2 Pengantar Vektor
3 Vektor GeometrisSkalar (Luas, Panjang, Massa, Waktu dan lain - lain), merupakan suatu
besaran yang mempunyai nilai mutlak tertentu.Vektor (Gaya, Percepatan, Berat, Kecepatan dan
lain - lain), merupakan suatu besaran yang mempunyai nilai mutlak dan arah tertentu.Vektor
disajikan secara geometris sebagai ruas garis berarah atau panah dalam ruang berdimensi 2
dan ruang berdimensi 3.Arah panah menentukan arah vektor dan panjang panah menentukan
besarnya vektor.
6 Jika v dan w adalah dua vektor sebarang, maka jumlah v dan w adalah vektor yang ditentukan
sebagai berikut :Letakkan vektor w sedemikian sehingga titik pangkalnya bertautan dengan titik
ujung v.Vektor v + w disajikan oleh panah dari titik pangkal v ke titik ujung w.wv + w = w + vvv +
w
7 Vektor yang panjangnya nol disebut vektor nol dan dinyatakan dengan 0.
Jika v adalah sebarang vektor tak nol, maka –v, negatif dari v, didefinisikan sebagai vektor yang
besarnya sama dengan v, tetapi arahnya terbalik.vVektor ini mempunyai sifat :v + (-v) = 0-v
8 Jika v dan w adalah dua vektor sebarang, maka selisih w dari v didefinisikan sebagai :
v-wv wv – w = v + (-w)Jika v adalah suatu vektor tak nol dan k adalah suatu bilangan real tak nol
(skalar), maka hasil kali kv didefinisikan sebagai vektor yang panjangnya k kali panjang v dan
arahnya sama dengan arah v jika k > 0 dan berlawanan arah dengan v jika k < 0. Kita definisikan
kv = 0 jika k = 0 atau v = 0
11 CONTOH :Sketsa kan vektor-vektor berikut ini dengan titik pangkal pada titik asal :v1 = (3,6)
(b) v2 = (-4, -8) (c) v3 = (5,-4)Hitunglah !v1+v2 dan v2+v3v1-v2 dan v3-v2k.v1, k.v2, dan k.v3 jika
k=3
14 Jika vektor mempunyai titik pangkal P1(x1,y1,z1) dan titik ujung P2(x2,y2,z2), maka
= (x2-x1, y2-y1, z2-z1)Dengan kata lainCONTOH :Sketsakan u=(-3, 1, 2), v = (4, 0, -8), dan
carilah,u - v6u + 2v5(v - 4u)
15 Aksioma RuangVektorJika x, y dan z adalah suatu vektor dalam ruang berdimensi-2 dan
ruang berdimensi-3. dan β adalah skalar, maka berlaku hubungan berikut :x + y = y + x Sifat
Komutatif(x + y) + z = x + (y + z) Sifat Asosiatif penjumlahanx + 0 = 0 + x = x0x = 0 atau x0 =
0x + (-1)x = x + -x = 0
22 Berdasarkan gambar sebelumnya, diketahui bahwa garis l melalui titik P0 dan P serta sejajar
dengan vektor v. Jika terdapat suatu skalar T, maka diperoleh persamaan berikut : P0P = t v
dan; (x-x0, y-y0, z-z0) = (ta , tb, tc ) x-x0 = ta x = x0 + ta …..(i) y-y0 = tb y = y0 + tb …..(ii) z-
z0 = tc z = z0 + tc …..(iii) persamaan (i), (ii), (iii) disebut persamaan parametrik untuk garis l
24 Bila terdapat P1(x1,y1,z1) dan P2(x2,y2,z2) yang merupakan dua titik dalam ruang
berdimensi-3, maka jarak d antara kedua titik tersebut adalah:
32 Vektor-Vektor Ortogonal
Vektor - vektor yang tegak lurus disebut dengan vektor - vektor ortogonal.Dua vektor u dan v
ortogonal (tegak lurus) jika dan hanya jika uv = 0.Untuk menunjukkan bahwa u dan v adalah
vektor - vektor yang ortogonal maka kita tuliskan u v.
33 Proyeksi OrtogonalJika u dan a adalah vektor - vektor dalam ruang berdimensi 2 atau 3 dan
jika a ≠ 0, maka :Komponen vektor u yang sejajar dengan aKomponen vektor u yang ortogonal
terhadap a
Vektor adalah suatu besaran yang mempunyai nilai (besar) dan arah. Suatu vektor dapat
digambarkan sebagai ruas garis berarah. Nilai (besar) vektor dinyatakan dengan panjang garis
dan arahnya dinyatakan dengan tanda panah. Notasi vektor biasanya dengan menggunakan
tanda anak panah di atasnya atau bisa juga dengan menggunakan huruf kecil yang tebal. Suatu
vektor biasanya juga bisa dinyatakan dengan pasangan terurut bilangan real atau bisa juga
dengan menggunakan matriks kolom. Misalnya :
$latex \bar{a}=(2,3)=\binom{2}{3}$
Maksudnya vektor tersebut 2 ke arah kanan dan 3 ke arah atas. Vektor berarti titik A sebagai titik
pangkal dan titik B sebagai ujung. Vektor dengan vektor besarnya (panjangnya) sama, hanya
arahnya saling berlawanan. Jadi jika vektor dinyatakan dengan $latex \bar{u}$ maka vektor suka
dinyatakan dengan $latex \bar{-u}$.
Also Read:
Dua vektor dikatakan sama jika besar dan arahnya sama. Artinya suatu vektor letaknya bisa di
mana saja asalkan besar dan arahnya sama.
Contoh 1: Pada balok di bawah ini , tentukan vektor lain yang sama dengan vektor !
Jawab : vektor lain yang sama dengan vektor AB adalah DC, EF, dan HG
VEKTOR DI RUANG DIMENSI DUA
VEKTOR POSISI
Vektor posisi yaitu vektor yang posisi (letaknya) tertentu. Misalnya merupakan vektor posisi
dimana pangkalnya di titik A dan ujungnya di titik B. Atau misalnya yaitu vektor posisi yang awalnya
di titik pusat dan ujungnya di titik A. Vektor posisi dan seterusnya biasanya diwakili oleh vektor
dengan huruf kecil misalnya $latex \bar{a},\bar{b},\bar{c}$ dan sebagainya. Jadi ,
$latex OA=\bar{a},OB=\bar{b},OC=\bar{c}$
Penyelesaian :
AB = (9 – 2 , 5 – 1) = ( 7, 4 )
Vektor negatif (invers) dari vector $latex \bar{a}$ sering ditulis $latex \bar{-a}$ yaitu vektor yang
panjangnya sama tetapi arahnya berlawanan.
Jika k suatu bilangan real maka $latex k\bar{a}$ adalah suatu vektor yang panjangnya k kali lipat
panjang $latex \bar{a}$. Jika k positif maka searah dengan $latex \bar{a}$ dan jika k negatif maka
berlawanan arah dengan $latex \bar{a}$.
PENJUMLAHAN VEKTOR
Penjumlahan 2 vektor dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu aturan segitiga dan dengan aturan
jajargenjang.
Penjumlahan 2 vektor dengan aturan segitiga yaitu dengan mempertemukan ujung vektor yang
satu $latex (\bar{a})$ dengan awal vektor yang lain $latex (\bar{b})$ , sehingga resultan (hasil
penjumlahan vektor) kedua vektor adalah awal vektor yang satu $latex (\bar{a})$ ke ujung vektor
yang lain $latex (\bar{b})$.
Sedangkan penjumlahan dengan aturan jajargenjang yaitu dengan mempertemukan kedua awal
vektor, kemudian membuat vektor kembarannya pada masing-masing ujung kedua vektor
sehingga membentuk suatu bangun jajargenjang. Resultan kedua vektor adalah awal pertemuan
kedua vektor tersebut ke ujung pertemuan kedua vektor tersebut.
Selisih dua vector $latex \bar{a}$ dan $latex \bar{b}$ ditulis $latex \bar{a}-\bar{b}$ dapat
dipandang sebagai penjumlahan $latex \bar{a}$ dengan $latex \bar{-b}$ (vektor invers b. Jadi
$latex \bar{a}-\bar{b}=\bar{a}+(\bar{-b}$.
