Anda di halaman 1dari 8

TUGAS RESUME DAN SOAL BAB 12

Diajukan untuk Memenuhi Tugas

Mata Kuliah : Statistika

Dosen Pengampu : Dr. H. Salafudin, M. Si

Disusun Oleh:

Slamet Nisfu Siyam (2619016)

Kelas C

JURUSAN TADRIS MATEMATIKA

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PEKALONGAN 2020


Resume

BAB XII
TEKNIK ANALISIS KORELASI PHI
Korelasi phi merupakan statistik non parametric. Pada korelasi ini distribusi data tidak
dipersyaratkan normal. Teknik ini digunakan apabila data yang dikorelasikan merupakan
data nominal dan bersifat dikotomik atau terpisah secara tajam. Misalnya
laki-laki/perempuan, lulus/tidak lulus, menjadi pengurus/tidak menjadi pengurus, ikut
bimbingan/tidak ikut bimbingan, dan lain-lain.
Untuk melakukan analisis data dengan teknik korelasi phi :
1. data terlebih dahulu diklasifikasikan ke dalam 4 kelompok/sel sebagai berikut :
Tabel 12.1.
Variabel I: jns klmn Kategori Kategori Jumlah
Variabel II I II
Kgmrn mnnton bola Lk-lk Prmpuan
Kelompok I a b a+b
Gmr
Kelompok II c d c+d
Tdk Gmr
Jumlah a+c b+d a+b+c+d=N

2. Menghitung nilai indeks korelasi

Koefiesien korelasi Phi disimbolkan dengan φ yang dirumuskan sebagai berikut :


ad−bc
φ = √ ( a+ b ) ( a+c ) ( b+d ) ( c +d )

Dimana :

a, b, c, d adalah sel- sel/ kelompok data

3. Rumusan Hipotesis
Hipotesis yang digunakan untuk menganalisis data pada Teknik Analisis Korelasi
Phi adalah sebagai berikut:

2
Ho :
φh = 0 : Tidak terdapat korelasi yang signifikan antara variabel X dengan
Variabel Y

Ha :
φh ¿ 0 : Terdapat korelasi yang signifikan antara variabel X dengan variabel Y
4. Interpretasi Terhadap Nilai Indeks Korelasi
a. Interpretasi Secara Sederhana .
Interpretasi dengan cara sederhana adalah dengan menggunakan tabel ancar-
ancar/patokan pada teknik analisis korelasi product moment.
b. Interpretasi Secara Cermat / Pengujian Hipotesis

Interpretasi dengan secara cermat adalah dengan membandingkan nilai φ hasil

perhitungan (
φh ) dengan nilai r pada tabel (r ) = φt .
t

Nilai rt dicari dengan langkah sebagai berikut :


1. Tentukan derajat bebas (db). Untuk korelasi bivariat menggunakan rumusnya :
db = N –2
2. Tentukan tingkat kesalahan yang dinginkan, bisa 5% atau 1%. Tingkat kesalahan
menunjukkan tingkat toleransi peneliti . Bilangan 5% menunjukkan tingkat kesalahan
5% dan tingkat keyakinannya 95%. Sedang 1% menunjukkan tingkat kesalahan 1%
dan tingkat keyakinan 99%.

3. Tentukan Nilai rt =
φt dengan melihat tabel r produk momen.
5. Interpretasi dan pengujian hipotesis dengan menggunakan uji t

Pengujian hipotesis dapat pula dilakukan dengan mentransformasikan nilai φ ke t.


Rumus yang digunakan untuk transformasi tersebut adalah :

t =
φ
√ N −2
1−φ2

Nilai
t t dicari pada tabel t pada taraf kesalahan α % dengan derajat kebebasan v .
Dengan
db = v =N–2
t α%
Untuk taraf signifikan α t
% nilai t dicari pada 2
,v
( uji dua pihak)
Kriteria penolakan/penerimaan hipotesis dengan menggunakan tabel t adalah sbb:

a. Jika
t h  t t maka H ditolak, H diterima
o a

3
b. Jika
t h < t t maka H diterima, H ditolak
o a

6. Kesimpulan

Soal Bab 12
1. Suatu penelitian bertujuan untuk mengetahui apakah ada korelasi yang signifikan
antara tingkat pendidikan seseorang dengan kegemaran membaca. Tingkat
pendidikan dikategorikan menjadi 2, yaitu pendidikan menengah ke atas dengan
pendidikan rendah. Sedang kegemaran membaca dibedakan menjadi 2 pula yaitu
gemar membaca dan tidak gemar membaca. Dari 100 responden didapat data sebagai
berikut :
Sebanyak 40 responden berpendidikan menengah ke atas, 5 diantaranya tidak gemar
membaca dan 35 gemar membaca. Sebanyak 60 Responden berpendidikan rendah,
yang 5 diantaranya gemar membaca, sisanya sebanyak 55 orang tidak gemar
membaca. Selidikilah apakah secara signifikan terdapat korelasi antara tingkat
pendidikan dengan kegemaran membaca. Gunakan teknik korelasi phi.

Jawab :

Tingkat pendidikan Pendidikan Pendidikan


Kegemaran Menengahkeatas Rendah Jumlah
Membaca
Gemarmembaca 35 5 40
Tidakgemarmembaca 5 55 60
Jumlah 40 60 100

1. Menghitung nilai indeks korelasi


Rumus yang digunakan :
ad−bc
φ = √ ( a+ b ) ( a+c ) ( b+d ) ( c +d )

a = 35, b = 5, c = 5, d = 55

Maka :

4
(35)(55 )−(5 )(5) 1925−25
φ = √( 40 )( 40 ) ( 60 )( 60 ) = √5760000 = 0,792

φh
Jadi = 0,792

2. Rumusan Hipotesis
Hipotesis penelitian ini adalah :

Ho :
φh = 0 : Tidak terdapat korelasi yang signifikan antara tingkat pendidikan
dengan kegemaran membaca.
φh ¿
Ha : 0 : Terdapat korelasi yang signifikan antara tingkat pendidikan dengan
kegemaran membaca.

3. Interpretasi Terhadap Nilai Indeks Korelasi


3.1. Interpretasi Secara Sederhana .
φh = 0,792. Dengan melihat tabel ancar-ancar interpretasi nilai r, nilai 0,792
terletak pada interval 0,79 - 1,00 yang berarti antara tingkat pendidikan dengan
kegemaran membaca yang dikehendaki terdapat korelasi yang sangat kuat,
sehingga dianggap ada korelasi.
3.2. Interpretasi Secara Cermat / Pengujian Hipotesis

Interpretasi dengan secara cermat adalah dengan membandingkan nilai φ hasil

perhitungan (
φh ) dengan nilai r pada tabel (r ) = φt .
t

N = 100
db = 100 –2 = 98
Pada tabel db = 98 tidak ada, maka digunakan db = 100

Pada taraf kesalahan 5% , nilai rt =


φt = 0,195

Pada taraf kesalahan 1%, nilai rt =


φt = 0,256

4. Membandingkan nilai
|φ h| dengan
φt .

φh = 0,792 sehingga |φ h| = 0,792

5
Pada taraf kesalahan 5% , nilai rt =
φt = 0,195, berarti |φ h| > φt maka H ditolak, H
o a

diterima. Dengan demikian, disimpulkan pada taraf kesalahan 5% terdapat korelasi


yang signifikan antara Tingkat Pendidikan dengan Kegemaran Membaca.
φh = 0,792 sehingga |φ h| = 0,792

φt |φ h| φt
Pada taraf kesalahan 1% , nilai rt = = 0,256, berarti > maka Ho ditolak, Ha
diterima. Dengan demikian, disimpulkan pada taraf kesalahan 1% juga terdapat
korelasi yang signifikan antara Tingkat Pendidikan dengan Kegemaran Membaca.

5. Kesimpulan
Dari analisis di atas dapat disimpulkan bahwa baik pada tingkat kesalahan 1%
maupun 5% sama-sama menolak Ho dan menerima Ha, yang berarti bahwa baik
pada tingkat kesalahan 1% maupun 5% terdapat korelasi positif yang signifikan
antara tingkat pendidikan seseorang dengan kegemaran membaca.

