Judul
510
ii
Penelaah
Kontributor Naskah : Abdur Rahman Asari, Ipung Yuwono, Makbul Muksar, Tjang Daniel
Chandra, Latifah Mustofa L., Latiful Anwar, Nur Atikah, Dahliatul
Hasanah, Syaiful Hamzah Nasution, dan Vita Kusumasari.
Disklaimer: Buku ini merupakan buku guru yang dipersiapkan Pemerintah dalam rangka
implementasi Kurikulum 2013. Buku guru ini disusun dan ditelaah oleh berbagai pihak
di bawah koordinasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan dipergunakan dalam
tahap awal penerapan Kurikulum 2013. Buku ini merupakan dokumen hidup yang
senantiasa diperbaiki, diperbaharui, dan dimutakhirkan sesuai dengan dinamika kebutuhan
dan perubahan zaman. Masukan dari berbagai kalangan diharapkan dapat meningkatkan
kualitas buku ini.
MILIK NEGARA
TIDAK DIPERDAGANGKAN
Kurikulum 2013
Matematika
iii
Kata Pengantar
iv
Kurikulum 2013
Matematika
.........................................................................................vi
vi
Daftar Isi
Daftar Isi
Kurikulum 2013
Matematika
vii
.........................................................................................269
viii
Glosarium
Subbab 5.1 Notasi Sigma, Jumlah Rieman dan Integral Tentu ...........212
Sumber : http//www.dreamstime.com
Pengalaman Belajar
Kompetensi Dasar
Matriks
Bab
(sumber: Anton, H. Dan Rorres, C. 2004. Aljabar Linear Elementer, Versi Aplikasi, terjemahan.
Jakarta: Erlangga).
www-history.mcs.st-andrews.ac.uk/Biographies/Cramer.html
Kematiannya pada usia 48 tahun disebabkan kerja terlalu keras dan kecelakaan
akibat terjatuh dari kereta. Cramer adalah orang yang baik dan menyenangkan
GDQ PHPSXQ\DL PLQDW \DQJ OXDV ,D PHQXOLV PHQJHQDL OVDIDW KXNXP GDQ
pemerintahan serta sejarah matematika. Ia bekerja pada kantor pemerintahan
dan berpartisipasi di angkatan bersenjata di bagian artileri dan kegiatan
pembentengan pemerintah. Ia juga menjadi instruktur bagi para pekerja
mengenai teknik perbaikan katedral dan melakukan penggalian peninggalan
katedral. Cramer menerima banyak gelar kehormatan untuk kegiatan-kegiatan
yang dilakukannya.
%LRJUD*UDELHO&UDPHU
Sifat-sifat
Determinan Matriks
DeterminanMatriks
Penerapan
Banyak solusi
Solusi tunggal
Determinan
Matriks
Masalah nyata
Invers Matrik
Peta Konsep
a.
'HQLVL
Pada matriks A di atas, elemen baris ke-1 kolom ke-1 ( a11 ) adalah 2, elemen
baris ke-1 kolom ke-2 ( a12 ) adalah 1, elemen baris ke-2 kolom ke-1 ( a21 )
Unsur atau elemen matriks pada baris ke-i kolom ke-j dinotasikan aij.
Matriks A memiliki dua baris dan dua kolom, ditulis A2u2 . Matriks B
memiliki dua baris dan tiga kolom, ditulis B2u3 .
Contoh:
2 1
1 2 3
A
,B
a b
3 5 0
Ordo atau ukuran matriks menyatakan banyaknya baris dan kolom suatu
sebagai susunan bilangan yang diatur menurut aturan baris dan kolom dalam
suatu susunan berbentuk persegipanjang. Susunan bilangan itu diletakkan di
Ingat Kembali
> 2@
dan C
3
5
3
C22
C21
2 2
2 1
1
1
3
5 5
3
1
M 12
1
Kurikulum 2013
M 11
C12
C11
1
1 1
2 2
Matematika
1 2
1
11
3
1
3
1
3 5
1 2
3 5
1 2
3 5
1 2
3 5
1 2
M 22
M 21
1
M 12
M 11
3
Keterangan
Hubungan dengan
Matriks A
dan kolom ke-1 dihapus. M 22 adalah determinan submatriks setelah baris ke-2
dan kolom ke-2 dihapus.
dan kolom ke-2 dihapus. M 21 adalah determinan submatriks setelah baris ke-2
a22
Contoh 1.2
3 5
Diberikan matriks A
. Dari matriks A diperoleh:
1 2
a21
a12
a11
Minor
Ayo Mengamati
Menggunakan Kofaktor.
Hubungan antara minor tiap entri matriks A dan matriks A disajikan dalam
Tabel 1 berikut.
M 22 disebut minor entri a22 dan C22 disebut kofaktor entri a22
M 12 disebut minor entri a12 dan C12 disebut kofaktor entri a12
M 11 disebut minor entri a11 dan C11 disebut kofaktor entri a11
M 22
M 21 disebut minor entri a21 dan C21 disebut kofaktor entri a21
M 21
Alternatif Penyelesaian
Diberikan matriks B
B dan C
Contoh 1.1
2 3
1 4 . Tentukan semua minor dan matriks kofaktor
M 21
M 22
Diberikan matriks C
Contoh 1.4
Kurikulum 2013
C22 2+2
C11 1+1
Kofaktor
4 1
3 2 .
Matematika
2 3
2 0 . Tentukan semua minor dan kofaktor masing
4 1
3 2 dan matriks kofaktor dari matriks B
1 1
M 12
Minor
M 11
Minor matriks B
berikut.
Alternatif Penyelesaian
Diberikan matriks B
matriks B.
Contoh 1.3
C22
C21
2 2
2 1
1
1
2 2
3 3
C11 1+1
Kofaktor
a12 EHUWXUXWWXUXW HQWUL EDULV NH NRORP NH GDQ HQWUL EDULV NH
a11C11 a12C12
'HQJDQ a11
det( A)
'HQLVL'HWHUPLQDQ
'LEHULNDQ0DWULNVARUGRu'HWHUPLQDQPDWULNVA GLGHQLVLNDQVHEDJDL
'HQLVL
%HUGDVDUNDQ&RQWRK&RQWRKGDQ&RQWRKEXDWODKGHQLVLWHQWDQJ
minor dan kofaktor dari suatu entri matriks 2u7XOLVODKGHQLVL\DQJ$QGD
buat pada tempat berikut ini.
0 2
0 2
Minor matriks C adalah
dan kofaktor matriks C adalah
3 2
3 2
M 22
M 12
M 21
M 11
Minor
Alternatif Penyelesaian
Ayo Menanya
2 1 2 1 4 .
A2u2
adalah
a11C11 a12C12 , dengan a11 , a12 , C11 , C12 berturut-turut entri baris ke-1
Kurikulum 2013
Matematika
pada matriks A. a11C11 a12C12 disebut ekspansi kofaktor baris pertama pada
matriks A.
kolom ke-1, entri baris ke-1 kolom ke-2, kofaktor entri a11 dan kofaktor entri
det( A)
Diberikan matriks D
2 2
1 1
1 1 . Minor matriks D adalah 2 2 dan
1 1
matriks kofaktor dari matriks D adalah
%HUGDVDUNDQ GHQLVL
2 2
Contoh 1.6
Ayo Menalar
Matriks B
2 3
4 1
1 4 pada Contoh 1.3 memiliki kofaktor 3 2 .
Contoh 1.5
a12C12 a22C22
Kolom kedua
10
a b
untuk menentukan determinan matriks 2u2 jika diberikan matriks A
c d
Tantangan
Kolom pertama
2 1 1 2 4
Baris kedua
2 1 2 1 4
a11C11 a12C12
Determinan Matriks D
Baris pertama
Ekspansi Kofaktor
kedua matriks D.
Coba Anda tentukan ekspansi baris pertama, kedua, kolom pertama dan kolom
Determinan matrik secara umum dapat dicari dengan ekspansi kofaktor baris
ke-i atau kolom ke-j pada matriks tersebut.
3 2
2 1 .
1 3 3 2
2 1 2 1
3 6 2 3
6 2 4 1
1 2
3 2 dan D
35
3 4 9 2
2 2 6 1
0 9
2 1
1 7
4 7
9 1
8 3
Kurikulum 2013
Matematika
Diberikan matriks C
Contoh 1.8
3 2 1 3
BA
2 1 2 1
AB
1 3
Diberikan matriks A
dan B
2 1
Contoh 1.7
Ayo Mengamati
11
1 2 0 9
3 2 2 1
0 4 9 2
0 4 27 2
0 9 1 2
2 1 3 2
0 27 0 18
2 3 4 2
1 2
8 0
1 2
5 2 , H
1 5
3 9 . Pada matriks
12
24
1 1
1 2 , dan I
Diketahui matriks G
Contoh 1.11
2 1
3 7
1 8
2 0 . Transpose dari matriks F adalah
2 7 1 3 11
FT
Diketahui matriks
27 18
1 6
4 7
4 29
2 3
T
1 7 . Transpose dari matriks E adalah E
2 7 3 1 11 dan det( E T )
Contoh 1.10
det( E )
Diketahui matriks E
Contoh 1.9
DC
CD
8
24
3
det( I )
det( H )
3
24
8
det( I )
det(G )
1 3
5 7
Contoh 1.13
1 3 2 6
2
5 7 10 14
a b
2 14 6 10 4 1 7 3 5 22 |K|
Kurikulum 2013
Matematika
13
Alternatif Penyelesaian
2K
| 3 J | 6 24 12 18 9(2 8 4 6) 32 J
2 4
3
6 8
Diketahui matriks J
3J
det( H )
2 4
6 8 dan K
6 12
18 24
Contoh 1.12
det(G )
Ayo Menanya
det(C )
berlaku secara umum? dan apakah det( B )
det( B )
14
det( A)
det(C )
juga
det( A)
1. Apakah pada matriks berordo 2u2 selalu berlaku det( A) det( B ) det( AB )
Setelah Anda mengamati dengan cermat Contoh 1.7 sampai Contoh 1.13,
mungkin Anda mempunyai beberapa pertanyaan. Mungkin salah satu
pertanyaan Anda adalah sebagai berikut:
e
g
f
h
Kurikulum 2013
Matematika
det(C )
atau det( B )
det( B )
15
det(C )
?
det( A)
Selidiki apakah Jika AB = C, dengan A, B, dan C adalah matriks berordo 2u2 dengan
a b
beberapa matriks dalam bentuk umum, misalkan A
dan B
c d
Ayo Menalar
16
Ayo
Mengomunikasikan
Buatlah kesimpulan dari kegiatan yang telah Anda lakukan kemudian tulislah
kesimpulan tersebut pada tempat berikut.
lain.
ulangi perintah (a) sampai (d) dengan sebarang dua matriks ordo 2u2 yang
b. A B
c. det(A) dan det(B)
d. det(A + B) dan det(A B)
Buatlah sebarang dua matriks A dan B dengan ordo 2x2. Kemudian tentukanlah:
a. A + B
Contoh 1.14
det(C ) , det( B ) dan det( A). Tulis hasilnya pada tempat berikut.
1 2 1
8 7 4 . Tentukan minor dan kofaktor matriks M.
0 1 6
8 4
0 6
1 2 1
8 7 4
0 1 6
46
Keterangan
17
Matematika
48
Minor
7 4
1 6
Matriks M
1 2 1
8 7 4
0 1 6
Kurikulum 2013
M 12
M 11
Entry
Alternatif Penyelesaian
Diberikan matriks M
Contoh 1.15
Ayo Mengamati
1 2 1
8 7 4
0 1 6
1 2 1
8 7 4
0 1 6
1 2 1
8 7 4
0 1 6
1 2
8 7
1 1
8 4
2 1
7 4
18
M 32
M 12
M 22
23
12
1 2
1
0 1
1 2 1
8 7 4
0 1 6
6
13
1 1
0 6
2 1
1 6
1 2 1
8 7 4
0 1 6
1 2 1
8 7 4
0 1 6
0 1
8
1 2 1
8 7 4
0 1 6
8
Minor
Matriks M
M 11
Sehingga minor matriks M adalah M 21
M 31
M 33
M 32
M 31
M 23
M 22
M 21
M 13
Entry
M 13
M 23
M 33
46 48 8
13 6
1
1 12 23
Keterangan
(1)
M 22
(1) (6)
6
C33
C32
C31
C23
2 0
3 4
2 3
3 4
M 12
M 13
M 23
M 22
M 21
1 2
3 4
1 1
3 4
2 1
4 4
10
7
4
Kurikulum 2013
M 33
M 32
M 31
Matematika
12 8 1
Sehingga minor matriks A adalah 4 7 10
3 2 7
12
3 0
4 4
M 11
Alternatif Penyelesaian
1 2 1
Tentukan minor dan kofaktor matriks A 2 3 0 .
3 4 4
Contoh 1.16
C13
C23
C33
(1)33 M 33
(1)3 2 M 32
(1)31 M 31
(1) 23 M 23
C11 C12
Sehingga kofaktor matriks M adalah C21 C22
C31 C32
C22
(1)3 13 13
(1) 21 M 21
C21
(1) 4 (8)
(1)13 M 13
C13
2 2
(1)3 48 48
(1)1 2 M 12
C12
8
(1) 2 46 46
(1)11 M 11
C11
23
1 2
2 3
1 1
2 0
2 1
3 0
19
2
46 48 8
13 6 1
12 23
1
(1)6 (23)
(1)5 (12) 12
(1) 4 1 1
(1)5 1 1
1 2 1
A 2 3 0
3 4 4
pada
Contoh
1.16
memiliki
kofaktor
ke-j
matriks
29
29
29
20
Ekspansi kofaktor kolom ke-3 pada matriks A = (1) 1 0 (10) (4) 7 29
Ekspansi kofaktor kolom ke-1 pada matriks A = 1 (12) (2) 4 (3) 3 29
Alternatif Penyelesaian
ketiga serta ekspansi kofaktor kolom pertama, kedua dan ketiga pada matriks A.
12 8 1
4 7 10 . Tentukan ekpansi kofaktor baris pertama, kedua, dan
3
2
7
Matriks
Contoh 1.17
12 8 1
dan kofaktornya 4 7 10
3
2
7
1 1 0
2 1 2 adalah 11.
0 1 3
(1) 4
p
p
0
1
p 4
p 1
0 4
2
0
Kurikulum 2013
Matriks N
Matematika
21
3 2
p 1 mempunyai determinan 9. Tentukan nilai terkecil p+9.
0 4
Contoh 1.19
Coba Anda selidiki ekspansi kofaktor baris kedua, baris ketiga, kolom pertama,
kolom kedua, dan kolom ketiga.
a11
A a21
a31
a12
a22
a32
22
C11 C12
C
21 C22
C31 C32
C13
C23
C33
a11C11 a12C12 a13C13
a13
a23 PHPLOLNL NRIDNWRU
a33
GHWHUPLQDQPDWULNVAGLGHQLVLNDQVHEDJDL det( A)
0LVDONDQ PDWULNV
'HQLVL'HWHUPLQDQ0DWULNV
'HQLVL
p2
4p
9
.
2
1 (0 p 2 )
(1) (0 p )
1 (4 p 0)
Sehingga p = 1 atau p
0 2 p 2 11 p 9
0 (2 p 9)( p 1)
0 2 p 2 11 p 9
9 2 4 p 3 p 2 ( p 2 )
(1)13 M 13
(1)3
(1)1 2 M 12
C12
C13
(1) 2
(1)11 M 11
C11
Alternatif Penyelesaian
5 6 2
matriks kofaktornya 3 3 1 .
2 2 3
5 6 2
Minor untuk masing-masing entri matriks R adalah 3 3 1 dengan
2 2 3
Alternatif Penyelesaian
Contoh 1.18
determinan matriks A.
Jika diamati ekpansi kofaktor baris ke-i atau kolom ke-j pada contoh 1.17
menghasilkan nilai yang sama, yaitu 29. Nilai inilah yang disebut dengan
a13
a23
a33
dengan
kofaktor
a22
a32
a23
a
a12 (1)1 2 21
a33
a31
a23
a
a13 (1)13 21
a33
a31
a22
a32
a11a22 a33 a12 a23 a31 a13 a21a32 a11a23 a32 a12 a21a33 a13 a22 a31 .
a12
a22
a32
a13 a11
a23 a21
a33 a31
a12
a22
a32
Kurikulum 2013
3 4 2
2 1 3
1 0 1
Matematika
a11
a
21
a31
23
Jadi det( A)
a11a22 a33 a12 a23 a31 a13 a21a32 a11a23 a32 a12 a21a33 a13 a22 a31
a11a22 a33 a11a23 a32 a12 a21a33 a12 a23 a31 a13 a21a32 a13 a22 a31
adalah
matriks
a11 (a22 a33 a23 a32 ) a12 (a21a33 a23 a31 ) a13 (a21a32 a22 a31 )
a11 (1)11
det( A)
a12
a22
a32
a11
A a21
a31
C13
C23
C33
C11 C12
C
21 C22
C31 C32
det( A)
matriks
Diberikan
Contoh 1.20
21
sehingga
1 3 1
2 8 0.
1 2 1
Dengan
24
Diketahui
1 2 1
3 8 2
1 0 1
Alternatif Penyelesaian
1 2 1
Diberikan Matriks C = 3 8 2 . Jika C T adalah transpose matriks C,
1 0 1
Contoh 1.21
3 4 2 3 4
2 1 3 2 1
0
1 0 1 1
Alternatif Penyelesaian
matriks
Apakah
1 2 1
1 2 1
,
3 5 2
Kurikulum 2013
diperoleh
1 2 1
3P 3 1 2 1
3 5 2
tentukan
Matematika
25
3 6 3
3 6 3 , dengan menggunakan kaidah Sarrus
9 15 6
Alternatif Penyelesaian
Diberikan matriks
Contoh 1.23
Sarrus diperoleh:
KL
2 1 0 1 3 2
3 1 1 4 4 2
2 0 1 3 1 2
1 3 2
4 4 2 .
3 1 2
2 10 6
10 6 6 . Dengan menggunakan kaidah
5 7 6
2 1 0
3 1 1 dan
2 0 1
Alternatif Penyelesaian
Diberikan
Contoh 1.22
Ayo Menanya
27.det( P ) 33 det( P )
26
1 2 1
Matriks A 0 1 1 dan B
4 2 7
=+
1 5 2
0 3 2 adalah contoh matriks yang
3 1 5
c. Apakah det(kA)
1 0 0
0 1 0 dan J
0 0 1
1 0 0
0 1 0 adalah contoh matriks yang
0 0 1
42 dan det( B ) 9 .
Kurikulum 2013
Matematika
27
1 2 0
0 4 3 sehingga
det( A B) 38
6 2 1
2 7 2
1 2 2 berturut-turut memiliki det( A)
1 1 1
A B
Hubungan det( A B ) det( A) det( B ) juga tidak selalu berlaku pada matriks
1 9 2
3u3. Sebagai contoh penyangkal matriks A 1 2 1 dan
5 3 2
mencarinya?
Matrik I
a b
28
c
f .
i
k det( A) .
c
f .
i
k 3 det( A) ?
Coba Anda selidiki apakah dalam matriks 3u3 selalu berlaku det(kA)
a b
Petunjuk: (1). Ambil sebarang matriks A, misal matrik A d e
g h
(2). Tentukan Transpose matriks A
Coba Anda selidiki apakah dalam matriks 3u3 selalu berlaku det( A) det( AT ) .
