LAPORAN PENUGASAN
STATISTIKA 2
MODUL ANOVA
Muhammad Altariza
Nama : Kelompok : D-17
Naswadya Rama
NIM : 21522076 Kelas : D
Muhammad Ichlasul
Nama : Tgl. Praktikum : 19 Oktober 2023
Amal Mastur
NIM : 21522368 Hari Praktikum : Kamis
Asisten : DM-93 Dikumpulkan tgl : 28 Oktober 2023
Kriteria Penilaian Yogyakarta, 28 Oktober 2023
Format : (maks. 10)
Isi : (maks. 50)
Analisis : (maks. 40)
TOTAL : (Nabila Izaz Afinda)
LABORATORIUM DATA MINING
PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
2023
2023/2024
MODUL 2
UJI HIPOTESIS ANOVA
2. Anova Dua Arah Data Tunggal (Two Way Anova without Replication)
Two Way Anova without Replication atau Anova Dua Arah Tunggal
adalah salah satu metode uji statistik yang digunakan untuk menguji
pengaruh 2 faktor atau variabel independen terhadapa variabel dependen
yang di mana setiap kombinasi dari 2 faktor tersebut hanya diamati 1 kali
atau tanpa pengulangan. Tujuan utama dari Two Way Anova without
Replication adalah untuk menentukan apakah terjadi suatu interaksi antar
kedua faktor atau variabe tersebut. Pada studi kasus ini, kami akan
mengambil 9 sampel data di mana setiap sampel terdiri dari 3 jurusan
yang ada di FTI UII, yaitu Teknik Industri, Teknik Kimia, dan Teknik
Elektro. Kemudian, setiap jurusan akan dibagi menjadi 3 angkatan, yaitu
angkatan 2020, 2021, dan 2022 di mana masing – masing angkatan terdiri
dari 1 sampel data yang bersifat acak. Selanjutnya, setelah sampel data
diperoleh, maka data akan diolah secara manual dan menggunakan
software SPSS.
3. Anova Dua Arah Data Banyak (Two Way Anova with Replication)
Two Way Anova with Replication atau Anova Dua Arah Data Banyak
adalah salah satu metode uji statistik yang digunakan untuk menguji
pengaruh 2 faktor atau variabel independen terhadapa variabel dependen
yang di mana setiap kombinasi dari 2 faktor tersebut diamati lebih dari 1
kali atau dengan pengulangan. Pada studi kasus ini, kami akan mengambil
45 sampel data di mana setiap sampel dari 3 jurusan, yaitu Teknik
Industri, Teknik Kimia, dan Teknik Elektro di mana setiap jurusan terdiri
dari 15 sampel yang kemudian dibagi menjadi 3 angkatan, yaitu angkatan
2020, 2021, dan 2022 di mana masing – masing angkatan terdiri dari 5
sampel data yang bersifat acak. Selanjutnya, setelah sampel data
diperoleh, maka data akan diolah secara manual dan menggunakan
software SPSS.
2023/2024
2. Anova Dua Arah Data Tunggal (Two Way Anova without Replication)
Tabel 1.3 Data Two Way Anova without Replication
Jurusan
Angkatan Teknik Teknik Teknik
Industri Kimia Elektro
2020 18 17 19
2021 17 18 16
2022 16 19 18
3. Anova Dua Arah Data Banyak (Two Way Anova with Replication)
Tabel 2.4 Two Way Anova with Replication
Jurusan
Angkatan Teknik Teknik Teknik
Industri Kimia Elektro
15 15 17
17 19 18
2020 16 17 19
17 18 17
17 18 16
19 20 18
18 17 15
2021 16 18 16
17 18 17
18 16 16
19 17 18
18 18 18
2022 17 17 15
16 18 17
16 19 17
2023/2024
2.5.2 Tentukan H0 dan H1, tingkat probabilitas kesalahan (α), dan kriteria
pengujian
1. One Way Anova
a. Uji Hipotesis:
H0 = Tidak ada perbedaan rata – rata yang signifikan pada jawaban
benar tes IQ Kuantitatif (Aritmatika) pada jurusan yang terdapat di FTI
UII, yaitu Teknik Industri, Teknik Kimia, dan Teknik Elektro.
