Anda di halaman 1dari 13

KEWIRAUSAHAAN

“PENGERTIAN KEPEMIMPINAN”

Dosen :
Desak Ayu Sri Bhegawati, SE, M.Si

NAMA KELOMPOK 3 :
1. Ida Ayu Made Saras Dwi Antika (1902622010464 / 07)
2. Ni Made Pirayani (1902622010466 / 09)
3. Ni Kadek Febri Dwi Setyawati (1902622010467 / 10)

KELAS : J MALAM

PRODI / SEMESTER : AKUNTANSI / V (LIMA)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa / Tuhan
Yang Maha Esa, karena berkat rahmat beliau kami dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul “Pengertian Kewirausahaan” ini dengan baik, tepat waktu, dan
sesuai dengan yang diharapkan.
Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada dosen yang telah
membimbing kami dalam pembuatan makalah ini. Kami juga mengucapkan terima
kasih kepada teman-teman yang sudah memberi kontribusi, baik secara langsung
maupun tidak langsung dalam pembuatan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh
karena itu, kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata kami ucapkan terimakasih.

Denpasar, 18 September 2021

Penulis,

i
DAFTAR ISI

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kepemimpinan merupakan kekuatan aspirasional, kekuatan semangat, dan
kekuatan moral yang kreatif yang mampu mempengaruhi para anggota untuk
mengubah sikap, sehingga mereka menjadi konform dengan keinginan pemimpin.
Kepemimpinan bagi seorang kewirausahaan adalah modal yang sama pentingnya
dengan kepercayaan dan kreativitas. Kreativitas yang tinggi membuat anda inovatif
dan adaptif, kaya dengan pembaharuan dan tidak mudah dihambat oleh kejadian-
kejadian dari luar. Kepemimpinan menggabungkan kreativitas dan kepercayaan
menjadi sebuah usaha yang efiktif yang berpengaruh luas dan hidup.
Sebelum usaha yang dibangun tanpa kepemimpinan yang kuat hanya akan
menjadi usaha kecil yang stagnant (tidak berkembang). Tanpa kepemimpinan maka
tidak ada orang hebat yang bekerja pada Anda. Tanpa kepemimpinan, maka tidak
ada visi besar yang dapat dibangun menjadi sebuah usaha besar. Dimana hanya
orang-orang yang tidak bisa kemana-mana yang bertahan bekerja pada Anda.
Dalam suatu organisasi, kepemimpinan merupakan salah satu faktor utama
yang mendukung kesuksesan organisasi dalam mencapai tujuan. Banyak ahli yang
mencoba untuk mendefinisikan kepemimpinan. Keberhasilan atau efektifitas
kepemimpinan tidak sajalah diukur bagaimana memberdayakan bawahannya tapi
uga kemampuannya menjalankan atau melaksanakan kebijakan perusahaan melalui
cara atau gaya kepemimpinannya. Tidak ada gaya kepemimpinan yang paling baik
karena gaya kepemimpinan haruslah fleksibel dan harus disesuaikan dengan
perilaku, sistem nilai yang dianut bawahan, situasi lingkungan, kematangan
dan situasi bawahan. Kepemimpinan dibentuk bertahap, sejalan dengan tumbuhnya
usaha. Dari kombinasi pengetahuan, pengalaman, keterampilan, cara mengarahkan,
dan penerimaan.

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan kepemimpinan dalam kewirausahaan?
2. Apa saja pendekatan utama dari kepemimpinan dalam kewirausahaan?
3. Bagaimanakah sifat-sifat seorang pemimpin dalam kewirausahaan?
4. Apa saja tipe-tipe dari kepemimpinan dalam kewirausahaan?
5. Bagaimanakah keterampilan yang harus dimiliki kepemimpinan dalam
kewirausahaan?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui pengertian dari kepemimpinan dalam kewirausahaan.
2. Untuk mengetahui pendekatan-pendekatan yang ada dari kepemimpinan
kewirausahaan.
3. Untuk mengetahui sifat-sifat yang dimiliki oleh seorang pemimpin dalam
kewirausahaan.
4. Untuk mengetahui adanya tipe-tipe kepemimpinan dalam kewirausahaan.
5. Untuk mengetahui keterampilan yang harus dimiliki kepemimpinan dalam
kewirausahaan

