Anda di halaman 1dari 71

Pengantar Vektor

Besaran

Skalar Vektor
(Tidak mempunyai arah) (Mempunyai Arah)
Vektor Geometris
• Skalar (Luas, Panjang, Massa, Waktu dan lain - lain),
merupakan suatu besaran yang mempunyai nilai
mutlak tertentu.
• Vektor (Gaya, Percepatan, Berat, Kecepatan dan lain -
lain), merupakan suatu besaran yang mempunyai nilai
mutlak dan arah tertentu.
• Vektor disajikan secara geometris sebagai ruas garis
berarah atau panah dalam ruang berdimensi 2 dan
ruang berdimensi 3.
• Arah panah menentukan arah vektor dan panjang
panah menentukan besarnya vektor.
• Ekor dari panah disebut titik pangkal vektor.

• Ujung panah disebut titik ujung vektor.

• Vektor ditulis dalam huruf kecil tebal (a, k, v, w, dan


x), sedangkan Skalar ditulis dengan huruf kecil miring ( a,
k, v, w, dan x)
• Jika u menyatakan ruas garis berarah dari A ke B, maka
ditulis dengan lambang ū = , panjang vektor u
AB
dinyatakan dengan |u| dan panjang vektor AB dinyatakan
dengan AB
• Vektor - vektor yang panjang dan arahnya sama
disebut ekuivalen, vektor-vektor yang ekuivalen
dipandang sama walaupun mungkin terletak pada
posisi yang berbeda.
• Jika v dan w ekuivalen, kita tuliskan : v = w

A
Vektor AB
Vektor-vektor yang ekuivalen
Jika v dan w adalah dua vektor sebarang,
maka jumlah v dan w adalah vektor yang
ditentukan sebagai berikut :

• Letakkan vektor w sedemikian sehingga titik


pangkalnya bertautan dengan titik ujung v.
• Vektor v + w disajikan oleh panah dari titik
pangkal v ke titik ujung w.

w
v+w=w+v
v
v+w
• Vektor yang panjangnya nol disebut vektor nol
dan dinyatakan dengan 0.
• Jika v adalah sebarang vektor tak nol, maka –v,
negatif dari v, didefinisikan sebagai vektor yang
besarnya sama dengan v, tetapi arahnya
terbalik.

Vektor ini mempunyai


-v sifat :

v + (-v) = 0
Jika v dan w adalah dua vektor sebarang,
maka selisih w dari v didefinisikan sebagai :
v
v-w
v – w = v + (-w)
w

Jika v adalah suatu vektor tak nol dan k


adalah suatu bilangan real tak nol (skalar),
maka hasil kali kv didefinisikan sebagai
vektor yang panjangnya k kali panjang v dan
arahnya sama dengan arah v jika k > 0 dan
berlawanan arah dengan v jika k < 0. Kita
definisikan kv = 0 jika k = 0 atau v = 0
VEKTOR-VEKTOR DALAM
RUANG BERDIMENSI 2
DAN
RUANG BERDIMENSI 3
Vektor-vektor
dalam sistem koordinat

• Vektor - Vektor dalam Ruang


Berdimensi 2 (Bidang)
Koordinat v1 dan v2 dari titik ujung
v disebut komponen v, dan kita
tuliskan : y
v = (v1, v2)
(v1, v2)
v

x
y

v + w =(v1 + w1 , v2 + w2)
w = (w1, w2)

v+w
w

v v = (v1, v2)
x

v - w =(v1 - w1 , v2 - w2)
kv = ( k.v1, k.v2)
CONTOH :
Jika diketahui vektor-vektor berikut ini :
(a) v1 = (3,6) (b) v2 = (-4, -8) (c) v3 = (5,-4)
Hitunglah !
(i) v1+v2 dan v2+v3
(ii) v1-v2 dan v3-v2
(iii) k.v1, k.v2, dan k.v3 jika k = 3
• Vektor - Vektor dalam Ruang
Berdimensi 3 (Ruang)

