NIM : 1808541072
1. Sebuah studi berminat melakukan uji fluorescent antibody guna meneliti adanya reaksi
serum setelah pengobatan pada penderita malaria falciparum. Dari 25 subjek yang telah
disembuhkan, 15 orang diantaranya ditemukan bereaksi positif. Jika sampel itu
memenuhi semua asumsi yang mendasari Uji Binomial, dapatkah kita menyimpulkan
dari data itu bahwa proporsi reaksi positif dalam populasi yang bersangkutan adalah
lebih besar dari 0.5? Misalkan α = 0.05 (Wayne W. Daniel, 2003, hal 67).
Penyelesaian :
Akan diselidiki apakah proporsi reaksi positif dalam populasi yang bersangkutan pada
permasalahan diatas lebih besar dari 0.5 atau tidak.
Hipotesis untuk permasalahan diatas adalah sebagai berikut :
H 0 : p ≤ q=0.5, Proporsi reaksi positif dalam populasi yang bersangkutan adalah
tidak lebih besar dari 0.5
H 1 : p> q=0.5, Proporsi reaksi positif dalam populasi yang bersangkutan adalah
lebih besar dari 0.5
Dari deskripsi permasalahan diatas, dapat dibuat tabel sebagai berikut,
Hasil Perhitungan : Berdasarkan pada tabel Uji Binomial, diperoleh nilai p = 0.212 yang
didapat dari N=25 dan x=10. Karena nilai p>0.05, maka H 0
diterima dan H 1 ditolak.
Kesimpulan : Proporsi reaksi positif dalam populasi yang bersangkutan adalah
tidak
lebih besar dari 0.5.
2. Sebuah perusahaan roti memproduksi dua jenis roti yaitu rasa nanas dan rasa durian.
Manajer pemasaran perusahaan tersebut melakukan penelitian dengan tujuan untuk
mengetahui apakah konsumen lebih menyukai roti dengan rasa nanas atau rasa durian.
Berdasarkan 22 sampel yang dipilih secara acak, ternyata 12 orang lebih menyukai roti
rasa nanas dan 10 orang memilih roti rasa durian. Dengan α = 0,01, apakah terdapat
perbedaan selera konsumen terhadap kedua rasa roti tersebut?
Penyelesaian :
Akan diselidiki apakah terdapat perbedaan selera konsumen terhadap kedua rasa roti.
Hipotesis pada permasalahan diatas adalah sebagai berikut,
H 0 : Selera konsumen terhadap roti rasa nanas dan durian adalah tidak berbeda
H 1 : Selera konsumen terhadap roti rasa nanas dan durian adalah berbeda
Pada deskripsi permasalahan diatas, diperoleh hasil penelitian sebagai berikut,
Hasil Perhitungan : Berdasarkan tabel Uji Binomial satu-sisi, didapat nilai p=0.416
yang diperoleh dari N=22 dan x=10. Pada hipotesis diatas,
diketahui bahwa hipotesis tersebut merupakan uji dua-sisi, maka
nilai p menjadi p=2× 0.416=0.832. Karena nilai p>0.01, maka H 0
diterima dan H 1 ditolak.
Kesimpulan : Tidak terdapat perbedaan selera konsumen terhadap kedua rasa roti.
Dengan menggunakan Uji Binomial pada SPSS, diperoleh luaran data sebagai berikut,
Interpretasi : Hasil Uji Binomial diatas menjelaskan bahwa terdapat dua kategori
varian rasa roti yaitu rasa nanas dan rasa durian, dengan jumlah
masing-masing 12 dan 10. Nilai proporsi uji tes (Test Prop.) adalah
sebesar 0.50. Nilai proporsi pengamatan untuk kategori rasa nanas
dan durian masing-masing sebesar 0.55 dan 0.45. Hasil nilai peluang
eksak Binomial dua-sisi (Exact Sig.(2-tailed)) atau p−value adalah
0.832. Karena p−value>0.01, maka H 0 diterima dan H 1 ditolak.
Kesimpulan : Tidak terdapat perbedaan selera konsumen terhadap kedua rasa roti.