H1= Ada perbedaan rata – rata yang signifikan pada jawaban benar tes
IQ Kuantitatif (Aritmatika) pada jurusan yang terdapat di FTI UII, yaitu
Teknik Industri, Teknik Kimia, dan Teknik Elektro.
c. Kriteria Pengujian:
Jika nilai FHitung ≤ FTabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak yang artinya
tidak terdapat perbedaan rata – rata yang signifikan pada jawaban benar
tes IQ Kuantitatif (Aritmatika) pada jurusan yang terdapat di FTI UII,
yaitu Teknik Industri, Teknik Kimia, dan Teknik Elektro. Namun
sebaliknya, Jika nilai FHitung > FTabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima
yang artinya tidak terdapat perbedaan rata – rata yang signifikan pada
jawaban benar tes IQ Kuantitatif (Aritmatika) pada jurusan yang terdapat
di FTI UII, yaitu Teknik Industri, Teknik Kimia, dan Teknik Elektro.
2. Anova Dua Arah Data Tunggal (Two Way Anova without Replication)
a. Uji Hipotesis 1:
H0 = μA1 = μA2 = μA3 = Tidak ada perbedaan rata – rata yang signifikan
pada jawaban benar tes IQ Kuantitatif (Aritmatika) pada jurusan yang
terdapat di FTI UII, yaitu Teknik Industri, Teknik Kimia, dan Teknik
Elektro.
2023/2024
b. Uji Hipotesis 2:
H0 = μB1 = μB2 = μB3 = Tidak ada perbedaan rata – rata yang signifikan
pada jawaban benar tes IQ Kuantitatif (Aritmatika) pada angkatan 2020,
2021, dan 2022.
H1 = μBj ≠ μB(j+1) = Ada perbedaan rata – rata yang signifikan pada
jawaban benar tes IQ Kuantitatif (Aritmatika) angkatan 2020, 2021, dan
2022.
d. Kriteria Pengujian:
Kategori Jurusan di FTI UII:
Jika nilai FHitung ≤ FTabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak yang artinya
tidak ada perbedaan rata – rata yang signifikan pada jawaban benar tes IQ
Kuantitatif (Aritmatika) pada jurusan yang terdapat di FTI UII, yaitu
Teknik Industri, Teknik Kimia, dan Teknik Elektro. Namun sebaliknya,
Jika nilai FHitung > FTabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima yang artinya ada
perbedaan rata – rata yang signifikan pada jawaban benar tes IQ
Kuantitatif (Aritmatika) pada jurusan yang terdapat di FTI UII, yaitu
Teknik Industri, Teknik Kimia, dan Teknik Elektro.
e. Kategori Angkatan:
Jika nilai FHitung ≤ FTabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak yang artinya
tidak ada perbedaan rata – rata yang signifikan pada jawaban benar tes IQ
Kuantitatif (Aritmatika) angakatan 2020, 2021, dan 2022. Namun
2023/2024
sebaliknya, Jika nilai FHitung > FTabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima yang
artinya ada perbedaan rata – rata yang signifikan pada jawaban benar tes
IQ Kuantitatif (Aritmatika) angakatan 2020, 2021, dan 2022.
3. Anova Dua Arah Data Banyak (Two Way Anova with Replication)
a. Uji Hipotesis 1:
H0 = μA1 = μA2 = μA3 = Tidak ada perbedaan rata – rata yang signifikan
pada jawaban benar tes IQ Kuantitatif (Aritmatika) pada jurusan yang
terdapat di FTI UII, yaitu Teknik Industri, Teknik Kimia, dan Teknik
Elektro.
