Sudiadi
POKOK BAHASAN 3
VEKTOR
PERTEMUAN KE 7
3.1 Pengantar
Vektor didefinisikan sebagai besaran yang mempunyai
arah. Secara geometrik vektor dapat dinyatakan sebagai
anak panah pada bidang (dimensi 2) atau pada ruang
(dimensi 3). Arah anak panah menunjukkan arah vektor,
sedangkan panjang menunjukkan besaran vektor.
Gambar 3.2
Vektor-vektor yang ekivalen
Jika terdapat dua buah vektor yang ekivalen, berarti dua
buah vektor tersebut mempunyai arah dan panjang yang
sama. Jika v dan w adalah dua buah vektor yang
ekivalen maka dapat ditulis, v = w
–v Gambar 3.3
v
Dua vektor yang sama besar
dan arah berlawanan
3.4 Penjumlahan vektor
Jika v dan w adalah dua buah vektor, maka jumlah v + w
ditentukan sebagai berikut. Letakkan titik awal vektor w
berimpit dengan titik akhir vektor v. Vektor v + w adalah
vektor yang ditunjukkan oleh anak panah dari titik awal
vektor v hingga titik akhir vektor w.
Misal terdapat vektor v dan w sebagai berikut
v w
Gambar 3.4
Vektor v dan w
Maka vektor v + w dan w + v adalah sebagai berikut.
w
w + v
v + w v
v
w
v w
Gambar 3.7
Vektor v dan w
v– v w -v
w –v
v 1/2v –1/3v –v
2v
Gambar 3.10
Hasil kali vektor v
dengan skalar k
3.7 Vektor dalam Sistem Koordinat Bidang
Misal v adalah vektor pada suatu bidang dan v ditempatkan
sedemikian rupa sehingga titik awalnya berimpit dengan
titik asal koordinat Kartesius. Koordinat (v1, v2) dari titik
akhir v disebut komponen v, ditulis v = (v1, v2)
y
(v1, v2)
v
O
x
Gambar 3.11
Vektor pada Koordinat Kartesius
• Dua buah vektor v = (v1, v2) dan w = (w1, w2) dikatakan ekivalen atau
sama, jika dan hanya jika v1 = w1 dan v2 = w2
• Penjumlahan dan perkalian skalar dengan vektor dapat dilakukan dgn
mengacu pada komponen-komponennya.
x
O
(1, –2)
3.8 Translasi sumbu
y
Koordinat titik asal sebelum y
translasi adalah (k, l)
Koordinat titik ujung sebelum (x, y)
translasi adalah (x, y) (x, y)
Koordinat titik asal setelah
ditranslasi adalah O′(0, 0) x
O (k, l)
Koordinat titik ujung setelah
ditranslasi adalah (x, y)
x
x = x – k O
y = y – l Gambar 3.12
Translasi Sumbu
Contoh 3.2
Koordinat titik asal sebuah vektor pada sistem koordinat
xy adalah (2,–3). Sedangkan koordinat titik ujungnya
adalah (7, 5). Jika vektor ditranslasikan ke sistem
koordinat xy sehingga titik asalnya berada pada O,
tentukan koordinat titik ujung vektor pada sistem
koordinat xy.
Penyelesaian:
Koordinat titik ujung vektor pada koordinat xy adalah
y
y
(7, 5)
(k, l) = (2, -3)
(x, y) = (7, 5)
(5, 8)
x = x – k
y = y – l
x’ = 7 – 2 = 5 x
O
y = 5 – (-3) = 8
x
O (2, –3)
3.9 Vektor dalam Sistem Koordinat Ruang
Misal v adalah vektor pada suatu ruang dan v ditempatkan
sedemikian rupa sehingga titik awalnya berimpit dengan
titik asal sistem koordinat. Koordinat (v1, v2, v3) dari titik
akhir v disebut komponen v, ditulis v = (v1, v2, v3)
z
(v1, v2, v3)
v Gambar 3.13
Vektor dalam sistem
O y
koordinat ruang
x
Jika v = (v1, v2, v3) dan w = (w1, w2, w3) adalah 2 vektor
pada suatu ruang, maka argumen-argumen yang berlaku
pada bidang juga berlaku pada ruang. v dan w adalah
ekivalen jika dan hanya jika:
v1 = w1, v2 = w2, v3 = w3
v + w = (v1 + w1, v2 + w2, v3 + w3)
kv = (kv1, kv2, kv3) dengan k adalah sembarang skalar.
