STATISTIKA INDUSTRI 2
MODUL T-TEST
1. Mahasiswa mampu memahami uji hipotesis harga rata-rata multi populasi dengan
menggunakan Analysis of Variance (ANOVA).
2. Mahasiswa mampu memahami penyelesaian persoalan uji hipotesis harga rata-rata
multi populasi Analysis of Variance (ANOVA) menggunakan software SPSS
2.2 Tugas Praktikum
1. Membuat dan mencari dari sumber terpercaya untuk sejumlah data yang akan diolah
kemudian tampilkan dalam bentuk tabel data historis dengan jumlah data minimal
sejumlah 30 data.
2. Melakukan perhitungan manual uji hipotesis harga rata-rata multi populasi
menggunakan Analysis of Variance (ANOVA) 1 arah dan 2 arah dari sejumlah data
yang telah didapatkan dengan menggunakan perhitungan manual dan software SPSS.
3. Melakukan perbandingan antara perhitungan manual dan hasil software SPSS yang
didapatkan
4. Melakukan bahasan dari hasil sejumlah hasil olahan yang didapat hingga tentukan
kesimpulan keputusan yang didapat.
2.3 Latar Belakang
Kebutuhan sosial akan kreativitas dirasakan dalam aspek kehidupan dan tampak
dalam system pendidikan. Penggunaan waktu luang pengembangan ilmu pengetahuan,
pemimpin perusahaan, dan dalam kehidupan keluarga. Guifor (dalam munandar, 2009)
menyatakan kreativitas adalah suatu proses yang tercemin dalam kelancaran, kelenturan
dan orisinalitas dalam berpikir serta kemampuan untuk mengelaborasi seperti
mengembangkan, memperkaya, memperinci suatu gagasan. Kreativitas dapat diukur
melalui beberapa alat tes psikologi. Test psikolog ada dua jenis yaitu tes kemampuan
dan tes kepribadian. Test yang mengukur kreativitas individu di indonesia yaitu test
kreativitas verbal (TKV) dan Test = Kreativitas Figural (TKF), tes ini mengukur
kelancaraan berpikir, kelenturan, orisinilitas dan elaborasi.
Dapat kita ketahui bahwa kumpulan hasil pengamatan mengenai sesuatu hal,
misal hasil IPK mahasiswa, nilai datanya bervariasi dari yang satu dengan yang lain.
Karena adanya variasi ini untuk sekumpulan data, telah dihitung alat ukurnya, yaitu
varians. Varians bersama rata-rata juga telah banyak digunakan untuk membuat
kesimpulan mengenai populasi, baik sevara deskriptif maupun secara induktif dengan
melalui penafsiran dan pengujian hipotesis mengenai parameter.
Varians untuk sekumpulan data melukiskan derajat perbedaan atau variasi nilai
data individu yang ada dalam kelompok data tersebut. Secara umum varians dapat
digolongkan ke dalam varians sistematik dan varians galat. Varians sistematik adalah
pengukuran karena adanya pengaruh yang menyebabkan skor atau nilai data lebih
condong ke satu arah tertentu dibandingkan ke arah lain. Salah satu jenis varians
sistematik dalam kumpulan data hasil penelitian adalah segala fakta dan angka yang
dapat dijadikan bahan untuk menyusun suatu informasi. Varians ini menggambarkan
adanya perbedaan antara kelompok - kelompok hasil pengukuran. Dengan demikian
variansi terjadi karena adanya perbedaan antara kelompok - kelompok individu
(Sudjana, 1996). jika uji kesamaan dua rata - rata atau uji t digunakan untuk mencari
perbedaaan atau persamaan dua rata - rata, maka uji beberapa rata - rata digunakan
untuk mencari perbedaan atau persamaan beberapa rata-rata. Uji ini yaitu analysis of
variance (ANOVA).
