MODUL PERKULIAHAN
ALJABAR LINIER
Hasil kali titik
Hasil kali silang
Sifat-sifat aljabar
Abstrak Sub-CPMK
u
θ
θ u θ
u v
v v
Definisi :
Jika u dan v adalah vektor-vektor di ruang-2 atau ruang-3 dan θ adalah sudut di
antara u dan v, maka hasil kali titik (dot product) atau hasil kali dalam Euclidis
(Euclidean inner product) u • v didefinisikan oleh
Misalkan u = (u1, u2, u3) dan v = (v1, v2, v3) adalah dua vektor taknol. Jika,
seperti pada gambar dibawah, θ adalah sudut di antara u dan v, maka hukum
cosinus menghasilkan
z
P (u1, u2, u3)
u
Q (v1, v2, v3)
θ y
v
x
x
2021 ALJABAR LINIER Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
2 Hendy Yusman F, M.Pd http://pbael.mercubuana.ac.id/
Karena = v – u, maka dapat kita tuliskan kembali sebagai
atau
Dengan mensubstitusikan
dan
Jika u = (u1, u2) dan v = (v1, v2) adalah dua vektor di ruang-2, maka rumus yang
bersesuaian adalah
Jika u dan v adalah vektor taknol, maka rumus di atas dapat kita tulis
a) v • v = ; yakni, =
b) Jika u dan v adalah vektor-vektor taknol dan θ adalah sudut di antara kedua
vektor tersebut, maka
Vektor tegak lurus disebut juga vektor ortogonal. Pada teorema di atas, dua
vektor tak-nol adalah tegaklurus jika dan hanya jika hasil kali titiknya adalah nol.
Jika kita sepakat menganggap u dan v agar tegaklurus maka salah satu atau
kedua vektor ini haruslah 0, karenanya kita dapat menyatakan tanpa kecuali
bahwa baik vektor u maupun v akan ortogonal jika dan hanya jika u • v = 0.
Teorema
Jika u, v dan w adalah vektor-vektor di ruang-2 atau ruang-3 dan k adalah skalar,
maka
a) u•v=v•u
b) u • (v + w) = u • v + u • w
c) k(u • v) = (ku) • v = u • (kv)
d) v • v > 0 jika v ≠ 0 dan v • v = 0 jika v = 0
w u w u u w
2 2 2
Q w1 a Q a w1 w1 Q a
w2 = u – w 1
w1 + w2 = w 1 + (u – w1) = u
proyau
w2 = u – proyau
Teorema
Jika u dan a adalah vektor-vektor di ruang-2 atau ruang-3 dan jika a ≠ 0, maka
Bukti :
u = w1 + w2 = ka + w2
Dengan mengambil hasil kali titik dari kedua sisi dengan a maupun dengan
menggunakan teorema 2 dan 3 akan menghasilkan
= (karena > 0)
menghasilkan
Kemudian rumus untuk menghitung jarak antara titik dan garis adalah
Hasil kali titik atau dot product antara dua buah vektor akan menghasilkan
suatu skalar atau bilangan real. Perkalian titik sering disebut juga perkalian
skalar dua vektor. Hasil kali skalar dua vektor a dan b didefinisikan : a.b =
a b cos
Dari definisi diatas, dapat kita tentukan sifat-sifat hasil kali skalar sebagai
berikut :
3). Jika a dan b merupakan dua vektor yang tegak lurus maka a.b=0
4). Jika a dan b merupakan dua vektor dan a.b 0 maka sudut antara
dua vektor tersebut adalah sudut lancip
5). Jika a dan b merupakan dua vektor dan a.b 0 maka sudut antara
dua vektor tersebut adalah sudut tumpul
6). Sifat komutatif yaitu a.b = b.a
7). Sifat distributif yaitu a.( b + c ) = a.b + a.c
Apabila vektor a dan b yang dinyatakan dalam bentuk komponen,
distributif dan hasil kali skalar dua vektor yang saling tegak lurus dan
searah maka :
i . i = i2 = 1 ; j . j = j2 = 1 dan k . k = k2 = 1
i . j = 0 ; j . k = 0 dan k . i = 0
Dengan demikian, kita peroleh rumus hasil kali skalar dua vektor yaitu :
Contoh:
Penyelesaian:
Penyelesaian:
= 5 + 8 =13
Dari rumus perkalian dua vektor a.b = a b cos maka besar sudut
a.b a .b a .b a .b
cos 1 1 2 2 3 3
a .b a a a . b b 2 b 2
2 2 2 2
1 2 3 1 2 3
uxv=
uxv=
Terdapat pola pada rumus di atas yang berguna untuk diingat. Jika di bentuk
matriks 2 x 3.
Contoh :
Jawab :
uxv=
= (2, -7, 6)
Teorema
a. u . (u x v) = 0 (u x v orthogonal ke u)
b. v . (u x v) = 0 (u x v orthogonal ke v)
c. ll u x v ll2 = ll u ll ll v ll2 – (u . v)2 (identitas lagrange)
Teorema
Jika u, v dan w adalah sebarang vektor di ruang-3 dan k adalah sebarang scalar,
maka :
a. u x v = - (v x u)
b. u x (v + w) = (u x v) + (u x w)
c. (u + v) x w = (u x w) + v x w)
d. k(u x v) = (ku) x v = u x (kv)
e. ux0=0xu
f. uxu=0
Misalkan :
(0, 0, 1)
k
j
i (0, 1, 0) y
(1, 0, 0)
ixj= = (0, 0, 1) = k
Perkalian silang sering disebut juga perkalian vektor antara dua vektor. Perkalian
vektor antara vektor a dan b didefinisikan sebagai vektor yang mempunyai besar
hasil kalinya adalah tegak lurus vektor a dan b serta vektor a , b dan a x b dalam
Perhatikan bahwa :
axb b
axb = a b sin
a
bxa = -(a x b)
bxa
Jika = 00 maka axb = 0
Secara geometri, norm perkalian antara dua vektor merupakan luas bangun segi
empat yang dibentuk oleh kedua vektor tersebut. Sifat ini dapat diturunkan dari
persamaan Lagrange.
axb 2 = a 2 b 2 – (a.b)2
a = a1 i + a2 j + a3 k dan b = b1 i + b2 j + b3 k
i x j = k ; j x k = i dan k x i = j
Maka : axb = ( a1 i + a2 j + a3 k )x ( b1 i + b2 j + b3 k ).
–a3b2) i – (a1b3 –a3b1) j + (a1b2 – a2b1) k . Dan apabila ditulis dalam bentuk
i j k
determinan matriks, maka kita dapatkan rumus sebagai berikut : axb = a1 a2 a3
b1 b2 b3
Contoh :
Penyelesaian :
i j k
pxq = 2 4 3
1 5 2
4 3 2 3 2 4
= i- j+ k
5 2 1 2 1 5
= -22 i + 7 j + 6 k
1. Anton, Howard, Chris Rerres .,Elementery Linear Algebra,John Wiley & Sons,
2005.
2. Kreyzig, Erwin. (2003). Matematika Teknik Lanjutan. Edisi ke-6, Jakarta:
Erlangga
3. Purcell,Edwin J., Kalkulus dan Geometri Analitik II, Erlangga, Jakarta, 2003
4. Yusuf Yahya, D.Suryadi H.S., Agus Sumin, Matematika dasar Untuk
Perguruan Tinggi, Ghalia Indonesia, 2004