Contoh 3.3
Jika v = (5, -1, 3) dan w = (4, 2, 1), maka
v + w = ((5+4), (–1+2), (3+1)) = (9, 1, 4)
2v = (2(5), 2( –1), 2(3)) = (10, –2, 6)
w – v = ((4 – 5), (2 – (–1)), (1 – 3) = (–1, 3, –2)
Jika titik awal vektor P1P2 diletakkan pada titik O,
maka titik ujung atau akhir dari vektor P1P2 adalah
P1P2 = OP2 – OP1 = (x2, y2, z2) – (x1, y1, z1)
= ((x2 – x1), (y2 – y1), (z2 – z1))
z
x
Penyelesaian
z
(x1, y1, z1)
(x2, y2, z2)
P 1P 2
P1
O OP 2
O y
x
Contoh 3.4
mempunyai
titik awal P1 (2, -1, 4) dan titik ujung P2 (7, 5, -8). Jika
titik awal diletakkan berimpit dengan titik asal, maka
koordinat titik ujung vektor = ((7 - 2), (5 - (-1), (-8 - 4))
= (5, 6, -12)
3.10 Aritmatika Vektor
3.10.1 Sifat-sifat Operasi Vektor
Jika u dan v adalah vektor-vektor bidang atau ruang
dan k serta l adalah skalar, maka berlaku hubungan-
hubungan berikut.
a) u + v = v + u
b) (u + v) + w = u + (v + w)
c) u + 0 = 0 + u = u
d) u + (–u) = 0
e) k(lu) = (kl) u
f ) k(u+v)=ku+kv
g) (k + l)u = ku+lv
h) 1.u = u
3.10.2 Norma Suatu Vektor
Panjang (length) vektor u (disebut juga sebagai
norma (norm) dari u) dinyatakan dengan ||u||.
Jika P1(x1, y1, z1) dan P2(x2, y2, z2) adalah dua titik
pada ruang dimensi 3, maka jarak antara kedua titik
tersebut adalah
Contoh 3.5
1. Diketahui u = (–3, 2, 1). Tentukan ||u||
Penyelesaian
Gambar 3.14
Sudut antara u dan v yang memenuhi 0
Definisi
Jika u dan v adalah vektor-vektor pada bidang (dimensi 2) atau pada ruang
(dimensi 3), dan adalah sudut antara u dan v, maka hasil kali titik (dot product)
atau hasil kali dalam Euclidean (Euclidean inner product) u.v didefinisikan oleh,
Contoh 3.6
Sudut antara u = (0, 0, 1) dan v = (0, 2, 2) adalah = 450,
tentukan hasil kali titik u.v
Penyelesaian
Hasil kali titik berbentuk komponen vektor
Jika terdapat vektor u dan v pada bidang atau ruang, maka
hasil kali titik dalam bentuk komponen vektor adalah,
u . v = u1 v1 + u2 v2 (vektor bidang)
u . v = u1 v1 + u2 v2 + u3 v3 (vektor ruang)
Sudut antara dua vektor
Jika terdapat vektor u dan v pada bidang atau ruang, maka
Sudut antara dua vektor tersebut adalah,
w2 u
Q w1 a
Vektor w2 disebut komponen vektor u yang
ortogonal terhadap a.
Karena w2 = u – w1 , maka w2 = u – proja u
Rumus-rumus untuk menghitung proja u dan u – proja u
Jika u dan a adalah vektor-vektor pada bidang atau ruang
dan jika a 0, maka berlaku,
proja u =
u.a
‖a‖
2
15
a= ( 4, −1, 2 ) =
21
20
7 ( 5 10
,− ,
7 7 )
Komponen vektor u yang ortogonal terhadap a adalah
u − proja u = u −
u.a
‖a‖
2 (
a=( 1, −1, 3 ) −
20
7
5 10
,− ,
7 7 )
(6
7
2 11
¿ − ,− ,
7 7 )
Jarak antara sebuah titik koordinat ke garis.
Misal Q(x1, y1) adalah sembarang titik pada garis ax+by+c = 0
dan titik awal vektor n(a, b) berimpit dgn.titik Q. Tarik garis
proyeksi dari titik P0 ⊥ n dan garis ax+by+c = 0.
y Tarik garis dari Q yg sejajar n
ke perpotongan garis proyeksi.
n(a, b)
D Garis yang didapat adalah D,
yaitu jarak terdekat titik P0 ke
P0(x0, y0)
Q(
garis ax + by + c = 0
x 1,
D
y 1)
x
ax + by + c = 0
Contoh 3.9
Tentukan jarak D dari titik (1, 2) ke garis 3x + 4y – 6 = 0
y
Penyelesaian
(1, 2) x0 = 1 , y 0 = 2
D a = 3, b = 4, c = –6
|a x 0 + by 0 + c|
D =
√a + b
2 2
|3 ( 1 ) + 4 ( 2 ) − 6| 5
x ¿ = =1
O √ 3 2
+ 4 2 5
3x + 4y – 6 = 0
Latihan
I. Gambarkan posisi titik koordinat berikut!
a. (3, 4, 5) b. (–3, 4, –5)
Tentukan
i) proyeksi u pada yang ortogonal terhadap a
ii) Komponen u yang ortogonal terhadap a
TERIMA KASIH