Ayo Menalar
Kurikulum 2013
Matematika
29
Ayo
Mengomunikasikan
Selidiki Apakah dalam matriks 3u3 selalu berlaku det( AB) det( A).det( B ) ?
Coba Anda selidiki apakah dalam matriks 3u3 selalu berlaku
det( AB) det( A).det( B ) .
a b c
Petunjuk: (1). Ambil sebarang matriks A, B , misal A d e f ,
j k l
g h i
, B m n o
p q r
.
(2). Kalikan matriks A dan B kemudian tentukan det( AB )
(3). Tentukan det( A) dan det( B ) , kemudian hitung det( A)
det( B )
(4). Bandingkan hasil pada (2) dan (3), kemudian buatlah
kesimpulan.
b. B
4 0 7
5 1 2
0 3 1
p2
b. A 2
0
4
p
0
3 1
5 p . Jika
0
0
p 3
1 0 2
2 x 3 .
1 3 x2
30
x
0
6. Carilah semua x yang memenuhi
1 1 x
2
AB C tentukanlah nilai dari p 2 p 1 .
1 2
A
,| B | 2 , dan C
3 4
p 4
1
4. Diketahui matriks
5
a. A
p2
2 5
a. A
4 0
/DWLKDQ
1
b
b2
1
c
c2
Kurikulum 2013
-8
-1
-9
10
-2
-10
11
-3
-11
-12
13
-5
Matematika
12
-4
-13
K
-6
L
7
31
-7
Mungkin anda berpikir ini hanya sebuah kumpulan bilangan. Bagaimana jika
anda diberi tahu kode sandi dari pesan tersebut, yakni:
5 0 6 8 11 3 0 7 8 7 7 13
Pesan Bersandi
Pengayaan.
1
10. Tunjukkan bahwa a
a2
0
L
6
O
8
V
11
E
3
-
0
M
7
O
8
M
7
M
13
25 15
21 14
6 2
61 38
34 19
54 35
32
25 21 6 61 -34 54 15 14 -2 38 -19 35
0
5
0
6 8 5 3
7 3 2
8
11 7
3 13
0
5
0
7
6 8
7
8
11 7
3 13
Konsep matriks yang sudah anda pelajari sebelumnya dapat diterapkan untuk
menambah pengamanan. Hal yang dapat dilakukan adalah menyatakan pesan
Jadi, jika kode sandi tersebut bocor ke orang yang tidak berhak, pesan
akan mudah dibaca. Mungkin anda akan berpikir tentang bagaimana cara
0
5
0
6 8
7
8
11 7
3 13
Enkripsi
B
Dekripsi
Kurikulum 2013
Matematika
33
Misalkan
25 15
21 14
6 2 2 3
61 38 3 5
34 19
54 35
sehingga meski ada yang mengetahui kode sandi pertama, orang tersebut
34
disebut unsur identitas (apa karakteristik dari unsur identitas dalam operasi
perkalian? Dari fakta perkalian di atas, bisa kita katakan bahwa 2 adalah
1
2
3
dan sebaliknya. Begitu juga
adalah invers kali
balikan/invers kali
2
3
2
2 3
u
1
3 2
1
u2 1
2
Ayo Mengamati
PE = B
BD = P
matriks persegi?
1 0 0
0 1 0
0 0 1
57 5 46 1 5 1
11 1 9 2 11 7
1 0 1 1 5 2
1 5 1
2 11 7
1 5 2
Kurikulum 2013
Matematika
35
1 0 0
1 0
57 5 46
b. Matriks 11 1 9 disebut invers matriks matriks B =
1 0 1
matriks A ditulis A1
5 3
2 3
a. Matriks
disebut invers matriks A = 3 2 dan invers matriks
3
5
1 0 0
0 1 0
0 0 1
1 0
0 1
2 3 5 3
3 5 3 2
1 5 1 57 5 46
2 11 7 11 1 9
1 5 2 1 0 1
1 0
0 1
5 3 2 3
3 2 3 5
1 5 1
det 2 11 7 1
1 5 2
57 5 46
det 11 1 9 1
1 0 1
2 5 3 3
5 2 3 3
2 3
det
3 5
5 3
det
3 2
36
Amati serta lengkapi informasi yang belum lengkap pada tabel berikut ini:
b.
a.
dan sebaliknya, Mengapa? Adakah bilangan real yang tidak memiliki invers
...
...
2
2
23
Ukuran
3
4
Ayo Menanya
1
2
3
3
2 1 3
4 2 3
Matriks
...
2
Tidak memiliki
nilai determinan
Determinan
Tidak memiliki
invers
Memiliki invers
Tidak memiliki
invers
Keterangan
=+
Ayo Menalar
Kurikulum 2013
Matematika
37
Dari sekian banyak pertanyaan yang anda buat, mungkin ada diantaranya
pertanyaan-pertanyaan berikut:
Petunjuk: kalian bisa lebih fokus pada keterkaitan antara matriks-matriks yang
memiliki inversnya dengan nilai determinan dari matriks tersebut, ukuran dari
Berdasarkan hasil pengamatan yang sudah anda lakukan, coba anda buat
minimal 3 pertanyaan lain tentang invers. Upayakan pertanyaan yang anda
No
...
...
...
2u2
...
2u3
...
...
Tidak punya
...
Tidak punya
Nilai
Determinan
Ordo
Tabel 1. 2
Ukuran/
6 5
4 3
38
4 2
1 1
2
1 2
3 4
1 2
3 4
6 3
5 2
4 1
1 2 3
4 5 6
Matriks
No
tabel berikut:
Memiliki invers
Keterangan
matriks sebelumnya.
...
...
...
1 2
1 1
1
1
2
3
4
1
4
3 2
7 5
3 6
1 4
2 1
2 2
4 8
2 6
5 2
7 3
1
...
...
...
...
A A
1
Kurikulum 2013
Matematika
2 1
1 2
1. Matriks A=
dan
invers
matriks
A
=
2 2
1 1
39
3. Jika matriks memiliki invers matriks, apa hubungan yang berlaku antara
matriks dan invers matriksnya?
...
1
1
2
2
3
1
6
AA
Matriks A
No
Invers matriks
(A1)
Tabel 1. 3
1
1
dan
det( A1 )
det( A)
2
3
1
6
1
1
2
40
a. 1
b.
3 2
5 1
3
3
5 4
2
c.
0 3
2 0
d.
3 0
4 0
Contoh 1.24
c. det(A)det(A)
3 6
2. Matriks A =
dan matriks A =
1 4
c. det(A)det(A)
b.
5
3
2 4 ,
1 a
2 3
13 2
6 5
3 3 , H
d.
2 , tentukan nilai x.
Kurikulum 2013
Matematika
41
Ayo
Mengomunikasikan
det( A1 )
2 3
4. Diketahui matriks A
memiliki invers matriks A dan nilai
x 2
tentukan nilai a.
4 5
1
4 6 dan invers matriksnya M
telah mengamati hubungan antara determinan hasil kali dua matriks dengan
determinan masing-masing matriks. Jika A dan B adalah dua matriks persegi,
1 0
0 1
1 0
0 1 , F
c.
3. Diberikan matriks M
5 3
4 3
3 3
4 5 , D
b.
det(I) = 1
1
det A
42
bernilai nol?
det(A-1) =
det(A) u det(A-1)
Berdasarkan sifat determinan hasil kali matriks tersebut tentu Anda bisa
menggunakannya untuk mengamati hubungan determinan matriks yang
maka
3 2
2 1
1 2
A
,B
2 3
Ayo Mengamati
a.
1 5 3
2 6 4
10
9
...
2 1
6 5
3 2
1 4
3 2
4 1
4 6
1 3
Kurikulum 2013
det(A)
Matriks A
NO
1
4
1
10
1
9
...
1 5 1
4 6 2
1 4 2
10 1 3
1 1 2
9 4 3
1 3 6
6 1 4
Matematika
det(A-1)
Matriks Invers
A-1
...
43
1 0
0 1
1 0
0 1
1 0
0 1
A A-1
4 3
1
Matriks A
dengan det(A) = 2 mempunyai invers A
6 5
1
dengan det A1
2
det(A)
...
...
...
...
Matriks A
5 2
8 1
3 5
7 8
2 6
3 5
1 6
5 4
...
...
...
...
...
...
...
1 1 2
11 8 5
det(A-1)
Matriks Invers
A-1
...
...
...
...
A A-1
Ayo Menanya
44
pertanyaan-pertanyaan berikut:
Dari sekian banyak pertanyaan yang Anda buat, mungkin ada diantaranya
=+
Jika diamati pada kolom matriks invers, invers dari matriks yang berukuran
NO
matriks invers, yakni jika matriks dikalikan dengan inversnya, maka akan
menghasilkan matriks identitas (I) dan sebaliknya.
Dengan demikian, anda tentu akan mencari matriks yang memenuhi kriteria
a b
c d dengan det(A) z maka inversnya
Kurikulum 2013
Matematika
45
Bagi siswa yang kreatif dan mempunyai keingintahuan yang tinggi mungkin akan
Coba cek hasil yang Anda dapatkan dengan cara mengalikannya dengan matriks asal,
adalah
(a) Amati kembali kolom matriks dan inversnya. Adakah hubungan antara
dijawab adalah bagaimana mencari invers suatu matriks jika sudah diketahui
sebelumnya bahwa determinan matriks tersebut tidak nol? Berdasarkan tabel
1.4, coba Anda lakukan kegiatan berikut.
Ayo Menalar
a b
c d . Sebelum
w x
y z . Berdasarkan informasi yang
3
5
2 2 .
3 2
46
matriks A1
4 3
6 5 mempunyai invers
kasus matriks ukuran 2u2 terlebih dahulu untuk mendapat gambaran invers matriks
Untuk mengetahui proses mencari invers matriks berukuran 3u3, kita perhatikan
berukuran 3u3?
invers suatu matriks berukuran 2u2. Lalu bagaimana dengan invers matriks yang
(c) Apakah matriks invers yang Anda dapatkan hasilnya sama dengan matriks invers
(a) Jika Anda gunakan fakta bahwa A A = I, apakah yang Anda dapatkan?
mencari inversnya, apakah syarat agar A mempunyai matriks invers? Kemudian, kita
Untuk membantu menjawab pertanyaan tersebut, mari kita lakukan kegiatan berikut.
Coba Anda buat matriks-matriks lainnya yang mempunyai invers dan tuliskan
1 5 3
2 6 4
1 3
4
1 4
11
2 1
1 3
2 2
1 4
2 1
1 3
2 2
1 4
2 1
1 3
2 2
1 4
Kurikulum 2013
2 1
2 1
2 1
2 2
1 4
2 2
1 4
Matematika
47
2 2
1 4
111 5
matriks
2 1
1 3
1
111 5
1
2 1
1 5
11
2 1
1
2 1
111 5
Matriks
2.
4 3
1. Apa makna nilai (4 u 5) (6 u 3) bila dikaitkan dengan matriks A
?
6 5
1 5
1
4 u 5 6 u 3 121 6
11
1 5
1
4
5
6
3
u
u
121 6
1 1 5
2 13 6
3
5
2 2
3 2
111 5
2 1
1 3
2 1
1 6 ,
2 2
1 4
a11
a
21
C11 C21
C
.
12 C22
a21C21 a22C22
atau
a11C11 a12C12
A uAdj(A) = ...
48
lebih memudahkan perhitungan Anda, Anda dapat menghitung hasil operasi berikut ini.
3u3 dengan Adjoinnya dengan mengambil satu contoh matriks berukuran 3u3. Untuk
Serupa dengan matriks berukuran 2u2, coba Anda cek hasil kali matriks berukuran
Berdasarkan hasil yang Anda peroleh di atas, apa yang Anda dapatkan jika matriks A
Namun demikian, coba Anda periksa hasil dari a11C21 a12C22 dan a21C11 a22C12 .
det A
det A
3DGDVXEEDEGHWHUPLQDQVXGDKGLEDKDVVHEHOXPQ\DPHQJHQDLGHQLVLGHWHUPLQDQ
C ( A)t
a12
maka kofaktornya adalah C A
a22
C11 C12
C
.
21 C22
4 3
A
mempunyai matriks kofaktor
6 5
C A
...
...
...
b13
b23 adalah sebarang matriks berukuran 3u3, dapatkan Anda
b33
...
4 2 3
6 1
5 2 4
d. 2
Jika matriks B
b11 b12
b
21 b22
b31 b32
b13
b23 memiliki invers, invers matriksnya adalah B1 = ...
b33
a12
memiliki invers, invers matriksnya adalah A1 = ...
a22
Kurikulum 2013
Matematika
49
Khusus untuk matriks berordo 2u2, adakah strategi paling cepat dalam menentukan
Cek hasil yang Anda dapatkan dengan cara mengalikan matriks dengan inversnya.
b.
a11
Jika matriks A
a21
b.
50
a.
Ayo
Mengomunikasikan
c. Karena invers dari suatu matriks juga merupakan matriks, bagaimana dengan
a.
b. Bila matriks tersebut memenuhi syarat memilki invers, tentukan inversnya A1?
3 3
5 5
c.
a b
c d ,
4 2
5 3
b.
Contoh 1.26
3 1
1 4
a. 2
Contoh 1.25
Berdasarkan uraian tersebut, buat kesimpulan terkait bagaimana menentukan invers dari
Jika B
b11 b12
b
21 b22
b31 b32
dan seterusnya.
...
4 0 7
5 1 2
0 3 1
4 2
3 2
=B
&DWDWDQ'LGHQLVLNDQ K n
, untuk matriks;
K u K n 1 , n t 2 .
Kurikulum 2013
Matematika
persamaan A2 = I.
51
a b
6. Jika matriks persegi A
dengan a, b, c, dan d adalah bilangan
c d
5. Jika semua elemen pada salah satu baris matriks persegi adalah nol.
Apakah matriks tersebut memiliki invers? Mengapa?
2 1 3
b. A 1 2 4 dengan n = 2
5 3 6
det K
4 1
a. A
dengan n = 4
3 2
b. (Bt) = (B)t
a. (B )
1
A1
2 5
1. Tentukan invers matriks berikut. a. A
b. B
4 0
/DWLKDQ
1
A
52
Sedikit Informasi
Pada suatu tempat parkir terdapat 84 kendaraan yang terdiri atas sepeda
motor dan mobil. Setelah dihitung jumlah roda seluruhnya adalah 220.
Berapakah banyaknya tiap-tiap sepeda motor dan mobil di tempat parkir
tersebut?
Contoh 1.27
Anda telah mempelajari materi tentang penentuan invers dari suatu matriks
10. Misalkan A matriks 2u2 yang memiliki invers. Buktikan bahwa A1
b. AB = (BA)
a. (AB) = AB
Pengayaan
Kurikulum 2013
2
9
Matematika
1 1 x
Bentuk perkalian matriksnya adalah
5 6 y
x y 2
5x 6 y 9
Contoh 1.28
53
Ayo Mengamati
2x + 4y = 220
x + y = 84
54
x + 3y = 13
x + 2y = 7
3x + 5y = 5
x + 2y = 7
...
...
...
...
Perkalian matriks
5
10
0
4
1
3
1 1 1 x
Bentuk perkalian matriksnya adalah 1 1 4 y
4 1 1 z
x yz 5
Contoh 1.30
1 3 1 x
Bentuk perkalian matriksnya adalah 2 2 1 y
2 3 1 z
x 3y z 4
Contoh 1.29
x 2y + 3z = 1
3x 7y + 4z = 10
Ayo Menanya
x + y + 2z = 8
=+
Kurikulum 2013
Matematika
55
Dari sekian banyak pertanyaan yang Anda buat, mungkin ada diantaranya
pertanyaan-pertanyaan berikut:
PDWULNVNRHVLHQYDULDEHOPDWULNVYDULDEHOGDQPDWULNVNRQVWDQWD
Setelah Anda mengisi tabel di atas, coba buatlah pertanyaan tentang pengubahan
sistem persamaan linear ke bentuk perkalian matriks yang memuat kata-kata
...
...
...
... ... ... ...
3x 7y + 2z = 1
x 2y + z =
2x 5y + z = 1
...
...
...
Perkalian matriks
... ... ... ...
56
3 x 4 y 14
2x + 5y + 3z = 3
x + 8z = 17
2x y 3
2.
3 x 2 y 1
5. x + y + 2z = a
3x y 3
x+z=b
3.
2x + y + 3z = c
2 x 2 y 2
Latihan
Ayo
Mengomunikasikan
Dari Contoh 1.27 dan hasil pengisian tabel di atas, bisakah Anda menjelaskan
Ayo Menalar
84
220 . Sehingga perkalian
84
220
x
y , dan B
1 1 x
2 4 y
A1
Kurikulum 2013
Jadi x = 3.
Matematika
1
1
(2x) = (6)
2
2
57
dituliskan sebagai
2 2
2 2
Anda tentu tahu bahwa invers dari matriks A adalah
atau bisa
1 1
1 1
Kita misalkan A
, X
2 4
Ayo Mengamati
Ayo Menanya
58
=+
PHPXDWNDWDNDWDPDWULNVYDULDEHOPDWULNVLQYHUVNRHVLHQYDULDEHOGDQ
matriks konstanta.Tuliskan pertanyaan Anda pada tempat berikut ini.
Lakukan hal yang sama untuk persamaan (1). Kalikan kedua ruas dengan
invers matriks A yaitu A-1. Apa yang anda peroleh? Tuliskan pada tempat
berikut ini.
x
y
x
y
x
y
x
y
z
1 1
2 4
1 2
1 3
3 2
2 2
1 1 1
2 4 3
3 6 5
No.
1.
2.
3.
11
9
12
6
5
10
13
84
220
Matriks
konstanta
(B)
Invers
matriks
NRHVLHQ
(A-1)
A-1AX
A-1B
Kurikulum 2013
Matematika
59
Perhatikan matriks No.1 pada tabel di atas, matriks tersebut merupakan matriks
untuk Contoh 1.27. Setelah itu perhatikan isi kolom A-1B yang bersesuaian,
kemudian bandingkan dengan penyelesaian Contoh 1.27 sebelumnya. Apa
yang dapat anda simpulkan? Lakukan hal yang sama untuk matriks untuk
nomor 2, 3, dan 4.
Ayo Menalar
Setelah mengalikan kedua ruas pada persamaan (1) dengan A-1 dan dari hasil
pengisian tabel di atas apa yang dapat Anda simpulkan? Tuliskan kesimpulan
Anda pada tempat berikut ini.
Matriks
variabel
(X)
Matriks
NRHVLHQA)
60
Ayo
Mengomunikasikan
Berapa determinan dari matriks A PDWULNV NRHVLHQ GDUL 63/ GL DWDV"
Bisakah Anda menentukan invers matriks A? Bisakah Anda menentukan
penyelesaian dari soal tersebut? Dari beberapa pertanyaan tersebut, buatlah
kesimpulan mengenai penentuan penyelesaian sistem persamaan linear
dengan menggunakan matriks. Jelaskan mengenai pengaruh nilai determinan
PDWULNVNRHVLHQWHUKDGDSSHQ\HOHVDLDQ63/WHUVHEXW7XOLVNDQMDZDEDQ$QGD
pada tempat berikut ini.
