A. PENGERTIAN
Tabel T adalah jenis tabel distribusi yang digunakan apabila menggunakan statistik uji
T sebagai perbandingannya. Fungsi dari tabel ini adalah untuk menentukan hipotesis.
Pemakaian uji t ini sangat bervariasi. Bisa digunakan pada objek studi berpasangan
ataupun tidak berpasangan.
2) Menentukan degree of freedom atau derajat kebebasan (df) pada alpha 0,05.
Derajat kebebasan dihitung dengan N-1 untuk one tail dan N-2 untuk two tail,
di mana N adalah jumlah sampel.
4) Untuk menentukan nilai t tabel, dilakukan dengan cara melihat nilai degree of
freedom (df) atau derajat kebebasan (dk) secara vertikal dan nilai batas
kemaknaan berdasarkan hipotesis dua arah (two tailed) secara horizontal.
Jika hasil perhitungan t hitung lebih kecil dari t tabel, maka Ho atau hipotesis
diterima. Dengan begitu, dapat disimpulkan bahwa variabel independen tidak
berpengaruh terhadap variabel dependen.
C. CARA MENCARI NILAT T TABEL
Terdapat beberapa hal yang wajib diketahui dalam melihat table t:
1) Jumlah variabel penelitian (k)
2) Jumlah observasi atau data atau responden (n)
3) Signifikasi menggunakan dua sisi (sign)
4) Rumus mencari degree of freedom atau derajat bebas (Df = n – k)
Tabel t ini bisa digunakan untuk menguji rata-rata hitung populasi di dalam sampel
yang kecil. Proses pengujian untuk mencari nilai tabel t bisa menggunakan langkah-
langkah cara mencari t tabel berikut ini.
Merumuskan Hipotesa Nol & Hipotesa Alternatif
Langkah pertama cara mencari nilai tabel t statistik adalah dengan
menentukan hipotesa nol (H0) dan hipotesa alternatifnya (Ha). Langkah ini
menjadi langkah yang berperan signifikan dalam proses keseluruhan.
Tentukan Nilai Alpha
Jika sudah, langkah selanjutnya adalah menentukan nilai alpha atau nilai
taraf nyata. Tahap ini bertujuan untuk menentukan apakah nilai alphanya 1%,
5% atau berada pada taraf lain. Selain itu juga untuk menentukan titik kritis
berdasarkan distribusi nilai t tabel.
Tentukan Uji Statistik
Setelah mengetahui nilai alphanya, langkah selanjutnya adalah menentukan
uji statistik. Langkah ini bisa dilakukan dengan menggunakan rumus t tabel
secara manual. Rumusnya adalah
Df = n-k
Dimana :
Df = degree of freedom
1. Misalkan kita ingin mencari titik kritis distribusi t pengujian satu arah degan alpha
= 0,05 dan derajat kebebsan DK sebesar 19, maka ikuti langkah-langkah berikut ini:
Carilah angka 15 pada kolom df yang berada di paling kiri table
Carilah kolom dengan nilai alpha = 0,05
Tarik garis dari angka 15 di kolom df ke arah kanan dan dari kolom dengan
nilai alpha = 0,05 tarik garis ke bawah. Tentukan titik perpotongan keduanya.
Titik perpotongan darikedua garis adlah nilai titik kritis dari distribusi t yang
di cari, dalam kasus ini adalah 1,753050
METODE UJI T
Metode uji t pertama kali dikembangkan oleh William Selly Gosset dalam publikasi
artikel ilmiahnya. Namun, dalam artikelnya William menggunakan nama
pena student sehingga metode ini lebih dikenal dengan nama uji t-student
Metode t-student ini dapat digunakan untuk sampel kecil maupun besar. Pasalnya,
pada jumlah sampel di atas 30 (n ≥ 30) hasil distribusinya akan mendekati distribusi
normal. Selain itu, uji t juga dapat digunakan untuk data yang berpasangan maupun
tidak berpasangan.
Metode ini menggunakan tabel t sebagai acuan untuk menarik kesimpulan dari sebuah
data. Berikut merupakan tabel t yang digunakan dalam penarikan kesimpulan :
Sebelum mulai membaca tabel, kita perlu mengetahui dasar-dasar dalam mengambil
kesimpulan. Pada metode ini, diperlukan sebuah hipotesis awal sebelum
menyimpulkan data. Hipotesis awal ini seringkali menggunakan hubungan antara dua
variabel (variabel bebas dan terikat). Contohnya adalah
Ho : variabel 1 = variabel 2
Ha : variabel 1 ≠ variabel 2
Selanjutnya, kita dapat memilih tingkat kepercayaan data yang hendak kita olah.
Tingkatan kepercayaan data tersebut disimbolkan dengan alfa (α) pada tabel t.
Semakin kecil nilai α maka tingkat kepercayaan terhadap datanya juga semakin
tinggi. Namun, nilai α juga berbeda tergantung dengan jenis uji t yang dilakukan.
Terdapat dua buah metode uji t yang dapat dilakukan, yang pertama adalah uji t
berpasangan dan kedua adalah uji t tidak berpasangan.
Metode Uji T Tidak Berpasangan
Metode ini biasanya digunakan apabila hipotesis awal kita lebih mempercayai jika variabel
satu dengan lainnya tidak saling berhubungan. Untuk pengolahannya kita perlu melakukan
peritungan nilai t sebagai pembanding. Rumus yang digunakan adalah :
Keterangan :
Setelah menentukan nilai alfa untuk one-tail, maka langkah selanjutnya adalah kita
menentukan nilai t dari tabel. Caranya melihat data ke berapa yang harus kita ambil
kita menggunakan persamaan :
Lain halnya dengan metode uji t tidak berpasangan, metode ini digunakan ketika hipotesis
awal kita lebih meyakini variabel satu dengan yang lainnya memiliki sebuah hubungan.
Nilai t dari perhitungan juga berbeda dengan uji t tidak berpasangan. Kita perlu membuat
sebuah data selisih dari kedua variabel yang akan dibandingkan. Selisih data tersebut
disimbolkan dengan (D).
Kemudian untuk menghitung nilai t, dapat digunakan rumus :
Contoh Soal
Berikut merupakan tabel hubungan antara jenis pupuk nitrogen terhadap hasil padi :
Jawab :
Hipotesis awal
Nilai t hitungan
Menentukan t table
pada data ke 22 dalam tabel t, dengan nilai alfa 0.025 untuk kolom one-tail nilai t-nya
adalah 2.074.
JAWAB :
Hipotesis
Selisih nilai D
Menghitung t
Menentukan t tabel
pada kolom alfa = 0.025 dan data ke-14, nilai t adalah 2.145.
Untuk menguji hubungan atau pengaruh dua buah variabel nominal dan mengukur
kuatnya hubungan antara variabel yang satu dengan variabel nominal lainnya (C =
Coefisien of contingency).
Pada dasarnya, jika Anda adalah seorang peneliti maka perlu rasanya untuk
mempelajari rumus Chi Square harus anda pelajari agar dapat mengerti makna
sesungguhnya dari uji chi square. Sehingga dapat memanfaatkan rumus tersebut
dalam kegiatan analisis, terutama saat melakukan uji kumparatif pada data dengan
skala data nominal. (DNR)
Dimana :
2
x : Nilai chi-kuadrat
f e: Frekuensi yang diharapkan
f 0: Frekuensi yang diperoleh/diamati
Penyelesaian :
Langkah – langkah Pengujian :
1. Tulis Hipotesis Ha dan Ho
Ho : χ = 0, Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara jenis kelamin
dengan hobi. y Ha : χ ≠ 0, Terdapat hubungan yang signifikan antara jenis
kelamin dengan hobi.
2. Buat Tabel Kontingensi
Tabel kontingensi berbentuk 2x4 (2 baris dan 4 kolom). Setiap kotak disebut
sel, setiap sebuah kolom berisi sebuah subvariabel, setiap sebuah baris berisi
sebuah subvariabel.