Anda di halaman 1dari 26

VEKTOR

Yulia Hastuti, ST, MT


Fakultas Teknik
Jurusan Teknik Sipil
BKU Geoteknik
Universitas Sriwijaya
Bahasan :
Definisi Dasar
Pendekatan Secara Geometris
Pendekatan Secara Aljabar
Perkalian Titik
Perkalian Silang
Vektor Basis
Persamaan Garis dan Bidang di R-3
Referensi :
Soemartojo, Noenik., Analisa Vektor, Edisi
Keempat, Penerbit Erlangga, 1992.
Purcell, Edwin J., Kalkulus dan Geometri
Analitis, Jilid 2, Penerbit Erlangga, 1992.
Definisi Dasar
Besaran Skalar
Besaran yang dinyatakan oleh sebuah bilangan
dengan satuannya yang sesuai.
Contohnya :
1. Panjang (m)
2. Volume (m3)
3. dan sebagainya.

Besaran Vektor
Besaran yang mempunyai besar dan arah, sehingga
besaran ini baru terdefinisi dengan lengkap jika disamping
besar dengan satuannya juga di ketahui arah kemana ia
beroperasi.
Contohnya :
1.Kecepatan
2.Percepatan
Pendekatan Secara Geometris

b c

a. Panjang Panah : Besar dari besaran vektor sesuai


skala
b. Ekor panah : Titik awal (initial point)
c. Ujung Panah : Titik Terminal (Terminal point)
d. : Menunjukkan arah Vektor
KESAMAAN VEKTOR

Dua buah vektor dikatakan sama besar bila besar


dan arahnya sama.
Misalkan dan
Jika , maka

Besar dan arah
Arah = arah
sama

w v
Jika , maka

Besar sama & Arah arah
arah berbeda
PENJUMLAHAN VEKTOR

Metode poligon Metode Jajaran Genjang

Untuk memperoleh pada metode poligon, titik awal


dibuat berhimpit dengan titik ujung .
Untuk memperoleh pada metode jajaran genjang, titik awal kedua
vektor dibuat berhimpit sebagai sisinya, sehingga resultan atau
Jumlah adalah diagonal jajaran genjang tersebut.
Contoh Soal :
Diberikan 3 vektor di R3, u (1,2,1), v (0,3,4)dan w (3,2,1)

u v .....
(u v) w .....
PENGURANGAN VEKTOR

Cara 1 Cara 2

Untuk memperoleh pada cara 1, menggambarkan kemudian


dilakukan cara yang sama dengan penjumlahan vektor.

Untuk memperoleh pada cara 2, menempatkan vektor dan sehingga


titik awalnya berhimpit, vektor dari titik ujung w ke v adalah
PERKALIAN VEKTOR
DENGAN SKALAR

: vektor 0
k : bilangan real 0

k adalah vektor yang panjangnya k kali panjang dan arahnya:


1.Sama dengan jika k > 0
2.Berlawanan dengan jika k < 0
PENDEKATAN SECARA ALJABAR/ANALITIK

Pembahasan vektor secara aljabar/analitik dilakukan dengan menggunakan


koordinat cartecius, beberapa cara untuk menentukan komponen-komponen
vektor adalah sebagai berikut :
y

z = (a cos , a sin )

y = a sin

x
x = a cos

Contoh 1
y y

y 2
v = (v ,v )
1 2

w p 2

y v
p
1
1 1

x x
x 1 x 2 v 2

Contoh 2
Contoh 3
z

v 3

v = (v ,v v )
1 2, 3

v
y
2

v 1

x
Contoh 4
1. Penjumlahan
Jika = (v1,v2, ) dan = (w ,w ) maka vektor
1 2

= (v1 + w , v + w ). Demikian juga untuk vektor dalam


1 2 2

ruang.
2. Perkalian dengan skalar
Jika = (v1,v2, ) dan k sembarang skalar,maka k = (kv1,kv2, )