2
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Kepemimpinan


Pada dasarnya, seorang wirausaha merupakan pemimpin bagi diri dan
perusahaanya. Kepemimpinan merupakan keinginan untuk mencapai suatu
komunikasi yang berdampak dan berakibat dalam mempengaruhi tindakan orang
lain. Kepemimpinan adalah kegiatan membujuk orang untuk bekerja sama dalam
pencapaian suatu tujuan. Dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan (leadership)
adalah kemampuan, proses, atau fungsi yang digunakan dalam memengaruhi orang
lain untuk berbuat sesuatu dalam rangka mencapai tujuan tertentu. Pada suatu
kegiatan, kepemimpinan merupakan upaya membantu diri sendiri atau orang lain
mencapai suatu tujuan.
Suryana dan Bayu (2010) menyatakan bahwa kepemimpinan yang baik
adalah semakin besar perhatian kita kepada karyawan kita, maka semakin keras
mereka bekerja untuk kita. Jika benar-benar mementingkan para karyawan kita,
kemungkinan sukses kita lebih besar jika kita bersifat manusiawi dengan hubungan
kita dengan karyawan. Hal ini hampir pasti akan membawa efisiensi dan laba yang
lebih besar. Seorang pemimpin dikatakan berhasil jika percaya pada pertumbuhan
yang berkesinambungan, efisiensi yang meningkat dan keberhasilan yang
berkesinambungan dari perusahaan.

2.2 Pendekatan Utama Kepemimpinan


Untuk memahami gaya kepemimpinan, sedikitnya dapat dikaji dari tiga
pendekatan utama, yaitu pendekatan sifat, perilaku dan situasional.
1. Pendekatan Sifat
Pedekatan sifat mencoba menerangkan sifat-sifat yang membuat seseorang
berhasil. Pendekatan ini bertolak dari asumsi bahwa individu merupakan
pusat kepemimpinan. Kepemimpinan dipandang sebagai sesuatau yang
mengandung lebih banyak unsur individu, terutama pada sifat-sfat individu.
Penganut pendekatan ini berusaha mengidentifikasikan sifat-sifat

3
kepribadian yang dimilki oleh pemimpin yang berhasil dan yang tidak
berhasil. Menurut Sutisna (1993), pendekatan sifat berpendapat bahwa
terdapat sifat-sifat tertentu, seperti kekuatan, fisik atau keramahan yang
esensil, pada kepemimpinan yang efektif. Sifat-sifat pribadi yang tidak
terpisahkan ini seperti intelegensia, dianggap bisa dialihkan dari satu situasi
ke yang lain. Karena tidak semua orang memiliki sifat-sifat ini, hanyalah
mereka yang memiliki ini yang bisa dipertimbangkan untuk menempati
kedudukan kepemimpinan.

2. Pendekatan Perilaku
Pendekatan perilaku berlandaskan pemikiran bahwa keberhasilan atau
kegagalan pemimpin ditentukan oleh gaya bersikap dan bertindak dari
pemimpin yang bersangkutan. Penelitian mengenai perilaku dibagi ke
dalam dua kategori umum. Kategori pertama adalah penelitian mengenai
sifat dari pekerjaan manajerial yang menguji bagaimana para manajer
memanfaatkan waktu mereka dan mencoba untuk menjelaskan isi dari
kegiatan-kegiatan manajerial dengan menggunakan kategori isi yang
disebut sebagai peran, fungsi, serta tanggung jawab manajerial. Penelitian
kategori yang kedua adalah membandingkan perilaku dari para pemimpin
yang efektif dan tidak efektif.