Z
z
P
Y (v1,v2,v3)
y
X 0 v
y
x
x
Jika vektor P1 P2 mempunyai titik pangkal
P1(x1,y1,z1) dan titik ujung P2(x2,y2,z2), maka
P1 P2 = (x -x , y -y , z -z )
2 1 2 1 2 1

P1 P2  OP2  OP1
Dengan kata lain
CONTOH :
diketahui u=(-3, 1, 2), v = (4, 0, -8), dan carilah,
(a) u - v
(b) 6u + 2v
(c) 5(v - 4u)
Hasil kali Titik dari Vektor

Jika u dan v adalah vektor - vektor dalam ruang


berdimensi 2 atau berdimensi 3 dan  adalah
sudut antara u dan v, maka hasil kali titik atau
hasil kali dalam euclidean u.v, didefinisikan
sebagai :
• u.v = u1.v1+ u2.v2+u3.v3  R3
• u.v = u1.v1+ u2.v2  R2

v12  v 22 v32


• |V|=
Sudut Antar Vektor
• Jika u dan v adalah vektor-vektor tak
nol, maka :
u.v
cos  
u v
CONTOH :
u = (2,-1,1) DAN v = (1,1,2), CARILAH u.v dan
tentukan sudut antara u dan v
Hasil kali titik bisa digunakan untuk
memperoleh informasi mengenai sudut
antara 2 vektor.

• Jika u dan v adalah vektor-vektor tak nol


dan  adalah sudut antara kedua vektor
tersebut, maka :
 lancip jika dan hanya jika u.v>0
 tumpul jika dan hanya jika u.v<0
 =/2 jika dan hanya jika
u.v=0
latihan
1. Tentukanlah hasil perkalian titik
antara dua vektor satuan A = i + 2j
+ 3k dan B = 3i + 2j – k
2. Diketahui 2 buah vektor yaitu
sebagai berikut vektor u = (0, 0, 1)
danvektor v = (0, 2, 2)
• Hitunglah sudut antara vektor u dan
vektor v.
Vektor-Vektor Ortogonal

• Vektor - vektor yang tegak lurus disebut


dengan vektor - vektor ortogonal.
• Dua vektor u dan v ortogonal (tegak lurus) jika
dan hanya jika uv = 0.
• Untuk menunjukkan bahwa u dan v adalah
vektor - vektor yang ortogonal maka kita
tuliskan u  v.
Proyeksi Ortogonal

w a
terlihat bahwa

b
c k b
a b
k 2
c  proy b a b

Karena
a  w c a  b  w  c  b
 w b  c b
 kb  b
k b b

28/05/23 13:49 MA-1223 Aljabar Linear 20


Jadi,
rumus proyeksi diperoleh :
a b
Pr oyb a  2
b
b

Contoh 4 :
Tentukan proyeksi ortogonal
  2
 
vektor u    4 
 3 
 
 1 
 
terhadap vektor v   3 
  4
 

28/05/23 13:49 MA-1223 Aljabar Linear 21


Jawab :
u v
Pr oyv u  2
v
v
  2  1 
   
  4   3 
 3    4   1 
 2    3
 
1  3  (4) 2 
2

  4
 1 
 2  (12)  (12)  
  3 
26   4
 
 1 
 26  
  3 
26  
  4
 1
 
   3
 4 
 
28/05/23 13:49 MA-1223 Aljabar Linear 22
Persamaan Garis dan Bidang R3

Titik A (xA,yA,zA) dan titik B

(xB,yB,zB)
terletak pada satu garis.
Jika titik P (xP,yP,zP) terletak di
tengah titik A dan B,
Jadi persamaan garis yang melalui titik A dan
titik B dituliskan dalam bentuk persamaan
parametrik :
xP = k(xB– xA) + xA
yP = k(yB– yA) + yA

zP = k(zB– zA) + zA

Contoh :
Tentukan persamaan garis yang melalui titik
(2,-1,0) dan (1,-1,1).
Jawab :
Gunakan persamaan garis melalui kedua titik tersebut .

x = k(xB– xA) + xA = k(2 – 1)+2= k + 2

yP = k(yB– yA) + yA = k(– 1–(–1)+(–1) = k – 1

zP = k(zB– zA) + zA = k(0 – 1)+ 0= – k

Perhatikan
Persamaan garis di :ruang 3 dimensi adalah persamaan parametrik.
Variabel A dan B dapat ditukar, yang mem bedakan adalah arah
garisnya
 Persamaan bidang
Bidang merupakan suatu permukaan datar.
Untuk membentuk suatu persamaan garis
dibutuhkan 2 titik, sedangkan untuk membentuk
persamaan bidang dibutuhkan 3 titik atau satu
titik dan vektor normal dari bidang tersebut.
Jika terdapat satu bidang yang melalui titik P
(xP,yP,zP) dan memiliki vektor normal n = (a,b,c),
maka bila ingin mencari persamaan dari bidang
tersebut diperlukan suatu titik sembarang
Q(x,y,z) yang terletak pada bidang tersebut.
Dari definisi bahwa vektor normal tegak
lurus terhadap bidang, maka
QP . n  0

 xP  x   a 
 y  y  . b   0
 P   
 z P  z  c 

ax  by  cz  (axP  byP  czP )  0


ax  by  cz  d  0
Persamaan Umum,
dengan : d  ax  by  cz
P P P
Contoh :
Tentukan persamaan bidang yang melalui titik (1,2,1) dan memiliki
vektor normal (-1,2,3).
Jawab :
Langsung digunakan persamaan umum dengan mensubstitusi vektor
normal :
ax  by  cz  d  0  x  2 y  3z  d  0
Untuk mencari nilai d, dilakukan substitusi titik (1,2,1) ke
persamaan, karena titik tersebut terletak di bidang. Maka :

1  2(2)  3(1)  d  0 d 6

Jadi persamaan bidang yang dicari adalah :

 x  2 y  3z  6  0
Tugas
1. Misalkan u = (1,2,3), v = (2,-3, 1),
dan w=(3,2,-1). Carilah komponen
dari
a. u-w
b. 7v+3w
c. 3(u-7v)
d. -3v-8w
e. 2v-(u+v)
2. Jika u=(1,-2,3), v= (-3,4,2), w=(3,6,3)
Maka : a) u.v
b) v.w
c) u.w
3. Dalam masing-masing bagian carilah ||
proya u||
1) u=(2,-1), a=(3,4) 2)u=(4,-1,7), a=(2,3,-
6)
4. Tentukan persamaan garis yang
melalui titik P1 (2,4,-1) dan P2
(5,0,7)
5. Tentukan persamaan bidang yang
melalui titik (3,-1,7) dan vektor
normal n =(4,2,-5)
RUANG VEKTOR
UMUM

ALJABAR LINIER DAN MATRIK


Ruang Vektor
Definisi. Misalkan V sebarang himpunan benda yang
dua operasinya kita definisikan yakni
penambahan dan perkalian skalar. Penambahan
untuk mengasosiasikan sebuah aturan dengan
stp psg benda u dan v dalam V, yang
mengandung elem u + v kita namakan jumlah u
dan v, dan perkalian skalar untuk
mengasosiasikan baik untuk setiap skalar k
maupun setiap benda u pada V yang
mengandung elemen ku kita namakan perkalian
skalar u oleh k.
Syarat agar V disebut sebagai ruang vektor,
harus memenuhi aksioma-aksioma berikut
ini

1. Jika u dan v adalah objek pada v, maka u + v


berada pada V
2. u + v = v + u
3. u + (w + v) = (u + w) + v
4. Didalam V terdapat objek 0, berupa vektor
nol untuk V, sehingga 0 + u = u + 0 = u, untuk
semua u pada V.
5. Untuk setiap u pada V, terdapat suatu objek
u pada V, Yang disebut sebagai negatif dari
u, sehingga : u + (-u) = (-u) + u = 0
6. Jika k adalah skalar sebarang dan u adalah
objek sebarang pada V, maka ku terdapat
pada V.
7. k (u + v) = ku + kv
8. (k + l) u = ku + lu
9. k(l u) = (kl) u
10. 1 u = u
• Jika vektor u = (1,-1,1,0,1) dan
vektor v = (0,2,2,2,1)
Tentukan norm vektor u dan v dan
jarak euclid antara vektor u dan
vektor v
SUBRUANG
DEFINISI :
SUATU SUB HIMPUNAN W DARI SUATU
RUANG VEKTOR V DISEBUT SUBRUANG
DARI V JIKA W ITU SENDIRI MERUPAKAN
SUATU RUANG VEKTOR DI BAWAH
PENJUMLAHAN DAN PERKALIAN SKALAR
YANG DIDEFINISIKAN PADA V.
TEOREMA

JIKA W ADALAH SUATU HIMPUNAN YANG


TERDIRI DARI SATU ATAU LEBIH VEKTOR DARI
SUATU RUANG VEKTOR V, MAKA W ADALAH
SUATU SUBRUANG DARI V, JIkA DAN HANYA
JIKA SYARAT BERIKUT TERPENUHI,
a) JIKA u DAN v ADALAH VEKTOR – VEKTOR PADA
W, MAKA u + v BERADA PADA W.
b) JIKA k ADALAH SKALAR SEBARANG DAN u
ADALAH VEKTOR SEBARANG PADA W, MAKA ku
BERADA PADA W.
KOMBINASI LINIER
DEFINISI :
SUATU VEKTOR w DISEBUT SUATU
KOMBNASI LINIER DARI VEKTOR –
VEKTOR v1, v2, …, vr JIKA DAPAT
DINYATAKAN DALAM BENTUK
w = k1v1 + k2v2+…+ krvr
DIMANA k1, k2,…, kr ADALAH
SKALAR.
Tinjaulah vektor-vektor u = (1,2,-1)
dan v (6,4,2) di ruang 3. perlihatkan
bahwa w =(9,2,7) adalah kombinasi
linier u dan v serta w’ =(4,-1,8)
bukan kombinasi liner u dan v.
• Contoh
Tunjukkan bahwa v =(3,9,-4,-2)
merupakan kombinasi linier
u1= (1,-2,0,3), u2 = (2,3,0,-1) dan
u3= (2,-1,2,1)
• Bila v merupakan kombinasi linier dari u1, u2,
dan u3
maka dapat ditentukan x, y dan z sehingga:
v = xu1 + yu2 + zu3
(3,9,-4,-2) = x(1,-2,0,3)+ y(2,3,0,-1) +
z (2,-1,2,1)
(3,9,-4,-2) = (1x,-2x, 0x, 3x)+ (2y,3y,0y,-1y) +
(2 z,-1z,2z,1z)
• Penyelesaian:
x =1, y = 3 dan z = -2
Jadi v = u1 + 3u2 – 2u3
Jika sistem persamaan di atas tidak
memiliki penyelesaian maka v tidak
dapat dinyatakan sebagai kombinasi
linier dari u1, u2, dan u3
• Diketahui V ruang vektor dan S = { s 1, s
2 ,…, s n }
s 1, s 2 ,…, s n ∈ V
• S dikatakan membangun/merentang V
bila untuk setiap sembarang vektor di V,
merupakan kombinasi linier dari vektor-
vektor di S ,yaitu :
v = k1 s1 + k2 s2+…+ knsn
k1,k2,…,kn adalah skalar
• Contoh
• Apakah u = ( 1,2,3 ) , v = ( 2,4,6 )
dan w = ( 3,4,7 ) membangun R3
• Kebebasan Linier
Vektor – vektor di S dikatakan bebas linier
(linearly independent) jika persamaan
0 = k1 s 1 +k2 s 2+…+ kn sn hanya memiliki
penyelesaian k1= k2 =…= kn = 0
jika ada penyelesaian lain untuk nilaik1,k2,…,kn
selain 0 maka dikatakan vektor –vektor di S
bergantung linier (linearly dependent)
• Contoh
• Diketahui u = ( 1,2 ) , v = ( 2,2 ) , w
= ( 1,3 )
a. Apakah u , v dan w membangun
R2 ?
b. Apakah u , v dan w bebas linier ?
BASIS