2. Anova Dua Arah Data Tunggal (Two Way Anova without Replication)
Pada kasus Two Way Anova without Replication ini diambil 9 responden yang
terdiri dari 3 orang disetiap jurusan yang berbeda yaitu Teknik Industri, Teknik
Informatika dan Teknik Kimia dan setiap jurusan terdiri dari 3 angkatan yaitu 2019,
2018, dan 2017. setiap responden diberi 30 uji tes verbal dan diberi waktu 20 menit
untuk mengerjakan soal tersebut.
3. Anova Dua Arah Data Banyak (Two Way Anova with Replication)
Two Way Anova with Replication ini diambil 5 responden disetiap 3 jurusan yang
berbeda yaitu Teknik Industri, Teknik Informatika dan Teknik Kimia dan setiap data
dilakukan pengulangan pengamatan sebanyak 3 kali. Setiap responden diberi 20 soal
uji tes verbal dan diberi waktu 20 menit untuk mengerjakan soal tersebut.
2.5.2 Tabel Data Historis
2. Anova Dua Arah Data Tunggal (Two Way Anova without Replication)
Table 2.3 Data Two Way Anova ( Without Replication )
Jurusan
Angkatan
T.Industri T.Informatika T.Kimia
2019 23 19 21
2018 24 22 18
2017 25 23 20
3. Anova Dua Arah Data Banyak (Two Way Anova with Replication)
Table 2.4. Data Two Way Anova ( with Replication )
Jurusan
Angkatan
T.Industri T.Informatika T.Kimia
25 20 21
23 19 25
2019 21 24 19
26 22 24
22 25 22
24 16 24
24 19 25
2018 23 22 26
25 18 18
19 25 24
27 22 20
25 23 19
2017 22 23 20
20 24 19
23 21 25
2.5.3 Tentukan H0 dan H1, tingkat probabilitas kesalahan (α), dan kriteria pengujian
Adapun Uji hipotesis H0 dan H1 tingkat probabilitas kesalahan (α), dan kriteria
pengujian dalam tutorial ANOVA ini adalah sebagai berikut :
a. Uji Hipotesis
H0 = Tidak terdapat
H1 = Terdapat perbedaan rata-rata jawaban benar uji verbal berdasarkan jurusan di FTI.
b. Tingkat Probablitas Kesalahan
α = 0,05
c. Kriteria Pengujian
Jika Fhitung ≤ Ftabel, maka hipotesis diterima (H0 diterima) yang berarti tidak terdapat
perbedaan jawaban benar berdasarkan jurusan di FTI (Teknik Industri, Teknik Kimia, dan
Teknik Informatika).
Jika Fhitung > Ftabel, maka hipotesis ditolak (H0 ditolak) yang berarti terdapat perbedaan
rata-rata jawaban benar berdasarkan jurusan di FTI (Teknik Industri, Teknik Kimia, dan
Teknik Informatika).
2. Anova Dua Arah Data Tunggal (Two Way Anova without Replication)
A. Uji Hipotesis
Uji Hipotesis 1
- H0 : μA1 = μA2 = μA3 = Tidak terdapat perbedaan rata-rata jawaban benar
berdasarkan angkatan.
- H1 : μAj ≠ μA(j+1) = Terdapat perbedaan rata-rata jawaban benar
berdasarkan angkatan.
Uji Hipotesis 2
- H0 : μB1 = μB2 = μB3 = Tidak terdapat perbedaan rata-rata jawaban benar
berdasarkan jurusan di FTI.
- H1 : μBj ≠ μB(j+1) = Terdapat perbedaan rata-rata jawaban benar
berdasarkan jurusan di FTI.
C. Kriteria Pengujian
Kategori Jurusan di FTI
- Jika Fhitung ≤ Ftabel, maka hipotesis diterima (H0 diterima) yang berarti tidak
terdapat perbedaan jawaban benar berdasarkan jurusan di FTI (Teknik Industri,
Teknik Kimia, dan Teknik Informatika).
- Jika Fhitung > Ftabel, maka hipotesis ditolak (H0 ditolak) yang berarti terdapat
perbedaan rata-rata jawaban benar berdasarkan jurusan di FTI (Teknik
Industri, Teknik Kimia, dan Teknik Informatika).