3. Pengurangan
Jika = (v1,v2, ) dan = (w1,w2, ), maka
= v+(-w)
= (v1 w1, v2 - w2 )

4. Vektor v dan w dikatakan sama atau ekivalen,


jika dan hanya jika :
v =w dan v =w dalan R-2 (Bidang)
1 1 2 2

v =w dan v =w dalan R-3 (Ruang)


1 1 2 2
SIFAT-SIFAT PENJUMLAHAN DAN PERKALIAN VEKTOR
TEOREMA 1

, , , adalah vektor-vektor sembarang di


R-2 atau R-3 dan k, l adalah sembarang
skalar.

Jika v = (v1,v2, ) di R-2 maka

Jika P (x1,y1, ) dan P (x2,y2,) di R-2 maka


1 2
PERKALIAN TITIK
Jika u dan v adalah vektor di R-2 atau R-3 dan adalah sudut antara u dan v, maka hasil kali
titik ( dot product) dapat didefinisikan sebagai berikut:

u v | u || v | cos Jika u 0 dan v 0

u v 0 Jika u = 0 dan v = 0

u dan v adalah vektor di R-2 atau R-3 dan


adalah sudut antara u dan v, seperti
P(u1,u2,u3)
pada gambar disamping.
Q(v1,v2,v3)

Maka akan berlaku persamaan :

v v v
2

Jika u dan v adalah vektor-vektor tak nol dan nol adalah sudut antara
ke dua vektor tersebut, maka :
lancip jika dan hanya jika uv > 0
tumpul jika dan hanya jika uv < 0

jika dan hanya jika uv = 0
2

Dua vektor tegak lurus (orthogonal) jika dan hanya jika uv = 0


Contoh Soal :
Hitung a b dan b a bila :
1. a (4,-3) dan b (2,1)
2. a (-1,2,-3) dan b (3,-2,1)

Hitung a a bila a (-2,3,1)


PERKALIAN SILANG
Perkalian silang antara dua vektor dapat digunakan untuk membentuk vector
lain yang saling tegak lurus terhadap dua vector yang diberikan.

Jika dan adalah vektor vektor di R-3, maka hasil


kali silang adalah vektor vektor yang didefinisikan oleh :

atau

Identitas Lagrange :

Jika dan adalah vektor vektor tak nol di R-3, maka identitas Lagrange :
Jika menyatakan sudut antara dan ,maka = sehingga
identitas Lagrange dapat dinyatakan dengan :

Jika digambarkan adalah tinggi jajaran genjang yang dibentuk oleh dua
buah vektor dan sehingga luas jajaran genjang tersebut dapat dihitung
dengan rumus :
Contoh soal :

Cari u x v bila u (2,-1,4) dan v (0,3,-1)

Hitung luas segitiga ABC dengan A (2,1,-3),


B (0,2,-1) dan C (4,-2,1)
Vektor Basis
Misal terdapat suatu system koordinat tegak lurus XYZ dalam
ruang, maka vektor vektor : , ,dan
digambarkan sbb :

Gambar : Vektor Satuan Baku (Standard Unit Vectors)


Masing masing vektor ini mempunyai panjang satu dan terletak sepanjang sumbu
x, y, dan z. Vektor vektor tersebut dinamakan vektor satuan baku (standard unit
vectors).
Setiap vektor dapat dinyatakan dengan vektor satuan baku, yaitu :
2. Menentukan persamaan bidang jika diketahui tiga buah titik pada bidang
tersebut. Misal titik titik pada bidang tersebut adalah P1(x1,y1,z1),
P2(x2,y2,z2), P3(x3,y3,z3). Karena ketiga titik tersebut terletak pada bidang,
maka titik titik tersebut memenuhi persamaan : ax + by + cz + d = 0

3. Mencari persamaan garis jika diketahui garis 1 di R3 yang melewati titik


titik P0(x0,y0,z0), dan sejajar dengan vektor tak nol
Z

X
Alhamdulillah

Anda mungkin juga menyukai