Anda di halaman 1dari 40

ALJABAR VEKTOR I

PERTEMUAN 1
OUTLINES

• VEKTOR (DEFINISI)
• VEKTOR SECARA GEOMETRI
• VEKTOR SECARA ALJABAR
• NORM VEKTOR
• JARAK (DISTANCE) DI Rn
• HASIL KALI TITIK (DOT PRODUCT)
PENDAHULUAN

Dalam keilmuan sains, kuantitas fisik dinyatakan dalam 2 jenis yaitu :


(i) skalar, yang dideskripsikan hanya dengan nilai numerik, dan
(ii) vektor, yang memiliki nilai numerik dan arah nya

Skalar Vektor
- Panjang - Kelajuan (Speed) - Perpindahan - Momentum
- Luas - Perlajuan - Gaya - Impuls
- Volume - Energi - Berat - Tegangan Permukaan
- Waktu - Daya - Kecepatan (Velocity) - Gaya Gesek
- Massa - Intensitas Cahaya - Percepatan - Medan Magnet
- Suhu - Jumlah Mol Zat - Tekanan - Medan Listrik
VEKTOR (DEFINISI)

adalah suatu besaran yang mempunyai nilai/bobot dan arah.

Dapat dipandang dalam 2 cara :


1. Vektor secara Geometri
2. Vektor secara Aljabar
VEKTOR SECARA GEOMETRI

Dalam bidang 2 dimensi ataupun ruang 3 dimensi, vektor dinyatakan dalam bentuk panah
garis lurus.
Arah kepala panah menyatakan arah vektor
Panjang panah menyatakan panjang/besar vektor
A adalah titik awal (Initial Point)
B adalah titik akhir (Terminal Point)

Jika A berimpit dengan B, maka v adalah 0 disebut vektor nol


KESAMAAN ANTAR VEKTOR

Dua buah vektor dikatakan sama (ekuivalen) jika memiliki panjang dan arah yang sama.

Dari gambar disamping dapat ditulis


v=w v
w
(vektor v ekuivalen dengan vektor w)
Dengan kata lain vektor v dan w adalah vektor yang sama.
VEKTOR SEJAJAR DAN VEKTOR KOLINEAR
(SEGARIS)
Dalam permasalahan vektor, pemindahan (translasi) vektor tidak mengubah panjang dan
arah vektor tersebut.
Sehingga konsep kesejajaran dan kolinearitas vektor merupakan hal yang sama.
PENJUMLAHAN VEKTOR (1)

ATURAN JAJARGENJANG
Misal v dan w vektor, maka v + w dapat dibentuk
dengan cara :

Himpitkan titik awal v dan w seperti gambar di samping.


Bersama titik akhir vektor v, titik akhir vektor w dan
sebuah titik sudut keempat membentuk sebuah jajar
genjang.
Sehingga panah dari titik awal v atau w menuju titik
sudut keempat jajargenjang adalah representasi dari
vektor v + w
PENJUMLAHAN VEKTOR (2)

ATURAN SEGITIGA
Misal v dan w vektor, maka v + w dapat dibentuk dengan
cara :
Pindahkan (translasikan) vektor w sedemikian sehingga titik
awal vektor w berimpit dengan titik akhir vektor v.
Panah dari titik awal vektor v menuju titik akhir vektor w
merupakan representasi dari vektor v + w.
PENJUMLAHAN VEKTOR (3)

PENJUMLAHAN BEBERAPA VEKTOR


Misal u, v dan w adalah vektor, maka berlaku sifat asosiatif penjumlahan :

Secara geometris dapat diberlakukan aturan jajargenjang antar tiap dua vektor, atau dengan
aturan segitiga dengan menghimpitkan titik akhir vektor satu dengan titik awal vektor dua,
dan seterusnya.
VEKTOR NEGATIF

adalah vektor yang memiliki besar yang sama dengan suatu vektor namun arahnya
berlawanan.