3. Pemerintah Kota Denpasar akan melakukan pembagian bantuan gerobak untuk UMKM
kepada 4 kecamatan (Denpasar Utara, Denpasar Timur, Denpasar Selatan, Denpasar
Barat). Jumlah gerobak bantuan yang akan dibagikan berbeda-beda untuk setiap wilayah.
Untuk membuktikan apakah pembagian tersebut merata kepada setiap wilayah,
digunakan 40 sampel yang tersebar di 4 kecamatan sebagai sampel. Data yang diperoleh
dari sampel adalah sebagai berikut,
Hasil Perhitungan : Berdasarkan tabel Uji Chi-Kuadrat dengan derajat bebas = 3 dan
α =5 %=0.05 diperoleh nilai χ 2=7.82 . Hal ini berarti bahwa nilai
χ 2hit < χ 2tab yaitu 2.6 < 7.82. Pada tabel Uji Chi-Kuadrat dengan derajat
bebas = 3, terlihat bahwa nilai 2.6 terletak antara nilai 2.37 dan 3.66
yang bersesuaian dengan nilai peluang 0.50 dan 0.30. Hal ini berarti
nilai-p terletak antara kedua nilai tersebut, yaitu 0.30< p< 0.50.
Karena nilai-p > 0.05 dan nilai χ 2hit < χ 2tab , maka tidak cukup bukti
untuk menolak H 0.
Kesimpulan : Bantuan gerobak yang diberikan merata pada seluruh kecamatan.
Dengan menggunakan Uji Chi-Kuadrat pada SPSS, diperoleh luaran data sebagai
berikut,
4. Seorang peneliti ingin mengetahui apakah ada kesamaan deterjen yang digunakan oleh
ibu-ibu di suatu desa. Berdasarkan pengamatan, ditemukan 32 orang memakai Rinso, 25
orang memakai Daia, 30 orang memakai Attack. Gunakan tingkat signifikansi 5%,
lakukan pengujian apakah ada kesamaan deterjen yang digunakan ibu-ibu di desa
tersebut!
Penyelesaian :
Akan dilakukan pengujian apakah ada kesamaan deterjen yang digunakan oleh ibu-ibu di
suatu desa.
Hipotesis pada permasalahan diatas adalah sebagai berikut,
H 0 : Terdapat kesamaan deterjen yang digunakan oleh ibu-ibu di desa tersebut
H 1 : Tidak terdapat kesamaan deterjen yang digunakan oleh ibu-ibu di desa
tersebut
Dari deskripsi permasalahan diatas, diperoleh hasil pengamatan sebagai berikut,
Berdasarkan data pada tabel diatas, diperoleh hasil perhitungan sebagai berikut,
Nama Oi Ei 2 ( Oi−Ei )
2
O i−E i ( Oi−E i )
Deterjen (amatan) (harapan) Ei
Rinso 32 29 3 9 0.310
Daia 25 29 -4 16 0.552
Attack 30 29 1 1 0.035
Jumlah 87 87 0.897
Hasil Perhitungan : Berdasarkan tabel Uji Chi-Kuadrat dengan derajat bebas = 2 dan
α =5 %=0.05 diperoleh nilai χ 2=5.99 . Hal ini berarti bahwa nilai
χ 2hit < χ 2tab yaitu 0.897 < 5.99. Pada tabel Uji Chi-Kuadrat dengan
derajat bebas = 2, terlihat bahwa nilai 0.897 terletak antara nilai 0.71
dan 1.39 yang bersesuaian dengan nilai peluang 0.70 dan 0.50. Hal
ini berarti nilai-p terletak antara kedua nilai tersebut, yaitu
0.50< p< 0.70. Karena nilai-p > 0.05 dan nilai χ 2hit < χ 2tab , maka tidak
cukup bukti untuk menolak H 0.
Kesimpulan : Terdapat kesamaan deterjen yang digunakan oleh ibu-ibu di desa
tersebut.
Dengan menggunakan Uji Chi-Kuadrat pada SPSS, diperoleh luaran data sebagai
berikut,