Anda di halaman 1dari 32

BAB III

PENGUJIAN HIPOTESIS
DUA SAMPEL BERPASANGAN

Oleh:
Dr. Suliyanto

STATISTIKA NON PARAMETRIK : DALAM


APLIKASI PENELITIAN

PT. ANDI OFFSET


Definisi Sampel Berpasangan
Sampel berpasangan adalah sampel yang
sama namun diberikan perlakuan yang
berbeda.
Tujuan Pengujian Hipotesis Dua
Sampel Berpasangan
 Untuk menganalis perbedaan dari dua sampel
yang saling berpasangan, atau dengan kata lain
untuk menguji apakah kedua sampel yang saling
berpasangan tersebut berasal dari populasi yang
memilki karakteristik yang sama atau tidak.
 Digunakan untuk menguji apakah dua perlakuan
yang diberikan kepada sampel memberikan hasil
yang sama atau tidak, atau perlakuan yang satu
lebih baik dibandingkan dengan perlakuan yang
lain.
Pedoman Memilih Teknik Statistik Non
Parametrik Pengujian Hipotesis Dua
Sampel Berpasangan
Skala yang Alat Analisis Pengujian Hipotesis Dua
Digunakan Sampel Berpasangan
Nominal Uji McNemar
Ordinal Uji Sign
Uji Wilcoxon
UJI McNEMAR
Uji McNemar digunakan untuk menguji
perbedaan dua sampel yang berpasangan
jika data yang digunakan berskala
nominal atau diskrit.
Tabel Frekuensi Ukuran 2 x 2
untuk Uji McNemar
 Untuk menguji adanya perubahan sebagai akibat
adanya perlakuan maka dibuat tabel frekuensi dengan
ukuran 2 X 2 (dua baris dan dua kolom) dimana
masing-masing sel diberi nama ABCD sebagai berikut:

Sebelum Sesudah
- +
+ A B
_ C D
Tanda plus (+) dan minus (-) hanya digunakan untuk
menandai jawaban yang berbeda. Berdasarkan tabel di atas
maka dapat dijelaskan arti setiap sel adalah sebagai berikut:

 Sel A menunjukkan frekuensi dimana pada kondisi awal


plus (+) tetapi pada kondisi setelah perlakukan menjadi
minus (- ),
 Sel B menunjukkan frekuensi dimana pada kondisi awal
plus (+) dan pada kondisi setelah perlakukan tetap plus
(+ ),
 Sel C menunjukkan frekuensi dimana pada kondisi awal
minus (-) dan pada kondisi setelah perlakukan tetap minus
(- ),
 Sel D menunjukkan frekuensi dimana pada kondisi awal
minus (-) tetapi pada kondisi setelah perlakukan menjadi
plus (+ ),
Test McNemar
jika hipotesis nol benar maka frekuensi
yang diharapkan untuk semua sel adalah
( A + D )/2. Sehingga uji McNemar
mengikuti distribusi Chi-square.
Persamaan dasar dari Chi-square adalah
sebagai berikut:
 Pada uji McNemar yang perlu diperhatikan adalah pada
sel-sel yang mengalami perubahan saja, yaitu pada sel
A yang menunjukkan frekuensi yang mengalami
perubahan dari plus (+) ke minus (-), sedangkan nilai
harapan untuk setiap sel adalah ( A + D )/2, sehingga
rumus Chi-square dapat disederhanakan sebagai
berikut:

dengan df = 1
=
 Distribusi sampel Chi-square akan lebih tepat jika
dilakukan koreksi untuk kontinyuitas dengan cara
menggurangi dengan angka 1. Koreksi ini diberikan
karena distribusi kontinum chi-square digunakan untuk
mendekati distribusi diskrit (Chi-square), sehingga jika
semua frekuensi harapan nilainya kecil maka hasil
ujinya akan lemah, rumus koreksi kontinyuitas adalah
sebagai berikut:

dengan df = 1

 Uji signifikansi dilakukan dengan membandingkan


nilai Chi-square hitung dengan chi square table dengan
df=(α;1), Jika nilai Chi-square hitung lebih besar dari
nilai Chi-square tabel maka hipotesis nol ditolak.
Contoh 1
Seorang peneliti di bidang psikologi akan menguji apakah
terdapat perbedaan sikap seseorang terhadap temannya
sebelum dan sesudah temannya menyatakan cintanya.
Untuk keperluan tersebut diambil secara acak sebanyak 13
orang sebagai sampel, dengan hasil sebagai berikut:

