DAN PROPORSI
Dosen Pengampu:
MARET 2023
PEMBAHASAN
1. H0 : σ 21 = σ 22 ; artinya H0 : [ σ 21 /σ 22 ] = 1
Contoh Soal :
Hasil penelitian mengenai keragaman (dalam deviasi standar) harga beras yang
dilakukan dengan mengamati 25 pasar di kota 1 adalah Rp.500/kg, sedangkan dengan
mengamati 30 pasar di kota 2, keragaman harga beras adalah Rp.400/kg. Apakah
keragaman harga beras (biasanya pengujian keragaman dalam bentuk varians, bukan
dalam bentuk deviasi standar) di kota 1 lebih besar dibandingkan di kota 2 dengan
menggunakan tingkat signifikasi 5%?
Jawab:
1. Diketahui :
n1 = 25 s1= 500
n2 =30 s2 = 400
2. Tetapkan hipotesis:
H0 : σ 21 = σ 22
Ha : σ 21> σ 22
α = 5%
3. Statistik uji:
S 21 5002❑
Fobservasi = = = 1,5625
S 22 4002❑
4. Daerah kritis:
α
5. F ; n - 1 ; n2 - 1
2 1
0,05
F ; 25 ; 30
2
F 0,025; 24 ; 29
F observasi: 1,562 < 2.154
6. Kesimpulan:
Karena Fobservasi < Ftabel, yaitu 1,562 < 2,154, maka terima H 0; dengan perkatan
lain, keragaman harga beras di kota 1 sama dengan di kota 2.
c. Kriteria Pengujian
1) Untuk H 0 : P1=P2 dan H 1 : P1 > P2 :
a) H 0 diterima apabila Z 0 ≤ Z α ’
b) H 0 ditolak apabila Z 0> Z α .
2) Untuk H 0 : P1=P2 dan H 1 : P1 < P2 :
a) H 0 diterima apabila Z 0 ≥−Z α ’
b) H 0 ditolak apabila Z 0<−Z α .
3) Untuk H 0 : P1=P2 dan H 1 : P1 ≠ P 2 :
a) H 0 diterima apabila – Z α/2 ≤ Z 0 ≤ Z α/2’
b) H 0 ditolak apabila Z 0> Z α/2 atau Z 0<−Z α/2 .
d. Uji Statistik
di mana,
X1 X2
^p1 = dan ^p2 = masing-masing merupakan penduga ^p1 dan ^p2 ( ^p dan p
n1 n2
“topi” atau p“cap”).
X1 X2
akan tetapi, karena p1 = p2 = p, maka baik maupun merupakan penduga p.
n1 n2
σ ¿) =
√ p1 ( 1− p1 )
n1
+
p 2(1− p2)
n2
=
√ p(1− p) p (1− p)
n1
+
n2
√
= p (1− p)(
1 1
+ )
n1 n2
X1 X2
Karena p lebih baik diestimasi dengan ( − ), maka
n1 n2
σ ( x1 x2
−
n1 n 2
=) √( X1+ X 2
n1 +n 2 )(
X +X
1− 1 2
n1 +n2 )( 1 1
+
n 1 n2 )
X1 X2
= kesalahan baku untuk ( − ¿
n1 n2
P1 −P2
Z 0=
√ P ( 1−P ) (
1 1
+ )
n1 n 2
X1 X2
P1= dan P2=
n1 n2
X1+ X2
P=
n1 +n 2
Sehingga :
X 1 X2
−
n 1 n2
Z 0=
√ (
X 1+ X 2
n1 + n2
)(1−
X1+ X 2 1 1
)( + )
n1 +n 2 n 1 n2
Keterangan:
Z = Nilai Z
n1 = banyaknya sampel 1
n2 = banyaknya sampel 2
e. Kesimpulan :
Kesimpulan pengujian merupakan penerimaan atau penolakan dari H 0
1) Jika H 0 diterima maka H I ditolak
2) Jika H 0 ditolak maka H I diterima
Contoh Soal :
Penyelesaian :
Diketahui :
H 0 : P1=P2
H 1 : P1 ≠ P 2
Merek A Merek B
n1 =200 n2 =200
X 1 =50 X 2 =50
X 1 X2
−
n 1 n2
Z 0=
√ (
X 1+ X 2
n1 + n2
X +X 2 1 1
)(1− 1 )( + )
n1 +n 2 n 1 n2
50 70
−
200 200
Z 0=
√ (
50+70
200+ 200
)(1−
50+70
)(
1
+
1
200+200 200 200
)
0,25−0,35
Z 0=
√( 0,3 )( 0,7 ) ,(0,01)
= - 2,18
2. Seorang pejabat dari BRI berpendapat, bahwa proporsi petani peminjam kredit Bimas
yang belum melunasi kredit tepat pada waktunya untuk Desa I dan II adalah sama
dengan alternatif tak sama. Berdasarkan hasil penelitian dari Desa I, ada sampel
petani 1000 orang, yang belum melunasi 150 orang. Dari Desa II, 800 orang petani,
yang belum melunasi 100 orang. Dengan α = 5%, ujilah pendapat tersebut.
