Anda di halaman 1dari 16

3.

Kaidah Cramer( Asal det (A) # 0)

Jika AX = B adalah sebuah sistem yang terdiri dari n


persamaan linier didalam n variabel sehingga det (A) # 0 ,
maka sistem tersebut mempunyai penyelesaian tunggal , dan
det( A1 ) det( A2 ) det( An )
x1 = x2 = , .... xn =
det( A) det( A) det( A)

A1 , A2 , ... An → Matriks yang didapat dengan


menggantikan entri-entri didalam kolom ke j dari A dengan
 b1 
entri-entri didalam matrik B = 
 
bn 

Contoh : x1 + 2 x3 = 6
- 3 x1 + 4 x2 + 6 x3 = 30
- x1 – 2 x2 + 3 x3 = 8

1 0 2  6 0 2 1 6 2
A = − 3 4 6 ; A1 = 30 4 6 ; 
A2 = − 3 30 6
   
 − 1 − 2 3  8 2 3  − 1 8 3

 1 0 6
A3 = − 3 4 30
 
 − 1 2 8 

det ( A ) = 44 # 0 ; det ( A1) = -40 ; det (A2) = 72 ;


det (A3) = 152 ; x1 = - 40/44 = - 10/11 ; x2 = 72/44 = 18/11 ;
x3 = 152/44 = 38/11
VEKTOR pada RUANG BERDEMENSI DUA , TIGA dan n

Vektor dan Skalar


Vektor :besaran fisik yang mempunyai besar dan arah.
Contoh : gaya,kecepatan, percepatan
Skalar :besaran tanpa arah.
Contoh : luas, volume, bilangan.

Vektor digambarkan sebagai garis berarah (anak panah) pada


ruang berdimensi 2 atau ruang berdimensi 3.
arah anak panah menunjukkan arah vektor ,panjang anak panah
menggambarkan besarannya.
Ditulis dengan huruf kecil tebal ( v,w dls) atau huruf kecil
dengan diberi garis diatasnya ā.

Contoh . Lihat gambar : suatu vector v adalah A titik awal dan B


titik akhirnya ,maka ditulis : v= AB

• Kesamaan dua vector


Vektor yang panjangnya dan arahnya sama disebut
equivalent.Vektor-vektor yang equivalent dipandang sebagai
vektor yang sama .
• Penjumlahan Vektor vektor

Penjumlahan vektor bersifat komutatif


• Negatif Vektor
Negatif dari v adalah vektor yang panjangnya sama
dengan vektor v, tetapi arahnya berbalikan. Notasinya
–v

• Selisih dua buah vektor


Bila v dan w adalah dua vektor, maka selisih dari v
dan w didefinisikan sebagai :v-w= v +(-w)

v-w v v v-w
-w w w

• Vektor nol adalah vektor dengan panjang nol, ditulis


O: Didefinisikan : 0+v=v+0; v+ (-v)=0
• Vektor satuan adalah vektor dengan panjang satu
satuan panjang. Bila | ā | = l, maka ā adalah vektor
satuan.
• Bila v vektor tak nol dan k bilangan real tak nol,maka
hasil kali kv adalah vektor yang panjangnya
|k|panjang dari v dan arahnya sama v jika k>0 dan
arah berlawanan jika k<0. kita mendifinisikan kv =o
jika k=0 atau v=0

v 1/2v
(-2v)

• VEKTOR dlm SISTEM KOORDINAT


• Vektor pada ruang berdimensi 2
y
(v1,v2)
v2

v
v1 x

Koordinat (v1,v2) dari akhir v disebut komponen v dan


ditulis : v =(v1,v2).
Misalkan v=(v1,v2) dan w=(w1,w2), maka :
v+w=(v1+w1,v2+w2)
(v1+w1,v2+w2)
v2
(w1,w2)
w2
(v1,v2)

v1 w1
• Bila v=(v1,v2) dan k skalar➔ kv=(kv1,kv2)

• Vektor dalam ruang berdimensi 3.