3. Pendekatan Situasional
Pendekatan situasional menekankan pada pentingnya faktor-faktor
kontekstual seperti sifat pekerjaan yang dilaksanakan oleh unit pemimpin,
sifat lingkungan eksternal dan karakteristik para pengikut. Penelitian
dengan pendekatan situasional dibagi dalam dua kategori. Kategori yang
pertama adalah memperlakukan perilaku manajerial sebagai sebuah
variabel independen dan para peneliti mencoba menemukan bagaimana
perilaku tersebut dipengaruhi oleh aspek-aspek situasional seperti jenis
organisasi atau posisi manajerial. Kategori yang kedua adalah
mengidentifikasi aspek-aspek yang “melunakkan” hubungan dari perilaku
atau ciri pemimpin terhadap efektivitas kepemimpinan.

4
2.3 Sifat-sifat Pemimpin
Adapun beberapa sifat kepemimpinan yang harus dimiliki oleh seorang
wirausahawan yaitu sebagai berikut :
1. Disiplin
Wirausahawan harus memiliki ketepatan komitmen terhadap tugas dan
pekerjaan secara menyeluruh antara lain ketepatan terhadap waktu,
peningkatan kualitas pekerjaan, dan sistem kerja. Dengan kedisiplinan
terhadap komitmen, wirausahawan akan selalu berupaya meningkatkan
kualitas pekerjaan dan membangun keunggulan daya saing.

2. Komitmen Yang Tinggi


Dalam hal memiliki komitmen tinggi, harus disadari bahwa komitmen
adalah kesepakatan mengenai sesuatu hal yang dibuat oleh seseorang, baik
terhadap dirinya sendiri maupun orang lain. Dalam melaksanakan kegiatan,
wirausahawan harus memiliki komitmen yang konkret, terarah, dan
progresif (berorientasi pada kemajuan). Wirausahawan selalu berupaya
teguh menjaga komitmen terhadap konsumen untuk mendapatkan
kepercayaan mereka, sehingga kepuasan konsumen pada akhirnya memberi
keuntungan usaha.

3. Jujur
Kejujuran merupakan landasan moral wirausahawan yaitu kejujuran dalam
berperilaku pada kehidupan yang bersifat kompleks, kejujuran mengenai
karakteristik produk dan jasa yang ditawarkan, kejujuran mengenai promosi
yang dilakukan, dan kejujuran terhadap segala kegiatan terkait dengan
penjualan produk. Kejujuran merupakan salah satu kunci sukses wiraswasta
yang sangat penting. Wiraswasta berkaitan dengan relasi dengan orang lain,
relasi yang baik jika didukung oleh kejujuran setiap pihak.

4. Kreatif dan Inovatif


Wirausahawan juga harus memiliki daya kreativitas tinggi yang dilandasi
oleh cara berpikir yang maju dengan gagasan baru yang inovatif. Gagasan
kreatif tidak dapat dibatasi oleh ruang, bentuk, ataupun waktu. Justru sering

5
kali ide jenius memberi terobosan baru dalam dunia usaha yang awalnya
dilandasi oleh berbagai gagasan kreatif yang kelihatannya mustahil.

5. Realistis
Wirausahawan juga selalu berpikir realistis dengan kemampuan
menggunakan fakta dan realita sebagai landasan berpikir yang rasional
dalam setiap pengambilan keputusan maupun tindakan/perbuatan. Untuk
menjadi wirausahawan sukses, syarat utamanya adalah memiliki jiwa dan
watak kewirausahawan yang sangat dipengaruhi oleh ketekunan,
kemampuan, atau kompetensi yang ditentukan oleh pengetahuan dan
pengalaman usaha.