Kategori Angkatan
- Jika Fhitung ≤ Ftabel, maka hipotesis diterima (H0 diterima) yang berarti tidak
terdapat perbedaan jawaban benar berdasarkan angkatannya (2017, 2018, dan
2019).
- Jika Fhitung > Ftabel, maka hipotesis ditolak (H0 ditolak) yang berarti terdapat
perbedaan rata-rata jawaban benar berdasarkan angkatannya (2017, 2018, dan
2019).
3. Anova Dua Arah Data Banyak (Two Way Anova with Replication)
A. Uji Hipotesis
Uji Hipotesis 1
- H0 : μA1 = μA2 = μA3 = Tidak terdapat perbedaan rata-rata jawaban benar
berdasarkan angkatan.
- H1 : μAj ≠ μA(j+1) = Terdapat perbedaan rata-rata jawaban benar
berdasarkan angkatan.
Uji Hipotesis 2
- H0 : μB1 = μB2 = μB3 = Tidak terdapat perbedaan rata-rata jawaban benar
berdasarkan jurusan di FTI.
- H1 : μBj ≠ μB(j+1) = Terdapat perbedaan rata-rata jawaban benar
berdasarkan jurusan di FTI.
Uji Hipotesis 3
- H0 : μA1B1 = μA1B2 = μA1B3 =…= μA3B3 = Tidak terdapat perbedaan rata-
rata jawaban benar berdasarkan angkatan dan jurusan di FTI.
- H1 : μAjBi ≠ μA(j+1)B(i+1) = Terdapat perbedaan rata-rata jawaban benar.
B. Tingkat Probablitas Kesalahan
α = 0,05
C. Kriteria Pengujian
Kategori Jurusan di FTI
- Jika Fhitung ≤ Ftabel, maka hipotesis diterima (H0 diterima) yang berarti tidak
terdapat perbedaan jawaban benar berdasarkan jurusan di FTI (Teknik Industri,
Teknik Kimia, dan Teknik Informatika).
- Jika Fhitung > Ftabel, maka hipotesis ditolak (H0 ditolak) yang berarti terdapat
perbedaan rata-rata jawaban benar berdasarkan jurusan di FTI (Teknik
Industri, Teknik Kimia, dan Teknik Informatika).
Kategori Angkatan
- Jika Fhitung ≤ Ftabel, maka hipotesis diterima (H0 diterima) yang berarti tidak
terdapat perbedaan jawaban benar berdasarkan angkatannya (2017, 2018, dan
2019).
- Jika Fhitung > Ftabel, maka hipotesis ditolak (H0 ditolak) yang berarti terdapat
perbedaan rata-rata jawaban benar berdasarkan angkatannya (2017, 2018, dan
2019).
Kategori Interaksi Angkatan dengan Jurusan di FTI
- Jika Fhitung ≤ Ftabel, maka hipotesis diterima (H0 diterima) yang berarti tidak
terdapat perbedaan jawaban benar berdasarkan angkatannya (2017, 2018, dan
2019) dan jurusan FTI (Teknik Industri, Teknik Kimia, dan Teknik
Informatika).
- Jika Fhitung > Ftabel, maka hipotesis ditolak (H0 ditolak) yang berarti terdapat
perbedaan rata-rata jawaban benar berdasarkan angkatannya (2017, 2018, dan
2019) dan jurusan FTI (Teknik Industri, Teknik Kimia, dan Teknik
Informatika).
2.5.4 Cara Kerja Perhitungan Manual
1. One Way Anova
Menenntukan bentuk uji hipotesis
H0 : Tidak terdapat perbedaan rata-rata hasil jumlah jawaban benar uji verbal
berdasarkan jurusannya.
H1 : Terdapat perbedaan rata-rata hasil jumlah jawaban benar uji verbal
berdasarkan berdasarkan jurusannya.