Pengertian Vektor
Vektor merupakan sebuah besaran yang memiliki arah. Vektor digambarkan sebagai
panah dengan yang menunjukan arah vektor dan panjang garisnya disebut besar
vektor. Dalam penulisannya, jika vektor berawal dari titik A dan berakhir di titik B bisa
ditulis dengan sebuah huruf kecil yang diatasnya ada tanda garis/ panah seperti
atau atau juga:
Komponen vektor dapat ditulis untuk menyatakan vektor secara aljabar yaitu:
atau
Jenis-jenis Vektor
Ada beberapa jenis vektor khusus yaitu:
Vektor Posisi
Suatu vektor yang posisi titik awalnya di titik 0 (0,0) dan titik ujungnya di A
Vektor Nol
Suatu vektor yang panjangnya nol dan dinotasikan . Vektor nol tidak memiliki arah
vektor yang jelas.
Vektor satuan
Suatu vektor yang panjangnya satu satuan. Vektor satuan dari adalah:
Vektor basis
Vektor basis merupakan vektor satuan yang saling tegak lurus. Dalam vektor ruang
dua dimensi memiliki dua vektor basis yaitu dan .
Sedangkan dalam tiga dimensi memiliki tiga vektor basis yaitu
, , dan .
Vektor di R^2
Panjang segmen garis yang menyatakan vektor atau dinotasikan sebagai Panjang
vektor sebagai:
Panjang vektor tersebut dapat dikaitkan dengan sudut yang dibentuk oleh vektor dan
sumbu x. positif.
Vektor dapat disajikan sebagai kombinasi linier dari vektor basis dan
berikut:
Operasi Vektor di R^2
Penjumlahan dan pengurangan vektor di R^2
Dua vektor atau lebih dapat dijumlahkan dan hasilnya disebut resultan. Penjumlahan
vektor secara aljabar dapat dilakukan dengan cara menjumlahkan komponen yang
Perkalian vektor di R^2 dengan skalar
Suatu vektor dapat dikalikan dengan suatu skalar (bilangan real) dan akan
menghasilkan suatu vektor baru. Jika adalah vektor dan k adalah skalar. Maka
perkalian vektor:
Dengan ketentuan:
Jika k > 0, maka vektor searah dengan vektor
Jika k < 0, maka vektor berlawanan arah dengan vektor
Jika k = 0, maka vektor adalah vektor identitas
Secara grafis perkalian ini dapat merubah panjang vektor dan dapat dilihat pada tabel
dibawah:
(dibaca : a dot b)
Perkalaian skalar vektor dan dilakukan dengan mengalikan panjang vektor dan
panjang vektor dengan cosinus . Sudut yang merupakan sudut antara vektor dan
vektor .
Sehingga:
Dimana:
Perhatikan bahwa:
Hasil kali titik dua vektor menghasilkan suatu skalar
Vektor di R^3
Vektor yang berada pada ruang tiga dimensi (x, y, z).jarak antara dua titik vektor
dalam dapat diketahui dengan pengembangan rumus phytagoras. Jika
titik dan titik maka jarak AB adalah:
Diketahui:
Sehingga:
atau
Pembahasan 1:
Jika titik-titik A, B, dan C segaris maka vektor dan vektor bisa searah atau
berlainan arah. Sehingga akan ada bilangan m yang merupakan sebuah kelipatan dan
membentuk persamaan
Jika B berada diantara titik A dan C, diperoleh:
sehingga:
Diperoleh:
disimpulkan:
p+q=10+14=24
Contoh Soal 2
Jika diketahui vektor pada titik A dan titik B dan vektor pada titik C yang berada diantara
garis Ab seperti gambar dibawah. Tentukan persamaan vektor C.
Pembahasan 2:
sehingga
Sehingga:
Contoh Soal 3
Pembahasan 3:
Diketahui:
Maka:
12=8+2y
y=2
Persamaan Kuadrat, Fungsi Kuadrat
dan Pertidaksamaan
A. Persamaan Kuadrat
Persamaan kuadrat dalam x mempunyai bentuk umum:
ax2 + bx + c = 0 , a ¹ 0 a, b dan c adalah bilangan real.
1. 1. Menyelesaikan Persamaan kuadrat
Persamaan kuadrat dapat diselesaikan dengan beberapa cara, yaitu dengan:
a) memfaktorkan,
b) melengkapkan kuadrat sempurna,
c) menggunakan rumus.
1. a. Menyelesaikan persamaan kuadrat dengan memfaktorkan
ax2 + bx + c = 0 dapat dinyatakan menjadi a (x – x1) (x – x2) = 0.
Nilai x1 dan x2 disebut akar-akar (penyelesaian) persamaan kuadrat.
Contoh 1 :
Selesaikan x2 – 4 x + 3 = 0
Jawab: x2 – 4 x + 3 = 0
(x – 3) (x – 1) = 0
x – 3 = 0 atau x – 1 = 0
x = 3 atau x = 1
Jadi, penyelesaian dari x2 – 4 x + 3 = 0 adalah 3 dan 1.
Contoh 2 :
Tentukan himpunan penyelesaian dari (x – 2)2 = x – 2.
Jawab: (x – 2)2 = x – 2
x2 – 4 x + 4 = x – 2
x2 – 5 x + 6 = 0
(x – 3) (x – 2) = 0
x – 3 = 0 atau x – 2 = 0
x = 3 atau x=2
Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah {3 , 2}.
Contoh 3 :
REPORT THIS AD
2 x (x + 2) + 3 (x + 2) = 0
(x + 2) (2 x + 3) = 0
x +2 = 0 atau 2 x + 3 = 0
x = –2 atau x=–1
Jadi, penyelesaiannya adalah –2 dan –1.
1. b. Menyelesaikan persamaan kuadrat dengan melengkapkan kuadrat sempurna
Persamaan kuadrat ax2 + bx + c = 0 dapat diselesaikan dengan mengubahnya menjadi
(x + p)2 = q.
Contoh 1:
Tentukan himpunan penyelesaian dari x2 – 6 x + 5 = 0.
Jawab: x2 – 6 x + 5 = 0
x2 – 6 x + 9 – 4 = 0
x2 – 6 x + 9 = 4
(x – 3)2 = 4
x – 3 = 2 atau x – 3 = –2
x = 5 atau x=1
Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah{ 1 , 5}.
Contoh 2:
Tentukan penyelesaian dari 2 x2 – 8 x + 7 = 0.
Jawab: 2 x2 – 8 x + 7 = 0
2 x2 – 8 x + 8 – 1 = 0
2 x2 – 8 x + 8 = 1
2 (x2 – 4 x + 4) = 1
2 (x – 2)2 = 1
(x – 2)2 = ½
x – 2 = atau x – 2 = –
x = 2 + Ö2 atau x = 2 –Ö2
Jadi, penyelesaiannya adalah 2 + Ö2 dan 2 – Ö2.
1. c. Menyelesaikan persamaan kuadrat dengan menggunakan rumus
Rumus penyelesaian persamaan kuadrat a x2 + b x + c = 0 adalah
Contoh :
Tentukan himpunan penyelesaian dari x2 + 7x – 30 = 0.
Jawab: x2 + 7x – 30 = 0
a = 1 , b = 7 , c = – 30
x = 3 atau x = –10
Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah {–10 , 3}.
Latihan 1
1. Tentukan penyelesaian persamaan kuadrat berikut ini:
2. Nyatakan persamaan-persamaan kuadrat berikut dalam bentuk umum, kemudian tentukanlah
akar-akarnya!
3. Salah satu akar x2 – mx + 12 = 0 adalah 3. Hitunglah nilai m dan akar yang lain!
4. Jika x = 1 memenuhi persamaan (a – 1)x2 + (3a – 1)x = 3a, hitunglah a dan akar yang lain!
5. Untuk percetakan kartu nama, diperlukan kertas yang berbentuk persegi panjang dengan
panjang dan lebar
1. x2 – 3x + 2 = 0 f. –2x2 + 8x – 9 = 0
2. 3x2 – 9x = 0 g. –6x2 + 10xÖ3 – 9 = 0
3. 6x2 – 13x + 6 = 0 h. x2 – 2xÖ3 – 1 = 0
4. 5p + 3p + 2 = 0
2 i. x2 + x – 506 = 0
5. 9x2 – 3x + 25 = 0 j. x2 – x + Ö2 = 2
1. 2x – x(x + 3) = 0 c. (x – 3)2 + 2(x – 3) – 3 = 0
2. (x – 3) (x + 2) – 2x + 12 = 0
2 d.
berselisih 4 cm, sedangkan luasnya 45 cm2. Hitunglah panjang dan lebar kartu nama itu!
2. Jenis-jenis Akar Persamaan Kuadrat
Kita perhatikan kembali persamaan kuadrat ax2 + bx + c = 0 dengan akar-akarnya , b2 –
4ac disebut diskriminan (D). Sehingga rumus penyelesaian persamaan kuadrat dapat ditulis
sebagai .
Dari rumus tersebut tampak bahwa nilai x tergantung dari nilai D.
Apabila:
1. D > 0 maka ÖD merupakan bilangan real positif, sehingga persamaan kuadrat mempunyai dua
akar real berlainan, .
2. D = 0 maka ÖD = 0, sehingga persamaan kuadrat mempunyai dua akar real sama. .
3. D < 0 maka ÖD merupakan bilangan tidak real (imajiner), maka persamaan kuadrat tidak
mempunyai
akar real atau persamaan kuadrat mempunyai akar tidak real.
Contoh :
Tanpa menyelesaikan persamaan lebih dahulu, tentukan jenis-jenis akar persamaan kuadrat
berikut:
1. x2 + 5 x + 2 = 0
2. x2 – 10 x + 25 = 0
3. 3 x2 – 4 x + 2 = 0
Jawab :
1. x2 + 5 x + 2 = 0
a=1 , b=5 , c=2
D = b2 – 4ac = 52 – 4 . 1 . 2 = 25 – 8 = 17
Ternyata D > 0. Jadi, persamaan x2 + 5 x + 2 = 0 mempunyai dua akar real berlainan.
1. x2 – 10 x + 25 = 0
a = 1 , b = -10 , c = 25
D = b2 – 4ac = (-10)2 – 4 . 1 . 25 = 100 – 100 = 0
Karena D = 0, maka persamaan x2 – 10 x + 25 = 0 mempunyai dua akar real sama.
1. 3 x2 – 4 x + 2 = 0
a = 3 , b = –4 , c = 2
D = b2 – 4ac = (-4)2 – 4 . 3 . 2 = 16 – 24 = – 8
Ternyata bahwa D < 0. Jadi, persamaan 3 x2 – 4 x + 2 = 0 tidak mempunyai akar real.
Latihan 2
1. Tanpa menyelesaikan persamaannya, tentukan jenis-jenis akar persamaan kuadrat berikut ini:
1. x2 + 6x + 6 = 0
2. x2 + 2x + 1 = 0
3. 2x2 + 5x + 5 = 0
4. –2x2 – 2x – 1 = 0
5. 6t2 – 5t + 1 = 0
6. 4c2 – 4c + 3 = 0
1. Tentukan nilai p agar persamaan kuadrat berikut mempunyai akar yang sama (kembar)!
1. 4x2 + 8px + 1 = 0
2. 4x2 – 4px + (4p – 3) = 0
3. px2 – 3px + (2p + 1) = 0
1. Persamaan x2 – 4px – (p – 1) = 0 akar kembar, tentukan persamaan kuadrat tersebut!
2. Buktikan bahwa persamaan x2 – px – (p + 1) = 0 mempunyai dua akar real berlainan!
3. Buktikan bahwa mempunyai dua akar real berlainan!
3. Jumlah dan hasilkali akar-akar persamaan kuadrat
1. Persamaan kuadrat ax2 + bx + c = 0 mempunyai akar x1 dan x2.
ax2 + bx + c = 0
x2 + x + = 0
Karena x1 dan x2 merupakan akar-akar persamaan kuadrat, maka :
Jadi, , .
Contoh:
Akar-akar x2 – 3x + 4 = 0 adalah x1 dan x2. Dengan tanpa menyelesaikan persamaan tersebut,
hitunglah nilai:
1. x1 + x2 d.
2. x1.x2 e. x13 + x23
3. x12 + x22
Jawab: x2 – 3 x + 4 = 0 ® a = 1 , b = –3 , c = 4
a. x1 + x2 = 3
b. x1.x2 = 4
c. x12 + x22 = x12 + x22 + 2 x1.x2 – 2 x1.x2
= (x1 + x2)2 – 2 x1 x2 = 2 (-3)2 – 2 . 4 = 1
e. (x1 + x2)3 = x13 + 3 x12 x2 + 3 x1 x22 + x23
= x13 + 3 x1 x2 (x1 + x2) + x23
x13 + x23 = (x1 + x2)3 – 3 x1 x2 (x1 + x2)
= 33 – 3 . 4 (3)
= 27 – 36 = –9
Latihan 3
1. Tanpa menyelesaikan persamaannya, tentukan jumlah dan hasilkali akar-akar persamaan
berikut:
2. Akar-akar persamaan x2 + 2x + 5 = 0 adalah p dan q. Dengan tidak menyelesaikan persamaan
itu, hitunglah:
3. Jumlah kuadrat akar-akar persamaan x2 – (k + 2)x + 2k = 0 adalah 20. Hitunglah nilai k.
4. Jumlah kebalikan akar-akar persamaan ax2 – (a + b)x + 2a = 0 adalah 2. Hitunglah nilai a.
5. Akar-akar persamaan x2 + ax + b = 0 adalah x1 dan x2.
1. x2 – 5x + 7 = 0 d. bx2 + ax + c = 0
2. 2x2 – 7 = 0 e.
3. 4x – 3x = 0
2 f. (x – p)2 + (x – q)2 = p2 + q2
1. p2 + q2
2. (p + 2) (q + 2)
3. (p – 2q) (q – 2p)
Tentukan hubungan antara a dan b jika diketahui xi2 – x1x2 + x22 = 5.
4. Menyusun Persamaan Kuadrat
Persamaan kuadrat dapat disusun dengan:
v menggunakan perkalian faktor,
v menggunakan jumlah dan hasilkali akar-akar.
1. a. Menyusun persamaan kuadrat dengan menggunakan perkalian faktor
Pada bahasan terdahulu, persamaan kuadrat x2 + p x + q = 0 dapat dinyatakan sebagai
(x – x1) (x – x2) = 0 sehingga diperoleh akar-akar persamaan itu x1 dan x2. Dengan demikian jika
akar-akar
persamaan kuadrat x1 dan x2 maka persamaannya adalah (x – x1) (x – x2) = 0.
Contoh 1:
Tentukan persamaan kuadrat yang akar-akarnya 3 dan -2.
Jawab: (x – x1) (x – x2) = 0
(x – 3) (x – (-2)) = 0
(x – 3) (x + 2) = 0
x2 – 3 x + 2 x – 6 = 0
x2 – x – 6 = 0.
Contoh 2:
Tentukan persamaan kuadrat yang akar-akarnya dan !
Jawab: (x – ) (x – ) = 0
=0
6 x2 – 2 x – 3 x + 1 = 0
6 x2 – 5 x + 1 = 0
1. b. Menyusun persamaan kuadrat menggunakan jumlah dan hasil kali akar-akar
Persamaan .
Dengan menggunakan x1 + x2 = – dan x1 x2 = , maka akan diperoleh persamaan:
x2 – (x1 + x2)x + x1x2 = 0.
Contoh:
Tentukan persamaan kuadrat yang akar-akarnya –2 dan –3.
Jawab: x1 + x2 = -2 – 3 = – 5
x1 x2 = 6
Jadi, persamaan kuadratnya x2 – (–5)x + 6 = 0 atau x2 + 5x + 6 = 0.
1. c. Menyusun persamaan kuadrat yang akar-akarnya berkaitan dengan akar-akar persamaan
kuadrat lain
Seringkali kita mendapatkan suatu persamaan kuadrat yang akar-akarnya berhubungan dengan
akar-akar persamaan yang lain.
Contoh 1:
Susunlah persamaan kuadrat baru yang akar-akarnya 3 lebih dari akar-akar persamaan x2 – 2x +
3 = 0.
Jawab:
Misal akar-akar persamaan x2 – 2x + 3 = 0 adalah x1 dan x2. ® x1 + x2 = 2 , x1 x2 = 3.
Jika akar-akar persamaan kuadrat baru adalah p dan q, maka p = x1 + 3 dan q = x2 +3
p + q = (x1 + 3) + (x2 + 3) p q = (x1 + 3) (x2 + 3)
= x1 + x2 + 6 = x1 x2 + 3(x1 + x2) + 9
=2+6=8 = 3 + 2(2) = 9 = 18
Persamaan kuadrat yang akar-akarnya p dan q adalah x2 – (p + q) + pq = 0.
Persamaan kuadrat baru adalah x2 – 8x + 18 = 0.
Contoh 2:
Susunlah persamaan kuadrat baru yang akarnya 2 kali akar persamaan 2x2 – 3x + 1 = 0.
Jawab:
Misalkan akar-akar persamaan 2x2 – 3x + 1 = 0 adalah x1 dan x2 serta persamaan kuadrat baru
adalah a dan b, maka a = 2x1 dan b = 2x2
a + b = 2(x1 + x2) = 2
a b = 2x1 . 2x2 = 4x1 x2 = 4 . = 2
Persamaan kuadrat yang akarnya a dan b adalah:
x2 – (a + b)x + ab = 0.
Persamaan kuadrat baru adalah x2 – 3x + 2 = 0..
Latihan 4
1. Susunlah persamaan kuadrat yang akar-akarnya:
2. Jumlah dan hasilkali akar-akar persamaan kuadrat berturut-turut adalah dan . Tentukan
persamaan kuadratnya!
3. Akar-akar persamaan kuadrat x2 – 4x – 6 = 0 adalah a dan b. Susunlah persamaan kuadrat baru
yang akar-akarnya:
4. Akar-akar persamaan kuadrat 3x2 + 2x + 1 = 0 adalah a dan b. Susunlah persamaan kuadrat
baru yang akar-akarnya:
5. Diketahui persamaan 2x2 – 5x + 3 = 0. Susunlah persamaan kuadrat baru yang akar-akarnya:
1. 1 dan 3
2. 2 dan -4
3. -1 dan -5
4. –Ö2 dan 2Ö2
5. (p + q) dan (p – q)
1. (a + 1) dan (b + 1)
2. (a– 3) dan (b– 3)
1. 4a dan 4b
2. –a dan –b
3. (2a + 1) dan (2b + 1)
4. a2 dan b2
1. berlawanan dengan akar-akar persamaan yang diketahui.
2. kebalikan akar persamaan yang diketahui.
B. Fungsi Kuadrat
1. 1. Pengertian
Fungsi f pada R yang ditentukan oleh: f(x) = ax2 + bx + c dengan a, b, dan c bilangan real
dan disebut fungsi kuadrat.
Jika f(x) = 0 maka diperoleh persamaan kuadrat ax2 + bx + c = 0. Nilai-nilai x yang memenuhi
persamaan itu disebut nilai pembuat nol fungsi f.
Nilai fungsi f untuk x = p ditulis f(p) = ap2 + bp + c.
Contoh 1:
Ditentukan: f(x) = x2 – 6x – 7
Ditanyakan:
1. nilai pembuat nol fungsi f
2. nilai f untuk x = 0 , x = –2
Jawab:
1. Nilai pembuat nol fungsi f diperoleh jika f(x) = 0
x2 – 6 x – 7 = 0
(x – 7) (x + 1) = 0
x = 7 atau x = –1
Jadi pembuat nol fungsi f adalah 7 dan –1
1. Untuk x = 0 maka f(0) = –7
x = –2 maka f(–2) = (–2)2 – 6 (–2) – 7 = 9
Contoh 2:
Tentukan nilai p agar ruas kanan f(x) = 3 x2 + (p – 1) + 3 merupakan bentuk kuadrat sempurna.
Jawab :
Supaya merupakan suatu kuadrat sempurna, syaratnya D = 0.
D = (p – 1)2 – 4 . 3 . 3 = 0
p2 – 2p – 35 = 0
(p – 7) (p + 5) = 0
p = 7 atau p = –5
Jadi, agar ruas kanan f(x) merupakan suatu kuadrat sempurna, maka p = 7 atau p = –5.
Periksalah jawaban itu.
1. 2. Nilai Maksimum dan Minimum Fungsi Kuadrat
Untuk menentukan nilai maksimum/minimum fungsi kuadrat, perhatikan uraian berikut:
1) f(x) = x2 – 2x – 3
= x – 2x + 1 – 4
2
=(x – 1)2 – 4
Bentuk kuadrat selalu bernilai positif atau nol, maka (x – 1)2 mempunyai nilai paling kecil
(minimum) nol untuk x = 1. Dengan demikian (x – 1)2 – 4mempunyai nilai terkecil 0 – 4 = –4.
Jadi, f(x) = x2 – 2x – 3 mempunyai nilai terkecil (minimum) –4 untuk x = 1.
2) f(x) = –x2 + 4x + 5
= –x2 + 4x – 4 + 9
= –(x2 – 4x + 4) + 9
= –(x – 2)2 + 9
Nilai terbesar dari – (x – 2)2 sama dengan nol untul x = 2.
Dengan demikan nilai terbesar dari – (x – 2)2 + 9 adalah 0 + 9 = 9.
Jadi, f(x) = –(x – 2)2 + 9 atau f(x) = –x2 + 4x + 5 mempunyai nilai terbesar (maksimum) 9
untuk x = 2.
Sekarang perhatikan bentuk umum f(x) = ax2 + bx + c
Dengan uraian di atas, diperoleh:
Fungsi kuadrat f(x) = a x2 + b x + c
Untuk a > 0, f mempunyai nilai minimum untuk
Untuk a < 0, f mempunyai nilai maksimum untuk
Contoh:
Tentukan nilai minimum fungsi f(x) = 2x2 + 4x + 7
Jawab:
f(x) = 2x2 + 4x + 7 , a = 2 , b = 4 , c = 7
Nilai minimum fungsi f = 5
Latihan 5
1. Diketahui: f(x) = x2 – 4x – 6
Ditanya: a. nilai pembuat nol fungsi
b. nilai f(x) , jika x = 0
c. f(2) , f(–1) , f(p)
1. Tentukan nilai minimum atau maksimum dari fungsi berikut ini:
2. Fungsi kuadrat f(x) = 2x2 – px + 3 mempunyai nilai minimum untuk x = 2. Hitunglah nilai
minimum itu!
3. Nilai maksimum f(x) = ax2 + 4x + a adalah 3. Hitunglah nilai a !
4. Selisih dua bilangan positif adalah 3. Tentukan kedua bilangan itu agar hasilkalinya minimum!
5. Suatu fungsi kuadrat mempunyai nilai minimum –2 untuk x = 3, dan mempunyai nilai 6
untuk x = 1. Tentukan fungsi kuadrat tersebut!
1. f(x) = x2 + 4x + 4
2. f(x) = 2x2 – 4x + 3
3. f(x) = –3 x2 + 12x – 8
4. f(x) = –7 + 12x – 3x2
5. f(x) = (2x + 1) (x =- 3)
6. f(x) = (2x – 1)2
1. 3. Grafik Fungsi Kuadrat
2.
Grafik fungsi kuadrat f : x ® y = a x2 + b x + c grafiknya berbentuk parabola.
Gambar 7.1 Gambar 7.2
Perhatikan Gambar 7.1 dan 7.2
Titik A dan titik B adalah titik potong dengan sumbu-X.
Titik C merupakan titik potong grafik dengan sumbu-Y.
Titik P merupakan titik balik/puncak parabola.
Garis yang melalui puncak dan sejajar dengan sumbu-Y disebut sumbu simetri.
Cara melukis grafik fungsi kuadrat dengan menentukan:
1) Titik potong grafik dengan sumbu-X.
Titik potong itu terletak pada sumbu-X sehingga absis titik tersebut diperoleh jika y = 0, maka
a x2 + b x + c = 0. Karena a x2 + b x + c = 0 merupakan persamaan kuadrat, maka banyaknya
titik potong dengan sumbu-X tergantung pada D(diskriminan).
D > 0 ® terdapat dua titik potong yang berlainan, yaitu (x1 , 0) dan (x2 , 0).
D = 0 ® terdapat satu titik potong yang disebut titik singgung.
D < 0 ® tidak mempunyai titik potong dengan sumbu-X.
2) Titik potong dengan sumbu-Y.