DEFINISI :
JIKA V ADALAH SUATU RUANG VEKTOR
SEBARANG DAN S ={v1, v2,…, vr}
ADALAH SUATU HIMPUNAN VEKTOR –
VEKTOR PADA V, MAKA S DISEBUT
BASIS UNTUK V JIKA DUA SYARAT
BERIKUT TERPENUHI :
a) S BEBAS LINIER
b) S MERENTANG V
DIMENSI
DEFINISI :
DIMENSI DARI RUANG VEKTOR V YANG
BERDIMENSI TEHINGGA, DINOTASIKAN
DENGAN dim(V) , DIDEFINISIKAN
SEBAGAI BANYAKNYA VEKTOR – VEKTOR
PADA SUATU BASIS UNTUK V. SELAIN
ITU, KITA MENDEFINISIKAN RUANG
VEKTOR NOL SEBAGAI BERDIMENSI NOL.
• Basis
Jika V ruang vektor dengan A = {v1, v2, v3,
…. ,vn} A dapat disebut basis, tetapi syaratnya
adalah :
– A itu termasuk bebas linear
– A itu membangun V
latihan bebas linear
• Bebas = tidak berkelipatan, atau tidak ada
vektor 0 contoh sederhana
• A={1, 0, 3} B = {4, 5, 6} << bebas
linear, krn gak berkelipatan
• X={3, 4, 1} Y={6, 8, 2} << bergantung
linear, krn berkelipatan X=2Y
• Apakah vektor dibawah ini termasuk basis R3
• X={1,4,5}  Y={3,5,2} Z= {4,8,7}  << berarti ini
termasuk basis R3
• Z={0,0,0} A={4,1,2} B={5,5,5} << bukan basis
karena bergantung linear
• Dimensi
kalau dimensi kita liat yang bergantung linear(atau
bebas linier) . Langsung contoh Tentukan basis dan
dimensi dari vektor berikut ini :
• U={1,2,3} V={4,9,2} W={4,4,4} << dimensinya ada 3
(kan ketiganya bebas linear) jadi basisnya {U,V,W}
• V={2,4,6}  W={4,8,12} X={2,1,2} << dimensinya ada 2
(kan yang V sama W itu bergantung linear ) basisnya
{V,X} atau {W,X}
• A={2,1,1} B={4,2,2} C={6,3,3} << dimensinya ada
1(semuanya kan bergantung linear ) basisnya ya
{A}atau {B} atau {C}
RUANG BARIS,RUANG
KOLOM DAN RUANG NUL
MISALKAN
 a11 a12 ... a1n 
a a 22 ... a 2 n 

21
Amxn
 ... ... ... ... 
 
a m1 am2 ... a mn 

r1 = [a11, a12,…, a1n]


 a11   a12   a1n 
r2 = [a21, a22,…, a2n]  a 21  a  a 
c1  , c 2   22 , ... , c n   2 n 
…………………..  ...   ...   ... 
     
 a m1   a m2   a mn 
r = [a , a ,…, a ]
n m1 m2 mn
DEFINISI
Untuk suatu matrik A m x n dan
vektor
r1 , r2, …, rm pada Rn Yang dibentuk
dari baris – baris A disebut sebagai
VEKTOR BARIS dari A dan vektor -
vektor c1 , c2, …, cn pada Rm yang
dibentuk dari kolom – kolom A disebut
sebagai VEKTOR KOLOM dari A.
DEFINISI
• Jika A adalah suatu matrik m x n.
Ruang solusi dari sistem
persamaan yang homogen Ax = 0,
yang merupakan subruang dari Rn,
disebut RUANG NUL dari A
RUANG
VEKTOR
EUCLIDEAN

