Anda di halaman 1dari 14

Uji Signifikasi

Distribusi T
dan T
lanjutan
Anggota:
 Feldi Putra Yadi
 Natasya Alamudi
Definisi Distribusi T
Pengujian hipotesis dengan distribusi t adalah
pengujian hipotesis yang menggunakan distribusi t sebagai uji
statistik.
Tabel pengujiannya disebut tabel t-student.
Penggunaan distribusi t ini adalah dengan membandingkan
nilai rata-rata satu sama lain untuk menentukan adanya
signifikansi statistik.

Distribusi t (distribusi t-student) merupakan distribusi


sampling yang digunakan untuk pengujian statistik dengan
kondisi ukuran sampel yang relatif kecil. Distribusi t
digunakan ketika variansi populasi tidak diketahui dan
ukuran sampel kurang dari 30.
Dengan menggunakan distribusi t kita bisa melakukan
pengujian statistik untuk memperkirakan parameter yang
tidak diketahui (seperti standar populasi) dengan cara
menggunakan distribusi sampel untuk mengubah standar
deviasi populasi.
Distribusi T

Fungsi Distribusi T 
Asumsi Distribusi T
Kasus yang diuji
 Untuk memperkirakan bersifat acak.
interval rata-rata.  Penentuan nilai tabel  Data bertipe kuantitatif
 Untuk menguji hipotesis dilihat dari besarnya atau numerik, baik
tentang rata-rata suatu tingkat signifikan (α) interval atau rasio.
sampel. dan besarnya derajat  Data berdistribusi
 Menunjukan batas bebas (db). normal.
penerimaan suatu  Data sampel berjumlah
hipotesis.
kurang dari 30 (n<30).
 Untuk menguji suatu  Adanya persamaan
pernyataan apakah
varian antara kelompok
sudah layak untuk Ciri-ciri Distribusi T yang dibandingkan.
dipercaya.
Langkah Pengujian Hipotesis Distribusi T

1) Tentukan Ho dan Ha.


2) Tentukan arah uji hipotesa (satu arah atau dua arah).
3) Tentukan tingkat signifikan (α).
4) Tentukan nilai derajat bebas (db).
5) Tentukan wilayah kritisnya atau nilai tabel t tabel = (α, db).
6) Tentukan nilai hitung (t hitung = to).
7) Tentukan keputusan dan gambar.
8) Kesimpulan dan analisis. Menentukan kesimpulan dengan
cara membandingkan nilai kritis (nilai tabel) dengan nilai
hitungnya untuk kemudian menerima/menolak Hipotesa
awal (Ho).
Macam-macam Penggunaan Hipotesa
Pengujian hipotesis memiliki dua bentuk pengujian yaitu : pengujian satu arah/pihak dan pengujian dua arah/pihak.

Satu arah, sisi kanan (Ho; μ1 ≤ μ2, Ha; μ1 >μ2).


Jika hipotesis berbunyi, “
Ho diterima jika : to < t tabel (α, Db)
pendidikan berpengaruh
Ho ditolak jika : to > t tabel (α, Db)
positif terhadap
pendapatan”. Artinya
semakin tinggi
pendidikan semakin
besar pendapatan.

Uji Satu Arah (+)


Macam-macam Penggunaan Hipotesa
Pengujian hipotesis memiliki dua bentuk pengujian yaitu : pengujian satu arah/pihak dan pengujian dua arah/pihak.

Satu arah, sisi kiri (Ho; μ1 ≥ μ2, Ha; μ1 < μ2).


Uji Satu Arah (-) Ho diterima jika : to > -t tabel (α, Db)
Ho ditolak jika : to < -t tabel (α, Db)
Jika hipotesis berbunyi “
umur berpengaruh
negatif terhadap
pendapatan”. Artinya
semakin tua umur
semakin rendah
pendapatan.
Macam-macam Penggunaan Hipotesa
Pengujian hipotesis memiliki dua bentuk pengujian yaitu : pengujian satu arah/pihak dan pengujian dua arah/pihak.

Jika hipotesis berbunyi, “ Dua arah (Ho; μ1 = μ2, Ha; μ1 ≠ μ2).


terdapat pengaruh umur Ho diterima jika : -t tabel (α/2, Db) < to < t tabel (α/2, Db)
terhadap pendapatan”. Ho ditolak jika : to > t tabel (α/2, Db) atau to < t tabel (α/2, Db)
Artinya umur bisa
berpengaruh positif ,
tetapi juga bisa
berpengaruh negatif
terhadap pendapatan.

Uji Dua Arah


Rumus

 Jika standar deviasi dari populasi  2


Jika standar deviasi dari populasi
diketahui: tidak diketahui:
t= t=
t= t=

Keterangan: Keterangan:
 t = t hitung  t = t hitung
 x bar = rata-rata sampel  x bar = rata-rata sampel
 μ = rata-rata populasi  μ = rata-rata populasi
 σ = standar deviasi populasi  S = standar deviasi sampel
 n = jumlah sampel  n = jumlah sampel
4
Contoh Soal 1

Dalam waktu lima tahun terakhir, rata-rata invois penjualan di PT A


adalah Rp 1,2 juta. Akuntan di perusahaan tersebut perlu
menginformasikan kepada bagian keuangan sekiranya terjadi
perubahan pada rata-rata invois penjualan tersebut. Untuk tujuan itu,
maka akuntan tersebut memilih 12 invois penjualan (dalam jutaan Rp)
secara acak seperti berikut :
1,08 1,52 1,11 1,10 1,27 1,07
0.93 0,91 1,11 0,75 1,28 1,35
Pada taraf signifikan 0,05 , apakah akuntan tersebut perlu melaporkan
pada bagian keuangan bahwa telah terjadi perubahan pada rata-rata
invois penjualan?
Penyelesaian

Kalimat “rata-rata invois penjualan di PT A adalah Rp 1,2


juta” dan “Apakah telah terjadi perubahan pada rata-rata
invois penjualan” menunjukkan bahwa Hipotesis nol
adalah Rata-rata populasi sama dengan 1,2 dan hipotesis
alternatif adalah Rata-rata populasi tidak sama dengan 1,2. Langkah
Kedua hipotesis ditulis sebagai berikut : 1
H0 : μ = 1,2
H1 : μ ≠ 1,2
Ini merupakan uji dua arah karena hipotesis alternative
tidak menyatakan arah perubahan.
Penyelesaian

Langkah
Taraf Signifikansi adalah 0,05.
2

Uji statistik adalah t karena simpangan baku populasi (σ)


tidak diketahui. Dari sampel dengan n=12 dapat dihitung
rata-rata invois penjualan x = 1,12 dan s=0,21 maka:
Langkah
3
Penyelesaian
Langkah
4
Uji yang dilakukan adalah uji dua arah, taraf signifikansi
α=0,05 maka nilai kritis t(α/2) = 0,025, dengan derajat
kebebasan 11 adalah =2,20, gambar aturan keputusannya
adalah:
Penyelesaian

Karena t=-1,32 berada di daerah Terima H0, maka


keputusannya adalah menerima H0. Kesimpulannya pada
Langkah
taraf signifikan 0,05, maka akuntan tersebut tidak perlu
melaporkan apapun kepada bagian keuangan karena rata- 5
rata invois penjualan masih sama dengan Rp 1,2 juta.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai