Anda di halaman 1dari 50

TES “t”

Disusun Oleh:

Desi Aprilia Br Barus (5203143011 )

Jenitiya Fitriyana (5183343018)


A.PENGERTIAN TES "t"
Tes "t" atay "t" Test, adalah salah satu tes statistik yang dipergunakan untuk
meguji kebenaran atau kepalsuan hipotesis nihil yang menyatakan bahwa
diantara dua buah mean sampel yang diambil secara random dari populasi yang
sama, tidak terdapat perbedaan yang signifikan.
Seorang peneliti seharusnya meneliti keseluruhan objek yang ia
hadapi,dengan kata lain meneliti populasi nya. Meneliti populasi secara
keseluruhan dalam rangka membuat generalisasi itu juga tidak praktis,sebab
menunjukkan sangat besar atau sangat luasnya populasi itu, sehingga peneliti
tidak mungkin mampu melakukan pengukuran terhadap karakteristiknya. Itulah
sebab nya mengapa sebelum dilakuman pengukuran,populasi itu perlu
"dirubah" terlebih dahulu ke dalam populasi yang lebih kecil, yang kemudian
dikenal dengan istilah "sampel".
B.PENGGOLONGAN TES "t"

01 Tes "t" untuk Sampel


Kecil (N kurang dari 30): 02
Tes "t" untuk Sampel Besar (N
sama dengan atau lebih besar
a. Tes "t" untuk sampel kecil dari 30):
yang kedua sampelnya satu a. Tes "t" untuk sampel besar
sama lain mempunyai yang kedua sampelnya satu
hubungan. sama lain saling
b. Tes "t" untuk sampel kecil berhubungan
yang kedua sampelnya satu b. Tes "t" untuk sampel besar
sama lain tidak ada yang kedua sampelnya satu
hubungannya. sama lain tidak saling
berhubungan.
C.TES "T" UNTUK DUA SAMPEL KECIL YANG SALING
BERHUBUNGAN
1.Rumusnya
Rumus untuk mencari “t”
atau to dalam keadaan dua
sampel yang diteliti
merupakan sampel kecil (N
kurang dari 30), sedangkan
kedua sampel kecil itu satu
sama lain mempunyai
pertalian atau hubungan
sebagai berikut:
2.Langkah Perhitungan
a. Mencari D (Difference = Perbedaan) antara skor variabel I dan skor variabel II.Jika
variabel I kita beri lambang X sedang variabel II kita beri lambang Y,maka : D =
X-Y.
b. Menjumlahkan D, sehingga diperoleh ∑D
c. Mencari mean dari difference,dengan rumus
d. menguadratkan D: setelah itu dijumlahkan sehingga diperoleh ∑D2
e. Mencari Deviasi Standar dari Difference (SDD), dengan rumus:

f. Mencari Standar Error dari Mean of Difference,yaitu SEM D,dengan


menggunakan rumus:
g. Mencari dengan menggunakan rumus:

h. Memberikan interpretasi terhadap "to"dengan prosedur kerja sebagai berikut:


1.Merumuskan terlebih dahulu Hipotesis alternatif (Ha) dan Hipotesis nihilnya (Ho).
2. Menguji signifikansi to
3. Mencari harga kritik "t" yang tercantum pada tabel nilai "t".
4. Melakukan pembandingan antara to dengan tt, dengan patokan sebagai berikut:
a) Jika to lebih besar atau sama dengan tt maka hipotesis nihil ditolak,sebalik nya hipotesis
alternatif diterima atau disetujui.Berarti antara kedua variabel yang sedang kita selidiki
perbedaannya,secara signifikan memang terdapat peberdaan.
b) Jika to lebih kecil dari pada tt maka hipotesis nihil diterima atau disetujui,sebaliknya
hipotesis alternatif ditolak: Berarti bahwa perbedaan antara variabel I dan variabel II itu
bukan lah perbedaan yang berarti, atau bukan perbedaan yang signifikan.
3.Contoh Penggunaannya
Suatu kegiatan penelitian eksperimental,telah berhasil menemukan metode ”M” sebagai
metode baru mengajarkan bidang studi agama islam di Sekolah Menengah Tingkat
Atas. Dalam rangka uji coba terhadap efektivitas atau keampuhan metode baru,
dilaksanakan penelitian lanjutan, dengan mengajukan Hipotesis Nihil yang menyatakan
“Tidak terdapat perbedaan sikap keagamaan yang signifikan dikalangan siswa SMTA,
antara sebelum dan sesudah diterapkannya metode “M” sebagai metode mengajar
agama islam yang baru pada SMTA.”
Sejumlah 20 orang siswa SMTA yang termasuk dalam kelompok kelas
eksperimen,ditetapkan sebagai sampel penelitian, telah berhasil dihimpun data berupa
skor yang melambangkan sikap keagamaan mereka pada Pre-test (sebelum
diterapkannya metode “M”) dan skor yang melambangkan sikap keagamaan mereka
pada post-test (setelah mereka diajar agama islam dengan metode “M”).
Pada tabel 8.2. telah berhasil di peroleh : ∑D = -90 dan ∑D 2 = 1002.
Dengan diperolehnya ∑D dan ∑D2 itu, maka dapat diketahui besarnya Deviasi Standar perbedaan
skor antara variabel X dan Y:
Langkah berikutnya mencari harag to
menggunakan rumus:

MD yaitu -4,50 sedangkan SEMD =1,253


Dengan diperolehnya SDD sebesar
jadi:
5,464, dapat diperhitungkan standar
error dari mean perbedaan skor antara
variabel X dan Y: Langkah berikutnya, kita berikan
interpretasi terhadap to, dengan terlebih
dahulu memperhitungkan df atau db-nya:
df atau db = N-1 =20-1 = 19 kita
berkonsultasi pada tabel nilai “t” ,baik pada
taraf signifikan 5% maupun pada taraf
signifikan 1%.
Dengan membandingkan besarnya “t” yang kita peroleh dalam perhitungan (to =
3,5910) dan besarnya “t” yang tercantum pada tabel nilai t (tt.ts5%=2,09 dan
tt.ts1%=2,86) maka dapat diketahui bahwa to lebih besar dari pada tt yaitu:
2,09<3,591>2,86
Karena to lebih besar dari pada tt maka hipotesisnya nihil yang diajukan dimuka
ditolak, ini berarti adanya sebelum dan sesudah diterapkannya metode baru “M”
merupakan perbedaan yang berarti atau perbedaan yang menyakinkan ( signifikan)
Kesimpulan yang dapat ditarik ialah berdasarkan hasil uji coba tersebut diatas, secara
menyakinkan dapat dikatakan metode mengajar agama islam “M” yang baru itu, telah
menunjukkan efektivitasnya yang nyata dalam arti kata dapat diandalkan sebagai
metode yang baik untuk mengajarkab bidang studi agama islam pada tingkat SMA.
D. TES "T" UNTUK DUA SAMPEL KECIL YANG SATU SATU
SAMA LAIN TIDAK ADA HUBUNGANNYA.
3.Mencari deviasi standar skor variabel
1.Rumusnya
X dengan rumus:

2.Langkah perhitungannya
1.Mencari mean variabel I (variabel
X),dengan rumus:
4.Mencari deviasi standar skor variabel
Y dengan rumus:

2.Mencari mean variabel II (=Variabel


Y),dengan rumus:
7.Mencari standart error perbedaan
5.Mencari standar error mean variabel
antara mean variabel X dan mean
X,dengan rumus:
variabel Y,dengan rumus:

8.Mencari to dengan rumus yang telah


6.Mencari standard error mean variabel disebutkan dimuka,yaitu:
Y,dengan rumus:
9.Memberikan interpretasi terhadap to dengan prosedur sebagai berikut:
a.Merumuskan Hipotesis alternatifnya (Ha):"Ada (terdapat) perbedaan Mean yang
signifikan antara variabel X dan variabel Y."
b.Merumuskan Hipotesis nihilnya (Ho)" Tidak ada(tidak terdapat perbedaan mean yang
signifikan antara variabel X dan variabel Y)."
10.Menguji kebenaran/kepalsuan kedua hipotesis tersebut dengan membandingkan
besarnya t hasil perhitungan (to) dan t yang tercantum pada tabel nilai "t",dengan
terlebih dahulu menetapkan degress of freedomnya atau derajat kebebasannya,dengan
rumus:
Df atau db = (N1 + N2)-2
3.Contoh
Dari suatu kegiatan
penelitian dengan
menggunakan sampel
sejumlah 10 orang remaja
yang berdomisili didaerah
rural dan 10 orang remaja
berdomisili didaerah
urban ,telah berhasil
dihimpun data kuantitatif
berupa skor yang
melambangkan sikap
keagamaan dari kedua
kelompok remaja tersebut.
Pertama-tama kita ajukan hipotesis alternatif
(Ha) dan hipotesis nihilnya (ho) sebagai
berikut:
Ha: “Dikalangan para remaja yang
berdomisili didaerah rural dan para remaja
yang berdomisili didaerah urban,terdapat
perbedaan sikap keagamaan yang signifikan.”
Ho : “Dikalangan para remaja yang
berdomisili didaerah rural dan para remaja
yang berdomisili didaerah urban, tidak
terdapat perbedaan sikap kegamaan yang
signifikan”.
Langkah kedua, kita lakukan perhitungan
untuk memperoleh mean dan SD, dengan
Dengan diperolehnya SD1dan SD2 maka
Mencari mean variabel X:
selanjutnya dapat dicari standard error dari
M1, dan standard error dari M2:
Mencari mean variabel Y:

Mencari SD variabel X:
Setelah berhasil diperoleh SEM1 dan
SEM2,maka langkah berikutnya adalah
mencari standard error perbedaan antara M1
Mencari SD variabel Y: dan M2:
Dengan diperolehnya SEM1-M2 akhirnya dapat diketahui harga to yaitu:

Langkah berikutnya, memberikan interpretasi terhadap to : df= (N1+N2)-2 = (10+10)-2 =18.


