MATERI : 1. VECTOR
2. MATRIC
3. INTEGRAL
DAFTAR PUSTAKA
1. Elementary Linear Algebra 5e, Howard Anton, 2003
2. Advanced Engineering Mathematics, Erwin Kreyszig, 2001
3. Calculus With Analytic Geometry, Edwin J Purcell & Dale Varberg, 2001
4. G. Hadly,1992, Aljabar Linier, Addison, Wesley Publishing, Alih Bahasa : Naipospos dan Noeniek,
Penerbit Erlangga, Jakarta.
5. G. Perangin-angin, 2017, Diktat Bahan Kuliah Aljabar Linier, Teknik Geodesi, FT UNILA.
PENILAIAN : 1. ABSEN =… %
2. TUGAS = … % (dua orang/tugas)
3. UJIAN = … %
TOTAL = 100 %
Jika seperti pada gambar berikut ini, titik awal vector, v (ditulis huruf kecil) , adalah A dan titik
ujungnya adalah B, maka :
v= AB (1)
dengan panjang vector v diberi notasi ‖v‖, is often called norm of v
B (terminal point)
satuan
α (sudut arah)
A (initial point)
1 k
j
0 1 y
1 i
v3
v1
v2
x
y
EX. 01 : Vector a dengan initial point P(3,1,4) dan terminal point Q(1, -2,4) maka :
Ko-komponennya adalah sbb. : Gunakan prs. (2)
a 1=1−3=−2
a 2=−2−1=−3
a 3=4−4=0
PQ =√(−2)2+¿ ¿
‖a‖=⃗
EX.03 : Jika initial point vector a=[ −2 ,−3,0 ] adalah P(0,0,0) = O(0,0,0) = titik asal (original point)
maka terminal point vector ini adalah Q(−2 ,−3,0)
START II
CATATAN : Jika original point sebagai initial point suatu vector maka terminal point-nya sama
dengan
kekomponen vector tersebut dan vector ini disebut vector posisi, r.
A(x,y,z)
r
0 y
x
EX. 04 : Jika vector v dalam suatu bidang (xy),2D, diketahui panjang dan sudut arahnya, katakan
terhadap sb-x maka besarnya komponen vector v dapat kita tentukan.
O x
3. PENJUMLAHAN VECTOR
Jumlah dua vector, v dan w ditetapkan sbb. :
Titik ujung vector v dibuat berimpit dengan titik awal vector w
Maka jumlah kedua vector tersebut digambarkan dari titik awal v ke ujung w
dan ditulis hasilnya menjadi : v + w.
Jika dalam suatu system koordinat Cartesian v = [v1,v2,v3] dan w = [w1,w2,w3] maka :
w w
v+w v+w v
v v w+v
w
Hukum Segitiga Hukum Jajarangenjang
Vector yang panjangnya nol disebut zero vector dan dinyatakan dengan 0 ; lalu kita definisikan :
v
0+ v=v+ 0=v
v−w=v+(−w) (8)
v−w
v v
v−w
w w
−w
Definisi :
Misalkan v sembarang vector dan c sembarang bilangan riil (scalar) maka :
Hasil kali vector cv didefinisikan sbb. :
Panjang cv adalah |c|‖v‖
Jika v ≠ 0 dan c >0 maka cv searah dengan v
Jika v ≠ 0 dan c <0 maka cv belawanan arah dengan v
Jika v=0 dan c=0 (atau keduanya) maka cv = 0
Dari prs. (9) dapat kita ketahui sifat dasar perkalian vector dengan scalar c dan n, berikut ini :
c ( v +w )=c v + c w
c ( n v )= ( cn ) v=cn v
SIMPULAN
BASIC RULES OF VECTOR ARITHMETIC
TEOREMA 1
Jika u, v dan w sembarang vector pada ruang 2D atau 3D serta c dan n adalah sembarang
scalar, maka berlaku sesifat berikut ini.
1. u+ v=v+u
2. ( u+ v )+ w=u+( v +w)
3. u+0=0+u=u
4. u+(−u)=0
5. c ( n u )=(cn)u
6. c (u+ v)=c u+ c v
7. (c +n)u=c u+n u
8. 1 u=u
z
Maka vector a, dapat dinyatakan sbb. :
i=1 0 j=1
y
a1i a3k
Kekomponen vector satuan dapat ditulis sbb. :
a2j i=[1,0,0]
x j=[0,1,0] (2)
k =[0,0,1]
Hasilkali vector, u dengan scalar, c adalah panjang vector, u dikalikan dengan |c|.
Jadi :
|c u|=|c|‖u‖
Tanda , |c| = harga mutlak c, yaitu jarak titik asal,O dengan c pada garis bilangan dan
‖u‖ = panjang vector, u yang merupakan jarak antara titik awal dengan ujung
vector, u pada suatu bidang.
Y
|c| ‖u‖
O c O x
o Perkalian dua vector u dan v disebut hasilkali titik (dot product or Euclidean inner product)
dengan lambang u . v yang besarnya adalah sbb. :
u . v=u 1 v1 +u 2 v 2 , untuk 2D (3) DOT PRODUCT adalah SCALAR
u . v=u 1 v1 +u 2 v 2 +u3 v 3 , untuk 3D
u . v=‖u‖‖v‖cos θ (4)
dimana θ merupakan sudut terkecil bernilai positif antara u dan v yang berlaku untuk,
0≤θ≤π
seperti pada gambar berikut ini ,
u u
θ θ θ
v v u v v
θ
u
u . v=‖u‖‖v‖cos θ if u ≠ 0∧v ≠0
u . v=0if u=0∨v =0
EX.07 : Seperti pada gambar berikut ini, sudut antara vector u=[ 0,0,1 ] dan v=[ 0,2,2 ]
adalah θ=450 maka :
x
A(0,2,2)
(0,0,1)
u v = (0,2,2)
0
z y
o Misalkan u=[ u1 , u2 , u3 ] dan v=[ v 1 , v 2 , v 3 ] dimana sudut antara kedua vector adalah θ
z
P(u1 , u2 ,u3 ) maka : berlaku hukum cosines ,
|PQ|2=‖u‖2 +‖v‖2 −2‖u‖‖v‖cos θ
|PQ| COBA SELESAIKAN JIKA
u u=[ 2 ,−1,1 ] dan v=[ 1,1,2 ]
Q(v 1 , v 2 , v 3 ) CARI u.v dan sudut antara kedua vector ini.
θ v SOL. : u . v=u 1 v1 +u 2 v 2 +u3 v 3 =2 ( 1 ) + (−1 ) 1+..=3
‖u‖ ¿ √ u21 +u22 +u23= √6
O y ‖v‖= √ v 21+ v 22 +v 23 =√6
u. v 3
x dan, cos θ== =0,5
‖u‖‖v‖ ( √ 6 ) ( √6)
atau θ=cos−1( 0,5)=60o =❑0 ❑' ❑ ¿
2 2 2
Selanjutnya |PQ| =( √ 6) +( √ 6) −2 √ 6 √ 6 ( 0,5 ) =…
1. u . v=v .u
2. u . ( v +w )=u . v +u . w
3. c ( u . v )=( c u ) . v=u .(c v )
4. 0 . u=0
2
5. u . u=‖u‖ >0 untuk u ≠ 0 dan u .u=0 untuk u=0
TEOREMA 3
o Dua vector u dan v orthogonal hanya jika u . v = 0
EX. 08 : Vector u = [b,-6] dan vector v = [3,7] saling tegak lurus. Tentukan besarnya nilai b.
SOLUSI :
Gunakan prs. (3) : u . v=u 1 v1 +u 2 v 2
Dimana : u1 = b ; u2 = -6
v 1 = 3 ; v2 = 7
Maka : u . v=( b ) (3 )+ (−6 ) ( 7 )=0 ⇒ b=14
O x
Sedangkan : ‖v‖ ¿ √ v 21 + v22 =√ (8)2+(6)2=10
dan ‖u‖ ¿ √ u21 +u22=√(5)2 +(12)2=13
Maka :
u. v 112
cos θ= = =0,86153
‖u‖‖v‖ ( 10 ) (13)
EX.10 : Vector u dengan initial point, P(2,-1) dan terminal point, Q(-3,7).
Tuliskan persamaan u dalam bentuk vector satuan (u1i + u2j).
SOLUSI :
Y [−5,8] y
u = [u1,u2] Q[−3,7]
j
x
O i
u = u1i + u2j O x
P[2 ,−1]
Gambarkan vector u=⃗ PQ dengan posisi yang benar pada system koordinat -xy.
Geser vector ini agar titik awalnya berimpit dengan titik asal, O atau kurangi komponen titik
pangkal dengan titik ujungnya.
Jadi vector aljabar kita menjadi : [ −3−2 ,7−(−1) ] =[−5 ,8 ]
Maka : u=−5 i+8 j
EX. 11 :
Hitung besarnya sudut β (sudut ABC) jika A[ 4,3], B[1,−1] dan
Y C [6 ,−4].
SOLUSI :
A[4,3] u=⃗BA =( 4−1 ) i +[3− (−1 ) ] j
¿ 3 i+ 4 j=[3,4 ]
u v=⃗
CB=( 6−1 ) i+[−4−(−1 ) ] j
O x ¿ 5 i−3 j=[5 ,−3]
β Maka :
B[1,-1] ‖u‖= √(3)2 +(4)2=5 ; PANJANG GRS. BA
v ‖v‖= √(5)2+(−3)2=√ 34
C[6,-4]
Selanjutnya :
u . v=u 1 v1 +u 2 v 2 =( 3 )( 5 )+ ( 4 )(−3 ) =3
dan :
u.v 3
cos β= = =0,1029
‖u‖‖v‖ ( 5 ) ( √ 34)
TEOREMA 4
If u and a are vector in 2-space or 3-space and if a ≠ 0, than
u.a
proja u= a ;( vector component of u along a)
‖a‖2
u.a
u−proj a u=u− 2 a ;( vector component of u orthogonal ¿a)
‖a‖
u.a u. a
¿
| | [
‖a‖2
‖a‖ ; Since 2 a is a scalar
‖a‖ ]
|u . a|
¿ 2
‖a‖ [
; Since ‖a‖ > 0
2
] (5)
‖a‖
If θ denotes the angle betwen u and a, then u . a=‖u‖‖a‖cos θ , so that (5.a) can also be
written as
‖ proj a u‖=‖u‖|cos θ| (6)
Interpretasi geometric dari prs. (5) dan (6) seperti pada gambar di bawah ini.
u u
‖u‖ ‖u‖
Θ θ
a a
‖u‖|cos θ| −‖u‖|cos θ|
We will use vector methods to derive a formula for the distance from a point in the plane to
a line.
SOLUSI :
o Andaikan titik Q(x 1 , y 1 ) berada di garis ax +by +c=0 dan posisi vector n=(a ,b) dengan
initial point adalah titik Q(x 1 , y 1 ) ; seperti terlihat pada gambar ini.
Y n=( a ,b)
D Distance, D = the length of orthogonal projection of ⃗ Q P0 on n=( a ,b)
Q(x 1 , y 1 )
P0 (x 0 , y 0 )
D (DISTANCE)
0 x
ax +by +c=0
Q P 0 . n|
|⃗
o Maka berdasarkan prs. (5) : D=‖ projn⃗
Q P0‖=
‖n‖
Q P0=( x0 −x1 , y 0− y 1 )
Sedangkan : ⃗
|a x 0 +b y 0 +c|
D= (7.b)
√ a2 +b 2
EX. 12 : As an illustration, the distance, D from the point (1 ,−2) to the line 3 x+ 4 y +6=0 is
|( 3 )( 1 ) + ( 4 ) (−2 )+ 6| |1| 1
o D= = =
√ 32+ 4 2 √ 25 5
GAMBARKAN GRAFIK SOAL INI DENGAN CERMAT.
5. Jika u=( 1,2 ) , v=( 4 ,−2 ) dan w=( 6,0 ) maka carilah :
(a) u .(7 v+ w)
(b) ‖u‖( v . w)
6. Gunakan metoda vector guna mencari sudut dalam (interior angle) segitiga yang titik
sudutnya (−1,0 ) , (−2,1 ) dan ( 1,4 )
u2 u3 u u u u
u x v=
(| | | | | |)
v2 v3
,− 1 3 , 1 2
v1 v3 v1 v2
(2)
a1 a2 a3 a1 a2 a 3 a 1 a2 a3 a 1 a2 a3
| || || || |
b 1 b2 b3 =a1 b1 b 2 b3 −a2 b 1 b2 b3 +a3 b 1 b2 b3
c1 c 2 c 3 c1 c2 c3 c1 c 2 c 3 c1 c 2 c 3
b 2 b3 b b b b
¿ a1
| | | | | |
c2 c 3
−a2 1 3 +a 3 1 2
c1 c3 c1 c2
i j k
| u u
||
u u u u
|| || |
u x v= u 1 u2 u3 = 2 3 i− 1 3 j+ 1 2 k
v1 v2 v3
v2 v3 v1 v3 v1 v2
(3)
u2 u3 u u u u
,− 1 3 , 1 2 = 3 −2 ,− 5 −2 , 5 3
u x v=
(| | | | | |) (| | | | | |)
v2 v3 v1 v3 v1 v2 7 1 3 1 3 7
u x v=¿
SOLUSI :
Gunakan prs. (3) :
i j k
(1)
| u u
|| u u u u
|| || |
u x v= u 1 u2 u3 = 2 3 i− 1 3 j+ 1 2 k
v1 v2 v3
v2 v3 v1 v3 v1 v2
i j k
|
−2 4 1
4 1 ||
u x v= 1 −2 −1 = −2 −1 i− 1 −1 j + 1 −2 k
−2 1 | |
−2 4 | | |
u x v=2 i+ j+0 k
i j k
|
v x u= 1 −2 −1 = 4
−2 4 1
−2 −1 ||
1 i− −2 1 j + −2 4 k
1 −1 1 −2 | | | | |
v x u=−2 i− j+0 k
Theorem 5 :
Jika u dan v adalah dua vector dalam ruang 3D dan θ sudut yang mengapit vector ini maka :
u 0
θ
EX. 15 : Andaikan u=(1,2 ,−2) dan v=(3,0,1) , buktikan Teorema 5.1 dan 5.2.
PROOF :
Gunakan prs. (1) atau prs. (2) :
u2 u3 u u u u
,− 1 3 , 1 2 = 2 −2 ,− 1 −2 , 1 2
u x v=
(| | | | | |) (| | | | | |)
v2 v3 v1 v3 v1 v2 0 1 3 1 3 0
u x v=¿
Maka :
u . ( u x v )= (1 )( 2 ) + ( 2 ) (−7 ) + (−2 ) (−6 )=0 dan
v . ( u x v ) =( 3 ) ( 2 )+ ( 0 )(−7 ) + ( 1 )(−6 )=0 ; jelas keduanya terbukti.
Teorema 6 :
ARITMETIC PROPERTIES OF THE CROSS PRODUCT
Jika u, v dan w adalah tiga vector dalam ruang 3D dan c adalah scalar maka :
1. u x v=−( u x v ) ; hukumantikomutasi
2. u x ( v+ w ) =( u x v ) + ( u x w ) ; hukumdistribusi
3. ( u+ v ) x w=( u x w )+(v x w)
Cara sederhana guna menentukan urutan perhitungan CROSS PRODUCT vector satuan sbb. :
REVIEW
Consider the Standard Unit Vector, i=( 1,0,0 ) ; j= ( 0,1,0 )∧k =( 0,0,1 )in 3-space.
Z These vectors each have length 1 and lie along
2 the coordinate axes. Every vector v=(v 1 , v 2 , v 3 )
we can write in term of i, j and k as follow,
( 3 ,−2,2 ) v=( v1 , v 2 , v 3 )=v 1 ( 1,0,0 ) + v 2 ( 0,1,0 )+ v 3 ( 0,0,1 )
( 0,0,1 ) ¿ v 1 i+ v 2 j+v 3 k
v=(3 ,−2,2) k
−2 ( 0,1,0 )
i j y
( 1,0,0 )
3 For example,
v=( 3 ,−2,2 ) =3i−2 j+ 2 k
x
i j k
Also if u=(1,2 ,−2) and v=(3,0,1) then u x v=
|
1 −2 −2 =2 i−7 j−6 k (check)
3 0 1
Which agrees with the result obtained in Example 15.
|
THE GEOMETRIC INTERPRETATION of Lagrange’s identity. Pg.127
o But ‖v‖sin θ is the altitude of parallelogram detemined by u dan v ; seperti pada gambar di
bawah ini.
‖v‖sin θ
‖v‖
θ
‖u‖
o In other words,
the norm of u x v is equal to the area of parallelogram determined by u and v.
EX. 17 : Cari luas segitiga ABC dengan koordinat titik A ( 2,2,0 ) ; B (−1,0,2 ) dan C( 0,4,3)
SOLUSI : Luas ∆ ABC=0,5 x luas parallelogram vector ⃗ AB dan ⃗ AC
Vector,
Z AB=( x B −x A , y B− y A , z B −z A ) =(−3 ,−2,2)
⃗
AC=¿ ( x C −x A , y C − y A , z C −z A ) =(−2,2,3)
⃗
C (0,4,3)
B (−1,0,2 ) Perhatikan EX. 15, maka
AC = −2 2 ,− −3 2 , −3 −2
AB x ⃗
⃗
(|
2 3 | |
−2 3 −2 2 || |)
¿(−10,5 ,−10)
Y
A ( 2,2,0 )
X
Sehingga diperoleh Luas ∆ ABC :
y +¿¿
x'
y'
( √ 2 , 0 )=( x' , y ' )
(1,1)=( x , y)
v
45 O
x +¿¿
Vector v berada pada dua bidang dengan sistem koordinat yang berbeda. Maka :
1. Pada sistem koordinat xy , komponen v adalah (1,1) dan
2. Pada sistem koordinat x ' y ' , komponen v adalah ( √ 2 , 0 )
EX. 18
o Simak dua vector u dan v yang saling tegak lurus dengan masing-masing panjangnya = 1.
uxv
v y
u
x
uxv
v x’
u
z’
2. Cari satu vector yang tegaklurus terhadap pasangan vector u dan v berikut ini.
(a) u=(−7,3,1), dan v=(2,0,4 )
(b) u=(−1 ,−1 ,−1), dan v=(2,0,2)