk Rataan Berpasangan
1. H0 : d = 0 vs H1 : d 0
2. H0 : d ≤ 0 vs H1 : d > 0
3. H0 : d ≥ 0 vs H1 : d < 0
• Statistik uji menyerupai statistik untuk kasus satu populasi
dengan variansi tidak diketahui.
D μ0
T= ;
Sd / n 12
Contoh 1
Berdasarkan 100 laporan kejadian hujan (dengan
lama kejadian hujan sama) di daerah “SH” yang
diamati secara acak, diperoleh bahwa rata-rata
tingkat curah hujan adalah adalah 71,8 mm
dengan simpangan baku 8,9 mm. Berdasarkan
literatur diduga bahwa rata-rata tingkat curah
hujan di daerah tersebut lebih dari 70 mm.
a. Nyatakan dugaan tersebut dalam
pernyataan hipotesis statistik
b. Untuk tingkat signifikansi 5% , benarkah
pernyataan literatur tersebut? 13
Solusi
Diketahui
Ditanya: 0 70, X 71.8, s 8.9, 0, 05
a. Hipotesis statistik
b. Kesimpulan uji hipotesis
Jawab:
Parameter yang akan diuji : μ
a. Rumusan hipotesis:
H0: μ ≤ 70
H1: μ > 70 14
• b. α = 5%=0.05, maka titik kritis t0.05,(99) = 1.645
x 0 71,8 70
t 2, 02
s 8,9
n 100
• Karena t > t0.05,(99) , maka t berada pada daerah penolakan
sehingga keputusannya H0 ditolak.
• Jadi sampel yang ada mendukung pernyataan literatur
tersebut, yaitu bahwa rata-rata tingkat curah hujan di
daerah “SH” lebih dari 70 mm.
15
Contoh 1-modifikasi 1
Berdasarkan 100 laporan kejadian hujan (dengan
lama kejadian hujan sama) di daerah “SH” yang
diamati secara acak, diperoleh bahwa rata-rata
tingkat curah hujan adalah adalah 71,8 mm
dengan simpangan baku 8,9 mm. Berdasarkan
literatur diduga bahwa rata-rata tingkat curah
hujan di daerah tersebut tidak lebih dari 70
mm.
a. Nyatakan dugaan tersebut dalam
pernyataan hipotesis statistik
Rumusan hipotesis akan sama dengan Contoh 1. 16
Contoh 1-modifikasi 2
Berdasarkan 100 laporan kejadian hujan (dengan lama
kejadian hujan sama) di daerah “SH” yang diamati
secara acak, diperoleh bahwa rata-rata tingkat curah
hujan adalah adalah 71,8 mm dengan simpangan baku
8,9 mm. Berdasarkan literatur diduga bahwa rata-rata
tingkat curah hujan di daerah tersebut tidak kurang
dari 70 mm.
a. Nyatakan dugaan tersebut dalam pernyataan
hipotesis statistik
Rumusan hipotesis akan berbeda dengan Contoh 1,
menjadi:
17
H0: μ 70
H1: μ < 70
Contoh 2
Suatu percobaan dilakukan untuk membandingkan keausan yang
diakibatkan oleh gosokan, dari dua bahan yang dilapisi. Dua belas potong
bahan 1 diuji dengan memasukan tiap potong bahan ke dalam mesin
pengukur aus. Sepuluh potong bahan 2 diuji dengan cara yang sama.
Dalam tiap hal, diamati dalamnya keausan.
Sampel bahan 1 memberikan rata-rata keausan (sesudah disandi)
sebanyak 85 satuan dengan simpangan baku sampel 4, sedangkan sampel
bahan 2 memberikan rata-rata keausan sebanyak 81 dengan simpangan
baku sampel 5.
Dapatkah disimpulkan, pada taraf keberartian 5%, bahwa rata-rata
keausan bahan 1 melampaui rata-rata keausan bahan 2 lebih dari dua
satuan? Anggaplah kedua populasi berdistribusi hampir normal dengan
variansi yang sama.
18
Solusi
Misalkan μ1 dan μ2 masing-masing menyatakan
rata-rata populasi bahan 1 dan populasi bahan 2.
Variansi populasi kedua bahan tidak diketahui,
yang diketahui adalah variansi sampel.
Diasumsikan variansi populasi kedua bahan
adalah sama. Rumusan hipotesis yang diuji
adalah:
H0 : μ1 - μ2 2
H1 : μ1 - μ2 > 2
19
• Tingkat keberartian, α = 0.05
x1 85, s1 4, n1 12
x2 81, s2 5, n2 10
1 1
sp
n1 n2
tH =
x1 x2 μ0
(85 81) 2
1.04 20
• Maka diperoleh : 1 1 4.478 (1/12) (1/10)
sp
n1 n2
• Statistik uji t berdistribusi t-student dengan derajat
kebebasan n1+n2-2 = 12 +10 - 2= 20, sehingga titik
kritisnya adalah t0.05,20 = 1.725.
• Karena t < 1.725, maka H0 tidak ditolak. Tidak dapat
disimpulkan bahwa rata-rata keausan bahan 1
melampaui rata-rata keausan bahan 2 lebih dari 2
satuan.
21
Contoh 2 – modifikasi 1
Suatu percobaan dilakukan untuk membandingkan keausan yang diakibatkan oleh
gosokan, dari dua bahan yang dilapisi. Dua belas potong bahan 1 diuji dengan
memasukan tiap potong bahan ke dalam mesin pengukur aus. Sepuluh potong
bahan 2 diuji dengan cara yang sama. Dalam tiap hal, diamati dalamnya keausan.
Sampel bahan 1 memberikan rata-rata keausan (sesudah disandi) sebanyak 85
satuan dengan simpangan baku sampel 4, sedangkan sampel bahan 2 memberikan
rata-rata keausan sebanyak 81 dengan simpangan baku sampel 5.
Dapatkah disimpulkan, pada taraf keberartian 5%, bahwa rata-rata keausan bahan
1 melampaui rata-rata keausan bahan 2 sebesar dua satuan? Anggaplah kedua
populasi berdistribusi hampir normal dengan variansi yang sama.
25
Solusi
Ini adalah data berpasangan karena masing-masing unit
percobaan (rusa) memperoleh dua kali pengukuran
H0 : μ1 = μ2 atau μD = μ1 - μ2 = 0
H1 : μ1 ≠ μ2 atau μD = μ1 - μ2 ≠ 0
Tingkat signifikansi yang digunakan adalah α = 5% = 0.05
26
• Rata-rata sampel dan variansi sampel untuk
selisih ( di ) adalah,
d 9.848 dan s d 18.474
28
Uji Hipotesis Tentang Variansi Satu
Populasi
• Bentuk hipotesis nol dan tandingannya untuk
kasus variansi satu populasi adalah
1. H 0 : =
2 2
0 vs H1 :
2 2
0
2. H 0 : 2 02 vs H1 : 2 02
3. H 0 : 2 02 vs H1 : 2 02
30
• Untuk hipotesis H 0 : 2 = 02 vs H1 : 2 02 , tolak
H0 pada tingkat keberartian α jika :
2 2 atau 2 2
1 ,( n 1) ,( n 1)
2 2
H 0 : 2 = 02 vs H1 : 2 02
• Untuk hipotesis , tolak
nilai dari tabel
H0 pada tingkat keberartian α jika distribusi chi-square
2 12 ,( n 1) dengan derajat
kebebasan n - 1
H 0 : 2 = 02 vs H1 : 2 02
• Untuk hipotesis ,
tolak H0 pada tingkat keberartian α jika 31
2 2 ,( n1)
Uji Hipotesis Tentang Variansi Dua
Populasi
• Bentuk hipotesis nol dan tandingannya untuk uji
hipotesis mengenai variansi dua populasi adalah,
1. H 0 : 12 22 vs H1 : 12 22
2. H 0 : vs H1 :
2
1
2
2
2
1
2
2
3. H 02 : 12 2 22 vs H1 : 12 22
• Dengan σ1 dan σ2 masing-masing adalah variansi
populasi ke-1 dan variansi populasi ke-2
32
• Statistisk uji yang digunakan untuk menguji ketiga
hipotesis di atas adalah,
s12
F 2
s2
33
Untuk hipotesis H 0 : 12 22 vs H1, :tolak
12 2
H20 pada
tingkat keberartian α jika :
F f atau F f
1 ,( v1 , v2 ) ,( v1 , v2 )
2 2
35
Solusi
H0 : σ2 = 0.81
H1 : σ2 > 0.81
α = 0.05
Diketahui simpangan baku sampel, s = 1.2
Statistik uji (n 1) s 2
(9)(1.44)
2
16
02
0.81
37
Solusi
• Misalkan σ12 dan σ22 adalah variansi populasi dari masing-
masing keausan bahan 1 dan bahan 2. rumusan hipotesis
yang akan diuji adalah
H0: σ12 = σ22
H1: σ12 ≠ σ22
α = 0.10
38
Statistik uji f = s12/ s22 = 16 / 25 = 0.64
H0 ditolak dengan tingkat keberartian α jika
f f atau f f
1 ,( v1 , v2 ) ,( v1 , v2 )
2 2
α = 0.10, v1 = n1 – 1 = 12 – 1 = 11 , dan v2 = n2 – 1 = 10 – 1 = 9.
Maka
f f 0.95,(11.9) 0.34 dan f f 0.05,(11.9) 3.11
1 ,( v1 , v2 ) ,( v1 , v2 )
2 2