Dengan df sebesar 18 kita berkonsultasi dengan tabel nilai “t”, baik pada taraf signifikan 5%
maupun pada taraf signifikan 1%. Ternyata bahwa:
Pada taraf signifikan 5% ttabel atau tt = 2,10
Pada taraf signifikan 1% ttabel atau tt = 2,88
Karena tomtelah diperoleh sebesar 1,582, sedangkan tt=2,10 dab 2,88 maka to adalah lebih kecil
daripada tt, baik pada taraf signifikan 5% maupun pada taraf signifikan 1%. Dengan demikian
hipotesis nihil yang menyatakan tidak adanya perbedaan sikap keagamaan yang signifikan
diantara kedua kelompok remaja yang disebutkan dimuka diterima atau disetujui.Dapat ditarik
kesimpulan, adanya perbedaan lingkungan tempat tinggal (domisili) dikalangan para remaja yang
sedang diteliti perbedaan sikap keagamaannya itu, tidaklah membawa perbedaan secara
signifikan terhadap sikap kegamaan mereka.
C. TES “t” UNTUK DUA SAMPEL BESAR YANG SATU
SAMA LAIN SALING BERHUBUNGAN

1. Rumus

2. Langkah Perhitungan
Untuk data tunggal (range-nyakurang dari 30)
1) Mencari mean variable I (Variabel X):
2) Mencari mean variable II (Variabel Y):
3) Mencari deviasi standar variabel I: =
4) Mencari deviasi standar variabel II: =

5) Mencari standar error mean variabel I : =

6) Mencri standar error mean variabel II : =

7) Mencari koefisien korelasi “r” product moment (atau ), yang menunjukkan


kuat lemahnya hubungan (korelasi) Antara variabel I (Variabel X) dan variabel
II (Variabel Y) Dengan bantuan peta korelasi (scatter diagram)
8) Mencari standart error perbedaan mean Antara sampel I dan sampel II

9) Mencari
b. Untuk data kelompokan (R sama atau lebih
dari 30)
 1) mencari mean untuk variable I:

 2) mencari mean variabel II:

 3) mencari deviasi standar variable I:


4) Mencari deviasi standar variable II:

5) Mencari standar error mean variable I:

6) Mencari standar error mean variable II:


8) Mencari standard error perbedaan Antara mean variable I dan mean Variabel
II, dengan rumus :

9) Mencari dengan rumus :


10) Mencari df atau db dengan rumus: df atau db = N-1
11) Berdasarkan besernya df atau db tersebut, kita cari harga kritik “t’ yang
tercantum dalam table nilai “t” pada taraf signifikansi 5% dan taraf
signifikansi 1% dengan catatan:
a. Apabila sama dengan atau lebih besar daripada maka hipotesis nibil di
tolak; berarti diantara kedua variable yang kita selidiki, terdapat perbedaan
mean yang signifikan.
b. Apabila lebih kecil daripada maka hipotesis nibil di terima atau disetujui;
berarti di Antara kedua variable yang kita selidiki tidak terdapat perbedaan
mean yang signifikan.
12) Menarik kesimpulan
3. Contoh penggunaanya

a)Contoh tes “t” untuk dua sampel besar, yang satu ama lain saling
berhubungan, yang datanya berupa data tunggal dan range-nya kurang dari 30

Misalkan dalam penelitian eksperimental dengan menggunakan 50 orang siswa


kelas coba ( kelas eksperimen) berhasil di himpun data berupa skor yang
melambangkan sikap keagamaan mereka sesudah dan sebelum mereka di ajar
dengan metode baru, sebagai berikut:
Soal :
Selidikilah dengan seksama, apakah memang secara signifikan terdapat
perbedaan sikap keagamaan di kalangan para siswa tersebut di atas, Antara
sesudah dan sebelum di ajar dengan metode baru, dengan cara:
a) Merumuskan terlebih dahulu hipotesis alternative dan hipotesis nihilnya.
b) Melakukan perhitungan untuk memperoleh “t”
c) Memberikan interpretasi terhadap “” dengan mempergunakan table nilai “t”.
d) Menarik kesimpulan
Jawaban
a)
-Hipotesis alternative : di kalangan para siswa kelas coba ada (terdapat)
perbedaansikap keagamaan yang signifikan Antara sesudah dan sebelum mereka
di ajar agama islam dengan menggunakan metode baru.
- hipotesis nibil : di kalangan para siswa kelas coba tidak ada ( tidak terdapat)
perbedaan sikap keagamaan yang signifikan Antara sesudah dan sebelum mereka
diajar agama islam dengan menggunakan metode baru..
b) Melakukan perhitungan untuk memperoleh “t” atau “”