H1 = μAj ≠ μA(j+1) = Ada perbedaan rata – rata yang signifikan pada
jawaban benar tes IQ Kuantitatif (Aritmatika) pada jurusan yang terdapat
di FTI UII, yaitu Teknik Industri, Teknik Kimia, dan Teknik Elektro.
b. Uji Hipotesis 2:
H0 = μB1 = μB2 = μB3 = Tidak ada perbedaan rata – rata yang signifikan
pada jawaban benar tes IQ Kuantitatif (Aritmatika) pada angkatan 2020,
2021, dan 2022.
H1 = μBj ≠ μB(j+1) = Ada perbedaan rata – rata yang signifikan pada
jawaban benar tes IQ Kuantitatif (Aritmatika) pada angkatan 2020, 2021,
dan 2022.
c. Uji Hipotesis 3:
H0 = μA1B1 = μA1B2 = μA1B3 = ⋯ = μA3B3 = Tidak ada perbedaan rata
– rata yang signifikan pada jawaban benar tes IQ Kuantitatif (Aritmatika)
pada jurusan yang terdapat di FTI UII, yaitu Teknik Industri, Teknik
Kimia, dan Teknik Elektro serta berdasarakan angkatan, yaitu 2020, 2021,
dan 2022.
H1 = μAjBi ≠ μA(j+1)B(i+1) = Ada perbedaan rata – rata yang signifikan
pada jawaban benar tes IQ Kuantitatif (Aritmatika) pada jurusan yang
terdapat di FTI UII, yaitu Teknik Industri, Teknik Kimia, dan Teknik
Elektro serta berdasarakan angkatan, yaitu 2020, 2021, dan 2022.
2023/2024
d. Kriteria Pengujian:
Kategori Jurusan di FTI UII:
Jika nilai FHitung ≤ FTabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak yang artinya
tidak ada perbedaan rata – rata yang signifikan pada jawaban benar tes IQ
Kuantitatif (Aritmatika) pada jurusan yang terdapat di FTI UII, yaitu
Teknik Industri, Teknik Kimia, dan Teknik Elektro. Namun sebaliknya,
Jika nilai FHitung > FTabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima yang artinya ada
perbedaan rata – rata yang signifikan pada jawaban benar tes IQ
Kuantitatif (Aritmatika) pada jurusan yang terdapat di FTI UII, yaitu
Teknik Industri, Teknik Kimia, dan Teknik Elektro.
e. Kategori Angkatan:
Jika nilai FHitung ≤ FTabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak yang artinya
tidak ada perbedaan rata – rata yang signifikan pada jawaban benar tes IQ
Kuantitatif (Aritmatika) angakatan 2020, 2021, dan 2022. Namun
sebaliknya, Jika nilai FHitung > FTabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima yang
artinya ada perbedaan rata – rata yang signifikan pada jawaban benar tes
IQ Kuantitatif (Aritmatika) angakatan 2020, 2021, dan 2022.
pada jurusan yang terdapat di FTI UII, yaitu Teknik Industri, Teknik
Kimia, dan Teknik Elektro serta berdasarakan angkatan, yaitu 2020, 2021,
dan 2022.
3,22
Df1 = k – 1
1 Kategori JKK = 4,575 Df1 = 3 – 1
4,575
=2 2
𝐹0,05(2,42)=3,22
59,178
42
Df2 = T – k
= 1,624
2 Error JKE = 59,178 Df1 = 45 – 3
= 42
h. Membuat Keputusan
Berdasarkan perhitungan di atas, maka diketahui jika nilai Fhitung =
1,624 ≤ Ftabel = 3,22 sehingga H0 diterima yang artinya tidak ada
perbedaan rata – rata yang signifikan pada jawaban benar tes IQ
Kuantitatif (Aritmatika) pada jurusan yang terdapat di FTI UII, yaitu
Teknik Industri, Teknik Kimia, dan Teknik Elektro.
Fhitung = 1,624
3,22
3,22
Gambar 2.2 Daerah Keputusan
2023/2024
2. Anova Dua Arah Data Tunggal (Two Way Anova without Replication)
a. Uji Hipotesis 1:
H0 = μA1 = μA2 = μA3 = Tidak ada perbedaan rata – rata yang signifikan
pada jawaban benar tes IQ Kuantitatif (Aritmatika) pada jurusan yang
terdapat di FTI UII, yaitu Teknik Industri, Teknik Kimia, dan Teknik
Elektro.
