Anda di halaman 1dari 58

LAPORAN PENUGASAN

STATISTIKA INDUSTRI 2
MODUL T-TEST

Nama : Ilham Majiid. F Kelompok : D-2


NIM : 19522105 Kelas : D
Nama : M. Imam Darmawan. g Tgl. Praktikum : 30 Oktober 2020
NIM : 19522147 Hari Praktikum : Jumat
Asisten : Jihan Afifah Dikumpulkan tgl : 5 November 5, 2020
Kriteria Penilaian Yogyakarta, 5 November 2020
Format : (maks. 10)
Isi : (maks. 50)
Analisa : (maks. 40)
TOTAL : (Jihan Afifah)

LABORATORIUM STATISTIKA INDUSTRI DAN OPTIMASI


JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
2020
MODUL 2
UJI HIPOTESIS ANOVA

2.1 Tujuan Praktikum

1. Mahasiswa mampu memahami uji hipotesis harga rata-rata multi populasi dengan
menggunakan Analysis of Variance (ANOVA).
2. Mahasiswa mampu memahami penyelesaian persoalan uji hipotesis harga rata-rata
multi populasi Analysis of Variance (ANOVA) menggunakan software SPSS
2.2 Tugas Praktikum

1. Membuat dan mencari dari sumber terpercaya untuk sejumlah data yang akan diolah
kemudian tampilkan dalam bentuk tabel data historis dengan jumlah data minimal
sejumlah 30 data.
2. Melakukan perhitungan manual uji hipotesis harga rata-rata multi populasi
menggunakan Analysis of Variance (ANOVA) 1 arah dan 2 arah dari sejumlah data
yang telah didapatkan dengan menggunakan perhitungan manual dan software SPSS.
3. Melakukan perbandingan antara perhitungan manual dan hasil software SPSS yang
didapatkan
4. Melakukan bahasan dari hasil sejumlah hasil olahan yang didapat hingga tentukan
kesimpulan keputusan yang didapat.
2.3 Latar Belakang

Kebutuhan sosial akan kreativitas dirasakan dalam aspek kehidupan dan tampak
dalam system pendidikan. Penggunaan waktu luang pengembangan ilmu pengetahuan,
pemimpin perusahaan, dan dalam kehidupan keluarga. Guifor (dalam munandar, 2009)
menyatakan kreativitas adalah suatu proses yang tercemin dalam kelancaran, kelenturan
dan orisinalitas dalam berpikir serta kemampuan untuk mengelaborasi seperti
mengembangkan, memperkaya, memperinci suatu gagasan. Kreativitas dapat diukur
melalui beberapa alat tes psikologi. Test psikolog ada dua jenis yaitu tes kemampuan
dan tes kepribadian. Test yang mengukur kreativitas individu di indonesia yaitu test
kreativitas verbal (TKV) dan Test = Kreativitas Figural (TKF), tes ini mengukur
kelancaraan berpikir, kelenturan, orisinilitas dan elaborasi.

Dapat kita ketahui bahwa kumpulan hasil pengamatan mengenai sesuatu hal,
misal hasil IPK mahasiswa, nilai datanya bervariasi dari yang satu dengan yang lain.
Karena adanya variasi ini untuk sekumpulan data, telah dihitung alat ukurnya, yaitu
varians. Varians bersama rata-rata juga telah banyak digunakan untuk membuat
kesimpulan mengenai populasi, baik sevara deskriptif maupun secara induktif dengan
melalui penafsiran dan pengujian hipotesis mengenai parameter.

Varians untuk sekumpulan data melukiskan derajat perbedaan atau variasi nilai
data individu yang ada dalam kelompok data tersebut. Secara umum varians dapat
digolongkan ke dalam varians sistematik dan varians galat. Varians sistematik adalah
pengukuran karena adanya pengaruh yang menyebabkan skor atau nilai data lebih
condong ke satu arah tertentu dibandingkan ke arah lain. Salah satu jenis varians
sistematik dalam kumpulan data hasil penelitian adalah segala fakta dan angka yang
dapat dijadikan bahan untuk menyusun suatu informasi. Varians ini menggambarkan
adanya perbedaan antara kelompok - kelompok hasil pengukuran. Dengan demikian
variansi terjadi karena adanya perbedaan antara kelompok - kelompok individu
(Sudjana, 1996). jika uji kesamaan dua rata - rata atau uji t digunakan untuk mencari
perbedaaan atau persamaan dua rata - rata, maka uji beberapa rata - rata digunakan
untuk mencari perbedaan atau persamaan beberapa rata-rata. Uji ini yaitu analysis of
variance (ANOVA).

Pada Praktikum Statistik Industri 2 kami melakukan penelitian uji ANOVA.


Responden akan diminta untuk mengerjakan soal sebanyak 30 kemudian peneliti
menulis hasil jumlah jawaban benar dari responden. Dengan menggunakan metode One
Way ANOVA, Two Way ANOVA tanpa interaksi dan Two Way ANOVA dengan
interaksi. One Way ANOVA digunakan untuk menguji nilai rata-rata perlakuan dari
suatu percobaan yang menggunakan satu faktor, dimana satu faktor tersebut memiliki
tiga atau lebih kelompok. Anova Dua Arah Data Tunggal (Two Way Anova without
Replication) adalah sejumlah pengamatan yang diklasifikasikan menurut dua faktor
dengan data yang digunakan bersifat tunggal dimana tidak terdapat replikasi dalam
pengamatan. Anova Dua Arah Data Banyak (Two Way Anova with Replication) adalah
sujumlah pengamatan menurut dua faktor dengan data digunakan melibatkan replikasi
dalam pengamatan.

2.4 Studi Literatur


Table 2.1. Review Jurnal

No. Judul Metode Hasil Kesimpulan


1. Penerapan Dalam melakukan Rata-rata tanpa Dari penelitian
metode penelitian ini metode perlakuan berdasarkan analis anova
ANOVA yang digunakan analisis anova dengan presentase error
untuk Analisis dengan uji coba persentase error 0,05 0,05 diperoleh F > F
Sifat Mekanik pembuatan lalu diperoleh F hitung > F crit menghasilkan
Komposit dilakukan dengan crit sehingga bahwa tanpa dan
Serabut pengujian tarik dan menjawab hipotesa dengan perlakuan
Kelapa. ( Junri uji daya serap air. bahwa perlakuan serat mempengaruhi sifat
Lasmon mempengaruhi sifat mekanik kekuatan
Marpaung, mekanik kekuatan bending F = 7.753 F
Agung banding F = crit = 2.657
Sutrisno, 7.752752499 F
Romels crit = 2.657197 tanpa
Lumintang ) perlakuan. Rata-rata
dengan Perlakuan
NaOH berdasarkan
analisisa anova
dengan persentanse
error 0,05 diperoleh F
hitung > F crit
sehingga menjawab
hipotesa bahwa
perlakuan serat
mempengaruhi sifat
mekanik kekuatan
banding F = 79182.65
F crit = 2.657197
dengan perlakuan.
2. Biochemical Penelitian Hasil penelitian Pada penelitian ini
Value menggunakan menunjukan bahwa disimpulkan bahwa
metode ANOVA atau selama pre test psikolog edukasi
among Suicide
uji F dengan sampel sebagian besar orang diperlukan untuk
Attempted
Individual total ukuran 100 dan yang bunuh diri bunuh diri setelah
(Andrusyszyn, sampel dipilih menunjukan individu
et al, 2016) menggunakan teknik penurunan saturasi mempertahankan
teknik purposive oksigen rata-rata, fungsi fiologis yang
sampling. Pendekatan hiberglikemia, mamndai.
kuantitatif digunakan peningkatan urea
untuk menilai darah dan kreatin dan
efektivitas informasi, peningkatan jumlah
pendidikan dan paket total. Uji F
komunikasi tentang menunjukan adanya
nilai biokimia di efektivitas yang
antara bunuh diri signifikan terhadap
seorang individu Po2, bikarbonat,
yang dikosongkan. glukosa darah urea
Penelitian desain kreatin, dan jumlah
yang digunakan sel darah putih pada
untuk penelitian ini individu yang
didasarkan pada pre mengalami bunuh
Desain penelitian diri.
eksperimental.
3. Performance Analysis of Variance Mean, median, Sepanjang makalah
Analysis of (ANOVA) modus, standar ini, pertunjukan
feature method deviasi, berbagai antara ANN yang
using ANOVA interquatile, dan menggunakan fitur
for Automatic persentil yang yang menjalani dan
Wheeze signifikan dengan p < tidak menjalani
Detection. 0,05 sedangkan seleksi fitur
Jurnal varian, skewness, dibandingkan. Dari
Teknologi, kurtosis, saat kedua hasil yang
77(7). dan entropi tidak diperoleh, dapat
Shaharum, S. memiliki makna disimpulkan bahwa
M. (2015). dengan p> 0.05. Oleh JST dengan fitur
karena itu, fitur ini yang menjalani
akan mengalami metode seleksi fitur
proses seleksi fitur menghasilkan
dengan mereka dibagi akurasi klasifikasi
dua kelompok fitur yang lebih baik
dengan satu kelompok dibandingkan
fitur yang terdiri dengan JST dengan
hanya dengan fitur fitur yang tidak
yang dipilih (berarti, menjalani metode
median, modus, seleksi fitur dengan
standar deviasi, 93,33% terhadap
berbagai interquatile akurasi 80,00%
dan persentil) dicapai. Tujuan
sedangkan kelompok kami untuk
lainnya terdiri dari pekerjaan di masa
semua 11 fitur asli. depan adalah
berusaha untuk
mendapatkan
metode pengolahan
suara.
2.5 Pengolahan Data

