Anda di halaman 1dari 19

UJI BEDA

Masithah,SKM.,M.Kes
01
Uji Beda Proporsi
Uji Beda Proporsi
Tujuannya adalah untuk mengetahui/menguji perbedaan proporsi populasi dengan proporsi
data sampel penelitian.

Hipotesis :
Ho : p = Po Ho : p = Po
Ha : p ≠ Po Ho : p>Po atau p<Po
two tail one tail

p  Po
Z
( Po.Q) / n

p = proporsi data sampel penelitian


Po= proporsi data populasi
Q =1-P
Contoh
Dari laporan Dinas Kesehatan Kab.X tahun lalu menyebutkan bahwa 40% persalinan dilakukan
oleh dukun. Kepala dinas ingin membuktikan apakah sekarang persalinan masih tetap seperti
tahun lalu atau sudah berubah. Untuk pengujian ini diambel sampel random sebanyak 250
persalinan dan dilakukan wawancara pada ibu baru setahun terakhir melakukan persalinan,
dan ternyata terdapat 41% yang mengaku bersalin melalui dukun. Ujilah apakah ada
perbedaan proporsi persalinan antara Laporan DKK dengan sampel penelitian, dengan alpha
5%.

Penyelesaian :

Diketahui : n=250 P=0,40 Q= 1- 0,40 = 0,60 p= 0,41

Hipotesis:

Ho : P= 0,40
Tidak ada perbedaan proporsi persalinan antara data dinas dengan data sampel

Ha : P ≠ 0,40
Ada perbedaan proporsi persalinan antara data dinas dengan data sample
Hasil
Dari nilai z= 0,33 diperoleh peluang (dari table z) sebesar 0,1293, berarti nilai p-nya 0,5 – 0,1293 =
0,3707

Karena two tail maka p = 2 x 0,3707 = 0,7414, Dengan melihat hasil p dan membandingkannya
dengan nilai alpha = 0,05, maka terlihat nilai p lebih besar dari nilai alpha , sehingga kita
memutuskan hipotesis nol (Ho) gagal ditolak.

Dengan demikian dapat disimpulkan pada 5% bahwa secara statistik proporsi persalinan
antara laporan Dinas dengan data penelitian tidak berbeda (p=0,7414).
Latihan Soal
1. Semacam obat penambah berat badan dinyatakan 80% dapat menaikkan berat badan
sebanyak 5 kg selama 1 bulan. Untuk membuktikan pernyataan tsb, kemudian dilakukan
percobaan pada 100 orang kurus dan ternyata 78 orang dapat memperoleh efek seperti
pernyataan diatas. Apakah pernyataan tersebut dapat dipercaya? Buktikan dengan alpha
5%.

2. Seorang ahli farmasi membuat kombinasi campuran obat anti nyeri dan menyatakan
bahwa 75% dari segala macam nyeri akan dapat disembuhkan dengan obat ini. Kemudian
dilakukan percobaan pada 200 orang dengan penyakit nyeri dan ternyata 147 orang
sembuh. Apakah campuran obat tersebut berkhasiat sesuai dengan pernyataan ahli
farmasi tersebut ?
02 Uji Beda 2 Mean
Uji Beda 2 Mean

Independen Dependen
Syarat Uji : Syarat Uji :
1. Data berdistribusi normal/simetris 1. Distribusi data normal
2. Kedua kelompok data independen 2. Kedua kelompok data dependen /
3. Variabel yang dihubungkan : pair
numerik dan katagorik 3. Jenis variabel yang dihubungkan
numerik dan katagorik
Uji Beda Dua Mean Independen
Tujuan : untuk mengetahui perbedaan mean dua kelompok data independen.

Prinsip pengujiannya adalah melihat perbedaan variasi kedua kelompok data. Oleh karena itu
dalam pengujian ini diperlukan informasi apakah varian kedua kelompok yang diuji sama
atau tidak. Bentuk varian ini akan berpengaruh pada standar error yang akhirnya akan
membedakan rumus pengujiannya :
1. Uji untuk Varian Sama
2. Uji untuk Varian Berbeda
3. Uji Homogenitas Varian
Uji untuk Varian Sama
Mengunakan uji Z atau uji T. Uji Z digunakan apabila standar populasi deviasi populasi ()
diketahui dan jumlah sampel besar (>30). Apabila dua syarat tersebut tidak dipenuhi maka
dilakukan uji T. Pada umumnya sulit diketahui sehingga digunakan uji T

df = n1+n2-2
dimana :
x1 atau x2 = rata-rata sampel klp 1 atau 2
n1 atau n2 = jumlah sampel klp 1 atau 2
S1 atau S2 = standar deviasi sampel klp 1 atau 2
df = degree of freedom (derajat kebebasan)
Sp = varian populasi
Uji untuk Varian Berbeda
Uji Homogenitas Varians
Tujuan: mengetahui varian antara kelompok data satu, apakah sama dengan kelompok data
yang kedua