Data Penelitian
Sebelum Sesudah
Tidak Suka Suka
Suka A (2) B (7)
Tidak Suka C (0) D (4)
Jawaban :
1. Judul Penelitian
Perbedaan Sikap Seseorang terhadap Teman Sebelum dan Sesudah
Menyatakan Cinta
2. Variabel Penelitian
Sikap Sebelum dan Sikap Setelah
3. Pertanyaan Penelitian
Apakah terdapat perbedaan sikap seseorang terhadap teman sebelum dan
sesudah menyatakan cinta?
4. Hipotesis
Ho : Tidak terdapat perbedaan sikap seseorang terhadap teman sebelum
dan sesudah menyatakan cinta.
Ha : Terdapat perbedaan sikap seseorang terhadap teman sebelum dan
sesudah menyatakan cinta.
atau:
Ho : µ1 = µ2
Ha : µ1 ≠ µ2
5. Kriteria Pengujian

 Ho tidak dapat ditolak jika, X2 hitung ≤ X2 hitung,


atau Sig. > 0,05.
 Ho ditolak jika, X2 hitung ≤ X2 hitung, atau Sig. ≤
0,05.
6. Analisis Data
Untuk melakukan analisis McNemar
maka, dibuat tabulasi sebagai berikut:
Sebelum Sesudah
Tidak Suka Suka
Suka A (2) B (7)
Tidak Suka C (0) D (4)

= 0,667
Output SPSS
SEBELUM & SESUDAH

SESUDAH
SEBELUM 0 1
0 0 4
1 2 7

Test Statisticsb

SEBELUM &
SESUDAH
N 13
Exact Sig. (2-tailed) ,688a
a. Binomial distribution used.
b. McNemar Test
7. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis diperoleh nilai
koefisien nilai Chi-square hitung sebesar 0,667
sedangkan nilai Chi-square tabel dengan df=
(0,05;1) sebesar 3,841 dengan tingkat signifikansi
sebesar 0,688. Karena nilai Chi-square hitung
(0,667) lebih kecil daripada nilai Chi-square tabel
(3,841), atau karena nilai Exact Sig (2-tailed)
(0,688) lebih besar dari alpha (0,05), maka
hipotesis nol tidak dapat ditolak sehingga
hipotesis yang menyatakan ”Terdapat perbedaan
sikap seseorang terhadap teman sebelum dan
sesudah menyatakan cinta”, ditolak
UJI SIGN
 Uji Sign digunakan untuk menguji perbedaan dua sampel
yang berpasangan jika data yang digunakan berskala
ordinal, tetapi perbedaan antara dua pasang pengukuran
bukan berdasarkan pada pengukuran kuantitatif
melainkan hanya berdasarkan pada arah perbedaan saja.