4x + 6y = 13
2x + 3y = 7
Sekarang, coba Anda cari penyelesaian dari sistem persamaan linear berikut.
1
dari mobil Jenis
2
Kurikulum 2013
Matematika
x + y + z = 100
61
Contoh 1.31 di atas merupakan contoh sistem persamaan linear tiga variabel.
X,
1
1
dari mobil Jenis Y, dan dari mobil jenis Z. Jumlah keseluruhan mobil
4
5
1
dari
taksi di pangkalan A adalah 30. Di pangkalan taksi B ditempatkan
2
1
1
dari mobil jenis Z. Jumlah
mobil Jenis X, dari mobil Jenis Y, dan
2
5
Suatu perusahaan taksi memiliki 3 jenis mobil taksi yaitu Jenis X, Jenis Y, dan
jenis Z. Jumlah keseluruhah mobil taksi yang dimiliki adalah 100 mobil.
Mobil-mobil tersebut ditempatkan di 2 pangkalan taksi yaitu pangkalan taksi
Contoh 1.31
Ayo Mengamati
35
35
Ayo Menanya
62
Dalam menyelesaikan sistem persamaan linear, akan muncul pertanyaanpertanyaan sebagai berikut:
1. Apakah matriks yang dihasilkan dari sistem persamaan linear dengan tiga
=+
1
6
y z
4
10
1
1
1
x y z
2
2
5
Sistem persamaan linear yang dapat dibentuk dari Contoh 1.31 adalah sebagai
berikut
1
1
1
x y z 30
2
4
5
Kurikulum 2013
tidak.
Matematika
63
1.5.1 dan Kegiatan 1.5.2, Anda telah dapat menentukan bilamana suatu
masalah dalam bentuk sistem persamaan linear dapat dicari selesaiannya atau
tersebut dengan kelompok lain dan beri komentar terhadap hasil kelompok lain.
sehari-hari yang berkaitan dengan SPL tiga variabel. Diskusikan hasil yang
Anda temukan dengan teman sekelompok, kemudian tukarkan hasil diskusi
Ayo
Mengomunikasikan
1.31 (beserta caranya) pada tempat yang telah disediakan berikut ini.
Ayo Menalar
64
penyelesaian
sistem
a) Carilah
2x 3y = 9
2x 3y = 6
persamaan
linear
dengan
x + 2y = 3
2x 3y = 6
tiga kali uang Lusi ditambah dua kali uangnya Sinta jumlahnya adalah
Rp950.000,00. Tentukan besar masing-masing uang Lusi dan Sinta!
/DWLKDQ
penyelesaian
sistem
persamaan
linear
dengan
persamaan
linear
linear
dengan
dengan
Kurikulum 2013
Matematika
65
diagram.
e) Apakah yang dapat disimpulkan tentang penyelesaian sistem
d)
persamaan
4x 6y = 12
2x 3y = 6
sistem persamaan.
b) Carilah
x+ y+z=5
2x 3y + z = 9
2x + y z = 9
10.
66
sistem
linear
dengan
menggunakan matriks!
b) Apakah perbedaan sistem persamaan linear di atas dengan sistem
3x + 2y + z = 0
a) Carilah penyelesaian
2x + 3y + z = 0
x + 2y + 3z = 0
persamaan
x + 3y + z = 4
x+ y z=4 .
2x + 4y + 2z = 10.
9.
1
8. Diberikan penyelesaian sistem persamaan linear adalah x = dan y =
2
2
. Susunlah 3 sistem persamaan linear yang masing-masing terdiri
3
daripada sudut yang terkecil. Sudut yang terbesar 100 lebih besar
daripada sudut sedang. Berapakah besar tiap-tiap sudut?
7. Sudut suatu segitiga yang berukuran sedang adalah 300 lebih besar
3DGD VDDW LQJLQ PHQRQWRQ OP NH ELRVNRS ,GD $KPDG GDQ 3XWUD
sistem
persamaan
persamaan
linear
linear
dengan
dengan
Kurikulum 2013
persamaan linear.
Matematika
67
persamaan linear.
e) Bagaimana penyelesaian sistem persamaan linear di atas jika
semua ruas kanan diganti dengan 0.
menggunakan eliminasi.
c) Metode manakah yang lebih cocok untuk menyelesaikan sistem
sistem
penyelesaian
menggunakan matriks.
b) Carilah penyelesaian
a) Carilah
3x + y + 4z = 8
a. Carilah penyelesaian sistem persamaan linear dengan
menggunakan matriks.
b. Carilah penyelesaian sistem persamaan linear dengan
menggunakan eliminasi.
c. Metode manakah yang lebih cocok untuk menyelesaikan sistem
persamaan linear di atas.
d. Apakah yang dapat disimpulkan tentang penyelesaian sistem
persamaan linear di atas.
x + 2y + 2z = 3
2x y + 2z = 9
A
z
470:
9V
1
6
1
+
=2
y
x
z
1 4
3
+ =7
y z
x
2
2
+ =1
x
z
68
280:
47:
6V
47x + 470y = 6
280z + 470y = 9
14. Suatu rangkaian listrik terdiri dari dua baterai (6 V dan 9 V) dan tiga
resistor (47 ohm, 470 ohm, dan 280 ohm). Baterai-baterai tersebut
Kurikulum 2013
Matematika
69
diperlukan oleh Tomi, Budi, dan Benny untuk mencuci sepeda motor
yang sama secara bersama-sama.
17. Tomi dan Budi secara bersamaan membutuhkan waktu 12 menit untuk
mencuci sepeda motor. Budi dan Benny secara bersamaan membutuhkan
lengkap?
16. Pada suatu taman ria ada 3 jenis wahana bermain: Jolly, Adventure dan
Thrill. Karcis masuk gratis jika membeli satu paket tiket, termasuk 10
1
4
1
6
1
8
xy
x y
1
x y
sebagai
4
xy
70
dengan 0 dddddd
VLQFRVWDQ
VLQFRVWDQ
VLQFRVWDQ
20. Susunlah suatu sistem persamaan linear dengan 3 persamaan linear dan
y dan z di atas.
Petunjuk : Tulis
xy
x y
yz
yz
xz
xz
Kompetensi Dasar
2.
pengalaman belajar:
1. Mengamati dan mendeskripsikan
Pengalaman Belajar
Bunga, Pertumbuhan,
dan Peluruhan
Bab
Sumber : wikipedia.org/wiki/Leonhard_Euler
Verberg, D., E. J. Purcell, and S. E. Steven. 2007. Calculus 8th. NJ: Pearson Education
ilmiah.
disebabkan oleh daya ingatnya yang ajaib. Ia mengetahui dalam hati rumusrumus trigonometri dan analisis. Dikatakan bahwa ia telah mengerjakan suatu
0LQDW(XOHUWHUHQWDQJGLVHPXDPDWHPDWLNDGDQVLND,DPHPSHUNHQDONDQe
sebagai bilangan dasar untuk logaritma asli, memperlihatkan bahwa e dan e2
adalah tak rasional, dan menemukan hubungan luar biasa eL = 1. Kebutaan
selama 17 tahun terakhir dari hidupnya tidak menghambat karyanya. Sebagian
%LRJUD/HRQDUG(XOHU
Pertumbuhan
Geometri
Barisan
Peluruhan
Majemuk
Bunga
Tunggal
Aritmatika
0
Rp5.000.000,00
Rp5.000.000,00
Rp5.000.000,00
Rp5.000.000,00
Rp5.000.000,00
0
1
2
3
4
5
Rp75.000.000,00
Rp75.000.000,00
Rp70.000.000,00
Rp65.000.000,00
Rp60.000.000,00
Rp55.000.000,00
Rp50.000.000,00
Saldo A
Rp6.352.117,245
Rp5.827.630,50
Rp5.346.450,00
Rp4.905.000,00
Rp4.500.000,00
Bunga Bank B
Rp76.931.197,745
Rp76.931.197,745
Rp70.579.080,50
Rp64.751.450,00
Rp59.405.000,00
Rp54.500.000,00
Rp50.000.000,00
Saldo B
74
Walaupun suku bunga yang ditawarkan Bank B lebih kecil dari Bank A, tetapi
Saldo Akhir
Bunga Bank A
Tahun
Bunga
Cerita 1
Barisan
Barisan
Peta Konsep
Rp300.000,00
Rp300.000,00
Rp15.600.000,00
Rp15.600.000,00
Rp15.300.000,00
Rp15.000.000,00
Pinjaman A
Rp306.000,00
Rp300.000,00
Bunga B
Rp15.606.000,00
Rp15.606.000,00
Rp15.300.000,00
Rp15.000.000,00
Pinjaman B
Rp318.000,00
Rp337.080,00
2
3
Rp5.955.080,00
Rp5.618.000,00
Rp5.300.000,00
Rp5.000.000,00
Saldo
Pak Lukman
Rp300.000,00
Rp300.000,00
Rp300.000,00
Bunga Bank
SENTOSA
Rp5.900.000,00
Rp5.600.000,00
Rp5.300.000,00
Rp5.000.000,00
Saldo
Bu Lukman
76
4 bulan setelah masa panen. Total pinjaman yang harus dilunasi sebesar
Matematika
Kurikulum 2013
Pak Lukman dan istrinya mendapatkan total dana yang berbeda satu sama
lain meskipun suku bunga yang ditawarkan sama.
0
Rp300.000,00
0
1
Bunga Bank
PRIMA
Tahun
Ayo Mengamati
Total Pinjaman
Bunga A
Tahun
berikut:
GL 0DODQJ 'LD DNWLI GL NHJLDWDQ PDKDVLVZD WHUPDVXN NOXE IRWRJUD$QGL
menginginkan sebuah kamera bagus untuk kegiatannya di klub tersebut.
Cerita 2
Ayo Menanya
=+
Kurikulum 2013
Matematika
dari hasil pengamatan Anda. Carilah informasi dari beberapa buku referensi,
Coba amati kembali permasalahan dan pertanyaan yang sudah Anda buat,
Sedangkan contoh 2 dan contoh 3 untuk Pak Lukman adalah contoh bunga
majemuk pada tabungan atau pinjaman.
Rp 1.000.000,00
Rp 1.000.000,00
Rp 1.000.000,00
2
3
4
Rp 24.000.000,00
Rp 23.000.000,00
Rp 22.000.000,00
Rp 21.000.000,00
Rp 20.000.000,00
Pinjaman
78
yang akan diperolehnya dari pinjaman bank. Jika dia meminjan dana
Rp 1.000.000,00
Bunga
Tahun
Ayo Menalar
Carilah soal-soal mengenai bunga tunggal dan majemuk pada soal-soal UN,
Rp50.000,00
Rp50.000,00
Rp50.000,00
Rp10.250.000,00
Rp10.200.000,00
Rp10.150.000,00
Rp10.100.000,00
Rp81.954.525,00
Rp79.567.500,00
Rp77.250.000,00
Rp75.000.000,00
Pinjaman
Rp2.387.025,00
Rp2.317.500,00
2
3
Rp2.250.000,00
Bunga
Rp250.000,00
Rp262.500,00
Rp275.625,00
Kurikulum 2013
Bunga
Tahun
Matematika
Rp5.788.125,00
Rp5.512.500,00
Rp5.250.000,00
Rp5.000.000,00
Saldo
79
80
Rp565.703,96
Rp551.906,45
Rp538.445,31
5
Rp525.312,50
Rp512.500,00
2
3
Rp500.000,00
Bunga
Periode
Rp23.193.862,22
Rp22.628.158,26
Rp22.076.257,81
Rp21.537.812,50
Rp21.012.500,00
Rp20.500.000,00
Rp20.000.000,00
Pinjaman
Rp50.000,00
Rp10.050.000,00
Tahun
Rp50.000,00
Rp10.000.000,00
Saldo
Bunga
Bulan
Rp60.000,00
Rp61.800,00
Rp63.654,00
Rp65.563,62
Rp67.530,53
Rp69.556,44
Rp2.388.104,59
Rp2.318.548,15
Rp2.251.017,62
Rp2.185.454,00
Rp2.121.800,00
Rp2.060.000,00
Rp2.000.000,00
Saldo
Kurikulum 2013
demikian.
Matematika
81
bunga tunggal dan bunga majemuk, Anda mungkin perlu mengingat deret
serta ciri-ciri bunga tunggal dan bunga majemuk. Untuk mengamati cara kerja
awal mengenai apa itu bunga tunggal dan bunga majemuk, barisan atau deret
apa yang digunakan untuk menghitung bunga tunggal dan bunga majemuk
Dari permasalahan yang telah diberikan, tulislah kesimpulan awal atau dugaan
Bunga
Periode
82
tersebut berdasarkan konsep barisan yang digunakan. Setelah itu Anda dapat
mendiskusikan kesimpulan Anda dengan siswa/kelompok lainnya. Secara
santun silakan berkomentar satu sama lainnya, memberikan usul dan akhirnya
Tulislah kesimpulan yang Anda dapatkan tentang apa itu bunga tunggal dan
bunga majemuk serta ciri-ciri yang dapat membedakan kedua macam bunga
Ayo
Mengomunikasikan
uang yang didapatkan lebih besar dari Bank A, maka Lina memutuskan
untuk menginvestasikan uangnya di Bank A.
Lina mendapatkan tawaran investasi dari dua bank dengan modal investasi yang
Contoh 2.1
Bunga
4% dari Rp2.000.000,00 =
Rp80.000,00
Kurikulum 2013
Tahun
84
83
Matematika
Tahun
5% dari Rp15.000.000,00 =
Rp750.000,00
5% dari Rp15.000.000,00 =
Rp750.000,00
5% dari Rp15.000.000,00 =
Rp750.000,00
Bunga
Rp17.250.000,00
(16.500.000 + 750.000 = 15.000.000,00
+ 3(750.000) = 17.250.000)
Rp16.500.000,00
(15.750.000 + 750.000 = 15.000.000 +
2(750.000) = 16.500.000)
Rp15.750.000,00
(15.000.000 + 750.000 = 15.750.000)
Rp15.000.000,00
Pinjaman
Contoh 2.3
4% dari Rp2.000.000,00 =
Rp80.000,00
Rp2.160.000,00
(2.080.000 + 80.000 = 2.000.000 +
2(80.000) = 2.160.000)
Saldo
4% dari Rp2.000.000,00 =
Rp80.000,00
Bunga
Tahun
Rp2.080.000,00
(2.000.000 + 80.000 = 2.080.000)
Rp2.000.000,00
Saldo
Contoh 2.2
Ayo Mengamati
Dalam subbagian ini akan dibahas lebih jauh mengenai bunga tunggal dan
rumus umumnya. Pembahasan mengenai bunga majemuk akan diuraikan pada
subbagian berikutnya. Untuk menjawab pertanyaan mengenai bunga tunggal,
mari amati beberapa contoh permasalahan bunga tunggal berikut ini.
Ayo Menanya
=+
Kurikulum 2013
Matematika
85
Rp...
(2.000.000 + = )
Rp...
(2.000.000 + + =
2.000.000 + 2( ) = )
Rp...
(2.000.000 + + + = 2.000.000
+ 3( ) = )
Rp...
(2.000.000 + + + + =
2.000.000 + 4( ) = )
Rp2.000.000,00
Saldo
86
2.000.000,00 u 8% u n = ...
Dengan pola yang sama untuk mencari saldo tahun ke-10, Anda juga dapat
menghitung total saldo untuk tahun-tahun lainnya.
'DSDWNDK$QGDPHQJKLWXQJWRWDOVDOGRWDEXQJDQ6RSDGDDNKLUWDKXQNH"
Bunga
Tahun
6RPHQDEXQJXDQJKDVLONHUMDVDPELODQVHEHVDU5SGLEDQN\DQJ
PHQDZDUNDQEXQJDWXQJJDOSHUWDKXQ-LND6RWLGDNSHUQDKPHQJDPELO
XDQJQ\DVHODPDWDKXQPDNDEHVDUVDOGR\DQJGLPLOLNL6RGDSDWGLKLWXQJ
dengan melengkapi tabel berikut ini.
Contoh 2.4
permasalahan lainnya.
Ayo Menalar
Matematika
87
Kurikulum 2013
1.
2.
3.
4.
Jika modal awal tabungan atau pinjaman dilambangkan oleh M, suku bunga
per tahun yang ditawarkan dilambangkan oleh r, dan lamanya tabungan atau
pinjaman adalah n tahun, maka untuk menentukan rumus umum bunga tunggal
tahun ke-n, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut.
1.
2.
3.
4.
Susi ingin membeli laptop edisi terbaru dengan harga Rp8.000.000,00. Untuk
itu, dia meminjam uang seharga laptop tersebut dengan bunga tunggal 6%.
Jika Susi ingin melunasi pinjaman tersebut setelah tahun keempat, tentukan
Contoh 2.5
=...
2.000.000 + (2.000.000 u 8% u n)
= 2.000.000 (1 + (8% u n))
88
a. Jika bunga dibayarkan setiap 3 bulan sekali, maka bunga akan dibayarkan
sebanyak 4 kali dalam satu tahun (mengapa?).
3HUKDWLNDQEDKZDEXQJD\DQJDNDQGLGDSDWNDQ6RSHUWDKXQDGDODK
8% dari2.000.000 = 160.000.
1.
2.
3.
4.
Contoh 2.6
bunganya sebesar 10% per tahun, tetapi bunga yang dibayarkan setiap 4 bulan
sekali. Perhatikan contoh-contoh berikut.
1
u160.000 = ...
4
Kurikulum 2013
Matematika
89
= ...
= ...
= ...
16 u
90
Tulislah kesimpulan yang Anda dapatkan dari kegiatan di atas di dalam kotak
Ayo
Mengomunikasikan
sebanyak k kali dalam setahun, maka tuliskanlah rumus umum saldo tabungan
setelah t periode.
Perhatikan Contoh 2.6 dan Contoh 2.7. Jika modal awal dilambangkan dengan
M, bunga tunggal yang ditawarkan adalah r per tahun, tetapi bunga dibayarkan
Contoh 2.7
Kurikulum 2013
Matematika
91
keduanya adalah 3 tahun. Total bunga tunggal dari kedua BPR yang
harus ia bayarkan adalah Rp1.125.000,00. Dita meminjam uang
sebesar Rp5.000.000,00 pada BPR A dengan bunga tunggal 3.5%.
7. Dita meminjam uang di dua BPR yang berbeda dengan masa pinjaman
6. Berapa tahun yang dibutuhkan Abi untuk mendapatkan saldo dua kali
Pengayaan
dengan bunga tunggal 6,5% per tahun. Tentukan lama pinjaman Pak
Juni jika beliau mengembalikan uang pinjaman tersebut sebesar
Rp15.900.000,00.
3. Berapakah total saldo yang diterima dalam waktu 30 bulan jika Adi
/DWLKDQ
92
Tahun
Rp86.528,00
4% dari Rp2.163.200,00 =
Rp83.200,00
4% dari Rp2.080.000,00 =
Rp80.000,00
4% dari Rp2.000.000,00 =
Bunga
Rp2.163.200,00
(2.080.000 + 83.200 =
2.163.200)
Rp2.080.000,00
(2.000.000 + 80.000 =
2.080.000)
Rp2.000.000,00
Saldo
Contoh 2.8
Untuk mengetahui lebih dalam mengenai bunga majemuk, amati permasalahanpermasalahan berikut.
