Anda di halaman 1dari 3

RANGKUMAN MATERI UJI FISHER DAN UJI MEDIAN

NAMA : VICTOR ROBERT GUSTA


KELAS : 2ST7
NO : 37
NIM : 211810643

1. Uji Fisher
Uji fisher merupakan suatu Teknik untuk menganalisa data diskrit (nominal atau
ordinal ) ketika dua sampel independent adalah kecil. Skor dibuat dalam bentuk
frekuensi dalam tabel kontingensi 2 x 2 seperti berikut ini :
Kelompok
Variabel Jumlah
1 2
Diatas median A B A+B
Dibawah median C D C+D
jumlah A+C B+D N

Peluang (probabilita) untuk pemunculan frekuensi-frekuensi pada tabel 2 x 2 ketika


jumlah marginal fixed adalah dengan distribuso hypergeometric sebagai berikut :
𝐴+𝐶 𝐵+𝐷 (𝐴+𝐶)! (𝐵+𝐷)!
( )( ) [ ][ ]
𝐴 𝐵 𝐴!𝐶! 𝐵!𝐷!
P= 𝑁 =
( ) 𝑁!/[(𝐴+𝐵)!(𝐶+𝐷)!]
𝐴+𝐵
(𝐴+𝐵)!(𝐶+𝐷)!(𝐴+𝐶)!(𝐵+𝐷)!
P= 𝑁!𝐴!𝐵!𝐶!𝐷!

Untuk mendapatkan p-value ketika H0 benar,kita harus menjumlahkan probabilita dari


pemunculan data dengan probabilita dari kemungkinan pemunculan yang lebih
ekstrim. Atau kita bisa gunakan table I pada buku Siegel-castellan.
Hipotesis :
H0 adalah median kedua populasi adalah sama (P1=P2).
H1 adalah median kedua populasi berbeda ( P1 ≠ P2) (uji dua-arah) atau median satu
populasi lebih besar daripada median populasi yang lain (P1 > P2).(uji satu arah)
Gunakan table 1(pada siegel) untuk mendapatkan nilai probabilita(p-value0 jika p-
value < α maka keputusannya adalah tolak H0 (tabel I menyediakan nilai probabilita
untuk uji satu arah maupun untuk uji 2 arah). Jika N > 15 gunakan uji χ2.
Cara untuk mendapatkan p-value dengan table I :
1. -tentukan N sebagai total observasi
-tentukan nilai marginal S1 terkecil : (A+B),(C+D),(A+C),atau (B+D)
-tentukan nilai marginal S2 terkecil kedua : (A+B),(C+D),(A+C),atau (B+D).
-tentukan nilai x sebagai frekuensi cell S1 dan S2.
2. nilai probabilita pada table I dicari dngan menggunakan nilai N,S1,S2,dan x.
Untuk uji satu arah,p-value dilihat pada kolom “obs”
Untuk uji dua arah,p-value dilihat pada kolom “total”

2. Uji Median
Uji median ini digunakan untuk menguji apakah dua atau lebih kelompok
(sampel) independent berbeda dalam nilai tengahnya,dengan kata lain apakah dua
atau lebih sampel independent berasal dari suatu populasi yang mempunyai
median yang sama atau berasal dari populasi yang sama. Data yang digunakan
sekurang-kurangnya berskala ordinal.

Uji median untuk dua sampel independen.


H0 adalah kedua sampel berasal dari populasi-populasi bermedian sama. H1 adalah
median kedua populasi berbeda (uji dua sisi) atau median satu populasi lebih besar
daripada median populasi yang lain (uji satu sisi). Jika H0 benar,kira-kira separuh
skor masing-masing kelompok ada diatas median gabungan dan separuh lainnya
ada di bawahnya.

Tahapan :
1. Tentukan median gabungan yaitu median untuk semua skor dalam kedua
sampel
2. Pisahkan skor masing-masing kelompok berdasarkan median gabungan,dan
masukan frekuensi-frekuensi yang diperoleh dalam tabel seperti dibawah ini :
Sampel 1 2 Jumlah
>median a b a+b
<median c d c+d
Jumlah N1= a+c N2=b+d N=n1+n2

Jika ada skor yang mempunyai nilai sama dengan median gabungan,peneliti
mempunyai dua pilihan solusi : pertama,jika kasus yang nilainya sama dengan
median gabungan sedikit dan n gabungan besar maka nilai tersebut bisa tidak
digunakan dalam analisis. Kedua, kasus yang nilainya sama dengan median
gabungan dapat dibagi dua menjadi skor-skor diatas median dan skor-skor di
bawah median.
3. Jika n < 20 gunakan uji Fisher exact (tabel Fisher hanya untuk n < 15)
Jika n > 20 gunakan uji Chi-square dengan koreksi kontinuitas seperti dibawah
ini (jika frekuensi harapannya ada yang kurang dari 5,maka gunakan uji
Fisher):
Statistik uji chi-square :
𝑛
𝑛(|𝑎𝑑−𝑏𝑐|− )2
𝜒 2 = (𝑎+𝑏)(𝑐+𝑑)(𝑎+𝑐)(𝑏+𝑑)
2
𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑑𝑓 = 1
4. Jika p-value < α atau nilai χ2 > χ2(α,1) maka keputusannya adalah tolak H0.
5. Untuk sampel besar bisa juga digunakan dengan pendekatan normal,dengan
statistik uji sebagai berikut :
(𝑎⁄𝑛1 ) − (𝑏⁄𝑛2 ) (𝑎 + 𝑏)
𝑇= 𝑑𝑖𝑚𝑎𝑛𝑎 𝑝 =
𝑛
√𝑝(1 − 𝑝)(1⁄𝑛1 + 1⁄𝑛2 )
Jika T > Zα/2 atau T< -Zα/2 maka keputusannya adalah tolak H0.

Anda mungkin juga menyukai