, atau v
Secara geometris untuk ruang R2 , suatu vektor dinyatakan sebagai penggal garis yang
bertanda panah di ujungnya (garis berarah). Panjang penggal garis menyatakan besarnya dan
arah panah menunjukkan vektor. Misalnya suatu vektor v pada bidang kartesian, berasal dari
titik asal (0,0) ke titik P (x,y), lihat pada gambar :
||v|| =
|
x
x2 + y 2
x/y.
Dalam bentuk pasangan berurutan, vektor v dinyatakan dengan (x,y) atau sering
sekali tanpa tanda koma (x y). Dalam bentuk penjumlahan vektor satuan searah sumbuh x
dan sumbu y, x i + y j. Disini keduanya akan digunakan untuk membiasakan pemakaian
notasi vektor. Contohnya, v = (3,5) = 3i + 5j berarti suatu vektor yang terletak di bidang yang
mempunyai komponen pada sumbu x adalah 3 dan komponen sumbu y adalah 5.
Definisi 1
Vektor v adaah suatu pasangan berurutan beberapa skalar / unsur (bilangan rill) yang
disebut sebagai komponen vektor, dan dinyatakan dalam bentuk
v = x1e1 + x2e2 + . . . + xnen = ( x1 x2 . . . xn )
dengan x1 adalah komponen-komponen vektor dan e1 adalah vekto-vektor satuan untuk i =
1,2, . . . , n.
Untuk vektor dalam ruang tiga dimensi, sebuah vektor v
kombinasi linier antara tiga vektor satuan searah sumbuh-sumbu kartesian positif, yaitu i
untuk sumbu x, j untuk sumbu y, dan k untuk sumbu z. Jadi sebuah vektor v = a i + b j + c k
dengan a, b, c adalah skalar. Juga dapat dinyatakan dalam bentuk (a, b, c) atau cukup (a b c).
Panjang vektor v dinyatakan dengan ||v|| =
a2 +b2 +c 2
v dinyatakan dengan
|v|
v
e=
Contoh
Diketahui vektor v = 4 i + 8 j - 4 k, hitunglah panjang vektor dan vektor satuan untuk v
4 2+ 824 2
64 = 8
4 i+ 8 j4 k 4
4
= i+1 j k
8
8
8
v
e=
Definisi 2
jika v = a1 i + a2 j + a3 k dan w = b1 i + b2 j + b3 k maka penjumlahan vektor v dan w
dinyatakan
v + w = (a1 + b1) i + (a2 + b2) j + (a3 + b3) k
Jika k adalah sembarang skalar, maka perkalian skalar k dengan vektor v = a1 i + a2 j + a3 k
dinyatakan oleh
k v = k (a1 i + a2 j + a3 k) = ka1 i + ka2 j + ka3 k
Contoh
Diketahui vektor v = 2 i + 4 j 3 k dan w = 8 i 4 j + 2 k. Hitunglah vektor 6 v + 2 w
Perkalian skalar 6 v dan 2 w adalah
6 v = 6 x 2 i + 6 x 4 j + 6 x ( 6) x 3 k = 12 i + 24 j - 18 k
2 w = 2 x 8 i + 2 x (4) j + 2 x 2 k = 16 i - 8 j + 4 k
Maka penjumlahan vektor 6 v + 2 w
6 v + 2 w = (12 i + 24 j - 18 k) + (16 i - 8 j + 4 k)
= 28 i + 16 j 14 k
Definisi 3
Perkalian dalam antara dua vektor v = a1 i + a2 j + a3 k dan w = b1 i + b2 j + b3 k
dinyatakan sebagai perkalian titik yang berbentuk
v . w = a1 . b1 + a2 . b2 + a3 . b3
Jika panjang vektor v, panjang vektor w dan sudut antara kedua vektor diketahui, maka
perkalian titiknya dinyatakan
v . w = ||v|| . ||w|| cos
Contoh
1. Diketahui v = 3 i - 2 j + 4 k dan w = 6 i + 4 j 2 k. Tentukan perkalian titiknya.
Tentukan besar sudut antara vektor v dan w.