Koordinat p didefinisikan sebagai panjang dari :


x = OX ; y = OY dan z = OZ
Misalkan v=(v1,v2,v3) dan w=(w1,w2,w3) adalah vektor dalam
ruang berdimensi 3,maka:
• v dan w ekivalen bila hanya bila v1=w1,v2=w2 dan v3=w3
• v+w =( v1+w1,v2+w2,v3+w3)
• kv=(kv1,kv2,kv3)
contoh : misalkan v=(1,-3,2)dan w=(4,2,1), maka
v+w= (5,-1,3)
2v=(2,-6,4)
-w=(-4,-2,-1)
v-w=v+(-w) =(-3,-5,1)

kadang-kadang suatu vektor mempunyai awal titik yg tak terletak


di titik 0=(0,0,0), misalkan vektor P1 P2 memiliki titik awal
p1(x1,y1,z1) dan p2 (x2,y2,z2), maka :
P1 P2
P1(x1,y1,z1) . p2(x2,y2,z2)

OP1 + P1 P2 = OP2
P1 P2 = OP2 - OP1
P1 P2 = OP2 - OP1 =(x2,y2,z2)- (x1,y1,z1) = (x2-x1,y2-y1,z2-z1)

P1 P2 =(x2-x1,y2-y1,z2-z1)➔ selisih vektor OP2 dan OP1

Contoh :Komponen –komponen vektor v= P1 P2 dengan titik awal


p1(2,-1,4) dan titik akhir p2(7,5,-8) adalah :
v= P1 P2 = (7-2,5-(-1),(-8)-4)=(5,6,-12)

Pada ruang berdimensi 2 , vektor dengan titik awal p1(x1,y1) dan


titik akhir p2 (x2,y2) adalah : OP2 - OP1 ={(x2-x1),(y2-y1)}

ARITMATIKA VEKTOR
Bila u,v dan w adalah vektor baik vektor pada ruang berdimensi
2 atau 3 dan k ,l adalah skalar maka :
a) u+v= v+u
b)(u+v)+w=u+(v+w)
c) u+0=0+u=u
d)u+(-u)=0
e) k(u+v)=ku+kv
f) k(lu)=(kl)u
g)(k+l)u=ku+lu
h)lu=u
Norma (Norm) dari suatu Vektor:
Norm dari vector u=panjang vector u ,dinotasikan u . Sesuai
dengan Teorema Pytagoras, maka norma dari suatu vector u=
(u1,u2) ➔
u = u12 + u 2 2

(u1,u2)

u u2

u1

Bila u=(u1,u2,u3) ➔ u = u1 + u 2 + u3
2 2 2

Bila p1(x1,y1,z1) dan p2 (x2,y2,z2), maka jarak d antara


keduanya adalah norm vektor P1 P2 :

P2(x2,y2,z2)

P1(x1,y1,z1)

P1 P2 =(x2-x1,y2-y1,z2-z1)

maka d = ( x 2 − x1) 2 + ( y 2 − y1) 2 + ( z 2 − z1 ) 2

Jika Bila p1(x1,y1) dan p2 (x2,y2) maka jarak d antara keduanya


adalah norm vektor P1 P2 , jadi :
d= ( x 2 − x1) 2 + ( y 2 − y1) 2

contoh : norma dari vektor u=(-3,2,1) ,maka


u = (−3) 2 +2 2 + 12 = 14
jarak d antara titik P1(2,-1,-5 ) dan P2(4,-3,1) ➔
d= (4 − 2) 2 + (−3 + 1) 2 + (1 + 5) 2 = 44

Dari definisi hasil kali ku,panjang dari ku adalah k kali panjang u.

ku = k u ,berlaku juga untuk ruang berdimensi 2 dan 3


Contoh: u =(2,-2,3), tentukan − 2u ; 2 u

v = (1,-3,4) , tentukan 2u + 2 v

Latihan :
1.Misalkan v=(-1,2,5) tentukan skalar k sdmk shg kv = 4

3.DOT PRODUCT (PERKALIAN TITIK) U.V


Definisi:
Jika u dan v adalah vektor –vektor pada ruang berdimensi 2 atau
3 dan  adalah sudut antara u dan v ,dimana 0   , maka hasil
kali titik u.v didefinisikan :

 u v cos jika u  0dan v  0


u.v = 
 0 jika u = 0 atau v = 0
0    180

Contoh :

1
u.v = ( 0 2 + 0 2 + 12 )( 0 2 + 2 2 + 2 2 =2
2
misalkan u=(u1,u2,u3) dan v=(v1,v2,v3),maka dengan aturan
cosinus akan didapat:
u.v=u1 v1+u2 v2+u3 v3

u.v
dari rumus diatas Cos  =
u v

Contoh : diketahui u=(2,-1,1) dan v=(1,1,2). Tentukan u.v dan


sudut  antara u dan v :
Jawab :
u.v = u1 v1+u2 v2+u3 v3 = 2(1)+-1(1)+1(2)=3
u.v 3
Cos  = = = 1 / 2 ➔  = 60 0
u v 6 6

Teorema :
Misalkan u dan v adalah vektor –vektor pada ruang berdimensi 2
atau ruang berdimensi 3.
== v = (v.v)1 / 2 ,
2
a). v.v = v v =(2,4,3)
b) jika vektor u dan v adalah tak nol dan  sudut diantaranya,
maka:
 adalah lancip jhj u.v>0
 adalah tumpul jhj u.v <0
 =  / 2 jhj u.v=0

contoh :
u=(1,-2,3),v= (-3,4,2) dan w=(3,6,3),maka :
u.v=-5 ,membentuk sudut tumpul
v.w=21, membentuk sudut lancip
u.w=0, u dan w saling tegak lurus.
Catatan : dua vektor u dan v ortogonal (tegak lurus) jika dan
hanya jika u.v=0 ( u v)

Teorema : bila u,v dan w adalah vektor dan k adalah skalar,


maka :
a) u.v=v.u
b) u. (v+w)=u.v+u.w
c) k(u.v)=(ku).v=u.(kv)
d) v.v>0 jika v  0 dan v.v=0 jika v=0
latihan : u=(1,-2,3),v= (-3,4,2) dan w=(3,6,3) ; buktikan b)

HASIL KALI SILANG (CROSS PRODUCT)


Definisi :
Jika u=(u1,u2,u3) dan v=(v1,v2,v3) adalah vektor-vektor dalam
dimensi 3 ,maka hasil kali silang uxv didefinisikan sebagai :
 u2 u3 u1 u3 u1 u 2 
uxv=  ,− , 
v v3 v1 v3 v1 v2 
 2

untuk mengingat :
1. buat matriks 2x3 ,brs 1 matrik baris u dan brs 2 matriks brs v
2. komp 1➔hilangkan klm1, komp 2➔ hilangkan klm 2
kalikan (-) dan komp 3➔ hilangkan kl 3.
Contoh; u=(1,2,-2) dan v=(3,5,1) tentukan u x v
Catatan:
Terdapat hubungan antara Hasilkali silang dan Hasilkali Titik
Hasil kali titik adalah skalar dan hasilkali silang adalah vektor
TEOREMA
a) u.( u x v) = 0 ( u x v orthogonal terhadap u)
b) v. ( u x v ) = 0 ( u x v orthogonal terhadap v)
c) u  v 2 = u 2 v 2 − (u.v) 2
d) u x ( v x w) = (u . w)v – (u.v)w
e) ( u x v) x w= ( u.w)v –(v.w)u
Contoh : u= (2,2,1) ; v=(2,3,4),w=(3,2,4), buktikan d.

Teorema :
jika u , v dan w adalah vektor-vektor sebarang pada ruang
berdimensi 3 dan k adalah skalar sebarang,maka :
a) u x v = - (v x u)
b) u x ( v + w) = ( u x v) + ( u x w)
c) ( u + v) x w = ( u x w) + ( v x w)
d) k(u x v) = ( ku) x v = u x (kv)
e) u x 0 = 0 x u = 0
f) u x u = 0

VEKTOR SATUAN STANDARD


z

k(0,0,1)

j(0,1,0) y
i(1,0,0)

x
i,j,k disebut vektor satuan standard,karena masing-masing
memiliki panjang 1

Setiap vektor v=(v1,v2,v3) pd ruang berdimensi 3 dapat


dinyatakan dlm bentuk i,j,k :
v = v1(1,0,0) + v2(0,1,0) + v3(0,0,1) = v1i + v2j + v3k
Contoh : ( 2,-3,4) = 2 i – 3j + 4 k
Bentuk Determinan dari hasilkali Silang (u x v dalam det):
i j k
uxv= u1 u 2 u3
v1 v 2 v3

Perkalian : i ,j dan k ➔ perputaran jarum jam i x j = k j xk =i k x i = j


kx j = -i
Contoh : u =(1,2,-2) , v=(3,0,1) , tentukan bentuk determinan
dlm vektor satuan standard.
i j k
uxv =1 2 −2 = 2i – 7 j – 6 k
3 0 1

