Analisis varian adalah suatu teknik untuk mengetahui perbedaan atau persamaan dua atau lebih
observasi dengan cara mengadakan perbandingan antara dua atau lebih mean (Rata-rata)
Anggpan yang mendasari annalisis varian ini ialah bahwa berbagai rata-rata sampel yang dihitung itu
maing-masing harus berasal dari populasi yang memiliki distribusi normal dan memiliki varian yang sama
Meskipun demikian, adanya penyimpangan dari anggapan normalitas tersebut di atas relative tidak
mempengaruhi pengujian ini apabila populasi-populasinya bersifat uni modal dan besarnya sampel yang
diambil relative besar. Karena, hipotesis nol pda persoalan ini mengatakan bahwa rata-rata dari populasi
adalah sama maka anggapan bahwa varian sama, juga dapat diartikan bahwa rata-rata yang dihitung
berasal dari populasi yang sama. Ingat bahwa, normalitas distribusi suatu populasi tergantung pada dua
parameter yaitu rata-rata dan varian (atau standar deviasi)
Analisis varian ini menguji apakah rata-rata dari beberapa sampel berasal dari populasi yang sama. Kalau
populasi sama, berarti sampel-sampel itu tidak ada bedanya
r = Jumlah sampel
i = Nomor sampel
j = nomor observasi
Selanjutnya, nilai rasio F dibandingkan dengan nilai F ((r – 1), r (n – 1)…) dari tabel; dimana α = derajat
kepercayaan (α%)
Pemisahan atau pemilihan dilakukan dengan menggunakan beberapa cara berdasarkan prinsip
perbedaan
Analisis variansi (anova) merupakan prosedur uji hipotesis komparatif untuk k sampel (lebih dari dua
sampel). Anova dua faktor merupakan anova yang didasarkan pada pengamatan 2 kriteria atau 2 faktor
yang menimbulkan variansi. Jika dalam anova satu faktor yang akan dianalisis terdiri dari satu variabel
terikat dan satu variabel bebas, tetapi dalam anova dua factor yang akan dianalisis terdiri dari satu
variable terikat dan dua variable bebas.
Dalam anova dua faktor memiliki variabel kolom dan variabel baris. Dengan demikian akan diperoleh
interaksi antara kolom dengan baris. . Pada anova dua factor dikenal beberapa istilah:
1. Faktor
Merupakan variabel independen yang akan diteliti. Dalam anova dua faktor, faktor terbagi
dalam beberapa level/tingkatan.
2. Level faktor
Merupakan tingkatan dalam suatu faktor. Misal kita ingin meneliti pengaruh suatu model
pembelajaran kooperatif, maka model pembelajaran kooperatif tersebut merupakan faktor,
sedangkan macam dari model kooperatif seperti jigsaw, STAD, TGT merupakan level faktor.
Misalnya suatu penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode pebelajaran dan waku belajar
terhadap hasil belajar siswa, maka desainnya bisa digambarkan sebagai berikut :
Nama : Lia Juniaty Oihuw
Metode Pembelajaran
B1 B2 B3
Waktu
A1
Belajar
A2
Dengan, B1 : metode ceramah
B2 : metode diskusi
B3 : metode demonstrasi
A1 : waktu belajar pagi
A2 : waktu belajar sore
ASUMSI DALAM ANOVA Langkah awal dalam analisis variansi baik satu faktor maupun dua faktor adalah
menguji asumsi-asumsi yang harus dipenuhi sebelum dilakukan analisis variansi pada data penelitian.
Asumsi-asumsi tersebut ialah sebagai berikut :
1. Asumsi Normalitas
Asumsi Normalitas yang dimaksud ialah kenormalan data terobservasi. Data terobservasi
diharapkan mengikuti distribusi normal, sehingga asumsi normalitas terpenuhi. Terpenuhi atau
tidaknya asumsi normalitas bisa diamati dengan diagram batang dan daun, QQ plot, Box-plot,
normal probability plot atau uji formal secara statistik dengan Uji dari Kolmogorov-Smirov,
Anderson-Darling dan Saphiro Wilk.
Hipotesis
Ho : data sampel diambil dari populasi berdistribusi normal
Ha : data sampel bukan diambil dari populasi berdistribusi normal
2. Asumsi Kesamaan Variansi
Uji Kesamaan Variansi dapat dilakukan dengan Uji Levene, Uji Bartlett dan Uji Hartley. Uji Levene
lebih sering digunakan karena bias diterapkan untuk sembarang distribusi kontinu.
Hipotesis
Ho: σ12 = σ22 = … = σa2 ; a = 1,2…n
Ha : tidak semua σa2 sama
Jika asumsi normalitas maupun kesamaan variansi pada data penelitian tidak terpenuhi, maka
dilakukan transformasi pada data tersebut agar asumsi-asumsi tersebut terpenuhi.
Untuk menghitung tabel ANOVA dengan dua factor perlu dihitung hal-hal seperti ini :
𝑟 2
a. 𝑠𝑠 = 𝐶 ∑ (𝑥̅ − 𝑋̅)
𝑟 𝑖
𝑖=1
Dimana : c = Kolom
r = Baris
b. Variasi antarkolom :
C
2
ssC = r ∑(Σj − x̅ )
j=1
c. Variasi residu
𝑟
𝑟