VEKTOR
2.1 Vektor dan Skalar
Vektor adalah suatu besaran yang mempunyai besar dan arah. Contohnya;
gaya, kecepatan, percepatan, berat, dan lain-lain. Vektor dapat digambarkan sebagai
ruas garis terarah AB , titik asal A disebut titik awal (initial point) dan titik ujung B
disebut titik ujung (terminal point), panjangnya disebut panjang vektor itu,
sedangkan arahnya disebut arah vektor tersebut (Gambar 3.1). Vektor dilambangkan
dengan huruf kecil yang dicetak tebal, seperti misalnya a, b, p, dan panjang vektor a
dengan a . Paniang sebuah vektor disebut juga norma Euklidus.
Skalar adalah besaran yang hanya mempunyai besar saja. Contohnya; laju,
jarak, suhu, massa dan lain-lain.
2.2 Aljabar Vektor
Beberapa definisi pada aljabar vektor;
1. Dua vektor a dan b dikatakan sama jika panjang dan arah kedua vektor sama
ditulis a = b, seperti pada Gambar 5.2 berikut.
b
Gambar 2.3. Dua Vektor Berlawanan.
21
3. Penjumlahan atau Resultant dari dua vektor atau lebih dapat dilakukan dengan
cara segitiga dan parallelogram seperti pada Gambar 2.4.
Aturan Segitga
a a b a
c =a+b
b c=a+b b
Aturan Parallelogram
b b c
d
a d
a e=a+b+c+d
22
seperti pada Gambar 3.5. Vektor a1i, a 2 j , dan a3 k disebut komponen vektor dan
Jika penjumlahan atau resultan dari a1i, a 2 j , dan a3 k adalah vektor a, maka
a = a1i a 2 j a3 k (2.1)
dengan panjang vektor a adalah
2 2 2
a a1 a 2 a3 (2.2)
dengan panjang r = r x 2 y 2 z 2 .
z
(a1 , a 2 , a3 )
O a3 k y
a1i
x a2 j
Gambar 2.5. Sistem Koordinat Dimensi Tiga.
Jika v (v1 , v2 , v3 ) adalah vector yang menghubungkan vector awal P( x1 , y1 , z1 ) dan
PQ v ( x2 x1 ), ( y2 y1 ), ( z 2 z1 )
dan panjang vektornya adalah
2 2 2
PQ v v1 v2 v3 ( x2 x1 ) 2 ( y 2 y1 ) 2 ( z 2 z1 ) 2 (2.4)
23
Gambar 2.6. Vektor PQ dalam Posisi Standar.
Contoh 1. Tentukan panjang vektor a dengan titik awal P:(4,1,3) dan titik ujung
Q:(1,4,-2).
Penyelesaian. Vektor a mempunyai komponen a1 4 1 3 , a 2 1 4 3,
3 2 (3) 2 5 2 43 .
24
v
2. Persamaan v v menyatakan v sebagai panjang vektor kali arahnya.
v
Contoh 2. Tentukan vektor unit u pada arah vektor dari P1 (1, 0, 1) ke P2 (3, 2, 0) .
Penyelesaian.
Vektor P1 P2 (3 1)i (2 0) j (0 1)k 2i 2 j k
P1 P2 2 2 2 2 (1) 2 9 3
P1 P2 2i 2 j k 2 2 1
u i j k.
P1 P2 3 3 3 3
25
dalam hal ini (0 ) ialah sudut antara a dan b (dihitung bila kedua vektor itu
mempunyai titik awal yang sama), seperti pada Gambar 2.8. Nilai a.b adalah skalar
(bilangan nyata).
Misalkan a ( a1 , a 2 , a 3 ) dan b ( b1 , b2 , b3 ) , maka
1. a.b = b.a
2. a.(b + c) = a.b + a.c
3. m(a.b) = ma.b = a.mb = (a.b) m , m adalah skalar
4. i.i = j.j = k.k = 1, i.j =j.k = k.i = 0.
5. Jika a = a1i a 2 j a3 k dan b = b1i b2 j b3 k , maka
6. Jika a.b = 0, a dan b bukan null vektor maka a dan b saling tegak lurus.
a
a a
b b b
a.b 0 a.b = 0 a.b 0
Gambar 2.8. Sudut Antara Dua Vektor dan Nilai Kali Dot.
6. Jika u dan v adalah vector yang tidak nol, maka proyeksi vector u pada v adalah
u .v
projv u 2 v
v
u .v v
u cos v
v v v
7. Dua vektor u dan v saling tegak lurus jika u v 0.
26
8. Usaha W yang dilakukan oleh gaya F untuk memindahkan suatu benda
D PQ adalah W F D
arah vektor w saling tegak lurus bidang uv dan vektor u, v, dan w membentuk sistem
tangan kanan atau membuka (menutup) baut (Gambar 3.9). Jika u paralel dengan v
maka sin 0 , sehingga u v 0 .
i j k
a b a1 a2 a3
b1 b2 b3
27
6. Nilai a b menyatakan luas daerah jajaran genjang yang dibentuk oleh
jika n adalah vektor unit sepanjang sumbu baut dalam arah torsi, maka
vektor torsi r F = ( r F sin )n.
Sifat-sifat
(u v) w u (v w)
u (v w) v.( w u ) w (u v).
Jika u = u1i u2 j u3 k , v = v1i v2 j v3 k , dan w = w1i w2 j w3 k maka
28
u1 u2 u3
u (v w) v.( w u ) w (u v) v1 v2 v3 . (2.7)
w1 w2 w3
Karena penukaran dua baris mengubah tanda determinan, maka diperoleh
u (v w) v (u w
u (v w) v ( w u ) w (u v)
Perkalian u (v w) disebut perkalian triple scalar (scalar triple product), sedangkan
perkalian u (v w) disebut perkalian triple vector.
Nilai mutlak hasil kali triple u (v w) ) adalah volume paralelepipedum P dengan
u, v, dan w sebagai rusuk yang berdekatan. Paralelepipedum adalah sebuah bangun
dengan tiga pasang sisi yang sejajar (Gambar 3.10).
Dari persamaan (4) dapat ditulis
u (v w) u v w cos (2.8)
dengan adalah sudut antara u dan vektor hasil kali v w . Dalam hal ini bxc
adalah luas alas P, sedangkan tinggi P yaitu h, sama dengan nilai mutlak dari
u cos .
Gambar 3.12. Garis pada Ruang Gambar 3.13. Jarak Titik ke Garis
Jarak dari suatu titik S ke garis yang melewati titik P sejajar vektor v seperti
pada Gambar 3.12 adalah
PS v
d (2.11)
v
Bidang dalam Ruang
Persamaan bidang M yang melewati titik P0 ( x0 , y0 , z 0 ) dan persamaan
normal n Ai Bj Ck seperti Gambar 3.13 mempunyai ketentuan sebagai berikut
1. Persamaan vektor n P0 P 0
2. Persamaan komponen A( x x0 ) B( y y0 ) C ( z z 0 ) 0
3. Bentuk sederhana persamaan bidang Ax By Cz D dengan
D Ax0 By0 Cz 0
Jarak titik ke bidang. Jika P titik pada bidang dengan normal n, maka jarak
titik S ke bidang adalah panjang proyeksi PS pada n, yaitu
n
d PS (2.12)
n
30
dengan n Ai Bj Ck adalah normal pada bidang.
Misalkan vektor n1 dan n 2 adalah normal dari perpotongan dua bidang, maka
sudut antara vektor normal adalah sama dengan sudut antara dua bidang yang
ditunjukkan oleh
n1 n 2
cos
n1 n 2
dengan ketentuan
Tegaklurus jika n1 n 2 0
Sejajar jika n1 merupakan perkalian scalar dari n2 atau n1 kn2
Jarak antara suatu bidang dan suatu titik Q (tidak terletak pada bidang) adalah
PQ n
D proj n PQ
n
dengan P adalah titik dalam bidang dan n adalah normal terhadap bidang. Sehingga
jarak antara titik Q( x 0 , y 0 , z 0 ) dan bidang ax by cz d 0 adalah
ax0 by 0 cz 0
D .
a2 b2 c2
Jarak antara titik Q dan suatu garis dalam ruang adalah
PQ u
D
u
dengan u adalah arah vektor untuk garis dan P adalah suatu titik pada garis.
2.10 Contoh Soal dan Penyelesaian.
Contoh 1. Tentukan hasil kali dalam dan panjang a = [1,2,0] dan b = [3,-2,1]
maupun sudut antara kedua vektor.
Penyelesaian. a.b = 1.3 + 2.(-2) + 0.1 = -1, a a.a 5 , b b.b 14 , sudut
a.b
kedua vektor adalah arc cos arc cos( 0,11952) 96.865 0 .
ab
31
Contoh 2. Tentukan besarnya sudut antara resultan r dari gaya-gaya a = [3,2,0] dan b
= [-1,4,0] dengan sumbu-x.
Penyelesaian. resultan r = a + b = [2,6,0], dan
r.i 2
arc cos arc cos arc cos 2.31623 1.24905 71.565 0 .
ri 40
Catatan vektor i [1,0,0] , vektor j [0,1,0] , vektor k [0,0,1].
Contoh 4. Tentukan besarnya gaya pada tali seperti pada Gambar 3.14, agar dapat
menahan mobil seberat 5000 N dalam kesetimbangan jika tanjakannya bersudut 25 0
dengan horizontal.
Penyelesaian. Dengan mengambil koordinat seperti di dalam gambar, berat mobil w
= [0,5000] dan suatu vektor dalam arah tali adalah b = [-1,tan 25 0 ] = [-1, 0.46631],
maka besarnya gaya yang bekerja tali adalah
w.b 2331.5
p w cos 2113.1 N.
b 1.2174
w.b
Catatan p w cos adalah komponen w dalam arah b atau proyeksi w dalam
b
arah b.
b
w
32
m rxp . Vektor m rxp disebut vektor momen atau momen vektor p disekitar Q,
dan arahnya searah dengan sumbu rotasi di sekitar Q yang cendrung dihasilkan oleh
p.
L
Q p
r
d A
Contoh 6. Misalkan a = [4,0,-1] dan b = [-2,1,3], tentukan hasil kali kedua vektor.
Penyelesaian.
i j k
axb = 4 0 1 = i 10 j 4k [1,10,4] .
2 1 3
Contoh 7. Tentukan momen gaya p di dalam Gambar 3.16 disekitar pusat roda,
dengan jari-jari 1.5 m.
Penyelesaian. Dengan menggunakan koordinat seperti Gambar 3.16, diperoleh
p = [1000 cos 30 0 , 1000 sin 30 0 ,0 ] = [ 866, 500, 0]. r = [0,-1.5,0],
sehingga
i j k
0 1.5
m r p = 0 1.5 0 = 0i 0 j k [0,0,1299]
866 500
866 500 0
Vektor momen ini normal (tegak lurus) pada bidang roda; oleh karena itu momen
berarah sama dengan sumbu rotasi di sekitar pusat roda, yang cendrung di hasilkan
oleh gaya tersebut.
y p = 1000 N
30 0 x
1
33
i j k
bc 2 2 8 = 26i 10 j 4k .
1 1 9
Ini menghasilkan representasi 26 x 10 y 4 z k , dengan k = -26.1 –10.2 + 4.3 =
-34, karena bidang itu harus melalui titik A. Menentukan nilai k dapat juga dilakukan
dengan mensubstitusikan titik B, atau titik C. Pembagian dengan –2 menghasilkan
13x + 5y –2z = 17.
Contoh 9. Tentukan luas jajaran genjang dengan titik-titik sudut A, B, C seperti pada
contoh 7 dan titik D; [-2,3,-14].
Penyelesaian. Luas jajaran genjang didapat dengan menggunakan rumus
bxc (26) 2 (10) 2 4 2 792 28.14.
Contoh 10. Tentukan volume tetrahedron oleh tiga vektor rusuk a = [2,0,3], b =
[0,6,2], dan c = [3,3,0].
Penyelesaian. Volume yang terjadi adalah nilai mutlak rumus
2 0 3
6 2 0 2 0 6
a.(bxc) 0 6 2 2 0 3 12 54 66 66 .
3 0 3 0 3 3
3 3 0
Contoh 12. Tentukan persamaan parametric dan simetris suatu garis L yang melewati
titik 1, 2, 4 dan sejajar vektor u 2 , 3, 4 .
Penyelesaian.
Misalkan x1 1, y1 2 , z1 4 dan a 2 , b 3, c 4, maka persamaan
parametriknya adalah x 1 2t , y 2 3t , z 4 4t dan persamaan simetrisnya
x 1 y 2 z 4
berbentuk .
2 3 4
Contoh 13. Tentukan persamaan parametric suatu garis L yang melewati titik
1, 2, 4 dan 2, 3, 4.
Penyelesaian. Misalkan P 1, 2 , 4 dan Q 2 , 3, 4 , maka arah vektor dari garis L
yang melewati titik P dan Q adalah
34
v PQ ( 2 1 ), ( 3 ( 2 ), ( 4 4 ) 1, 5, 0 a , b , c .
Untuk a 1, b 5, c 0 dan titik P 1, 2 , 4 diperoleh persamaan parametric
berbentuk x 1 t , y 2 5t , z 4.
Contoh 14. Tentukan bentuk umum persamaan bidang yamg melewati titik
2,1,1, 0, 4,1, dan 2,1, 4.