2.4 Tipe-tipe Kepemimpinan


Dalam memimpin, seorang pemimpin memiliki tipe dan ciri khas yang
berbeda-beda. Dibawah ini merupakan tipe-tipe kepemimpinan dalam
kewirausahaan (Menurut Katono (2003) sebagai berikut :
1. Tipe Kepemimpinan Kharismatis
Tipe kepemimpinan karismatis memiliki kekuatan energi, daya tarik dan
pembawaan yang luar biasa untuk mempengaruhi orang lain, sehingga ia
mempunyai pengikut yang sangat besar jumlahnya dan pengawal-pengawal
yang bisa dipercaya. Kepemimpinan yang kharismatik memiliki inspirasi,
keberanian, dan berkeyakinan teguh pada pendirian sendiri.
2. Tipe Kepemimpinan Paternalistis/Maternalistik
Kepemimpinan paternalistik lebih diidentikkan dengan kepemimpinan yang
kebapakan dengan sifat-sifat sebagai berikut : (1) mereka menganggap
bawahannya sebagai manusia yang tidak/belum dewasa, atau anak sendiri
yang perlu dikembangkan, (2) mereka bersikap terlalu melindungi, (3)
mereka jarang memberikan kesempatan kepada bawahan untuk mengambil
keputusan sendiri.
3. Tipe Kepemimpinan Militeristik
Tipe kepemimpinan militeristik ini sangat mirip dengan tipe kepemimpinan
otoriter. Adapun sifat-sifat dari tipe kepemimpinan militeristik adalah: (1)

6
lebih banyak menggunakan sistem perintah/komando, keras dan sangat
otoriter, kaku dan seringkali kurang bijaksana, (2) menghendaki kepatuhan
mutlak dari bawahan, (3) menuntut adanya disiplin yang keras dan kaku dari
bawahannya, (4) tidak menghendaki saran, usul, sugesti, dan kritikan-
kritikan dari bawahannya.
4. Tipe Kepemimpinan Otokratis (Outhoritative, Dominator)
Kepemimpinan otokratis memiliki ciri-ciri antara lain: (1) mendasarkan diri
pada kekuasaan dan paksaan mutlak yang harus dipatuhi, (2) pemimpinnya
selalu berperan sebagai pemain tunggal, (3) berambisi untuk merajai situasi.
5. Tipe Kepemimpinan Laissez Faire
Pada tipe kepemimpinan ini praktis pemimpin tidak memimpin, dia
membiarkan kelompoknya dan setiap orang berbuat semaunya sendiri.
Pemimpin tidak berpartisipasi sedikit pun dalam kegiatan kelompoknya.
Kedudukan sebagai pemimpin biasanya diperoleh dengan cara penyogokan,
suapan atau karena sistem nepotisme. Oleh karena itu organisasi yang
dipimpinnya biasanya morat marit dan kacau balau.
6. Tipe Kepemimpinan Populastis
Kepemimpinan populis berpegang tegus pada nilai – nilai masyarakat yang
tradisional, tidak mempercayai dukungan kekuatan serta bantuan hutang
luar negeri. Kepemimpinan jenis ini mengutamakan penghidupan kembali
sikap nasionalisme.
7. Tipe Kepemimpinan Administratif/Eksekutif
Kepemimpinan tipe administratif ialah kepemimpinan yang mampu
menyelenggarakan tugas-tugas administrasi secara efektif. Pemimpinnya
biasanya terdiri dari teknokrat-teknokrat dan administratur-administratur
yang mampu menggerakkan dinamika modernisasi dan pembangunan. Oleh
karena itu dapat tercipta sistem administrasi dan birokrasi yang efisien
dalam pemerintahan. Pada tipe kepemimpinan ini diharapkan adanya
perkembangan teknis yaitu teknologi, indutri, manajemen modern dan
perkembangan sosial ditengah masyarakat.

7
8. Tipe Kepemimpinan Demokratis
Kepemimpinan demokratis berorientasi pada manusia dan memberikan
bimbingan yang efisien kepada para pengikutnya. Terdapat koordinasi
pekerjaan pada semua bawahan, dengan penekanan pada rasa tanggung
jawab internal (pada diri sendiri) dan kerjasama yang baik. Kekuatan
kepemimpinan demokratis tidak terletak pada pemimpinnya akan tetapi
terletak pada partisipasi aktif dari setiap warga kelompok.

