Anda di halaman 1dari 2

Stephen Hawking

Stephen Wiliam Hawking atau yang lebih dikenal dengan sebutan Stephen
Hawking. Beliau merupakan seorang fisikawan teoretis, kosmologi, pengarang,
dan Direktur Penelitian Centre for Theoretical Cosmology di Universitas
Cambridge. Dia lahir pada tanggal 8 Januari 1942 di Oxford, Inggris. Dia adalah
penemu Law of Stephen Hawking.
Stephen Hawking memulai pendidikannya dengan bersekolah di Sekolah
wanita St Albans High School for Girls di tahun 1950 hingga 1953 (Masa itu,
laki-laki dapat masuk ke sekolah perempuan hingga usia sepuluh tahun). Dari usia
sebelas tahun, Hawking bersekolah di St Albans. Di sekolahnya, nilai-nilainya
biasa-biasa saja bahkan lebih buruk. Walaupun kelak Hawking dikenal sebagai
salah satu ilmuwan paling berpengaruh di dunia sama seperti Albert Einstein.
Hawking selalu tertarik pada ilmu pengetahuan. Ia terinspirasi dari guru
matematikanya yang bernama Dikran Tahta untuk mempelajari matematika di
universitas. Ayahnya, Frank Hawking menginginkan agar Hawking masuk ke
University College, Oxford, tempat ayahnya dulu bersekolah. Hawking lalu
mempelajari ilmu pengetahuan alam. Hawking kemudian mendapat beasiswa, dan
mulai memperdalam pengetahuannya dalam bidang ilmu fisika kesukaannya. Ia
tidak tertarik dalam ilmu biologi seperti ayahnya. Di Oxford, Hawking juga
masuk dalam tim dayung, walaupun di tahun-tahun pertama kuliahnya ia sangat
tidak bahagia dan merasa terisolasi. Setelah menerima gelar B.A. (Bachelor of
Arts) di Oxford pada 1962, Hawking tetap di Oxford mempelajari bidang ilmu
astronomi. Hawking lalu mempelajari bintik matahari namun ia merasa hal itu
tidak sesuai dengannya. Hawking menyadari bahwa ia lebih tertarik pada teori
daripada observasi atau pengamatan. Dari Oxford, Hawking kemudian masuk ke
Trinity Hall, Cambridge. Disini, Ia mempelajari astronomi teoretis dan kosmologi
yang kemudian melambungkan namanya di dunia.
Belum lama di Universitas Cambridge, Muncul gejala Sklerosis Lateral
Amiotrofik (ALS) yang kemudian membuat Stephen Hawking kehilangan hampir
seluruh kendali neuromuskularnya. Pada tahun 1974, Stephen Hawking tidak
mampu makan atau bangun tidur sendiri. Saat itu suara Stephen Hawking menjadi
tidak jelas sehingga hanya dapat dimengerti oleh orang yang mengenalnya dengan
baik. Pada tahun 1985, Hawking di vonis terkena penyakit pneumonia dan harus
dilakukan trakeostomi sehingga ia tidak dapat berbicara sama sekali. Kemudian,
ada seorang ilmuwan Cambridge membuatkan alat yang dapat membuat Hawking
menulis apa yang ingin ia katakan pada sebuah komputer, lalu akan dilafalkan
melalui sebuah 'voice synthesizer'. Alat inilah yang terus dipakai oleh Stephen
Hawking sepanjang hidupnya dan terus diperbarui oleh perusahaan Intel.
Meskipun lumpuh, Hawking terus mengembangkan teori-teori dalam
bidang astrofisika selama puluhan tahun. Stephen Hawking kemudian menjadi
profesor Lucasian dalam bidang matematika di Universitas Cambridge dan
anggota dari Gonville and Caius College, Cambridge. Spesialisasinya dalam
bidang fisika kuantum. Pemikiran-pemikiran Stephen Hawking dalam bidang
Fisika Kuantum mensejajarkannya dengan Albert Einstein sebagai salah satu
ilmuwan yang berpengaruh di abad 21. Meskipun mengalami tetraplegia
(kelumpuhan) karena sklerosis lateral amiotrofik, karier ilmiahnya terus berlanjut
selama lebih dari empat puluh tahun. Buku-buku dan penampilan publiknya
menjadikan ia sebagai seorang selebritis akademik dan teoretikus fisika yang
termasyhur di dunia. Penemuan Stephen Hawking berupa teori dan karya hebat
dalam ilmu pengetahuan. Misalnya penemuan teori lubang hitam (Black Hole)
yang terkenal. Stephen Hawking mampu menjelaskan secara detail mengenai
lubang hitam berdasarkan teori kuantum dan relativitas umum dari Albert
Einstein. Hawking adalah ilmuwan yang meyakini bahwa kehidupan
ekstraterestrial memang ada, dan ia menggunakan basis matematis untuk
asumsinya.
Hawking meninggal di rumahnya di Cambridge pada pagi hari tanggal 14
Maret 2018, menurut seorang juru bicara keluarga. Keluarganya mengeluarkan
sebuah pernyataan yang mengungkapkan kesedihan mereka. Keluarga Hawking
tidak mengungkapkan penyebab kematiannya, mereka menyatakan bahwa dia
"meninggal dengan damai".

Anda mungkin juga menyukai