Anda di halaman 1dari 10

UJI DUA SAMPEL BERPASANGAN DENGAN METODE WILCOXON

Oleh :

Ida Ayu Made SarasDwiAntika (1902622010464 / 07)

Program StudiAkuntansi

FakultasEkonomidanBisnis

UniversitasMahasaraswati Denpasar

2020
UJI DUA SAMPEL BERPASANGAN DENGAN METODE WILCOXON

Wilcoxon Sign Rank Test merupakan uji statistik yang dilakukan untuk melihat
apakah ada perbedaan median dari suatu observasi berpasangan dengan memperhitungkan
besarnya selisih-selisih dari dua observasi yang bersesuaian. Wilcoxon Sign Rank
Test merupakan suatu uji nonparametrik yang biasanya digunakan pada data-data kualitatif
(skala nominal dan ordinal) atau untuk data kuantitatif yang tidak berdistribusi normal. Uji 
wilcoxon  lebih  peka  daripada  uji  tanda  dalam menentukan  perbedaan  antara  rataan 
populasi  dan  karena  itu  akan  dibahas  secara mendalam. Jika sampel berpasangan lebih
besar dari 25, maka distribusinya dianggap akan mendekati distribusi normal. Untuk itu
digunakan Z sebagai Uji Statistiknya.
Dalam sampel metode Wilcoxon terdapat asumsi-asumsi dalam pengujiannya, di
antaranya : (1) Menggunakan data berpasangan dan berasal dari populasi yang sama. ini sama
dengan tujuan dari uji T berpasangan, (2) Skala pengukurannya minimal ordinal dan tidak
butuh asumsi normalitas sehingga ini membedakan dengan uji T berpasangan. Ada dua
keadaan dalam menggunakan wilcoxon, yaitu ketika data yang digunakan ordinal maka pakai
wilcoxon dan ketika datanya interval atau rasio maka jika normal pakai uji T berpasangan
dan jika tidak normal maka pakai Wilcoxon. Beberapa peneliti juga mengatakan ketika data
yang digunakan lebih dari 25 atau 30 maka pakai uji T berpasangan karena dengan data yang
30 (dikatakan sampel besar) akan mendekati data normal.

Uji Tanda Wilcoxon Sampel Kecil


Uji tanda beranking Wilcoxon digunakan untuk menguji perbedaan rata-rata data
berpasangan (related sampel). Data yang diperlukan minimal berskala interval dari suatu
sampel random berpasangan, seperti : (X1,Y1), (X2,Y2) …… (Xn,Yn) yang jumlahnya
sebanyak n pengamatan (n ≤ 20 sampel). Mula-mula data asli dihitung selisih atau
perbedaannya yang dinotasikan dengan huruf “d” yang diperoleh dari Yi - Xi dengan aturan :
( + d = Yi > Xi) ( - d = Yi < Xi) (0 = Yi = Xi). Kemudian tanpa memperhatikan beda yang
bertanda “plus” atau tanda “minus” dan tidak memakai data yang seri atau nol, maka
perbedaan absolut diranking dari kecil ke besar. Setelah suatu pasangan data diberikan
ranking, maka ranking itu kembali diberikan tanda “plus” atau “minus” sesuai dengan tanda
perbedaan aslinya atau “d”. T dihitung dengan menjumlahkan ranking yang bertanda positif
atau negatif yang dipilih jumlahnya yang lebih sedikit.
Langkah-langkah pengujian uji tanda Wilcoxon sampel kecil, yaitu :
1. Formulasi hipotesis :
A. (uji dua arah) H0 : E(X) = E(Y) dan H1 : E(Y)  E(X)
B. (uji satu arah, diharapkan positif lebih banyak) H0 : E(X)  E(Y) dan H1 : E(X) < E(Y)
C. (uji satu arah, diharapkan positif lebih sedikit) H0 : E(X)  E(Y) dan H1 : E(X) > E(Y)
Oleh karena jumlah T yang dipilih adalah yang lebih sedikit, maka jika hipotesis seperti formulasi
C, maka hipotesis tersebut dimodifikasi menjadi : H0 : E(Y)  E(X) dan H1 : E(Y) < E(X)
2. Perhitungan:
n
a. T ¿ ∑ Ri , Ri = jumlah ranking yang lebih sedikit
n=1

b. Tentukan tingkat signifikansi yang diinginkan, misalnya 0,05, 0,01 dan seterusnya pada n
tertentu. Apabila ada data yang sama atau seri tidak ikut dimasukkan sebagai sampel.
c. Kriteria pengujian Gunakan Tabel 2. Harga kritis untuk Uji tanda beranking Wilcoxon yang
dinotasikan dengan T tabel = T w. Dimana w merupakan kuantil ranking bertanda
Wilcoxon pada tingkat probabilitas kumulatif tertentu.
a. Test dua sisi apabila perbedaan arah tidak dinyatakan : Ho diterima apabila T hitung  T
w/2 dan Ho ditolak apabila T hitung < Tw/2
b. Test satu sisi : Ho diterima bila T hitung  Tw dan Ho ditolak bila T hitung < Tw
d. Lihat jumlah ranking yang terkecil yang merupakan nilai T hitung, kemudian bandingkan
dengan nilai T kritis (T tabel), serta buat kesimpulan sesuai dengan formulasi hipotesis yang
dibuat.

Uji Tanda Wilcoxon Sampel Besar


Untuk menyelesaikan uji tanda beranking Wilcoxon yang sampelnya lebih besar atau
sama dengan 30, perhitungannya menggunakan pendekatan distribusi normal :
CONTOH SOAL :
Hasil penelitian terhadap Penjualan UKM sebelum dan setelah mendapatkan bantuan KUD
(Kredit Usaha Dagang)

Sampel 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

Sebelum 3,8 2, 15 5 4,5 4,1 1 11,3 12, 16,1 11,8 3,1 3, 17 2, 10,6
5 4 1 9 8
Sesudah 3,8 2, 15 5 4,5 4,1 1 11,3 12, 16,1 11,8 3,1 3, 17 2, 10,6
5 4 1 9 8

Berdasarkan data diatas, apakah terdapat perbedaan penjualan UKM sebelum dan setelah
mendapatkan bantuan KUD (Kredit Usaha Dagang) ?

JAWABAN :
1. Formulasi Hipotesis
H0 : 1  2 tidak terdapat perbedaan penjualan UKM sebelum maupun sesudah
mendapatkan bantuan dari KUD
H1 : : 1 > 2 terdapat perbedaan penjualan UKM sebelum maupun sesudah mendapatkan
bantuan dari KUD

Supaya menjadi sisi kiri, maka hipotesis dimodifikasi:

H0 : 2  1 tidak terdapat perbedaan penjualan UKM sebelum maupun sesudah


mendapatkan bantuan dari KUD
H1 : 2 < 1 terdapat perbedaan penjualan UKM sebelum maupun sesudah mendapatkan
bantuan dari KUD

Tentukan tingkat signifikansi 0,05, n = 10

2. Kritirea Pengujian :
Ho diterima bila T hitung  11
Ho ditolak bila T hitung < 11
Langkah-langkah Pengolahan Data dengan SPSS (SPSS v 23)

1. Pilih Variabel View pada program SPSS yang telah terbuka, lalu pada bagian Name
ketik Sampel, Sebelum, dan Sesudah. Setelah itu, pada bagian Type, Widith, Decimals,
Label, Values, Missing, Coloums, Align, Measure, dan Role akan terisi secara
otomatis.

2. Kemudian, pada bagian Decimals ubah menjadi angka 0 (nol) , pada Label Sebelum
diisikan Sebelum Mendapatkan Bantuan KUD dan Label Sesudah diisikan Sesudah
Mendapatkan Bantuan KUD, dan pada Measure diganti menjadi Scale karena Scale
melakukan perhitungan data terhadap variabel angka seperti menghitung nilai statistika
deskriptif, untuk yang lainnya biarkan tetap default.
3. Setelah itu, pilih Data View lalu masukan data Sampel, Sebelum Mendapatkan Batuan
KUD, dan Sesudah Mendapatkan Bantuan KUD.

4. Langkah selanjutnya yaitu pilih Analyze > Nonparametric Tests > Legacy Dialogs > 2
Related Samples .
5. Setelah itu, muncul kolom dialog dengan nama Two Related Samples Test. Lalu
masukan variable Sebelum mendapatkan bantuan KUD dan Sesudah mendapatkan
bantuan KUD kolom Test Pairs. Pada Test Type pilih wilcoxon, lalu Ok.

6. Setelah klik OK, maka akan mucul tabel Npar Tests Wilcoxon Signed Ranks Test
Kesimpulan :

Berdasarkan hasil olahan SPSS di atas, H0 diterima pada probabilitas sebesar 0,052 untuk uji
dua sisi (2-tailled). Untuk uji satu sisi, angka itu dibagi dua sehingga menjadi 0,026 yang
artinya H1 diterima. Angka ini lebih kecil dari 0,05, sehingga tidak terdapat perbedaan
Penjualan UKM saat mendapatkan bantuan dari KUD dibandingkan sebelum menerima
bantuan dari KUD.
DAFTAR PUSTAKA

Mahkya, D. A. (2019, Oktober 7). Tutorial : Uji Tanda Dan Uji Rank Tanda Wilcoxon. Retrieved from
danialmahkya: https://www.danialmahkya.com/2019/10/tutorial-uji-tanda-dan-rank-
tanda.html

Utama, M. S. (2016). Aplikasi Analisis Kuantitatif. Denpasar: CV. Sastra Utama

https://statistikceria.blogspot.com/2014/06/uji-ranking-bertanda-wilcoxon.html

Anda mungkin juga menyukai