Setelah mengetahui rumus umum tahun ke-n untuk bunga tunggal, pertanyaan
selanjutnya yang harus dijawab adalah bagaimana menentukan rumus umum
tahun ke-n untuk bunga majemuk. Perlu diingat bahwa untuk menentukan
bunga tunggal tiap tahun, modal yang dikalikan dengan prosentase bunga
adalah modal awal. Sedangkan pada bunga majemuk, bunga yang didapatkan
di setiap tahunnya ditambahkan ke modal sebelumnya untuk mendapatkan
modal yang baru. Sehingga bunga di tahun berikutnya merupakan hasil kali
dari suku bunga dengan modal yang baru. Hal ini yang mengakibatkan bunga
majemuk tiap tahunnya berubah-ubah.
Kurikulum 2013
Matematika
93
94
10.000.000 + 300.000
= 10.000.000 + (10.000.000 u 3%)
= 10.000.000 + (1 + 0,03)
= 10.300.000
Jadi saldo akhir tahun ke 1 adalah Rp10.300.000,00.
Contoh 2.10
Untuk lebih menguatkan kesimpulan sementara yang Anda buat, amati contoh
berikut ini.
Ayo Menalar
a.
b.
c.
d.
diantaranya adalah
Setelah mengamati kedua contoh bunga majemuk di atas, coba buat pertanyaan-
Ayo Menanya
5% dari Rp17.364.375,00 =
=+
Rp15.000.000,00
Pinjaman
Bunga
Tahun
Contoh 2.9
+
Kurikulum 2013
dengan cermat.
Matematika
95
Lalu bagaimana dengan total saldo yang dimiliki pada akhir tahun ke-20?
Jika diperhatikan pola saldo setiap akhir tahunnya, maka saldo Pak Purba pada
adalah
Dengan cara yang sama, dapatkah Anda menghitung saldo tabungan beliau
Dengan demikian, besar saldo tabungan Pak Purba di akhir tahun keempat
= 10.000.000 (1 + 0,03)...
= 10.927.270
= 10.609.000
Jadi saldo akhir tahun 2 adalah Rp10.605.000,00
96
Seperti halnya bunga tunggal, bunga majemuk juga dapat dibayarkan beberapa
kali dalam setahun. Untuk bunga majemuk yang dibayarkan lebih dari satu
kali dalam satu tahun, perhatikan permasalahan berikut.
a.
b.
c.
d.
Contoh 2.11
Kurikulum 2013
Bunga :
3
% dari 5.151.125 = ...
2
Tahun 2
Matematika
Saldo :
5.075.000 + 76.125
3
3
3
= 5.000.000 (1 + %) + ( % u (5.000.000 (1 + %)))
2
2
2
3
3
= 5.000.000 (1 + %)(1 + %)
2
2
3
= 5.000.000 (1 + %)2
2
= 5.151.125
Tahun 1
97
Contoh 2.12
98
Saldo :
5.306.817,76 + ...
3
3
3
= 5.000.000 (1 + %)... + ( % u (5.000.000(1 + %)4))
2
2
2
3
= 5.000.000 (1 + %)...(...)
2
Tahun 3
= 5.306.817,76
= 5.228.391,88
Saldo :
5.151.125 + ...
3
3
3
= 5.000.000 (1 + %)2 + ( % u (5.000.000(1 + %)2))
2
2
2
3 2
= 5.000.000 (1 + %) (...)
2
3
= 5.000.000 (1 + %)...
2
3 ...
%)
2
3
% dari 5.386.420,03 = ...
2
Kurikulum 2013
Matematika
99
Contoh 2.13
Tentukan pula total saldo yang dimiliki Lia pada akhir tahun ke-20. Apakah
sama dengan saldo di akhir periode ke-20?
Jika diamati lebih teliti mengenai saldo di setiap periode, tentukan total saldo
di akhir periode ke-20.
Saldo :
5.386.420,03 + ...
3
3
3
= 5.000.000 (1 + %)... + ( % u (5.000.000(1 + %)...))
2
2
2
3
= 5.000.000 (1 + %)...(...)
2
3
= 5.000.000 (1 + %)...
2
= 5.467.216,33
Jadi saldo periode 6 (6 bulan keenam) adalah Rp5.467.216,33
Bunga :
= 5.386.420,03
= 5.000.000 (1 +
100
Tulislah kesimpulan yang Anda dapatkan dari kegiatan di atas di dalam kotak
yang sudah disediakan. Kemudian, diskusikan dengan teman atau kelompok
lainnya dengan santun mengenai kesimpulan yang sudah dibuat.
Ayo
Mengomunikasikan
Kurikulum 2013
Matematika
101
Pengayaan
/DWLKDQ
102
Kegiatan
Proyek
Kurikulum 2013
Matematika
103
2 anggota, maka anggota pada tingkat 3 sebanyak 8 orang dan anggota Anda
mencapai 14 orang. Tentunya Anda bisa menghitung banyak anggota yang
tersebut berada pada tingkat 1. Selanjutnya jika kedua anggota pada tingkat
anggota. Misalkan Anda berhasil merekrut dua anggota, maka kedua anggota
Skema pada Gambar 1 menunjukkan bahwa setiap anggota harus merekrut dua
Sumber: Perludiketahui.wordpress.com
Sistem Pemasaran
104
Waktu (jam)
48
24
15
8 = 23
4 = 22
2 = 21
Contoh 2.14
Ayo Mengamati
...
4
dari ketinggian sebelumnya. Tentukan ketinggian
5
Kurikulum 2013
Pantulan ke-
16
5
Matematika
4
4 4 4
(4) (5) (5)
5
5 5 5
4
4 (5)
5
105
setelah pantulan ke-3, setelah pantulan ke-4, dan seterusnya. Buat dugaan
kecenderungan tinggi pantulan yang dihasilkan. Dukung dugaan yang Anda
buat dengan melengkapi tabel berikut.
Andaikan sebuah bola pingpong dijatuhkan dari ketinggian 5 meter dan akan
Gambar 3.
Contoh 2.15
Apa yang dapat Anda simpulkan mengenai nilai yang diperoleh dari tabel
di atas? Amati apakah banyak bakteri hasil membelah diri bertambah atau
berkurang seiring bertambahnya waktu?
64
25
2
4 3
4 16 4 4
(5)
(5)
5 5 5 5
5
Ayo Menanya
106
Setelah Anda mengamati kedua masalah di atas, tentunya Anda ingin tahu
tentang ciri dari masalah pertumbuhan dan peluruhan. Sekarang, coba Anda
buat pertanyaan terkait ciri masalah pertumbuhan dan peluruhan. Upayakan
pertanyaan yang Anda buat memuat kata-kata bertambah, berkurang,
barisan, pertumbuhan, dan peluruhan. Tuliskan pertanyaan Anda pada
Apa yang dapat Anda simpulkan mengenai nilai yang diperoleh dari tabel di
atas? Coba Anda amati apakah tinggi pantulan bola bertambah atau berkurang
seiring bertambahnya pantulan?
20
15
10
...
=+
Kurikulum 2013
Matematika
107
1. Hasil sensus penduduk pada tahun 2009 mencatat bahwa banyak penduduk
suatu kota sebanyak 50.000 orang. Banyak penduduk ini meningkat dari
tahun ke tahun. Peningkatan banyak penduduk dari tahun 2009 hingga
tahun 2014 yang disajikan pada tabel berikut.
Masalah Pertumbuhan
Ayo Menalar
Ingat kembali pada Contoh 2.14 mengenai pembelahan bakteri yang merupakan
pertumbuhan dan Contoh 2.15 mengenai pantulan bola yang merupakan
peluruhan. Selanjutnya, amati kecenderungan nilai pada Contoh 2.14 dan
2.15 tersebut. Contoh mana yang nilainya bertambah dan contoh mana yang
nilainya berkurang? Kaitkan bertambahnya nilai atau berkurangnya nilai
dengan pertumbuhan atau peluruhan. Carilah beberapa contoh masalah yang
terkait dengan pertumbuhan dan peluruhan dari buku referensi matematika
atau dari internet guna menguatkan dugaan Anda. Contoh-contoh masalah
itu dapat berupa soal UAN, soal ujian masuk perguruan tinggi, atau soal
olimpiade.
Dari pertanyaan yang Anda buat, mungkin ada diantaranya pertanyaanpertanyaan berikut.
1. Apa ciri masalah pertumbuhan dan peluruhan?
2. Bagaimana cara menghitung nilai ke-n pada masalah pertumbuhan dan
peluruhan?
3. Konsep barisan apa yang digunakan pada masalah pertumbuhan dan
peluruhan?
50.000
55.000
60.500
66.550
73.205
80.525
2009
2010
2011
2012
2013
2014
250.000.000
312.500.000
390.625.000
488.281.250
2011
2012
2013
2014
108
Masalah Peluruhan
610.351.563
200.000.000
2010
2015
Tahun
2. Pak Budi membeli sebidang tanah seluas 200 m2 seharga Rp. 200.000.000
pada tahun 2010. Pada tahun 2015 Pak Budi ingin menjual tahan tersebut.
Seiring berjalannya waktu harga tanah naik 25% setiap tahun. Harga tanah
dari tahun 2010-2015 diberikan pada tabel berikut.
Tahun
54
48,6
43,74
39,366
35,4394
12
24
36
48
60
500.000
450.000
405.000
364.500
328.050
295.245
10
15
20
25
Kurikulum 2013
Matematika
109
Banyak Bakteri
Waktu (jam)
60
Waktu (jam)
110
Ayo
Mengomunikasikan
2. Sebuah industri rumah tangga yang baru beroperasi tahun 2012 membeli
mesin produksi seharga Rp100.000.000. Dengan berjalannya proses
2012
Kurikulum 2013
2014
102.010
Matematika
1
1
(102.010) 102.010 1
100
100
102.010(1, 01) 103.030
2011
2013
1
1
(101.000) 101.000 1
100
100
101.000
2010
100.000
1
1
(100.000) 100.000 1
100
100
100.000(1, 01) 101.000
Tahun
111
Banyak penduduk suatu kota setiap tahun meningkat sekitar 1% dari banyak
penduduk tahun sebelumnya. Berdasarkan sensus penduduk pada tahun 2009,
penduduk di kota tersebut berbanyak 100.000 orang. Hitung banyak penduduk
pada tahun 2010 hingga tahun 2014 dengan melengkapi tabel berikut.
Contoh 2.16
Ayo Mengamati
Dalam hal ini, untuk mendapat nilai ke-n pada masalah pertumbuhan dan
peluruhan akan terkait dengan nilai sebelumnya, yaitu nilai ke n 1. Pada sub
bagian ini kita akan membahas rumus untuk menentukan nilai ke-n tersebut.
Oleh karenanya, Anda perlu mengingat kembali konsep barisan yang telah
Anda pelajari sebelumnya.
Dengan demikian Anda dapat menentukan tinggi bola yang dicapai setelah
pantulan ke-n tanpa mendaftar tinggi bila yang dicapai sebelumnya.
112
Banyak Bakteri
5
5
(902.500) 902.500 1
100
100
902.500(0,95) 857.375
902.500
950.000
5
5
(950.000) 950.000 1
100
100
950.000(0,95) 902.500
5
5
(1.000.000) 1.000.000 1
100
100
1.000.000(0,95) 950.000
1.000.000
24
20
16
12
Waktu (jam)
Ketika sedang memeriksa seorang bayi yang menderita infeksi telinga, dokter
mendiagnosis bahwa mungkin terdapat 1.000.000 bakteri yang menginfeksi.
Selanjutnya pemberian penisilin yang diresepkan dokter dapat membunuh 5%
bakteri setiap 4 jam. Coba Anda hitung banyak bakteri pada 24 jam pertama
dengan melengkapi tabel berikut.
Contoh 2.17
Ayo Menanya
=+
Kurikulum 2013
Matematika
113
Dari pertanyaan yang Anda buat, mungkin ada diantaranya pertanyaanpertanyaan berikut.
Setelah Anda mengamati kedua masalah di atas, tentunya Anda ingin tahu
pola umum tentang masalah pertumbuhan dan peluruhan. Sekarang, coba
Anda buat pertanyaan terkait rumus nilai ke-n pada masalah pertumbuhan
dan peluruhan! Upayakan pertanyaan yang Anda buat memuat kata-kata
pertumbuhan, peluruhan, rumus umum dan nilai ke-n. Tuliskan
pertanyaan Anda pada tempat yang disediakan berikut.
1
(100.000)
100
114
dengan A2010 menyatakan banyak penduduk pada tahun 2010 dan A2011
menyatakan banyak penduduk pada tahun 2011.
101.000 1
100
101.000(1, 01) 102.010
100.000 1
100
100.000
Untuk menguatkan dugaan yang Anda buat, mari kita cermati lebih rinci
Contoh 2.16 mengenai banyak penduduk. Berdasarkan Contoh 2.16 dapat kita
peroleh:
Masalah Pertumbuhan
Ayo Menalar
dugalah banyak bakteri setelah 48 jam dan 72 jam. Untuk mendapat banyak
bakteri setelah 48 jam dan 72 jam, Anda harus menemukan pola pengurangan
banyak bakteri. Gunakan buku referensi matematika atau internet untuk
mendukung dugaan sementara Anda.
102.010
A2011
Kurikulum 2013
Matematika
115
Uraikan pula cara menghitung banyak penduduk pada tahun 2013 dan
2014. Selanjutnya, tuliskan rumus untuk menentukan banyak penduduk
pada tahun ke-n setelah tahun 2009 pada tempat yang disediakan berikut.
Lebih lanjut, setelah Anda menemukan rumus nilai ke-n untuk Contoh
2.16, tentunya Anda bisa menentukan banyak penduduk pada tahun 2020.
Tuliskan pula banyak penduduk pada tahun 2020 tersebut.
dengan A2011 menyatakan banyak penduduk pada tahun 2011 dan A2012
menyatakan banyak penduduk pada tahun 2012.
A2012
1
A2011
100
1
102.010
(102.010)
100
1
102.010 1
100
102.000(1, 01) 103.030
100.000(1 0, 01) 2
116
Selanjutnya, buatlah rumus umum dari banyak produksi setelah tahun pertama
Suatu perusahaan pakan ternak dapat menghasilkan 400 kw pada awal produksi
di tahun pertama. Selanjutnya perusahaan tersebut setiap tahun mentargetkan
Contoh 2.18
bagian ini Anda diminta untuk mendapatkan rumus umum nilai ke-n yang
mencerminkan rumus umum untuk masalah pertumbuhan.
Tahun ke-
Kurikulum 2013
Matematika
117
1.000.000
5
(1.000.000)
100
5
1.000.000 1
100
1.000.000(0,95) 950.000
Masalah Peluruhan
118
902.500 1
100
902.500(0,95) 857.375
902.500
...
400
950.000 1
100
950.000(0,95) 902.500
1.000.000(1 0, 05) 2
20
15
10
...
2016
2015
2014
Kurikulum 2013
Matematika
119
120
Anda diminta untuk mendapatkan rumus umum nilai ke-n yang mencerminkan
rumus umum untuk masalah peluruhan.
2030
2025
2020
100.000.000
2012
2013
Tahun
Selanjutnya, buatlah rumus umum dari harga mesin setelah tahun 2012 dengan
melengkapi tabel berikut. Kita sepakati bahwa A menyatakan harga mesin
...
Berikut diberikan masalah peluruhan lain yang serupa. Namun, pada bagian ini
Anda menemukan rumus nilai ke-n untuk Contoh 2.18, tentunya Anda
bisa menentukan banyak bakteri setelah 48 jam dan 72 jam. Tuliskan pula
banyak bakteri setelah 48 jam dan 72 jam tersebut.
Uraikan pula cara menghitung banyak bakteri setelah 16 jam, 20 jam, dan
857.375
Sebuah industri rumah tangga yang baru beroperasi tahun 2012 membeli
mesin produksi seharga Rp100.000.000. Dengan berjalannya proses produksi,
Contoh 2.19
1.000.000(1 0, 05)3
A8
5
A8
100
[1.000.000(1 0, 05) 2 ] (0, 05)[1.000.000(1 0, 05) 2 ]
A12
...
Kurikulum 2013
Kesimpulan
Matematika
121
Ayo
Mengomunikasikan
d.
122
peluruhan?
b. Tentukan banyak bakteri setelah 24 jam dan setelah 72 jam.
peluruhan?
c.
peluruhan?
/DWLKDQ
Kurikulum 2013
Matematika
123
kelima lebih banyak daripada banyaknya bakteri pada jam ketiga tetapi
Pengayaan
4. Pada tahun 2014, Pak Abu membeli sebidang tanah seluas 300 m2
124
tigapuluh?
Jelaskan siapakah yang menerima uang lebih banyak pada akhir hari ke
keempat. Jadi banyaknya uang yang diberikan ke saya sebanyak dua kali
lipat uang yang diberikan pada hari sebelumnya. Demikian seterusnya
sampai hari ke tigapuluh. Apakah Bapak setuju?. Tanpa berpikir
Pak Cerdik. Pada suatu hari Pak Cerdik bertemu dengan Pak Tamak.
Pak Cerdik memberikan tawaran kepada Pak Tamak sebagai berikut
4. Di suatu desa ada seorang kaya yang tamak sehingga disebut Pak
Tamak. Di desa tersebut juga ada seorang yang cerdik sehingga disebut
: 5 hari
: Deret Geometri
: 2 orang.
Waktu
Materi
Anggota kelompok
menjual
mobil
bekas
dengan
harga
Kurikulum 2013
Matematika
125
disepakati dengan H.
126
d
,
2
d
d d
d
= a1
.
25
2 8 32
d
d d
= a1 ,
23
2 8
suku keempat = a4 = a3
suku ketiga = a3 = a2
berikut :
antara harga mobil awal dengan harga awal yang ditawarkan oleh
kelompok pembeli.
*XQDNDQ EDULVDQ \DQJ GLGHQLVLNDQ VHFDUD UHNXUVLI XQWXN
menyelesaikan soal no 5 dan 6 di atas.
harga Rp40.000.000,00.
pertama
Rp75.000.000,00.
2. Kelompok
Kegiatan
Proyek Kelompok
Proyek
0HQJLGHQWLNDVLPHQ\DMLNDQPRGHO
matematika dan menyelesaikan
masalah induksi matematis dalam
membuktikan rumus jumlah deret
persegi dan kubik.
Kompetensi Dasar
Pengalaman Belajar
Induksi Matematika
Bab
6XPEHUKWWSEDFDELRJUDEORJVSRWFRPELRJUDDONKDZDUL]PLLOPXDQPXVOLP
html
Pribadi al-Khawarizmi
%LRJUD$O.KDZDUL]PL
Prinsip
Induksi
Matematis
Ekuivalen
Prinsip
Induksi
Matematis
Kuat
Penggunaan
Prinsip
Induksi
Matematis
Kuat
membahas
membahas
Penggunaan
Prinsip
Induksi
Matematis
terdiri atas
Induksi Matematis
Induksi Matematis
Peta Konsep
130
Apapun bilangan asli yang kita substitusikan pada n dalam bentuk n2 n + 41,
maka hasilnya pasti bilangan prima.