H1 = μAj ≠ μA(j+1) = Ada perbedaan rata – rata yang signifikan pada
jawaban benar tes IQ Kuantitatif (Aritmatika) pada jurusan yang terdapat
di FTI UII, yaitu Teknik Industri, Teknik Kimia, dan Teknik Elektro.
b. Uji Hipotesis 2:
H0 = μB1 = μB2 = μB3 = Tidak ada perbedaan rata – rata yang signifikan
pada jawaban benar tes IQ Kuantitatif (Aritmatika) pada angkatan 2020,
2021, dan 2022.
H1 = μBj ≠ μB(j+1) = Ada perbedaan rata – rata yang signifikan pada
jawaban benar tes IQ Kuantitatif (Aritmatika) angkatan 2020, 2021, dan
2022.
c. Tingkat Kepentingan atau Level of Significance (α):
Dalam studi kasus ini, tingkat kepentingan yang digunakan adalah (α) =
0,05
d. Menentukan Distribusi Pengujian:
Tingkat kepentingan : (α) = 0,05
- Derajat kebebasan/degree of freedom kategori A atau jurusan (df1) =
v1 = k – 1 = 3 – 1 = 2
- Derajat kebebasan/degree of freedom kategori B angkatan (df2) = v2
=b–1=3–1=2
- Derajat kebebasan/degree of freedom interaksi A dan B atau jurusan
dan angkatan (df3) = v1 x v2 = (k – 1)(b – 1) = (3 – 1)(3 – 1) = 2 x 2
=4
2023/2024
6,94
Gambar 2.3 Daerah Kritis 1
6,94
JKT = (182 + 172 + 192 +172 + 182 + 162 +162 + 192 + 182 )
1582
− = 10,222
(3)(3)
- Jumlah kuadrat simpangan interaksi A dan B
JKAB = JKT – (JKA + JKB) = 45 – (0,333 + 0,333) = 7,112
2023/2024
Df
Sumber Jumlah
No (Degree of Fhitung Ftabel
Variansi Kuadrat
Freedom
𝐹ℎ𝑖𝑡1
Jurusan 1,556 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙1
JKA = Df1 = 3 – 1 =
2
1 (Kategori = 𝐹0,05(2,4)
1,556 =2 7,112
A) 4 = 6,94
= 0,438
𝐹ℎ𝑖𝑡2
Angkatan 1,555 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙2
JKB = Df2 = 3 – 1 =
2 (Kategori 2 = 𝐹0,05(2,4)
1,555 =2 7,112
B) 4 = 6,94
= 0,437
Df3 = (3 –
Interaksi JKAB =
3 1)(3-1) =
A dan B 7,112
4
JKT = (3)(3) – 1
Jumlah
10,222 =8
2023/2024
i. Membuat Keputusan
- Berdasarkan perhitungan di atas, maka diketahui jika nilai Fhitung
1 = 0,438 ≤ Ftabel 1 = 6,94 sehingga H0 diterima yang artinya tidak
ada perbedaan rata – rata yang signifikan pada jawaban benar tes
IQ Kuantitatif (Aritmatika) pada jurusan yang terdapat di FTI UII,
yaitu Teknik Industri, Teknik Kimia, dan Teknik Elektro.
- Berdasarkan perhitungan di atas, maka diketahui jika nilai Fhitung
2 = 0,437 ≤ Ftabel 2 = 6,94 sehingga H0 diterima yang artinya tidak
ada perbedaan rata – rata yang signifikan pada jawaban benar tes
IQ Kuantitatif (Aritmatika) pada tidak ada perbedaan rata – rata
yang signifikan pada jawaban benar tes IQ Kuantitatif
(Aritmatika) pada angkatan 2020, 2021, dan 2022.
