2
x x
x
P( x1 X x2 ) F ( x2 ) F ( x1 )
Var ( X ) E X
2
1 x
2 dimana x1 x2
(x ) 2
e 2
dx 2
2
Untuk setiap distribusi populasi dari suatu variabel
acak yang mengikut sebuah distribusi normal, maka
68,26% dari nilai-nilai variabel berada dalam ± 1 x
dari x ,
95,46% dari nilai-nilai variabel berada dalam ± 2 x
dari x ,
99,73% dari nilai-nilai variabel berada dalam ± 3 x
dari x
Gambar hubungan antara luasan dan N(,2)
Statistik Deskriptif Normal
Untuk suatu distribusi normal dengan nilai-nilai
parameter mean x dan deviasi standard x akan
diperoleh suatu distribusi yang simetris terhadap nilai
mean x,
1 1
2
μ1 = μ2 σ 1 > σ 2 μ1 < μ2 σ 1 = σ 2
μ1 < μ2 σ 1 < σ 2
Distribusi Normal Standard
Untuk menghitung probabilitas P(a X b) dari suatu
variable acak kontinu X yang berdistribusi normal
dengan parameter dan maka fungsi kepadatan
probabilitasnya harus diintegralkan mulai dari x=a
sampai x =b.
Namun, tidak ada satupun dari teknik-teknik
pengintegralan biasa yang bisa digunakan untuk
menentukan integral tersebut.
Untuk itu diperkenalkan sebuah fungsi kepadatan
probabilitas normal khusus dengan nilai mean = 0 dan
deviasi standart = 1.
Variabel acak dari distribusi normal standard
ini biasanya dinotasikan dengan Z. Fungsi
kepadatan probabilitas dari distribusi normal
standard variabel acak kontinu Z :
z2
f N z;0,1
1
e 2
z
2
z t 2
f N z;0,1 PZ z z
1
2
e 2
dt
Menstandardkan distribusi Normal
Distribusi normal variable acak kontinu X dengan
nilai-nilai parameter dan berapapun dapat diubah
menjadi distribusi normal kumulatif standard jika
variable acak X diubah menjadi variable acak standard
Z menurut hubungan :
x
Z
dimana Z N (0,1) variabel normal baku
Jika X distribusi normal dengan mean dan
deviasi standard maka
x x a x
P X a P Z x
x x
a x b x b x a x
Pa x b P Zx
x x x x
b x b x a x
P X b P Z x
1 P Z x
1
x x x
Z > 0 jika x >
Z < 0 jika x <
Simetri : P(0 ≤ Z ≤ b) = P(-b ≤ Z ≤ 0)
Contoh :
1. Diketahui data berdistribusi normal dengan
mean = 55 dan deviasi standar = 15
a) P(55≤x≤75) =
=
= P(0≤Z≤1,33)
= 0,4082 (Tabel Z)
Atau
Tabel Z A = 0,4082
b) P(60≤x≤80) =
= P(0,33≤Z≤1,67)
= P(0≤Z≤1,67) – P(0≤Z≤0,33)
= 0,4525 – 0,1293 = 0,3232
Z1 = = 0,33 B = 0,1293
Z2 = = 1,67 A = 0,4525
C = A – B = 0,3232
c) P(40≤x≤60)= A + B
=
= P(-1,00≤Z≤0,33)
= P(-1,00≤Z≤0) + P(0≤Z≤0,33)
= 0,3412 + 0,1293
= 0,4705
Atau : Z1 = = = -1,00
A = 0,3412
Z2 = = 0,33
B = 0,1293
d) P(x ≤ 40) = 0,5 – A
= 0,5 – 0,3412
= 0,1588
e. P(x ≥ 85)
= . +
= (-1,645)7 + 74
= 62,485
SOAL
1. Satu mata uang logam Rp 1000 dilemparkan ke atas
sebanyak 4 kali, X menyatakan gambar orang.
a) Hitung P(X), X = 0, 1, 2, 3, 4 dengan fungsi Binomial
b) Buat histogram P(X)
c) Dengan menggunakan pendekatan fungsi normal,
hitung P(X)
2. Berdasarkan tabel frekuensi berikut, buatlah
frekuensi kurva normal
X f
Dari data tsb telah dihitung
150 – 158 9
E(X) = μ = 184,3 dan σ = 14,54
159 – 167 24
168 - 176 51
177 – 185 66
186 – 194 72
195 – 203 48
204 – 212 21
213 – 221 6
222 – 230 3
Jumlah 300
Jawaban soal 2
..\Frekuensi Kurva Norma.xlsx
batas Dist
batas nilai
bawah/ f fr fk Z P(0 < Z < z) fr Normal Kumulati Frek. Norma
kelas tengah
atas f Normal
149,5 -2,39 0,4916
150 - 158 154 9 0,03 0,03 0,03 0,03 9 9
158,5 -1,77 0,4616
159 - 167 163 24 0,08 0,11 0,0846 0,1146 25,38 26
167,5 -1,16 0,377
168 - 176 172 51 0,17 0,28 0,1716 0,2862 51,48 52
176,5 -0,54 0,2054
177 - 185 181 66 0,22 0,5 0,2373 0,5235 71,19 71
185,5 0,08 0,0319
186 - 194 190 72 0,24 0,74 0,2261 0,7496 67,83 68
194,5 0,70 0,258
195 - 203 199 48 0,16 0,9 0,1486 0,8982 44,58 45
203,5 1,32 0,4066
204 - 212 208 21 0,07 0,97 0,0672 0,9654 20,16 20
212,5 1,94 0,4738
213 - 221 217 6 0,02 0,99 0,021 0,9864 6,3 6
221,5 2,56 0,4948
222 - 230 226 3 0,01 1 0,0045 0,9909 1,35 2
230,5 3,18 0,4993
Jumlah 300 0,9909 299