BUAH POPULASI
Kuliah Statistika
Dosen : Hj. Betty Rofatin,Ir.,MP
Variabel- variabel tidak berpasangan dan berpasangan
Uji-Z dan uji-t digunakan pula untuk membandingkan
nilai rata- ratanya
Asumsi :
Kedua populasi adalah populasi normal
Sampel ditarik secara acak
Dari setiap populasi ditarik sampel. Data observasi
disusun dalam tabel observasi
Ada 2 bentuk tabel observasi yaitu tabel untuk
variabel- variabel tidak berpasangan (observasi-
observasi tidak berpasangan) dan untuk variabel-
variabel berpasangan
Contoh
Kita akan membandingkan kekuatan dua jenis particle board
A1 dan A2 yang dihasilkan oleh berbagai pabrik
Tabel Observasi variabel tak berpasangan
Kekuatan
A1 A2
4 3
5 4
5 4
……. …………
…
………. ……..
Lanjutan
Pabrik Kekuatan
A1 A2
I 4 3
II 5 4
III 5 4
IV 6 5
V 5 5
Variabel- variabel tidak berpasangan
Selisih nilai rata- rata dua populasi
Populasi 1 Populasi 2
μ1 μ2
1 2
n2
n1 n1 n1 n2 n2 n2
n1
( x11 x21 ), ( x11 x22 ),......( x12 x21 ), ( x12 x22 ),....
....., ( x31 x21 ), ( x13 x22 )
Populasi selisih
nilai rata- rata
Telah dibuktikan
Bila populasi induk (pop.1 dan pop.2) merupakan populasi
normal, maka populasi selisih nilai rata- rata juga merupakan
populasi normal.
Bila populasi induk bukan populasi normal, maka populasi
selisih-nilai-rata- rata akan semakin mendekati populasi
normal, jika n1 dan n2 semakin besar
rata-
Nilai ratadari
x1 x2 populasi selisih-nilai- rata-rata tersebut
1 2
adalah :
12 22
2 x x x2 x2
1 2
1 2
n1 n2
Ragam populasi selisih nilai rata-rata
( x1 x2 ) ( 1 2 )
Z
x x
1 2
( x1 x2 ) ( 1 2 )
Z
12 22
( )
n1 n2
( x1 x2 ) ( 1 2 )
Z ( hit)
12 22
( )
n1 n2
( x1 x2 ) ( 1 2 )
t( hit)
s12 s22
( )
n1 n2
t (hit) dibandingkan dengan t dari tabel pada derajat bebas
S12 S 22 2
( )
n n2
db 2 1
S1 2 S 22 2
( ) ( )
n1 n
2
n1 1 n2 1
Misalkan ditanyakan (minta diuji) apakah selisih nilai rata-rata kedua populasi
sama dengan 10 atau tidak. Maka ke dalam rumus t(hit) kita masukkan μ1-μ2=10
Hipotesis : H0 : μ1-μ2=10
2 2
db . S db .S
S p2 1 1 2 2
Uji ya
db1 db2 ng dig
unaka
n ( X 1 X 2 ) ( 1 2 )
JK JK t
S p2 1 2 ( hit )
1 1
db1 db2 S p2 ( )
n1 n2
Keputusan Pengujian
Jika –t.025< t(hit) < t.025 H0 diterima ; non signifikan
Kesimpulan : µ1=µ2 (nilai rata- rata kedua populasi tidak
berbeda)
Jika –t.025 ≤ t(hit) <- t.005 H0 ditolak ; signifikan
Kesimpulan : µ1<µ2 (nilai rata- rata populasi 1 lebih kecil
daripada rata- rata populasi 2)
Jika t(hit)≤-t.005 H0 ditolak; sangat signifikan
Kesimpulan : µ1 jauh lebih kecil daripada µ 2
Jika t.025≤ t(hit) < t.005 H0 ditolak ; signifikan
Kesimpulan : µ1 > µ2 (µ1 lebih besar daripada µ 2)
Jika t(hit)≥ t.005 H0 ditolak; sangat signifikan
Kesimpulan : µ1 jauh lebih besar daripada µ 2
Jika hasil pengujian menyatakan H0 ditolak (artinya µ1dan µ2
berbeda signifikan), maka dapat ditentukan interval- interval
untuk (µ1-µ2 )
Jika σ1≠σ2, untuk α=5%
S12 S 22 S12 S 22
( X 1 X 2 ) t.025 1 2 ( X 1 X 2 ) t.025
n1 n2 n1 n2
S12 S 22 S12 S 22
( X 1 X 2 ) t.005 1 2 ( X 1 X 2 ) t.005
n1 n2 n1 n2
Jika σ1=σ2 dalam rumus- rumus di atas S12 dan S22 diganti
dengan Sp2
Contoh
Hasil pencatatan (sampel) diameter batang bibit
tanaman tertentu yang dipupuk dan yang tanpa pupuk.
Diameter (cm)
Tanpa pupuk Dipupuk
Periksalah (ujilah),
1,5 2,5
apakah pemupukan
3,5 3,0
tersebut merangsang
2,0 3,5
pertumbuhan diameter
2,5 3,0
batang atau tidak ??
2,5 4,0
3,0 4,0
3,0 4,5
3,0 5,0
3,0 5,0
4,0 3,5
Penyelesaian
A. Jika ragam populasi diameter batang tanpa pupuk
sama dengan ragam populasi diameter yang dipupuk,
σ12=σ22= σ2 (tetapi tidak diketahui)
Hipotesis H0 : µ1=µ2 (rata-rata diameter batang tanpa pupuk
sama dengan rata- rata diameter batang yang dipupuk)
H1 : µ1<µ2 atau µ1>µ2
Asumsi :
1. Kedua populasi diameter batang itu adalah populasi
normal
2. Sampel acak
Perhitungan- perhitungan dan pengujian
2
S
JK1 JK 2
1i 1 2i 2 )
( X X ) ( X X 2
P
db1 db2 (n1 1) (n2 1)
X 1i ) 2 ( X 2i ) 2
X n1 X 2i n2
2 ( 2
1i
S P2
(n1 1) ( n2 1)
( 28,0) 2 (38,0) 2
83,00 151,00
S P2 10 10
99
S P2 0,622
Tabel Observasi
i Tanpa Dipupuk X21i X22i
pupuk X1i X2i
1 1,5 2,5 2,25 6,25
2 3,5 3,0 12,25 9,00
3 2,0 3,5 4,00 12,25
4 2,5 4,0 6,25 16,00
5 2,5 3,0 6,25 9,00
6 3,0 4,0 9,00 16,00
7 3,0 4,5 9,00 20,25
8 3,0 5,0 9,00 25,00
9 3,0 5,0 9,00 25,00
10 4,0 3,5 16,00 12,25
Total 28,0 38,0 83,00 151,00
Rata -
rata X 1 2,8 X 1 3,8
( X 1 X 2 ) ( 1 2 )
t ( hit )
2 1 1
Sp( )
n1 n2
( 2,8 3,8) 0
t ( hit ) 2,8341
1 1
0,622( )
10 10
Dimana :
X 1i ) 2
(X X n1
2 2 (
2JK1 1i X1) 1i
S
1
db1 n1 1 n1 1
( 28, 0 ) 2
283,00
S
1
10
0,51
9
X 2i ) 2
(X X n2
2 2 (
2JK 2 2i X2) 2i
S 2
db2 n2 1 n2 1
S 22 0,73
Sehingga :
(2,8 3,8) 0
t( hit) 2,840
0,51 0,73
10 10
t(hit) dibandingkan dengan t dari tabel pada :
S12 S 22 2
( )
n n2
db 2 1
S1 2 S 22 2 –t.005< t(hit) <- t.025 H₀
( ) ( )
n1 n
2
n1 1 n2 1
ditolak; signifikan
db 17,45 17 Berarti :
t.025 2,110; t.005 2,898 µ1 < µ₂
Kesimpulan
Rata- rata diameter batang yang dipupuk
lebih besar daripada rata- rata diameter
batang tanpa pupuk.
D.K.L, pemupukan merangsang
pertumbuhan diameter batang
Jika σ1=σ2= σ pada taraf nyata 5%: interval kepercayaan
untuk µ1-µ2 :
1 1 1 1
(2,8 3,8) (2,101) (0,622)( ) 1 2 (2,8 3,8) (2,101) (0,622)( )
10 10 10 10
1,741 ( 1 2 ) 0,260
Pupuk Tanpa
pupuk
2 4
I 3,5 3,0
II 2,5 4,0
III 3,0 4,5
IV 3,0 5,0
V 4,0 4,5
Angka- angka pemgamatan berpasang- pasangan. Misalnya
angka pengamatan 2,5 dan 4,0 berpasangan karena berasal dari
blok II yang sama. Begitu pula dengan pasangan- pasangan
lainnya.
Disini kita akan menguji apakah pemupukan itu merangsang
pertumbuhan diameter batang atau tidak.
Blok Tanpa Dipupuk (bi-ai)=xi xi2
Pupuk(ai) (bi)
I 3,5 3,0 -0,5 0,25
II 2,5 4,0 1,5 2,25
III 3,0 4,5 1,5 2,25
IV 3,5 5,0 1,5 2,25
V 4,0 4,5 0,5 0,25
Total ∑xi=4,5 ∑xi2 =7,25
Rata- rata x 0,9
Jika perbedaan diameter yang dipupuk dan yang tanpa dipupuk cukup kecil,
x
maka ∑xi (dan demikian pula )cenderung mendekati nol. Semakin besar
x
perbedaannya, maka ∑xi dan akan semakin jauh dari nol, baik dengan
tanda positif maupun negatif.
Nilai-nilai (bi-ai)=xi merupakan sampel dari populasi selisih (bi-ai) . Yang
menjadi masalah disini adalah menarik kesimpulan mengenai populasi dengan
menguji seberapa jauh nilai rata- ratanya µ bedanya dari nol.
Jadi, untuk variabel berpasangan, kita menguji sebuah populasi
selisih X= B - A. maka hipotesisnya
H0 : µ = µ₀ (pemupukan tidak merangsang pertumbuhan
diameter)
H1 : µ < µ₀ (diameter yang dipupuk lebih kecil ) atau
t.025 ( db 5 1 4) 2,776
t.005 ( db 4) 4,604
Ternyata –t.025<t(hit)=2,25 < t.025 H0
diterima
Kesimpulan :
“Pemupukan tersebut tidak merangsang
pertumbuhan diameter “