Perhitungan menggunakan uji F

Varian yang lebih besar sebagai pembilang (numerator)


Varian yang lebih kecil sebagai penyebut (denominator)

Jika P< Ho gagal ditolak : Varian sama


Jika P > Ho ditolak : Varian berbeda
Contoh
Seorang pejabat Depkes berpendapat bahwa rata-rata nikotin yang dikandung rokok
sampoerna lebih tinggi dibandingkan rokok star mild. Untuk membuktikan pendapatnya
kemudian diteliti dengan mengambil sampel secara random 10 batang rokok sampoerna dan 8
batang rokok star mild. Hasil pengolahan data melaporkan bahwa; Rata-rata kadar nikotin
rokok sampoerna adalah 23.1 mg dg standar deviasi 1.52, sedangkan pada rokok star mild rata-
rata kadar nikotinnya 20.0 mg dengan standar deviasi 1.7mg. Berdasarkan data tersebut ujilah
pendapat pejabat Depkes tsb menggunakan alpha 5%.
Jawaban
Penyelesaian :
Langkah pertama adalah melakukan pemeriksaan homogenitas varian kedua data dengan
menggunakan uji F.

Hipotesis :
Ho : σ12= σ22 (varian kadar nikotin sampoerna sama dengan varian kadar nikotin star mild)
Ha : σ12≠ σ22 (varian kadar nikotin sampoerna berbeda dengan varian kadar nikotin star mild)

Perhitungan Uji F

df1 = 8 - 1 = 7 df2 = 10-1=9

D
Dari nilai F dan kedua df tersebut kemudian dilihat pada tabel F, df1=7 sebagai numerator dan
df2=9 sebagai denominator. Adapun cara mencarinya adalah sebagai berikut :

Pada Tabel distribusi F terdiri dari tiga bagian yaitu DF Numerator, DF denominator dan area.
Bagian area menunjukkan nilai alphanya atau nilai p. Nilai area dimulai dari angka 0,100 turun
sampai dengan angka 0,001, yang berarti bahwa semakin ke atas nilai areanya semakin besar
nilai p-nya.
Diperoleh nilai F 1,28 dan terlihat angka tersebut diatas angka 2,51 pada area 0,100 artinya nilai
p > (lebih besar) dari 0,100, sehingga keputusannya Ho gagal ditolak, berarti varian kadar
nikotin sampoerna sama dengan varian kadar nikotin star mild.
Menguji perbedaan mean kedua rokok dengan menggunakan uji t
untuk varian yang sama.
Hipotesis
Ho : µ1= µ2 (mean kadar nikotin sampoerna sama dengan mean kadar nikotin star mild)
Ha : µ1> µ2 (mean kadar nikotin sampoerna lebih tinggi dengan varian kadar nikotin star mild)
cari nilai p dengan menggunakan tabel distribusi t

Tabel t terdiri dari kolom dan baris, baris menunjukkan df dan kolom menunjukkan nilai alpha
(nilai p). Angka dalam tabel menunjukkan nilai t tabel yang nantinya digunakan untuk
konversi dengan nilai t hitung. Pada bagian kolom semakin ke kaman nilai alphanya semakin
kecil.
Nilai t = 4,1 dengan df 16, terletak nilainya terletak disebelah kanan dari nilai 2,9121 berarti nilai
p-nya adalah kurang dari 0,005 (karena ujinya one tail maka nilai p langsung dapat
dipergunakan tidak perlu lagi dikalikan dua).

Keputusan Uji Statistik


Hasil perhitungan menghasilkan nilai p<0,005 yang lebih kecil dari nilai alpha (0,05), maka
dapat diputuskan Ho ditolak. Sehingga dengan menggunakan alpha 0,05 disimpulkan bahwa
secara statistik mean kadar nikotin sampoerna memang lebih tinggi dengan varian kadar
nikotin star mild (p<0,005).
Latihan Soal
Dua macam obat anti obesitas diberikan pada mereka yang berat badannya overweight untuk
jangka waktu 3 bulan. Obat A diberikan pada 20 orang dan obat B pada 25 orang. Hasil
percobaan melaporkan bahwa obat A rata-rata menurunkan 9 kg dengan standar deviasi 2 kg
dan obat B menurunkan 5 kg dengan standar deviasi 1 kg. Ujilah apakah ada perbedaan dalam
daya menurunkan berat badan kedua macam obat tersebut pada alpha 5%.
Thanks

Anda mungkin juga menyukai