Anda di halaman 1dari 85

2023/2024

LAPORAN PENUGASAN
STATISTIKA 2
MODUL ANOVA

Muhammad Altariza
Nama : Kelompok : D-17
Naswadya Rama
NIM : 21522076 Kelas : D
Muhammad Ichlasul
Nama : Tgl. Praktikum : 19 Oktober 2023
Amal Mastur
NIM : 21522368 Hari Praktikum : Kamis
Asisten : DM-93 Dikumpulkan tgl : 28 Oktober 2023
Kriteria Penilaian Yogyakarta, 28 Oktober 2023
Format : (maks. 10)
Isi : (maks. 50)
Analisis : (maks. 40)
TOTAL : (Nabila Izaz Afinda)
LABORATORIUM DATA MINING
PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
2023
2023/2024

MODUL 2
UJI HIPOTESIS ANOVA

2.1 Tujuan Praktikum


1. Mahasiswa mampu memahami uji hipotesis harga rata-rata lebih dari dua
populasi dengan menggunakan Analysis of Variance (ANOVA).
2. Mahasiswa mampu memahami penyelesaian persoalan uji hipotesis harga
rata-rata lebih dari dua populasi Analysis of Variance (ANOVA) dengan
perhitungan manual.
3. Mahasiswa mampu memahami penyelesaian persoalan uji hipotesis harga
rata-rata lebih dari dua populasi Analysis of Variance (ANOVA)
menggunakan software SPSS.

2.2 Tugas Praktikum


1. Membuat dan mencari dari sumber terpercaya untuk sejumlah data yang
akan diolah kemudian tampilkan dalam bentuk tabel data historis dengan
jumlah data minimal sejumlah 30 data.
2. Melakukan perhitungan manual uji hipotesis harga rata-rata lebih dari dua
populasi menggunakan Analysis of Variance (ANOVA) 1 arah dan 2 arah
dari sejumlah data yang telah didapatkan dengan menggunakan perhitungan
manual dan software SPSS.
3. Melakukan perbandingan antara perhitungan manual dan hasil software
SPSS yang didapatkan.
4. Melakukan analisis dari hasil sejumlah hasil olahan yang didapat hingga
tentukan kesimpulan keputusan yang didapat.
2023/2024

2.3 Latar Belakang


Uji hipotesis berguna untuk menguji perbedaan rata-rata secara bersamaan dan
hanya dapat diterapkan pada dua variabel saja. Apabila terdapat banyak variabel
yang diuji menggunakan uji t atau uji z maka akan memerlukan waktu yang
cukup lama, karena harus melakukan perhitungan pasangan untuk setiap
variabel. Semakin banyak jumlah perhitungan yang dilakukan akan
meningkatkan kemungkinan terjadinya miss atau kesalahan dalam melakukan
perhitungan, perbandingan, maupun pengulangan, dalam melakukan pengujian
hipotesis.
Salah satu cara untuk pengujian terhadap rata-rata sampel yaitu dengan
menggunakan uji varians atau biasa disebut analisis varians (ANOVA).
Analisis varians dilakukan dengan membandingkan secara bersamaan beberapa
variabel sehingga memperkecil kemungkinan terjadinya miss atau kesalahan.
Anova adalah sebuah analisis statistik yang menguji perbedaan rerata antar grup.
Grup disini bisa berarti kelompok atau jenis perlakua. Anova merupakan
prosedur uji statistik yang mirip dengan t test. Namun kelebihan dari Anova
adalah dapat menguji perbedaan lebih dari dua kelompok. Berbeda dengan
independent sample t test yang hanya bisa menguji perbedaan rerata dari dua
kelompok saja. (Hidayat, 2017)
Ada tiga metode yang digunakan dalam menentukan Anova yaitu teknik analisis
dengan hanya menggunakan satu variabel perbandingan (One Way ANOVA),
teknik analisis dengan menggunakan perbandingan dua variabel atau lebih
terhadap variabel dependen secara bersamaan (Two Way ANOVA with
Replication), dan teknik analisis sejumlah pengamatan diklasifkasikan menurut
dua faktor dengan data yang digunakan bersifat tunggal dimana tidak terdapat
replikasi dalam pengamatan (Two Way ANOVA without Replication).
2023/2024

Oleh karena itu peneliti akan melakukan penelitian mengenai pengujian


menggunakan metode Anova. Pada praktikum kali ini pengujian hipotesis
menggunakan Anova dengan pengambilan data mengenai kemampuan
mahasiswa Fakultas Teknologi Industri dalam menjawab soal Tes IQ Kuantitatif
(Aritmatika) dimana Tes IQ kuantitatif (aritmatika) adalah salah satu komponen
dari tes IQ yang dirancang untuk mengukur kemampuan seseorang dalam
pemahaman dan penggunaan konsep matematika dasar, termasuk operasi
aritmatika seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian dan
menyebarkan kuesioner melalui google form.
Dalam studi kasus ini, peneliti membutuhkan responden sebanyak 45 orang
mahasiswa di Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia yang
terdiri dari 3 jurusan, yaitu Teknik Industri, Terknik Kimia, Dan Teknik Elektro
dan masing – masing berasal dari angkatan 2020, 2021 dan 2022 serta masing
masing jurusan terbagi menjadi 15 responden. Dengan menggunakan tiga uji
yang terdapat pada metode anova, penelitian ini diharapkan dapat membedakan
antara rata-rata jumlah jawaban yang benar dari ketiga jurusan yang telah
ditentukan.
2023/2024

2.4 Studi Literatur


Berikut ini adalah studi literatur yang digunakan dalam praktikum modul
ANOVA:
Tabel 2.1 Studi Literatur
No Judul Metode Hasil Kesimpulan
1 Analisis pada Dari hasil Dengan adanya pengaruh
Pengaruh penelitian ini penambahan penambahan polydon
Penambahan digunakan bahan polydon terhadap ketahanan fisik
Polydon ANOVA satu sebanyak 0%, obat maka
Dengan arah untuk 3%, 6% dan peneliti membandingkan
Anova dan mengkaji 9% dengan dari dua supplier yang
Perbedaan apakah benar replikasi telah ada dengan
Kualitas ada pengaruh sebanyak 6 pendekatan uji – t sampel
Supplier signifikan kali bebas (independent)
Polydon dari didapatkan untuk menganalisa
Dengan Uji - penambahan hasil apakah ada perbedaan
T Di Pt X bahan penambahan kualitas pada dua
(Riadi, 2021) polydon polydon supplier. Berdasarkan
terhadap terhadap hasil hitung uji t didapat
ketahanan granul obat nilai t hitung lebih kecil
fisik obat berpengaruh dari t tabel pada nilai alfa
secara akurat signifikan 5% sehingga dapat
dan terhadap disimpulkan bahwa tidak
terencana. ketahanan ada perbedaan kualitas
fisik obat. antara supplier A dan
supplier B terhadap
kualitas bahan polydon
yang disuplai.

2 Penerapan Metode yang Hasil analisis Berdasarkan hasil


2023/2024

No Judul Metode Hasil Kesimpulan


Metode digunakan pengolahan analisis pengolahan data
Anova untuk adalah data bahwa bahwa pada F-hitung
Analisis ANOVA. pada F-hitung baris sebesar
Rata-rata baris sebesar 0,968128 yaitu lebih
Produksi 0,968128 yaitu kecil dari F-tabel baris
Donat, lebih kecil dari sebesar(2,06).
Burger, dan F-tabel baris Sedangkan pada F-hitung
Croissant sebesar(2,06). kolom 158,8266 ini lebih
pada Toko besar dari f-tabel kolom
Roti Animo sebesar(3,34).
Bakery
(Septiadi,
2020)
Experimental Penelitian ini Berdasarkan Berdasarkan hasil
Investigation menggunakan hasil ANOVA ANOVA menunjukkan
and metode menunjukkan faktor-faktor yang
Optimization ANOVA. faktor-faktor mempengaruhi
of Floating yang karakteristik kualitas
Blade Water mempengaruhi optimum kinerja turbin
Wheel karakteristik adalah jumlah bucket
Turbine kualitas dengan kontribusi
3
Performance optimum sebesar 68,13%, bentuk
Using kinerja turbin sudu dengan kontribusi
Taguchi adalah jumlah sebesar 23,28%, laju
Method and bucket dengan aliran air dengan
Analysis of kontribusi kontribusi sebesar
Variance sebesar 7,35%, dan 1,25% adalah
(ANOVA) 68,13%, faktor lainnya.
(Permanasari, bentuk sudu Berdasarkan metode
2023/2024

No Judul Metode Hasil Kesimpulan


2018) dengan Taguchi, rancangan
kontribusi parameter optimum
sebesar adalah turbin dengan 6
23,28%, laju sudut, bentuk sudu
aliran air cembung, dan laju aliran
dengan air 50 l/m yang
kontribusi menghasilkan efisiensi
sebesar 7,35%, turbin sebesar 3,999%.
dan 1,25%nya
adalah faktor
lainnya.

2.5 Pengolahan Data


2.5.1 Deskripsi Kasus
Berikut ini merupakan deskripsi kasus pada masing - masing uji:
1. One Way Anova
One Way Anova atau Anova satu arah adalah salah satu metode uji
statistik yang digunakan untuk membandingkan rata – rata dari 3 atau
lebih kelompok yang berbeda untuk menentukan apakah ada perbedaan
yang signifikan di antara kelompok – kelompok tersebut. Pada studi kasus
ini, kami menggunakan 3 kelompok yang berasal dari 3 jurusan yang ada
di FTI UII, yaitu Teknik Industri, Teknik Kimia, dan Teknik Elektro di
mana masing – masing kelompok terdiri dari 15 orang responden di mana
nantinya setiap responden akan mengerjakan Tes IQ Kuantitatif
(Aritmatika) sebanyak 20 soal. Setelah hasil tes atau jawaban diperoleh,
maka data akan diolah secara manual dan menggunakan software SPSS.
2023/2024

2. Anova Dua Arah Data Tunggal (Two Way Anova without Replication)
Two Way Anova without Replication atau Anova Dua Arah Tunggal
adalah salah satu metode uji statistik yang digunakan untuk menguji
pengaruh 2 faktor atau variabel independen terhadapa variabel dependen
yang di mana setiap kombinasi dari 2 faktor tersebut hanya diamati 1 kali
atau tanpa pengulangan. Tujuan utama dari Two Way Anova without
Replication adalah untuk menentukan apakah terjadi suatu interaksi antar
kedua faktor atau variabe tersebut. Pada studi kasus ini, kami akan
mengambil 9 sampel data di mana setiap sampel terdiri dari 3 jurusan
yang ada di FTI UII, yaitu Teknik Industri, Teknik Kimia, dan Teknik
Elektro. Kemudian, setiap jurusan akan dibagi menjadi 3 angkatan, yaitu
angkatan 2020, 2021, dan 2022 di mana masing – masing angkatan terdiri
dari 1 sampel data yang bersifat acak. Selanjutnya, setelah sampel data
diperoleh, maka data akan diolah secara manual dan menggunakan
software SPSS.

3. Anova Dua Arah Data Banyak (Two Way Anova with Replication)
Two Way Anova with Replication atau Anova Dua Arah Data Banyak
adalah salah satu metode uji statistik yang digunakan untuk menguji
pengaruh 2 faktor atau variabel independen terhadapa variabel dependen
yang di mana setiap kombinasi dari 2 faktor tersebut diamati lebih dari 1
kali atau dengan pengulangan. Pada studi kasus ini, kami akan mengambil
45 sampel data di mana setiap sampel dari 3 jurusan, yaitu Teknik
Industri, Teknik Kimia, dan Teknik Elektro di mana setiap jurusan terdiri
dari 15 sampel yang kemudian dibagi menjadi 3 angkatan, yaitu angkatan
2020, 2021, dan 2022 di mana masing – masing angkatan terdiri dari 5
sampel data yang bersifat acak. Selanjutnya, setelah sampel data
diperoleh, maka data akan diolah secara manual dan menggunakan
software SPSS.
2023/2024

2.5.2 Tabel Data Historis


Berikut ini adalah tabel data historis yang telah diperoleh:
1. One Way Anova
Tabel 2.2 Data One Way Anova
Jumlah Jawaban Benar
No
Teknik Industri Teknik Kimia Teknik Elektro
1 19 15 17
2 18 20 18
3 19 19 18
4 18 17 19
5 17 18 17
6 16 18 16
7 15 17 15
8 17 18 16
9 16 18 17
10 17 16 16
11 17 17 18
12 16 18 18
13 17 17 15
14 18 18 17
15 16 19 17
2023/2024

2. Anova Dua Arah Data Tunggal (Two Way Anova without Replication)
Tabel 1.3 Data Two Way Anova without Replication
Jurusan
Angkatan Teknik Teknik Teknik
Industri Kimia Elektro
2020 18 17 19
2021 17 18 16
2022 16 19 18

3. Anova Dua Arah Data Banyak (Two Way Anova with Replication)
Tabel 2.4 Two Way Anova with Replication
Jurusan
Angkatan Teknik Teknik Teknik
Industri Kimia Elektro
15 15 17
17 19 18
2020 16 17 19
17 18 17
17 18 16
19 20 18
18 17 15
2021 16 18 16
17 18 17
18 16 16
19 17 18
18 18 18
2022 17 17 15
16 18 17
16 19 17
2023/2024

2.5.2 Tentukan H0 dan H1, tingkat probabilitas kesalahan (α), dan kriteria
pengujian
1. One Way Anova
a. Uji Hipotesis:
H0 = Tidak ada perbedaan rata – rata yang signifikan pada jawaban
benar tes IQ Kuantitatif (Aritmatika) pada jurusan yang terdapat di FTI
UII, yaitu Teknik Industri, Teknik Kimia, dan Teknik Elektro.
H1= Ada perbedaan rata – rata yang signifikan pada jawaban benar tes
IQ Kuantitatif (Aritmatika) pada jurusan yang terdapat di FTI UII, yaitu
Teknik Industri, Teknik Kimia, dan Teknik Elektro.

b. Tingkat Probabilitas Kesalahan (α):


(α) = 95% = 0,05

c. Kriteria Pengujian:
Jika nilai FHitung ≤ FTabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak yang artinya
tidak terdapat perbedaan rata – rata yang signifikan pada jawaban benar
tes IQ Kuantitatif (Aritmatika) pada jurusan yang terdapat di FTI UII,
yaitu Teknik Industri, Teknik Kimia, dan Teknik Elektro. Namun
sebaliknya, Jika nilai FHitung > FTabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima
yang artinya tidak terdapat perbedaan rata – rata yang signifikan pada
jawaban benar tes IQ Kuantitatif (Aritmatika) pada jurusan yang terdapat
di FTI UII, yaitu Teknik Industri, Teknik Kimia, dan Teknik Elektro.

2. Anova Dua Arah Data Tunggal (Two Way Anova without Replication)
a. Uji Hipotesis 1:
H0 = μA1 = μA2 = μA3 = Tidak ada perbedaan rata – rata yang signifikan
pada jawaban benar tes IQ Kuantitatif (Aritmatika) pada jurusan yang
terdapat di FTI UII, yaitu Teknik Industri, Teknik Kimia, dan Teknik
Elektro.
2023/2024

H1 = μAj ≠ μA(j+1) = Ada perbedaan rata – rata yang signifikan pada


jawaban benar tes IQ Kuantitatif (Aritmatika) pada jurusan yang terdapat
di FTI UII, yaitu Teknik Industri, Teknik Kimia, dan Teknik Elektro.

b. Uji Hipotesis 2:
H0 = μB1 = μB2 = μB3 = Tidak ada perbedaan rata – rata yang signifikan
pada jawaban benar tes IQ Kuantitatif (Aritmatika) pada angkatan 2020,
2021, dan 2022.
H1 = μBj ≠ μB(j+1) = Ada perbedaan rata – rata yang signifikan pada
jawaban benar tes IQ Kuantitatif (Aritmatika) angkatan 2020, 2021, dan
2022.

c. Tingkat Probabilitas Kesalahan (α):


(α) = 95% = 0,05

d. Kriteria Pengujian:
Kategori Jurusan di FTI UII:
Jika nilai FHitung ≤ FTabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak yang artinya
tidak ada perbedaan rata – rata yang signifikan pada jawaban benar tes IQ
Kuantitatif (Aritmatika) pada jurusan yang terdapat di FTI UII, yaitu
Teknik Industri, Teknik Kimia, dan Teknik Elektro. Namun sebaliknya,
Jika nilai FHitung > FTabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima yang artinya ada
perbedaan rata – rata yang signifikan pada jawaban benar tes IQ
Kuantitatif (Aritmatika) pada jurusan yang terdapat di FTI UII, yaitu
Teknik Industri, Teknik Kimia, dan Teknik Elektro.

e. Kategori Angkatan:
Jika nilai FHitung ≤ FTabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak yang artinya
tidak ada perbedaan rata – rata yang signifikan pada jawaban benar tes IQ
Kuantitatif (Aritmatika) angakatan 2020, 2021, dan 2022. Namun
2023/2024

sebaliknya, Jika nilai FHitung > FTabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima yang
artinya ada perbedaan rata – rata yang signifikan pada jawaban benar tes
IQ Kuantitatif (Aritmatika) angakatan 2020, 2021, dan 2022.

3. Anova Dua Arah Data Banyak (Two Way Anova with Replication)
a. Uji Hipotesis 1:
H0 = μA1 = μA2 = μA3 = Tidak ada perbedaan rata – rata yang signifikan
pada jawaban benar tes IQ Kuantitatif (Aritmatika) pada jurusan yang
terdapat di FTI UII, yaitu Teknik Industri, Teknik Kimia, dan Teknik
Elektro.
H1 = μAj ≠ μA(j+1) = Ada perbedaan rata – rata yang signifikan pada
jawaban benar tes IQ Kuantitatif (Aritmatika) pada jurusan yang terdapat
di FTI UII, yaitu Teknik Industri, Teknik Kimia, dan Teknik Elektro.
b. Uji Hipotesis 2:
H0 = μB1 = μB2 = μB3 = Tidak ada perbedaan rata – rata yang signifikan
pada jawaban benar tes IQ Kuantitatif (Aritmatika) pada angkatan 2020,
2021, dan 2022.
H1 = μBj ≠ μB(j+1) = Ada perbedaan rata – rata yang signifikan pada
jawaban benar tes IQ Kuantitatif (Aritmatika) pada angkatan 2020, 2021,
dan 2022.
c. Uji Hipotesis 3:
H0 = μA1B1 = μA1B2 = μA1B3 = ⋯ = μA3B3 = Tidak ada perbedaan rata
– rata yang signifikan pada jawaban benar tes IQ Kuantitatif (Aritmatika)
pada jurusan yang terdapat di FTI UII, yaitu Teknik Industri, Teknik
Kimia, dan Teknik Elektro serta berdasarakan angkatan, yaitu 2020, 2021,
dan 2022.
H1 = μAjBi ≠ μA(j+1)B(i+1) = Ada perbedaan rata – rata yang signifikan
pada jawaban benar tes IQ Kuantitatif (Aritmatika) pada jurusan yang
terdapat di FTI UII, yaitu Teknik Industri, Teknik Kimia, dan Teknik
Elektro serta berdasarakan angkatan, yaitu 2020, 2021, dan 2022.
2023/2024

Tingkat Probabilitas Kesalahan (α):


(α) = 95% = 0,05

d. Kriteria Pengujian:
Kategori Jurusan di FTI UII:
Jika nilai FHitung ≤ FTabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak yang artinya
tidak ada perbedaan rata – rata yang signifikan pada jawaban benar tes IQ
Kuantitatif (Aritmatika) pada jurusan yang terdapat di FTI UII, yaitu
Teknik Industri, Teknik Kimia, dan Teknik Elektro. Namun sebaliknya,
Jika nilai FHitung > FTabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima yang artinya ada
perbedaan rata – rata yang signifikan pada jawaban benar tes IQ
Kuantitatif (Aritmatika) pada jurusan yang terdapat di FTI UII, yaitu
Teknik Industri, Teknik Kimia, dan Teknik Elektro.

e. Kategori Angkatan:
Jika nilai FHitung ≤ FTabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak yang artinya
tidak ada perbedaan rata – rata yang signifikan pada jawaban benar tes IQ
Kuantitatif (Aritmatika) angakatan 2020, 2021, dan 2022. Namun
sebaliknya, Jika nilai FHitung > FTabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima yang
artinya ada perbedaan rata – rata yang signifikan pada jawaban benar tes
IQ Kuantitatif (Aritmatika) angakatan 2020, 2021, dan 2022.

f. Kategori Jurusan dan Angkatan:


Jika nilai FHitung ≤ FTabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak yang artinya
tidak ada perbedaan rata – rata yang signifikan pada jawaban benar tes IQ
Kuantitatif (Aritmatika) pada jurusan yang terdapat di FTI UII, yaitu
Teknik Industri, Teknik Kimia, dan Teknik Elektro serta berdasarakan
angkatan, yaitu 2020, 2021, dan 2022. Namun sebaliknya, Jika nilai FHitung
> FTabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima yang artinya ada perbedaan rata
– rata yang signifikan pada jawaban benar tes IQ Kuantitatif (Aritmatika)
2023/2024

pada jurusan yang terdapat di FTI UII, yaitu Teknik Industri, Teknik
Kimia, dan Teknik Elektro serta berdasarakan angkatan, yaitu 2020, 2021,
dan 2022.

2.5.3 Cara Kerja Perhitungan Manual


Berikut ini merupakan Langkah – langkah perhitungan secara manual:
1. One Way Anova
a. Uji Hipotesis:
H0 = Tidak ada perbedaan rata – rata yang signifikan pada jawaban
benar tes IQ Kuantitatif (Aritmatika) pada jurusan yang terdapat di FTI
UII, yaitu Teknik Industri, Teknik Kimia, dan Teknik Elektro.
H1= Ada perbedaan rata – rata yang signifikan pada jawaban benar tes
IQ Kuantitatif (Aritmatika) pada jurusan yang terdapat di FTI UII, yaitu
Teknik Industri, Teknik Kimia, dan Teknik Elektro.

b. Tingkat Kepentingan atau Level of Significance (α):


Dalam studi kasus ini, tingkat kepentingan yang digunakan adalah (α) =
0,05

c. Menentukan Distribusi Pengujian:


- Tingkat kepentingan : (α) = 0,05
- Derajat kebebasan/degree of freedom (df1) = k – 1 = 3 – 1 = 2
- Derajat kebebasan/degree of freedom (df2) = T – k = 45 – 3 = 42
2023/2024

d. Mendefinisikan Daerah Penolakan atau Kritis:


Fα,(df1,df2) = F0,05,(2,42) = 3,22

3,22

Gambar 2.1 Daerah Kritis


e. Menentukan Kriteria Pengujian:
• Dengan membandingkan F hitung dengan F tabel:
- Jika nilai FHitung ≤ FTabel (3,22), maka H0 diterima dan H1 ditolak
- Jika nilai FHitung > FTabel (3,22), maka H0 ditolak dan H1 diterima

f. Menghitung Harga Statistik Penguji:


- Tabel kejadian:
Tabel 2.5 Kejadian One Way Anova
Jumlah Jawaban Benar
No
Teknik Industri Teknik Kimia Teknik Elektro
1 19 15 17
2 18 20 18
3 19 19 18
4 18 17 19
5 17 18 17
6 16 18 16
7 15 17 15
8 17 18 16
9 16 18 17
10 17 16 16
11 17 17 18
2023/2024

Jumlah Jawaban Benar


No
Teknik Industri Teknik Kimia Teknik Elektro
12 16 18 18
13 17 17 15
14 18 18 17
15 16 19 17
𝚺𝒙 256 265 254
n 15 15 15
̅̅̅
𝒙𝒊 17,066 17,666 16,933
𝑺𝟐𝒊 1,352 1,523 1,352

- Jumlah kuadrat simpangan


JKK = Σ1𝑘 𝑛𝑖 (𝑥𝑖
̅ − 𝑥̅ 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙)2
(256+265+254)
Dengan: 𝑥̅ 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = = 17,222
45

̅ − 𝑥̅ 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙)2 = 15(17,066 − 17,222)2 = 0,365


𝑛𝐼𝑛𝑑𝑢𝑠𝑡𝑟𝑖 (𝑥𝑖
̅ − 𝑥̅ 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙)2 = 15(17,666 − 17,222)2 = 2,957
𝑛𝐾𝑖𝑚𝑖𝑎 (𝑥𝑖
̅ − 𝑥̅ 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙)2 = 15(16,933 − 17,222)2 = 1,253
𝑛𝐸𝑙𝑒𝑘𝑡𝑟𝑜 (𝑥𝑖
JKK = 0,3650 + 2,9570 + 1,2528 = 4,575

JKE = Σ1𝑘 (𝑛𝑖 − 1)𝑆𝑖2


2
𝛴(𝑥𝑖𝑗 −𝑥̅ 𝑖 )
Dengan: 𝑆𝑖2 = 𝑛𝑖 −1

(𝑛𝐼𝑛𝑑𝑢𝑠𝑡𝑟𝑖 − 1)𝑆𝑖2 = (15 − 1)𝑥1,352 = 18,928


(𝑛𝐾𝑖𝑚𝑖𝑎 − 1)𝑆𝑖2 = (15 − 1)𝑥1,523 = 21,322
(𝑛𝐸𝑙𝑒𝑘𝑡𝑟𝑜 − 1)𝑆𝑖2 = (15 − 1)𝑥1,352 = 18,928
JKE = Σ1𝑘 (𝑛𝑖 − 1)𝑆𝑖2 = 18,928 + 21,322 + 18,928 = 59,178
2023/2024

g. Membuat Tabel Analisis Variansi


Tabel 2.6 Analisis Variansi

Sumber Jumlah Df (Degree


No Fhitung Ftabel
Variansi Kuadrat of Freedom

Df1 = k – 1
1 Kategori JKK = 4,575 Df1 = 3 – 1
4,575
=2 2
𝐹0,05(2,42)=3,22
59,178
42
Df2 = T – k
= 1,624
2 Error JKE = 59,178 Df1 = 45 – 3
= 42

h. Membuat Keputusan
Berdasarkan perhitungan di atas, maka diketahui jika nilai Fhitung =
1,624 ≤ Ftabel = 3,22 sehingga H0 diterima yang artinya tidak ada
perbedaan rata – rata yang signifikan pada jawaban benar tes IQ
Kuantitatif (Aritmatika) pada jurusan yang terdapat di FTI UII, yaitu
Teknik Industri, Teknik Kimia, dan Teknik Elektro.

Fhitung = 1,624

3,22
3,22
Gambar 2.2 Daerah Keputusan
2023/2024

2. Anova Dua Arah Data Tunggal (Two Way Anova without Replication)
a. Uji Hipotesis 1:
H0 = μA1 = μA2 = μA3 = Tidak ada perbedaan rata – rata yang signifikan
pada jawaban benar tes IQ Kuantitatif (Aritmatika) pada jurusan yang
terdapat di FTI UII, yaitu Teknik Industri, Teknik Kimia, dan Teknik
Elektro.
H1 = μAj ≠ μA(j+1) = Ada perbedaan rata – rata yang signifikan pada
jawaban benar tes IQ Kuantitatif (Aritmatika) pada jurusan yang terdapat
di FTI UII, yaitu Teknik Industri, Teknik Kimia, dan Teknik Elektro.
b. Uji Hipotesis 2:
H0 = μB1 = μB2 = μB3 = Tidak ada perbedaan rata – rata yang signifikan
pada jawaban benar tes IQ Kuantitatif (Aritmatika) pada angkatan 2020,
2021, dan 2022.
H1 = μBj ≠ μB(j+1) = Ada perbedaan rata – rata yang signifikan pada
jawaban benar tes IQ Kuantitatif (Aritmatika) angkatan 2020, 2021, dan
2022.
c. Tingkat Kepentingan atau Level of Significance (α):
Dalam studi kasus ini, tingkat kepentingan yang digunakan adalah (α) =
0,05
d. Menentukan Distribusi Pengujian:
Tingkat kepentingan : (α) = 0,05
- Derajat kebebasan/degree of freedom kategori A atau jurusan (df1) =
v1 = k – 1 = 3 – 1 = 2
- Derajat kebebasan/degree of freedom kategori B angkatan (df2) = v2
=b–1=3–1=2
- Derajat kebebasan/degree of freedom interaksi A dan B atau jurusan
dan angkatan (df3) = v1 x v2 = (k – 1)(b – 1) = (3 – 1)(3 – 1) = 2 x 2
=4
2023/2024

e. Mendefinisikan Daerah Penolakan atau Kritis:


Fα,(df1,df3) = F0,05,(2,4) = 6,94
Fα,(df2,df3) = F0,05,(2,4) = 6,94

6,94
Gambar 2.3 Daerah Kritis 1

6,94

Gambar 2.4 Daerah Kritis 2


f. Menentukan Kriteria Pengujian:
• Dengan membandingkan F hitung 1 dengan F tabel 1:
- Jika nilai FHitung 1 ≤ FTabel 1 (6,94), maka H0 diterima dan H1 ditolak
- Jika nilai FHitung 1 > FTabel 1 (6,94), maka H0 ditolak dan H1 diterima
• Dengan membandingkan F hitung 2 dengan F tabel 2:
- Jika nilai FHitung 2 ≤ FTabel 2 (6,94), maka H0 diterima dan H1 ditolak
- Jika nilai FHitung 2 > FTabel 2 (6,94), maka H0 ditolak dan H1 diterima
2023/2024

g. Menghitung Harga Statistik Penguji


- Tabel kejadian
Tabel 2.7 Kejadian Two Way Anova without Replication
Jurusan
Jumlah Jawaban Teknik Teknik Teknik
Jumlah
Benar Industri Kimia Elektro
A1 A2 A3
Angkatan
2020 B1 18 17 19 54
2021 B2 17 18 16 51
2022 B3 16 19 18 53
Jumlah 51 54 53 158

- Jumlah kuadrat simpangan jurusan (kategori A)


𝑘
Σ𝑗=1 𝑇𝑗2 𝑇𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
2
JKA = −
𝑏 𝑏𝑘
512 + 542 + 532 1582
JKA = − = 1,556
3 (3)(3)
- Jumlah kuadrat simpangan angkatan (kategori B)
𝑘
Σ𝑗=1 𝑇𝑗2 𝑇𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
2
JKB = −
𝑘 𝑏𝑘
542 + 512 + 532 1582
JKB = − = 1,555
3 (3)(3)
- Jumlah kuadrat simpangan total
𝑏 𝑘 2
𝑇𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
JKA = ∑ ∑ 𝑥𝑖2 𝑗 −
𝑏𝑘
𝑖=1 𝑗=1

JKT = (182 + 172 + 192 +172 + 182 + 162 +162 + 192 + 182 )
1582
− = 10,222
(3)(3)
- Jumlah kuadrat simpangan interaksi A dan B
JKAB = JKT – (JKA + JKB) = 45 – (0,333 + 0,333) = 7,112
2023/2024

h. Tabel analisis variansi


Tabel 2.8 Analisis Variansi

Df
Sumber Jumlah
No (Degree of Fhitung Ftabel
Variansi Kuadrat
Freedom

𝐹ℎ𝑖𝑡1
Jurusan 1,556 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙1
JKA = Df1 = 3 – 1 =
2
1 (Kategori = 𝐹0,05(2,4)
1,556 =2 7,112
A) 4 = 6,94
= 0,438
𝐹ℎ𝑖𝑡2
Angkatan 1,555 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙2
JKB = Df2 = 3 – 1 =
2 (Kategori 2 = 𝐹0,05(2,4)
1,555 =2 7,112
B) 4 = 6,94
= 0,437

Df3 = (3 –
Interaksi JKAB =
3 1)(3-1) =
A dan B 7,112
4

JKT = (3)(3) – 1
Jumlah
10,222 =8
2023/2024

i. Membuat Keputusan
- Berdasarkan perhitungan di atas, maka diketahui jika nilai Fhitung
1 = 0,438 ≤ Ftabel 1 = 6,94 sehingga H0 diterima yang artinya tidak
ada perbedaan rata – rata yang signifikan pada jawaban benar tes
IQ Kuantitatif (Aritmatika) pada jurusan yang terdapat di FTI UII,
yaitu Teknik Industri, Teknik Kimia, dan Teknik Elektro.
- Berdasarkan perhitungan di atas, maka diketahui jika nilai Fhitung
2 = 0,437 ≤ Ftabel 2 = 6,94 sehingga H0 diterima yang artinya tidak
ada perbedaan rata – rata yang signifikan pada jawaban benar tes
IQ Kuantitatif (Aritmatika) pada tidak ada perbedaan rata – rata
yang signifikan pada jawaban benar tes IQ Kuantitatif
(Aritmatika) pada angkatan 2020, 2021, dan 2022.

Fhitung 1 = 0,438

Gambar 2.5 Daerah Keputusan

Fhitung 2 = 0,437

Gambar 2.6 Daerah Keputusan 2


2023/2024

3. Anova Dua Arah Data Banyak (Two Way Anova with Replication)
a. Uji Hipotesis 1:
H0 = μA1 = μA2 = μA3 = Tidak ada perbedaan rata – rata yang signifikan
pada jawaban benar tes IQ Kuantitatif (Aritmatika) pada jurusan yang
terdapat di FTI UII, yaitu Teknik Industri, Teknik Kimia, dan Teknik
Elektro.
H1 = μAj ≠ μA(j+1) = Ada perbedaan rata – rata yang signifikan pada
jawaban benar tes IQ Kuantitatif (Aritmatika) pada jurusan yang terdapat
di FTI UII, yaitu Teknik Industri, Teknik Kimia, dan Teknik Elektro.

b. Uji Hipotesis 2:
H0 = μB1 = μB2 = μB3 = Tidak ada perbedaan rata – rata yang signifikan
pada jawaban benar tes IQ Kuantitatif (Aritmatika) pada angkatan 2020,
2021, dan 2022.
H1 = μBj ≠ μB(j+1) = Ada perbedaan rata – rata yang signifikan pada
jawaban benar tes IQ Kuantitatif (Aritmatika) pada angkatan 2020, 2021,
dan 2022.

c. Uji Hipotesis 3:
H0 = μA1B1 = μA1B2 = μA1B3 = ⋯ = μA3B3 = Tidak ada perbedaan rata
– rata yang signifikan pada jawaban benar tes IQ Kuantitatif (Aritmatika)
pada jurusan yang terdapat di FTI UII, yaitu Teknik Industri, Teknik
Kimia, dan Teknik Elektro serta berdasarakan angkatan, yaitu 2020, 2021,
dan 2022.
H1 = μAjBi ≠ μA(j+1)B(i+1) = Ada perbedaan rata – rata yang signifikan
pada jawaban benar tes IQ Kuantitatif (Aritmatika) pada jurusan yang
terdapat di FTI UII, yaitu Teknik Industri, Teknik Kimia, dan Teknik
Elektro serta berdasarakan angkatan, yaitu 2020, 2021, dan 2022.
2023/2024

d. Tingkat Kepentingan atau Level of Significance (α):


Dalam studi kasus ini, tingkat kepentingan yang digunakan adalah (α)
= 0,05
e. Menentukan Distribusi Pengujian:
- Tingkat kepentingan : (α) = 0,05
- Derajat kebebasan/degree of freedom kategori A atau jurusan (df1)
= v1 = k – 1 = 3 – 1 = 2
- Derajat kebebasan/degree of freedom kategori B atau Angkatan
(df2) = v2 = b – 1 = 3 – 1 = 2
- Derajat kebebasan/degree of freedom interaksi A dan B atau
jurusan dan angkatan (df3) = v1 x v2 = (k – 1)(b – 1) = (3 – 1)(3 –
1) = 2 x 2 = 4
- Derajat kebebasan/degree of freedom untuk sampel yang
digunakan sebagain peyebut dalam rasio (df4) = b x k (k – 1) = 3
x 3 (3 – 1) = 18
f. Daerah Penolakan atau Kritis:
Fα,(df1,df4) = F0,05,(2,18) = 3,55
Fα,(df2,df4) = F0,05,(2,18) = 3,55
Fα,(df3,df4) = F0,05,(4,18) = 2,93
g. Menentukan Daerah Pengujian:

3,55
Gambar 2.7 Daerah Kritis 1
2023/2024

3,55

Gambar 2.8 Daerah Kritis 2

2,93
Gambar 2.9 Daerah Kritis 3

• Dengan membandingkan F hitung 1 dengan F tabel 1:


- Jika nilai FHitung 1 ≤ FTabel 1 (3,55), maka H0 diterima dan H1 ditolak
- Jika nilai FHitung 1 > FTabel 1 (3,55), maka H0 ditolak dan H1 diterima
• Dengan membandingkan F hitung 2 dengan F tabel 2:
- Jika nilai FHitung 2 ≤ FTabel 2 (3,55), maka H0 diterima dan H1 ditolak
- Jika nilai FHitung 2 > FTabel 2 (3,55), maka H0 ditolak dan H1 diterima
• Dengan membandingkan F hitung 3 dengan F tabel 3:
- Jika nilai FHitung 3 ≤ FTabel 3 (2,93), maka H0 diterima dan H1 ditolak
- Jika nilai FHitung 3 > FTabel 3 (2,93), maka H0 ditolak dan H1 diterima
2023/2024

h. Menghitung Harga Statistik Penguji:


- Tabel kejadian:
Tabel 2.9 Kejadian Two Way Anova with Replication

Jurusan
Jumlah
Teknik Teknik Teknik
Jawaban
Industri Kimia Elektro Jumlah
Bebar
Agkatan A1 A2 A3

2020 B1 82 87 87 256

2021 B2 88 89 82 259

2022 B3 86 89 85 260

Jumlah 256 265 254 775


- Jumlah kuadrat simpangan jurusan (kategori A)
𝑘
Σ𝑗=1 𝑇𝑗2 𝑇𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
2
JKA = −
𝑏𝑛 𝑏𝑘𝑛
2562 + 2652 + 2542 7752
JKA = − = 4,578
15 45
2023/2024

- Jumlah kuadrat simpangan angkatan (kategori B)


𝑘
Σ𝑗=1 𝑇𝑗2 𝑇𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
2
JKB = −
𝑘𝑛 𝑏𝑘𝑛
2562 + 2592 + 2602 7752
JKB = − = 0,578
15 45
- Jumlah kuadrat simpangan total
JKT = (152 + 152 + 172 + 172 + 192 + 192 + 162 + ⋯ +
7752
172 ) − = 63,778
45

- Jumlah kuadrat simpangan interaksi A dan B


∑bi=1 ∑kj=1(Tij )2 2
Ttotal
JKAB = − (JKA + JKB + )
n 𝑏𝑘𝑛
(822 +872 +872 +882 +892 +822 +862 +892 +852 )
JKAB = − (4,578 +
5

0,578 + 13.347,22) = 13.358,6 − (13.352,39) = 6,224


- JKE = JKT – (JKA + JKB + JKAB) = 63,778 – (4,578 + 0,578
+ 6,224) = 52,398

i. Membuat Tabel Analisis Variansi

Tabel 2.10 Analisis Variansi

No Sumber Jumlah df Fhitung Ftabel


Variansi Kuadrat
1 Jurusan JKA = Df1 = 3 – 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔1 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙1
(Kategori 4,578 1=2 4,578 = 𝐹0,05(2,18)
=
A) 2
= 3,55
52,398
18
= 1,573
2023/2024

No Sumber Jumlah df Fhitung Ftabel


Variansi Kuadrat
2 Angkatan JKB = Df2 = 3 – 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔2 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙2
(Kategori 0,578 1=2 0,578 = 𝐹0,05(2,18)
=
B) 2
= 3,55
52,398
36
= 0,198
3 Interaksi JKAB = Df3 = (3 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔3 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙1
Jurusan 6,215 – 1)(3 – 6,224 = 𝐹0,05(4,18)
=
dan 1) = 4 4
= 2,93
52,398
Angkatan 36
(Interaksi = 1,069
A dan B)
4 Error JKE = (3)(3)(5
52,407 – 1) = 36
Jumlah JKT = (3)(3)(3)
63,778 – 1 = 26

j. Membuat Keputusan
- Berdasarkan perhitungan di atas, maka diketahui jika nilai
Fhitung 1 = 1,573 ≤ Ftabel 1 = 3,55 sehingga H0 diterima yang
artinya tidak ada perbedaan rata – rata yang signifikan pada
jawaban benar tes IQ Kuantitatif (Aritmatika) pada jurusan
yang terdapat di FTI UII, yaitu Teknik Industri, Teknik Kimia,
dan Teknik Elektro.
- Berdasarkan perhitungan di atas, maka diketahui jika nilai
Fhitung 2 = 0,198 ≤ Ftabel 2 = 3,55 sehingga H0 diterima yang
artinya tidak ada perbedaan rata – rata yang signifikan pada
jawaban benar tes IQ Kuantitatif (Aritmatika) pada tidak ada
perbedaan rata – rata yang signifikan pada jawaban benar tes
IQ Kuantitatif (Aritmatika) pada angkatan 2020, 2021, dan
2023/2024

2022.
- Berdasarkan perhitungan di atas, maka diketahui jika nilai
Fhitung 3 = 1,069 ≤ Ftabel 2 = 2,93 sehingga H0 diterima yang
artinya tidak ada perbedaan rata – rata yang signifikan pada
jawaban benar tes IQ Kuantitatif (Aritmatika) pada tidak ada
perbedaan rata – rata yang signifikan pada jawaban benar tes
IQ Kuantitatif (Aritmatika) pada jurusan yang terdapat di FTI
UII, yaitu Teknik Industri, Teknik Kimia, dan Teknik Elektro
serta angkatan 2020, 2021, dan 2022.

Fhitung =1,573

Gambar 2.10 Daerah Keputusan 1

Fhitung = 0,198

Gambar 2.11 Daerah Keputusan 2

Fhitung = 1,069

Gambar 2.12 Daerah Keputusan 3


2023/2024

2.5.4 Cara Kerja Perhitungan SPSS


Berikut ini merupakan Langkah – langkah perhitungan menggunakan
software SPSS
1. One Way Anova
Berikut ini merupakan cara menguji normalitas One Way Anova:
1. Membuka software IBM SPSS Statistics.
2. Pilih menu Variable View pada bagian kiri bawah pada menu
utama software IBM SPSS Statistics.

Gambar 1.13 Variable View

3. Masukkan data seperti gambar di bawah ini:

Gambar 2.14 Isian Variable View

Pada kotak name isi sesuai dengan studi kasus, yaitu


Jumlah_Jawaban_Benar dan Jurusan. Setelah itu, lakukan
pengisian data pada Values seperti berikut:
a. Value: 1 dan Label: Teknik Industri
b. Value: 2 dan Label: Teknik Kimia
2023/2024

c. Value: 2 dan Label: Teknik Elektro

Gambar 1.14 Value Labels Jurusan

4. Setelah itu, masukkan data dari yang sudah didapat ke Data View
yang ada di kiri bawah jendela SPSS, seperti gambar di bawah
ini:
5. Setelah itu, pilih analyze, kemudian pilih Descriptive Statistics
lalu pilih Explore

Gambar 2.14 Data View


2023/2024

Gambar 2.15 Descriptive Statistics

6. Selanjutnya, pada bagian Explore masukkan


Jumlah_Jawaban_Benar ke Dependent List dan jurusan ke Factor
List. Setelah itu, masuk ke Statistics untuk memastikan jika tingkat
kepercayaan sudah 95% dan klik Continue lalu masuk bagian Plots
dan klik Normality Plots With Test lalu Continue.

Gambar 2.16 Explore


2023/2024

Gambar 2.17 Statistics

Gambar 2.18 Plots


2023/2024

7. Jika sudah, klik OK dan hasil uji normalitas akan muncul seperti
gambar di bawah ini:

Gambar 2.19 Output Uji Normalitas

Berikut ini merupakan cara menguji Homogenitas dan One Way Anova
1. Buka bagian Data View seperti gambar di bawah ini:

Gambar 2.20 Data View


2023/2024

2. Lalu, pilih Analyze kemudian Compare Means dan pilih One


Way Anova seperti gambar di bawah ini:

Gambar 2.21 Compare Means

3. Masukkan Jumlah_Jawaban_Benar ke Dependent List dan


Jurusan ke Factor seperti gambar di bawah:

Gambar 2.22 One Way ANOVA


2023/2024

4. Selanjutnya, pilih Options lalu klik pada bagian Descriptive dan


Homogeneity Of Variance Test seperti gambar di bawah ini:

Gambar 2.23 Options One Way ANOVA

Jika sudah, klik Continue.


5. Lalu, pada pilihan Post Hoc klik Tukey di bagian Equal
Variances Assumed seperti gambar di bawah ini:

Gambar 2.24 Post Hoc


dan jika sudah klik Continue.
2023/2024

6. Jika sudah, klik OK dan akan muncul Output dari SPSS seperti
gambar di bawah ini:

Gambar 2.25 Output Descriptives One Way ANOVA

Gambar 2.26 Output Uji Homogenitas

Gambar 2.27 Output One Way ANOVA


2023/2024

Gambar 2.28 Output Post Hoc One Way ANOVA

2. Anova Dua Arah Data Tunggal (Two Way Anova without Replication)
Berikut ini merupakan cara menguji normalitas Two Way Anova without
Replication:
1. Membuka software IBM SPSS Statistics.
2. Pilih menu Variable View pada bagian kiri bawah pada menu
utama software IBM SPSS Statistics.

Gambar 2.29 Variable View


3. Masukkan data seperti gambar di bawah ini:

Gambar 2.30 Data Variable View


2023/2024

Pada kotak name isi sesuai dengan studi kasus, yaitu


Jumlah_Jawaban_Benar dan Jurusan. Setelah itu, lakukan
pengisian data pada Values angkatan (karena sebelumnya Values
jurusan telah diisi) seperti berikut:
a. Value: 1 dan Label: 2020, add
b. Value: 2 dan Label: 2021, add
c. Value: 3 dan Label: 2022, add

Gambar 2.31 Value Labels Angkatan


Setelah terisi, klik OK.

4. Setelah itu, masukkan data, yaitu sampel acak ke Data View yang ada
di kiri bawah jendela SPSS, seperti gambar di bawah:

Gambar 2.32 Data View


2023/2024

5. Lalu, pilih Analyze kemudian Descriptive Statistics dan pilih Explore

Gambar 2.33 Descriptive Statistics

6. Masukkan Jumlah_Jawaban_Benar ke Dependent List dan untuk jurusan


serta angkatan ke Factor List. Setelah itu, masuk ke Statistics untuk
memastikan jika tingkat kepercayaan sudah 95% dan klik Continue lalu
masuk bagian Plots dan klik Normality Plots With Test lalu Continue
seperti gambar di bawah ini:

Gambar 2.34 Explore

Gambar 2.35 Statistics


2023/2024

Gambar 2.36 Plots

7. Jika sudah, klik OK dan hasil uji normalitas akan muncul seperti gambar
di bawah ini:

Gambar 2.37 Uji Normalitas Jurusan

Gambar 2.38 Uji Normalitas Angkatan


2023/2024

Berikut ini merupakan cara menguji Two Way Anova without Replication:
1. Buka Data View seperti gambar di bawah ini:

Gambar 2.39 Data View


2. Selanjutnya, pilih General Linear Model kemudian Univariate
seperti gambar di bawah ini:

Gambar 2.40 General Linear Model


2023/2024

3. Setelah itu, masukkan Jumlah_Jawaban_Benar ke Dependent


Variable dan untuk Jurusan serta Angkatan masukkan ke Fixed
Factor(s) seperti gambar di bawah ini:

Gambar 2.41 Univariate

4. Selanjutnya, pilih Model lalu pilih Build Terms pada Specify


Model. Masukkan Jurusan dan Angkatan ke dalam Model yang
berada di sebelah kanan Factors & Covariates. Setelah itu, pada
pilihan Type, pilih All 2 – Way dan Sum of Squares, pilih Type II
seperti gambar di bawah ini:

Gambar 2.42 Model


Jika sudah, klik Continue
2023/2024

5. Pilih Post Hoc, lalu masukkan Jurusan dan Angkatan ke Post Hoc
Test for yang ada di sebelah kanan Factor(s) dan di bagian Equal
Variances Assumed klik Tukey seperti gambar di bawah ini:

Gambar 2.43 Post Hoc


Jika sudah, klik Continue.
6. Jika sudah, klik OK dan akan muncul Output dari SPSS seperti
gambar di bawah ini:

Gambar 2.44 Test of Between – Subjects Effects


2023/2024

Gambar 2.45 Multiple Comparisons Jurusan

Gambar 2.46 Multiple Comparisons Angkatan


2023/2024

3. Anova Dua Arah Data Banyak (Two Way Anova with Replication)
Berikut ini merupakan cara menguji normalitas dan homogenitas Two
Way Anova without Replication:
1. Membuka software IBM SPSS Statistics.
2. Pilih menu Variable View pada bagian kiri bawah pada menu
utama software IBM SPSS Statistics.

Gambar 2.47 Variable View

3. Memasukkan data pada veriable view, seperti gambar di bawah


ini.

Gambar 2.48 Data Variable View

Pada kotak name isi sesuai dengan studi kasus, yaitu


Jumlah_Jawaban_Benar dan Jurusan. Setelah itu, lakukan
pengisian data pada Values seperti berikut:
a. Value: 1 dan Label: Teknik Industri
2023/2024

b. Value: 2 dan Label: Teknik Kimia


c. Value: 2 dan Label: Teknik Elektro

Gambar 2.49 Values Jurusan

Pada kotak name isi sesuai dengan studi kasus, yaitu


Jumlah_Jawaban_Benar dan Jurusan. Setelah itu, lakukan
pengisian data pada Values angkatan (karena sebelumnya Values
jurusan telah diisi) seperti berikut:
a. Value: 1 dan Label: 2020, add
b. Value: 2 dan Label: 2021, add
c. Value: 3 dan Label: 2022, add

Gambar 2.50 Values Angkatan


2023/2024

4. Pada menu data view masukkan data hasil tes yang didapatkan.

Gambar 2.51 Data View

5. Pilih analyze pada tools bar, kemudian pilih descriptive statistics


lalu explore.

Gambar 2.52 Descriptive Statistics


2023/2024

6. Pada menu Explore pindahkan variabel jawaban_benar pada


kotak Dependent List dan variabel jurusan dan angkatan pada
Factor List.

Gambar 2.53 Explore

7. Pada menu Explore klik Sub Menu Statistics, kemudian centang


Descriptivei dan mengisi Confidence Interval For Mean sebesar
95 %, lalu klik continue.

Gambar 2.54 Statistics

8. Pada menu Explore, pilih Plots, kemudian centang Normality


Plots dan klik Untransformed lalu klik Continue.
2023/2024

Gambar 2.55 Plots

9. Klik OK pada menu Explore, lalu akan muncul tabel normalisasi


dan homogenitas seperti gambar di bawah ini.

Gambar 2.56 Uji Normalitas Jurusan

Gambar 2.57 Uji Normalitas Angakatan


2023/2024

Gambar 2.58 Uji Homogenitas Jurusan

Gambar 2.59 Uji Homogenitas Angkatan


2023/2024

Berikut ini merupakan cara menguji Two Way Anova without Replication:
1. Pilih menu General Linear Model pada Tools Bar, kemudian pilih sub menu
Univariate.

Gambar 2.60 General Linear Model

2. Memindahkan variabel jawaban_benar pada Dependent Variable dan variabel


jurusan dan angkatan pada Fixed Factors.

Gambar 2.59 Univariate


2023/2024

3. Pada menu Univariate, klik sub menu Plots. Kemudian atur sesuai dengan
gambar dibawa ini.

Gambar 2.60 Plots

4. Pada menu Univariate, klik sub menu Options, kemudian beri tanda centang
pada Descriptive Statistics, Estimates of Effect Size, Homogeneity Test, dan
Spread Vs Level Plot. Lalu klik Continue.

Gambar 2.61 Options


2023/2024

5. Hasil dari pengujian Two Way Anova with Replication

Gambar 2.63 Homogeneity of Variances

Gambar 2.64 Test of Between – Subject Effects

Gambar 2.65 Estimated Marginal Means


2023/2024

Gambar 2.66 Multiple Comparisons Jurusan

Gambar 2.67 Multiple Comparisons Angkatan

2.6 Analisis Data


2.6.1 Hasil Output SPSS
Berikut ini merupakan analisis dari hasil output SPSS:
1. One Way Anova

Gambar 2.68 Uji Normalitas


2023/2024

Sebelum melakukan uji pada One Way Anova, maka diperlukan uji
normalitas agar kami tahu apakah data sudah terdistribusi secara normal
atau belum. Berdasarkan uji normalitas di atas, maka dapat kami analisis
hasil signifikansi pada bagian kolom Shapiro – Wilk untuk masing –
masing jurusan. Untuk jurusan Teknik Industri, hasil signifikansi
menunjukkan angka 0,278 atau > 0,05 yang artinya H0 diterima dan data
terdistribusi normal. Kemudian, untuk jurusan Teknik Kimia, hasil
signifikansi menunjukkan angka 0,377 atau > 0,05 yang artinya H0
diterima dan data terdistribusi normal. Lalu yang terakhir, untuk jurusan
Teknik Elektro, hasil signifikansi menunjukkan angka 0,278 atau > 0,05
yang artinya H0 diterima dan data terdistribusi normal. Jika data sudah
normal, maka kami dapat melanjutkan ke perhitungan One Way Anova.

Gambar 2.69 Descriptive

Dari gambar di atas, kami dapa menganalisis hasil dari output


Descriptive. Dari hasil di atas, kami menggunakan n1 (Teknik Industri)
sebanyak 15, n2 (Teknik Kimia) sebanyak 15, dan n3 (Teknik Elektro)
sebanyak 15. Untuk rata – rata, masing – masing jurusan memperoleh
nilai sebesar 17,0667 untuk Teknik Industri, 17,6667 untuk Teknik
Kimia, dan 16,9333 untuk Teknik Elektro. Untuk nilai standar deviasi,
masing – masing jurusan memperoleh nilai sebesar 1,16292 untuk Teknik
Industri, 1,23443 untuk Teknik Kimia, dan 1,16292 untuk Teknik
Elektro. Untuk nilai standar deviasi sebenarnya tidak ada perbedaan
dengan manual. Namun, untuk perhitungan manual, standar deviasi
dipangkatkan 2.
2023/2024

Selain uji normalitas, kami juga melakukan uji homogenitas untuk


mengetahui apakah data yang diuji memiliki varian yang sama. Karena,
jika data tidak memiliki kesamaan, uji One Way Anova tidak dapat
dilanjutkan atau hasil akhirnya tidak dapat diterima. Berdasarkan output
di atas, nilai signifikansi pada Based on Mean adalah 0,982 atau > 0,05
yang artinya H0 diterima sehingga dapat disimpulkan tidak terdapat
perbedaan nilai varian dari 3 jurusan atau homogen.

Gambar 2.70 Uji Homogenitas

Gambar 2.71 Output One Way Anova


Gambar di atas merupakan output dari One Way Anova dimana tujuan
dilakukannya uji ini untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan nilai
rata – rata dari 3 jurusan. Berdasarkan hasil dari uji One Way Anova, maka
dapat diperoleh nilai Fhitung sebesar 1,624 dengan nilai Ftabel sebesar 3,22
atau dengan kata lain Fhitung ≤ Ftabel yang artinya H0 diterima. Adapun,
untuk nilai signifikansi diperoleh sebesar 0,209 atau > 0,05 yang artinya
H0 diterima sehingga dapat disimpulkan tidak ada perbedaan rata – rata
yang signifikan pada jawaban benar tes IQ Kuantitatif (Aritmatika) pada
jurusan yang terdapat di FTI UII, yaitu Teknik Industri, Teknik Kimia,
dan Teknik Elektro.
2023/2024

Gambar 2.72 Output Post Hoc One Way Anova


Gambar di atas merupakan output dari Post Hoc One Way Anova. Post
Hoc adalah uji lanjut untuk mengetahui kelompok sampel atau data mana
yang memiliki perbedaan rata – rata. Dengan adanya perbedaan nilai rata
– rata kelompok, maka ditandai dengan nilai signifikansi yang ≤ 0,05.
Selain itu, hal ini juga didukung dengan adanya tanda ″*‶ pada kategori
pembanding. Berdasarkan hasil uji Post Hoc di atas, maka dapat
dianalisis:

- Tidak terdapat perbedaan nilai rata – rata jumlah jawaban


benar karena nilai signifikansi > 0,05 dan tidak terdapat
tanda ″*‶ yang artinya tidak ada perbedaan rata – rata
yang signifikan pada jawaban benar tes IQ Kuantitatif
(Aritmatika) pada jurusan yang terdapat di FTI UII, yaitu
Teknik Industri, Teknik Kimia, dan Teknik Elektro.

- Untuk urutan jumlah jawaban benar terbanyak diurutkan


dari Teknik Kimia, Teknik Industri, dan Teknik Elektro.
2023/2024

2. Anova Dua Arah Data Tunggal (Two Way Anova without Replication)

Gambar 2.73 Uji Normalitas Jurusan

Gambar 2.74 Uji Normalitas Angkatan

Sebelum melakukan uji pada Two Way Anova without Replication, maka
diperlukan uji normalitas agar kami tahu apakah data sudah terdistribusi
secara normal atau belum. Berdasarkan uji normalitas di atas, maka dapat
kami analisis hasil signifikansi pada bagian kolom Shapiro – Wilk untuk
indikator jurusan dan angkatan. Untuk jurusan Teknik Industri, hasil
signifikansi menunjukkan angka 1,000 atau > 0,05 yang artinya H0
diterima dan data terdistribusi normal. Kemudian, untuk jurusan Teknik
Kimia, hasil signifikansi menunjukkan angka 1,000 atau > 0,05 yang
artinya H0 diterima dan data terdistribusi normal. Lalu yang terakhir,
untuk jurusan Teknik Elektro, hasil signifikansi menunjukkan angka
0,637 atau > 0,05 yang artinya H0 diterima dan data terdistribusi normal.
Selain jurusan, kami juga menguji normalitas pada angkatan. Untuk
angkatan 2020, hasil signifikansi menunjukkan angka 1,000 atau > 0,05
yang artinya H0 diterima dan data terdistribusi normal. Kemudian, untuk
angakatan 2021, hasil signifikansi menunjukkan angka 1,000 atau > 0,05
yang artinya H0 diterima dan data terdistribusi normal. Lalu yang terakhir,
untuk angkatan 2022, hasil signifikansi menunjukkan angka 0,637 atau >
0,05 yang artinya H0 diterima dan data terdistribusi normal. Jika data
2023/2024

sudah normal, kami dapat melanjutkan ke perhitungan Two Way Anova


without Replication.
Gambar di atas merupakan hasil dari Test of Between – Subject Effects.
Berdasarkan hasil tes di atas, terdapat error sebesar 7,111, nilai total

Gambar 2.76 Output Test of Between - Subject Effects


sebesar 2.784,000, dan corrected Total sebesar 10,222. Selanjutnya, kami
dapat mengetahui apakah terdapat perbedaan rata – rata berdasarkan
jurusan dan angkatan. Berdasarkan hasil Fhitung jurusan diperoleh hasil
sebesar 0,438 dan nilai Ftabel 6,94 dengan kata lain Fhitung ≤ Ftabel yang
artinya H0 diterima. Kemudian, untuk nilai signifikansi diperoleh sebesar
0,673 atau > 0,05 yang artinya H0 diterima sehingga dapat disimpulkan
tidak ada perbedaan rata – rata yang signifikan pada jawaban benar tes IQ
Kuantitatif (Aritmatika) pada jurusan yang terdapat di FTI UII, yaitu
Teknik Industri, Teknik Kimia, dan Teknik Elektro. Selanjutnya, untuk
angkatan. Berdasarkan hasil Fhitung angkatan diperoleh hasil sebesar 0,437
dan nilai Ftabel 6,94 dengan kata lain Fhitung ≤ Ftabel yang artinya H0
diterima. Kemudian, untuk nilai signifikansi diperoleh sebesar 0,673 atau
> 0,05 yang artinya H0 diterima sehingga dapat disimpulkan tidak ada
perbedaan rata – rata yang signifikan pada jawaban benar tes IQ
Kuantitatif (Aritmatika) pada angkatan 2020, 2021, dan 2022.
2023/2024

Gambar 2.77 Multiple Comparisons Jurusan


Gambar di atas merupakan output Multiple Comparisons jurusan yang
akan digunakan sebagai analisis uji Post Hoc. Post Hoc adalah uji lanjut
untuk mengetahui kelompok sampel atau data mana yang memiliki
perbedaan rata – rata. Dengan adanya perbedaan nilai rata – rata
kelompok, maka ditandai dengan nilai signifikansi yang ≤ 0,05. Selain itu,
hal ini juga didukung dengan adanya tanda ″*‶ pada kategori pembanding.
Berdasarkan uji Post Hoc di atas, maka dapat dianalisis bahwa tidak
terdapat perbedaan rata – rata dengan jumlah jawaban benar karena nilai
signifikansi > 0,05 dan tidak terdapat tanda ″*‶ yang artinya tidak ada
perbedaan rata – rata yang signifikan pada jawaban benar tes IQ
Kuantitatif (Aritmatika) pada jurusan yang terdapat di FTI UII, yaitu
Teknik Industri, Teknik Kimia, dan Teknik Elektro. Kemudian, untuk
urutan jumlah jawaban benar terbanyak diurutkan dari Teknik Kimia,
Teknik Industri, dan Teknik Elektro.
2023/2024

Gambar 2.78 Multiple Comparisons Angkatan

Gambar di atas merupakan output Multiple Comparisons angkatan yang


akan digunakan sebagai analisis uji Post Hoc. Post Hoc adalah uji lanjut
untuk mengetahui kelompok sampel atau data mana yang memiliki
perbedaan rata – rata. Dengan adanya perbedaan nilai rata – rata
kelompok, maka ditandai dengan nilai signifikansi yang ≤ 0,05. Selain itu,
hal ini juga didukung dengan adanya tanda ″*‶ pada kategori pembanding.
Berdasarkan uji Post Hoc di atas, maka dapat dianalisis bahwa tidak
terdapat perbedaan rata – rata dengan jumlah jawaban benar karena nilai
signifikansi > 0,05 dan tidak terdapat tanda ″*‶ yang artinya tidak ada
perbedaan rata – rata yang signifikan pada jawaban benar tes IQ
Kuantitatif (Aritmatika) pada angkatan 2020, 2021, 2022. Kemudian,
untuk urutan jumlah jawaban benar terbanyak diurutkan dari 2020, 2022,
dan 2021.
2023/2024

3. Anova Dua Arah Data Banyak (Two Way Anova with Replication)

Gambar 2.79 Uji Normalitas Jurusan

Gambar 2.80 Uji Normalitas Angkatan

Gambar 2.81 Uji Homogenitas Jurusan

Gambar 2.82 Uji Homogenitas Angkatan


Sebelum melakukan uji pada Two Way Anova with Replication, maka
diperlukan uji normalitas agar kami tahu apakah data sudah terdistribusi
secara normal atau belum. Berdasarkan uji normalitas di atas, maka dapat
kami analisis hasil signifikansi pada bagian kolom Shapiro – Wilk untuk
2023/2024

indikator jurusan dan angkatan. Untuk jurusan Teknik Industri, hasil


signifikansi menunjukkan angka 0,278 atau > 0,05 yang artinya H0 diterima
dan data terdistribusi normal. Kemudian, untuk jurusan Teknik Kimia, hasil
signifikansi menunjukkan angka 0,377 atau > 0,05 yang artinya H0 diterima
dan data terdistribusi normal. Lalu yang terakhir, untuk jurusan Teknik
Elektro, hasil signifikansi menunjukkan angka 0,278 atau > 0,05 yang
artinya H0 diterima dan data terdistribusi normal. Selain jurusan, kami juga
menguji normalitas pada angkatan. Untuk angkatan 2020, hasil signifikansi
menunjukkan angka 0,205 atau > 0,05 yang artinya H0 diterima dan data
terdistribusi normal. Kemudian, untuk angakatan 2021, hasil signifikansi
menunjukkan angka 0,396 atau > 0,05 yang artinya H0 diterima dan data
terdistribusi normal. Lalu yang terakhir, untuk angkatan 2022, hasil
signifikansi menunjukkan angka 0,235 atau > 0,05 yang artinya H0 diterima
dan data terdistribusi normal. Selain uji normalitas, kami juga melakukan
uji homogenitaskami juga melakukan uji homogenitas untuk mengetahui
apakah data yang diuji memiliki varian yang sama. Karena, jika data tidak
memiliki kesamaan, uji Two Way Anova with Replication tidak dapat
dilanjutkan atau hasil akhirnya tidak dapat diterima. Berdasarkan output di
atas, nilai signifikansi pada Based on Mean jurusan adalah 0,982 atau > 0,05
yang artinya H0 diterima sehingga dapat disimpulkan tidak terdapat
perbedaan nilai varian dari 3 jurusan atau homogen. Selain itu, untuk nilai
signifikansi pada Based on Mean angkatan adalah 0,695 atau > 0,05 yang
artinya H0 diterima sehingga dapat disimpulkan tidak terdapat perbedaan
nilai varian dari 3 angkatan atau homogen Jika data sudah normal dan sudah
homogen, maka kami dapat melanjutkan ke perhitungan Two Way Anova
with Replication.
2023/2024

Gambar 2.83 Homogeneinty of Variances


Gambar di atas adalah hasil dari Test of Homogeneitu of Variances dimana uji ini dilakukan
untuk mengetahui apakah data yang diuji memiliki varian yang sama. Berdasarkan hasil tes
di atas, maka dapat dianalisis jika nilai signifikansi 0,968 atau > 0,05 yang artinya H0
diterima dan dapat disimpulkan tidak ada perbedaan rata – rata yang signifikan pada
jawaban benar tes IQ Kuantitatif (Aritmatika) pada tidak ada perbedaan rata – rata yang
signifikan pada jawaban benar tes IQ Kuantitatif (Aritmatika) pada jurusan yang terdapat
di FTI UII, yaitu Teknik Industri, Teknik Kimia, dan Teknik Elektro serta angkatan 2020,
2021, dan 2022.

Gambar 2. 84 Tests of Between – Subjects Effects

Gambar di atas merupakan hasil dari Test of Between – Subject Effects.


Berdasarkan hasil tes di atas, terdapat error sebesar 52.400, nilai total
sebesar 13.411, dan corrected Total sebesar 63,778. Selanjutnya, kami
dapat mengetahui apakah terdapat perbedaan rata – rata berdasarkan
jurusan, angkatan, dan interaksi jurusan dengan angkatan. Berdasarkan
hasil Fhitung jurusan diperoleh hasil sebesar 1,573 dan nilai Ftabel 3,55
2023/2024

dengan kata lain Fhitung ≤ Ftabel yang artinya H0 diterima. Kemudian, untuk
nilai signifikansi diperoleh sebesar 0,221 atau > 0,05 yang artinya H0
diterima sehingga dapat disimpulkan tidak ada perbedaan rata – rata yang
signifikan pada jawaban benar tes IQ Kuantitatif (Aritmatika) pada
jurusan yang terdapat di FTI UII, yaitu Teknik Industri, Teknik Kimia,
dan Teknik Elektro. Selanjutnya, untuk angkatan. Berdasarkan hasil Fhitung
angkatan diperoleh hasil sebesar 0,198 dan nilai Ftabel 3,55 dengan kata
lain Fhitung ≤ Ftabel yang artinya H0 diterima. Kemudian, untuk nilai
signifikansi diperoleh sebesar 0,821 atau > 0,05 yang artinya H0 diterima
sehingga dapat disimpulkan tidak ada perbedaan rata – rata yang
signifikan pada jawaban benar tes IQ Kuantitatif (Aritmatika) pada
angkatan 2020, 2021, dan 2022. Lalu yang terakhir, berdasarkan hasil
Fhitung interaksi jurusan dan angkatan diperoleh hasil sebesar 1,069 dan
nilai Ftabel 2,93 dengan kata lain Fhitung ≤ Ftabel yang artinya H0 diterima.
Kemudian, untuk nilai signifikansi diperoleh sebesar 0,386 atau > 0,05
yang artinya H0 diterima sehingga dapat disimpulkan tidak ada perbedaan
rata – rata yang signifikan pada jawaban benar tes IQ Kuantitatif
(Aritmatika) pada jurusan yang terdapat di FTI UII, yaitu Teknik Industri,
Teknik Kimia, dan Teknik Elektro serta angkatan 2020, 2021, dan 2022.

Gambar 2.85 Estimated Marginal Means


2023/2024

Berdasarkan hasil di atas, kami dapat ambil contoh salah satu, misalnya
Teknik Industri. Rata – rata jumlah jawaban benar jurusan Teknik Industri
dengan angkatan 2020 adalah sebesar 16,4. Kemudian, rata – rata jumlah
jawaban benar jurusan Teknik Industri dengan angkatan 2021 adalah sebesar
17,6. Dan terakhir, jumlah jawaban benar jurusan Teknik Industri dengan
angkatan 2022 adalah sebesar 17,2.

Gambar 2.86 Multiple Comparisons Jurusan

Gambar di atas merupakan output Multiple Comparisons jurusan yang


akan digunakan sebagai analisis uji Post Hoc. Post Hoc adalah uji lanjut
untuk mengetahui kelompok sampel atau data mana yang memiliki
perbedaan rata – rata. Dengan adanya perbedaan nilai rata – rata
kelompok, maka ditandai dengan nilai signifikansi yang ≤ 0,05. Selain itu,
hal ini juga didukung dengan adanya tanda ″*‶ pada kategori pembanding.
Berdasarkan uji Post Hoc di atas, maka dapat dianalisis bahwa tidak
terdapat perbedaan rata – rata dengan jumlah jawaban benar karena nilai
signifikansi > 0,05 dan tidak terdapat tanda ″*‶ yang artinya tidak ada
perbedaan rata – rata yang signifikan pada jawaban benar tes IQ
Kuantitatif (Aritmatika) pada jurusan yang terdapat di FTI UII, yaitu
Teknik Industri, Teknik Kimia, dan Teknik Elektro. Kemudian, untuk
urutan jumlah jawaban benar terbanyak diurutkan dari Teknik Kimia,
Teknik Industri, dan Teknik Elektro.
2023/2024

Gambar 2.87 Multiple Comparisons Angkatan

Gambar di atas merupakan output Multiple Comparisons angkatan yang


akan digunakan sebagai analisis uji Post Hoc. Post Hoc adalah uji lanjut
untuk mengetahui kelompok sampel atau data mana yang memiliki
perbedaan rata – rata. Dengan adanya perbedaan nilai rata – rata
kelompok, maka ditandai dengan nilai signifikansi yang ≤ 0,05. Selain itu,
hal ini juga didukung dengan adanya tanda ″*‶ pada kategori pembanding.
Berdasarkan uji Post Hoc di atas, maka dapat dianalisis bahwa tidak
terdapat perbedaan rata – rata dengan jumlah jawaban benar karena nilai
signifikansi > 0,05 dan tidak terdapat tanda ″*‶ yang artinya tidak ada
perbedaan rata – rata yang signifikan pada jawaban benar tes IQ
Kuantitatif (Aritmatika) pada angkatan 2020, 2021, 2022. Kemudian,
untuk urutan jumlah jawaban benar terbanyak diurutkan dari 2022, 2020,
dan 2021.
2023/2024

2.6.2 Analisis Output SPSS


Dari hasil output menggunakan perhitungan manual dan software SPSS,
berikut hasil analisis tiga jenis metode Anova:

1. One Way Anova

Berikut ini merupakan tabel perbandingan hasil perhitugan manual


dengan SPSS One Way Anova:
Tabel 2.11 Perbandingan Hasil Perhitungan Manual degan SPSS

Manual SPSS

Fhitung 1,624 1,624

Ftabel 3,22 -

Signifikansi (Sig) - 0,209

H0 Diterima Diterima

Dari tabel di atas, dapat dilihat hasil dari masing – masing


perhitungan, baik menggunakan perhitungan manual maupun SPSS.
Berdasarkan perhitungan manual, maka hasil dari Fhitung adalah
1,624. Begitu juga dengan perhitungan SPSS, hasil dari Fhitung adalah
sebesar 1,624 sehingga tidak ada perbedaan. Lalu, untuk Ftabel hanya
terdapat di perhitungan manual, yaitu 3,22 dengan kata lain Fhitung ≤
Ftabel dan untuk signifikansi hanya terdapat di perhitungan SPSS,
yaitu 0,209 yang artinya > 0,05 dan data dikatakan terdistribusi
secara normal. Untuk uji hipotesis H0, baik perhitungan manual
maupun SPSS menunjukkan jika H0 diterima yang artinya tidak ada
perbedaan rata – rata yang signifikan pada jawaban benar tes IQ
Kuantitatif (Aritmatika) pada jurusan yang terdapat di FTI UII, yaitu
Teknik Industri, Teknik Kimia, dan Teknik Elektro.
2023/2024

2. Two Way Anova without Replication


Berikut ini merupakan tabel perbandingan hasil perhitugan manual
dengan SPSS Two Way Anova without Replication:
Tabel 2.12 Perbandingan Hasil Perhitungan Manual degan SPSS

Manual SPSS
Fhitung 1
0,438 0,438
(Jurusan)
Fhitung
Fhitung 2
0,437 0,437
(Angkatan)

Ftabel 1
6,94 -
(Jurusan)
Ftabel
Ftabel 2
6,94 -
(Angkatan)

Sig1 (Jurusan) - 0,673


Signifikansi (Sig) Sig2
- 0,673
(Angkatan)

H0 1
Diterima Diterima
(Jurusan)
H0
H0 2
Diterima Diterima
(Angkatan)

Dari tabel di atas, dapat dilihat hasil dari masing – masing


perhitungan, baik menggunakan perhitungan manual maupun SPSS.
Berdasarkan perhitungan manual, maka hasil dari Fhitung 1 (Jurusan)

adalah 0,438 . Begitu juga dengan perhitungan SPSS, hasil dari Fhitung
1 (Jurusan) adalah sebesar 0,438 sehingga tidak ada perbedaan. Lalu,
berdasarkan perhitungan manual, maka hasil dari Fhitung 2 (Angkatan)

adalah 0,437 . Begitu juga dengan perhitungan SPSS, hasil dari Fhitung
2 (Angkatan) adalah sebesar 0,437 sehingga tidak ada perbedaan.
Selanjutnya, untuk Ftabel baik Ftabel 1 (Jurusan) maupun Ftabel 2 (Angkatan)
hanya terdapat di perhitungan manual, yaitu masing - masing 3,22
2023/2024

dengan kata lain Fhitung ≤ Ftabel dan untuk signifikansi hanya terdapat
di perhitungan SPSS, baik signifikansi 1 (jurusan) dan signifikansi 2
(angkatan), yaitu 0,673 yang artinya > 0,05 dan data dikatakan
terdistribusi secara normal. Untuk uji hipotesis H0, baik H0 jurusan
dan angkatan serta baik perhitungan manual maupun SPSS
menunjukkan jika H0 baik jurusan dan angkatan diterima yang
artinya tidak ada perbedaan rata – rata yang signifikan pada jawaban
benar tes IQ Kuantitatif (Aritmatika) pada jurusan yang terdapat di
FTI UII, yaitu Teknik Industri, Teknik Kimia, dan Teknik Elektro
dan juga tidak ada perbedaan rata – rata yang signifikan pada
jawaban benar tes IQ Kuantitatif (Aritmatika) pada angkatan 2020,
2021, 2022.

3. Two Way Anova with Replication


Berikut ini merupakan tabel perbandingan hasil perhitugan manual
dengan SPSS Two Way Anova with Replication:
Tabel 2.13 Perbandingan Hasil Perhitungan Manual degan SPSS

Manual SPSS
Fhitung 1 (Jurusan) 1,573 1,573
Fhitung 2 (Angkatan) 0,198 0,198
Fhitung
Fhitung 3 (Jurusan dan
1,069 1,069
Angkatan)

Ftabel 1 (Jurusan) 3,55 -


Ftabel Ftabel 2 (Angkatan) 3,55 -
Ftabel 3 (Jurusan dan Angkatan) 2,93 -
Sig 1 (Jurusan) - 0,221
Signifikansi
Sig 2 (Angkatan) - 0,821
(Sig)
Sig 3 (Jurusan dan Angkatan) - 0,386
H0 H0 1 (Jurusan) Diterima Diterima
2023/2024

Manual SPSS
H0 2 (Angkatan) Diterima Diterima
H0 3 (Jurusan dan
Diterima Diterima
Angkatan)

Dari tabel di atas, dapat dilihat hasil dari masing – masing perhitungan,
baik menggunakan perhitungan manual maupun SPSS. Berdasarkan
perhitungan manual, maka hasil dari Fhitung 1 (Jurusan) adalah 1,573 . Begitu
juga dengan perhitungan SPSS, hasil dari Fhitung 1 (Jurusan) adalah sebesar
1,573 sehingga tidak ada perbedaan. Lalu, berdasarkan perhitungan
manual, maka hasil dari Fhitung 2 (Angkatan) adalah 0,198 . Begitu juga dengan
perhitungan SPSS, hasil dari Fhitung 2 (Angkatan) adalah sebesar 0,198 sehingga
tidak ada perbedaan. Dan terakhir, berdasarkan perhitungan manual, maka
hasil dari Fhitung 3 (Jurusan dan Angkatan) adalah 1,069 . Begitu juga dengan
perhitungan SPSS, hasil dari Fhitung 3 (Jurusan dan Angkatan) adalah sebesar 1,069
sehingga tidak ada perbedaan. Selanjutnya, untuk Ftabel, baik Ftabel 1 (Jurusan) ,
Ftabel 2 (Angkatan), maupun Ftabel 3 (Jurusan dan Angkatan) hanya terdapat di
perhitungan manual, yaitu masing - masing 3,55 untuk Ftabel 1 (Jurusan) dan
Ftabel 2 (Angkatan) dengan kata lain Fhitung ≤ Ftabel dan untuk Ftabel 3 (Jurusan dan
Angkatan) serta 2,93 atau dengan kata lain Fhitung ≤ Ftabel serta untuk
signifikansi hanya terdapat di perhitungan SPSS, baik signifikansi 1
(jurusan), signifikansi 2 (angkatan), dan signifikansi 3 (jurusan dan
angkatan), yaitu 0,221 yang artinya > 0,05 untuk signifikansi 1 (jurusan),
0,821 yang artinya > 0,05 untuk signifikansi 2 (angkatan), dan 0,386 yang
artinya > 0,05 untuk signifikansi 3 (jurusan dan angkatan ) sehingga data
dikatakan terdistribusi secara normal. Untuk uji hipotesis H0, baik H0
jurusan, angkatan, serta interaksi jurusan dan angkatan, baik perhitungan
manual maupun SPSS menunjukkan jika H0 baik jurusan, angkatan, dan
interaksi jurusan dan angkatan diterima yang artinya tidak ada perbedaan
rata – rata yang signifikan pada jawaban benar tes IQ Kuantitatif
2023/2024

(Aritmatika) pada jurusan yang terdapat di FTI UII, yaitu Teknik Industri,
Teknik Kimia, dan Teknik Elektro dan juga tidak ada perbedaan rata – rata
yang signifikan pada jawaban benar tes IQ Kuantitatif (Aritmatika) pada
angkatan 2020, 2021, 2022 serta tidak ada perbedaan rata – rata yang
signifikan pada jawaban benar tes IQ Kuantitatif (Aritmatika) pada jurusan
yang terdapat di FTI UII, yaitu Teknik Industri, Teknik Kimia, dan Teknik
Elektro serta angkatan 2020, 2021, dan 2022.

2.7 Rekomendasi
Berikut ini merupakan rekomendasi untuk masing – masing Uji Anova:

1. One Way Anova


Berdasarkan hasil analisis perhitungan One Way Anova dengan
menggunakan data 45 responden dimana para responden terdiri dari
3 jurusan di FTI UII, yaitu Teknik Industri, Teknik Kimia, dan
Teknik Elektro. Berdasarkan rata – rata jumlah jawaban benar,
diketahui jika rata – rata tertinggi berasal dari Teknik Kimia,
kemudian disusul Teknik Industri lalu yang terakhir dari Teknik
Elektro. Oleh karena itu, kami merekomendasikan kepada masing –
masing jurusan, mulai dari Teknik Elektro karena hasil dari rata –
ratanya yang terendah, maka disarankan untuk lebih giat dalam
berlatih menjawab soal serta lebih teliti dalam memilih jawaban agar
di kemudian hari hasil tes dapat meningkat. Untuk Teknik Industri,
disarankan untuk lebih memanfaatkan waktu yang disediakan dan
pertahankan hasil yang sekiranya sudah baik sehingga tidak
mengalami penurunan di kemudian hari. Yang terakhir, untuk
Teknik Kimia karena rata – rata jumlah jawaban benar menjadi yang
tertinggi, maka disarankan untuk tetap mempertahankan hasil saat
ini atau jika perlu dapat meningkatkan efisiensi dalam metode
pengerjaannya.
2023/2024

2. Two Way Anova without Replication


Berdasarkan hasil analisis perhitungan Two Way Anova without
Replication dengan menggunakan data 9 responden acak dimana
para responden terdiri dari 3 jurusan yang ada di FTI UII, yaitu
Teknik Industri, Teknik Kimia, dan Teknik Elektro yang masing –
masing dibagi menjadi 3 angkatan, yaitu 2020, 2021, dan 2022
sehingga responden setiap jurusan terbagi menjadi 3 orang dan
dibagi 1 orang dari setiap Angkatan. Untuk jurusan, urutan tertinggi
dengan jumlah jawaban benar terbanyak secara signifikan, yaitu
Teknik Kimia, Teknik Industri, dan Teknik Elektro. Oleh karena itu,
disarankan untuk Teknik Elektro lebih giat dalam berlatih tes IQ
terutama Tes IQ Kuantitatif (Aritmatika). Kemudian, untuk Teknik
Kimia diharapkan hasil saat ini dapat dipertahankan atau mungkin
lebih ditingkatkan lagi serta untuk Teknik Industri diharapkan dapat
lebih fokus lagi dan jika dirasa nilai saat ini sudah baik, maka sebisa
mungkin dipertahankan. Lalu, untuk angkatan, urutan tertinggi
jumlah jawaban benar terbanyak, yaitu 2020, 2022, dan 2021. Oleh
karena itu, kami sarankan untuk angkatan 2021 lebih giat dalam
mengerjakan soal – soal berhitung terutama Tes IQ Kuantitatif
(Aritmatika) sehingga diharapkan di kemudian hari hasilnya
meningkat. Untuk angkatan 2020 diharapkan dapat mempertahankan
hasil saat ini atau dapat lebih ditingkatkan lagi serta untuk angkatan
2022 dapat lebih fokus dalam mengerjakan atau jika dirasa hasil saat
ini sudah baik, maka dapat dipertahankan.
3. Two Way Anova with Replication
Berdasarkan hasil analisis perhitungan Two Way Anova with
Replication dengan menggunakan data 45 responden dimana para
responden terdiri dari 3 jurusan yang ada di FTI UII, yaitu Teknik
Industri, Teknik Kimia, dan Teknik Elektro yang masing – masing
2023/2024

dibagi menjadi 3 angkatan, yaitu 2020, 2021, dan 2022 sehingga


responden setiap jurusan terbagi menjadi 15 orang dan dibagi 5
orang dari setiap Angkatan. Untuk jurusan, urutan tertinggi dengan
jumlah jawaban benar terbanyak secara signifikan, yaitu Teknik
Kimia, Teknik Industri, dan Teknik Elektro. Oleh karena itu,
disarankan untuk Teknik Elektro lebih giat dalam berlatih tes IQ
terutama Tes IQ Kuantitatif (Aritmatika). Kemudian, untuk Teknik
Kimia diharapkan hasil saat ini dapat dipertahankan atau mungkin
lebih ditingkatkan lagi serta untuk Teknik Industri diharapkan dapat
lebih fokus lagi dan jika dirasa nilai saat ini sudah baik, maka sebisa
mungkin dipertahankan. Lalu, untuk angkatan, urutan tertinggi
jumlah jawaban benar terbanyak, yaitu 2022, 2020, dan 2021. Oleh
karena itu, kami sarankan untuk angkatan 2021 lebih giat dalam
mengerjakan soal – soal berhitung terutama Tes IQ Kuantitatif
(Aritmatika)sehingga diharapkan di kemudian hari hasilnya
meningkat. Untuk angkatan 2022 diharapkan dapat mempertahankan
hasil saat ini atau dapat lebih ditingkatkan lagi serta untuk angkatan
2020 dapat lebih fokus dalam mengerjakan atau jika dirasa hasil saat
ini sudah baik, maka dapat dipertahankan.

2.8 Kesimpulan
Dari studi kasus yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Pada studi kasus ini, kami menggunakan 3 jenis uji yang terdapat di
dalam metode Anova, yaitu One Way Anova, Two Way Anova
without Replication, dan Two Way Anova with Replication. Setiap
uji memiliki uji hipotesis masing – masing. Pertama, untuk One Way
Anova, uji hipotesis untuk H0 = Tidak ada perbedaan rata – rata yang
signifikan pada jawaban benar tes IQ Kuantitatif (Aritmatika) pada
jurusan yang terdapat di FTI UII, yaitu Teknik Industri, Teknik
Kimia, dan Teknik Elektro dan H1 = Ada perbedaan rata – rata yang
2023/2024

signifikan pada jawaban benar tes IQ Kuantitatif (Aritmatika) pada


jurusan yang terdapat di FTI UII, yaitu Teknik Industri, Teknik
Kimia, dan Teknik Elektro.

Kemudian, untuk Two Way Anova without Replication, uji hipotesis


1 H0 = μA1 = μA2 = μA3 = Tidak ada perbedaan rata – rata yang
signifikan pada jawaban benar tes IQ Kuantitatif (Aritmatika) pada
jurusan yang terdapat di FTI UII, yaitu Teknik Industri, Teknik
Kimia, dan Teknik Elektro dan H1 = μAj ≠ μA(j+1) = Ada perbedaan
rata – rata yang signifikan pada jawaban benar tes IQ Kuantitatif
(Aritmatika) pada jurusan yang terdapat di FTI UII, yaitu Teknik
Industri, Teknik Kimia, dan Teknik Elektro.

Untuk uji hipotesis 2 H0 = μB1 = μB2 = μB3 = Tidak ada perbedaan


rata – rata yang signifikan pada jawaban benar tes IQ Kuantitatif
(Aritmatika) pada angkatan 2020, 2021, dan 2022 dan H1 = μBj ≠
μB(j+1) = Ada perbedaan rata – rata yang signifikan pada jawaban
benar tes IQ Kuantitatif (Aritmatika) angkatan 2020, 2021, dan 2022.

Terakhir, untuk Two Way Anova with Replication, uji hipotesis 1 H0


= μA1 = μA2 = μA3 = Tidak ada perbedaan rata – rata yang
signifikan pada jawaban benar tes IQ Kuantitatif (Aritmatika) pada
jurusan yang terdapat di FTI UII, yaitu Teknik Industri, Teknik
Kimia, dan Teknik Elektro dan H1 = μAj ≠ μA(j+1) = Ada perbedaan
rata – rata yang signifikan pada jawaban benar tes IQ Kuantitatif
(Aritmatika) pada jurusan yang terdapat di FTI UII, yaitu Teknik
Industri, Teknik Kimia, dan Teknik Elektro.

Untuk uji hipotesis 2 H0 = μB1 = μB2 = μB3 = Tidak ada perbedaan


rata – rata yang signifikan pada jawaban benar tes IQ Kuantitatif
(Aritmatika) pada angkatan 2020, 2021, dan 2022 dan H1 = μBj ≠
μB(j+1) = Ada perbedaan rata – rata yang signifikan pada jawaban
2023/2024

benar tes IQ Kuantitatif (Aritmatika) pada angkatan 2020, 2021, dan


2022.

Lalu, untuk uji hipotesis 3 H0 = μA1B1 = μA1B2 = μA1B3 = ⋯ =


μA3B3 = Tidak ada perbedaan rata – rata yang signifikan pada
jawaban benar tes IQ Kuantitatif (Aritmatika) pada jurusan yang
terdapat di FTI UII, yaitu Teknik Industri, Teknik Kimia, dan Teknik
Elektro serta berdasarakan angkatan, yaitu 2020, 2021, dan 2022 dan
H1 = μAjBi ≠ μA(j+1)B(i+1) = Ada perbedaan rata – rata yang
signifikan pada jawaban benar tes IQ Kuantitatif (Aritmatika) pada
jurusan yang terdapat di FTI UII, yaitu Teknik Industri, Teknik
Kimia, dan Teknik Elektro serta berdasarakan angkatan, yaitu 2020,
2021, dan 2022.

2. Untuk perhitungan Fhitung, kami menggunakan 2 metode perhitungan,


yaitu perhitungan manual dan perhitungan SPSS. Dari perhitungan
manual, maka muncul hasil untuk masing – masing uji Fhitung, yaitu
untuk One Way Anova nilai Fhitung = 1,624 dengan Ftabel = 3,22 atau
dengan kata lain Fhitung ≤ Ftabel sehingga uji hipotesis H0 diterima
yang artinya tidak ada perbedaan rata – rata yang signifikan pada
jawaban benar tes IQ Kuantitatif (Aritmatika) pada jurusan yang
terdapat di FTI UII, yaitu Teknik Industri, Teknik Kimia, dan Teknik
Elektro serta dengan nilai Df1 = 2 dan Df2 = 42 dan juga nilai JKK
= 4,575 dan JKE = 59,178.

Kemudian, untuk Two Way Anova without Replication, nilai Fhitung 1


(jurusan) = 0,438 dengan Ftabel 1(jurusan) = 6,94 atau dengan kata lain Fhitung
≤ Ftabel sehingga uji hipotesis H0 diterima yang artinya tidak ada
perbedaan rata – rata yang signifikan pada jawaban benar tes IQ
Kuantitatif (Aritmatika) pada jurusan yang terdapat di FTI UII, yaitu
Teknik Industri, Teknik Kimia, dan Teknik Elektro dan untuk Fhitung
2 (angkatan) = 0,437 dengan Ftabel 2(angkatan) = 6,94 atau dengan kata lain
2023/2024

Fhitung ≤ Ftabel sehingga uji hipotesis H0 diterima yang artinya tidak


ada perbedaan rata – rata yang signifikan pada jawaban benar tes IQ
Kuantitatif (Aritmatika) pada angkatan 2020, 2021, dan 2022 serta
dengan nilai Df1 = 2, Df2 = 2, dan Df3 = 4 dan juga nilai JKA =
1,556; JKB = 1,555; JKAB = 7,112; JKT = 10,222.

Terakhir, untuk Two Way Anova without Replication, nilai Fhitung 1


(jurusan) = 1,573 dengan Ftabel 1(jurusan) = 3,55 atau dengan kata lain Fhitung
≤ Ftabel sehingga uji hipotesis H0 diterima yang artinya tidak ada
perbedaan rata – rata yang signifikan pada jawaban benar tes IQ
Kuantitatif (Aritmatika) pada jurusan yang terdapat di FTI UII, yaitu
Teknik Industri, Teknik Kimia, dan Teknik Elektro. Untuk Fhitung 2
(angkatan) = 0,198 dengan Ftabel 2 (angkatan) = 3,55 atau dengan kata lain
Fhitung ≤ Ftabel sehingga uji hipotesis H0 diterima yang artinya tidak
ada perbedaan rata – rata yang signifikan pada jawaban benar tes IQ
Kuantitatif (Aritmatika) pada angkatan 2020, 2021, dan 2022.
Terakhir, untuk Fhitung 3 (jurusan dan angkatan) = 1,069 dengan Ftabel 3 (jurusan
dan angkatan) = 2,93 atau dengan kata lain Fhitung ≤ Ftabel sehingga uji
hipotesis H0 diterima yang artinya tidak ada perbedaan rata – rata
yang signifikan pada jawaban benar tes IQ Kuantitatif (Aritmatika)
pada jurusan yang terdapat di FTI UII, yaitu Teknik Industri, Teknik
Kimia, dan Teknik Elektro serta berdasarakan angkatan, yaitu 2020,
2021, dan 2022 serta dengan nilai Df1 = 2, Df2 = 2, Df3 = 4, dan Df4
= 18 dan juga nilai JKA = 4,578; JKB = 0,578; JKAB = 6,215; JKE
= 52,407; JKT = 63,778.

3. perhitungan Fhitung, kami menggunakan 2 metode perhitungan, yaitu


perhitungan manual dan perhitungan SPSS. Dari perhitungan SPSS,
maka muncul hasil untuk masing – masing uji Fhitung, yaitu untuk One
Way Anova nilai Fhitung = 1,624 dengan sig = 0,209 atau dengan kata
lain nilai signifikansi (sig) > 0,05 sehingga untuk uji hipotesis H0
2023/2024

diterima yang artinya tidak ada perbedaan rata – rata yang signifikan
pada jawaban benar tes IQ Kuantitatif (Aritmatika) pada jurusan
yang terdapat di FTI UII, yaitu Teknik Industri, Teknik Kimia, dan
Teknik Elektro.

Kemudian, untuk Two Way Anova without Replication, nilai Fhitung 1


(jurusan) = 0,438 dengan sig = 0,673 atau dengan kata lain nilai
signifikansi (sig) > 0,05 sehingga uji hipotesis H0 diterima yang
artinya tidak ada perbedaan rata – rata yang signifikan pada jawaban
benar tes IQ Kuantitatif (Aritmatika) pada jurusan yang terdapat di
FTI UII, yaitu Teknik Industri, Teknik Kimia, dan Teknik Elektro.
Untuk Fhitung 2 (angkatan) = 0,437 dengan sig = 0,673 atau dengan kata
lain nilai signifikansi (sig) > 0,05 sehingga uji hipotesis H0 diterima
tidak ada perbedaan rata – rata yang signifikan pada jawaban benar
tes IQ Kuantitatif (Aritmatika) pada angkatan 2020, 2021, dan 2022.

Terakhir, untuk Two Way Anova without Replication, nilai Fhitung 1


(jurusan) = 1,573 dengan sig = 0,221 atau dengan kata lain nilai
signifikansi (sig) > 0,05 sehingga uji hipotesis H0 diterima yang
artinya tidak ada perbedaan rata – rata yang signifikan pada jawaban
benar tes IQ Kuantitatif (Aritmatika) pada jurusan yang terdapat di
FTI UII, yaitu Teknik Industri, Teknik Kimia, dan Teknik Elektro.
Untuk Fhitung 2 (angkatan) = 0,198 dengan sig = 0,821 atau dengan kata
lain nilai signifikansi (sig) > 0,05 sehingga uji hipotesis H0 diterima
tidak ada perbedaan rata – rata yang signifikan pada jawaban benar
tes IQ Kuantitatif (Aritmatika) pada angkatan 2020, 2021, dan 2022.
Terakhir, untuk Fhitung 3 (jurusan dan angkatan) = 1,069 dengan sig = 0,386
atau dengan kata lain nilai signifikansi (sig) > 0,05 sehingga uji
hipotesis H0 diterima yang artinya tidak ada perbedaan rata – rata
yang signifikan pada jawaban benar tes IQ Kuantitatif (Aritmatika)
pada jurusan yang terdapat di FTI UII, yaitu Teknik Industri, Teknik
2023/2024

Kimia, dan Teknik Elektro serta berdasarakan angkatan, yaitu 2020,


2021, dan 2022.
2023/2024

DAFTAR PUSTAKA
Hidayat, A. (2017). Penjelasan Lengkap ANOVA.
Permanasari, A. A. (2018). Experimental Investigation and Optimization of Floating Blade
Water Wheel Turbine Performance Using Taguchi Method and Analysis of
Variance (ANOVA). IOP Conf. Series: Materials Science and Engineering.
doi:10.1088/1757-899X/515/1/012086
Riadi, S. (2021). Analisis Pengaruh Penambahan Polydon Dengan Anova dan Perbedaan
Kualitas Supplier Polydon Dengan Uji - T Di Pt X. Jurnal Teknologi, 13.
Septiadi. (2020). Penerapan Metode Anova untuk Analisis Rata-rata Produksi Donat,
Burger, dan Croissant pada Toko Roti Animo Bakery. Bulletin of Applied Industrial
Engineering Theory, 1.
2023/2024

LAMPIRAN
2023/2024
2023/2024

Anda mungkin juga menyukai