PENGUJIAN HIPOTESIS
DUA SAMPEL BERPASANGAN
Oleh:
Dr. Suliyanto
Sebelum Sesudah
- +
+ A B
_ C D
Tanda plus (+) dan minus (-) hanya digunakan untuk
menandai jawaban yang berbeda. Berdasarkan tabel di atas
maka dapat dijelaskan arti setiap sel adalah sebagai berikut:
dengan df = 1
=
Distribusi sampel Chi-square akan lebih tepat jika
dilakukan koreksi untuk kontinyuitas dengan cara
menggurangi dengan angka 1. Koreksi ini diberikan
karena distribusi kontinum chi-square digunakan untuk
mendekati distribusi diskrit (Chi-square), sehingga jika
semua frekuensi harapan nilainya kecil maka hasil
ujinya akan lemah, rumus koreksi kontinyuitas adalah
sebagai berikut:
dengan df = 1
Data Penelitian
Sebelum Sesudah
Tidak Suka Suka
Suka A (2) B (7)
Tidak Suka C (0) D (4)
Jawaban :
1. Judul Penelitian
Perbedaan Sikap Seseorang terhadap Teman Sebelum dan Sesudah
Menyatakan Cinta
2. Variabel Penelitian
Sikap Sebelum dan Sikap Setelah
3. Pertanyaan Penelitian
Apakah terdapat perbedaan sikap seseorang terhadap teman sebelum dan
sesudah menyatakan cinta?
4. Hipotesis
Ho : Tidak terdapat perbedaan sikap seseorang terhadap teman sebelum
dan sesudah menyatakan cinta.
Ha : Terdapat perbedaan sikap seseorang terhadap teman sebelum dan
sesudah menyatakan cinta.
atau:
Ho : µ1 = µ2
Ha : µ1 ≠ µ2
5. Kriteria Pengujian
= 0,667
Output SPSS
SEBELUM & SESUDAH
SESUDAH
SEBELUM 0 1
0 0 4
1 2 7
Test Statisticsb
SEBELUM &
SESUDAH
N 13
Exact Sig. (2-tailed) ,688a
a. Binomial distribution used.
b. McNemar Test
7. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis diperoleh nilai
koefisien nilai Chi-square hitung sebesar 0,667
sedangkan nilai Chi-square tabel dengan df=
(0,05;1) sebesar 3,841 dengan tingkat signifikansi
sebesar 0,688. Karena nilai Chi-square hitung
(0,667) lebih kecil daripada nilai Chi-square tabel
(3,841), atau karena nilai Exact Sig (2-tailed)
(0,688) lebih besar dari alpha (0,05), maka
hipotesis nol tidak dapat ditolak sehingga
hipotesis yang menyatakan ”Terdapat perbedaan
sikap seseorang terhadap teman sebelum dan
sesudah menyatakan cinta”, ditolak
UJI SIGN
Uji Sign digunakan untuk menguji perbedaan dua sampel
yang berpasangan jika data yang digunakan berskala
ordinal, tetapi perbedaan antara dua pasang pengukuran
bukan berdasarkan pada pengukuran kuantitatif
melainkan hanya berdasarkan pada arah perbedaan saja.
Jika pada suatu pasangan terjadi ties atau tidak terjadi perbedaan,
maka pasangan yang terjadi ties harus dikeluarkan dari analisis
sehingga ukuran sampel akan berkurang, jadi yang jumlah
pasangan yang dianalisis adalah pasangan yang memiliki tanda
perbedaan baik positif ( + ) atau negatif ( - ).
Output SPSS
Frequencies
N
Sesudah Pasang Iklan - Negative a
Differences 3
Sebelum Pasang Iklan b
Positive Differences 10
Ties c 0
Total 13
a. Sesudah Pasang Iklan < Sebelum Pasang Iklan
b. Sesudah Pasang Iklan > Sebelum Pasang Iklan
c. Sebelum Pasang Iklan = Sesudah Pasang Iklan
Test Statisticsb
Sesudah
Pasang Iklan -
Sebelum
Pasang Iklan
Exact Sig. (2-tailed) ,092a
a. Binomial distribution used.
b. Sign Test
7. Kesimpulan
Berdasarkan pada hasil analisis, diperoleh nilai
Chi-square hitung sebesar 2,769 sedangkan
nilai Chi-square tabel dengan df(α;1) atau
(0,05;1) sebesar 3,841 dengan tingkat
signifikansi sebesar 0,092. Karena nilai Chi-
square hitung (2,769) lebih besar daripada nilai
Chi-square tabel (3,841) atau tingkat
signifikansi (0,092) lebih besar dari alpha
(0,05), sehingga hipotesis nol tidak dapat
ditolak, sehingga hipotesis yang menyatakan
“Terdapat perbedaan penjualan sebelum dan
sesudah memasang iklan di Surat Kabar
Rakyat Jelata Post”, ditolak.
UJI WILCOXON
Uji Wilcoxon ini digunakan untuk menguji
perbedaan dua sampel yang berpasangan jika
data yang digunakan berskala ordinal.