Karena titik potong terletak pada sumbu-Y, maka ordinat titik potong itu diperoleh jika x = 0.
Sehingga koordinatnya (0 , c).
3) Sumbu simetri
Karena sumbu simetri adalah garis yang melalui titik puncak dan sejajar sumbu-Y maka
persamaan sumbu simetri adalah:
4) Titik Puncak/ Balik
Koordinat titik puncak
Catatan:
Grafik fungsi kuadrat dengan persamaan y = a x2 + b x + c berbentuk parabola.
Parabola terbuka ke atas jika a > 0.
Parabola terbuka ke bawah jika a < 0.
Contoh:
Buatlah sketsa grafik y = x2 – 2x – 3 untuk x e R.
Jawab:
Titik potong dengan sumbu-X diperoleh jika y = 0.
x2 – 2x – 3 = 0
(x – 3) (x + 1) = 0
x = 3 dan x = –1
Koordinat titik potongnya adalah : A(3 , 0) dan B(–1 , 0)
Titik potong dengan sumbu-Y diperoleh jika x = 0
y=0–0–3=–3
Koordinat titik potongnya C(0 , –3)
Sumbu simetri, garis
Titik puncak ® D(1 , –4)
Hubungkan titik-titik A, B, C, dan D serta perhalus, sehingga diperoleh grafik fungsi
y = x3 – 2x – 3.
Latihan 6
1. Tentukan koordinat titik potong grafik fungsi kuadrat berikut ini, dengan sumbu koordinat:
1. y = x2 – 4x – 5 c. y = -2x2 + 5x – 3
2. y = x + 4x + 4
2 d. y = 2x2 – 5x + 4
1. Tentukan koordinat titik puncak/balik grafik fungsi pada soal no. 1 di atas!
1. Grafik fungsi kuadrat y = 2x2 – px + 3 mempunyai sumbu simetri garis x = 2. Tentukan
koordinat titik puncak !
1. Gambarlah sketsa grafik fungsi kuadrat berikut ini dengan langkah-langkah:
1. y = x2 – 6x + 8 d. y = x2 – 2
2. y = (x – 5)2 e. y = –x + 3
2
3. y = 16 – x f. y = x2 + 2x + 2
2
5. 2 x – x2 ³ 0 10. 2 x2 – 3 x – 5 ³ 0
Pemakaian Diskriminan Persamaan Kuadrat
Pada sub bab terdahulu, telah dibahas diskriminan persamaan kuadrat ax2 + bx + c = 0 yaitu D
= b2 – 4ac . Selain itu dibahas pula jumlah dan hasil kali akar-akar persamaan kuadrat.
Pada bagian ini akan dibahas pemakaian diskriminan yang berhubungan dengan :
1. jumlah dan hasil kali akar-akar persamaan kuadrat
2. tanda-tanda fungsi kuadrat
3. garis dan parabola
1. a. Hubungan diskriminan dengan jumlah dan hasil kali akar-akar persamaan kuadrat
Hubungan diskriminan dengan jumlah dan hasil kali akar-akar persamaan kuadrat dapat
menentukan jenis-jenis akar persamaan kuadrat serta dapat menentukan koefisien-koefisien
persamaan kuadrat yang meme-nuhi syarat tertentu.
Bagan berikut menunjukkan syarat-syarat yang harus dipebuhi oleh persamaan kuadrat
a x2 + b x + c = 0 , a ¹ 0 yang akar-akarnya x1 dan x2 .
a x2 + bx + c = 0
a¹0
D<0 D = b2 – 4 a c D = 0
Akar
imajiner Aka
r kembar
(x1 = x2)
x1 = 0 , x2 ¹ 0 x1 = – x2 x1 = x1 = + , x2 =
+ x1 = – , x2 = – x1 = – , x2 = +
c=0 berlawanan kebalikan a, c tanda
sama a,b,c tanda a, c tanda
b=0 a = c b berbeda sama berbeda
Contoh 1 :
Tentukan nilai p agar x2 – 2 p x + 2p + 15 = 0 mempunyai :
1. akar kembar
2. kedua akar tandanya berlawanan
Jawab :
1. x2 – 2 p x + 2p + 15 = 0 b. Syarat kedua akar tandanya berlawanan
D > 0 ; x1 . x2 < 0
a = 1 , b = –2p dan c = 2p + 15 b2 – 4 a c > 0 x1 . x2 < 0
Agar kedua akar kembar, maka D = 0 (–2 p)2 – 4 . 1 . (2 p + 15) >
0 <0
b2 – 4 a c = 0 4 p2 – 8 p – 60 > 0 2 p + 15 < 0
(–2 p)2 – 4 . 1 . (2 p + 15) = 0 p2 – 2 p – 15 >
0 2 p < –15
4 p – 8 p – 50 = 0
2 (p – 5) (p + 3) > 0 p < –7
p2 – 2 p – 15 = 0 ++++ ––––––––– +++++
(p – 5) (p + 3) = 0 o o
p = 5 atau p = –3 –3 5
Jadi nilai p adalah 5 dan –3 p < –3 atau p > 5
Dari syarat (1) dan (2) diperoleh :
o o
–3 5
o
–7
Jadi : p < –7
Latihan 10
1. Tentukan nilai p agar persamaan berikut
mempunyai dua akar yang sama !
1. x2 + 2 p x + 4 = 0
2. x2 + px + p + 3 = 0
1. Tentukan nilai p agar persamaan berikut mempunyai akar akar real yang berlainan !
1. x2 + p x + p = 0
2. x2 – (p + 3) x + 2 p + 2 = 0
3. p x2 + 3 x + p = 0
1. Tentukan nilai p agar (4 – p) x2 + 11 x + p + 6 = 0 mempunyai akar berkebalikan !
1. Persamaan x2 + (2 m – 1) x + m2 – 3 m – 4 = 0 mempunyai akar berlawanan. Tentukan nilai m !
1. Tentukan nilai m agar x2 + 2 m x – m2 + 5 m – 6 = 0 mempunyai :
1. dua akar berlawanan
2. dua akar berlawanan tanda
3. dua akar positif
1. b. Tanda-tanda fungsi kuadrat
Kedudukan parabola y = a x2 + b x + c terhadap sumbu-X tergantung pada nilai a dan nilai
diskriminan .
1. Berdasarkan tanda a
a > 0 , grafik fungsi kuadrat mempunyai titik balik minimum (parabola terbuka ke atas).
a < 0 , grafik fungsi kuadrat mempunyai titik balik maksimum (parabola terbuka ke bawah).
1. Berdasarkan tanda D = b2 – 4 a c
D > 0 maka grafik fungsi kuadrat memotong sumbu-X di dua titik yang berlainan.
D = 0 maka grafik fungsi kuadrat memotong sumbu-X di dua titik yang sama atau parabola
menyinggung sumbu-X.
D < 0 maka grafik fungsi kuadrat tidak memotong sumbu-X dan juga tidak menyinggung
sumbu-X.
Dengan menggabungkan tanda-tanda a dan tanda-tanda D, diperoleh kemungkinan bentuk-
bentuk parabola sebagai berikut:
Dengan memperhatikan gambar-gambar di atas, diperoleh kesimpulan:
Fungsi kuadrat yang dinyatakan dengan f(x) = a x2 + b x + c = 0 , a ¹ 0.
Untuk a > 0:
1) D > 0 ® dapat diuraikan menjadi :
f(x) = a (x – x1) (x – x2)
f(x) > 0 untuk x < x1 dan x > x2
f(x) < 0 untuk x1< x < x2
2) D = 0 ® dapat diuraikan menjadi :
f(x) = a (x – x1)2
f(x) > 0 untuk semua nilai x kecuali untuk x = x1 maka f(x) = 0
3) D < 0 ® tidak dapat diuraikan menjadi
f(x) selalu positif untuk setiap x , disebut definit positif.
Untuk a < 0:
1) D > 0 ® dapat diuraikan menjadi :
f(x) = a (x – x1) (x – x2)
f(x) < 0 untuk x < x1 dan x > x2
f(x) > 0 untuk x1< x < x2
2) D = 0 ® dapat diuraikan menjadi :
f(x) = a (x – x1)2
f(x) > 0 untuk semua nilai x kecuali untuk x = x1 maka f(x) = 0
3) D < 0 ® tidak dapat diuraikan menjadi :
f(x) selalu positif untuk setiap x , disebut definit negatif.