Contoh Uji Sign


 Seorang peneliti di bidang marketing melakukan
penelitian dengan tujuan untuk menguji perbedaan
penjualan sebelum dan sesudah perusahaan memasang
iklan di surat kabar “RAKYAT JELATA POST”.
Untuk keperluan tersebut diambil sampel secara acak
sebanyak 13 perusahaan dengan data sebagai berikut:
Data Penelitian
Perusahaan Sebelum Sesudah Perubahan Tanda
Toyoto 145 150 Meningkat +
Hando 114 120 Meningkat +
Susuku 120 100 Menurun -
Banther 120 110 Menurun -
Hazudai 130 150 Meningkat +
Yunda 120 140 Meningkat +
Lawasaki 200 210 Meningkat +
Isakuiki 110 120 Meningkat +
Kayaiku 150 160 Meningkat +
Aringanu 120 100 Menurun -
Yahama 180 200 Meningkat +
Mizan 240 250 Meningkat +
Kutabo 150 200 Meningkat +
Jawaban :
1. Judul Penelitian
Perbedaan Penjualan Sebelum dan Sesudah Memasang Iklan di Surat Kabar
Rakyat Jelata Post
2. Variabel Penelitian
Penjualan Sebelum dan Penjualan Sesudah
3. Pertanyaa Penelitian
Apakah terdapat perbedaan penjualan sebelum dan sesudah memasang iklan di
Surat Kabar Rakyat Jelata Post?
4. Hipotesis:
Ho : Tidak terdapat perbedaan penjualan sebelum dan sesudah memasang iklan
di Surat Kabar Rakyat Jelata Post.
Ha : Terdapat terdapat perbedaan penjualan sebelum dan sesudah memasang
iklan di Surat Kabar Rakyat Jelata Post.
atau:
Ho : µ1 = µ2
Ha : µ1 ≠ µ2
5. Kriteria Pengujian

 Ho tidak dapat ditolak jika, X2 (α,1) ≤ X2 (α,1), atau Sig. >


0,05
 Ho ditolak jika, X2 (α,1) > X2 (α,1), atau Sig. ≤ 0,05
6. Analisis Data
Perusahaan Sebelum Sesudah Perubahan Tanda
Toyoto 145 150 Meningkat +
Hando 114 120 Meningkat +
Susuku 120 100 Menurun -
Banther 120 110 Menurun -
Hazudai 130 150 Meningkat +
Yunda 120 140 Meningkat +
Lawasaki 200 210 Meningkat +
Isakuiki 110 120 Meningkat +
Kayaiku 150 160 Meningkat +
Aringanu 120 100 Menurun -
Yahama 180 200 Meningkat +
Mizan 240 250 Meningkat +
Kutabo 150 200 Meningkat +
 Untuk menguji hipotesis, digunakan uji Chi-square, dengan rumus
sebagai berikut:

 Dimana n1 menunjukkan banyaknya beda yang bertanda positif


dan n2 menunjukkan banyaknya beda yang bertanda negatif.

 Jika pada suatu pasangan terjadi ties atau tidak terjadi perbedaan,
maka pasangan yang terjadi ties harus dikeluarkan dari analisis
sehingga ukuran sampel akan berkurang, jadi yang jumlah
pasangan yang dianalisis adalah pasangan yang memiliki tanda
perbedaan baik positif ( + ) atau negatif ( - ).
Output SPSS
Frequencies

N
Sesudah Pasang Iklan - Negative a
Differences 3
Sebelum Pasang Iklan b
Positive Differences 10
Ties c 0
Total 13
a. Sesudah Pasang Iklan < Sebelum Pasang Iklan
b. Sesudah Pasang Iklan > Sebelum Pasang Iklan
c. Sebelum Pasang Iklan = Sesudah Pasang Iklan

Test Statisticsb

Sesudah
Pasang Iklan -
Sebelum
Pasang Iklan
Exact Sig. (2-tailed) ,092a
a. Binomial distribution used.
b. Sign Test
7. Kesimpulan
Berdasarkan pada hasil analisis, diperoleh nilai
Chi-square hitung sebesar 2,769 sedangkan
nilai Chi-square tabel dengan df(α;1) atau
(0,05;1) sebesar 3,841 dengan tingkat
signifikansi sebesar 0,092. Karena nilai Chi-
square hitung (2,769) lebih besar daripada nilai
Chi-square tabel (3,841) atau tingkat
signifikansi (0,092) lebih besar dari alpha
(0,05), sehingga hipotesis nol tidak dapat
ditolak, sehingga hipotesis yang menyatakan
“Terdapat perbedaan penjualan sebelum dan
sesudah memasang iklan di Surat Kabar
Rakyat Jelata Post”, ditolak.
UJI WILCOXON
Uji Wilcoxon ini digunakan untuk menguji
perbedaan dua sampel yang berpasangan jika
data yang digunakan berskala ordinal.

Contoh Test Wilcoxon


Seorang manajer personalia perusahaan sepatu
LOBOX’s ingin mengetahui efektifitas program
pelatihan, sehingga mengumpulkan data untuk
menguji apakah terdapat perbedaan kinerja
karyawan sebelum mengikuti pelatihan dengan
setelah mengikuti pelatihan. Untuk keperluan
tersebut diambil sampel secara random sebesar 15
karyawan sebagai berikut:
Data Penelitian
No Karyawan Sebelum Sesudah Selisih Tanda Ranking
1 Nainggolan 140 150 10 Positif 4
2 Hutahuruk 110 120 10 Positif 4
3 Manulang 100 100 0 Sama 0
4 Hasibuan 120 110 -10 Negatif 4
5 Nasution 130 150 20 Positif 9.5
6 Panjaitan 120 140 20 Positif 9.5
7 Simorangkir 200 210 10 Positif 4
8 Nababan 110 120 10 Positif 4
9 Pardede 140 160 20 Positif 9.5
10 Parangin Angin 100 100 0 Sama 0
11 Kaligis 180 200 20 Positif 9.5
12 Harahap 240 250 10 Positif 4
13 Manurung 170 200 30 Positif 12
14 Simanungkalit 200 210 10 Positif 9.5
15 Siagian 220 220 0 Sama 0
Jawaban :
1. Judul Penelitian
Perbedaan Kinerja Karyawan Sebelum dan Sesudah Mengikuti Program
Pelatihan
2. Variabel Penelitian
Kinerja karyawan sebelum dan Kinerja Karyawan sesudah mengikuti
program pelatihan
3. Pertanyaan Penelitian
Apakah terdapat perbedaan kinerja karyawan sebelum dan sesudah
mengikuti program pelatihan?
4. Hipotesis
Ho : Tidak terdapat perbedaan kinerja karyawan sebelum dan sesudah
mengikuti program pelatihan.
Ha : Terdapat perbedaan kinerja karyawan sebelum dan sesudah
mengikuti program pelatihan.
atau:
Ho : µ1 = µ2
Ha : µ1 ≠ µ2
5. Kriteria Pengujian

 Ho tidak dapat ditolak jika, Z stat ≤ Z tabel atau –Z


stat ≥ -Z tabel, atau Sig. > 0,05
 Ho ditolak jika, Z stat > Z tabel atau Z stat < Z, atau
Sig. ≤ 0,05
6. Analisis Data
No Karyawan Sebelum Sesudah Selisih Tanda Ranking

1 Nainggolan 140 150 10 Positif 4

2 Hutahuruk 110 120 10 Positif 4

3 Manulang 100 100 0 Sama 0

4 Hasibuan 120 110 -10 Negatif 4

5 Nasution 130 150 20 Positif 9.5

6 Panjaitan 120 140 20 Positif 9.5

7 Simorangkir 200 210 10 Positif 4

8 Nababan 110 120 10 Positif 4

9 Pardede 140 160 20 Positif 9.5

10 Parangin Angin 100 100 0 Sama 0

11 Kaligis 180 200 20 Positif 9.5

12 Harahap 240 250 10 Positif 4

13 Manurung 170 200 30 Positif 12

14 Simanungkalit 200 210 10 Positif 9.5

15 Siagian 220 220 0 Sama 0


Untuk melakukan analisis dengan uji
Wilcoxon, digunakan jumlah selisih yang
paling kecil, karena pada kasus ini selisih
negatif hanya satu yaitu -10, dengan
rangking 4, maka analisisnya adalah
sebagai berikut:
Output SPSS
7. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis diperoleh nilai Z
hitung sebesar -2,746 sedangkan nilai Z tabel
sebesar -1,96, dengan tingkat signifikansi
sebesar 0,005. Karena nilai Z hitung (-
2,746) lebih kecil daripada nilai Z tabel
sebesar -1,96 atau karena tingkat signifikansi
(0,005) lebih kecil dari alpha (0,05), maka
hipotesis nol ditolak, sehingga hipotesis
yang menyatakan ”Terdapat perbedaan
kinerja karyawan sebelum dan sesudah
mengikuti program pelatihan”, diterima

Anda mungkin juga menyukai