-v adalah vektor negatif dari v.

𝐵𝐴 adalah vektor negatif dari 𝐴𝐵.

Perhatikan bahwa v + (-v) = 0 (vektor nol)


PENGURANGAN VEKTOR

Misal vektor v dan w, maka w – v menyatakan selisih vektor v dari vektor w, sehingga
dituliskan :
PERKALIAN SKALAR

Jika v adalah vektor tak nol dalam dimensi 2 atau dimensi 3, dan k adalah skalar tak nol,
maka perkalian skalar atas v oleh k merupakan suatu vektor yang panjangnya |k| kali dari
vektor v yang :
- arahnya sama dengan vektor v (jika k positif),
- arahnya berlawanan dengan vektor v (jika k negatif)
Jika k = 0 atau v = 0 maka kv adalah 0 (vektor nol)

Perhatikan bahwa, jika k = -1, maka (-1)v = -v


VEKTOR SECARA ALJABAR

Secara aljabar, vektor direpresentasikan dalam bentuk komponen dalam sistem koordinat.
Untuk 2 dimensi dan 3 dimensi menggunakan koordinat kartesius.
Vektor nol dituliskan :
0 = (0,0) dalam 2D dan 0 = (0,0,0) dalam 3D
Jika vektor v dalam 2D atau 3D, maka titik awal vektor diletakkan di titik asal (origin point)
sistem koordinat .
Disebut vektor komponen relatif terhadap
titik asal sistem koordinat.
VEKTOR DENGAN TITIK AWAL BUKAN TITIK O
(ORIGIN POINT)
Misal vektor memiliki titik awal dan titik akhir , maka komponen
vektor ini dirumuskan :

Perhatikan bahwa secara geometri adalah selisih vektor dari

Cara yang sama untuk vektor dimensi 3


VEKTOR DIMENSI - N

Vektor dalam dimensi 2 dinyatakan dalam pasangan terurut 2-tuple, untuk dimensi 3
dinyatakan dalam pasangan terurut 3-tuple.
Secara umum, jika n adalah bilangan asli maka vektor dalam dimensi n dinyatakan dalam
pasangan terurut n-tuple.
Misal v adalah vektor dalam dimensi n, maka vektor komponen dapat dituliskan :
v = (v1, v2, …, vn)
Himpunan semua vektor bilangan real berdimensi n dinotasikan Rn
PENERAPAN VEKTOR DIMENSI-N DALAM BERBAGAI
BIDANG (1)
• Eksperimental Data

Seorang peneliti melakukan eksperimen


dan memperoleh nilai numerik pada
setiap percobaan. Setiap nilai dituliskan
dalam bentuk vektor berdimensi n.
Dengan n adalah banyaknya percobaan.
PENERAPAN VEKTOR DIMENSI-N DALAM BERBAGAI
BIDANG (2)
• Storage dan Warehousing (Gudang Penyimpanan)

Suatu pabrik memiliki beberapa jenis


barang. Kuantitas tiap jenis barang
dinyatakan dalam vektor v = (v1, v2, …, vn)
dengan untuk indeks i dari 1 sampai n
menyatakan jenis barang, dan vi adalah
jumlah ketersediaan barang dalam pabrik.
PENERAPAN VEKTOR DIMENSI-N DALAM BERBAGAI
BIDANG (3)
• Electrical Circuit

Sebuah chip didesain untuk menerima


sebanyak m tegangan input dan merespon
dengan menghasilkan n tegangan output.
Sehingga input tegangan dinyatakan dalam
vektor dimensi m dan outputnya dalam
vektor dimensi n.
PENERAPAN VEKTOR DIMENSI-N DALAM BERBAGAI
BIDANG (4)
Cara memberi warna pada tampilan layar
• Computer Graphics Image
komputer adalah memberi nilai pada
setiap piksel (titik yang beralamatkan pada
layar).
Terdapat 3 nilai yang menyatakan hue,
saturation, dan brightness. Sehingga
pewarnaan dapat direpresentasikan dalam
vektor 5-tuple,

v = (x, y, h, s, b)