2.5 Keterampilan Kepemimpinan


Secara umum ada 3 (tiga) keterampilan kepemimpinan (Leadership Skills)
yang perlu dimiliki oleh pemimpin wirausaha, yaitu :
1. Technical Skill
Suatu kemampuan yang dimiliki oleh seseorang pemimpin untuk
melaksanakan suatu pekerjaan. Walaupun seorang wirausaha merupakan
pemimpin yang dapat menyuruh orang lain mengerjakan suatu pekerjaan,
namun dia harus mampu melaksanakan sendiri pekerjaan-pekerjaan
tertentu. Tujuannya adalah untuk dapat melakukan pengawasan terhadap
perkerjaan tersebut yang dilakukan oleh karyawannya.

2. Human Skill
Kemampuan untuk bekerjasama dan membangun tim kerja bersama orang
lain. Sesuai dengan fitrah manusia sebagai makhluk sosial yang tidak dapat
hidup sendiri, egois dan individualistis, seorang wirausaha harus
bersosialisasi dan kompeten dalam berkomunikasi yang efektif,
menumbuhkembangkan jejaring kerja dengan mitra usaha dan stake-
holders.

3. Conceptual Skill
Seorang wirausaha harus mampu berfikir dan mengungkapkan
pemikirannya dalam bentuk model kerangka kerja dan konsep-konsep lain
dalam memudahkan pekerjaan.

8
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kepemimpinan (leadership) merupakan kemampuan, proses, atau fungsi
yang digunakan dalam memengaruhi orang lain untuk berbuat sesuatu dalam
rangka mencapai tujuan tertentu. Seorang pemimpin dikatakan berhasil jika percaya
pada pertumbuhan yang berkesinambungan, efisiensi yang meningkat dan
keberhasilan yang berkesinambungan dari perusahaan. Dalam kewirausahaan
terdapat tiga pendekataan utama dari kepemimpinan diantaranya pendekatan sifat,
pendekatan perilaku, dan pendekatan situasional.
Di dalam dunia kewirausahaan, tentunya seorang pemimpin harus bisa
menjalani kewajibannya dengan baik. Adapun beberapa sifat-sifat yang dimiliki
oleh seorang pemimpin yaitu, disiplin, komitmen yang tinggi, jujur, kreatif dan
inovatif, dan realistis. Selain sifat-sifat seorang pemimpin, dalam kewirausahaan
terdapat beberapa tipe kepemimpinan, salah satunya tipe kepemimpinan karismatis
yang memiliki kekuatan energi, daya tarik dan pembawaan yang luar biasa untuk
mempengaruhi orang lain.
Keberhasilan seorang pemimpin bisa dilihat dari keterampilan yang
dimilikinya. Semakin banyak keterampilan yang dimiliki seorang pemimpin, maka
akan banyak menghasilkan inovasi dan kreativitas yang baru yang nantinya akan
menguntungkan perusahaan atau organisasi jika diterapkan dengan baik dan efisien.

3.2 Saran
Sangat diperlukan sekali jiwa kepemimpinan pada setiap pribadi manusia.
Jiwa kepemimpinan itu perlu selalu dipupuk dan dikembangkan. Paling tidak untuk
memimpin diri sendiri.

9
DAFTAR PUSTAKA

Suryana, Yuyus dan Bayu, Kartib. 2010. Kewirausahaan:Pendekatan Karakteristik


Wirausaha Sukses. Jakarta: Kencana.
Riadi, Muchlisin. 2015. “Kepemimpinan Wirausaha”,
https://www.kajianpustaka.com/2015/08/kepemimpinan-wirausaha.html,
diakses pada 17 September 2021.
Chairul&Ahsan. 2015. “Pendekatan Kepemimpinan”,
https://chairulahsan.wordpress.com/2015/02/15/pendekatan-
kepemimpinan/, diakses pada 17 September 2021.

10

Anda mungkin juga menyukai