Contoh 3.1
Ayo Mengamati
Penalaran induktif dan deduktif adalah dua cara mengambil kesimpulan. Jika
41
43
47
53
61
71
83
97
113
131
10
Bilangan prima
Bilangan prima
Bilangan prima
Bilangan prima
Bilangan prima
Bilangan prima
Bilangan prima
Bilangan prima
Bilangan prima
Bilangan prima
Prima/Bukan Prima
Benar
Benar
22 =4
32 =8
2
3
Kurikulum 2013
Matematika
131
Benar
1 22 = 2
1
bilangan asli n, maka pernyataan ini harus benar untuk bilangan asli apapun.
Sayangnya, pernyataan bahwa n2 n + 41 adalah bilangan prima untuk setiap
Benar/Salah
n 2n
132
cara induktif.
Contoh 3.3
Jadi, penalaran induktif yang umum seperti itu tidak menjamin diperolehnya
Tetapi, kalau kita substitusikan p = 11, maka hasilnya adalah 2047 yang bukan
bilangan prima. Sebab 2.047 memiliki faktor lain selain 1 dan 2047 yaitu
antara lain 23 dan 89. Periksalah bahwa 23 u 89 = 2.047.
Contoh 3.2
+ 41 = 412 yang jelas bukan bilangan prima. Artinya, kesimpulan dari hasil
penalaran induktif tidak selalu benar untuk semua nilai n. Oleh karenanya
Penalaran semacam ini sah-sah saja, dan ini yang sering terjadi dalam
pengembangan ilmu-ilmu alam atau sosial. Kesimpulannya diperoleh dengan
Dari kolom ketiga di atas, tampak bahwa semua bilangan adalah bilangan prima.
Nilai n2 n +41
Benar
Benar
Benar
Benar
Benar
Benar
4 24 = 16
5 25 = 32
6 2 = 64
8 28 = 256
9 2 = 512
10 210 = 1024
10
Kurikulum 2013
Matematika
Benar
38 ! 83 = 512
6.561
Benar
3 ! 7 = 343
2.187
Benar
3 ! 6 = 216
729
Benar
35 ! 53 = 125
Benar
3 ! 4 = 64
81
243
Salah
33 ! 33 = 27
27
Salah
3 !2 =8
Salah
31 ! 13 = 1
Benar/Salah
3 !n
133
Contoh 3.4
Apakah dengan kegiatan penalaran induktif ini kita sudah membuktikan dan
menyimpulkan bahwa pertidaksamaan n 2n benar untuk semua bilangan asli n?
Untuk 10 bilangan asli yang pertama tampak bahwa pertidaksamaan ini benar.
Kenyataannya ini juga berlaku bahwa apapun bilangan asli n tertentu yang
kita pilih, maka pertidaksamaan n 2n ini juga akan benar.
Benar/Salah
n 2n
Ayo Menanya
134
pertanyaan yang berkenaan dengan apa yang Anda amati pada induksi matematis.
Sila tuliskan pertanyaan Anda di kotak berikut atau di buku catatan Anda.
Sekarang, tuliskan pertanyaan Anda pada tempat yang disediakan berikut. Buatlah
tentunya Anda pasti ingin tahu tentang apa induksi matematis itu. Mungkin
Anda akan bertanya:
Penarikan kesimpulan secara induktif yang umum ini tidak bisa diterima
sama dengan 4.
Dari tabel di atas, tampak bahwa untuk tiga bilangan asli pertama,
=+
Kurikulum 2013
Matematika
135
Perhatikan P(n) suatu pernyataan yang berkenaan dengan semua bilangan asli n.
Misalkan P(n) memenuhi dua sifat:
Kalau Anda menanyakan ini, berarti Anda memang ingin memahami apa yang
dimaksud dengan induksi matematis, mengapa induksi matematis merupakan
Sifat (2)
P(10) benar
136
Apabila kita melakukannya terus menerus, maka dapat diperoleh bahwa P(n)
benar untuk semua n bilangan asli.
Sifat (2)
Sifat (2)
Sifat (2)
P(9) benar
P(8) benar
P(7) benar
Sifat (2)
P(6) benar
Sifat (2)
P(4) benar
Sifat (2)
Sifat (2)
P(3) benar
P(5) benar
Sifat (2)
P(1) benar
P(2) benar
Kesimpulan
Diketahui
Mungkin ada baiknya kita gunakan tabel untuk mengetahui lebih jauh tentang
nilai kebenaran P(n).
Berdasarkan sifat (2) lagi, maka P(2 + 1) = P(3) juga bernilai benar.
Dari proses sebelumnya kita sudah tahu bahwa P(2) bernilai benar.
yaitu untuk setiap bilangan asli k apabila P(k) bernilai benar, maka P(k + 1)
juga bernilai benar, diperoleh P(1 + 1) = P(2) bernilai benar.
Berdasarkan kenyataan bahwa P(1) benar, maka dengan mengikuti sifat (2)
0DULNLWDLGHQWLNDVLQLODLNHEHQDUDQP(n) tersebut.
Kurikulum 2013
Matematika
137
P(n) yang mempunyai dua sifat di atas. Mintalah bantuan guru Anda apabila
menemui kesulitan atau terjadi ketidaksepahaman dengan teman Anda yang
Ayo
Mengomunikasikan
2. Untuk setiap bilangan asli k, apabila P(k) benar maka P(k + 1) juga benar.
1. P(1) benar
Dari informasi yang telah Anda peroleh di atas, sekarang apabila kita
mempunyai suatu pernyataan P(n) yang berkenaan dengan semua bilangan
Ayo Menalar
138
deduktif.
prinsip induksi matematis, pernyataan P(n) yang mempunyai dua sifat di atas
adalah benar untuk semua bilangan asli n Bukti formal induksi matematis
Pada proses perolehan kesimpulan P(n) benar untuk semua bilangan asli
n dengan cara di atas, bukan merupakan bukti formal secara matematis,
melainkan hanya sekedar menyakinkan Anda secara intuisi bahwa dengan
Catatan.
Diskusi
Tuliskan secara individu hasil diskusi kelas yang telah Anda peroleh dalam
kotak berikut.
1
n(n + 1).
2
1
n(n3).
2
Kurikulum 2013
Matematika
139
Kebenaran pernyatan pada Contoh 3.5 berlaku untuk semua bilangan asli n.
Anda dapat mengingat kembali materi tentang deret aritmetika, bahwa jumlah
1
n(n + 1) adalah benar
n suku pertama bilangan asli 1 + 2 + 3 + ... + n =
2
Banyak diagonal pada segi banyak konveks dengan n titik sudut adalah
Contoh 3.7
Pada setiap segi n, jumlah semua sudut dalamnya adalah (n 2)180 derajat.
Contoh 3.6
Contoh 3.5
Ayo Mengamati
Dari contoh-contoh yang telah didiskusikan pada subbab 3.1.1, khususnya pada
Contoh 3.3 dan 3.4, kita telah menarik suatu kesimpulan secara induktif tentang
kebenaran pernyataan tersebut. Pada Contoh 3.3, pernyataan matematika yang
merupakan hasil dari penalaran induktif, berlaku untuk semua bilangan asli
n. Sedangkan untuk Contoh 3.4, pernyataan tersebut berlaku pada himpunan
bagian dari himpunan bilangan asli.
1
2
c
d
e
140
Jumlah sudut dalam segi lima adalah 540 dan ini bisa ditunjukkan dengan
ilustrasi sebagai berikut.
Jumlah sudut dalam segiempat adalah 360 dan ini bisa ditunjukkan dengan
ilustrasi sebagai berikut.
Jumlah sudut dalam segitiga adalah 180 dan semua orang mungkin sudah
mengenal hal itu. Bagaimana dengan jumlah sudut dalam segiempat, segilima
dan seterusnya. Coba Anda amati ilustrasi berikut.
P(n): Pada setiap segi-n, dengan n t 3, jumlah semua sudut dalamnya adalah
(n 2)180.
Kebenaran pernyataan pada Contoh 3.6 berlaku untuk semua bilangan asli n
yang lebih besar atau sama dengan 3. Mengapa?
2. Untuk setiap bilangan asli k, jika P(k) benar, maka P(k + 1) benar.
1. P(1) benar.
Kalau dikaitkan dengan pola P(n) di atas, maka pembuktian P(n) benar untuk
semua bilangan asli n, dapat dinyatakan dengan langkah-langkah sebagai
berikut:
n(n + 1) ini disebut P(n), maka P(1), P(2), P(3), P(4) , ... dan seterusnya
adalah pernyataan-pernyataan yang bernilai benar.
Jumlahnya adalah (a + b + c) + (d + e + i)
+ (f + g + h).
Karena masing-masing kelompok
berjumlah 180, maka total jumlah semua
sudut dalamnya adalah
3 u 180
180
360
540
720
900
1.080
1.260
1.440
1.620
1.800
10
11
12
Kurikulum 2013
Matematika
141
2. Untuk setiap bilangan asli k t 3, jika P(k) benar, maka P(k + 1) benar.
1. P(3) benar
Kalau dikaitkan dengan pola P(n) di atas, maka pembuktian P(n) benar untuk
n t 3.
Dengan meneruskan pola di atas, maka kita peroleh P(n) benar untuk semua
Jenis Segi n
Kalau diteruskan, maka kita akan memperoleh pola P(n) seperti pada tabel
berikut.
a e
h
c d
E
D
142
20
14
5
6
Banyak diagonalnya
4
Jenis Segi-n
1
8(8 3)
2
1
7(7 3)
2
1
6(6 3)
2
1
5(5 3)
2
1
4(4 3)
2
Pola
Kebenaran dari pernyataan pada Contoh 3.7 ini berlaku hanya pada bilangan
Ayo Menanya
Kurikulum 2013
Matematika
143
2. Untuk setiap bilangan asli k t 4, jika P(k) benar, maka P(k + 1) benar.
1. P(4) benar
Kalau dikaitkan dengan pola P(n) di atas, maka pembuktian P(n) benar untuk
n t 4.
Dengan meneruskan cara di atas, maka kita peroleh P(n) benar untuk semua
Ayo Menggali Informasi
144
Sifat (1), pernyataan P(1) benar, dapat diibaratkan sebagai kartu remi P(1) jatuh.
Kalau kita diibaratkan pernyataan P(1), P(2), ..., P(n), ... sebagai kartu-kartu
remi P(1), P(2), ..., P(n), ... yang berjajar ke samping.
sama dengan m.
atas, atau bahkan 10 ke atas. Beberapa contoh di atas telah menegaskan hal
ini. Karena itu, di samping prinsip induksi matematis yang awal tadi, ada juga
Seperti yang Anda lihat dari Contoh 3.6 dan 3.7 serta pembuktiannya di atas,
kebenaran pernyataan matematika tidak harus untuk semua bilangan asli n.
Kadang kebenarannya hanya untuk bilangan asli mulai dari 3 ke atas, 4 ke
=+
P(3)
P(3)
P(2)
P(2)
P(1)
P(1)
P(4)
...
...
...
)
)
)
)
)
P(2 P(3 P(4 P(5 P(6
Kurikulum 2013
P(1
Matematika
...
)
)
)
+1 +2 +3
)
P(k P(k P(k P(k
145
...
...
...
...
)
)
)
)
)
)
P(1 P(2 P(3 P(4 P(5 P(6
P(5)
P(4)
P(5)
karena kartu remi P(2) jatuh, maka kartu remi P(3) juga jatuh. Selanjutnya
kartu remi P(4) jatuh, dan seterusnya. Akhirnya kesimpulan yang diperoleh
Karena kartu remi P(1) jatuh, maka kartu remi P(2) juga jatuh. Kemudian
Sifat (2), untuk sebarang kartu remi P(k) yang jatuh, dapat menjatuhkan kartu
P(6)
P(6)
P(k)
P(k)
P(k
)
P(k + 1)
P(k + 1)
1)
P(k +
P(k + 2)
P(k + 2)
P(k + 2)
P(k + 3)
P(k + 3)
P(k + 3)
P(k + 4)
P(k + 4)
P(k + 4)
146
Dari informasi yang telah Anda peroleh, sekarang Anda membentuk kelompok
antara 3 4 orang untuk mendiskusikan pertanyaan-pertanyaan berikut.
Ayo Menalar
Kurikulum 2013
Matematika
147
Kesimpulan
Langkah-langkah suatu bukti dengan menggunakan prinsip induksi
matematis yang diperluas bahwa suatu pernyataan P(n) benar untuk setiap
bilangan asli n tm untuk suatu bilangan asli m adalah sebagai berikut:
Kesimpulan
Langkah-langkah suatu bukti dengan menggunakan prinsip induksi
matematis bahwa suatu pernyataan P(n) benar untuk setiap bilangan asli n
adalah sebagai berikut:
148
1 + 3 + 5 + ... + (2k 1) = k2
k2 adalah benar. Secara matematis, pernyataan P(k) ini bisa dituliskan menjadi
Dari pemisalan, bahwa P(k) jumlah k bilangan ganjil berurutan pertama adalah
2. Langkah Induksi
Pernyataan P(n) ini benar untuk n = 1 sebab jumlah 1 bilangan ganjil yang
pertama adalah 1 itu sendiri, dan 1 sama dengan 12.
1. Langkah Dasar
dengan n2.
Bukti.
Contoh 3.8
Ayo Mengamati
diskusi saling kunjung sebagai suatu kesimpulan yang telah diperoleh untuk
menjawab dua pertanyaan di atas.
Ayo
Mengomunikasikan
Kurikulum 2013
Matematika
149
1. Langkah Dasar
Bukti.
Contoh 3.9
150
Bukti
Contoh 3.10
3. Kesimpulan
P(n) jumlah n bilangan ganjil berurutan pertama sama dengan n2 benar untuk
bernilai benar.
3. Kesimpulan
Karena 3 juga membagi 3(k + 1)(k + 2), maka 3 juga membagi k(k + 1)
(k + 2) + 3(k + 1)(k + 2).
Untuk setiap bilangan asli k, misalkan pernyataan P(k) itu bernilai benar.
Artinya, kita anggap bahwa 3 membagi k(k + 1)(k + 2).
2. Langkah Induksi
= k2 + 2k + 2 1 = k2 + 2k + 1 = (k + 1)2
4.
k + 1, yaitu
Kurikulum 2013
Matematika
151
yang Anda sayangi yang juga ingin tahu tentang penerapan prinsip induksi
matematis ini dalam pembuktian. Tentu mereka akan ingin tahu dan akan
menanyakan sesuatu kepada Anda. Kira-kira pertanyaan apa saja yang akan
Kalau Anda telah mengamati dengan sempurna, bayangkan ada orang lain
Ayo Menanya
3. Kesimpulan
.DUHQDN!PDNDXQWXN
2. Langkah Induksi
1. Langkah Dasar
152
kumpulkan contoh-contoh pembuktian itu, baik yang Anda peroleh dari guru
Anda maupun yang dari internet, menjadi satu kumpulan contoh pembuktian
=+
mereka ajukan, dan tuliskan pertanyaan mereka itu pada tempat kosong
berikut.
Kurikulum 2013
Matematika
153
teman Anda tuliskan dan kritisi, tanyakan, atau berikan saran perbaikannya.
Coba saling pertukarkan power point atau kertas manila Anda dengan teman
Anda. Cobalah meminta penjelasan kepada teman Anda tentang apa yang
Ayo
Mengomunikasikan
Tuliskan hasil analisis Anda ke dalam power point atau kertas manila dan
12 22 32 ... n 2
1
1
1
1
...
1 2 2 3 3 4
n n 1
1 2 2 3 3 4 ... n n 1
bilangan asli.
n
untuk setiap bilangan asli.
n 1
n n 1 n 2
untuk setiap
3
1 2 3 ... n
n n 1 2n 1
, untuk setiap bilangan asli n.
6
154
f.
e.
asli n.
3
3
3
3
d. 1 2 3 ... n
c.
2. Apa yang istimewa dari langkah pertama kalau dibandingkan dengan apa
/DWLKDQ
Ayo Menalar
n 1
sin 2n x
, untuk setiap bilangan
2n sin x
1 1 1
1
1
... 2 d 2 , untuk setiap bilangan asli n.
12 22 32
n
n
Kurikulum 2013
Matematika
155
Kita menyatakan suku ke-n dari barisan ini sebagai Fn. Jadi, F1 = 1, F2
Perhatikan bahwa dua suku pertama adalah 1 dan 1, dan sebarang suku
selanjutnya adalah jumlah dua suku sebelumnya. Contohnya suku
ketiga adalah 1 + 1 = 2, suku keempat adalah 1 + 2 = 3, dan seterusnya.
l.
asli.
j.
i.
Fn21 Fn 1 Fn Fn2
1
n
156
1 2 3 ... n
n 1
b. Apakah Anda sudah dapat menduga pola banyak jabat tangan yang
terjadi? Tuliskan pola itu dan gunakan untuk mencari banyak jabat
tangan yang terjadi jika ada 10 siswa, 30 siswa, dan n siswa.
Banyak siswa
terjadi.
4. Pada tahun ajaran baru ada 30 siswa kelas baru di kelas X. Untuk
memperkenalkan diri setiap siswa saling bersalaman dengan siswa
lainnya. Kita ingin mengetahui ada berapa banyak jabat tangan yang
c.
a.
9
n
2
4 =
=
2
2
n 1 =
n 1 1
n2 n
1
4 n 1
n 1
2
x1 = 1
1) Langkah Dasar
Kurikulum 2013
Matematika
157
1
1
(x + x3) = (1,5 + 1,75) = 1,625
2 4
2
x5 =
158
dan seterusnya.
1
1
(x + x2) = 1,5 (1,5 + 2) = 1,75
2 3
2
1
(x + x1) = 1,5
2 2
x4 =
x3 =
x2 = 2
'DULGHQLVLEDULVDQWHUVHEXWPDNDNLWDDNDQPHPSHUROHKEDULVDQELODQJDQ
Bukti
Contoh 3.11
Ayo Mengamati
Prinsip induksi matematis kuat ini perlu dikembangkan karena ternyata, dengan
prinsip induksi matematis yang ada tersebut, terdapat beberapa pernyataan
benar yang tidak bisa dibuktikan.
3) Kesimpulan
n 2 3n
1 + 2 + 3 + ... + n + n + 1 =
n 1
Bukti
Ayo Menanya
Kurikulum 2013
Matematika
159
Kalau Anda sudah membaca Contoh 3.11 di atas, tentunya Anda pasti ingin
tahu tentang apa induksi kuat itu.
matematis kuat.
Inilah yang membedakan dengan Induksi matematis dan disebut dengan induksi
antara 1 dan 2.
160
Dengan P(1) benar dan sifat (2): untuk setiap bilangan asli k, jika P(1), P(2),
..., P(k 1), P(k) bernilai benar maka P(k + 1) juga bernilai benar, maka
diperoleh P(2) benar.
Secara intuisi, kita dapat menggambarkan induksi matematis kuat ini sebagai berikut.
dengan k. Dengan kata lain dalam membuktikan kebenaran P(k 1), kita
memerlukan asumsi kebenaran P(1), P(2), ..., sampai dengan P(k). Prinsip
inilah yang kita sebut dengan induksi matematis kuat, seperti diberikan berikut.
Seperti dijelaskan pada contoh 3.11., induksi matematis tidak dapat digunakan
=+
Sifat 2
Sifat 2
Sifat 2
Sifat 2
Sifat 2
Sifat 2
P(1) benar
Kurikulum 2013
Matematika
161
Dengan intuisi di atas, dapat kita katakan bahwa induksi matematis kuat
ekuivalen dengan induksi matematis.
Kesimpulan
Diketahui
Lebih lanjut kita gunakan tabel untuk melihat kesimpulan yang diperoleh.
P(2), ..., P(k 1), P(k) bernilai benar maka P(k + 1) juga bernilai benar, maka
diperoleh P(3) benar.
Dengan menggunakan kembali sifat (2): untuk setiap bilangan asli k, jika P(1),
162
matematis kuat bahwa suatu pernyataan P(n) benar untuk setiap bilangan
asli n adalah sebagai berikut:
kuat bahwa suatu pernyataan P(n) benar untuk setiap bilangan asli n?
2. Bagaimana langkah-langkah suatu bukti dengan menggunakan prinsip
induksi matematis kuat yang diperluas bahwa suatu pernyataan P(n) benar
pertanyaan berikut.
1. Bagaimana langkah-langkah suatu bukti dengan menggunakan prinsip induksi
Dari informasi yang telah Anda peroleh, sekarang Anda membentuk kelompok
berpasangan dengan teman sebelah untuk mendiskusikan pertanyaan-
Ayo Menalar
Induksi matematis kuat ini dapat diperluas juga seperti pada induksi matematis,
yaitu untuk n yang dimulai dari 1 dapat diperluas untuk n yang dimulai dari m
Catatan:
Kurikulum 2013
Matematika
163
Kesimpulan
Langkah-langkah suatu bukti dengan menggunakan prinsip induksi
matematis kuat yang diperluas bahwa suatu pernyataan P(n) benar untuk
setiap bilangan asli n t m untuk suatu bilangan asli m adalah sebagai
berikut:
Kesimpulan
Langkah-langkah suatu bukti dengan menggunakan prinsip induksi
matematis kuat bahwa suatu pernyataan P(n) benar untuk setiap bilangan
asli n adalah sebagai berikut:
diskusi saling kunjung sebagai suatu kesimpulan yang telah diperoleh untuk
menjawab dua pertanyaan di atas.
Ayo
Mengomunikasikan
matematis kuat yang diperluas bahwa suatu pernyataan P(n) benar untuk
setiap bilangan asli n t m untuk suatu bilangan asli m adalah sebagai berikut:
2, xn 2
1
( xn 1 xn )
2
164
3. Kesimpulan
Dari P(1), P(2), ..., P(k 1), P(k) benar, maka 1 d xn d 2 untuk
n = 1, 2, ..., k 1, k, khususnya 1 d x k d 2 dan 1 d x k1 d 2. Akibatnya
Untuk setiap bilangan asli k, misalkan P(1), P(2), ..., P(k + 1), P(k) benar.
Akan ditunjukkan P k 1 :1 d xk 1 d 2 bernilai benar.
2. Langkah Induksi
1. Langkah Dasar
Bukti
Ayo Mengamati
Dari dua kemungkinan ini, dapat disimpulkan k 1 habis dibagi oleh suatu
Kurikulum 2013
Matematika
165
lebih dari satu dan kurang atau sama dengan k habis dibagi oleh suatu
bilangan prima, sedangkan 1 k1 , k2 d k maka
Untuk setiap bilangan asli k ! 1, misalkan P(2), P(3), ..., P(k 1), P(k) bernilai
benar. Artinya semua bilangan bulat postif yang lebih dari satu sampai dengan
166
=+
berikut.
dan 3.10).
induksi matematis kuat (Contoh 3.11 dan 3.12), kemudian Anda bandingkan
dengan langkah-langkah pembuktian pada induksi matematis (Contoh 3.8, 3.9,
2. Langkah Induksi
Ayo Menanya
P(n): setiap bilangan bulat positif n lebih dari satu habis dibagi oleh suatu
bilangan prima.
3. Kesimpulan
bilangan prima. Hal ini sama dengan mengatakan bahwa P(k 1) bernilai benar.
Jelas bahwa 2 habis dibagi oleh suatu bilangan prima, yaitu 2 itu sendiri. Jadi
1. Langkah Dasar
Bukti
Misalkan P(n) bilangan bulat positif n lebih dari satu habis dibagi oleh suatu
bilangan prima.
Tunjukkan bahwa setiap bilangan bulat n yang lebih dari satu habis dibagi
oleh suatu bilangan prima.
Contoh 3.12
Kurikulum 2013
Kesimpulan
Matematika
167
Setelah diskusi kelas, tuliskan kesimpulan Anda tentang hasil diskusi kelas
Mintalah masukan atau penjelasan dari gurumu apabila dalam diskusi kelas
menemukan permasalahan.
Ayo
Mengomunikasikan
pertanyaan berikut.
Ayo Menalar
168
sebagai Fn
1
1
1 5 1 5
2
2
, untuk semua n bilangan asli.
5
di mana dua suku pertama adalah 1 dan 1, dan sebarang suku selanjutnya
adalah jumlah dua suku sebelumnya. Kita menyatakan suku ke-n dari
barisan ini sebagai Fn. Jadi, F1 = 1, F2 = 1, dan Fn = Fn-1 + Fn-2.
3 xn 4 xn 1
dengan n adalah bilangan
a. Misalkan x0 1, x1 2, xn 1
12
asli.
Buktikan : xn+1 d 1, untuk semua bilangan asli n.
b. Misalkan x0 = 1, x1 = 1, xn+1 = xn + xn1 dengan n adalah bilangan asli.
1. a.
/DWLKDQ
Kurikulum 2013
Matematika
169
f.
170
1) x1 + x2 + x3 + x4 + x5 + x6 + x7.
i.
2. Barisan Monoton
Kegiatan
Proyek
1. Barisan Terbatas
Kegiatan
Proyek
Pengayaan
2 x1 , xn 1
2, x2
2 2 2 2 ...
2 x,
Kurikulum 2013
Matematika
171
2
Kemudian kuadratkan, didapat persamaan kuadrat x
selesaikan, diperoleh x = 2.
2 2 2 2 ...
i.
x1
%XDWODKWXOLVDQWHQWDQJEDULVDQPRQRQWRQ\DQJPHOLSXWLGHQLVLEDULVDQ
monoton naik, barisan monoton turun, barisan monoton, contoh-contoh
Kegiatan
Proyek
n
k 0
2
k
172
Buktikan bahwa:
a. Barisan xn pada proyek 3 di atas naik dan terbatas, sehingga
keujudan bilangan tersebut dijamin oleh Teorema keujudan limit
barisan.
b. Barisan yn pada proyek 3 di atas adalah naik dan tidak terbatas.
Setiap barisan yang naik atau turun (salah satu) dan terbatas, mempunyai
limit. (Bukti teorema ini diberikan pada Tahun ke-2 Perkuliahaan di
Jurusan Matematika).
y 1 = 2 + 4 + 8 + 16 + ...
2y = 2 + 4 + 8 + 16 + ...
y = 1 + 2 + 4 + 8 + 16 + ... (*)
yn
2.
3.
0HQJLGHQWLNDVLNDQGLDJRQDO
ruang, diagonal bidang, dan bidang
diagonal dalam bangun ruang
dimensi tiga.
Pengalaman Belajar
Kompetensi Dasar
Bab
1. Ilmu bukanlah sekedar alat untuk mencari nafkah dalam memenuhi kebutuhan
hidup, tetapi untuk mencari nafkah seseorang harus mempunyai ilmu
2. Jalan pintas bukanlah suatu hal yang baik untuk seseorang yang memang
benar-benar ingin belajar.
Sumber : Hosch, W.L. 2011. The Britannica Guide to Geometry. New York : Britannica
Educational Publishing
%LRJUD(XFOLG
Diagonal Bidang
Peta Konsep
Penerapan
Kubus, Balok,
Prisma, Limas, dll
Diagonal Ruang
Bangun Ruang
Bidang Diagonal
176
Contoh 4.3
Budi akan menghias suatu ruangan yang berbentuk kubus untuk acara ulang
tahun seorang temannya. Ia menghias ruangan tersebut dengan pita dan balon.
Ia ingin memasang pita melintang melalui ruangan dari pojok atas sampai
pojok bawah ruangan. Jika ruangan tersebut berukuran 3 m u 3 m u 3 m,
berapakah panjang pita yang diperlukan untuk menghias ruangan tersebut?
Contoh 4.2
Contoh 4.1
Gambar 4.1.1.1
B
Gambar 4.1.1.4
Gambar 4.1.1.2
Kurikulum 2013
Matematika
177
Gambar 4.1.1.3
Ayo Mengamati
178
Dari sekian banyak pertanyaan yang Anda buat, mungkin ada diantaranya
pertanyaan-pertanyaan berikut.
=+
Kurikulum 2013
No
Bangun Ruang
179
Ruang
Bidang
Matematika
Diagonal
Diagonal
Ayo Menalar
180
No
T
V
Bangun Ruang
Diagonal
Ruang
Diagonal
Bidang
Bangun Ruang
Diagonal
Ruang
Diagonal
Bidang
Kurikulum 2013
Matematika
181
Dari tabel di atas, adakah bangun ruang yang tidak mempunyai diagonal
bidang? Adakah bangun ruang yang tidak mempunyai diagonal ruang? Jika
ada, maka sebutkanlah bangun ruang-bangun ruang tersebut pada tempat yang
sudah disediakan berikut ini.
No
182
Ayo Mengamati
Ayo
Mengomunikasikan
Selanjutnya, menurut Anda adakah bangun ruang yang tidak memiliki diagonal
bidang dan diagonal ruang? Jika ada maka sebutkanlah bangun ruang tersebut
pada tempat berikut ini.
Gambar 4.1.1.5
Gambar 4.1.1.6
Kurikulum 2013
Matematika
Gambar 4.1.1.7
183
Untuk dapat menentukan panjang BE dan LO Anda harus tahu tentang teorema
Pythagoras. Gunakanlah teorema Pythagoras untuk menentukan panjang BE
dan LO. Tuliskanlah pada tempat berikut ini.
Pada Gambar 4.1.1.5 di atas, ruas garis BE adalah salah satu diagonal bidang
pada kubus ABCD.EFGH. Sedangkan pada Gambar 4.1.1.6, ruas garis LO
adalah salah satu diagonal bidang balok KLMN.OPQR. Perhatikan bidang
ABFE pada Gambar 4.1.1.5 dan bidang KLPO pada Gambar 4.1.1.6. Bidang
ABFE berbentuk persegi dan siku-sikunya berada di titik A, B, F, dan E.
Sedangkan bidang KLPO berbentuk persegi panjang dan siku-sikunya berada
di titik K, L, P, dan O. Sekarang perhatikan segitiga BAE pada bidang ABFE,
dan segitiga KLO pada bidang KLPO. Jika panjang rusuk BA atau AE, KL dan
KO diketahui, dapatkah Anda menentukan panjang BE dan LO?
Gambar 4.1.1.8
Ayo Menanya
184
Apa yang telah Anda kerjakan merupakan cara untuk menentukan panjang
diagonal bidang dan diagonal ruang pada kubus, bagaimana untuk menentukan
panjang diagonal bidang dan diagonal ruang pada bangun ruang yang lain?
Dapatkah Anda menentukannya?
Nyatakan AC dalam AG dan GC. Anda tentu telah mengetahui cara untuk
menentukan panjang AC pada kubus tersebut. Perhatikan persegi panjang
ACGE di atas, salah satu siku-sikunya adalah di C. Pada segitiga ACG, gunakan
kembali teorema Pythagoras untuk menentukan panjang AG. Tuliskanlah
bagaimana menentukan panjang AG pada tempat berikut ini.
Pada Gambar 4.1.1.7 di atas, jika panjang rusuk AB atau BC diketahui, Anda
dapat menentukan panjang diagonal ruang AG. Untuk dapat menentukan
panjang diagonal tersebut, perhatikan uraian berikut ini.
=+
Kurikulum 2013
3 cm
4 cm
Bangun Ruang
Matematika
Panjang BE
185
Panjang AG
Ayo Menalar
pada prisma?
4. Bagaimana cara menentukan panjang diagonal bidang alas pada limas?
pada balok?
3. Bagaimana cara menentukan panjang diagonal bidang dan diagonal ruang
8 cm
D
4 cm
5 cm
4 cm
Panjang BE
Panjang AG
186
Ayo
Mengomunikasikan
6 cm
3 cm
Bangun Ruang
Kurikulum 2013
Bangun Ruang
Tidak
ada
Matematika
Ada
Diagonal
Bidang
,VLODKWDEHOEHULNXWLQLGHQJDQWDQGDFHQWDQJ
/DWLKDQ
Ada
187
Tidak
ada
Diagonal
Ruang
188
T
V
Bangun Ruang
Diagonal
Bidang
Ada Tidak
ada
Diagonal
Ruang
Ada Tidak
ada
Kurikulum 2013
Bangun Ruang
Tidak
ada
Matematika
Ada
Diagonal
Bidang
Ada
189
Tidak
ada
Diagonal
Ruang
J
B
Gambar 1
F
K
C
Gambar 2
6 ft
4 ft
190
2,5 ft
N
M
Kurikulum 2013
Matematika
191
= 6 cm dan EC = 5 5 berapakah
luas segitiga AEC dan ABC?
F
C
192
10. Tentukan banyaknya diagonal bidang dan diagonal ruang pada bangun
ruang berikut.
a. Prisma segilima
b. Prisma segidelapan
3 cm
Kurikulum 2013
Matematika
193
Anda tentu dapat menyebutkan semua diagonal bidang dan diagonal ruang
pada kubus tersebut. Tuliskanlah semua diagonal bidang dan diagonal ruang
Ayo Mengamati
7 cm
3 cm
5 cm
25 cm
H
7 cm
Diagonal
Bidang
Panjang
Diagonal
Bidang
Diagonal
ruang
Panjang
Diagonal
ruang
194
Hal itulah yang disebut sifat-sifat diagonal bidang dan diagonal ruang.
Dari hasil pengisian tabel di atas, pada tiap-tiap bangun ruang adakah diagonal
bidang yang mempunyai panjang sama dengan diagonal bidang yang lain?
24 cm
Bangun Ruang
Lakukan hal yang sama untuk bangun ruang-bangun ruang berikut ini.
Ayo Menanya
=+
Ayo Menalar
Apa saja sifat diagonal bidang dan diagonal ruang pada kubus?
Apa saja sifat diagonal bidang dan diagonal ruang pada balok?
Apa saja sifat diagonal bidang dan diagonal ruang pada prisma?
Apa saja sifat diagonal bidang alas pada limas?
Kurikulum 2013
Matematika
195
Untuk dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas, telitilah bangun ruangbangun ruang yang sudah Anda ketahui. Gambarkan bangun ruang yang Anda
ketahui, tentukan ukuran bangun ruang tersebut, kemudian tentukan panjang
semua diagonal bidang dan diagonal ruangnya (jika ada). Setelah itu buatlah
kesimpulan mengenai sifat-sifat diagonal bidang dan diagonal ruang untuk
tiap-tiap bangun ruang tersebut. Lakukan kegiatan-kegiatan tersebut pada
tempat yang telah disediakan berikut ini.
1.
2.
3.
4.
Dari sekian banyak pertanyaan yang Anda buat, mungkin ada diantaranya
pertanyaan-pertanyaan berikut:
196
Ayo
Mengomunikasikan
Kesimpulan
I
E
c. Volume prisma
b. Luas ABD
Kurikulum 2013
Matematika
197
5. Suatu balok memiliki panjang 5 cm, lebar 4 cm, dan volume 60 cm3.
Ukuran balok tersebut diperbesar sehingga panjangnya tiga kali panjang
semula, lebarnya dua kali lebar semula, dan tingginya tetap. Bagaimana
c. Volume prisma
a. Panjang AD
b. Luas ADEF
berikut.
Jika panjang diagonal bidang alas BE = 16 cm,
dan tinggi prisma DJ = 12 cm tentukan
/DWLKDQ
: 7 hari
: Bangun Ruang
: 3 orang.
198
ARTIKEL
arsitektur.
Kegiatan
Waktu
Materi
Anggota kelompok
Proyek
Gambar 4.2.1
Kurikulum 2013
Matematika
199
PUVS pada balok PQRS.TUVW. Bidang PUVS disebut bidang diagonal. Coba
Anda sebutkan bidang diagonal yang lain dari balok PQRS.TUVW!
SV. Ternyata, diagonal bidang PU dan SV beserta dua rusuk balok yang sejajar,
yaitu PS dan UV yang membentuk suatu bidang di dalam ruang balok bidang
diagonal. Coba Anda sebutkan bidang diagonal yang lain dari kubus ABCD.
EFGH!
dan DG. Ternyata, diagonal bidang AF dan DG beserta dua rusuk kubus
yang sejajar, yaitu AD dan FG yang membentuk suatu bidang di dalam ruang
kubus bidang ADGF pada kubus ABCD.EFGH. Bidang ADGF disebut bidang
Ayo Mengamati
Gambar 4.2.2
U
R
200
Gambar 4.2.3
Ayo Menanya
=+
Kurikulum 2013
Matematika
201
Coba Anda cari bidang-bidang diagonal pada bangun ruang limas segiempat,
limas segilima, kerucut, tabung, dan bola. Bandingkan dengan bangun ruang
kubus, balok, dan prisma segienam beraturan yang sudah Anda temukan
bidang-bidang diagonalnya. Buat kesimpulan tentang bidang diagonal pada
masing-masing bangun ruang tersebut.
Contoh 4.4
Ayo Menalar
Dari sekian banyak pertanyaan yang Anda buat, mungkin terdapat beberapa
pertanyaan-pertanyaan berikut
1. Apakah semua bangun ruang memiliki bidang diagonal?
202
A
B
Bangun Ruang
Bola
Tabung
Kerucut
Limas Segilima
Limas Segiempat
Nama Bangun
Ruang
Bidang
Diagonal
Kurikulum 2013
Bangun Ruang
Matematika
Prisma tegak
segilima tidak
beraturan
Prisma tegak
segitiga
Nama Bangun
Ruang
203
Bidang Diagonal
Coba Anda cari bidang-bidang diagonal dari bangun ruang prisma tegak
segitiga, prisma tegak segilima tidak beraturan, prisma tegak segilima
beraturan, prisma miring segilima beraturan, dan prisma miring segilima tidak
beraturan, kemudian cari bidang-bidang diagonalnya. Bandingkan dengan
bangun ruang prisma segienam beraturan yang sudah Anda temukan bidangbidang diagonalnya. Buat kesimpulan bangun ruang prisma yang memiliki
bidang diagonal.
Contoh 4.5
Prisma miring
segilima tidak
beraturan
Prisma miring
segilima beraturan
Prisma tegak
segilima beraturan
204
Tuliskan kesimpulan Anda tentang bangun ruang prisma yang memiliki bidang
diagonal pada tempat di bawah ini!
205
6 cm
8 cm
= 100
= 10
= 80
= 10 u 8
= CH u CE
= panjang x lebar
206
CH
CH 2 = 100
CH 2 = 64 + 36
CH 2 = 82 + 62
CH 2 = BC2 + HB2
CH
Matematika
Alternatif Penyelesaian
bawah ini!
Kurikulum 2013
Contoh 4.6
Perhatikan gambar prisma segienam di bawah ini. Tentukan luas bidang
diagonal CELH!
K
L
Bagaimana dengan bidang diagonal pada limas segitiga? Gambar dan berikan
pendapat Anda!
Kurikulum 2013
a. Lebar akuarium
Matematika
207
/DWLKDQ
Ayo
Mengomunikasikan
208
Pengayaan
4. Anda memiliki 648 cm2 kayu yang akan digunakan untuk sebuah
tempat perlengkapan berbentuk prisma.
Kompetensi Dasar
Pengalaman Belajar
Integral Tentu
Bab
6XPEHUZZZWKHIDPRXVSHRSOHFRPSUROHVEHUQKDUGULHPDQQELRJUDSK\SKS
%LRJUD%HUQKDUG5LHPDQQ
Integral
Integral
Tentu
Penerapan Integral
Tentu (Luas Daerah)
Teorema Fundamental
Kalkulus (TFK)
Integral Taktu
Tentu
Peta Konsep
Sigma
Jumlah Riemann
Integral Riemann
212
Water
Water uptake
from soil
Soil
particle
Root
hair
Water
molecule
Cohesion,
by
hydrogen
bonding
Cell
wall
Atmosphere
Water
molecule
Adhesion
Cohesion and
adhesion in
the xylem
Xylem
cells
Transpiration
Stoma
Mesophyll
cells
Soil <
= 0.3 MPa
Xylem
sap
Ayo Mengamati
Kurikulum 2013
Matematika
213
Ayo Menanya
A = p ut
Segitiga
A4
A2
A3
214
Dari Gambar 5.5, cobalah amati dan buatlah kesimpulan terkait hubungan
antara luas segibanyak A dan luas segitiga-segitiga A1, A2, ..., A5.
Gambar 5. 5 Poligon/segibanyak A
A = A1 + A2 + A3 + A4 + A5
A5
A1
Dari Gambar 5.4, cobalah Anda cermati tentang bagaimana penentuan luas
segitiga dan jajarangenjang menggunakan konsep luas persegipanjang.
A = p ut
Gambar 5. 4
A = p ul
t
p
Jajarangenjang
Persegipanjang
Dari sekian banyak pertanyaan yang anda buat, mungkin ada diantaranya
pertanyaan-pertanyaan berikut:
1. Bagaimana cara menghitung luas daun tersebut?
2. Konsep luas apa yang bisa diterapkan untuk menghitung luas bidang
secara umum?
3. Bagaimana cara memperkirakan secara akurat ukuran luas daerah yang
memiliki bentuk tak beraturan?
Untuk mengumpulkan informasi yang mendukung jawaban atas pertanyaan-
=+
Gambar 5. 6
T2
T3
Gambar 5.7
Kurikulum 2013
Matematika
215
Berdasarkan Gambar 5.7, apa yang bisa Anda simpulkan terkait luas daun
awal dengan luas daun setelah dipotong? Apakah berarti untuk mencari luas
berikut:
Ayo Menalar
Dari Gambar 5.6, cobalah amati dan buatlah kesimpulan tentang hubungan
antara luas lingkaran dengan luas segibanyak yang menyelimuti lingkaran
tersebut.
T1
A2
A3
A4
A5
A6
A7
A8
i 1
216
Contoh 5.1
notasi sigma
Pertanyaan menarik yang bisa Anda ajukan adalah apakah ada cara yang
praktis atau singkat penulisan bentuk jumlah tersebut.
A1 + A2 + A3 + A4 + A5 + A6 + A7 + A8
Ayo Menalar
Dengan demikian, luas separuh daun bisa dihitung dengan menghitung jumlah
luas semua persegipanjang. Apakah luas separuh daun (Adaun) sama dengan
jumlah semua luas persegipanjang tersebut (A1 + A2 + A3 + A4 + A5 + A6 + A7 + A8 )?
A1
i 1
i 1
i 1
i 1
a b dan a b
i 1
a b
i 1
dan
i 1
dan c ai
a b
i 1
ca
f x
Kurikulum 2013
f x3
A1
'x2
'x1
x3
A3
x2
A2
x1
A4
x4
A5
x5
A6
x6
A7
x7
A8
f(x)
x8
'x4
Matematika
Gambar 5. 10
'x3
217
0LVDONDQEDWDVWLQJJLGDXQSDGD*DPEDUGLZDNLOLROHKJUDNIXQJVLf(x)
pada interval [0, a] dengan partisi (bagian) sebanyak 8, sehingga diperoleh
3.
2.
1.
Contoh 5.3
Contoh 5.2
^
^
^
^
^
^
^
^
=
= ...'x3
= ...
= ...
= ...
= ...
= ...
A2
A3
A4
A5
A6
A7
A8
Selanjutnya nilai
i 1
f x 'x
218
Alternatif Penyelesaian
Misalkan diketahui suatu fungsi f(x) = x pada interval [0, 3], tentukan jumlah
Riemann dengan menggunakan 6 subinterval sama panjang dan titik ujung
kanan subinterval sebagai titik wakil tiap-tiap subinterval.
Contoh 5.4
dengan xi adalah titik wakil pada interval ke-i dan 'xi lebar interval ke-i
dan n banyak subinterval.
i 1
A1 A1 ... A1
persegipanjang dengan panjang f(xi) dan lebar 'xi, buatlah kesimpulan terkait
luas total (keseluruhan persegi yang terbentuk).
= f x1 'x1
A1
f x
...
...
...
...
...
f 0,5 0,5
Gambar 5.11
30
6
1
= 0,5 untuk setiap
2
Kurikulum 2013
Matematika
219
Jadi jumlah Riemann dari f(x) = x pada interval [0, 3] dengan 6 subinterval
adalah
i = 1, ..., 6
f x1
f x
f x
f x
f x
f x
Contoh 5.5
220
9
8
7
6
5
4
3
2
1
Gambar 5.11
1 2 3 4 5
Alternatif Penyelesaian
Misalkan diketahui suatu fungsi f(x) = x2 pada interval [0, 3], tentukan jumlah
Riemann dengan menggunakan 6 subinterval sama panjang dan titik ujung
kanan subinterval sebagai titik wakil tiap-tiap subinterval.
= ...
= f x1 f x2 f x3 f x4 f x5 f x6 'x
i 1
f x 'x
i 1
f x 'x
30
6
1
= 0,5 untuk setiap
2
Contoh 5.6
A1
Kurikulum 2013
-0,5
A2
-2
-1
A3
A4
x
5
A5
1,5
Matematika
Gambar 5.12
0,5
x
x
6
A6
2
x
7
A7
2,5
g(x)
221
= ...
= f x1 f x2 f x3 f x4 f x5 f x6 'x
i 1
f x 'x
Jadi jumlah Riemann dari f(x) = x2 pada interval [0, 3] dengan 6 subinterval
adalah
4
5
6
Gambar 5. 13
f(x)
222
1
2
3
2
Gambar 5. 14
persegi panjang yang terbentuk sama dengan luas separuh daun yang ingin
dicari? Jika tidak, bagaimana menghitungnya agar nilainya sama?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut perhatikan gambar berikut ini:
pertanyaan menarik yang bisa diajukan adalah apakah jumlah luas semua
Alternatif Penyelesaian
i 1
g x 'x
n of
lim g n
n of
i 1
lim f x 1 'xi
Kurikulum 2013
f x dx .
Matematika
223
Selanjutnya lim
i 1 f x 1 'xi disebut Integral Tentu fungsi f(x) pada
n of
Adaun
Buatlah kesimpulan terkait luas daun atau luas daerah yang dibatasi oleh
JUDNIXQJVLf dan sumbu-x:
Misalkan dalam hal ini g(n) merupakan jumlah Riemann oleh f(x) dengan n
subinterval.
x dx
x3
x3
224
xn
...
xi
...
...
...
...
...
2
n
4
n
1 4 ... n 2
1 2 ... n
i 1
i3 1 8 ... n3
i 1
i 1
n n 1
n n 1 2n 1
6
n n 1
2
2
n
2
0 2
n
0
0 2 'x1
0 'x1
xn
xi
x4
x2
x2
x4
x1
x1
yang perlu dilakukan pertama kali adalah menentukan jumlah Riemann dari
fungsi f(x) = x dengan n subinterval pada interval tersebut (mengapa?)
Untuk menentukan integral tentu dari fungsi f(x) = x pada interval [0, 3], maka
Alternatif Penyelesaian
Misalkan diberikan suatu fungsi f(x) = x, tentukan integral tentu dari f(x) = x
Contoh 5.7
f xi
xi
...
i 1
i 1
f x 'x f x 'x
3
n
Kurikulum 2013
i 1
= lim
f x 1 'xi
n of
...
Matematika
Gambar 5.16
= ...
i 1
f x 'x
x dx adalah
x dx
225
= ...
sehingga
3
untuk setiap i = 1, 2, ..., n
n
i 1
f x 'x
f x1
2
Gambar 5.15
226
2
0
x 2 dx .
Misalkan diberikan suatu fungsi f(x) = x2, tentukan integral tentu dari f(x) = x2,
Contoh 5.9
Contoh 5.8
R2
Kurikulum 2013
f x dx .
a
Matematika
227
Tentukan luas daerah R, R1 dan R2 dan nyatakan hubungan antara antara luas
R dengan luas total R1 dan R2 dalam persamaan integral.
R1
y = f(x)
Contoh 5.10
Alternatif Penyelesaian
228
0,5
0,7
berikut
2
2,7
Gambar 2
1,7
1,5
3,5
y = f(x) = x2 - 4x + 3
Sumber : Kemendikbud
Gambar 1
/DWLKDQ
Ayo
Mengomunikasikan
2x 2 xdx
2
2xdx .
4i 4
n n
x dx
1 2
b a2
2
f ( x) dx
Kurikulum 2013
a.
0
a
f ( x)dx
Matematika
b.
b
229
f ( x)dx, a ! b
*XQDNDQGHQLVLMXPODK5LHPDQQXQWXNPHQXQMXNNDQEDKZD
d.
lim n 1 n 2 n 3 ... 2n
4
4
4
4
n o f n
n
n
n
8. Tunjukkan bahwa
c.
n
2i 2
lim i 1 1
n of
n n
b.
n of
lim i
a.
5. Tentukan integral tentu fungsi f(x) = x2 x pada interval [0, 3] atau
x
Gambar 5.11
A(x)
1
t 3
2
230
Contoh 5.11
Ayo Mengamati
1
t 3, t
2
0, t
x . Daerah
yang diarsir membentuk trapesium.
Dengan menggunakan rumus luas
trapesium didapat,
1
1
A( x)
(3 x 3) x
2
2
1 2
3x x
4
garis y
kurva. Seperti apa teorema fundamental kalkulus itu? Silahkan Anda pelajari
dalam uraian berikut.
kalkulus I dan teorema fundamental kalkulus II. Teorema ini banyak digunakan
dalam masalah terapan, misalnya mencari luas suatu daerah yang dibatasi oleh
memerlukan langkah yang rumit. Newton dan Leibniz telah menemukan cara
yang lebih mudah dalam menentukan nilai integral tentu. Cara tersebut dikenal
1
x3
2
(a)
0
x
2t 2 t dt
i 1
n
ix x
ix
lim 2( ) 2
n of
n
n n
i 1
2 n
x x
x n
lim 2 2 i 2 i
n of n
ni1
n i1
n
ix x
lim f ( )
n of
n n
i 1
n of
Kurikulum 2013
Matematika
231
2t 2 t , sumbu-x dan
(b)
f(t) = 2t2 + t
F(x)
f(t) = 2t2 + t
Misalkan luas daerah pada gambar di bawah dinyatakan sebagai fungsi F(x).
y
y
Contoh 5.12
d x1
dengan kata lain
t 3 dt
dx 0 2
x1
Luas daerah tersebut dapat dinyatakan dengan t 3 dt , sehingga
0 2
d
1 2 d x1
1
A '( x)
t 3 dt
x3
3x x
dx
4 dx 0 2
2
2 x2 x
d x 2
2t t dt
dx 0
Ayo Menanya
1
x3
2
232
Setelah mengamati Contoh 5.11, Contoh 5.12 coba Anda membuat pertanyaan.
Mungkin Anda akan bertanya: Seperti apa bentuk umum teorema fundamental
d x1
t 3 dt
dx 0 2
dan
2 x2 x
d x 2
2t t dt
dx 0
2t 2 t dt , maka
d x 2
2t t dt
dx 0
d 2 x3 x 2
dx 3
2
F '( x)
Oleh karena F ( x)
2 x3 x3 x3 x 2 x 2
2
lim
n of
n 3n
2 2n
3
2 x3 x 2
3
2
x 3 (2n3 3n 2 n) x 2 (n 1)
lim 3
n of n
3
n 2
n of n
n
6
2
n
=+
f ( x)
1
x3
2
f (t ) , maka f ( x)
g ( x)
2x x
g (t ) , maka g ( x)
1
x 3 sehingga
2
2 x x sehingga
2
f (t ) dt dari tiap-
Kurikulum 2013
Matematika
233
Untuk lebih meyakinkan dugaan Anda, mintalah kepada Guru Anda beberapa
d x 2
2t t dt
dx 0
d x
g (t ) dt
dx 0
d x1
t 3 dt
dx 0 2
d x
f (t ) dt
dx 0
1
t 3
2
2 x2 x
d x 2
2t t dt
dx 0
2.
Misalkan
1
x3
2
d x1
t 3 dt
dx 0 2
1.
f ( x)
f ( x) dx
b
a
f (t ) dt
x
a
xh
f (t ) dt
f (t ) dt
234
[a, b]
f(x)
x
x+h
y = f(t)
......................................................... (1)
xh
f (t ) dt
f (t ) dt
F ( x h) F ( x )
Didapat
F ( x h)
xh
'LGHQLVLNDQ F ( x)
f ( x) dx f ( x) dx
6HEDJDL VHRUDQJ SHODMDU \DQJ EHUNLU ORJLV tentunya kalian tidak percaya
begitu saja dengan suatu pernyataan. Pernyataan tersebut harus dibuktikan
terlebih dahulu baru dipercaya kebenarannya. Sekarang, marilah kita buktikan
kebenaran dari teorema fundamental kalkulus I tersebut. Sebelumnya perlu
diingat kembali tentang sifat penambahan interval pada integral tentu. jika f
adalah fungsi yang terintegralkan pada interval yang memuat a, b, dan c, maka
Ayo Menalar
d x
f (t ) dt
dx a
xh
f (t ) dt d Mh
h o0
f ( x) dan lim M
d x
f (t ) dt
dx a
Kurikulum 2013
Matematika
235
lain. Cermati kesimpulan teman Anda, kritisi, tanyakan dan berikan saran
perbaikan jika dianggap perlu.
Dari pengamatan Anda melalui contoh dan bukti tentang teorema fundamental
Ayo
Mengomunikasikan
Nah, sekarang cobalah untuk memberi alasan pada persamaan (1) dan
persamaan (2) di atas.
f (x)
d
F ( x)
dx
d x
f (t ) dt
dx a
F ( x h) F ( x )
h
Disimpulkan bahwa
h o0
Karena lim
h o0
f ( x)
F ( x h) F ( x )
d f ( x)
h
F ( x h) F ( x )
h
f ( x) , sehingga f ( x) d lim
h o0
h o0
lim m
mh d F ( x h) F ( x) d Mh
F ( x h) F ( x )
(2)
md
d M .........................................................................
.............. (b)
h
F ( x h) F ( x )
lim m d lim
d lim M
h o0
h o0
h o0
h
mh d
f ( x) dx
2x2 x
2 x 4 dx
2 x 2 x dx
2
1
x 2 dx .
27
2
8
2x x
C
3
2
x2 4x C
x2
C
2
x3
C
3
F(x)
9
C
2
8
C
3
F(b)
1
7
3 4 1 =
2
2
236
L=
2
1
27
C
2
3 + C 5 C
F(a)
Alternatif Penyelesaian
Tentukan
Contoh 5.13
x dx
9
2
2
8
2
0 x dx 3
3
(Dengan Jumlah
Riemann)
2x + 4
x2
f(x)
x 2 dx yang
27
2
8
9
2
8
3
F(b) F(a)
Ayo Mengamati
Contoh 5.14
2
1
Gambar 5.14
y=x+2
10
15
2
3
1
Gambar 5.15
y = x + x2
x x 2 dx .
20
24C
1
2C
2
6C
5
C dan
2
x 2 , sehingga F ( x)
F (2) F (1) 6 C C
2
F (2)
F (1)
f ( x)
7
2
x x 2 dx .
Kurikulum 2013
Matematika
237
Untuk menghitung
1 2
x 2x C
2
i 1
x x 2 dx
38
3
3
lim 4 2
n of
n
n
2
6
6 8 4 4
lim 4 6 2
n of
n 3 n 3n
8 38
10
3 3
n 4 12i 8i 2
lim 2 3
n of
n
i 1n n
n
n
8 n
4 12
lim 2 i 3 i 2
n of
n i1
i1n n i1
n 2i 2i 2 2
lim 1 1
n of
n n
n
i 1
Ayo Menanya
38
3
27
C
2
238
Setelah mengamati dengan cermat Tabel 5.2.1 dan beberapa contoh di atas,
mungkin Anda mempunyai dugaan dan pertanyaan-pertanyaan. Mungkin
pertanyaan Anda sebagai berikut:
1. Apa hubungan antara kolom (1) dengan kolom (3) pada Tabel 5.2.1?
2. Adakah keterkaitan antara turunan dan integral tak tentu pada Tabel 5.2.1?
27
5
C C
2
6
1 1
C
2 3
1 2 1 3
x x C
2
3
9
5
9C
C dan F (3)
2
6
x x 2 , sehingga F ( x)
F (3) F (1)
F (1)
f ( x)
Nah sekarang akan kita coba membuat proses yang sama dengan Tabel 5.2.1.
Jadi
n of
lim f ( xi )'x
f ( x) dx
F (b) F (a )
> F ( x)@a
Contoh 5.15
f ( x) dx
F (b) F (a)
2 x dx
x 2
1
Kurikulum 2013
32 12
Alternatif Penyelesaian
Matematika
2x dx
239
Perlu Anda cermati, bahwa TFK II ini berlaku apabila f merupakan fungsi
kontinu pada [a, b].
3. Apakah hasil pada kolom (2) dan kolom (6) pada Tabel 5.2.1 selalu sama
untuk sebarang fungsi f(x)?
4. Apakah konstanta C di kolom (3) pada Tabel 5.2.1 dapat diabaikan?
1 2 1 2
3 0
3
3
2x + 3y = 0
3
0
2
x dx
3
2
x dx . Luas daerah yang
3
3
0
2
x dx . Hal ini sesuai dengan luas daerah dengan menggunakan rumus
3
1
1
a t = 3 2 = 3.
2
2
240
Buatlah beberapa soal tentang integral tentu. Tukarkan soal yang Anda buat
dengan teman Anda. Kemudian selesaikan soal yang telah ditukar. Anda dapat
menggunakan integral Riemann, TFK I dan TFK II dalam menyelesaikan soal.
Secara santun, diskusikan jawaban tiap-tiap soal. Jika ada hal yang tidak Anda
mengerti, silahkan minta bantuan dari Guru Anda.