Penyelesaian. Karena dalam hal ini, tidak diketahui persamaan normal, maka harus
ditentukan persamaan normal. Misalkan bentuk komponen u dan v adalah
u ( 0 2 ), ( 4 1 ), ( 1 1 ) 2 , 3, 0.
v ( 2 2 ), ( 1 1 ), ( 4 1 ) 4, 0 , 3.
maka normal berbentuk
i j k
n u v 2 3 0 9i 6 j 12k a , b , c .
4 0 3
Dengan menggunakan n dan titik x1 , y1 , z1 2 ,1,1 diperoleh persamaan umum
bidang
a x x1 b y y1 c z z1 0
9 x 2 6 y 1 12 z 1 0
atau 3x 2 y 4 z 12 0.
35
Contoh 17. Tentukan jarak antara dua bidang sejajar 3x y 2 z 6 0 dan
6 x 2 y 4 z 4 0.
Penyelesaian. Pilih sebuah titik pada bidang pertama, misalkan x 0 y 0 , z 0 2 , 0 , 0
sedangkan pada bidang kedua diperoleh a 6, b 2 , c 4 , d 4 maka
ax 0 by 0 cz 0 2( 6 ) ( 2 )( 0 ) ( 4 )( 0 ) 4 16 8
D .
2
a b c 2 2 2 2
6 ( 2 ) 4 2 56 14
Contoh 18. Tentukan jarak antara titik Q 3, 1, 4 dan garis dengan persamaan
x 2 3t , y 2t , z 1 4t .
Penyelesaian. Diketahui bahwa arah vektor dari garis adalah u 3, 2, 4. Tentukan
sebuah titik pada garis, misalkan t 0 dan diperoleh P 2, 0 ,1, sehingga
PQ 3 ( 2 ), 1 0 , 4 1 5, 1, 3
dan
i j k
PQ u 5 1 3 2i 11 j 7 k 2 , 11, 7 .
3 2 4
Akhirnya diperoleh jarak
PQ u
174
D 6.
u 29
36
SOAL-SOAL LATIHAN
37
17. Tentukan persamaan bidang yang melewati titik 2 , 2,1 dan 1,1, 1 dan
tegak lurus bidang 2 x 3 y z 3. kunci 7 x y 11z 5 .
18. Tentukan persamaan bidang yang melewati titik 1, 2 , 1 dan 2 ,5, 6 dan
sejajar sumbu-x. kunci y z 1.
19. Tentukan persamaan parameter, persamaan simetris dan arah bilangan
(direction numbers) dari ketentuan berikut:
a. titik (0, 0, 0) sejajar dengan v1, 2 , 3 b. titik (-2, 0, 3) sejajar
v 2i 4 j 2k c. titik (1 , 0, 1) sejajar x 3 3t , y 5 2t , z 7 t .
kunci a. persamaan parameter x t , y 2t , z 3t , persamaan simetris
y z
x , bilangan arah 1,2 ,3. b. persamaan parameter
2 3
x2 y z 3
x 2 2t , y 4t , z 3 2t , persamaan simetris , bilangan
2 4 2
arah 2 ,4,3. c. persamaan parameter x 5 17t , y 3 11t , z 2 9t
x5 y3 z 2
persamaan simetris , bilangan arah 17 ,11,9.
17 11 9
20. Tentukan titik potong dan sudut antara kedua garis berikut:
a. x 4t 2 , y 3, z t 1 dan x 2s 2 , y 2s 3, z s 1.
x y2 x 1 z3
b. z 1, dan y2 .
2 1 4 3
7 17
kunci a. 2 ,3,1. cos . b. tidak berpotongan.
51
21. Tentukan persamaan bidang dari ketentuan berikut:
a. bidang melewati titik 0 ,0 ,0, 1,2,3, dan 2 ,3,3.
b. bidang melewati titik 1,2 ,3, 3,2 ,1, dan 1,2,2.
c. bidang melewati titik 1,2 ,3 dan parallel dengan bidang-xy.
kunci a. 3x 9 y 7 z 0. b. 4 x 3 y 4 z 10. c. z 3
x 1
22. Tentukan persamaan bidang yang memuat y 4 z dan
2
x 2 y 1 z 2
. kunci x y z 5
3 4 1
23. Tentukan persamaan bidang melewati titik 2 ,2 ,1 dan 1,1,1 dan tegak
lurus bidang 2 x 3 y 2 3. kunci 7 x y 11z 5.
24. Tentukan persamaan bidang melewati titik ,1 2 ,1 dan 2 ,5,6 dan sejajar
sumbu-x. kunci y z 1.
25. Tentukan jarak antara dua bidang x 3 y 4 z 10 dan x 3 y 4 z 6. kunci
2 26
.
13
38