Anda di halaman 1dari 4

Berbeda dengan peta yang memiliki proyeksi ortogonal, maka foto udara dibuat dengan proyeksi sentral

sehingga dapat menimbulkan kesalahan yang berupa distorsi dan ”displacement”. Distorsi adalah
pergeseran letak suatu obyek pada foto udara yang menyebabkan perubahan karakteristik perspektif
obyek,

Distorsi (distortions) : suatu perubahan kedudukan suatu gambar pada suatu foto yang mengubah
ciri-ciri perspektif gambar. diakibat perubahan lokasi foto yang mengubah sifat dasar dari foto.
Pergeseran (displacement) : Suatu perubahan kedudukan suatu gambar pada suatu foto yang tidak
mengubah ciri-ciri perspektif gambar. disebabkan oleh perubahan dalam ketinggian dari mana foto
itu diambil.

Tipe Distorsi

1. Pengerutan film dan gambar cetakan (Film and Print Shrinkage)

Dipengaruhi : Kuliatas film dan kertas cetak Perubahan suhu (panas atau dingin) Perubahan
kecil kira-kira mm Efek dari penyusutan film, atmosfer refraksi biasanya diabaikan dalam banyak
kasus

2. Pembiasan berkas cahaya di dalam atmosfer (Atmospheric refraction of light rays)

3. Gerakan Gambar (Image motion)

Akibat pergerakan kamera (atau wahana) ketika exposure, yang mengakibatkan noda (smearing)
dan kekaburan (blurring) pada FU. Untuk interpretasi dan pemetaan yang baik pada FU, pergerakan
gambar kira-kira 0.05 mm (0.002 in). Meskipun Pergerakan gambar mm (0.014in) masih dapat
digunakan.

ada banyak cara untuk mengurangi gerakan gambar atau blur, yaitu dengan : 1.Menggunakan
shutter speed yang lebih cepat (t) 2.Menggunakan pesawat terbang lebih lambat (v) 3.Terbang pada
ketinggian yang lebih tinggi (hd) di atas tanah 4.Menggunakan panjang fokus lensa (f) yang lebih
pendek (f) Masalah gerak gambar kadang-kadang membuat sulit dihindari pada foto skala besar,
terutama ketika menggunakan pesawat cepat dan film warna yang memiliki kecepatan film yang
relatif lambat.

4. Distorsi lensa (Lens Distortions)

Pergeseran letak akibat distorsi lensa bersifat radial terhadap titik prinsipal, yang
menyebabkan obyek tampak lebih dekat atau lebih jauh terhadap titik prinsipal. Distorsi ini
semakin besar bagi obyek yang terletak semakin jauh dari titik prinsipal. Berdasarkan kalibrasi
lensa dapat dibuat kurva yang menunjukan perbedaan distorsi ini berdasarkan jarak radialnya
terhadap titik prinsipal. Berdasarkan koreksi ini dapat dibuat koreksi terhadap distorsi oleh lensa
bila diketahui letak obyek terhadap titik prinsipalnya. Dengan kamera yang berkualitas tinggi
maka foto udara dapat dikatakan bebas dari distorsi lensa.
Koreksi sistematis terhadap distorsi lensa menurut the Bureau of Standards USA : < 0.01 mm ( inch)
pada bagian tepi FU

5. Malfungsi kamera : shutter malfunction, failure of the film- flattening mechanism in the camera
focal plane
GEOMETRI FOTO UDARA Foto udara yang diambil dari pesawat dengan sumbu optis kamera vertikal
disebut foto udara tegak Bidang positif atau dikenal dengan istilah contact print positive merupakan
bidang 180⁰ terbalik dari bidang negatif. Jarak oL adalah jarak fokus kamera (focal length).

GEOMETRI FOTO UDARA Persyaratan dalam Pemotretan Udara untuk Pemetaan  Setiap pemotretan
harus dilakuakan sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat.  Sumbu ke satu harus benar-benar
tegak pada saat pemotretan.  Tidak diperbolehkan adanya gerakan relatif dari kamera terhadap tanah
selama pemotretan.  Lensa kamera harus bebas dari distorsi  Negatif harus benar-benar datar dan
tegak lurus pada sumbu optis pada saat pemotretan.  Emulsi film harus benar-benar merata. 
Keadaan cuaca pada saat pemotretan harus benar-benar baik.

GEOMETRI FOTO UDARA Skala Foto Udara Jika menggunakan kamera yang sama maka skala gambar
pada foto berbanding terbalik dengan tinggi pemotretannya (tinggi terbang). Apabila sumbu kamera
benar-benar vertikal, sedangkan permukaan tanah yang difoto adalah bidang horisontal maka
perbandingan panjang “s” pada foto terhadap jarak “S” pada permukaan tanah adalah : H C S s M  
Syarat ini berlaku apabila syarat-syarat foto udara vertikal dan daerah datar dipenuhi. Jadi skala foto
udara diartikan sebagai perbandingan panjang C terhadap tinggi terbang H
Paralaks, atau lebih tepatnya paralaks gerak (bahasa Yunani: παραλλαγή (parallagé)) adalah
perubahan kedudukan sudut dari dua titik diam, relatif satu sama lain, sebagaimana yang diamati
oleh seorang pengamat yang bergerak. Secara sederhana, paralaks merupakan pergeseran yang
tampak dari suatu objek (titik 1) terhadap latar belakang (titik 2) yang disebabkan oleh perubahan
posisi pengamat.

Paralaks sering didefinisikan sebagai "pergerakan yang tampak" dari sebuah objek terhadap latar
belakang yang jauh akibat pergeseran perspektif sebagaimana dapat dilihat pada gambar 1. Ketika
dilihat dari titik pandang A, objek tampak berada di depan kotak biru. Ketika titik pandang diubah
ke titik pandang B, objek tampak bergerak ke depan kotak merah. Fenomena ini biasa
dimanfaatkan dalam astronomi untuk menentukan jarak benda-benda langit.

Untuk kasus penentuan jarak dengan metode paralaks, segitiga yang dibentuk oleh dua titik posisi
pengamat dan objek langit adalah segitiga yang sangat lancip. Posisi dua titik pengamatan
merupakan alas segitiga tersebut dan biasanya ditentukan dengan menggunakan ukuran-ukuran
bumi seperti diameter Bumi dan jari-jari orbit Bumi mengelilingi Matahari. Sudut segitiga dapat
ditentukan dengan mengukur sudut "pergeseran yang tampak" pada bola langit dari dua titik
pengamatan tadi.

Anda mungkin juga menyukai