INTERPRETASI GEOMETRIK dari HASILKALI SILANG


Teorema :
Jika u dan v vektor – vektor pada ruang berdimensi 3 , maka
uxv sama dengan luas jajaran genjang yang dibatasi u dan v
Bukti :
Berdasarkan Theorema (c)
u v = u v − (u.v) 2
2 2 2

u.v = u v Cos
sehingga:
u  v = u v − u v cos2 
2 2 2 2 2

= u 2 v 2 (1 − cos2  ) = u v sin 2 
2 2

Karena 0     → sin   0

u  v = u v sin  1)

t
v t sin  = → t = v sin 
v
u
Luas jajaran genjang = alas x tinggi
= u x v sin  (berdasarkan 1)
= uv
Contoh : Tentukan luas segitiga yang dibatasi oleh titik p1(2,2,0)
,
p2 (-1,0,2) dan p3=(0,4,3)
Penyelesaian :
Luas segitiga = ½ luas jajaran genjang
Luas jajaran genjang = uxv

Luas jajarangenjang yang dibatasi oleh Vektor u = P1 P2 dan


v= P1 P3 ;
P1 P2 =(-3,-2,2) dan P1 P3 =(-2,2,3)

P1 P2 x P1 P3 = (-10,5,-10) ; uxv =15


p2 (-1,0,2)
p3(0,4,3)

Luas segitiga = ½ x 15 = 7,5


p1(2,2,0)

VEKTOR pada RUANG BERDIMENSI n


Pengembangan dari vector pada Ruang berdimensi 3
Vektor pada R3 ➔ (a1,a2,a3)
Vektor pada Rn➔ ( a1,a2,…an)

Definisi :
Dua vector u= (u1, u2,……,un) dan v = (v1,v2,.. , vn) pada Rn
disebut sama jika :
u1=v1 , u2=v2,…un=vn
u+v = (u1+v1, u2+v2,…., un+vn)
ku = (ku1, ku2,…kun)
Vektor nol (zero vektor) pada Rn ➔0=(0,0,0,...0)
Jika u=(u1,u2,..,un) adalah suatu vektor pada Rn, maka
bentuk negatif dari u dinotasikan :
-u==(-u1,-u2,..,-un)
v-u = v +(-u)
= (v1-u1, v2-u2,...vn-un)

Teorema : sifat-sifat Vektor pada Rn


u= (u1, u2,……,un) , v = (v1,v2,.. , vn), w= (w1, w2,……,wn)
a) u+v= v+u
b) (u+v)+w=u+(v+w)
c) u+0=0+u=u
d)u+(-u)=0
e) k(u+v)=ku+kv
f) k(lu)=(kl)u
g)(k+l)u=ku+lu
h)lu=u

DOT PRODUCT (PERKALIAN TITIK)


Jika u= (u1, u2,……,un) dan v = (v1,v2,.. , vn)
u.v = u1 v1+ u2 v2+ …+unvn
contoh :
u= (-1,3,5,7,4) dan v=(5,-4,7,0,3) , tentukan u.v

Teorema :
Teorema : bila u,v dan w adalah vektor pada Rn dan k adalah
skalar, maka :
a) u.v=v.u
b) u.(v+w)=u.v+u.w
c) k(u.v)=(ku).v=u.(kv)
d) v.v>0 jika v  0 dan v.v=0 jika v=0
Buktikan b) jika diket u= (-1,3,5,7,4) dan v=(5,-4,7,0,3) dan
w=(3,5,6,2,1); k=3 buktikan c)

Norma (Norm) dari suatu Vektor berdimensi n


Norm dari vector u=panjang vector u ,dinotasikan u .

u= (u1,u2, ... , un) ➔ u = u12 + u 2 2 + ... + un 2

Jarak antara titik u =(u1,u2, ... , un) dan titik v =(v1,v2,.. , vn)
d(u,v) = (u1 − v1) 2 + (u 2 − v2) 2 + ... + (un − vn) 2

Teorema : Sifat-sifat panjang pada Rn


Jika u dan v adalah vektor-vektor pada Rn dan k adalah suatu
skalar sebarang maka :
a. a 0

b. a =0 jika dan hanya jika u=0


c. ku = k u

d. u+v  u + v

Ortogonalitas (Ketegaklurusan)
Definisi:
Dua vektor u dan v pada Rn disebut ortogonal jika u.v=0
Theorema Pythagoras pada Rn

u+v = u + v
2 2 2
u+v v
u
diket u =(-2,3,1,4) dan v= (1,2,0,-1),Tentukan apakah u dan v
u+v = u + v
2 2 2
tegak lurus , dan bila ya buktikan

Anda mungkin juga menyukai