Contoh 1:
Tentukan batas-batas nilai p agar fungsi f(x) = x2 – 4 x – m + 2 definit positif.
Jawab:
f(x) = x2 – 4 x – m + 2
Syarat agar fungsi kuadrat definit positif adalah a > 0 dan D < 0.
a = 1 bilangan positif
D = (–4)2 – 4 (1) (–m + 2) = 16 + 4 m – 8
=4m+8
D<0 « 4m+8<0
m < –2
Jadi, agar f(x) = x2 – 4 x – m + 2 definit positif, maka m < –2
Contoh 2:
Tentukan fungsi kuadrat yang hanya negatif bagi – 2 < x < 2 dan grafiknya melalui titik (3, 10)
!
Jawab:
Fungsi kuadrat y = f(x)
y < 0 untuk –2 < x < 2 berarti parabola terbuka ke atas.
y = a(x + 2) (x – 2), melalui titik (3, 10) berarti
10 = a(3 + 2) (3 – 2)
= 5a
a=2
Jadi, y = 2(x + 2) (x – 2) atau y = 2x2 – 8.
Latihan 11
1. Tentukan batas-batas x supaya fungsi berikut ini negatif!
1. y = x2 – 7x + 10 b. y = 6x2 – 5x – 6 c. y = 2x2 + x – 6
1. Tentukan nilai x agar fungsi berikut ini positif!
1. y = x2 – x – 2 b. y = –x2 + 2x + 8 c. y = 2x2 – 9x – 5
1. Tentukan batas-batas m supaya y = x2 +6x + m positif untuk setiap nilai m !
1. Tentukan batas-batas nilai p supaya fungsi berikut ini definit positif !
1. y = x2 – 2px + 3p + 4 b. y = (p + 2)x2 – (2p + 1)x + (p – 2)
1. Tentukan nilai a supaya y = (a – 1)x2 + 2ax + a tidak positif untuk setiap harga x !
1. Tentukan fungsi kuadrat menjadi negatif untuk –2 < x < 4 dan mempunyai minimum –6 !
1. Tentukan fungsi kuadrat yang hanya positif untuk –1 < x < 2 dan melalui titik (0, 2) !
1. Diketahui dua buah fungsi yang dinyatakan oleh f(x) = 3x2 + mx + 2m2 dan g(x) = x2 +
2mx + m2. Jika grafik f(x) selalu di atas grafik g(x), tentukan batas-batas m !
1. c. Persamaan Garis Singgung pada Grafik Fungsi Parabola
Antara garis lurus dan grafik fungsi kuadrat terdapat tiga hubungan, yaitu:
v garis memotong grafik
v garis menyinggung grafik
v garis tidak memotong dan tidak menyinggung grafik.
Koordinat titik potong antara garis y = mx + n dan grafik fungsi kuadrat y = ax2 +
bx+c diperoleh dengan mencari nilai x dan y yang memenuhi kedua persamaan tersebut.
Garis lurus ® y = mx + n …(1)
Parabola ® y = ax2 + bx + c …(2)
Persamaan (1) disamakan dengan persamaan (2), maka diperoleh ax2 + (b – m)x + c – n,
merupakan persamaan kuadrat dalam x, sehingga terdapat kemungkinan sebagai berikut:
1) D > 0 mempunyai dua akar real berlainan yang berarti terdapat dua titik potong atau
garis memotong parabola.
2) D = 0 mempunyai sebuah akar kembar, yang berarti mempunyai sebuah titik
persekutuan atau garis menyinggung parabola.
3) D < 0 tidak mempunyai akar real, yang berarti garis tidak memotong parabola.
Contoh 1:
Tentukan koordinat titik potong garis y = x + 5 dengan parabola y = x2 – 3x.
Jawab: y = x + 5 dan y = x2 – 3x disamakan
x + 5 = x2 – 3 x Untuk x = 5 maka y = 5 + 5 = 10
x2 – 4 x – 5 = 0 Untuk x = –1 maka y = –1 + 5 = 4
(x – 5) (x + 1) = 0
x = 5 dan x = –1
Jadi, koordinat titik potong antara garis y = x + 1 dan parabola y = x2 – 3x
adalah (5, 10) dan (–1, 4).
Contoh 2:
Tentukan nilai m, supaya garis y = x + m menyinggung parabola y = x2 – 2 .
Jawab: y = x + m dan y = x2 – 2 disamakan
x + m = x2 – 2
x2 – 2x – 2m – 2 = 0
Syarat supaya bersinggungan: D = 0.
D = (-2)2 – 4 . 1 (2m – 2) = 0
4 + 8m + 4 = 0
8m = –8
m = –1
Jadi, agar garis menyinggung parabola maka m = –1.
Latihan 12
1. Tentukan koordinat titik potong antara garis dengan parabola berikut ini :
1. y = x + 1 dan y = x2 – x – 2
2. y = 3x – 8 dan y = x2 – 3x
3. y = –2x + 9 dan y = 2x2 – 4x + 7
2. Tentukan nilai m supaya garis y = mx + 1 menyinggung parabola !
3. Tentukan persamaan garis yang melalui (0, -1) dan menyinggung parabola y = x2 !
4. Ditentukan parabola dan garis y = x – 2 :
1. Tentukan koordinat titik potong antara garis dan parabola.
2. Tentukan persamaan garis singgung yang melalui titik potong itu.
5. Tentukan fungsi kuadrat yang grafiknya mempunyai titik puncak (1, 2) dan menyinggung
garis y = x !
6. Tentukan m supaya garis y = mx +2 menyinggung parabola y = mx2 + x + 4 !
1. Tentukan persamaan garis singgung pada parabola y = x2 + 2 yang sejajar dengan garis x – 2y –
4 = 0 Tentukan pula koordinat titik singgungnya!
2. Fungsi kuadrat y = (m + 3)x2 – (3m + 3)x + (m – 5) grafiknya melalui titik asal. Tentukan
persamaan garis singgung pada parabola itu yang melalui titik asal !
3. Fungsi kuadrat y = x2 + (m + 2) x + 2 m – 4 grafiknya selalu melalui sebuah titik yang tidak
tergantung pada nilai m. Tentukanlah titik tersebut !
4. Tentukan dua buah titik tetap yang selalu dilalui fungsi kuadrat y = m x2 +(3 m – 2 ) x + 2 –
3m!
1. Pertidaksamaan Pangkat Tinggi
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pertidaksamaan pangkat tinggi :
1. Jadikan ruas kanan nol.
2. Faktorkan ruas kiri
3. Bila terdapat definit positif, definit tersebut dapat dihilangkan begitu saja, tetapi bila terdapat
definit negatif, definit ini bisa dihilangkan apabila tanda pertidaksamaan diubah menjadi lawan
dari tanda mula-mula.
4. Bila hasil faktorisasi terdapat perpangkatan ganjil, maka tidak ada pengaruh apa-apa pada
pertidaksamaan.
5. Bila hasil faktorisasi terdapat perpangkatan genap, maka pada garis bilangan akan terdapat
pengulangan tanda (mengikuti tanda di sebelah kanannya)
Contoh 1 :
Tentukan nilai x yang memenuhi: (x – 1)2 (x + 2)3 (x – 3) > 0 !
Jawab : (x – 1)2 (x + 2)3 (x – 3) > 0
+++++| ––––––– |––––– |+++++
–2 1 3
Jadi nilai x yang memenuhi adalah: x < – 2 atau x > 3
Contoh 2 :
Selesaikan : (2 – x)5 (x + 3) (x2 + x + 1) > 0 !