1) Menyiapkan table distribusi frekuensi skor sikap keagamaan para siswa


tersebut diatas, sesudah diajardengan metode baru ( variable X ) dan sebelum
diajar dengan metode baru (variable Y).

2) Mencari mean, deviasi standar, dan standard error dari mean variable X dan
mean variabel Y:
Memperoleh koefisien korelasi “t”
product moment dilakukan dengan
bantuan peta korelasi (statter diagram)

Dari peta korelasi tersebut kita peroleh :


6) Memberikan interpretasi terhadap :
Df= N-1 = 50-1 =49 (konsultasi table nilai “t”). Ternyata dalam table tidak
dijumpai df sebesar 49;
Karna itu kita pergunakan df yang terdekat, yaitu df sebesar 50. dengan df
50 itu, diperoleh harga kritik “t” pada table atau ” sebesar sebagai berikut:
- -Pada taraf signifikansi 5%: = 2,01
- - pada taraf signifikansi 1%: = 2,68
Dengan demikian jauh lebih besar daripada : yaitu :
2,01 < 57,143 > 2,68
Karna itu, hipotesus nibil di tolak. Ini berarti Antara kedua variabel tersebut di
atas terdapat perbedaan yang signifikan.

7) Kesimpulan yang dapat kita Tarik ialah, dengan digunakanya metode baru
dalam rangka pengajaran agama islam, secara meyakinkan dapat mengubah
sikap keagamaan para siswa tersebut diatas, dari kurang positif menjadi lebih
positif (lebih baik). Ini mengandung pengertian pula bahwa metode baru itu
secara signifikan telah dapat menunjukkan keampuhan atau efektifitasnya
sebagai metode pengajaran agama islam.
D. TES “T” UNTUK DUA SAMPEL BESAR YANG SATU
SAMA LAIN TIDAK MEMPUNYAI HUBUNGAN

1. Rumusnya:

2. Langkah perhitunganya
3. a. mencari mean variable X (variable I), dengan rumus:
4.

5. b. mencari mean variable Y (variable II) dengan rumus:


c) Mencari deviasi standar variable I dengan rumus :

d) Mencari deviasi standar variable II dengan rumus :

e) Mencari standard error mean variable I dengan rumus :


f) Mencari standard error mean variabel II dengan rumus:

g) Mencari standard error perbedaan mean variable I dn mean variable II dengan


rumus:

h) Mencari dengan rumus :


3. Contoh penggunaanya

Studi eksperimen yang dilaksanakan dengan tujuan untuk menguji


kebenaran/kepalsuan hipotesis yang menyatakan bahwa dengan
menggunakan metode mengajar yang baru, prestasi belajar para siswa SMTA
lebih baik daripada diajar dengan menggunakan metode lama, telah
menetapkan 50 orang siswa SMTA yang diajar dengan menggunakan
metode baru (variable X) dan 50 orang siswa SMTA yang dijar dengan
menggunakan metode lama ( variable Y), sebagai sampel penelitian. Setelah
eksperimental berakhir, dari kedua kelompok siswa SMTA itu, diperoleh
skor hasil belajar sebagai berikut:
e. Memberikan interpretasi terhadap “ ”;

Df atau db = (N1+N2-2) = 50+50-2= 98 (konsultasi table nilai “t”). Ternyata


dalam table tidak ditemui df sebesar 98; karna itu dipergunakan df yg
terdekat, yaitu df.100. dengan df sebesar 100 diperoleh sebagai berikut:
-pada taraf signifikansi 5% = 1,98
-pada taraf signifikansi 1% = 2,63
Karna “t” yang kita peroleh dalam perhitungan (yaitu =1,772) adalah lebih
kecil daripada (baik pada taraf signifikansi 5% maupun pada taraf
signifikansi 1%), maka hipotesis nihil diterima. Berarti Antara variable I dan
variable II tidak dapat perbedaan yang signifikan.
Kesimpulan:
Sekalipun terdapat perbredaan mean hasil belajar diantara kedua kelompok
siswa SMTA tersebut namun perbedaan mean itu bukanlah perbedaan yang
signifikan. Karna itu kita dapat mengatakan/menyimpulkan, metode baru
yang dieksperimentasikan itu, tidak lebih baik jika dibandingkan dengan
metode lama.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai