Anda di halaman 1dari 28

Uji WILCOXON

Dr. Ratih Sari Wardani, S.Si, M.Kes

S1 Kesehatan Masyarakat
Universitas Muhammadiyah
ratih
Semarang 1
Capaian Pembelajaran
1. Utama
Setelah menyelesaikan mata kuliah ini
mahasiswa akan dapat memahami konsep
statistik dan menggunakan konsep
tersebut dalam pengolahan dan analisis data
penelitian dalam bidang kesehatan
2. Penunjang
Setelah mengikuti mata kuliah ini mahasiswa
akan dapat melakukan pengujian hipotesis dua
sampel yaitu pengujian hipotesis dan analisis
menggunakan uji Wilcoxon
ratih 2
Tujuan Uji Wilcoxon

▪ Uji Wilcoxon adalah salah satu uji Non


parametrik yang digunakan untuk menguji
kemaknaan perbedaan 2 himpunan data dari dua
sampel berhubungan/dependent.
▪ Skala minimal ordinal atau numerik tetapi tidak
normal.
▪ Uji ini analog dengan metode parametrik yaitu
uji t sampel berpasangan (paired sample t test)
atau dependent sample t test /related sample t
test.
▪ Rancangan yang digunakan sebelum dan sesudah
perlakuan ratih 3
Perbedaan uji Wilcoxon dan uji t berpasangan

Uraian Uji t berpasangan Wilcoxon

Uji Normalitas normal Tidak normal

varians Membutuhkan Tidak


informasi varians membutuhkan
informasi varians
Skala pengukuran Rasio/interval Ordinal
normal Rasio/interval tidak
normal
perbedaan Rata-rata median

ratih 4
Prosedur Uji Wilcoxon
1. Formulasikan hipotesis (Ho dan Ha)
➢ Ho:=0
(median perbedaan nilai pengamatan kedua kelompok sama
dengan nol) yaitu jumlah rank yang bertanda positif dari
perbedaan nilai kedua kelompok sama dengan jumlah rank
yang bertanda negatif( R+=R-)
➢ Ha:≠0 (two tail)
(median perbedaan nilai pengamatan kedua kelompok tidak
sama dengan nol) yaitu jumlah rank yang bertanda positif
dari perbedaan nilai kedua kelompok tidak sama dengan
jumlah rank yang bertanda negatif( R+≠R-)

ratih 5
➢ Ha:>0 (one tail)
(median perbedaan nilai pengamatan lebih besar
0) yaitu jumlah rank yang bertanda positif lebih
besar dari pada jumlah rank yang bertanda
negatif( R+>R-)
➢ Ha:<0 (one tail)
(median perbedaan nilai pengamatan lebih kecil
0) yaitu jumlah rank yang bertanda positif lebih
kecil dari pada jumlah rank yang bertanda
negatif( R+<R-)

ratih 6
2. Menentukan Tingkat Kemaknaan
3. Perhitungan
a. Hitung beda tiap-tiap pasangan pengamatan
d=x1-x2
b. Berikan jenjang (rank) untuk tiap-tiap beda dari
pasangan pengamatan sesuai dengan besarnya
dari kecil sampai terbesar tanpa memperhatikan
tanda dari beda (nilai beda absolut).
c. Jika ada dua atau lebih beda yang sama, maka
jenjang untuk tiap-tiap beda adalah jenjang
rata-rata
ratih 7
d. Bubuhkan tanda positif atau negatif pada
jenjang untuk tiap-tiap beda sesuai dengan
tanda dari beda itu, beda 0 diabaikan
e. Jumlahkan semua jenjang bertanda positif
atau semua jenjang yang bertanda negatif,
setelah diperoleh jumlahnya.
f. Hilangkan tanda + dan – lalu pilih yang nilainya
lebih kecil. Notasikan jumlah jenjang yang
lebih kecil ini dengan nilai T untuk uji jenjang
berkala. Bandingkan nilai T yang diperoleh
dengan T tabel Wilcoxon.
ratih 8
4. Keputusan
a. Pada Ha : ≠0 (two tail)
jika T hitung <= T(,n) tabel Wilcoxon
(two tail) maka Ho di tolak.
b. Pada Ha : >0 (ONE tail) → R+ > R-
jika T hitung <= T(,n) tabel Wilcoxon
(ONE tail) maka Ho di tolak.
c. Pada Ha : <0 (ONE tail)→ R- > R+
jika T hitung <= T(,n) tabel Wilcoxon
(ONE tail) maka Ho ditolak .
5. Kesimpulan

ratih 9
Contoh 1

Sampel terdiri dari 10 pasien mendapatkat obat


penurun tekanan darah. Pasien diukur tekanan
darahnya sistolik sebelum pemberian obat(X1)
dan 70 menit sesudah pemberian obat(X2).
Apakah obat tersebut efektif untuk menurunkan
tekanan darah pasien pada tingkat kemaknaan
=0,05. Asumsi variabel tekanan darah
berdistribusi tidak normal

ratih 10
responden Sebelum(X1) Sesudah (X2)
1 175 140
2 179 143
3 165 135
4 170 133
5 162 162
6 180 150
7 177 182
8 178 139
9 140 179
10 176 141
ratih 11
• Penyelesaian
1. Hipotesis
• H0 : =0 (R+ =R- )(Tidak ada perbedaan
efektivitas penurunan tekanan darah sistole
sebelum dan sesudah pengobatan )
• Ha : >0 (R+ >R- )(Pengobatan efektif untuk
menurunkan tekanan darah sistole atau
tekanan darah sesudah minum obat lebih
rendah dibanding sebelum minum obat)
2. Tentukan nilai kemaknaan α=0,05
3. Perhitungan
12
Sampel Sebelum Sesudah d=(X1-X2) Jenjang R+ R-
(X1) (X2) (Rank)
1 175 140 35 4,5 4,5
2 179 143 36 6 6
3 165 135 30 2,5 2,5
4 170 133 37 7 7
5 162 162 0 -
6 180 150 30 2,5 2,5
7 177 182 -5 -1 -1
8 178 139 39 8,5 8,5
9 140 179 -39 -8,5 -8,5
10 176 141 35 4,5 4,5
ratih
+35,5 -9,513
3. Perhitungan Uji Statistik
• Perbedaan pasangan-pasangan data(d) terlihat pada
tabel
• Bila terdapat perbedaan nilai pasangan yang sama,
perbedaan pasangan yang sama diberi jenjang(rank
rata-ratanya), beda 0 tidak diberi tanda
• Ternyata R+ =+35,5 dan R-=-9,5 sehingga
Jadi nilai T=9,5, yaitu jumlah jenjang yang lebih keci
4. Keputusan
T hitung bandingkan T tabel

ratih 14
• T tabel wilcoxon n=10, =0,05(one tail)=10
• T hitung T tabel
9,5 < 10 ➔ Ho ditolak
5. Kesimpulan
Pengobatan efektif menurunkan tekanan darah
sistole
Catatan : T dapat diganti dengan W

ratih 15
Pendekatan Distribusi Normal untuk uji Wilcoxon T
untuk sampel besar

n ( n + 1) Menurut Walpole dan Meyer


E (T ) = Bila n>=15 distribusi sampel T
4 mendekati distribusi normal

n ( n + 1)( 2n + 1)
T =
24
n ( n + 1)
T − E (T ) T−
Z= = 4
T n ( n + 1)( 2n + 1)
24
ratih 16
Pendekatan Distribusi Normal untuk uji Wilcoxon T
untuk sampel besar

▪ Tabel nilai T untuk tabel wilcoxon hanya bisa


digunakan untuk n <= 50.Untuk pasangan yang
lebih dari 50 maka tabel nilai T tidak dapat
digunakan. Pada n yang besar distribusi T
mendekati normal sehingga metode
pendekatan normal dapat digunakan.
▪ Pada pengujian ini digunakan nilai Z dengan
rumus : T−
n(n + 1)
Z= 4
n(n + 1)(2n + 1)
24
ratih 17
Contoh

▪ Suatu penelitian ingin mengetahui apakah


pelatihan Motivasi dapat meningkatkan
produktivitas. Dipilih sampel 15 pekerja
secara random kemudian dihitung
produktivitasnya sebelum dan sesudah
pelatihan motivasi, hasil pengukuran pada
tabel di bawah ini (asumsi distribusi data
tidak normal):

ratih 18
responden Sebelum(X1) Sesudah (X2)
1 85 87
2 91 93
3 75 75
4 83 82
5 85 88
6 78 75
7 80 85
8 78 78
9 81 84
10 80 81
11 80 87
12 78 80
13 82 85
14 77 75
15 70 75
ratih 19
Penyelesaian
1. Hipotesis
H0 : =0 (R+ =R-) Tidak ada perbedaan
produktivitas sebelum dan sesudah
pelatihan motivasi)
Ha : ≠ 0 (R+ ≠ R-) Ada perbedaan
produktivitas sebelum dan sesudah
pelatihan motivasi
2. Tentukan nilai kemaknaan =0,05
3. Perhitungan
asumsi distribusi data tidak normal→ uji
wilcoxon
ratih 20
Sebelum (X1) Sesudah (X2) d(beda) Rank R+ R-
(X1-X2)
85 87 -2 -4,5 -4,5
91 93 -2 -4,5 -4,5
75 75 0 -
83 82 1 1,5 1,5
85 88 -3 -8,5 -8,5
78 75 3 8,5 8,5
80 85 -5 -11,5 -11,5
78 78 0 -
81 84 -3 -8,5 -8,5
80 81 -1 -1,5 -1,5
80 87 -7 -13 -13
78 80 -2 -4,5 -4,5
82 85 -3 -8,5 -8,5
77 75 2 4,5 4,5
70 75 -5 -11,5 -11,5
14,5 -76,5
ratih 21
•3. Perhitungan Uji Statistik
• Perbedaan pasangan-pasangan data(d) terlihat pada
tabel
• Bila terdapat perbedaan nilai pasangan yang sama,
perbedaan pasangan yang sama diberi jenjang(rank
rata-ratanya), beda 0 tidak diberi tanda
• Ternyata R+ =+14,5 dan R-=-76,5 sehingga
• R+ =+14,5 dan R-=-76,5 dipilih yang minimum
• Jadi nilai T=14,5, yaitu jumlah jenjang yang lebih
kecil
ratih 22
4. Keputusan
• T tabel wilcoxon n=15, =0,05(two tail)=25
• T hitung T tabel
14,5 < 25 ➔ Ho ditolak
5. Kesimpulan
Ada perbedaan produktivitas sebelum dan
sesudah pelatihan motivasi

ratih 23
Jika menggunakan pendekatan normal
maka
15(15 + 1)
14,5 −
4 − 45,5
Z= = = −2,58
15(15 + 1)(2.15 + 1) 17,6068
24
Z = −2,58 = 2,58
Keputusan
Z tabel two tail=1,94
Z hitung Z tabel
2,58 > 1,96 ➔ Ho di tolak
Kesimpulan
Ada perbedaan produktivitas sebelum dan
sesudah pelatihan motivasi
ratih 24
Soal 1
Suatu penelitian tentang perbedaan kadar gula darah
puasa (mg/dl) sebelum dan sesudah diet rendah gula
Tabel 1. Kadar gula darah sebelum dan sesudah diet
rendah gula

Subyek Sebelum Sesudah


1 200 100
2 130 110 Jika distribusi data
3 130 120 diasumsikan tidak normal,
4 300 110 lakukan uji statistik yang
5 125 95 sesuai untuk menjawab
6 135 95 pertanyaan di atas !
7 120 90
8 120 125 ratih 25
Soal 2
• Suatu penelitian
dengan mengamati No Sebelum Sesudah
Nadi sebelum 1 60 90
pemberian obat x 2 68 100
(Nadi-1) dan setelah
3 64 110
pemberian obat x
(Nadi-2) didapatkan 4 80 120
data seperti terlihat 5 76 116
pada Tabel berikut 6 72 112
• Apakah ada perbedaan 7 86 84
Nadi-1 dan Nadi-2 8 82 80
dengan =0,05 dan CI
95%(distribusi data 9 72 116
tidak normal) 10 70 124
3. Uji perbedaan kadar hb sebelum dan
sesudah minum tablet FE, jika diketahui
data berdistribusi tidak normal
NO Sebelum Sesudah
1 9 10
2 10 11
3 9.8 11.5
4 9 10.5
5 7 10
6 8 9
7 6 10
8 7 10.5
9 10 9
10 10 10.5 27
ratih 28

Anda mungkin juga menyukai