Penyelesaian :
H 0 : p 1− p2=0 ( p1 =p 2 ) n1 =1000 n2=800
H 0 : p 1− p2 ≠ 0 (p 1 ≠ p 2) X 1 =150 X 2=100
X 1 X2
−
n 1 n2
Z 0=
√ (
X 1+ X 2
n1 + n2
)(1−
X1+ X 2 1 1
)( + )
n1 +n 2 n 1 n2
0,025
=
√(0,1389)(0,8611)(0,001+ 0,00125)
= 1,5244
Z 0,025=1,96
Oleh karena Z 0=1,5244< Z 0,025 =1,96 ,maka H 0 tidak ditolak. Berarti, pendapat yang
menyatakan bahwa proporsi petani yang belum melunasi kredit Bimas dari Desa I
dan II sama, sama dapat diterima.
3. Suatu pemungutan suara hendak dilakukan di antara penduduk suatu kota dan
sekitarnya untuk mengetahui pendapat mereka mengenai rencana pendirian sebuah
gedung pertemuan serba guna. Lokasi geddung yang akan dibangun itu di dalam
kota, sehingga para penduduk yang tinggal di sekitar kota itu merasa bahwa rencana
itu akan lolos karena besarnya proporsi penduduk kota yang menyetujuinya. Untuk
mengetahui apakah ada selisih yang nyata antara proporsi penduduk kota dan
penduduk sekitar kota itu yang menyetujui rencana tersebut, diambil suatu contoh
acak. Bila ternyata 120 di antara 200 penduduk kota dan 240 di antara 500 penduduk
sekitar kota menyetujui rencana tersebut, apakah anda setuju bila dikatakan bahwa
proporsi penduduk kota yang menyetujui rencana tersebut lebih tinggi daripada
proporsi penduduk sekitar kota yang menyetujui rencana tersebut? Gunakan taraf
nyata 0,025.
Penyelesaian:
Misalkan p1 dan p2 adalah proporsi sebenarnya penduduk kota dan sekitar kota yang
menyetujui rencana tersebut. Selanjutnya, ikuti langkah seperti yang telah
disarankan di atas:
H 0 : p 1 = p2
H 1 : p 1> p2
α =0,025.
Wilayah kritik : z >1,96.
Perhitungan:
x 1 120
^p= = =0,60
n 1 200
x2 240
^p = = =0,48
n2 500
x1 + x 2 120+240
^p = = =0,51
n1 +n 2 200+500
Oleh karena itu,
0,60−0,48
z=
Tolak H 0 dan kita setuju dengan pendapat bahwa proporsi penduduk kota yang
menyetujui rencana itu lebih besar daripada proporsi penduduk sekitar kota yang
menyetujui rencana tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Asra, Abuzar dan Slamet Sutomo. 2014. Pengantar Statistik II. Jakarta: PT. Grafindo
Persada.
Sumantri, Bambang. 1998. Pengantar Statistika (Edisi 3). Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama.
Supranto. 2001. Statistik: Teori dan Aplikasi (Edisi 6). Jakarta: Erlangga.