Menghitung harga statistic penguji
a. Tabel Kejadian
Table 2.5. Tabel Kejadian One Way Anova
=
𝑛i−1
Table 2.6. Analisis nilai variansi ANOVA satu arah (One Way Anova)
JKK = 19,298
1 Kategori 3–1=2
19,298 2
217,616 = 𝐹0,05, 𝑣1𝑣2 =
JKE = 42 3,22
2 Error 45 – 3 = 42
217,616 1,862
Keputusan
Karena FHitung ≤ FTabel = F1,862(2,42) = 3,22 maka hipotesis diterima (H0
diterima) yang berarti terdapat perbedaan rata-rata jumlah jawaban benar uji verbal
berdasarkan jurusannya (minimal terdapat dua nilai rata - rata berbeda)
2. Anova Dua Arah Data Tunggal (Two Way Anova without Replication)
Hipotesis 1
H0 : μA1 = μA2 = μA3 = Tidak terdapat perbedaan rata-rata jumlah benar
berdasarkan jurusan.
H1 : μAj ≠ μA(j+1) = Terdapat perbedaan rata-rata jumlah benar berdasarkan
jurusan.
Hipotesis 2
H0 : μB1 = μB2 = μB3 = μB4 = Tidak terdapat perbedaan rata-rata hasil
jumlah jawaban benar berdasarkan jurusan.
H1 : μBi ≠ μB(i+1) = Terdapat perbedaan rata-rata hasil jumlah jawaban benar
berdasarkan jurusan.
a. Tabel Kejadian
Table 2.7. Tabel kejadian Two Way Anova Without Replication
Jurusan
Jumlah Jawaban Benar Teknik Teknik Teknik
Jumlah
1 Periode Industri Kimia Informatika
A1 A2 A3
2016 B1 23 19 21 63
Angkatan 2017 B2 24 22 18 64
2018 B3 25 23 20 68
Jumlah 72 64 59 195
b. Jumlah kuadrat simpangan
a). Jumlah kuadrat simpangan jurusan (kategori A)
722+ 642+ 592 1952
𝐽𝐾𝐴 = − 3 3 = 28,66
3
b). Jumlah kuadrat simpangan angkatan (kategori B)
632+ 642+ 682 1952
𝐽𝐾𝐵 = − 3 3 = 4,66
3
c). Jumlah kuadrat simpangan total
= 10,68
4,66
Angkatan 2 2 =
10,68 0,05(2,4)
2. (Kategori JKB = 4,66 3-1=2
2=
(2)(2)
B)
FHitung 2= 0,87 6,94
Interaksi
3. JKAB = 10,68 (2-1)(2-1)=4
A dan B
4. Jumlah JKT = 44 (3x3)-1=8
Keputusan
Fhitung 1 = 5,36 ≤ Ftabel 1 = 6,94 maka H01 diterima. Hal ini berarti bahwa tidak
terdapat perbedaan rata-rata hasil jumlah jawaban benar berdasarkan jurusannya.
Fhitung 2 = 0,87 ≤ Ftabel 2 = 6,94 maka H01 diterima
3. Anova Dua Arah Data Banyak (Two Way Anova with Replication )
a. Uji Hipotesis 1
b. Uji Hipotesis 2
c. Uji Hipotesis 3
H0 : μA1B1 = μA1B2 = μA1B3 =…= μA3B3 = Tidak terdapat perbedaan
rata -rata jawaban benar berdasarkan angkatan dan jurusan.
= 301,1
d). Jumlah Kuadrat Simpang Interaksi antara Kategori A dan Kategori B
1172+ 1102+ 1112 + 1112 + 1002 + 1172… + 1032
𝐽𝐾𝐴𝐵 =
5
9992
− 16,33 + 3,33 +
3 3 5
= 39,94
e). Jumlah Kuadrat Simpangan Eror
JKE = JKT – (JKA + JKB + JKAB)
= 301,1 - (16,53 + 3,33 + 39,94)
= 223,24
Membuat tabel variansi
Table 2.10. Tabel Anlisis Variansi
Sumber Jumlah
No. Dk FHitung FTabel
Variansi Kuadrat
16,33
Jurusan =1
2
JKA = 0,05,(2,18)
1. (Kategori 3–1=2 223,44
16,33 1=
(3)(3)(5 − 1)
A)
FHitung 1 = 1,332 3,68
3,3
Angkatan JKB = 2 =2
223,44 0,05,(2,18)
2. (Kategori 1,00 3–1=2
2=
(3)(3)(5 − 1)
B)
FHitung 2 = 0,266 3,68
39,94
JKAB = 2 =3
Interaksi (3-1)(3-1) =
3. 39,94 301,1 0,05,(4,18)
A dan B 4
3=
(3)(3)(5 − 2,93
FHitung 3 = 2,387
JKE = 3 x 3 x (5-1)
4. Error
223,24 = 36
Jumlah JKT = (3 x 3 x 5) –
5.
301,1 1 = 44
Keputusan
Pada uji hipotesis ANOVA, pengambilan keputusan dilakukan dengan
membandingkan FHitung dan FTabel. Karena pada ANOVA Dua Arah Data
Tunggal terdapat 3 hipotesis sehingga ada 3 keputusan yang didasarkan pada:
a. FHitung 1 = 1,332 < FTabel 1 =3,68, maka H01 diterima
Hal ini berarti bahwa tidak terdapat perbedaan rata-rata hasil jumlah
jawaban benar berdasarkan jurusannya.
b. FHitung 2 = 0,266 < FTabel 2 = 3,68, maka H02 diterima
Hal ini berarti bahwa tidak terdapat perbedaan rata-rata hasil jumlah
jawaban benar berdasarkan tahun angkatannya.
c. FHitung 3 = 2,387 < FTabel 3 = 2,93 , maka H03 diterima
B. Klik pada Values dari variable jurusan isikan faktor dari data, yaitu jurusan di
dalam Fakultas Teknologi Industri. Setelah window Value Labels muncul,
ketik angka “1” pada kolom Value lalu “TI” pada kolom Label, setelah itu
klik add. Lakukan pada ketiga jurusan.
Gambar 2. 2. Menu Values Labels
C. Setelah itu masukan data dari variable tersebut di data view. Sesuaikan hasil
jawaban benar pada jrursannya.
F. Klik statistic dan akan muncul menu expolore : statistics, lalu klik Continue
G. Klik Plots dan akan muncul menu plots, lalu checklist pada Normality
Plots with test. Lalu kilik Continue.
I. Uji homogen dan one way Anova terlebih dahulu. Uji homogen perlu
dilakukan untuk mengetahui apakah data sudah homogen. One way Anova
perlu dilakukan untuk menguji nilai rata-rata perlakuan dari suatu percobaan
menggunakan 1 faktor. Klik Analyze > Compare Means > One Way Anova.
K. Checklish pada homogenity of variance test. Untuk missing Values tetap pada
pilihan Exclude cases analysis by analysis. Lalu klik Continue.
M. Maka akan keluar hasil uji homogenitas. Pada tabel Test of Homogenity of
Variances dapat dilihat bahwa nilai sig. Sebesar 0,388 atau lebih dari 0.05
yang artinya bahwa datanya sudah homogen. Untuk uji Anova dapat dilihat
dari tabel Anova, nilai sig sebesar 0.159 atau lebih dari 0,05 dengan F hitung
sebesar 1.923.
N. Pada tabel Post Hoc Test disini dapat dilihat tidak ada perbedaan dari setiap
jurusan dikarenakan tidak ada nilai sig. Yang kurang dari 0,05. untuk jumlah
jawaban benar tertinggi ke terendah secara berturut-turut yaitu jurusan TI, TK,
dan TInfor.
Gambar 2. 14. Hasil Post Hoc Tests
2. Anova Dua Arah Data Tunggal (Two Way Anova without Replication)
A. Membuka aplikasi SPSS lalu klik pada variable view. Setelah itu memasukan
data.