Dimana x posisi horizontal, y posisi


vertikal piksel dalam koordinat layar, h
untuk hue, s untuk saturation, dan b untuk
brightness.
OPERASI VEKTOR DI RN

Dalam dimensi n vektor v dituliskan v = (v1, v2, …, vn), dan vektor nol dituliskan 0 = (0, 0, …, 0)

Kesamaan antar dua vektor :


Misal vektor v = (v1, v2, …, vn) dan w = (w1, w2, …, wn), maka v dan w dinyatakan sebagai vektor
yang sama jika vi = wi untuk setiap i
PENJUMLAHAN VEKTOR DI RN

Misal vektor v = (v1, v2, …, vn) dan w = (w1, w2, …, wn), maka
v + w = (v1, v2, …, vn) + (w1, w2, …, wn) = (v1+ w1, v2+ w2, …, vn+ wn)
Sifat Asosiatif Penjumlahan
Misalkan pula vektor u = (u1, u2, …, un), maka
u + (v + w) = (u1, u2, …, un) + (v1+ w1, v2+ w2, …, vn+ wn)
= (u1 + (v1+ w1), u2 + (v2 + w2), …, un + (vn+ wn))
= ((u1 + v1) + w1, (u2 + v2) + w2, …, (un + vn) + wn)
= (u1 + v1, u2 + v2, …, un + vn) + (w1, w2, …, wn) = (u + v) + w
NEGATIF VEKTOR DAN SELISIH VEKTOR DI RN

Misal vektor v = (v1, v2, …, vn) maka negatif vektor dari v dinotasikan :
–v = (-v1, -v2, …, -vn)
Misalkan pula vektor w = (w1, w2, …, wn), maka selisih vektor w dari vektor v :
v – w = v + (-w) = (v1, v2, …, vn) + (-w1, -w2, …, -wn)
= (v1 - w1, v2 – w2, …, vn - wn)
PERKALIAN SKALAR VEKTOR DI 𝑅𝑛

Misal vektor v = (v1, v2, …, vn) dan k adalah bilangan skalar, maka perkalian skalar :
kv = (kv1, kv2, …, kvn)
Perhatikan bahwa :
(-1)v = -1(v1, v2, …, vn) = (-1v1, -1v2, …, -1vn) = (-v1, -v2, …, -vn) = -v
dan
0v = 0(v1, v2, …, vn) = (0v1, 0v2, …, 0vn) = (0, 0, …, 0) = 0
TEOREMA

Misal vektor u, v, dan w dan skalar k dan m, maka berlaku sifat :


LATIHAN 1

1. Tentukan nilai kebenaran dari 2. Diberikan vektor u = (1, 2) dan v = (4, 8).
pernyataan berikut (Benar/Salah): Dengan menggambar vektor u dan v terlebih dahulu,
a. Jika dua vektor sejajar dan panjang gambarkan vektor berikut pada koordinat kartesius 2D:
yang sama maka kedua vektor a. u+v
tersebut ekuivalen (sama). b. -2u
b. Vektor v selalu searah dengan vektor c. 3u – 4v
kv, dengan k adalah skalar negatif.
3. Diberikan vektor u = (1, -1, 3, 5) dan v = (2, 1, 0, -3).
c. Vektor v selalu searah dengan vektor
Tentukan skalar a dan b yang memenuhi
kv, dengan k adalah skalar positif.
au + bv = (1, -4, 9, 18)
NORM VEKTOR

Misal v = (v1, v2, …, vn) vektor di Rn, maka norm vektor dari v dinotasikan ||v|| dengan

