Uji Median
oleh:
2019
Uji Median (Median Test)
Uji median adalah suatu prosedur untuk menguji sama atau tidaknya nilai tengah (median)
dari dua populasi yang independen. Uji ini digunakan untuk dua kelompok dengan skala
ordinal. Untuk melakukan uji median, perlu ditentukan median skor untuk gabungan
kelompok. Kemudian bagi dua himpunan skor itu dengan median gabungan tersebut, dan
masukkan data itu ke dalam suatu table 2 x 2 seperti berikut:
P( A ,B ) =
( A )( B )
A+ C B+ D
( )
n1 +n2
A +B
Oleh karena itu, jika jumlah total kasus dalam kedua kelompok (n1 +n2 ) kecil, dapat
digunakan uji Fisher untuk menguji H 0 . Sedangkan jika jumlah total kasus cukup besar,
uji χ
2
dengan db=1 dapat digunakan untuk menguji H0 .
Uji χ2 :
2
1
χ 2=
(
N | AD−BC|− N
2 )
( A + B ) ( C+ D ) ( A +C ) (B+ D)
Satu sisi:
dengan db=1 . Tolak H 0 jika:
H 0 : Me 1=Me 2
2 2
H 1 : Me 1 > Me 2 χ hitung ≥χ tabel
Catatan:
atau
1. Untuk n1 +n2 > 40 gunakan uji χ
2
Contoh soal
Dalam suatu tes lintas buaya (cross-cultural) mengenai beberapa hipotesis teori perilaku yang
diangkat dari teori psikoanalitik. Whiting dan Child mengkaji hubungan antara praktek-
praktek dalam mengasuh anak-anak dengan kebiasaan yang berhubungan dengan penyakit, di
berbagai kebudayaan yang tak kenal baca tulis. Salah satu hipotesis studi mereka adalah
bahwa penjelasan oral tentang penyakit akan digunakan dalam masyarakat yang sosialisasi
dorongan dengan lisan sedemikian rupa sehingga menimbulakan kecemasan. Hipotesis ini
diturunkan dari pengertian tentang perasaan yang negatif (negatif fixation). Ciri-ciri
penjelasan oral tentang penyakit dan sebab musababnya itu sebagai berikut: sakit sebagai
akibat makan racun, sakit yang berasal dari meminum cairan tertentu, sakit yang diakibatkan
oleh kutukan-kutukan verbal dan mantra-mantra yang diucapkan pihak lain. Penilaian
mengenai kecemasan sosialisasi lisan yang khas dalam sesuatu masyarakat didasarkan pada
kecepatan sosialisasi lisan yang khas dalam sesuatu masyarakat didasarkan pada kecepatan
soaialisasi oral, keketatan dan kekerasan sosialisasi oral frekuensi hukuman tertentu dalam
sosialisasi oral, dan kesengitan konflik emosional yang terjadi khusus dalam diri kanak-kanak
yang dalam kurun waktu sosialisasi oral.
Tabel Kecemasan Sosialisasi Oral dan Penjelasan Mengenai Peyakit ( Dimana masing-
masing masyarakat didahului dengan tingkat nilainya) (rating) dalam hal kecemasan
sosialisasi oral)
Gunakan taraf signifikansi 0,01 untuk menentukan ada tidaknya perbedaan antara
median kecemasan sosial oral dalam masyarakat yang memberikan penjelasan oral tentang
sebab-musabab penyakit dan median kecemasan sosialisasi oral dalam masyarakat yang tidak
memberikan penjelasan oral mengenai sebab-musabab penyakit.
Penyelesaian :
1. Hipotesis
H 0 : Me 1=Me 2 (tidak ada perbedaan antara median kecemasan sosial oral dalam
masyarakat yang memberikan penjelasan oral tentang sebab-musabab penyakit dan median
kecemasan sosialisasi oral dalam masyarakat yang tidak memberikan penjelasan oral
mengenai sebab-musabab penyakit)
2. Taraf Signifikansi
α =0,01
3. Kriteria Keputusan
2 2
Tolak H 0 jika χ hitung ≥χ tabel
4. Statistik Uji
2
1
χ 2=
(
N | AD−BC|− N
2 )
( A + B ) ( C+ D ) ( A +C ) (B+ D)
dengan db=1 .
5. Hitungan
2
1
χ 2=
(
N | AD−BC|− N
2 )
( A + B ) ( C+ D ) ( A +C ) (B+ D)
2
1
¿
(
38 |( 3)( 6)−(17)(12)|− 38
2 )
( 20 )( 18 ) ( 15 ) (23)
1059782
¿
124200
¿ 8,53
6. Kesimpulan
Karena χ 2hitung ≥ χ 2tabel yaitu 8,53 ≥6,64 maka dapat disimpulkan bahwa H0
ditolak. Artinya bahwa ada perbedaan antara median kecemasan sosial oral dalam masyarakat
yang memberikan penjelasan oral tentang sebab-musabab penyakit dan median kecemasan
sosialisasi oral dalam masyarakat yang tidak memberikan penjelasan oral mengenai sebab-
musabab penyakit.
Soal Latihan :
Sebuah studi hendak meneliti apakah terdapat penurunan kemampuan eliminasi obat pada
penderita penyakit hati.
Tabel : Waktu konsentrasi plasma tertinggi (jam) setelah diberikan phenylbutazone pada
subjek normal dan subjek dengan cirrhosis hepatis
Normal Penderita
45.6 20.1
49.0 14.0
13.7 42.3
37.9 29.7
26.8 17.8
30.6 22.6
4.0 15.0
35.0 10.7
41.3 21.5
32.5 7.0
8.8 11.2
17.4 18.0
13.8 27.9
26.3
14.4
Dari data: hati adalah tempat utama metabolisme obat. Diperkirakan penderita
penyakit hati mengalami gangguan eliminasi obat-obatan di hati. Sebuah penelitian hendak
mempelajari respons eliminasi obat phenylbutazone pada penderita hati. Dua sampel diteliti:
sampel normal (sehat) dan sampel penderita cirrhosis hepatis. Setiap subjek mendapat
phenylbutazone per orang 19 mg/kg berat badan. Melalui analisis darah, waktu konsentrasi
plasma tertinggi (dalam jam) diukur pada masing-masing subjek. Hasilnya terlihat pada
Tabel. Dapatkah kita tarik kesimpulan bahwa kedua populasi mempunyai perbedaan waktu
konsentrasi plasma tertinggi? Gunakan taraf signifikansi 0,05.
Penyelesaian :
1. Hipotesis
α =0,05
3. Kriteria Keputusan
2 2
Tolak H 0 jika χ hitung ≥χ tabel
4. Statistik Uji
2
1
χ 2=
(
N | AD−BC|− N
2 )
( A + B ) ( C+ D ) ( A +C ) (B+ D)
dengan db=1 .
5. Hitungan
Median (
∑ xi 654,9
x́ ¿= i=1 = =23,3
n 28
2
1
χ 2=
(
N | AD−BC|− N
2 )
( A + B ) ( C+ D ) ( A +C ) (B+ D)
2
1
¿
(
28 |( 9)(8)−(5)(6)|− 28
2 )
( 14 ) (14 ) ( 15 ) (13)
21952
¿
38220
¿ 0,574
6. Kesimpulan
Karena χ 2hitung ≤ χ 2tabel yaitu 0,574 ≤ 3,84 maka dapat disimpulkan bahwa H0
diterima. Artinya tidak terdapat perbedaan waktu puncak konsentrasi plasma phenylbutazone
antara subjek normal dan subjek cirrhosis hepatis.