Menurut definisi 3 v . w = 3 x 6 + (-2) x 4 + 4 x (-2) = 18 8 + 8 = 18
Panjang v adalah ||v|| = 29 dan panjang w adalah ||w|| = 56
Maka v . w = ||v|| ||w|| cos atau
cos
maka
v .w
18
9
=
=
vw 29 56 406
cos
9
( 406
)
2. Diketahui u = 2 i + 6 j 4 k , v = -i 2 j k dan w = 2 i - j + 4 k
Buktikan bahwa u tegak lurus pada v w
Cara 1
u = 2 i + 6 j 4 k maka ||u|| =
56
v w = - 3 i j - 3 k maka || v w || =
19
u . ( v w ) = - 6 6 + 12 = 0 = || u || . || v w || cos
maka cos
u.(vw)=u.vu.w
u . v = - 2 12 4 = - 18
u . w = - 4 6 8 = - 18
karena u . v = u . w dan v 0 ( u bukan vektor nol ) maka sudut antara u dan v w adalah
sudut siku siku.
Cara 2
Apabila u dan v dua vektor yang tidak sejajar di ruang dimensi tiga, maka melalui kedua
vektor tersebut dapat di buat bidang dan ada vektor w yang tegak lurus pada bidang tersebut
u
vektor w tegak lurus terhadap bidang
Vektor w dapat dibentuk dari vektor u dan v dan dinotasikan sebagai w = u x v. Jika u dan v
mempunyai arah yang sama atau berlawanan atau salah satu diantaranya adalah vektor nol,
maka w = u x v = 0. Selanjutnya, u x v adalah vektor yang panjangnya sama dengan luas
jajaran genjang dengan u dan v sebagai sisi sisi yang berdekatan. Arah vektor u x v tegak
lurus pada u dan v , sedemikian rupa sehingga u, v dan u x v membentuk sistem tangan
kanan seperti pada gambar berikut
uxv
u
Perkalian vektor u x v dengan sistem tangan kanan
Jajaran genjang dengan u dan v sebagai sisi-sisi yang berdekatan mempunyai luas || v x w || =
|| v || || w || sin
maka arah vektor y haruslah berlawanan dengan w agar u, v, dan v x u membentuk sistem
tangan kanan, lihat gambar berikut
u
vxu
F
Perkalian vektor v x u dengan sistem tangan kanan
Perkalian vektor ini disebut dengan perkalian silang, sifat sifat perkalian silang jika v, u, w
adalah tiga vektor dalam ruang yang sama dan k adalah sembarang konstanta, maka
1. Anti komunitatif, v x u = - ( u x v )
2. Tidak asosiatif, v x ( u x w ) ( v x u ) x w
3. ( k u ) x v = k ( u x v ) = u x ( k v )
Dari sifat sifat tersebut, bila i, j, k adalah vektor satuan searah sumbu x dan sumbu y dan
sumbu z yang positif, maka
ixi=jxj=kxk=0
ixj=k
j x k = -i
kxi=j
Teorema
Jika vektor u = u1 i + u2 j + u3 k dan v = v1 i + v2 j + v3 k adalah dua vektor di Ruang
dimensi tiga, maka perkalian silang u x v dinyatakan dalam bentuk
u x v = (u2v3 u3v2) i + (u3v1 u1v3) j + (u1v2 u2v1) k
Contoh
1. Hitunglah perkalian silang u x v jika u = 4 i + 2j - 2 k dan v = 3 i + j +3 k.
Jawab :
u x v = (u2v3 u3v2) i + (u3v1 u1v3) j + (u1v2 u2v1) k
= ( 2 . 3 - (2) . 1 ) i + ((-2) . 3 4 . 3) j + ( 4 . 1 2 . 3 ) k
= 8 i 16 j 2 k
2. Hitunglah luas segitiga ABC dengan A (-2, 1, 3), B (1, -1, 1) dan C (3,-2,4).
Misalkan segitiga itu dapat diperlihatkan pada gambar berikut dan dibuat dua vektor
yang berpotongan di titik A.
Vektor AC = (5 -3 1 ) = 5 i 3 j + k,
AB
= ( 3 -2 -2 ) = 3 i 2 j 2 k,
B
Segitiga ABC dari jajaran genjang
ABCD
Luas ABC =
1
2
1
2
1
2
|| ( 5 i 3 j + k ) x ( 3 i 2 j 2 k ) ||
1
2
|| ( 6 + 2 ) i + ( 3 + 10 ) j + ( - 10 + 9 ) k ||
1
2
64+169+1
1
2
234
= luas ABCD
AC x
AB