Jawab : x2 + x + 1 adalah definit positif
Sehingga pertidaksamaan itu dapat ditulis menjadi :
(2 – x)5 (x + 3) > 0
–––––––|+++++|––––––
–3 2
Nilai x yang memenuhi adalah : –3 < x < 2
Latihan 13
Tentukan nilai x yang memenuhi :
1. (x2 – 3 x + 5) (x + 2) (x – 1) < 0 6. (-2 + 3 x – 4 x2) (x + 4) (x – 3)
<0
2. (x – 1) (x + 2) (x – 3) (x + 4) ³ 0 7. (x + 10)5 (x – 7)2 (x + 5)2 £ 0
3. (x + 1) (2 – x) (x + 3) £ 0 8. x4 – 13 x2 + 36 ³ 0
4. (x – 5) (x +1)2 (x + 3 > 0 9. x (x2 – x – 2) (15 – 2x – x2) >
0
5. (2 – x)2 (x + 3)5 (x – 1) < 0 10. (x2 – 2 x – 3) (x2 + 4 x + 3) £ 0
1. Pertidaksamaan Pecahan
Dalam menyelesaikan pertidaksamaan pecahan perlu diingat bahwa :
1. Hasil bagi dua bilangan mempunyai tanda yang sama dengan hasil kali bilangan itu.
2. Penyebut suatu pecahan tidak boleh sama dengan nol
3. Bila terdapat definit positif , definit positif dapat dihilangkan tanpa mempengaruhi
pertidaksamaan, tetapi jika terdapat definit negatif, definit negatif dapat dihilangkan asalkan
tanda pertidaksamaan
berubah menjadi lawan dari tanda pertidaksa-maan mula-mula
Contoh 1 :
Selesaikan !
Jawab :
++++ –––––––––– ++++
o o
–2 3
Nilai x yang memenuhi : x < –2 atau x > 3
Contoh 2 :
Selesaikan !
Jawab :
+++++ –––––––– ++++
o
–3 1
Harga x yang memenuhi adalah –3 < x £ 1 (ingat penyebut tidak boleh nol)
Contoh 3 :
Tentukan nilai x yang memenuhi: !
Jawab : Penyebut merupakan definit positif, jadi dapat diabaikan
x + 2x – 8 ³ 0
2
Fungsi atau pemetaan termasuk ke dalam relasi karena di dalam sebah fungsi dari himpunan
A ke himpunan B terdapat relasi khusus yang memasangkan tiaptiap anggota yang ada pada
himpunan A dengan tiap-tiap anggota pada himpunan B. Untuk bisa menyelesaikan soal-soal
mengenai fungsi komosisi dan invers tentu kita harus memahami dengan baik konsep ataupun
prinsip dasar dari fungsi komposisi dan fungsi invers.
Contoh Soal 1:
Diketahui f(x) = 3x - 4 dan g(x) = 2x, maka tentukanlah rumus (f o g)(x) dan (g o f)(x) ...
Jawab:
(f o g)(x) = g dimasukkan ke f menggantikan x
(f o g)(x) = 3(2x)-4
(f o g)(x) = 6x - 4
Cara Menentukan fungsi bila fungsi komposisi dan fungsi yang lain diketahui
Misalkan jika fungsi f dan fungsi komposisi (f o g) atau (g o f) telah diketahui maka kita
dapat menentukan fungsi g. demikian juga sebaliknya.
Contoh Soal 3:
Misal fungsi komposisi (f o g) (x) = -4x + 4 dan f (x) = 2x + 2.
Tentukan fungsi g (x).
Jawab :
(f o g) (x) = -4x + 4
f (g (x)) = -4x + 4
2 (g (x)) + 2 = -4x + 4
2 g (x) = -4x + 2
g (x) = -4x + 2
2
g (x) = -2x + 1
Jadi fungsi g (x) = -2x + 1
Fungsi Invers
Apabila fungsi dari himpunan A ke B dinyatakan dengan f, maka invers dari fungsi f
merupakan sebuah relasi dari himpunan A ke B. Sehingga, fungsi invers dari f : A -> B
adalah f-1: B -> A. dapat disimpulkan bahwa daerah hasil dari f-1 (x) merupakan daerah asal
bagi f(x) begitupun sebaliknya.
Contoh 1:
Tentukan ivers dari fungsi f(x) = 2x + 6
Pembahasan:
f(x) = 2x + 6
misal y = 2x + 6
2x = y – 6
x=½y–3
dengan demikian f-1(y) = ½ y – 3 atau f-1(x) = ½ x – 3
Contoh 2:
Tentukan Invers dari fungsi y = 2x + 3/ 4x + 5
Pembahasan:
y = 2x + 3/ 4x + 5
y (4x + 5) = 2x + 3
4yx + 5y = 2x + 3
4yx – 2x = 3 – 5y
x (4y-2) = 3 – 5y
x = 3 – 5y / 4y-2
atau
x = -5y +3 / 4y – 2
jadi dengan dimikian f-1 (y) = 2x + 3/ 4x + 5 = -5y +3 / 4y – 2
atau f-1(x) = -5x +3 / 4x – 2
Fungsi Komposisi
Ketika terdapat dua fungsi pada sebuah kasus dalam persoalan matematika maka
kedua jenis fungsi tersebut bisa dinotasikan sebagai fungsi f (x) dan g (x)
Kedua jenis fungsi tersebut juga bisa membentuk fungsi baru dengan operasi fungsi
aljabar menggunakan sistem operasi komposisi
Operasi komposisi dilambangkan dengan ‘o’ atau disebut dengan komposisi atau
bundaran yang akan menghasilkan fungsi komposisi. Berikut ini penerapannya
fungsi komposisi
Contoh soal:
Jika diketahui f (x) = 3x + 4 dan g (x) = 3x maka berapa nilai dari (f o g) (2).
Jawaban:
(f o g) (x) = f (g (x))
= 3 (3x) + 4
= 9x + 4
(f o g) (2) = 9(2) + 4
= 22
Fungsi Invers
Fungsi invers terjadi ketika suatu fungsi atau dinotasikan dengan f (x) yang memiliki
relasi dari setiap anggota himpunan A ke setiap anggota himpunan B, menjadi suatu
fungsi invers atau dinotasikan dengan f-1 (x) yang memiliki relasi dari setiap anggota
himpunan B ke setiap anggota himpunan A. Maka, fungsi invers diperoleh dari f : A
→ B menjadi f-1 B → A sehingga daerah asal atau domain f (x) menjadi daerah
kawan atau kodomain yang menjadi daerah hasil atau range f-1 (x) yaitu himpunan
A. Begitu juga sebaliknya yang terjadi dengan himpunan B.
Contoh soal: Jika diketahui fungsi f (x) = 5x +20 maka tentukanlah fungsi invers f-1
(x) tersebut.
Jawaban: Fungsi f (x) dinyatakan dalam bentuk y sama dengan fungsi x → f (x) = y
Jadi, f (x) = 5x + 20 → y = 5x + 20
Sehingga,
y = 5x + 20
5x = y – 20
x = (y – 20)/5
x = y/5 – 4
Itulah materi fungsi komposisi dan fungsi invers. Sobat bisa membacanya kembali
agar lebih memahami materi ini dengan mudah. Sobat juga bisa berlatih dengan
soal-soal yang lebih variatif
Fungsi Invers dan Sifat Fungsi Invers pada
Komposisi Fungsi
By admin | December 15, 2017
0 Comments
Fungsi invers adalah pemetaan yang memiliki arah berlawnan dengan fungsinya. Misalkan suatu
fungsi mematakan dari himpunan A ke B. Maka, yang dimaksud fungsi invers adalah fungsi yang
memetakan dari B ke A. Pada halaman ini, sobat idschool akan mempelajari fungsi invers dan
sifat fungsi invers pada komposisi fungsi.
Suatu fungsi dengan sifat tertentu memiliki invers, fungsi tersebut adalah fungsi yang memiliki
sifat bijektif atau korespondensi satu-satu. Begitu juga dengan komposisi fungsi. Komposisi dari
dua buah fungsi yang memiliki invers juga akan memiliki invers. Perhatikan pengertian invers
yang dijelaskan melalui gambar di bawah untuk membantu pemahaman sobat idschool
mengenai fungsi invers pada suatu fungsi dan komposisi fungsi.
Pada gambar sebelah kiri ditunjukkan sebuah fungsi yang memiliki fungsi invers .
Gambar di sebelah kanan adalah komposisi dua buah fungsi dan inversnya.
Sebelum membahas mengenai sifat invers pasa komposisi fungsi. Kita akan mempelajari
terlabih dahulu proses mencari invers dari suatu fungsi. Penjelasan akan disajikan dalam bentuk
soal dan pembahasan, jadi simak soal dan pembahasan tentang invers fungsi di bawah dengan
baik.
Pembahasan:
Berdasarkan persamaan akhir di atas dapat disimpulkan bahwa fungsi invers dari f(x) adalah
Cara menentukan invers suatu fungsi, seperti cara di atas, memang cukup panjang.
Sebenarnya, ada rumus praktis untuk menentukan suatu fungsi invers. Meskipun demikian,
sebaiknya sobat idschool sudah menguasai konsep pencarian invers suatu fungsi di atas terlebih
dahulu. Hal ini akan bermanfaat untuk sobat idschool nantinya, juga akan bermanfaat ketika
sobat idschool lupa rumus cepatnya.
Cara cepat mencari sebuah fungsi invers untuk bentuk tertentu dapat diperoleh dengan cara
berikut.
Kita akan menggunakan cara cepat mencari invers fungsi untuk menyelesaikan persoalan yang
sama pada soal dan pembahasan invers fungsi di atas.
Bagaimana? Hasilnya sama bukan dengan cara sebelumnya? Selanjutnya kita akan
mempelajari sifat invers suatu fungsi.
Baca Juga: Relasi dan Fungsi: Pengertian, Perbedaan, dan Contoh Soal
Pembahasan sifat invers pada komposisi fungsi mempelajari hubungan kesamaan suatu fungsi
invers dengan kesamaan lainnya. Sifat invers pada komposisi fungsi dapat membuat sobat
idschool lebih tepat dalam menentukan langkah yang tepat untuk menyelesaikan variasi soal
yang diberikan terkait komposisi fungsi.
Sifat Fungsi Invers pada komposisi fungsi dapat dilihat pada gambar di bawah.
Contoh Soal dan Pembahasan
Pembahasan:
Dengan cara cepat mencari fungsi invers, kita dapat secara mudah menentukan .
Jawaban: A
---
Coba sekali-kali pas kamu lagi bantu-bantu cuci motor atau mobil,
perhatikan bagian rodanya deh. Kalau di mobil tuh, bagian tengah-tengah
velg (logam/kaleng yang terpasang pada ban) biasanya ada logo
perusahaan yang membuat mobil tersebut. Kalau kamu perhatikan, titik
tengah dari logo tersebut pasti memiliki jarak yang sama jika ditarik ke sisi-
sisi lingkaran.
Lingkaran itu sendiri bukan kakak atau adik dari persegi panjang. Bukan juga
sepupu dari trapesium. Lingkaran itu….
Titik yang dimaksud dari pengertian tersebut ialah pusat lingkaran dan jarak
yang dimaksud ialah jari-jari.
Jika pusatnya (a,b) dan jari-jari itu r, maka bentuk persamaannya (x - a)2 +
(y - b)2 = r2
Kalau menentukan persamaan dan pusat lingkaran itu bisa menggunakan
dua pilihan cara.
Biar makin paham nih dengan materinya, kita latihan soal dulu yuk. Ini ada
contoh soal tentang materi terkait yang muncul di Ujian Nasional tahun 2013.
A. x² + y² - 4x - 6y - 3 = 0
B. x² + y² + 4x - 6y - 3 = 0
C. x² + y² - 4x + 6y - 3 = 0
D. x² + y² + 4x + 6y + 3 = 0
E. x² + y² + 4x - 6y + 3 = 0
Jawaban : A
Pembahasan :
(x - 2)² + (y - 3)² = 42
x² - 4x + 4 + y² -6y + 9 = 16
x² + y² - 4x - 6y - 3 = 0
PERSAMAAN FUNGSI DAN KUADRAT
Kurva fungsi kuadrat y = f( x ) = ax2 + bx + c, a tidak sama dengan nol ( 0 ) berbentuk parabola.
Jika nilai a > 0 maka parabola terbuka ke atas dan mempunyai nilai ekstrem minimum
Jika nilai a < 0 maka parabola terbuka ke bawah dan mempunyai nilai ekstrem maksimum
Koordinat titik puncak / titik ekstrem / titik stationer / titik balik parabola adalah ( Xp , Yp )dengan :
Xp = absis ( x ) titik puncak = sumbu simetri = absis ( x ) saat mencapai nilai maksimum/minimum
Yp = ordinat ( y ) titik puncak = nilai ekstrem/nilai stationer/nilai maksimum/nilai minimum
kemudian difaktorkan sehingga diperoleh akar-akarnya yaitu x1 dan x2 . jika kesusahan dalam
memfaktorkan coba di cek dulu nilai D nya....
jika D < 0 maka fungsi tersebut memang tidak mempunyai akar-akar persamaan fungsi kuadrat
sehingga sketsa grafik fungsi kuadrat tidak memotong sumbu x
jika D > 0 maka fungsi tersebut mempunyai akar-akar persamaan fungsi kuadrat namun kita kesulitan
dalam menentukannya... bisa jadi karena angkanya yang susah difaktorkan atau faktornya dalam
bentuk desimal. Akar-akarnya dapat kita cari dengan rumus abc :
2. menentukan titik potong grafik dengan sumbu y → x = 0karena x = 0 maka y = c dan titik
potong dengan sumbu y = ( 0 , c )
dari penentuan sumbu simetri ( xp ) dan nilai eksterm ( yp ) diperoleh titik puncak grafik fungsi
kuadrat/parabola : ( Xp , Yp )
dengan menggabungkan dengan nilai a nya dapat dibuat sketsa grafik fungsi kuadrat/parabola :
C. Persamaan Fungsi Kuadrat / Parabola
Rumus : y = ax2 + bx + c
2. Parabola memotong sumbu x di dua titik ( x1 , 0 )dan ( x2 , 0 ) dan melalui satu titik sembarang.
Rumus : y = a ( x - x1 ).( x - x2 )
3. Parabola menyinggung sumbu x di satu titik ( x1 , 0 ) dan melalui satu titik sembarang.
Rumus : y = a ( x - x1 )2
nilai a ditentukan dengan memasukkan titik sembarang tersebut ke x dan y.
Rumus : y = a ( x - xp )2 + yp
nilai a ditentukan dengan memasukkan titik sembarang tersebut ke x dan y.
Dengan x adalah variable bebas dan y adalah variable terikat. Sehingga nilai y
tergantung pada nilai x, dan nilai-nilai x tergantung pada area yang ditetapkan. Nilai y
diperoleh dengan memasukan nilai-nilai x kedalam fungsi.
Grafik dapat dibuat dengan memasukan nilai x pada interval tertentu sehingga didapat
nilai y. Kemudian pasangan nilai (x, y) tersebut menjadi koordinat dari yang dilewati
suatu grafik. Sebagai contoh, grafik dari fungsi: adalah:
Jenis grafik fungsi kuadrat lain
1. Grafik fungsi
Jika pada fungsi memiliki nilai b dan c sama dengan nol, maka fungsi
kuadratnya:
Pada grafik fungsi ini akan selalu memiliki garis simetris pada x = 0 dan titik puncak y =
0. Sebagai contoh , maka grafiknya adalah:
2. Grafik fungsi
Jika pada fungsi memiliki nilai b = 0, maka fungsi kuadratnya sama
dengan:
Pada fungsi ini grafik akan memiliki kesamaan dengan grafik fungsi kuadrat
yaitu selalu memiliki garis simetris pada x = 0. Namun, titik puncaknya sama dengan
nilai c atau . Sebagai contoh = + 2, maka grafiknya adalah:
3. Grafik fungsi
Grafik ini merupakan hasil perubahan bentuk dari . Pada fungsi
kuadrat ini grafik akan memiliki titik puncak (x, y) sama dengan (h, k). Hubungan antara
a, b, dan c dengan h, k sebagai berikut:
c. Sumbu Simetri
Sumbu simetri membagi grafik kuadrat menjadi 2 bagian sehingga tepat berada di titik
puncak. Karena itu, letaknya pada grafik berada pada:
2. Diketahui titik potong dengan sumbu x dan satu titik yang dilalui
Jika titik potong sumbu x adalah dan , maka rumus fungsi kuadrat nya
adalah:
Jika grafik mempunyai titik puncak (1, 2), tentukan nilai a dan b.
(UMPTN ’92)
Pembahasan 1:
Pembahasan:
Nilai maksimumnya:
Soal 3
Tentukan grafik yang melintasi (-1, 3) dan titik minimumnya sama dengan puncak
grafik . (UMPTN ‘00)
Pembahasan:
1. Trigonometri
2. Vektor
3. SPLDV & SPLTV