ASUMSI – ASUMSI :
• Data merupakan sampel acak masing-masing dari dua populasi ;
populasi 1 dengan pengamatan X1,X2,..........,Xn1
populasi 2 dengan pengamatan Y1,Y2,..........,Yn1
• Kedua sampel independen
• Variabel pengamatan adalah variabel acak kontinyu
• Skala pengukuran minimal ordinal
• Fungsi distribusi kedua populasi hanya berbeda dalam hal
PARAMETER lokasi
Perumusan Hipotesis :
DAERAH PENOLAKAN :
A. Dua Sisi
Tolak Ho jika T < W α/2 atau T > W 1- α/2
W α/2 dari tabel kuantil-kuantil statistik uji mann-whitney W 1- α/2 = n1n2 - W α/2
B. Satu Sisi (Arah Kiri )
Tolak Ho jika T < Wα
C. Satu Sisi (Arah Kanan)
Tolak Ho jika T > W 1- α
CATATAN :
Cara menentukan peringkat adalah dengan menggabungkan data kedua sampel, diurutkan
baru dilakukan perinhkat. Kemudian peringkat tersebut disesuaikan lagi ke masing-masing
sampel. Hanya peringkat pada sampel 1 saja yang dijumlahkan.
APROKSIMASI SAMPEL BESAR :
Bila n1 atau n2 > 20 maka diterapkan :
n1 n 2
T
Z 2
n1 n 2 (n1 n 2 )( n1 n 2 1)
12n1 n2 n1 n2 1
dengan t : banyaknya angka sama untuk satu peringkat, sehingga bentuk aproksimasi
menjadi :
T n1n2
Z 2
n1n2 (n1 n2 1) n1n2 t 3 t
12n1 n2 n1 n2 1
2
DAERAH PENOLAKAN :
A. Dua Sisi,
tolak Ho jika Z < Z α/2 atau Z > Z 1-α/2
B. Satu Sisi (arah kiri)
tolak Ho jika Z < Zα
C. Satu Sisi (arah kanan)
tolak Ho jika Z > Z 1- α
CATATAN :
Cara menentukan peringkat adalah dengan menggabungkan data
kedua sampel, diurutkan baru dilakukan perinhkat. Kemudian
peringkat tersebut disesuaikan lagi ke masing-masing sampel.
Hanya peringkat pada sampel 1 saja yang dijumlahkan.
CONTOH :
Berikut data PRS (Prognostive Rating Scale) sebelum terapi untuk subyek-
subyek yang telah pulih dan setelah pulih.
Bila median kedua populasi adalah sama maka peluang p (banyaknya pengamtan diatas
median gabungan (grand median)) adalah sama untuk keduanya
Kelompok I Kelompok II Jumlah
A = banyaknya pengamatan diatas nilai median gabungan (grand median) dari kel I
B = banyaknya pengamatan diatas nilai median gabungan (grand median) dari kel II
C = banyaknya pengamatan dibawah nilai median gabungan (grand median) dari kel I
D = banyaknya pengamatan dibawah nilai median gabungan (grand median) dari kel II
n = banyak pengamatan keseluruhan
Ho : kedua populasi identik
H1 : Kedua populasi tidak identik
atau
H1 : nilai – nilai X cenderung lebih besar daripada nilai Y
atau
nilai – nilai X cenderung lebih kecil daripada nilai Y
STATISTIK UJI :
Statistik Uji yang digunakan dengan menggunakan aproksimasi (n ≥ 10)
( A / n1 ) ( B / n2 ) ( A B)
T dengan pˆ
pˆ (1 pˆ )( n1 n2 )
1 1 N
Tolak Ho jika T > Z1-α/2 atau T < Z1-α
CATATAN :
Jika jumlah pengamatan kecil maka dapat dilakukan
pengambilan kesimpulan dengan melihat perbedaan
antara proporsi hasil amatan diatas dan dibawah median
sangat jauh berbeda dari yang diharapkan dengan Ho,
maka Ho ditolak.
2
2
Uji untuk dua sampel dimaksudkan untuk
memeriksa homogenitas (keserupaan) dari populasi-
populasi asal kedua sampel itu diambil.
Asumsi :
Sampel-sampel yang diamati merupakan sampel acak
yang diambil dari populasi I dan populasi II
Kedua sampel saling bebas
Masing-masing subyek dalam populasi dapat
diklasifikasikan kedalam salah satu dari 2 karakteristik
dan tidak tumpang tindih
Adanya karakteristik yang diamati
Sampel Jumlah
Ya Tidak
1 A B A+B
2 C D C+D
Jumlah A+C B+D n
Perumusan Hipotesis :
H0 : Populasi-populasi asal sampel homogen
H1 : Populasi-populasi asal sampel tidak homogen
n( AD BC ) 2
Statistik Uji :
2
( A C )( B D)(C D)( A B)
RDS
Kelompok Jumlah
Ya Tidak
1 27 15 42
2 7 15 22
Jumlah 34 30 64
Perumusan Hipotesis
H0 : Populasi-populasi asal sampel dua kelompok bayi homogen
H1 : Populasi-populasi asal sampel dua kelompok bayi tidak homogen
Statistik uji
n( AD BC ) 2 64[(27)(15) (15)(7)]2
2
6,112
( A C )( B D)(C D)( A B) (34)(30)(22)(42)
Sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua populasi asal sampel bayi diambil
tidak homogen
Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah dua kelompok yang
diamati memiliki proporsi berbeda (untuk suatu karakteristik
tertentu)
Uji ini untuk mengantisipasi sampel-sampel yang beitu kecil
sehingga uji tidak dapat digunakan.
ASUMSI
Data sampel berasal dari populasi I dengan ukuran “A” dan
populasi II dengan ukuran “B”
Kedua sampel saling bebas
DAERAH KRITIS
Tolak Ho apabila untuk uji 2 sisi
dapat digunakan.
Tabel . Data lokasi hunian kelompok sosial tertentu dan kesatuan pendapat
dalam pemilihan Pada suatu referendum tentang pendidikan.
Pola lokasi Kesatuan pendapat diantara
hunian anggota kelompok
kelompok sosial Jumlah
Rendah Tinggi
Tinggal 1 9 10
terpisah-pisah
Tinggal dalam 3 1 4
kelompok
Jumlah 4 10 14
Dari Tabel lokasi hunian tersebut tampak
bahwa : A > B = 10 > 4
Tinggi Rendah
Tinggal terpisah-
pisah 9 1 10
Tinggal dalam
kelompok 1 3 4
Jumlah 10 4 14
H1 :
STATISTIK UJI : b = 1
DAERAH KRITIS :
Dengan A = 10, B = 4 dan a = 9 dari Tabel A. 11 diperoleh btab = 1,
ternyata b = btab berarti tolak Ho, sehingga dapat disimpulkan bahwa
memang benar proporsi kota-kota dengan kesatuan pendapat yang
tinggi diantara anggota kelompok dalam populasi kota-kota dengan
kelompok kelas sosial tinggal terpisah lebih tinggi dibandingkan dalam
populasi kota-kota dengan kelompok kelas sosial tinggal dalam
kelompok. Dengan P= 0,05