Oleh :
NAMA KELOMPOK 06 :
1. Ida Ayu Made Saras Dwi Antika (1902622010464 / 07)
2. Ni Made Pirayani (1902622010466 / 09)
3. Putu Adelia Regithanatar Wangy (1902622010481 / 24)
4. Ni Made Ayu Intan Kumala Sari (1902622010486 / 29)
5. Pande Komang Junitri Dyanti (1902622010488 / 31)
6. Sukma Gayatri (1902622010492 / 34)
2. Kasus Fraud yang terjadi di Indonesia dan penyelesaiannya lewat jalur hukum
Kasus I
Fraud yang dilakukan oleh karyawan PT Pegadaian UPC Anggrek
PT Pegadaian (persero) membenarkan kasus fraud yang diduga dilakukan oleh oknum
karyawan PT Pegadaian UPC Anggrek, Cabang Kemandoran, Jakarta Barat berinisial LW
dengan modus gadai fiktif, penggelapan, dan tasiran tinggi yang berpotensi mengakibatkan
kerugian perusahaan senilai Rp.5,70 miliar. Sekretaris Perusahaan PT Pegadaian R. Swasono
Amoeng Widodo mengatakan bahwa kasus tersebut telah ditangani oleh Kejaksaan Negeri
Jakarta Barat dan pelakunya sudah dilakukan penahanan untuk memperlancar proses hukum
lebih lanjut.
PT Pegadaian tidak mentolerir tindak kejahatan dan perilaku oknum karyawan yang
bertentangan dengan Undang-undang, Peraturan Perusahaan maupun nilai-nilai Budaya
Akhlak yang menjadi pedoman seluruh Insan Pegadaian," kata Amoeng. "Oleh karena itu,
manajemen mendukung dan menyerahkan sepenuhnya kepada aparat penegak hukum, agar
pelaku diproses secara adil dan transparan sesuai peraturan perundang-undangan yang
berlaku," ungkapnya.
Lebih lanjut Amoeng menyatakan sikap tegas manajemen melalui proses hukum
tersebut diharapkan menimbulkan efek jera serta menjadi peringatan keras kepada seluruh
Insan Pegadaian agar bekerja dengan jujur dan penuh integritas. Manajemen terus melakukan
evaluasi serta perbaikan sistem dan prosedur agar kejadian serupa tidak terulang di masa
mendatang serta terus berkomitmen untuk mengimplementasikan prinsip-prinsip Tata Kelola
Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance).
Kasus II
Kasus Audit Kas/Teller Laporan Fiktif Kas di Bank BRI Unit Tapung Raya
Kepala Bank Rakyat Indonesia (BRI) Unit Tapung Raya, Masril (40) ditahan polisi. Ia
terbukti melakukan transfer uang Rp1,6 miliar dan merekayasa dokumen laporan keuangan
Perbuatan tersangka diketahui oleh tim penilik pemeriksa dan pengawas dari BRI Cabang
Bangkinang pada hari Rabu 23 Februari 2011 Tommy saat melakukan pemeriksaan di BRI
Unit Tapung Tim ini menenakan kejanggalan dari hasil pemeriksaan antara jumlah saldo
neraca dengan kas tidak seimbang. Setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut dan cermat,
diketahu adanya transaksi gantung yaitu adanya pembukuan setoran kas Rp 1,6 miliar yang
berasal BRIUnit Pasir Pengaraian II ke BRI Unit Tapung pada tanggal 14 Februari 2011 yang
dilakukanMasril, nam tidak diserta dengan penginian fisik wangnya.Kapolres Kampar AKBP
MZ Mustaqien yang dikonfinasti mengatakan Kepala BRI Tapung Raya ditetapkan sebagai
tersangka dan ditahan di sel Mapolres Kampar karenamentransfer uang Rp1,6 miliar dan
merekayasa laporan pembukuan. Kasus ini dilaporkan oleh Sudarman (Kepala BRI Cabang
Bangkinang dan Rustian
Martha pegawai BRI Cabang Bangkinang. "Masril telah melakukan tindak pidana
membuat atau menyebabkan adanya pencatatan palsu dalam pembukuan atau laporan
maupun dalam dokumen laporan kegiatan usaha, laporan transaksi atau rekening Bank (IP
Perbankan). Tersangka dijeratpasal yang disangkakan yakni pasal 49 ayat (1) UU No. 10
tahun 1998 tentang perubahan atasUU No. 7 talum 1992 tentang Perbankan dangan ancaman
hukuman 10 tahun," kata Kapolres. Polres Kampar telah melakukan penyitaan sejumlah
barang bukti dokumen BRI serta melakukan koordinasi dengan instansi terkait, memeriksa
dan menahan tersangka dan 6 orang saksi telah diperiksa dan meminta keterangan ahli.
PENYELESAIAN MASALAH yaitu:
Skills Kemampuan yang diberikan harus sesuai dengan bidang kerja yang ia lakukan
Kemudian kemampuan tersebut dikembangkan lebih lanjut untuk meningkatkankontribusi
karyawan pada perusahaan Persahaan melakukan pelatihan pendidikan secara periodik
kepada karyawan sesuaidengan perkembangan teknologi yang berkembang Pembinaan ini
sangatlah penting karena setiap karyawan memiliki kepribadian yangberbeda jadi attitude ini
harus ditekankan kepada karyawan. Dalam hal ini karyawandiharapkan dapat memiliki
kepribadian yang baik sehingga dapat memperkecil resikoterjadinya penyimpangan dari
karyawan itu sendiri.
DAFTAR PUSTAKA