ABSTRACT
This article discuss about the study of the use of the chi-square and
standard normal distribution in the testing of the proportion and discuss
about analys relations between the chi-square and standard normal
distribution. In the proportion research, the connect distribution is the
binomial or multinomial distribution, generally is us by the chi-square
distribution for hipothesis testing.
The chi-square distribution could be generated from determine the
quadratic of the standard value from each random variable that poisson
distribution, that is the form of the approach from the binomial
distribution to n (the measurement of the sample) quite big and p
relatively small
The special form in the testing of the similarity of one or two
proportion, by using the standard normal distribution that is results of
reduction of the chi-square distribution in the proportion test, so as
could point out in x2 = Z2 (where x2 = chi-square).
In this article is us the sample from the data hipotetik about the
researcher that grouped according to the age group.
The key word : the chi-square distribution, the binomial and
multinomial distribution, the poisson distribution, the proportion, the
standard normal distribution.
n
p ( x ) = p x (1 − p ) n − x x = 0,1,2,..., n
x
=0 untuk selainnya
Untuk ukuran sampel n yang cukup besar dan peluang p relatif tetap
maka kasus dalam sebaran binomial dapat didekati dengan sebaran
normal baku Z dengan rata np dan ragamnya npq dimana q=1-p. Dalam
hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut : jika X ~ b(n,p) dengan E(X) =
np dan ragamnya = E(X2) - [E(X)]2 = np(1-p), sehingga Z = (x -
np)/(npq)0.50 akan menyebar normal dengan rata-rata 0 dan ragamnya
satu atau N(0,1). Hal tersebut sesuai dengan ketentuan sebagai
berikut:
Menurut Hogg, R.V. dan A.T. Craig (1995) : jika X merupakan
peubah acak kontinu yang menyebar normal dengan rata-rata µ dan
ragam (variansi) σ2 maka peubah acak V = (X-µ)2/σ2 akan menyebar
khi-kuadrat dengan derajat bebas satu.
Selanjutnya bila X1X2…Xn sampel acak berukuran n yang diambil
dari populasi yang menyebar normal dengan rata-rata µ dan ragam
(variansi) σ2 maka :
1) rata-rata untuk x adalah µ dengan ragamnya adalah σ 2
n
2) jika s2 ragam (variance) dari sampel di atas, maka peubah acak
(n-1)s2/σ2 berdistribusi khi-kuadrat dengan derajat bebas (n-1).
n
1
(x )2
) ∑
2
dimana s = - x
(n - 1 i = 1
i
Di atas dinyatakan untuk p tidak kecil, jika ternyata p relatif kecil dan
n besar, maka kasus sebaran binomial dapat didekati oleh sebaran
poisson.
Informatika Pertanian Volume 18 No. 1, 2009 37
Penerapan Sebaran Khi-Kuadrat dan Normal Baku Dalam Uji
Proporsi
Pada bagian terdahulu telah diuraikan hubungan sebaran normal
baku (rata-rata 0 dan ragamnya satu) dan sebaran khi-kuadrat. Dalam
bagian ini akan diuraikan prosedur pengujian beberapa proporsi
dengan menggunakan sebaran khi-kuadrat dan untuk kasus khusus
yaitu uji satu proporsi dapat dilakukan dengan menggunakan sebaran
normal baku. Alasan dari digunakannya sebaran normal baku sebagai
pengganti sebaran khi-kuadrat dalam uji kesamaan proporsi kasus
khusus dapat dikemukakan dalam uraian sebagai berikut ini.
H o : P = Po lawan H 1 : P ≠ Po
∑
k
χ 2
( hitung ) = i=1
[ i
]
E i
( x − nP ) 2
(( n − x ) − n ( 1 − P o )) 2
= o
+
nP o n (1 − P o )
( x − nP o ) 2 ( p − Po ) 2
= = = Z 2
nP o ( 1 − P o ) P o (1 − P o ) hitung
Pengamata x1 x2 xk-1 xk n
n (Oi )
Harapan n . Po n . Po n . Po n . Po n
(Ei)
∑
k
χ 2
( hitung ) = i = 1
[ i i
]
E i
( x − n .P ) 2
∑
k
= i = 1
[ i o
]
n .Po
2
( x − n .P )
∑
k
= i = 1
[ i o
]
n .Po
∑
k
χ 2
( hitung ) = i =1
Z i
2
~χ 2
( k −1) . Bentuk ini yang
biasa digunakan dalam pengujian beberapa proporsi, dengan kriteria
pengujian untuk taraf nyata yang dipilih dan derajat bebas (k-1) sebagai
berikut :
Contoh Penerapan
Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas tentang penerapan uji
kesamaan proporsi, berikut digunakan sampel dari data hipotetik
tentang tenaga peneliti yang dikelompokan menurut kelompok umur
(25-35; 36-45; 46-55 dan diatas 55 tahun). Sebaran tenaga peneliti
menurut kelompok umur dapat disajikan dalam tabel berikut ini.
Dari tabel khi-kuadrat dengan taraf nyata 0,05 dan derajat bebas
db=(k-1)= 3 diperoleh nilai khi-kuadrat sebesar 7,82, ternyata nilai
tabel khi-kuadrat dari perhitungan jauh lebih besar dibandingkan nilai
dari tabel sehingga Ho ditolak. Artinya : berdasarkan hasil pengujian
hipotesis dapat disimpulkan bahwa proporsi peneliti untuk setiap
kelompok umur terdapat perbedaan yang sangat berarti atau
penyebaran tenaga peneliti menurut kelompok umur sangat tidak
merata.
Beberapa kesimpulan dan saran dari kajian ini adalah sebagai berikut :
1. Dalam pengujian beberapa proprsi kasus binomial diperluas
menjadi multinomial dan bentuk sebaran yang digunakan adalah
khi-kuadrat, sedangkan untuk satu atau dua proporsi tetap kasus
binomial dengan sebaran normal baku sebagai statistik yang
digunakan untuk pengujiannya.
2. Untuk ukuran sampel besar, pengkajian proporsi dapat digunakan
melalui pendekatan kasus binomial terhadap sebaran normal baku
atau sebaran poisson. Dengan penjabaran sederhana dapat
ditunjukkan hubungan antara sebaran normal baku dan sebaran
khi-kuadrat khusus dalam pengujian kesamaan proporsi
DAFTAR PUSTAKA