ALJABAR LINIER DAN MATRIK


VEKTOR PADA RUANG
BERDIMENSI N
DEFINISI :
JIKA n ADALAH SUATU BIL. BULAT
POSITIF, MAKA TUPEL N BERURUTAN
ADALAH SUATU URUTAN DARI n
BILANGAN RIIL (a1, a2, …, an).
HIMPUNAN SEMUA TUPEL n BERURUTAN
DISEBUT RUANG BERDIMENSI n ( n-
SPACE) DAN DINYATAKAN SEBAGAI Rn.
DEFINISI :
DUA VEKTOR u = (u1, u2,…,un) DAN
v = (v1, v2,…,vn) PADA Rn DISEBUT
SAMA JIKA
u1 = v1 , u2 = v2, u3 = v3
JUMLAH KEDUA VEKTOR u DAN v
u + v =(u1+v1 , u2+v2, u3+ v3 )
SIFAT – SIFAT OPERASI
VEKTOR PADA R n

JIKA U , V, DAN W ADALAH VEKTOR –


VEKTOR DALAM Rn DAN K, L ADALAH SUATU
SKALAR, MAKA :
a. U + V = V + U
b. U + (V + W) = ( U + V ) + W
c. U + 0 = 0 + U = U
d. U + ( - U) = 0
e. K ( LU) = (KL) U
f. K ( U + V ) = K U + K V
g. ( K + L) U = KU + LU
h. 1 U = U
DEFINISI :
JIKA U DAN V ADALAH VEKTOR –
VEKTOR SEBARANG PADA Rn , MAKA
HASIL KALI DALAM EUCLIDEAN U . V
DIDEFINISIKAN SEBAGAI
U . V = u1v1 + u2v2 + u3v3

HASIL KALI DALAM EUCLIDEAN PADA


RUANG BERDIMENSI n MERUPAKAN
RUANG BERDIMENSI n EUCLIDEAN.
NORMA DAN JARAK PADA RUANG
BERDIMENSI n EUCLIDEAN

NORMA EUCLIDEAN DARI SUATU VEKTOR u


DALAM Rn DIDEFINISIKAN :
2 2 2
u  u  u  ...  u
1 2 n

JARAK EUCLIDEAN ANTARA TITIK u DAN v


PADA Rn DIDEFINISIKAN SEBAGAI BERIKUT

d (u, v)  u  v  (u1  v1 ) 2  (u 2  v2 ) 2  ...  (u n  vn ) 2


KETAKSAMAAN
CAUCHY-SCHWARZ PADA Rn

Jika u dan v adalah vektor pada Rn


, maka
| u . v |  ||u|| ||v||
TEOREMA PHYTAGORAS
PADA Rn
JIKA u DAN v ADALAH VEKTOR –
VEKTOR ORTOGONAL PADA Rn
DENGAN HASIL KALI DALAM
EUCLIDEAN, MAKA

|| u + v ||2 = ||u||2 + ||v||2


NOTASI ALTERNATIF UNTUK
VEKTOR PADA Rn
MISALKAN u ADALAH VEKTOR PADA Rn,
MAKA NOTASI MATRIK VEKTOR u
ADALAH
 u1 
u 
u  2
atau u  u1 u 2 ... u n 
 ... 
 
u n 
RUMUS MATRIK
UNTUK HASIL KALI TITIK
MISALKAN u DAN v ADALAH VEKTOR DALAM
Rn  u1   v1 
u  v 
u   2 
dan v   2 

 ...   ... 
   
u n  v n 
maka
u . v  vT u

Anda mungkin juga menyukai