Sampling Sistematik

Berulang
 Sampling sistematik berulang
 Adalah menyeleksi lebih dari sekali sampling
sistematik.
 Misalnya sampling sistematik 1/k diulang ns kali
masing-masing sampel berukuran y.
 Maka sebagai titik awalnya atau masing-masing
element sampel pertamanya diambil secara
acak dari k '
 ns k sebanyak ns.
 Selanjutnya element sampel keduanya dengan
cara menambahkan k’, 2k’, ....
 Contoh:
 populasi terdiri dari N=960 element, akan
diambil sampel sebanyak n=60. dengan
sampling sistematik berulang 10 kali.
 Karena k=N/n atau k=960/60=16 dan
digunakan sampling sistematik berulang 10 kali,
maka k’=10k = 10(16)= 160.
 Cara pengambilan sampel nya sbb:
 - sampel pertamanya dipilih sampel secara
random sebanyak 10 yang dipilih dari sampel 1
sampai 160.
 - element kedua diambil berdasarkan element
sampel pertama ditambah 160. penyeleksian
sampel sistematik berulang sbb:
Titik awal Element Element Element Element Element
1 ke 2 ke 3 ke 4 ke 5 ke 6

6 166 326 486 646 806

17 177 337 497 657 817

21 181 341 501 661 821

42 202 362 522 682 842

73 233 393 553 713 873
81 241 401 561 721 881

86 246 406 566 726 886

102 262 422 582 742 902

112 272 432 592 752 912

145 305 465 625 785 945
 Estimasi rata-rata populasi ns

y i

 Estimasi rata-rata populasi ̂  i 1

ns
 y  ˆ 
ns


2

 N n
i
 Estimasi Variansi rata-ratanya Vˆ ˆ     i 1
 N  ns ns  1
 Batas error estimasinya

 y  ˆ 
ns 2

 N n
 i
2 Vˆ ˆ   2   i 1
 N  ns ns  1
 Estimasi jumlah total populasi
 Estimasi njumlah total populasi
y
s

i
ˆ  Nˆ  N i 1

ns

 Variansinya totalnya
 
ns


2
yi  ˆ
   i 1
Vˆ ˆ   N 2Vˆ ˆ   N 2 
N n

 N  ns ns  1
 Batas error estimasinya

 
ns 2

  
 i 1
yi  ˆ
2 Vˆ ˆ   2 N 2 
N n

 N  ns ns  1
 Contoh: Ingin diestimasi rata-rata jumlah penumpang mobil
yang ada di suatu taman. Populasi sebanyak 400 mobil ingin
diambil sampel sebanyak 80 mobil, digunakan sampling
sistematik berulang 10 kali, diperoleh data sbb:
Titik Elemen Elemen Elemen Elemen Elemen Elemen Elemen Rata-rata
sampel 1 ke 2 ke 3 ke 4 ke 5 ke 6 ke 7 ke 8 yi

2 (3) 52 (4) 102 (5) 152(3) 202(6) 252(1) 302(4) 352(4) 3.75
5 (5) 55 (3) 105 (4) 155(2) 205(4) 255(2) 305(3) 355(4) 3.38
7 (2) 57 (4) 107(6) 157(2) 207(3) 257(2) 307(1) 357(3) 2.88
13 (6) 63 (4) 113(6) 163(7) 213(2) 263(3) 313(2) 363(7) 4.62
26 (4) 72 (5) 126(7) 172(4) 262(2) 272(6) 326(2) 372(6) 4.50
31 (7) 81 (6) 131(4) 181(4) 231(3) 281(6) 331(7) 381(5) 5.25
35 (3) 85 (3) 135(2) 185(3) 235(6) 285(5) 335(6) 385(8) 4.50
40 (2) 90 (6) 140(2) 190(5) 240(5) 290(4) 340(4) 390(5) 4.12
45 (2) 95 (6) 145(3) 195(6) 245(4) 295(4) 345(5) 395(4) 4.25
46 (6) 96 (5) 146(4) 196(6) 246(3) 296(3) 346(5) 396(3) 4.38
 Estimasi rata-rata populasi
 Estimasi rata-rata populasi
ns

y i
ˆ  i 1

1
3.75  3.38  ....  4.38  4.16
ns 10
 Variansinya rata-ratanya
2

 
ns ns
 ns 
  y i   177 .41  1733 .06   4.104
1 1
yi  ˆ   y i 
2 2

i 1 i 1 ns  i 1  10

 
n 2

  
 yi  ˆ
 400  80  4.104 
Vˆ ˆ   
N n
 i 1     0.0365
 N  s s
n n  1   400  10 (9 ) 
 Batas errornya

2 Vˆ ˆ   2 0.0365  0.38

 Estimasi jumlah total populasi

 Estimasi
jumlah total populasi (jumlah
penumpang
ˆ  N ˆ  400(4.16)  1664

 Variansinya totalnya
Vˆ ˆ   N 2Vˆ  ˆ   4002 (0.0365)  5.840

 Batas error estimasinya

2 Vˆ ˆ   2 5.84  4.833
 Estimasi proporsi

 Estimasi proporsi
ns

y i
pˆ rs  i 1

ns
 Estimasi Variansi proporsi
p q  N n
Vˆ  prs   rs rs  
ns  1  N 

 Estimasi Batas errornya

 prs qrs  N  n
2 V  prs   2 
ˆ 
n 
 s  N1
 Contoh: Dari contoh sebelumnya, ingin diketahui proporsi
mobil dengan penumpang minimal 4, maka mobil dengan
penumpang 4 atau lebih, nilai yi=1, sedangkan yang kurang
dari 4, nilai yi nya 0, sehingga
Titik Elemen Elemen Elemen Elemen Elemen Elemen Elemen Rata-rata
sampel 1 ke 2 ke 3 ke 4 ke 5 ke 6 ke 7 ke 8

(3)/0 (4)/1 (5)/1 (3)/0 (6)/1 (1)/0 (4)/1 (4)/1 0.625

(5)/1 (3)/0 (4)/1 (2)/0 (4)/1 (2)/0 (3)/0 (4)/1 0.500
(2)/0 (4)/1 (6)/1 (2)/0 (3)/0 (2)/0 (1)/0 (3)/0 0.250
(6)/1 (4) /1 (6)/1 (7)/1 (2)/0 (3)/0 (2)/0 (7)/1 0.625
(4)/1 (5)/1 (7)/1 (4)/1 (2)/0 (6)/1 (2)/0 (6)/1 0.750
(7)/1 (6)/1 (4)/1 (4)/1 (3)/0 (6)/1 (7)/1 (5)/1 0.875
(3)/0 (3)/0 (2)/0 (3)/0 (6)/1 (5)/1 (6)/1 (8)/1 0.500
(2)/0 (6)/1 (2)/0 (5)/1 (5)/1 (4)/1 (4)/1 (5)/1 0.750
(2)/0 (6)/1 (3)/0 (6)/1 (4)/1 (4)/1 (5)/1 (4)/1 0.750
(6)/1 (5)/1 (4)/1 (6)/1 (3)/0 (3)/0 (5)/1 (3)/0 0.625
 Estimasi proporsi
 Estimasi proporsi
ns

y i
6.25
pˆ rs  i 1
  0.625
ns 10
 Estimasi Variansi proporsi
p q  N  n  0.625(0.375)  400  80 
Vˆ  prs   rs rs      0.026(0.8)  0.0208
ns  1  N  10  1  400 

 Batas error estimasinya

 prs qrs  N  n
2 V  prs   2 
ˆ   2 0.0208  0.28844
 ns  1  N