=+
luas segitiga. Dari Gambar 5.16 di atas, panjang alas segitiga adalah 3 dan
tentu
Luasan daerah pada Gambar 5.16 di atas ternyata dapat dicari dengan integral
Alternatif Penyelesaian
0 1
2
3
4
5
-1
Gambar 5.16. Luasan daerah dengan menggunakan integral tentu.
-1
1
terbentuk adalah x 2
3 0
Contoh 5.16
d x
f (t ) dt
dx a
0 dan g (b)
f (t ) dt
F (b) F (a ) .
f (t ) dt
Kurikulum 2013
Misalkan g ( x)
Alasannya :
Matematika
241
Sekarang berilah alasan pada langkah (1), (2), dan (3) pada pembuktian TFK II.
Diperoleh kesimpulan
g (b) g (a )
f (t ) dt ..................... (3)
f (t ) dt
g (a ) C dan F (b)
Sehingga
g (a)
F (a)
akibatnya
F(x) = g(x) + C
Misalkan g ( x) f (t ) dt .
a
Hal ini berarti g(x) adalah antiturunan dari f. ................. (1)
Oleh karena itu, jika F(x) adalah antiturunan lain untuk f, F(x) dan g(x) hanya
dibedakan oleh suatu konstanta C, sehingga dapat dinyatakan sebagai:
Anda telah mempelajari Teorema Fundamental Kalkulus I (TFK I). Hal penting
Ayo Menalar
f (t ) dt
242
Dari aktivitas dan pengamatan yang telah Anda lakukan, buatlah kelompok
yang beranggotakan 4 orang. Kemudian tulislah kesimpulan tentang teorema
g (b) C
0 dan g (b)
Ayo
Mengomunikasikan
g (a ) f (t ) dt
a
Alasannya :
F (a ) g (a ) C dan F (b)
Alasannya :
G ( x)
G ( x)
G ( x)
b.
c.
d.
1
x
x
x
1
1
3t dt
3t dt
sin t dt
cos t dt
1
x
1
x
f (t ) dt
f (t ) dt
f (t ) dt
cos 2 x
sin x
2x 5
1 u
b.
c.
x2 x
x3 dx
1
dx
x
4 x 3cos 2 x dx
Kurikulum 2013
1
2
0
a.
f (t ) dt
x 1
243
du , dan x t 0. Tentukan
Matematika
c.
b.
a.
3. Tentukan f jika:
c. cekung ke atas.
a. naik
b. turun
G ( x)
a.
/DWLKDQ
4
3 x 2 4dx
2 x sin 2 x dx
4 x 4dx , tentukan p.
2S
2S
2
2
sin x dx
x 1 dx
x dx
S2
244
18
17
16
15
14
13
12
11
10
9
8
7
6
5
4
3
2
1
0
-1
-2
Gambar 1
4
0
x=4
x 2 dx
y = x2
tersebut.
adalah
10. Luas daerah yang dibatasi oleh y = x2 , sumbu-x, sumbu-y dan garis x = 4
1
x x merupakan antiturunan dari x . Gunakan
2
9. Tunjukkan bahwa
c.
b.
a.
1
4
8. Gunakan sifat aditif pada integral tentu untuk menentukan nilai:
6. Jika diketahui
(e)
Kurikulum 2013
245
246
Matematika
Contoh 5.17
n of
i 1
lim f ( xi )'xi
b
a
1
x berikut
2
Adaun
f ( x)dx
Adaun
dari luas penampang setengah daun ini mendekati luas sesungguhnya, partisi
tersebut dibuat sebanyak mungkin. Sehingga luas penampang setengah daun
Ayo Mengamati
(c)
(b)
Untuk menentukan hampiran dari luas daun pada Gambar 5.18 digunakan
persegi panjang-persegi panjang atau yang lazim disebut partisi. Agar hampiran
Dari beberapa bangun datar pada Gambar 5.17 dapatkah Anda menghitung
luas daerahnya? Tentunya sangat mudah untuk menghitung luas daerah yang
(d)
(a)
1
x
2
-1
y=
1
x
2
Alternatif Penyelesaian
1
x , sumbu-x, diantara x = 0 dan x = 6
2
-1
y=
1
x
2
Kurikulum 2013
-1
1
x , sumbu-x,
2
Matematika
247
1
x , sumbu-x, diantara x = 0 dan x = 6
2
Dari Gambar 5.19 di atas, tentukan luas daerah yang dibatasi oleh garis
-1
-1
0
1
-1
-1
1
0
y= 1x
2
248
6
0
y dx ..................................... (3)
1
x, x 0, x 6 dan sumbu-x dapat
2
1
x , maka persamaan (3) dapat dinyatakan sebagai
2
i 1
Oleh karena y
n of
Daerah pada Gambar 5.21 (a) dipartisi menjadi 20 subinterval dengan panjang
sama dan pada Gambar 5.21 (b) daerah dipartisi menjadi 50 subinterval dengan
lebar sama. Jika partisi ini diperbanyak sampai tak hingga subinterval, maka
(a)
(b)
1
x , sumbu-x, di antara x = 0 dan x = 6
Gambar 5.21. Daerah yang dibatasi y
-1
3
2
4
y= 1x
2
1
x, x 0, x 6 dan sumbu-x
2
1
1
at = 6 3 = 9
2
2
Luas =
Jika diamati daerah yang terbentuk pada Gambar 5.20 adalah segitiga sikusiku dengan panjang alas 6 satuan dan tinggi 3 satuan. Dengan menggunakan
1
1
1
1
x dx = x 2 = 62 02 = 9 0 = 9
2
4
0 4
4
(a)
4
3
(b)
6
dm
8
10
Kurikulum 2013
Matematika
12
f(x) = 1 x 2 4 x
9
3
249
1
9
1
x, x 0, x 6 dan sumbu-x?
2
*DPEDU5HSUHVHQWDVLJUDNEDJLDQDWDVGDXQSLQWX
Contoh 5.18
Setelah mengkaji uraian di atas, apakah Anda telah menemukan jawaban dari
pertanyaan apakah konsep partisi dan integral tentu dapat digunakan untuk
Luas =
4
3
4
3
10
12
f(x) = 1 x 2 4 x
9
3
i 1
12
0
f ( x) dx ..................................... (4)
250
Luas =
12
12
4
3
1
4
x 2 x dx =
9
3
f x dx =
1
9
1 3 2 2
27 x 3 x
12
=
123 2 122
= 32
27
3
n of
Jika daerah tersebut dipartisi sampai tak hingga banyaknya subinterval, maka
1
4
Gambar 5.23 Partisi daerah dibatasi f ( x) x 2 x , diantara x = 0, x = 12 dan sumbu-x
9
3
-1
1
9
1
9
Dari Gambar 5.22 b dapat diketahui daerah yang terbentuk adalah daerah yang
Alternatif Penyelesaian
y=x -x-2
2
n of
i 1
i 1
Kurikulum 2013
n of
n of
i 1
lim f ( xi ) 'xi
Gambar 5.24
i 1
Matematika
n of
lim f ( xi ) 'xi
n
1
y dx
251
-1
Alternatif Penyelesaian
3DGD &RQWRK GDQ JUDN IXQJVL \DQJ GLEHULNDQ EHUDGD GL DWDV
sumbu-x %DJDLPDQD MLND JUDN \DQJ GLEHULNDQ EHUDGD GL EDZDK VXPEXx?
Untuk lebih jelasnya, carilah luas daerah yang dibatasi oleh y = x2 x 2,
x = 1, x = 2 dan sumbu-x.
Contoh 5.19
adalah Rp960.000,00.
Jadi total biaya yang dikeluarkan untuk pembuatan dan pemasangan kaca
Jadi luas bagian atas untuk satu pintu adalah 32 dm2 = 0,32 m2. Sehingga luas
bagian atas untuk 6 pintu adalah 6 u 0,32 = 1,92. Oleh karena biaya pembuatan
dan pemasangan kaca Rp500.000/m2 maka total biaya yang dikeluarkan adalah
1,92 u 500.000 = 960.000
1
1
1
2
4
x3 x 2 2 x
2
2
3
1
1
satuan luas.
2
1
1
x3 dx .
x3 dx
1 1
1 4 1
4 x 1 4 4
252
Luas daerah yang dibatasi oleh y = x3, garis x = 1 dan x = 1 serta sumbu-x
GLQ\DWDNDQGDODPGDHUDK\DQJGLDUVLUGDULJUDNEHULNXW
Sehingga luasnya adalah 0, hal ini tidak sesuai dengan kenyataan. Anda harus
EHUKDWLKDWLPHQ\DWDNDQOXDVGHQJDQLQWHJUDOWHQWX6HWLGDNQ\DEXDWODKJUDN
dari fungsi yang diketahui, kemudian tentukan luas daerah yang dimaksud dan
gunakan teknik potong(partisi), hampiri dan integralkan.
1
Luas =
Alternatif Penyelesaian
Diberikan fungsi y = x3. Tentukan luas daerah yang dibatasi oleh y = x3, garis
x = 1 dan x = 1 serta sumbu-x.
Contoh 5.20
adalah 4
1
Luas = x 2 x 2 dx
x of
i 1
lim f ( xi )'xi
0
x3 dx
A2
x of
i 1
lim f ( xi )'xi
n
0
1
x3 dx
A1
Kurikulum 2013
0
4
1 2
1 3
3 x 2 x 2 x
0
1
1
3 5
02
3
2 6
Matematika
253
254
1
0
x 2 dx 2 x dx
A1 A2
1
2
3
Gambar 5.27
g(x) = 2 - x
f(x) = x2
5
satuan luas.
6
Alternatif Penyelesaian
10
15
vt = 3t2 + 2
'DODPVLNDSHUXEDKDQSRVLVLGLQ\DWDNDQ
Alternatif Penyelesaian
fungsi v(t )
20
25
Contoh 5.22
Tentukan luas daerah yang dibatasi oleh garis g(x) = 2 x, kurva f(x) = x2,
sumbu-x, sumbu-y, dan garis x = 2.
Contoh 5.21
7HUGDSDWVXDWXJUDN\DQJPHQJJDPEDUNDQ
hubungan antara kecepatan dengan waktu.
Kecepatan v pada sumbu-y sedangkan
waktu t pada sumbu-x . Diketahui suatu
3t 2 2dt = t 3 2t = 33 2 3 1 2 = 30
1
1
adalah satuan luas.
2
Gambar 5.25
-1 A2
A1
y = x3
x2 2 x 0
x( x 2) 0
0 atau
atau x 2
x 2 3x 3 3 x
2 x 3 .
x 2 3 x 3 dan y
2 x x 2 dx
2 1 3
x 3 x
0
8
4
3
4
3
(3 x) ( x 3 x 3) dx
Kurikulum 2013
Matematika
x 2 3 x 3 dan y
255
2 x 3 adalah
4
3
Jadi batas interval daerah yang diarsir adalah [0, 2], sehingga luas daerah
tersebut
Gambar 5.28
y=3-x
y = x2 - 3x + 3
Alternatif Penyelesaian
Contoh 5.23
R
y = x2
y = x2
'y
y dy
3 y y
0
16
3
256
1 3
4 x 3 x
0
Kelas XII SMA/MA
4 x 2 dx
8
8
3
16
3
2
0
Misalkan luas satu partisi 'R, maka 'R | (4 x 2 ) 'x (mengapa?), sehingga
Jika diamati dari Gambar 5.29 b dan 5.29 c, ada dua cara untuk membuat partisi,
yaitu mempartisi daerah dengan horisontal (mendatar) dan vertikal (tegak).
y = x2
'x
0
0
0
a
b
c
2
Gambar 5.29 Luas daerah yang dibatas y = x , y = 4, y = 0 dan sumbu-y
Luas daerah yang dibatasi oleh kurva y = x2, garis y = 4, y = 0 dan sumbu-y
ditunjukkan pada gambar 5.29.a berikut:
Alternatif Penyelesaian
Tentukan luas daerah yang dibatasi oleh kurva y = x2, garis y = 4, y = 0 dan
sumbu-y.
Contoh 5.24
x 2 , garis y = 4, y = 0 dan
20
10
V ' t dt
20
10
20 t dt
20
1 2
20t 2 t
10
Kurikulum 2013
Matematika
1
20t t 2 200
2
1 2
t 20t 200 0
2
t 2 40t 400 0
(t 20)(t 20) 0
t 20
Jadi dibutuhkan waktu 20 jam agar tangki tersebut kosong.
257
Jadi jumlah air yang keluar karena bocor antara 10 dan 20 jam adalah 50 liter.
Saat tangki kosong, berarti jumlah air yang keluar adalah 200 liter, sehingga
waktu yang dibutuhkan adalah:
V (t ) 200
V 20 V 10
Alternatif Penyelesaian
Suatu tangki yang terisi penuh dapat menyimpan air sebanyak 200 liter. Tangki
tersebut bocor dengan laju kebocoran V '(t ) 20 t , dengan t dalam jam dan
V dalam liter. Berapa liter jumlah air yang keluar antara 10 dan 20 jam saat
kebocoran terjadi? Berapa lama waktu yang dibutuhkan agar tangki kosong?
Contoh 5.25
16
satuan luas. Contoh 5.24 ini menunjukkan bahwa untuk
sumbu-y adalah
3
d
TC , dengan TC fungsi biaya total. Diketahui MC = 2Q + 10, jika
dQ
MC dQ 2Q 10 dQ
MC dQ , sehingga
Q 2 10Q c
d
TC , maka TC
dQ
Q 2 10Q 25
25
3 x jika 0 d t d 1
. Anggap
3 jika 0 d t d 6
ds
, dengan s posisi maka s
dt
258
Oleh karena V (t )
Alternatif Penyelesaian
objek berada pada titik (0, 0) pada saat t = 0, carilah posisi objek pada saat t = 5?
Contoh 5.27
TC
TC
Oleh karena MC
Alternatif Penyelesaian
barang diproduksi 15 unit, biaya totalnya 400, tentukan fungsi biaya totalnya.
MC
Contoh 5.26
V (t ) dt 3x dt
3 dt
Kurikulum 2013
Matematika
259
ada hal yang ingin Anda tanyakan. Mungkin saja salah satu dari pertanyaan
Anda sebagai berikut:
Ayo Menanya
3
1
18 3 16
2
2
1
satuan
2
6
3 2
2 x >3 x @1
'x
(b)
y = f (x)
(a)
y = f (x)
...
...
... dx
260
y
0
y = f (x)
y
0
'x
y = f (x)
Luas R =
partisi, maka: 'A | f ( x)'x . Sehingga luas daerah pada Gambar 5.30 a adalah:
Misalkan daerah yang terbentuk pada Gambar 5.30 dipartisi secara vertikal
dengan panjang subinterval 'x dan titik sampel pada partisi x . Karena titik
=+
...
...
... dx
y = f (x)
Kurikulum 2013
Luas R =
...
...
Matematika
... dx
261
262
yang lain. Amati dan cermati dengan seksama prosedur menentukan luas
dearah yang dibuat oleh teman Anda. Secara santun, berilah masukan atau
Pertukarkan prosedur menentukan luas daerah yang Anda buat dengan teman
Ayo
Mengomunikasikan
3. Apakah batas interval sudah ada? Jika belum ada bagaimana mencarinya?
2. Daerah yang akan dicari luasnya terletak di atas atau di bawah sumbu-x?
1. Apakah sebaiknya perlu membuat sketsa daerah yang akan dicari luasnya?
yang dibatasi oleh kurva dengan menggunakan integral tentu. Lakukan analisa
dari beberapa contoh di atas, kemudian cobalah untuk membuat prosedur
menentukan luas daerah yang dibatasi oleh kurva. Beberapa pertanyaan
Ayo Menalar
Misalkan daerah yang terbentuk pada Gambar 5.32 dipartisi secara vertikal
dengan lebar partisi 'x dan titik wakil pada partisi x .
Sekarang bagaimana untuk menentukan luas daerah yang dibentuk dari dua
kurva seperti Gambar 5.32 berikut?
Luas R =
Misalkan daerah yang terbentuk pada Gambar 5.31 dipartisi secara vertikal
dengan lebar partisi 'x dan titik sampel pada partisi x . Karena titik sampel
x , maka tinggi partisi adalah 0 f( x ) = f( x ) (ingat, sumbu-x sama artinya
dengan y = 0). Misalkan 'A menyatakan luas partisi, maka: 'A | f ( x)'x .
Sehingga luas daerah pada Gambar 5.31 a adalah:
menggunakan integral.
b.
2S
FRVFRV
f ( x)dx ,
Kurikulum 2013
(a)
(b)
f ( x)dx ,
(c)
(d)
Matematika
f ( x)dx ,
c
f ( x)dx
263
Benar atau salah pekerjaan siswa tersebut? Beri alasan dari jawaban
Anda.
2S
= 1 ( 1) = 0.
Luas =
a.
/DWLKDQ
A b
Gambar 1
D
x
d
264
L2
Gambar 2
L1
y=c
y = x(2 - x)
b. variabel y.
L2
y - 2x2
x-1
L3
Kurikulum 2013
Matematika
265
12. a. Gambarlah suatu daerah yang dibatasi oleh kurva y = x2 dan garis y = 9.
Gambar 3
y2 - 4x
L1
y=2
a. variabel x
2
x 2
dx = 1
x x
dx sebagai berikut
= 1 ( 1 ) = 1 1 = 1.
2
2
2 2
2
2
6 x 5)dx = a4 + 2.
VLQ
266
f ( x)dx
= 5.
Soal-soal Pengayaan
cos xdx
S
(4 x
1
x2
lim n 1 n 2 n 3 ... 2n
4
4
4
4
n o f n
n
n
n
b.
a.
3
2
x 2 dx ! 15 .
4
f ( x) dx ,
Kurikulum 2013
terbesar.
Matematika
267
f ( x)dx , dan f ( x)dx , mulai dari nilai terkecil sampai dengan nilai
f ( x)dx , f ( x)dx ,
f ( x) dx
4
-3
2
1
0
-1
-2
(b)
Tentukan (a)
| x 3 |, x t 0,
f(x) =
x 3, x 0
22. Tentukan | x 3 | dx
268
Catatan
Kurikulum 2013
Matematika
269
5. KWWSEDFDELRJUDEORJVSRWFRPELRJUDDONKDZDUL]PLLOPXDQ
muslim.html (Tanggal unduh 11 Oktober 2014- jam 01.45)
5. http//www.Perludiketahui.wordpress.com (Tanggal unduh 02 November
2014- jam 15.55)
6. http://goth-id.blogspot.com/2012/04/transpirasi.html (Tanggal unduh 11
Oktober 2014- jam 01.35)
7. http://ZZZWKHIDPRXVSHRSOHFRPSUROHVEHUQKDUGULHPDQQELRJUDSK\
php (Tanggal unduh 09 September 2014- jam 09.45)
Sumber-sumber internet :
Daftar Pustaka
Bunga Majemuk
Bunga Tunggal
Diagonal Ruang
Diagonal Sisi/bidang
Bidang Diagonal
270
: penghampiran
Aproksimasi
Glosarium
Invers
Invers Matriks
Jumlah Riemann
Kesamaan Matriks
Konstanta
Koordinat Kartesius
Matriks
Matriks Identitas
Matriks persegi
Ordo matriks
271
Interval
Matematika
Integral Tentu
Kurikulum 2013
Fungsi
Suku Bunga
Teorema
Transpose matriks
Sigma
272
Persegipanjang
Relasi
Partisi (subinterval)