Anda di halaman 1dari 11

Perkalian Titik dan Silang

Terdapat perbedaan penting antara hasil kali titik dan hasil kali silang dari dua

vektor yakni hasil kali titik adalah suatu skalar dan hasil kali silang adalah

suatu vektor.

Jika u dan v adalah vektor-vektor di ruang-2 dimensi atau ruang-3 dimensi

dan θ adalah sudut di antara u dan v, maka hasil kali titik (dot product) atau

hasil kali dalam Euclidis (Euclidean inner product) u⋅v didefinisikan sebagai

Contoh 1:

Perlihatkan Gambar 1, sudut di antara vektor u=(0,0,1) dan vektor v=(0,2,2)

adalah 450. Jadi,


Gambar 1.

Contoh di atas merupakan hasil kali titik dari dua vektor di ruang-3 dimensi,

untuk hasil kali titik dari dua vektor di ruang-2 dimensi dapat diperoleh

dengan cara serupa.

Misalkan u=(u1,u2,u3) dan v=(v1,v2,v3) adalah dua vektor taknol. Jika, seperti

pada Gambar 2, θ adalah sudut di antara u dan v, maka hukum cosinus

menghasilkan
Gambar 2.

Karena −−→PQ=v−u, maka dapat kita tuliskan kembali persamaan (2)

sebagai

atau dengan mensubstitusikan

dan

maka setelah dilakukan penyederhanaan, kita akan dapatkan:

Jika u=(u1,u2) dan v=(v1,v2) adalah dua vektor di ruang-2, maka rumus yang

bersesuaian adalah
Jika u dan v adalah vektor taknol, maka Rumus (1) dapat kita tuliskan sebagai

(3)

Contoh 2:

Tinjaulah vektor-vektor u=(2,−1,1) dan v=(1,1,2) Carilah u⋅v dan tentukanlah

sudut θ di antara u dan v.

Penyelesaian:

Untuk vektor yang diberikan kita dapat ∥u∥=∥v∥= √ 6, sehingga dari

persamaan (3), kita peroleh

Teorema berikutnya memperlihatkan bagaimana hasil kali titik dapat

digunakan untuk mendapatkan informasi mengenai sudut di antara dua

vektor; teorema tersebut juga menghasilkan hubungan penting di antara

normal dan hasil kali titik.


Contoh 3:

Jika u=(1,−2,3), v=(−3,4,2), dan w=(3,6,3), maka

Dengan demikian, u dan v membentuk sudut tumpul, v dan w membentuk

sudut lancip, dan uu serta w tegak lurus satu sama lain.

Vektor tegak lurus disebut juga vektor ortogonal. Pada penjelasan Teorema di

atas, dua vektor taknol adalah tegak lurus jika dan hanya jika hasil kali

titiknya adalah nol. Jadi, dua vektor adalah tegak lurus jika dan hanya
jika u⋅v=0. Untuk menetapkan bahwa u⋅v adalah vektor ortogonal maka kita

dapat menuliskan u⊥v.

Hubungan Perkalian titik dan panjang vektor

Pada kasus khusus jika vektor u=v, maka hasil kali titik antara u dan v;

Contoh 4:

Jika u=(1,−2,3)u=(1,−2,3), maka:

Teorema berikut akan memaparkan sifat penting dari hasil kali titik tersebut.

Hasil kali titik ini akan bermanfaat dalam penghitungan yang mencakup

vektor-vektor.
Hasil Kali Silang
Contoh 5:

Carilah u×v, di mana u=(1,2,−2) dan v=(3,0,1).

Penyelesaian:

Hubungan perkalian titik dan perkalian silang

Terdapat perbedaan penting antara hasil kali titik dan hasil kali silang dari

dua vektor yakni hasil kali titik adalah suatu skalar dan hasil kali silang adalah

suatu vektor. Hubungan penting antara hasil kali titik dan hasil kali

silang u×v, menunjukkan bahwa u×v adalah ortogonal terhadap u maupun

terhadap v. (Perhatikan kaidah tangan kanan pada gambar di bawah

bahwa u×v tegak lurus baik terhadap u maupun v)


Contoh 6:

Tinjaulah vektor u=(1,2,−2) dan v=(3,0,1). Kita telah menampilkan

pada Contoh 5 bahwa

karena

dan
maka, u×v ortogonal baik untuk u maupun v seperti ditunjukkan oleh

Teorema 5

Dapat diketahui dari teorema di atas bahwa u×v ortogonal terhadap kedua

vektor u dan v. Jika vektor u dan v adalah vektor taknol, dapat ditunjukkan

bahwa arah u×v dapat ditentukan menggunakan “aturan tangan kanan”. Jika

dimisalkan vektor u adalah jari telunjuk, dan vektor v adalah jari tengah dari

tangan kanan kita, maka hasil perkalian silang u×v adalah suatu vektor yang

arahnya seperti ibu jari tangan kanan.

Anda mungkin juga menyukai