2. Suatu penelitian pendidikan bertujuan ingin mengetahui apakah secara siginifkan terdapat
korelasi antara asal sekolah dengan keberhasilan diterima di perguruan tinggi favorit. Asal
sekolah dikategorikan menjadi dua yaitu SMU/MA Negeri dan SMU/MA swasta. Dari
100 responden didapat data sebagai berikut :
Sebanyak 40 responden diterima di perguruan tinggi (PT) favorit. Dari 40 responden
tersebut 20 berasal dari SMU/MA negeri dan 20 dari SMU/MA swasta. Responden yang
tidak diterima di PT favorit ada 60, 25 berasal dari SMU/MA negeri dan 35 dari
SMU/MA swasta.. Bagaimana kesimpulannya ?.
Jawab :
Asal Sekolah SMU/MA SMU/MA
Keberhasilan Negeri Swasta Jumlah
Di PT Favorit
Diterima di PT favorit 20 20 40
Tidakditerima di PT favorit 25 35 60
Jumlah 45 55 100

1. Menghitung nilai indeks korelasi


Rumus yang digunakan :

6
ad−bc
φ = √( a+ b ) ( a+c ) ( b+d ) ( c +d )

a = 20, b = 20, c = 25, d = 35

Maka :

(20)(35 )−(20)(25 ) 700−500


φ = √( 40 )( 45 ) ( 55 )( 60 ) = √5940000 = 0,082

φh
Jadi = 0,082

2. Rumusan Hipotesis
Hipotesis penelitian ini adalah :

Ho :
φh = 0 : Tidak terdapat korelasi yang signifikan antara asal sekolah
dengan keberhasilan di PTN favorit.
φh ¿
Ha : 0 : Terdapat korelasi yang signifikan antara asal sekolah dengan
keberhasilan di PTN favorit.

3. Interpretasi Terhadap Nilai Indeks Korelasi


3.1. Interpretasi Secara Sederhana .
φh = 0,082. Dengan melihat tabel ancar-ancar interpretasi nilai r, nilai
0,082 terletak pada interval 0,0 - 0,20 yang berarti antara asal sekolah dengan
keberhasilan di PTN favorit yang dikehendaki terdapat korelasi yang sangat
lemah sekali, sehingga dianggap tidak ada korelasi.
3.2. Interpretasi Secara Cermat / Pengujian Hipotesis

Interpretasi dengan secara cermat adalah dengan membandingkan nilai φ

hasil perhitungan (
φh ) dengan nilai r pada tabel (r ) = φt .
t

N = 100
db = 100 –2 = 98
Pada tabel db = 98 tidak ada, maka digunakan db = 100

Pada taraf kesalahan 5% , nilai rt =


φt = 0,195

7
φt
Pada taraf kesalahan 1%, nilai rt = = 0,256

4. Membandingkan nilai
|φ h| dengan
φt .

φh = 0,082 sehingga |φ h| = 0,082

Pada taraf kesalahan 5% , nilai rt =


φt = 0,195, berarti |φ h| < φt maka H diterima,
o

Ha ditolak. Dengan demikian, disimpulkan pada taraf kesalahan 5% tidak terdapat


korelasi yang signifikan antara Asal Sekolah dengan Keberhasilan di PTN
Favorit.

φh = 0,082 sehingga |φ h| = 0,082

φt |φ h| φt
Pada taraf kesalahan 1% , nilai rt = = 0,256, berarti < maka Ho diterima,
Ha ditolak. Dengan demikian, disimpulkan pada taraf kesalahan 1% juga tidak
terdapat korelasi yang signifikan antara Asal Sekolah dengan Keberhasilan di
PTN Favorit.

5. Kesimpulan
Dari analisis di atas dapat disimpulkan bahwa baik pada tingkat kesalahan 1%
maupun 5% sama-sama menerima Ho dan menolak Ha, yang berarti bahwa baik
pada tingkat kesalahan 1% maupun 5% tidak terdapat korelasi positif yang
signifikan antara Asal Sekolah dengan Keberhasilan di PTN Favorit.

Anda mungkin juga menyukai