Anda di halaman 1dari 13

MODUL PERKULIAHAN

Aljabar Linier
 Hasil kali titik
 Hasil kali silang
 Sifat-sifat aljabar

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh


Teknik Teknik Industri W162100025 Faldy Irwiensyah, MTI
02

Abstract Kompetensi
Modul ini akan membahas tentang Mahasiswa dapat :
hasil kali titik (dot product) dan  Menghitung hasil kali titik
hasil kali silang (cross produvt)
pada Vektor, dan sifat-sifat aljabar  Menghitung hasil kali silang
operasi vektor.  Menjelaskan sifat-sifat aljabar
Perkalian Titik ( Dot Product )/Perkalian
Skalar Dua Vektor
Pada bagian ini kita perkenalkan semacam perkalian vektor di ruang-2 dan
ruang-3. Sifat-sifat ilmu hitung perkalian ini akan ditentukan dan beberapa
penerapannya akan diberikan.

Misalnya u dan v adalah dua vektor taknol di ruang-2 dan ruang-3,dan


anggaplah vektor-vektor ini telah dilokasikan sehingga titik awalnya berimpit.
Yang kita artikan dengan sudut di antara u dan v, dengan sudut θ yang
ditentukan oleh u dan v yang memenuhi 0 ≤ θ ≤ π

u
θ
θ u θ
u v
v v

Definisi :

Jika u dan v adalah vektor-vektor di ruang-2 atau ruang-3 dan θ adalah sudut di
antara u dan v, maka hasil kali titik (dot product) atau hasil kali dalam Euclidis
(Euclidean inner product) u • v didefinisikan oleh

Misalkan u = (u1, u2, u3) dan v = (v1, v2, v3) adalah dua vektor taknol. Jika,
seperti pada gambar dibawah, θ adalah sudut di antara u dan v, maka hukum
cosinus menghasilkan

z
P (u1, u2, u3)

u
Q (v1, v2, v3)
θ y
v

x
2021 Aljabar Linier
2x Faldy Irwiensyah, MTI
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Karena = v – u, maka dapat kita tuliskan kembali sebagai

atau

Dengan mensubstitusikan

dan

Maka setelah menyederhanakannya akan kita dapatkan

Jika u = (u1, u2) dan v = (v1, v2) adalah dua vektor di ruang-2, maka rumus yang
bersesuaian adalah

Jika u dan v adalah vektor taknol, maka rumus di atas dapat kita tulis

Teorema berikut ini memperlihatkan bagaimana hasil kali titik dapat


digunakan untuk mendapatkan informasi mengenai sudut diantara dua vektor;
teorema ini juga menghasilkan hubungan penting di antara norma dan hasil kali
titik.
Teorema

Misalkan u dan v adalah vektor di ruang-2 atau ruang-3.

a) v • v = ; yakni, =

2021 Aljabar Linier Pusat Bahan Ajar dan eLearning


3 Faldy Irwiensyah, MTI http://www.mercubuana.ac.id
b) Jika u dan v adalah vektor-vektor taknol dan θ adalah sudut di antara kedua
vektor tersebut, maka

θ lancip jika dan hanya jika u • v > 0


θ tumpul jika dan hanya jika u • v < 0
θ = π/2 jika dan hanya jika u • v = 0

Vektor tegaklurus disebut juga vektor ortogonal. Pada teorema di atas, dua
vektor tak-nol adalah tegaklurus jika dan hanya jika hasil kali titiknya adalah nol.
Jika kita sepakat menganggap u dan v agar tegaklurus maka salah satu atau
kedua vektor ini haruslah 0, karenanya kita dapat menyatakan tanpa kecuali
bahwa baik vektor u maupun v akan ortogonal jika dan hanya jika u • v = 0.