B. Klik Values pada “jurusan”, lalu lakukan pengisian data dengan mengisi
value : 1 dan mamsukan kode “TI” pada kolom label. Lakukan pada ketiga
jurusan.
Hasil dari uji normalitas untuk jurusan menunjukan bahwa nilai sig,
pada shapiro-wilk lebih dari 0,05 (> 0,05) dari masing-masing kategori.
Sehingga data tersebut berdistribusi normal dengan derajat kebebasan sebesar
3 derajat.
L. Pada pilihan menu model, klik custom pada Specify Model, Masukan variable
jurusan dan variable angkatan ke kotak model. Lalu pada pilihan type pilih
All 2-way dan pada Sum of square pilih Type H. Klik pada Include intercept
model dan klik continue.
Gambar 2. 27. Models
M. Pilih Post Hoc, lalu masukan variable jurusan dan variable Angkatan pada
kotak Post Hoc Test for, Klik Tukey dan continue.
3. Anova Dua Arah Data Banyak (Two Way Anova with Replication)
A. Membuka aplikasi SPSS, lalu klik pada variable view dan memasukan
datanya.
Gambar 2. 32. Masukan Data pada Variable View
B. Klik Values pada “jurusan”, lalu lakukan pengisian data dengan mengisi
value : 1 dan mamsukan kode “TI” pada kolom label. Lakukan pada ketiga
jurusan.
C. Klik Values pada “angkatan” lalu melakukan pengisian data dengan mengisi
value : 1 dan pada kolom label : 2017 pada kolom label. Lakukan pada ketiga
angkatan.
D. Masukan data dari variable di data view. Sesuaikan hasil jumlah jawaban
benar pada jurusan dan angkanya.
E. Melakukan uji normalitas, untuk mengetahui apakah data sudah mendekati
atau mengikuti distribusi normal atau tidak dan dapat digunakan untuk
statistik parametrik. Klik Analyze > Descriptive Statistic > Explore.
G. Klik statistic dan akan muncul menu expolore : statistics, lalu klik Continuec.
Hasil dari uji normalitas untuk jurusan menunjukan bahwa nilai Sig. pada
Shapiro-Wilk lebih dari 0,05 (> 0,05) dari masing-masing kategori, sehingga data
tersebut berdistribusi normal dengan derajat kebebasan (df) sebesar 15 derajat.
Hasil dari uji normalitas untuk angkatan menunjukan bahwa nilai Sig.
pada Shapiro-Wilk lebih dari 0,05 (> 0,05) dari masing-masing kategori, sehingga
datatersebut berdistribusi normal dengan derajat kebebasan (df) sebesar 15 derajat.
N. Pada Post Hoc masukan variable jurusan dan angkatan ke dalam Post Hoc
Test for dan klik Tukey ada Equal Variances Assumed. Lalu klik Continue.
Median 16.0000
Variance 6.410
Std. Deviation 2.53170
Minimum 11.00
Maximum 19.00
Range 8.00
Interquartile Range 5.00
Skewness -.458 .580
Kurtosis -1.043 1.121
TK Mean 15.7333 .57293
95% Confidence Interval for Lower Bound 14.5045
Mean
Variance 4.924
Std. Deviation 2.21897
Minimum 11.00
Maximum 19.00
Range 8.00
Interquartile Range 3.00
Uji Post Hoc merupakan uji lanjut untuk mengetahui kelompok sampel
mana yang memiliki perbedaan nilai rata-rata. Adanya perbedaan nilai rata- rata
kelompok sampel ditandai dengan nilai signifikansi yang bernilai kurang dari
atau sama dengan α yaitu 0,05. Berdasarkan hasil uji Post Hoc diatas, dapat
disimpulkan bahwa:
- Tidak terdapat perbedaan nilai rata-rata jawaban benar antar ketiga jurusan
karena nilai Sig. > 0,05 dan didukung dengan tidak adanya tanda bintang
“*” artinya tidak menunjukkan adanya perbedaan nilai rata-rata jawaban
benar.
- Urutan jurusan dengan jawaban benar terbanyak adalah Teknik Industri,
Teknik Informatika & Teknik Kimia.
2. Anova Dua Arah Data Tunggal (Two Way Anova without Replication)
Hasil dari uji normalitas untuk Angkatan menunjukan bahwa nilai Sig.
pada Shapiro-Wilk lebih dari 0,05 (> 0,05) dari masing-masing kategori,
sehingga data tersebut berdistribusi normal dengan derajat kebebasan (df)
sebesar 3 derajat.
b. Kategori Angkatan
H0 = Tidak terdapat perbedaan rata-rata jawaban benar berdasarkan
angkatannya.
H1 = Terdapat perbedaan rata-rata jawaban benar berdasarkan angkatannya.
Berdasarkan hasil dari uji ANOVA, keputusan diambil
berdasarkan perbandingan antara Fhitung dan Ftabel serta hasil dari nilai Sig.
Nilai Fhitung berdasarkan kategori angkatannya didapat sebesar 0,875 dan
nilai Ftabel = 6,94 artinya nilai Fhitung ≤ Ftabel maka H0 diterima. Serta didapat
nilai Sig. = 0,484 > 0,05 maka H0 diterima. Keputusan yang diambil adalah
tidak terdapat perbedaan jumlah benar berdasarkan angkatannya.
c. Post Hoc
3. Anova Dua Arah Data Banyak (Two Way Anova with Replication)
sebesar = 0,248 dan nilai Ftabel = 3,68 artinya nilai Fhitung < Ftabel maka
H0 diterima. Serta diperoleh nilai Sig. = 0,782 ≤ 0,05 maka H 0 diterima.
Keputusan yang diambil adalah tidak terdapat perbedaan nilai rata-rata rata-
rata jumlah benar berdasarkan tingkat angkatan.
Hipotesis 3
H0 = Tidak terdapat perbedaan nilai rata-rata rata-rata jumlah benar
berdasarkan jenis jurusan dan tingkat angkatan.
H1 = Terdapat perbedaan nilai rata-rata jumlah benar berdasarkan jenis
jurusan dan tingkat angkatan.
Berdasarkan hasil dari Test of Between-Subjects Effect, keputusan
diambil berdasarkan perbandingan antara Fhitung dan Ftabel serta hasil dari
nilai Sig. Nilai Fhitung berdasarkan interaksi jurusan FTI dan angkatannya =
1,489 dan nilai Ftabel = 2,93 artinya nilai Fhitung < Ftabel maka H0 diterima.
Serta diperoleh nilai Sig. = 0,226 ≤ 0,05 maka H0 diterima. Keputusan yang
diambil adalah tidak terdapat perbedaan nilai rata-rata jumlah benar
berdasarkan jenis jurusan dan tingkat angkatan.
d. Post Hoc
- Nilai 𝐹ℎi𝑡𝑢𝑛𝑔 pada perhitungan manual dan output SPSS terdapat perbedaan yaitu
3,22 dan 0,159.
- Hasil uji hipotesis tidak terdapat perbedaaan baik melalui perhitungan manual
maupun SPSS, keduanya diperoleh H0 diterima.
Marpaung, J. L., Lumintang, R. C., & Sutrisno, A. (2017). Penerapan Metode Anova Untuk
Analisis Sifat Mekanik Komposit Serabut Kelapa. JURNAL ONLINE POROS TEKNIK MESIN
UNSRAT, 6(2).
Shaharum, S. M., Sundaraj, K., & Helmy, K. (2015). Performance analysis of feature selection
method using ANOVA for automatic wheeze detection. Jurnal Teknologi, 77(7).
LAMPIRAN
Gambar 1. Kuesioner
Gambar 2. Kuesioner
Gambar 3. Kuesioner
Jurusan
Angkatan
T.Industri T.Informatika T.Kimia
25 20 21
23 19 25
2019 21 24 19
26 22 24
22 25 22
24 16 24
24 19 25
2018 23 22 26
25 18 18
19 25 24
27 22 20
25 23 19
2017 22 23 20
20 24 19
23 21 25