2.5.1 Deskripsi Kasus


1. One Way Anova
One Way Anova digunakan untuk menguji nilai rata-rata perlakuan dari suatu
percobaan yang menggunakan satu faktor, dimana satu faktor tersebut memiliki tiga
atau lebih kelompok. Penyebutan satu arah ini karena peneliti hanya memiliki
kepentingan terhadap satu faktor saja yakni jumlah jawaban benar dari responden di
Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia.
Pada kasus One Way Anova ini diambil 15 responden dari setiap jurusan di
Fakultas Teknologi Industri dan diberikan tugas mengerjakan 30 soal kemampuan
verbal dengan waktu pengerjaan 20 menit. Faktor yang menjadi penelitian terdiri
dari jumlah jawaban benar dari 3 jurusan yang ada di Fakultas Teknologi Industri
yaitu jurusan Teknik industri, Teknik Informatika dan Teknik Kimia.

2. Anova Dua Arah Data Tunggal (Two Way Anova without Replication)

Two Way Anova without Replication merupakan sejumlah pengamatan yang


diklasifikan menurut dua faktor dengan data yang digunakan bersifat tunggal
dimana tidak terdapat replikasi dalam pengamatan. Penyebutan dua faktor karena
peneliti memiliki kepentingan terhadap dua faktor yaitu jumlah jawaban benar dan
tahun angkatan di Fakultas Teknologi Industri.

Pada kasus Two Way Anova without Replication ini diambil 9 responden yang
terdiri dari 3 orang disetiap jurusan yang berbeda yaitu Teknik Industri, Teknik
Informatika dan Teknik Kimia dan setiap jurusan terdiri dari 3 angkatan yaitu 2019,
2018, dan 2017. setiap responden diberi 30 uji tes verbal dan diberi waktu 20 menit
untuk mengerjakan soal tersebut.

3. Anova Dua Arah Data Banyak (Two Way Anova with Replication)

Two Way Anova with Replication ini diambil 5 responden disetiap 3 jurusan yang
berbeda yaitu Teknik Industri, Teknik Informatika dan Teknik Kimia dan setiap data
dilakukan pengulangan pengamatan sebanyak 3 kali. Setiap responden diberi 20 soal
uji tes verbal dan diberi waktu 20 menit untuk mengerjakan soal tersebut.
2.5.2 Tabel Data Historis

1. One Way Anova

Table 2.2. Data One Way Anova

Jumlah Jawaban Benar


No T.Industri T.Informatika T.Kimia
1 25 20 21
2 23 19 25
3 21 24 19
4 26 22 24
5 22 25 22
6 24 16 24
7 24 19 25
8 23 22 26
9 25 18 18
10 19 25 24
11 27 22 20
12 25 23 19
13 22 23 20
14 20 24 19
15 23 21 25

2. Anova Dua Arah Data Tunggal (Two Way Anova without Replication)
Table 2.3 Data Two Way Anova ( Without Replication )
Jurusan
Angkatan
T.Industri T.Informatika T.Kimia
2019 23 19 21
2018 24 22 18
2017 25 23 20
3. Anova Dua Arah Data Banyak (Two Way Anova with Replication)
Table 2.4. Data Two Way Anova ( with Replication )
Jurusan
Angkatan
T.Industri T.Informatika T.Kimia
25 20 21
23 19 25
2019 21 24 19
26 22 24
22 25 22
24 16 24
24 19 25
2018 23 22 26
25 18 18
19 25 24
27 22 20
25 23 19
2017 22 23 20
20 24 19
23 21 25
2.5.3 Tentukan H0 dan H1, tingkat probabilitas kesalahan (α), dan kriteria pengujian

1. One Way Anova

Adapun Uji hipotesis H0 dan H1 tingkat probabilitas kesalahan (α), dan kriteria
pengujian dalam tutorial ANOVA ini adalah sebagai berikut :
a. Uji Hipotesis
H0 = Tidak terdapat
H1 = Terdapat perbedaan rata-rata jawaban benar uji verbal berdasarkan jurusan di FTI.
b. Tingkat Probablitas Kesalahan
α = 0,05
c. Kriteria Pengujian
 Jika Fhitung ≤ Ftabel, maka hipotesis diterima (H0 diterima) yang berarti tidak terdapat
perbedaan jawaban benar berdasarkan jurusan di FTI (Teknik Industri, Teknik Kimia, dan
Teknik Informatika).
 Jika Fhitung > Ftabel, maka hipotesis ditolak (H0 ditolak) yang berarti terdapat perbedaan
rata-rata jawaban benar berdasarkan jurusan di FTI (Teknik Industri, Teknik Kimia, dan
Teknik Informatika).
2. Anova Dua Arah Data Tunggal (Two Way Anova without Replication)
A. Uji Hipotesis
Uji Hipotesis 1
- H0 : μA1 = μA2 = μA3 = Tidak terdapat perbedaan rata-rata jawaban benar
berdasarkan angkatan.
- H1 : μAj ≠ μA(j+1) = Terdapat perbedaan rata-rata jawaban benar
berdasarkan angkatan.
Uji Hipotesis 2
- H0 : μB1 = μB2 = μB3 = Tidak terdapat perbedaan rata-rata jawaban benar
berdasarkan jurusan di FTI.
- H1 : μBj ≠ μB(j+1) = Terdapat perbedaan rata-rata jawaban benar
berdasarkan jurusan di FTI.

B. Tingkat Probablitas Kesalahan


α = 0,05

C. Kriteria Pengujian
Kategori Jurusan di FTI
- Jika Fhitung ≤ Ftabel, maka hipotesis diterima (H0 diterima) yang berarti tidak
terdapat perbedaan jawaban benar berdasarkan jurusan di FTI (Teknik Industri,
Teknik Kimia, dan Teknik Informatika).
- Jika Fhitung > Ftabel, maka hipotesis ditolak (H0 ditolak) yang berarti terdapat
perbedaan rata-rata jawaban benar berdasarkan jurusan di FTI (Teknik
Industri, Teknik Kimia, dan Teknik Informatika).
Kategori Angkatan
- Jika Fhitung ≤ Ftabel, maka hipotesis diterima (H0 diterima) yang berarti tidak
terdapat perbedaan jawaban benar berdasarkan angkatannya (2017, 2018, dan
2019).
- Jika Fhitung > Ftabel, maka hipotesis ditolak (H0 ditolak) yang berarti terdapat
perbedaan rata-rata jawaban benar berdasarkan angkatannya (2017, 2018, dan
2019).
3. Anova Dua Arah Data Banyak (Two Way Anova with Replication)
A. Uji Hipotesis
Uji Hipotesis 1
- H0 : μA1 = μA2 = μA3 = Tidak terdapat perbedaan rata-rata jawaban benar
berdasarkan angkatan.
- H1 : μAj ≠ μA(j+1) = Terdapat perbedaan rata-rata jawaban benar
berdasarkan angkatan.
Uji Hipotesis 2
- H0 : μB1 = μB2 = μB3 = Tidak terdapat perbedaan rata-rata jawaban benar
berdasarkan jurusan di FTI.
- H1 : μBj ≠ μB(j+1) = Terdapat perbedaan rata-rata jawaban benar
berdasarkan jurusan di FTI.
Uji Hipotesis 3
- H0 : μA1B1 = μA1B2 = μA1B3 =…= μA3B3 = Tidak terdapat perbedaan rata-
rata jawaban benar berdasarkan angkatan dan jurusan di FTI.
- H1 : μAjBi ≠ μA(j+1)B(i+1) = Terdapat perbedaan rata-rata jawaban benar.
B. Tingkat Probablitas Kesalahan
α = 0,05
C. Kriteria Pengujian
Kategori Jurusan di FTI
- Jika Fhitung ≤ Ftabel, maka hipotesis diterima (H0 diterima) yang berarti tidak
terdapat perbedaan jawaban benar berdasarkan jurusan di FTI (Teknik Industri,
Teknik Kimia, dan Teknik Informatika).
- Jika Fhitung > Ftabel, maka hipotesis ditolak (H0 ditolak) yang berarti terdapat
perbedaan rata-rata jawaban benar berdasarkan jurusan di FTI (Teknik
Industri, Teknik Kimia, dan Teknik Informatika).
Kategori Angkatan
- Jika Fhitung ≤ Ftabel, maka hipotesis diterima (H0 diterima) yang berarti tidak
terdapat perbedaan jawaban benar berdasarkan angkatannya (2017, 2018, dan
2019).
- Jika Fhitung > Ftabel, maka hipotesis ditolak (H0 ditolak) yang berarti terdapat
perbedaan rata-rata jawaban benar berdasarkan angkatannya (2017, 2018, dan
2019).
Kategori Interaksi Angkatan dengan Jurusan di FTI
- Jika Fhitung ≤ Ftabel, maka hipotesis diterima (H0 diterima) yang berarti tidak
terdapat perbedaan jawaban benar berdasarkan angkatannya (2017, 2018, dan
2019) dan jurusan FTI (Teknik Industri, Teknik Kimia, dan Teknik
Informatika).
- Jika Fhitung > Ftabel, maka hipotesis ditolak (H0 ditolak) yang berarti terdapat
perbedaan rata-rata jawaban benar berdasarkan angkatannya (2017, 2018, dan
2019) dan jurusan FTI (Teknik Industri, Teknik Kimia, dan Teknik
Informatika).
2.5.4 Cara Kerja Perhitungan Manual
1. One Way Anova
 Menenntukan bentuk uji hipotesis
H0 : Tidak terdapat perbedaan rata-rata hasil jumlah jawaban benar uji verbal
berdasarkan jurusannya.
H1 : Terdapat perbedaan rata-rata hasil jumlah jawaban benar uji verbal
berdasarkan berdasarkan jurusannya.
 Menghitung harga statistic penguji
a. Tabel Kejadian
Table 2.5. Tabel Kejadian One Way Anova

Jumlah Jawaban Benar


No
T. Industri T. Kimia T. Informatika
1 25 21 20
2 23 25 19
3 21 19 24
4 26 24 22
5 22 22 25
6 24 24 16
7 20 25 19
8 23 26 22
9 25 18 18
10 19 24 25
11 27 20 22
12 25 19 23
13 22 20 23
14 20 19 24
15 23 25 21
∑Xij 345 331 321
Ni 15 15 15
X¯ i 23 22,06 21,4

Si2 6,410 4,210 4,924


b. Jumlah Kuadrat Simpangan
(345 + 321 + 331)
Dengan : 𝑥𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 45
= 22,15

𝑁𝑇𝐼 (𝑥̅ 𝑇𝐼 − 𝑥̅ 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 )2 = 15(23 − 22,15)2 = 10,83


𝑁𝑇Q𝐼𝑛ƒ𝑜𝑟 (𝑥̅𝑇Q𝐼𝑛ƒ𝑜𝑟 − 𝑥̅𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 )2 = 15(22,06 − 22,15)2 = 0,121
𝑁𝑇𝐾 (𝑥̅𝑇 𝐾 − 𝑥̅𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙)2 = 15(21,4 − 21,73)2 = 8,347
JKK = ∑𝑘 𝑛 (𝑥 − 𝑥̅𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 )2
1 i ̅i

= 10,83 + 0,121+ 8,347


= 19,298

Dengan : 𝑆i2 Σ 𝑥iu−𝑥̅ i


2

=
𝑛i−1

𝑥̅𝑇 𝐼 − 1 𝑆𝑇𝐼 2 = 15 − 1 6,410 = 89,74


𝑥̅𝑇Q𝐼𝑛ƒ𝑜𝑟 − 1 𝑆𝑇Q𝐼𝑛ƒ𝑜𝑟 2 = 15 − 1 4,210 = 58,94

𝑥̅ 𝑇𝐾 − 1 𝑆𝑇𝐾2 = 15 − 1 4,924 = 68,936

JKE = ∑1𝑘 (𝑛i − 1)𝑆i2


= 89,74+ 58,94 + 68,936
= 217,616

 Membuat tabel analisis Variansi

Table 2.6. Analisis nilai variansi ANOVA satu arah (One Way Anova)

Sumber Jumlah Dk (Derajat


No Fhitung Ftabel
Variansi Kuadrat kebebasan)

JKK = 19,298
1 Kategori 3–1=2
19,298 2
217,616 = 𝐹0,05, 𝑣1𝑣2 =
JKE = 42 3,22
2 Error 45 – 3 = 42
217,616 1,862

 Keputusan
Karena FHitung ≤ FTabel = F1,862(2,42) = 3,22 maka hipotesis diterima (H0
diterima) yang berarti terdapat perbedaan rata-rata jumlah jawaban benar uji verbal
berdasarkan jurusannya (minimal terdapat dua nilai rata - rata berbeda)

2. Anova Dua Arah Data Tunggal (Two Way Anova without Replication)

 Membuat bentuk uji hipotesis

Hipotesis 1
H0 : μA1 = μA2 = μA3 = Tidak terdapat perbedaan rata-rata jumlah benar
berdasarkan jurusan.
H1 : μAj ≠ μA(j+1) = Terdapat perbedaan rata-rata jumlah benar berdasarkan
jurusan.
Hipotesis 2
H0 : μB1 = μB2 = μB3 = μB4 = Tidak terdapat perbedaan rata-rata hasil
jumlah jawaban benar berdasarkan jurusan.
H1 : μBi ≠ μB(i+1) = Terdapat perbedaan rata-rata hasil jumlah jawaban benar
berdasarkan jurusan.

 Menghitung harga statistic penguji

a. Tabel Kejadian
Table 2.7. Tabel kejadian Two Way Anova Without Replication

Jurusan
Jumlah Jawaban Benar Teknik Teknik Teknik
Jumlah
1 Periode Industri Kimia Informatika
A1 A2 A3
2016 B1 23 19 21 63
Angkatan 2017 B2 24 22 18 64
2018 B3 25 23 20 68
Jumlah 72 64 59 195
b. Jumlah kuadrat simpangan
a). Jumlah kuadrat simpangan jurusan (kategori A)
722+ 642+ 592 1952
𝐽𝐾𝐴 = − 3 3 = 28,66
3
b). Jumlah kuadrat simpangan angkatan (kategori B)
632+ 642+ 682 1952
𝐽𝐾𝐵 = − 3 3 = 4,66
3
c). Jumlah kuadrat simpangan total

𝐽𝐾𝑇 = (232 + 192 + 212 1952


+ 242 + 222 + 182 … + 202) − 3 3 = 44

d). Jumlah kuadrat simpangan interaksi AB


JKAB = JKT – (JKA + JKB)
= 44 – ( 28,66 + 4,66 )

= 10,68

 Membuat tabel variansi


Table 2.8. Analisis Variansi Two Without Replication
Sumber Jumlah
No. Dk FHitung FTabel
Variansi Kuadrat
28,66
Jurusan 2 1 =
10,68 0,05(2,4)
1. (Kategori JKA = 28,66 3-1=2
1=
(2)(2)
A)
FHitung 1= 5,36 6,94

4,66
Angkatan 2 2 =
10,68 0,05(2,4)
2. (Kategori JKB = 4,66 3-1=2
2=
(2)(2)
B)
FHitung 2= 0,87 6,94

Interaksi
3. JKAB = 10,68 (2-1)(2-1)=4
A dan B
4. Jumlah JKT = 44 (3x3)-1=8
 Keputusan
Fhitung 1 = 5,36 ≤ Ftabel 1 = 6,94 maka H01 diterima. Hal ini berarti bahwa tidak
terdapat perbedaan rata-rata hasil jumlah jawaban benar berdasarkan jurusannya.
Fhitung 2 = 0,87 ≤ Ftabel 2 = 6,94 maka H01 diterima

3. Anova Dua Arah Data Banyak (Two Way Anova with Replication )

 Membentuk bentuk uji hipotesis

a. Uji Hipotesis 1

H0 : μA1 = μA2 = μA3 = Tidak terdapat perbedaan rata-rata

jawaban benar berdasarkan angkatan.

H1 : μAj ≠ μA(j+1) = Terdapat perbedaan rata-rata jawaban benar


berdasarkan angkatan.

b. Uji Hipotesis 2

H0 : μB1 = μB2 = μB3 = Tidak terdapat perbedaan rata-rata


jawaban benar berdasarkan jurusan FTI.

H1 : μBj ≠ μB(j+1) = Terdapat perbedaan rata-rata jawaban benar


berdasarkan jurusan.

c. Uji Hipotesis 3
H0 : μA1B1 = μA1B2 = μA1B3 =…= μA3B3 = Tidak terdapat perbedaan
rata -rata jawaban benar berdasarkan angkatan dan jurusan.

H1 : μAjBi ≠ μA(j+1)B(i+1) = Terdapat perbedaan rata-rata jawaban


benar berdasarkan antara semua interaksi angkatan dan jurusan.
 Menentukan harga statistik penguji
Table 2.9. Tabel kejadian Two Way with Replication
Teknik Teknik Teknik
Jumlah Jawaban Benar 5
Industri Kimia Informatika Jumlah
Periode
A1 A2 A3
2017 B1 117 110 111 338
2018 B2 111 100 117 328
Angkatan
2019 B3 117 113 103 333
Jumlah 345 323 331 999

a. Jumlah Kuadarat Simpangan


b. Jumlah Kuadarat Simpangan
a). Jumlah Kuadrat simpangan jurusan (Kategori A)
3452+ 3232+ 3312 9992
𝐽𝐾𝐴 = (3)(5) 3 3 5 = 16,53

b). Jumlah Kuadrat simpangan angkatan (Kategori B)


3382+ 3282+ 3332 9992
𝐽𝐾𝐵 = − 3 3 5 = 3,33
(3)(5)
c). Jumlah Kuadrat Simpang Total

𝐽𝐾𝑇 = (232 + 242 + 252 9992


+ 192 + 222 + 232 … + 202 ) − ( 3 3 5 )

= 301,1
d). Jumlah Kuadrat Simpang Interaksi antara Kategori A dan Kategori B
1172+ 1102+ 1112 + 1112 + 1002 + 1172… + 1032
𝐽𝐾𝐴𝐵 =
5
9992
− 16,33 + 3,33 +
3 3 5
= 39,94
e). Jumlah Kuadrat Simpangan Eror
JKE = JKT – (JKA + JKB + JKAB)
= 301,1 - (16,53 + 3,33 + 39,94)

= 223,24
 Membuat tabel variansi
Table 2.10. Tabel Anlisis Variansi
Sumber Jumlah
No. Dk FHitung FTabel
Variansi Kuadrat
16,33
Jurusan =1
2
JKA = 0,05,(2,18)
1. (Kategori 3–1=2 223,44
16,33 1=
(3)(3)(5 − 1)
A)
FHitung 1 = 1,332 3,68

3,3
Angkatan JKB = 2 =2

223,44 0,05,(2,18)
2. (Kategori 1,00 3–1=2
2=
(3)(3)(5 − 1)
B)
FHitung 2 = 0,266 3,68

39,94
JKAB = 2 =3
Interaksi (3-1)(3-1) =
3. 39,94 301,1 0,05,(4,18)
A dan B 4
3=
(3)(3)(5 − 2,93
FHitung 3 = 2,387
JKE = 3 x 3 x (5-1)
4. Error
223,24 = 36
Jumlah JKT = (3 x 3 x 5) –
5.
301,1 1 = 44

 Keputusan
Pada uji hipotesis ANOVA, pengambilan keputusan dilakukan dengan
membandingkan FHitung dan FTabel. Karena pada ANOVA Dua Arah Data
Tunggal terdapat 3 hipotesis sehingga ada 3 keputusan yang didasarkan pada:
a. FHitung 1 = 1,332 < FTabel 1 =3,68, maka H01 diterima
Hal ini berarti bahwa tidak terdapat perbedaan rata-rata hasil jumlah
jawaban benar berdasarkan jurusannya.
b. FHitung 2 = 0,266 < FTabel 2 = 3,68, maka H02 diterima
Hal ini berarti bahwa tidak terdapat perbedaan rata-rata hasil jumlah
jawaban benar berdasarkan tahun angkatannya.
c. FHitung 3 = 2,387 < FTabel 3 = 2,93 , maka H03 diterima

2.5.5 Cara Kerja Perhitungan SPSS


1. One Way Anova
A. Membuka aplikasi SPSS untuk membuka lembar data baru. Klik pada
Variable View di pojok bawah jendela SPSS, dan input data.

Gambar 2. 1. Input Data pada Variable View

B. Klik pada Values dari variable jurusan isikan faktor dari data, yaitu jurusan di
dalam Fakultas Teknologi Industri. Setelah window Value Labels muncul,
ketik angka “1” pada kolom Value lalu “TI” pada kolom Label, setelah itu
klik add. Lakukan pada ketiga jurusan.
Gambar 2. 2. Menu Values Labels

C. Setelah itu masukan data dari variable tersebut di data view. Sesuaikan hasil
jawaban benar pada jrursannya.

Gambar 2. 3. Input data pada Data View

D. Sebelum memulai pengolahan data harus dilakukan uji normalitas terlebih


dahulu. Uji normalitas perlu dilakukan untuk mengetahui apakah data sudah
mendekati atau mengikuti distribusi normal atau tidak dan dapat digunakan
untuk statistik parametik. Klik Analyze > Descriptive Statistic > Explore.

Gambar 2. 4. Uji Normalitas


E. Setelah jendela Expole muncul masukan variabel jumlah jawaban benar ke
dalam Dependent List dan jurusan ke dalam Factor List.
Gambar 2. 5. Pengujian Normalitas

F. Klik statistic dan akan muncul menu expolore : statistics, lalu klik Continue

Gambar 2. 6. Menu Statistic

G. Klik Plots dan akan muncul menu plots, lalu checklist pada Normality
Plots with test. Lalu kilik Continue.

Gambar 2. 7. Menu Plots


H. Lalu akan muncul tabel hasil Uji Normalitas.

Gambar 2. 8. Hasil Tests of Normality


Hasil dari uji normalitas menunjukan bahwa nilai sig pada Shapirowilk
lebih dari 0,05 (>0,05) dari masing - masing kategori, sehingga data tersebut
berdistribusi normal dengan derajat kebablasan (df) 15 derajat. Uji normalitas
perlu dilakukan untuk mengetahui apakah data sudah mendekati atau mengikuti
distribusi normal atau tidak dan dapat digunakan untuk statistik parametrik.

I. Uji homogen dan one way Anova terlebih dahulu. Uji homogen perlu
dilakukan untuk mengetahui apakah data sudah homogen. One way Anova
perlu dilakukan untuk menguji nilai rata-rata perlakuan dari suatu percobaan
menggunakan 1 faktor. Klik Analyze > Compare Means > One Way Anova.

Gambar 2. 9. Pengelolaan One Way Anova


J. Masukan variable jumlah jawaban benar kedalam Dependent List dan jurusan
ke dalam Faktor list.

Gambar 2. 10. Menu One Way Anova

K. Checklish pada homogenity of variance test. Untuk missing Values tetap pada
pilihan Exclude cases analysis by analysis. Lalu klik Continue.

Gambar 2. 11. Menu Options


L. Jika sudah muncul menu Post Hoc Multiple Comparisons lalu checklist pada
Turkey. Untuk significance level tetap pada 0,05 berdasarkan tingkat
signifikasi yang telah ditetapkan. Lalu klik continue.

Gambar 2. 12. Post Hoc Multiple Comparisons

M. Maka akan keluar hasil uji homogenitas. Pada tabel Test of Homogenity of
Variances dapat dilihat bahwa nilai sig. Sebesar 0,388 atau lebih dari 0.05
yang artinya bahwa datanya sudah homogen. Untuk uji Anova dapat dilihat
dari tabel Anova, nilai sig sebesar 0.159 atau lebih dari 0,05 dengan F hitung
sebesar 1.923.

Gambar 2. 13. Hasil uji Homogenitas

N. Pada tabel Post Hoc Test disini dapat dilihat tidak ada perbedaan dari setiap
jurusan dikarenakan tidak ada nilai sig. Yang kurang dari 0,05. untuk jumlah
jawaban benar tertinggi ke terendah secara berturut-turut yaitu jurusan TI, TK,
dan TInfor.
Gambar 2. 14. Hasil Post Hoc Tests

2. Anova Dua Arah Data Tunggal (Two Way Anova without Replication)

A. Membuka aplikasi SPSS lalu klik pada variable view. Setelah itu memasukan
data.

Gambar 2. 15, Input Data Pada Variable View

B. Klik Values pada “jurusan”, lalu lakukan pengisian data dengan mengisi
value : 1 dan mamsukan kode “TI” pada kolom label. Lakukan pada ketiga
jurusan.

Gambar 2. 16. Input Value Labels


C. Klik Values pada “angkatan” lalu melakukan pengisian data dengan mengisi
value : 1 dan pada kolom label : 2017 pada kolom label. Lakukan pada ketiga
angkatan.

Gambar 2. 17. Input Values Labels

D. Kemudian memasukan data dari variable tersebut di data view. Sesuaikan


hasil jawaban benar pada jurusan.

Gambar 2. 18. Input Data pada Data View

E. Melakukan pengolahan uji normalitas, untuk mengetahui apakah data sudah


mendekati atau mengikuti distribusi normal atau tidak dapat digunakan untuk
statistik parametrik. Klik analyze > Descriptive Statistic > Explore.
Gambar 2. 19. Memulai Uji Normalitas

F. Setelah jendela Expolre muncul masukan variable jumlah jawaban benar ke


dalam Dependent List, jurusan FTI dan angkatan ke dalam Factor List.

Gambar 2. 20. pengujian Normalitas

G. Pada menu statistic checklist pada descriptives dan memasukan


confidence interval for mean 95%, lalu klik Continue.

Gambar 2. 21. Menu Statistic


H. Pada menu Plots checklist pada normality plots with test. Untuk spread vs
level with levene test klik untransformed. Lalu klik continue. Ini digunakan
untuk membuat data menjadi normal dan homogen.

Gambar 2. 22. Menu Plots

I. Klik OK, maka akan keluar tabel uji normalitas.

Gambar 2. 23. Hasil Uji Normalitas

Hasil dari uji normalitas untuk jurusan menunjukan bahwa nilai sig,
pada shapiro-wilk lebih dari 0,05 (> 0,05) dari masing-masing kategori.
Sehingga data tersebut berdistribusi normal dengan derajat kebebasan sebesar
3 derajat.

Gambar 2. 24. Hasil Uji Normalitas


Hasil dari uji normalitas untuk Angkatan menunjukan bahwa nilai sig.
Pada shapiro-wilk lebih dari 0,05 (> 0,05) dari masing-masing kategori,
sehingga data tersebut berdistribusi normal dengan derajat kebebasan (df)
sebesar 3 derajat.
J. Malakukan pengolahan data menggunakan Two Way Anova without
Replication. Klik Analyze > General Linear Model > Univarite.

Gambar 2. 25. Melakukan pengelolahan Two Way Anova

K. Masukan variable jumlah jawaban benar ke Dependent Variable serta


variable jurusan dan angkatan pada Fixed Factor.

Gambar 2. 26. Menu Univariate

L. Pada pilihan menu model, klik custom pada Specify Model, Masukan variable
jurusan dan variable angkatan ke kotak model. Lalu pada pilihan type pilih
All 2-way dan pada Sum of square pilih Type H. Klik pada Include intercept
model dan klik continue.
Gambar 2. 27. Models

M. Pilih Post Hoc, lalu masukan variable jurusan dan variable Angkatan pada
kotak Post Hoc Test for, Klik Tukey dan continue.

Gambar 2. 28. Post Hoc

N. Maka akan keluar hasil SPSS

Gambar 2. 29. Hasil Test of Between-Subject Effect


Pada tabel Test of Beetween-Seubject Effets dapat dilihat bahwa untuk
variable jurusan nilai Mean square, F hitung dan Sig. Secara berturut-turut
sebesar 14.333; 5.375; dan 0.074. Sedangkan untuk variable Angkatan
Mean
Square, F hitung dan sig. Secara berturut-turut sebesar 2.333; 0.875 dan 0.484.

Gambar 2. 30. Post Hoc untuk jurusan


Pada tabel Multiple Comparisons untuk jurusan dapat dilihat bahwa
tidak ada pembedaan karena nilai sig, dari semua kategori diatas 0,05. Dan
urutan jurusan menjawab benar dari tinggi kerendah pada kuesioner yang
dibagikan yakni TI, TInfor, TK.

Gambar 2. 31. Post Hoc untuk Angkatan


Pada Tabel Multiple Comparisons untuk angkatan dapat dilihat bahwa
tidak ada perbedaan dikarenakan nilai sig, dari semua kategori diatas 0,05. Dan
urutan angkatan menjawab benar dari tinggi ke rendah pada dibagikan yaitu
2019,2018, dan 2017.

3. Anova Dua Arah Data Banyak (Two Way Anova with Replication)
A. Membuka aplikasi SPSS, lalu klik pada variable view dan memasukan
datanya.
Gambar 2. 32. Masukan Data pada Variable View

B. Klik Values pada “jurusan”, lalu lakukan pengisian data dengan mengisi
value : 1 dan mamsukan kode “TI” pada kolom label. Lakukan pada ketiga
jurusan.

Gambar 2. 33. Menu Value Label

C. Klik Values pada “angkatan” lalu melakukan pengisian data dengan mengisi
value : 1 dan pada kolom label : 2017 pada kolom label. Lakukan pada ketiga
angkatan.

Gambar 2. 34. Menu Value Label

D. Masukan data dari variable di data view. Sesuaikan hasil jumlah jawaban
benar pada jurusan dan angkanya.
E. Melakukan uji normalitas, untuk mengetahui apakah data sudah mendekati
atau mengikuti distribusi normal atau tidak dan dapat digunakan untuk
statistik parametrik. Klik Analyze > Descriptive Statistic > Explore.

Gambar 2. 35. Uji Normalitas.

F. Masukan variable jumlah jawaban benar ke dalam Dependent List, jurusan


dan angkatan ke dalam Factor List.

Gambar 2. 36. Menu Statistic

G. Klik statistic dan akan muncul menu expolore : statistics, lalu klik Continuec.

Gambar 2. 37. Menu Statistic.


H. Klik Plots dan akan muncul menu plots, lalu checklist pada Normality
Plots with test. Lalu kilik Continue.

Gambar 2. 38. Menu Plots

I. Maka akan keluar tabel hasil uji normalitas.

Gambar 2. 39. Hasil Uji Normalitas

Hasil dari uji normalitas untuk jurusan menunjukan bahwa nilai Sig. pada
Shapiro-Wilk lebih dari 0,05 (> 0,05) dari masing-masing kategori, sehingga data
tersebut berdistribusi normal dengan derajat kebebasan (df) sebesar 15 derajat.

Gambar 2. 40. Hasil Uji Normalitas

Hasil dari uji normalitas untuk angkatan menunjukan bahwa nilai Sig.
pada Shapiro-Wilk lebih dari 0,05 (> 0,05) dari masing-masing kategori, sehingga
datatersebut berdistribusi normal dengan derajat kebebasan (df) sebesar 15 derajat.

J. Malakukan pengolahan data menggunakan Two Way Anova with


Replication. Klik Analyze > General Linear Model > Univarite.

Gambar 2. 41. pengolahan Two Way Anova

K. Masukkan variable jumlah jawaban benar ke dependent variable serta


variable jurusan dan angkatan pada Fixed Factor.

Gambar 2. 42. Univariate

L. Klik plots masukan variable Angkatan ke dalam Horizontal Axis dan


masukan variable jurusan kedalam Separate Lines. Lalu klik continue.

Gambar 2. 43. Menu profile Plots


M. Klik Options dan masukan variable Jurusan *Angkatan ke dalam kotak
Display means for. Klik descriptive statistics, Estimates of effect size,
Homogeneity tests dan Spread vs level plots pada kotak Display

Gambar 2. 44. Menu Options

N. Pada Post Hoc masukan variable jurusan dan angkatan ke dalam Post Hoc
Test for dan klik Tukey ada Equal Variances Assumed. Lalu klik Continue.

Gambar 2. 45. Menu Post Hoc

O. Klik Ok dan hasil output SPSS.

Gambar 2. 46. Hasil Homogeneity of Variances


Pada label levene`s Test of Equality of Error Variances dapat dilihat
nilai F hitung 0,799, nilai df1 sebesar 8, nilai df2 sebesar 36, dan nilai sig
sebesar 0,608.

Gambar 2. 47. Hasil Test of Between-Subject Effect

Pada tabel Test of Between-subjects Effect dapat dilihat bahwa untuk


variable jurusan nilai Mean Square sebesar 9.089, nilai F hitung sebesar 1.332,
nilai sig sebesar 0,277 dengan derajat kebebasan (df) sebesar 2. untuk variable
angkatan nilai Mean Square sebesar 1.689, Nilai F hitung sebesar 0,248, nilai
sig sebesar 0,069 dengan derajat kebebasan (df) sebesar 2. sedangkan untuk
interaksi jurusan*angkatan nilai Mean Square sebesar 10.156, nilai F dihitung
sebesar 1.489, nilai sig sebesar 0,226 dengan derajat kebebasan (df) sebesar 4.

Gambar 2. 48. Estimated Marginal Means


Gambar 2. 49. Post Hoc Jurusan

Pada tabel multiple Comparisons untuk jurusan dapat dilihat bahwa


tidak dapat perbedaan pada setiap kategorinya dikarenakan nilai sig. Lebih dari
0,05 urutan dari tinggi ke rendah untuk jumlah jawaban besar pada setiap
jurusan yaitu TI, TInfor, dan TK.

Gambar 2. 50. Post Hoc Angkatan

Pada tabel multiple Comparisons untuk Angkatan dapat dilihat bahwa


tidak dapat perbedaaan pada setiap kategorinya dikarenakan nilai sig. Lebih dari
0,05. urutan dari tinggi ke rendah untuk jumlah jawaban benar pada setiap
jurusan yakni 2019, 2018, dan 2017.

2.6 Analisis Data

2.6.1 Hasil Output SPSS

Berikut merupakan hasil pengolahan data menggunakan aplikasi SPSS.


1. One Way Anova
a. Hasil Descriptive
Descriptives
Jurusan Statistic Std. Error
.65368
Jumlah_Jawa TI Mean 15.4667
ban_Benar 95% Confidence Interval for Lower Bound 14.0647
Mean

Upper Bound 16.8687

5% Trimmed Mean 15.5185

Median 16.0000

Variance 6.410
Std. Deviation 2.53170
Minimum 11.00
Maximum 19.00
Range 8.00
Interquartile Range 5.00
Skewness -.458 .580
Kurtosis -1.043 1.121
TK Mean 15.7333 .57293
95% Confidence Interval for Lower Bound 14.5045
Mean

Upper Bound 16.9622

5% Trimmed Mean 15.8148


Median 16.0000

Variance 4.924
Std. Deviation 2.21897

Minimum 11.00
Maximum 19.00
Range 8.00
Interquartile Range 3.00

Skewness -.381 .580


Kurtosis .032 1.121
TInfor Mean 15.0667 .52975
95% Confidence Interval for Lower Bound 13.9305
Mean

Upper Bound 16.2029

5% Trimmed Mean 15.1296


Median 15.0000
Variance 4.210
Std. Deviation 2.05171
Minimum 11.00
Maximum 18.00
Range 7.00
Interquartile Range 3.00
Skewness -.389 .580
Kurtosis -.295 1.121

Gambar 2. 51. Hasil Desriptive


Hasil analisis dari output descriptive menunjukkan penelitian ini
menggunakan sampel Teknik Industri = 15 responden, Teknik Kimia = 15
responden, dan Teknik Informatika = 15 responden, dengan mengisi 30 soal
dalam waktu 20 menit. Terdapat nilai rata-rata untuk jawaban benar Teknik
Industri sebesar 23.333; nilai rata- rata untuk jawaban benar Teknik Kimia sebesar
21,533; nilai rata-rata untuk jawaban benar Teknik Informatika sebesar 22,066.
Nilai standar deviasi untuk jawaban benar Teknik Industri sebesar 2,288; nilai
standar deviasi untuk jawaban benar Teknik Kimia sebesar 2,669; Nilai standar
deviasi untuk jawaban benar Teknik Informatika sebesar 2,763. Hal ini
menunjukkan hasil perhitungan manual dan SPSS hasilnya sama.

b. Hasil Test of Normality

Gambar 2. 52. Uji Test Normalitas


Hasil dari uji normalitas menunjukan bahwa nilai Sig. pada Shapiro-
Wilk karena data yan digunakan kurang dari 30, melalui table diatas terdapat nilai
lebih dari 0,05 (> 0,05) dari masing-masing kategori, sehingga data tersebut
berdistribusi normal dengan derajat kebebasan (df) 15 derajat. Uji Normalitas
perlu dilakukan untuk mengetahui apakah data sudah mendekati atau mengikuti
distribusi normal atau tidak dan dapat digunakan untuk statistik parametrik.
c. Hasil Test Homogenity of variances

Gambar 2. 53. Hasil Post Hoc Test


Test of Homogeneity of Variances dilakukan untuk mengetahui apakah
sampel yang diuji mempunyai varian yang sama. Hasil dari tabel diatas data
yang digunakan kurang dari 30, dapat dilihat nilai sig>0,05.hal ini
menunjukkan data berdistribusi normal. Jika sampel tidak memiliki varian yang
sama, maka tidak dapat dilakukan uji One-Way ANOVA. Hipotesis untuk kasus
ini adalah:
H0 = Tidak terdapat perbedaan nilai varian dari ketiga jurusan di FTI
(homogen)
H1 = Terdapat perbedaan nilai varian dari ketiga jurusan di FTI (tidak
homogen)
Kriteria keputusan yang diambil apabila probabilitas (Sig.) > α (nilai α = 0,05)
maka Ho diterima. Berdasarkan hasil Test Homogeneity, nilai Sig. > 0,05 yaitu
0,388 sehingga keputusannya H0 diterima yaitu tidak terdapat perbedaan nilai
varian dari ketiga jurusan di FTI (homogen).

d. Hasil Uji Anova

Uji ANOVA dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan


nilai rata-rata dari ketiga sampel. Hipotesis untuk kasus ini adalah:
H0 = Tidak terdapat perbedaan rata-rata jawaban benar berdasarkan jurusan di
FTI.
H1 = Terdapat perbedaan rata-rata jawaban benar berdasarkan jurusan di FTI.
Berdasarkan hasil dari uji ANOVA menggunakan software SPSS, keputusan
dapat diambil dengan melakukan perbandingan antara Fhitung dan Ftabel serta
hasil dari nilai Sig. Nilai Fhitung = 1,923 dan Nilai Ftabel = 3,22 artinya nilai
Fhitung < Ftabel maka Ho diterima. Nilai Sig. > 0,05 yaitu sebesar 0,159
sehingga Ho diterima. Keputusan yang dapat diambil adalah tidak terdapat
perbedaan rata-rata jawaban benar berdasarkan jurusan di FTI.

e. Hasil Post Hoc Tests

Uji Post Hoc merupakan uji lanjut untuk mengetahui kelompok sampel
mana yang memiliki perbedaan nilai rata-rata. Adanya perbedaan nilai rata- rata
kelompok sampel ditandai dengan nilai signifikansi yang bernilai kurang dari
atau sama dengan α yaitu 0,05. Berdasarkan hasil uji Post Hoc diatas, dapat
disimpulkan bahwa:
- Tidak terdapat perbedaan nilai rata-rata jawaban benar antar ketiga jurusan
karena nilai Sig. > 0,05 dan didukung dengan tidak adanya tanda bintang
“*” artinya tidak menunjukkan adanya perbedaan nilai rata-rata jawaban
benar.
- Urutan jurusan dengan jawaban benar terbanyak adalah Teknik Industri,
Teknik Informatika & Teknik Kimia.

2. Anova Dua Arah Data Tunggal (Two Way Anova without Replication)

Gambar 2. 54. Hasil Uji Normalitas


Hasil dari uji normalitas untuk Jurusan menunjukan bahwa nilai Sig.
pada Shapiro-Wilk lebih dari 0,05 (> 0,05) dari masing-masing kategori dan
data yang digunakan <30, sehingga data tersebut berdistribusi normal dengan
derajat kebebasan (df) sebesar 3 derajat.

Gambar 2. 55. Hasil Uji Normalitas

Hasil dari uji normalitas untuk Angkatan menunjukan bahwa nilai Sig.
pada Shapiro-Wilk lebih dari 0,05 (> 0,05) dari masing-masing kategori,
sehingga data tersebut berdistribusi normal dengan derajat kebebasan (df)
sebesar 3 derajat.

Gambar 2. 56. Tests of Beetwen-Subjects Effects

Berdasarkan hasil Test of Between-Subjects Effects terdapat nilai error


sebesar 10,667; total sebesar 4269 dan corrected total sebesar 44. Uji Two- Way
ANOVA dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan nilai rata-rata
sampel berdasarkan jurusan FTI dan angkatan.
a. Kategori Jurusan FTI
H0 = Tidak terdapat perbedaan rata-rata jawaban benar berdasarkan jurusan
di FTI.
H1 = Terdapat perbedaan rata-rata jawaban benar berdasarkan jurusan di
FTI.
Berdasarkan hasil dari uji ANOVA, keputusan diambil
berdasarkan perbandingan antara Fhitung dan Ftabel serta hasil dari nilai Sig.
Nilai Fhitung berdasarkan kategori jurusan sebesar = 5,375 dan Nilai Ftabel =
6,94 artinya nilai Fhitung ≤ Ftabel maka Ho diterima. Serta diperoleh nilai
Sig.
= 0,074 > 0,05 maka H0 diterima. Keputusan yang diambil adalah tidak
terdapat perbedaan rata-rata jawaban benar berdasarkan jurusan di FTI.

b. Kategori Angkatan
H0 = Tidak terdapat perbedaan rata-rata jawaban benar berdasarkan
angkatannya.
H1 = Terdapat perbedaan rata-rata jawaban benar berdasarkan angkatannya.
Berdasarkan hasil dari uji ANOVA, keputusan diambil
berdasarkan perbandingan antara Fhitung dan Ftabel serta hasil dari nilai Sig.
Nilai Fhitung berdasarkan kategori angkatannya didapat sebesar 0,875 dan

nilai Ftabel = 6,94 artinya nilai Fhitung ≤ Ftabel maka H0 diterima. Serta didapat
nilai Sig. = 0,484 > 0,05 maka H0 diterima. Keputusan yang diambil adalah
tidak terdapat perbedaan jumlah benar berdasarkan angkatannya.

c. Post Hoc

Gambar 2. 57. Hasil Post Hoc Test Jurusan

Berdasarkan hasil yang diperoleh melalui Post-Hoc Test dapat dilihat


sampel yang memiliki perbedaan nilai rata-rata. Perbedaan ini dapat dilihat
melalui nilai sig < 0.05. Dalam kasus ini tidak ditemukan perbedaan nilai
rata-rata dari semua sampel. Selain itu Post-Hoc Test juga bisa melihat
angkatan mana yang memiliki jumlah benar terbanyak dengan cara melihat
tanda minus yang paling sedikit pada kolom Mean Difference. Untuk nilai
jumlah benar terbanyak adalah angkatan 2019, 2017 dan 2018.
Gambar 2. 58. Hasil Post Hoc Test Angkatan

Berdasarkan hasil yang diperoleh melalui Post-Hoc Test dapat dilihat


sampel yang memiliki perbedaan nilai rata-rata. Perbedaan ini dapat dilihat
melalui nilai sig < 0.05. Dalam kasus ini tidak ditemukan perbedaan nilai
rata-rata dari semua sampel. Selain itu Post-Hoc Test juga bisa melihat
angkatan mana yang memiliki jumlah benar terbanyak dengan cara melihat
tanda minus yang paling sedikit pada kolom Mean Difference. Untuk nilai
jumlah benar terbanyak adalah jurusan Teknik Industri, Teknik Kimia dan
Teknik Informatika.

3. Anova Dua Arah Data Banyak (Two Way Anova with Replication)

a. Hasil Normality dan Homogeneity of Variances

Gambar 2. 59. Hasil Homogeneity of Variances

Uji Normalitas dilihat melalui kolom tabel Shapiro-Wilk karena data


yang digunakan < 30. Berdasarkan nilai Sig. pada ketiga jurusan dapat
diketahui bahwa Sig. > 0.05 yang berarti data yang digunakan telah
berdistribusi normal dengan derajat kebebasan sebesar 15.
Test of Homogeneity of Variances dilakukan untuk mengetahui apakah
sampel yang diuji mempunyai varian yang sama. Jika sampel tidak memiliki
varian yang sama, maka tidak dapat dilakukan uji Two-Way ANOVA dengan
interaksi. Hipotesis untuk kasus ini adalah:
H0 = Tidak terdapat perbedaan nilai varian dari sampel berdasarkan jurusan di
FTI dan angkatannya (homogen).
H1 = Terdapat perbedaan nilai varian dari sampel berdasarkan jurusan di FTI
dan angkatannya (tidak homogen).
Kriteria keputusan yang diambil apabila probabilitas (Sig.) > α (nilai α = 0,05)
maka Ho diterima. Berdasarkan hasil test homogenitas, Nilai Sig. > 0,05 yaitu
0,608 sehingga keputusannya Ho diterima yaitu tidak terdapat perbedaan nilai
varian dari sampel berdasarkan jurusa FTI dan angkatannya (homogen).

b. Hasil Test of Beetwen-Subject Effect

Gambar 2. 60. Hasil Test of Beetwen-Subject Effect

Test of Between-Subjects Effect dilakukan untuk mengetahui apakah


terdapat perbedaan nilai rata-rata sampel berdasarkan jurusan FTI, angkatan dan
interaksi antara jurusan di FTI dengan tingkat angkatannya. Hipotesis untuk
kasus ini adalah:
 Hipotesis 1
H0 = Tidak terdapat perbedaan rata-rata jumlah benar berdasarkan jurusan
di FTI.
H1 = Terdapat perbedaan rata-rata jumlah benar berdasarkan jurusan di FTI.
Berdasarkan hasil dari Test of Between-Subjects Effect, keputusan
diambil berdasarkan perbandingan antara Fhitung dan Ftabel serta hasil dari
nilai Sig. Nilai Fhitung berdasarkan kategori jurusan diperoleh sebesar =
1,332 dan nilai Ftabel = 3,68 artinya nilai Fhitung < Ftabel maka H0
diterima. Serta nilai Sig. = 0,277 > 0,05 maka Ho diterima. Keputusan yang
diambil adalah tidak terdapat perbedaan rata-rata jumlah benar berdasarkan
jurusan di FTI
 Hipotesis 2
H0 = Tidak terdapat perbedaan nilai rata-rata rata-rata jumlah benar
berdasarkan tingkat angkatan.
H1 = Terdapat perbedaan nilai rata-rata rata-rata jumlah benar berdasarkan
tingkat angkatan.
Berdasarkan hasil dari uji Test of Between-Subjects Effect, keputusan
diambil berdasarkan perbandingan antara Fhitung dan Ftabel serta hasil dari
nilai Sig. Nilai Fhitung berdasarkan kategori tingkat angkatan diperoleh

sebesar = 0,248 dan nilai Ftabel = 3,68 artinya nilai Fhitung < Ftabel maka
H0 diterima. Serta diperoleh nilai Sig. = 0,782 ≤ 0,05 maka H 0 diterima.
Keputusan yang diambil adalah tidak terdapat perbedaan nilai rata-rata rata-
rata jumlah benar berdasarkan tingkat angkatan.
 Hipotesis 3
H0 = Tidak terdapat perbedaan nilai rata-rata rata-rata jumlah benar
berdasarkan jenis jurusan dan tingkat angkatan.
H1 = Terdapat perbedaan nilai rata-rata jumlah benar berdasarkan jenis
jurusan dan tingkat angkatan.
Berdasarkan hasil dari Test of Between-Subjects Effect, keputusan
diambil berdasarkan perbandingan antara Fhitung dan Ftabel serta hasil dari
nilai Sig. Nilai Fhitung berdasarkan interaksi jurusan FTI dan angkatannya =
1,489 dan nilai Ftabel = 2,93 artinya nilai Fhitung < Ftabel maka H0 diterima.
Serta diperoleh nilai Sig. = 0,226 ≤ 0,05 maka H0 diterima. Keputusan yang
diambil adalah tidak terdapat perbedaan nilai rata-rata jumlah benar
berdasarkan jenis jurusan dan tingkat angkatan.

c. Estimated Marginal Means

Gambar 2. 61. Estimated Marginal Means


Berdasarkan hasil output diatas, rata-rata jawaban benar jurusan
Teknik Industri terhadap angkatan 2017 sebesar 23,600; rata-rata rata-rata
jawaban benar jurusan Teknik Industri terhadap angkatan 2018 sebesar
22,200; rata-rata rata-rata jawaban benar jurusan Teknik Industri terhadap
angkatan 2019 sebesar 23,400.

d. Post Hoc

Gambar 2. 62. Post Hoc Jurusan


Uji Post Hoc merupakan uji lanjut untuk mengetahui kelompok sampel
mana yang memiliki perbedaan nilai rata-rata. Adanya perbedaan nilai rata-
rata kelompok sampel ditandai dengan adanya nilai signifikansi ≤ α (0,05)
dan didukung dengan adanya tanda bintang “*” pada kategori yang
dibandingkan. Berdasarkan hasil uji Post Hoc diatas, dapat disimpulkan
bahwa tidak terdapat perbedaan nilai rata-rata pada seluruh kelompok sampel
tiap jurusan karena nilai Sig. ≥ 0,05.

Gambar 2. 63. Post Hoc Angkatan


Uji Post Hoc merupakan uji lanjut untuk mengetahui kelompok
sampel mana yang memiliki perbedaan nilai rata-rata. Adanya perbedaan nilai
rata- rata kelompok sampel ditandai dengan adanya nilai signifikansi ≤ α
(0,05) dan didukung dengan adanya tanda bintang “*” pada kategori yang
dibandingkan. Berdasarkan hasil uji Post Hoc diatas, dapat disimpulkan
bahwa tidak terdapat perbedaan nilai rata-rata pada seluruh kelompok sampel
tiap angkatan karena nilai Sig. ≥ 0,05.

2.6.2 Analisis Output SPSS

1. Analisis One Way ANOVA


Table 2.11. Perbandingan Perhitungan Manual dengan SPSS
Manual SPSS
Fhitung 1,862 1,924
FTabel 3,22 -
Sig. - 0,159
Ho Diterima Diterima

- Nilai 𝐹ℎi𝑡𝑢𝑛𝑔 pada perhitungan manual dan output SPSS terdapat perbedaan yaitu
3,22 dan 0,159.
- Hasil uji hipotesis tidak terdapat perbedaaan baik melalui perhitungan manual
maupun SPSS, keduanya diperoleh H0 diterima.

2. Analisis Two Way Anova Without Replication


Table 2.12. Perbandingan Perhitungan Manual dengan SPSS
Manual SPSS
𝐹ℎi𝑡𝑢𝑛𝑔 1
5,36 5,37
(jurusan)
Fhitung 𝐹ℎi𝑡𝑢𝑛𝑔 2
0,87 0,87
(angkatan)
FTabel 1 6,94 -
FTabel
FTabel 2 6,94 -
Sig. 1 - 0,074
Sig.
Sig. 2 - 0,484
H0 1 Diterima Diterima
H0
H0 2 Diterima Diterima
- Nilai 𝐹ℎi𝑡𝑢𝑛𝑔 pada perhitungan manual dan output SPSS memiliki nilai yang
berbeda yaitu 𝐹ℎi𝑡𝑢𝑛𝑔 1 sebesar 5,36 dan 𝐹ℎi𝑡𝑢𝑛𝑔 2 sebesar 0,87.
- Hasil uji hipotesis antara perhitungan manual dan proses SPSS sama, yakni H0
diterima.
3. Analisis Two Way With Replication
Table 2.13. Perbandingan Perhitungan Manual dengan SPSS
Manual SPSS
𝐹ℎi𝑡𝑢𝑛𝑔 1
1,332 1,332
(jurusan)
𝐹ℎi𝑡𝑢𝑛𝑔 2
0,2666 0,248
(angkatan)
𝐹ℎi𝑡𝑢𝑛𝑔 3
Fhitung
(jurusan dan 2,387 1,489
angkatan)
FTabel 1 3,68 -
FTabel 2 3,68 -
FTabel
FTabel 3 2,93 -
Sig. 1 - 0,277
Sig. 2 - 0,782
Sig.
Sig. 3 - 0,226
H0 1 Diterima Diterima
H0 2 Diterima Diterima
H0
H0 3 Diterima Diterima
- Nilai 𝐹ℎi𝑡𝑢𝑛𝑔 pada perhitungan manual dan output SPSS memiliki perbedaan nilai
pada Fhitung 3 dimana berdasarkan perhitungan manual diperoleh 5,840 dan
berdasarkan SPSS diperoleh 1,489. Sedangkan nilai F hitung 1 dan Fhitung 2 memiliki
nilai yang mirip melalui perhitungan manual maupun SPSS yaitu Fhitung 1

sebesar 1,332 dan Fhitung 2 sebesar 0,248.


- Hasil uji hipotesis antara perhitungan manual dan proses SPSS sama, yakni H0
diterima.
2.7 Rekomendasi
Berdasarkan hasil analisis yang sudah dijelaskan pada 2.6 maka peneliti memberikan
rekomendasi
1. Mengganti setiap jenis / model soal kepada responden guna mencegah
terjadinya kecurangan disaat test.
2. Penelitimerekomendasikan kepada peneliti selanjutnya untuk dapat
menambahkan jumlah sampel, dikarenkan sampel pada penelitian ini tidak
cukup mewakili populasi Mahasiswa FTI.
2.8 Kesimpulan
Berdasarkan yang telah dibahas diatas maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Pada hasil One Way Anova menunjukan Fhitung manual untuk kategori jurusan
didapat hasil Fhitung sebesar 0,32 . Untuk perhitungan menggunakan Software
SPSS dengan sig. Sebesar 0,92
2. Pada hasil Two Way without Replication untuk kategori jurusan, didapat hasil
Fhitung sebesar 5,36. Sedangkan perhitungan menggunakan software SPSS,
didapat hasil Fhitung sebesar 5,37. Untuk perhitungan manual kategori angkatan
didapatkan Fhitung sebesar 0,87. Sedangkan perhitungan menggunakan Software
SPSS didapatkan Fhitung sebesar 0,875.
3. Pada hasil Two Way With Replication menunjukan Fhitung manul untuk kategori
jurusan sebesar 1.332, sedangkan Fhitung pada SPSS menunjukan hasil 1.332.
Pada kategori Angkatan Fhitung didapatkan hasil 0,268, sedangkan pada
perhitungan SPSS Fhitung yang didapat adalah 0,248. kemudian untuk interaksi
antara kategori Jurusan dan Angkatan Fhitung manual yang dihasilkan adalah
2.387 sedangkan pada SPSS Fhitung yang didapatkan 1.489.
DAFTAR PUSTAKA

Marpaung, J. L., Lumintang, R. C., & Sutrisno, A. (2017). Penerapan Metode Anova Untuk
Analisis Sifat Mekanik Komposit Serabut Kelapa. JURNAL ONLINE POROS TEKNIK MESIN
UNSRAT, 6(2).

Andrusyszyn, M. A., Goldenberg, D and Iwasiw, C. (2016) International Journal of


Nursing Scholarship: Editorial, International Journal of Nursing Education Scjolarship.

Shaharum, S. M., Sundaraj, K., & Helmy, K. (2015). Performance analysis of feature selection
method using ANOVA for automatic wheeze detection. Jurnal Teknologi, 77(7).
LAMPIRAN

Gambar 1. Kuesioner

Gambar 2. Kuesioner
Gambar 3. Kuesioner

Tabel 1. Data Rekapitulasi One Way Anova

Jumlah Jawaban Benar


No T.Industri T.Informatika T.Kimia
1 25 20 21
2 23 19 25
3 21 24 19
4 26 22 24
5 22 25 22
6 24 16 24
7 24 19 25
8 23 22 26
9 25 18 18
10 19 25 24
11 27 22 20
12 25 23 19
13 22 23 20
14 20 24 19
15 23 21 25
Tabel 2. Data Two Way Anova (Without Replication)
Jurusan
Angkatan
T.Industri T.Informatika T.Kimia
2019 23 19 21
2018 24 22 18
2017 25 23 20

Tabel 3. Data Two Way Anova (With Replication)

Jurusan
Angkatan
T.Industri T.Informatika T.Kimia
25 20 21
23 19 25
2019 21 24 19
26 22 24
22 25 22
24 16 24
24 19 25
2018 23 22 26
25 18 18
19 25 24
27 22 20
25 23 19
2017 22 23 20
20 24 19
23 21 25

Anda mungkin juga menyukai