Teorema

Jika u, v dan w adalah vektor-vektor di ruang-2 atau ruang-3 dan k adalah


skalar, maka

a) u•v=v•u
b) u • (v + w) = u • v + u • w
c) k(u • v) = (ku) • v = u • (kv)
d) v • v > 0 jika v ≠ 0 dan v • v = 0 jika v = 0

Jika u dan a ditempatkan sedemikian rupa maka titik awalnya akan


menempati titik Q, kita dapat menguraikan vektor u sebagai berikut.

w u w u u w
2 2 2

Q w1 a Q a w1 w1 Q a

Turunkanlah garis tegaklurus dari atas u ke garis yang melalui a, dan


bentuklah vektor w1 dari Q ke alas garis yang tegaklurus tersebut. Bentuk
selanjutnya akan menjadi

w2 = u – w1

Sebagaimana ditunjukkan pada gambar di atas, vektor w1 sejajar dengan a,


vektor w2 tegaklurus dengan a, dan

w1 + w2 = w1 + (u – w1) = u

2021 Aljabar Linier Pusat Bahan Ajar dan eLearning


4 Faldy Irwiensyah, MTI http://www.mercubuana.ac.id
Vektor w1 tersebut kita namakan proyeksi ortogonal u pada a atau
kadang-kadang kita namakan komponen vektor u sepanjang a. Hal ini kita
nyatakan dengan

proyau

Vektor w2 kita namakan komponen vektor u yang ortogonal terhadap a.


Karena w2 = u – w1 maka vektor ini dapat kita tulis sebagai

w2 = u – proyau

Teorema

Jika u dan a adalah vektor-vektor di ruang-2 atau ruang-3 dan jika a ≠ 0, maka

(komponen vektor u sepanjang a)

(komponen vektor u yang ortogonal terhadap a)

Bukti :

Misalkan w1 = proyau dan w2 = u – proyau. Karena w1 sejajar dengan a,


maka kita harus mengalikan skalar a, sehingga kita dapat menuliskan dalam
bentuk w1 = ka. Jadi

u = w1 + w2 = ka + w2

Dengan mengambil hasil kali titik dari kedua sisi dengan a maupun dengan
menggunakan teorema 2 dan 3 akan menghasilkan

Namun karena w2 tegaklurus kepada a, sehingga persamaan di atas


menjadi

Karena proyau = w1 = ka, kita dapatkan

2021 Aljabar Linier Pusat Bahan Ajar dan eLearning


5 Faldy Irwiensyah, MTI http://www.mercubuana.ac.id
Sebuah rumus untuk panjang komponen vektor u sepanjang a dapat kita
peroleh dengan menuliskan

= (karena adalah sebuah skalar)

= (karena > 0)

menghasilkan

Jika θ menyatakan sudut antara u dan a, maka ,


sehingga dengan demikian rumus di atas dapat juga kita tuliskan menjadi

Kemudian rumus untuk menghitung jarak antara titik dan garis adalah

Hasil kali titik atau dot product antara dua buah vektor akan
menghasilkan suatu skalar atau bilangan real. Perkalian titik sering
disebut juga perkalian skalar dua vektor. Hasil kali skalar dua vektor a
dan b didefinisikan : a.b = a b cos 

dimana  adalah sudut yang diapit oleh kedua vektor a dan b.


Dari definisi diatas, dapat kita tentukan sifat-sifat hasil kali skalar sebagai
berikut :
1). Jika a dan b merupakan dua vektor yang arahnya sama maka a.b =
a b

2). Jika a dan b merupakan dua vektor yang berlawanan arah maka a.b
=- a b

3). Jika a dan b merupakan dua vektor yang tegak lurus maka a.b=0

2021 Aljabar Linier Pusat Bahan Ajar dan eLearning


6 Faldy Irwiensyah, MTI http://www.mercubuana.ac.id
4). Jika a dan b merupakan dua vektor dan a.b  0 maka sudut antara
dua vektor tersebut adalah sudut lancip
5). Jika a dan b merupakan dua vektor dan a.b  0 maka sudut antara
dua vektor tersebut adalah sudut tumpul
6). Sifat komutatif yaitu a.b = b.a
7). Sifat distributif yaitu a.( b + c ) = a.b + a.c
Apabila vektor a dan b yang dinyatakan dalam bentuk komponen,
misalnya : a = a1 i + a2 j + a3 k dan b = b1 i + b2 j + b3 k maka :
a.b = ( a1 i + a2 j + a3 k ). ( b1 i + b2 j + b3 k ). Dengan menggunakan sifat
distributif dan hasil kali skalar dua vektor yang saling tegak lurus dan
searah maka :
i . i = i2 = 1 ; j . j = j2 = 1 dan k . k = k2 = 1
i . j = 0 ; j . k = 0 dan k . i = 0
Dengan demikian, kita peroleh rumus hasil kali skalar dua vektor yaitu :
untuk vektor a = a1 i + a2 j + a3 k dan b = b1 i + b2 j + b3 k maka : a.b =
a1 b1 + a2 b2 + a3 b3 ( bukti diserahkan kepada peserta diklat )

Contoh:
1). Hitunglah perkalian skalar antara:
a  2i  3 j  5k dan b  i  j  k
Penyelesaian:
a . b = 2.1 + 3.1 + 5.1
= 2 + 3 + 5 = 10
2). Diketahui vektor-vektor sebagai berikut:
1  5 
   
a   2 b   4
 4 0
   
Tentukan hasil kali skalar dua vektor tersebut
Penyelesaian:
a . b = 1.5 + 2.4 + 4.0
= 5 + 8 =13
Dari rumus perkalian dua vektor a.b = a b cos  maka besar sudut

antara vektor a dan vektor b dapat ditentukan, yaitu:

2021 Aljabar Linier Pusat Bahan Ajar dan eLearning


7 Faldy Irwiensyah, MTI http://www.mercubuana.ac.id
a.b a .b  a .b  a .b
cos    1 1 2 2 3 3
a .b a 2  a 2  a 2. b 2  b 2  b 2
1 2 3 1 2 3

Perkalian Silang ( Cross Product )


Definisi :

jika u = dan v = adalah vector di ruang-3, maka hasil kai


silang u x v adalah vektor yang didefinisikan oleh

uxv=

atau dalam notasi determinan

uxv=

Terdapat pola pada rumus di atas yang berguna untuk diingat. Jika di bentuk
matriks 2 x 3.

Di mana entri baris pertama adalah komponen factor pertama u dan entri baris
kedua adalah komponen factor v, maka determinan dalam komponen pertama u
x v didapatkan dengan mencoret kolom pertama matriks tersebut, determinan
dalam komponen kedua kita dapatkan dengan mencoret kolom kedua dari
matriks tersebut, sedangkan determinan dalam komponen ketiga kita dapatkan
dengan mencoret kolom ketiga dari matriks tersebut.

Contoh :

Carilah u x v, di mana u = (1, 2, -2) dan v = (3, 0, 1)

Jawab :

uxv=

2021 Aljabar Linier Pusat Bahan Ajar dan eLearning


8 Faldy Irwiensyah, MTI http://www.mercubuana.ac.id
= (2, -7, 6)

Teorema

Jika u dan v adalah vector di ruang-3, maka :

a. u . (u x v) = 0 (u x v orthogonal ke u)
b. v . (u x v) = 0 (u x v orthogonal ke v)
c. ll u x v ll2 = ll u ll ll v ll2 – (u . v)2 (identitas lagrange)

Teorema

Jika u, v dan w adalah sebarang vektor di ruang-3 dan k adalah sebarang scalar,
maka :

a. u x v = - (v x u)
b. u x (v + w) = (u x v) + (u x w)
c. (u + v) x w = (u x w) + v x w)
d. k(u x v) = (ku) x v = u x (kv)
e. ux0=0xu
f. uxu=0

Misalkan :

Tinjaulah vector-vektor : i = (1, 0, 0), j = (0, 1, 0), k = (0, 0, 1)

Setiap vector v = (v1, v2, v3) di ruang ke-3 dapat di ungkapkan dengan i, j, dan k,
karenanya kita dapat menuliskan

v = (v1, v2, v3) = v1(1, 0, 0) + v2(0, 1, 0) + v3(0, 0, 1) = v1i + v2j + v3k

dan dalam gambar berikut :

(0, 0, 1)
k
j
i (0, 1, 0) y

(1, 0, 0)

2021 Aljabar Linier Pusat Bahan Ajar dan eLearning


9 Faldy Irwiensyah, MTI http://www.mercubuana.ac.id
dan dari gambar ini di dapat :

ixj= = (0, 0, 1) = k

jika u dan v adalah vector-vektor taknol di ruang-3, maka norma u x v


mempunyai tafsiran geometric yang berguna. Identitas Lagrange, yang diberikan
dalam teorema 5, menyatakan bahwa :

ll u x v ll2 = ll u ll2 ll v ll2 – u . v

jika  menyatakan sudut di antara u dan v, maka u . v = ll u ll ll v ll cos ,


sehingga dapat kita tuliskan kembali :

ll u x v ll2 = ll u ll2 ll v ll2 – ll u ll2 ll v ll2 cos2 

= ll u ll2 ll v ll2 (1 – cos2 )

= ll u ll2 ll v ll2 sin θ

Perkalian silang sering disebut juga perkalian vektor antara dua vektor. Perkalian
vektor antara vektor a dan b didefinisikan sebagai vektor yang mempunyai besar
a b sin  , dengan  adalah sudut yang diapit oleh kedua vektor. Arah vektor

hasil kalinya adalah tegak lurus vektor a dan b serta vektor a , b dan a x b dalam
urutan membentuk sistem tangan kanan, sehingga dapat digambarkan :

Perhatikan bahwa :
axb b
axb = a b sin 

bxa = -(a x b)
a
Jika  = 00 maka axb = 0
bxa
Jika  =900 maka axb = a b

Secara geometri, norm perkalian antara dua vektor merupakan luas bangun segi
empat yang dibentuk oleh kedua vektor tersebut. Sifat ini dapat diturunkan dari
persamaan Lagrange.

2021 Aljabar Linier Pusat Bahan Ajar dan eLearning


10 Faldy Irwiensyah, MTI http://www.mercubuana.ac.id
axb 2 = a 2 b 2 – (a.b)2

Apabila vektor dinyatakan dalam bentuk vektor satuan i, j dan k Misalnya :


a = a1 i + a2 j + a3 k dan b = b1 i + b2 j + b3 k
Karena i x i = 1.1 sin 00 = 0 analog sehingga : ixi = jxj = kxk = 0
Juga i x j = 1.1 sin 900 = 1 dalam arah OZ yaitu i x j = k sehingga
i x j = k ; j x k = i dan k x i = j
Maka : axb = ( a1 i + a2 j + a3 k )x ( b1 i + b2 j + b3 k ).
Dengan sifat diatas dan hukum distributive dapat dijabarkan menjadi : axb = (
a2b3 –a3b2) i – (a1b3 –a3b1) j + (a1b2 – a2b1) k . Dan apabila ditulis dalam bentuk
determinan matriks, maka kita dapatkan rumus sebagai berikut : axb =
i j k
a1 a2 a3
b1 b2 b3

Contoh :
Diketahui vektor p = 2i + 4j + 3k dan q = i + 5j - 2k. Tentukan pxq
Penyelesaian :
i j k
pxq = 2 4 3
1 5 2

4 3 2 3 2 4
= i- j+ k
5 2 1 2 1 5
= ( -8-15) i - ( -4-3) j + (10-4) k
= -22 i + 7 j + 6 k

2021 Aljabar Linier Pusat Bahan Ajar dan eLearning


11 Faldy Irwiensyah, MTI http://www.mercubuana.ac.id
Latihan soal
1). Diketahui dua buah vector yang dinyatakan dalam bentuk sebagai
berikut : a  3i  j  2k dan b  i  2 j  4k
Tentukan:
a). Panjang vektor a atau a

b). Vektor satuan b


c). Panjang proyeksi a pada b
d). Vektor proyeksi b pada a
e). Perkalian titik antara dua vektor a dan b ( a . b )
f). Perkalian silang antara dua vektor a dan b ( a x b )

2). Diketahui titik A (-1,1,2) dan B (-2,-1,1)


a). Hitunglah a dan b

b). Hitung besar sudut AOB


c). Tunjukkan bahwa AOB sama sisi

2021 Aljabar Linier Pusat Bahan Ajar dan eLearning


12 Faldy Irwiensyah, MTI http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka:

1. Anton, Howard, Chris Rerres .,Elementery Linear Algebra,John Wiley & Sons,
2005.
2. Kreyzig, Erwin. (2003). Matematika Teknik Lanjutan. Edisi ke-6, Jakarta:
Erlangga
3. Purcell,Edwin J., Kalkulus dan Geometri Analitik II, Erlangga, Jakarta, 2003
4. Yusuf Yahya, D.Suryadi H.S., Agus Sumin, Matematika dasar Untuk
Perguruan Tinggi, Ghalia Indonesia, 2004

2021 Aljabar Linier Pusat Bahan Ajar dan eLearning


13 Faldy Irwiensyah, MTI http://www.mercubuana.ac.id

Anda mungkin juga menyukai