Norm dari suatu vektor merepresentasikan panjang dari vektor atau besar vektor tersebut.
Contoh :
v = (-3, 2, 1) maka
VEKTOR SATUAN

adalah vektor yang mempunyai panjang atau norm sama dengan 1 (satu).
Misal v adalah vektor, maka vektor satuan u yang searah dengan v adalah
Contoh :
Misal vektor v = (2, 2, -1), maka

sehingga
VEKTOR SATUAN STANDAR (1)

Dalam R2, vektor satuan standar dinotasikan i = (1, 0) dan j = (0, 1).
Dalam R3, vektor satuan standar dinotasikan i = (1, 0, 0), j = (0, 1, 0), dan k = (0, 0, 1)
Sehingga setiap vektor v = (v1, v2) di R2 dan w = (w1, w2, w3) di R3 maka dapat dinyatakan
dalam kombinasi linier :
v = (v1, v2) = v1(1, 0) + v2(0, 1) = v1 i + v2 j
w = (w1, w2, w3) = w1(1, 0, 0) + w2(0, 1, 0) + w3(0, 0, 1) = w1 i + w2 j + w3 k
VEKTOR SATUAN STANDAR (2)

Secara umum, vektor satuan standar dalam Rn dinotasikan :


e1 = (1, 0, 0, …, 0) e2 = (0, 1, 0, …, 0) … en = (0, 0, 0, …, 1)

Sehingga, setiap vektor v = (v1, v2, …, vn) vektor di Rn dapat dinyatakan :


v = (v1, v2, …, vn) = v1e1 + v2e2 + … + vnen
Contoh :
JARAK DI RN

Jika P1 dan P2 adalah titik di R2 atau R3 maka vektor menyatakan jarak d antara kedua
titik tersebut.
Jika dan titik di R2 maka
Jika dan titik di R3 maka

Secara umum,
Jika u = (u1, u2, …, un) dan v = (v1, v2, …, vn) vektor di Rn, maka jarak antar kedua vektor
tersebut dinotasikan d(u,v), dirumuskan :
CONTOH JARAK DI RN

Misal u = (1, 3, -2, 7) dan v = (0, 7, 2, 2),


maka jarak antara vektor u dan v :

Perhatikan bahwa ||u – v|| = ||v – u||


HASIL KALI TITIK (DOT PRODUCT)

Jika u dan v adalah vektor tak nol di R2 atau R3, dan Θ adalah sudut antara u dan v, maka
perkalian skalar (dot product) dari u dan v dinotasikan u∙v yang dirumuskan :

Jika u = 0 atau v = 0, maka u∙v = 0

Perhatikan bahwa hasil kali titik akan menghasilkan bilangan skalar.


CONTOH HASIL KALI TITIK DI R3

Diberikan vektor seperti pada gambar :


Tentukan u∙v
Jawab :
dan

Sehingga
BENTUK KOMPONEN HASIL KALI TITIK (1)

Misal u = (u1, u2, u3) dan v = (v1, v2, v3)


Berdasarkan aturan kosinus diperoleh :
Karena sehingga
BENTUK KOMPONEN HASIL KALI TITIK (2)

Secara umum, jika u = (u1, u2, …, un) dan v = (v1, v2, …, vn) vektor di Rn, maka

Contoh :
Diberikan vektor
sehingga
TEOREMA – SIFAT DOT PRODUCT (1)

Bukti : ?
TEOREMA – SIFAT DOT PRODUCT (2)

Bukti : ?
LATIHAN 2

1. Diberikan vektor u = (1, -2, 3) dan v = 2. Diberikan vektor u = (1, a, 0, 2a, a+1), v = (a,
(2, 0, 1). -1, 3, 2, 2) dan w = (-1, 0, 4, 2, 2).
Tentukan : Jika u∙v = ||w||, maka tentukan nilai a.
a. ||u - 2v||
b. ||u|| – 2||v||
c. Vektor satuan yang searah dengan u
d. Jarak antara vektor u dan vektor v
DAFTAR PUSTAKA

Howard Anton & Rorres. Elementary Linear Algebra 10th edition.

Anda mungkin juga menyukai