=
=
=
0 atau jika ; 0
0 dan jika ; cos
.
v u
v u v u
v u
u
+ +
+
=
3 - ruang di jika ;
2 - ruang di jika ;
.
3 3 2 2 1 1
2 2 1 1
v u v u v u
v u v u
v u
v u
v u.
cos = u
PERKALIAN TITIK
Teorema 2 :
Misalkan u dan v vektor-vektor di dalam ruang-2 atau
ruang-3, maka berlaku :
a. v.v =
b.jika u dan v adalah vektor yang tidak nol, dan u adalah
sudut antara dua vektor maka :
u lancip jika hanya jika u.v > 0
u tumpul jika hanya jika u.v < 0
(ortogonal) jika hanya jika u.v = 0
Teorema 3 :
a) u . v = v . u
b) u . (v+w) = u.v + u.w
c) k (u . v) = (ku).v = u.(kv)
d) v.v > 0 jika v 0 dan v.v = 0 jika v = 0
2
v ( ) v v v . =
2
t
u =
PROYEKSI ORTOGONAL
u dan v dikatakan ortogonal jika hanya jika kedua vektor
tersebut secara geometris tegak lurus satu sama lain.
Proyeksi ortogonal dari u pada v :
Komponen dari u yang ortogonal kepada v :
v
v
v u
w
1
2
.
=
v
v
v u
u w
2
2
.
=
LATIHAN 3
1. Carilah u.v dan cos u dari :
a. u=(1,2) v=(6,-8) b. u=(-7,-3) v=(0,1)
c. u=(1,-3,7) v=(8,-2,-2) d. u=(-3,1,2) v=(4,2,-5)
2. Tentukan apakah u dan v membentuk sudut lancip,
tumpul atau ortogonal jika diketahui :
a. u=(7,3,5) v=(-8,4,2) b. u=(6,1,3) v=(4,0,-6)
c. u=(1,1,1) v=(-1,0,0) d. u=(4,1,6) v=(-3,0,2)
3. Carilah proyeksi ortogonal dari u pada v dan komponen
u yang ortogonal kepada v dari vektor berikut :
a. u=(2,1) v=(-3,2) b. u=(2,6) v=(-9,3)
c. u=(-7,1,3) v=(5,0,1) d. u=(0,0,1) v=(8,-3,4)
PERKALIAN SILANG
Definisi :
jika u = (u
1
, u
2
, u
3
) dan v = (v
1
, v
2
, v
3
) adalah vektor-vektor
di dalam ruang-3, maka perkalian silang u x v didefinisikan
sebagai :
u x v = (u
2
v
3
u
3
v
2
, u
3
v
1
u
1
v
3
, u
1
v
2
u
2
v
1
)
dalam notasi deterninan :
misal komponen u dan v dituliskan dalam bentuk matrik :
|
|
.
|
\
|
3 2 1
3 2 1
v v v
u u u
|
|
.
|
\
|
=
2 1
2 1
3 1
3 1
3 2
3 2
, ,
v v
u u
v v
u u
v v
u u
v u
PERKALIAN SILANG
Contoh :
Carilah u x v dimana u=(1,2,-2) dan v=(3,0,1)
Jawab :
|
|
.
|
\
|
1 0 3
2 2 1
( ) 6 , 7 , 2
0 3
2 1
,
1 3
2 1
,
1 0
2 2
=
|
|
.
|
\
|
=
v u
v u
KAIDAH VEKTOR DI RUANG 3
Teorema 4 :
jika u,v,w adalah vektor-vektor di dalam ruang 3, maka :
a. u.(u x v) = 0 (u x v ortogonal pada u)
b. v.(u x v) = 0 (u x v ortogonal pada v)
c. u x v = -(v x u)
d. u x (v + w) = (u x v) + (u x w)
e. (u + v) x w = (u x w) + (v x w)
f. k(u x v) = (ku) x v = u x (kv) ; k = skalar
g. u x 0 = 0 x u =0
h. u x u = 0
i. (identitas lagrange)
( )
2
2 2 2
.v u v u v u =
LUAS PARALELOGRAM
Dari teorema 4 point (i) :
u
v
u
v
u sin v
u
( )
2
2 2 2
.v u v u v u =
( ) u
u
2
2 2
2
2 2 2 2
cos 1
cos
=
=
v u
v u v u
u
2
2 2 2
sin v u v u =
sehingga
u sin v u v u =
adalah tinggi dari paralelogram yang ditentukan oleh
vektor u dan v. Sehingga luas dari paralelogram ini adalah :
alas x tinggi =
Sedangkan luas segitiga uuv =
Contoh :
Hitunglah luas segitiga yang ditentukan oleh titik-titik
P
1
(2,2,0) , P
2
(-1,0,2) dan P
3
(0,4,3).w
u sin v
v u v u = u sin
v u =
2
1
am paralelogr luas
2
1
VOLUME PARALLELPIPED
Definisi :
Jika u,v dan w adalah vektor-vektor di ruang 3 maka u.(v x
w) disebut hasil kali skalar ganda tiga dari u, v dan w, yang
dapat dihitung melalui rumus :
Volume parallelpiped yang dibentuk oleh vektor u, v dan w,
dapat ditentukan oleh nilai mutlak dari hasil kali skalar
ganda tiga dari ketiga vektor tersebut.
Contoh :
Hitung volume parallelpiped yang terbentuk oleh vektor u=(-
1,2,4) v=(3,4,-2) dan w=(-1,2,5)
( )
3 2 1
3 2 1
3 2 1
.
w w w
v v v
u u u
= w v u
VOLUME TETRAHEDRON
Teorema Geometri Pejal :
Volume segiempat tetrahedron yang sisi-sisinya terbentuk
dari vektor u,v dan w didefinisikan sebagai :
Contoh :
Hitung volume tetrahedron yang diketahui titik-titik
sudutnya adalah P(-1,2,0), Q(2,1,-3), R(1,0,1), S(3,-2,3)
( )
3 2 1
3 2 1
3 2 1
6
1
.
6
1
w w w
v v v
u u u
= w v u
BENTUK NORMAL TITIK
Definisi :
Persamaan bidang yang melewati titik P(x
0
,y
0
z
0
) dan
mempunyai vektor tak nol n = (a,b,c) sebagai normal
disebut sebagai bentuk normal titik yang didefinisikan
sebagai :
a(x x
0
) + b(y y
0
) + c(z z
0
) = 0
Contoh :
Carilah persamaan bidang yang melewati titik (3,-
1,7) dan tegak lurus pada vektor n = (4,2,-5)