Fhitung 1 = 0,438
Fhitung 2 = 0,437
3. Anova Dua Arah Data Banyak (Two Way Anova with Replication)
a. Uji Hipotesis 1:
H0 = μA1 = μA2 = μA3 = Tidak ada perbedaan rata – rata yang signifikan
pada jawaban benar tes IQ Kuantitatif (Aritmatika) pada jurusan yang
terdapat di FTI UII, yaitu Teknik Industri, Teknik Kimia, dan Teknik
Elektro.
H1 = μAj ≠ μA(j+1) = Ada perbedaan rata – rata yang signifikan pada
jawaban benar tes IQ Kuantitatif (Aritmatika) pada jurusan yang terdapat
di FTI UII, yaitu Teknik Industri, Teknik Kimia, dan Teknik Elektro.
b. Uji Hipotesis 2:
H0 = μB1 = μB2 = μB3 = Tidak ada perbedaan rata – rata yang signifikan
pada jawaban benar tes IQ Kuantitatif (Aritmatika) pada angkatan 2020,
2021, dan 2022.
H1 = μBj ≠ μB(j+1) = Ada perbedaan rata – rata yang signifikan pada
jawaban benar tes IQ Kuantitatif (Aritmatika) pada angkatan 2020, 2021,
dan 2022.
c. Uji Hipotesis 3:
H0 = μA1B1 = μA1B2 = μA1B3 = ⋯ = μA3B3 = Tidak ada perbedaan rata
– rata yang signifikan pada jawaban benar tes IQ Kuantitatif (Aritmatika)
pada jurusan yang terdapat di FTI UII, yaitu Teknik Industri, Teknik
Kimia, dan Teknik Elektro serta berdasarakan angkatan, yaitu 2020, 2021,
dan 2022.
H1 = μAjBi ≠ μA(j+1)B(i+1) = Ada perbedaan rata – rata yang signifikan
pada jawaban benar tes IQ Kuantitatif (Aritmatika) pada jurusan yang
terdapat di FTI UII, yaitu Teknik Industri, Teknik Kimia, dan Teknik
Elektro serta berdasarakan angkatan, yaitu 2020, 2021, dan 2022.
2023/2024
3,55
Gambar 2.7 Daerah Kritis 1
2023/2024
3,55
2,93
Gambar 2.9 Daerah Kritis 3
Jurusan
Jumlah
Teknik Teknik Teknik
Jawaban
Industri Kimia Elektro Jumlah
Bebar
Agkatan A1 A2 A3
2020 B1 82 87 87 256
2021 B2 88 89 82 259
2022 B3 86 89 85 260
j. Membuat Keputusan
- Berdasarkan perhitungan di atas, maka diketahui jika nilai
Fhitung 1 = 1,573 ≤ Ftabel 1 = 3,55 sehingga H0 diterima yang
artinya tidak ada perbedaan rata – rata yang signifikan pada
jawaban benar tes IQ Kuantitatif (Aritmatika) pada jurusan
yang terdapat di FTI UII, yaitu Teknik Industri, Teknik Kimia,
dan Teknik Elektro.
- Berdasarkan perhitungan di atas, maka diketahui jika nilai
Fhitung 2 = 0,198 ≤ Ftabel 2 = 3,55 sehingga H0 diterima yang
artinya tidak ada perbedaan rata – rata yang signifikan pada
jawaban benar tes IQ Kuantitatif (Aritmatika) pada tidak ada
perbedaan rata – rata yang signifikan pada jawaban benar tes
IQ Kuantitatif (Aritmatika) pada angkatan 2020, 2021, dan
2023/2024
2022.
- Berdasarkan perhitungan di atas, maka diketahui jika nilai
Fhitung 3 = 1,069 ≤ Ftabel 2 = 2,93 sehingga H0 diterima yang
artinya tidak ada perbedaan rata – rata yang signifikan pada
jawaban benar tes IQ Kuantitatif (Aritmatika) pada tidak ada
perbedaan rata – rata yang signifikan pada jawaban benar tes
IQ Kuantitatif (Aritmatika) pada jurusan yang terdapat di FTI
UII, yaitu Teknik Industri, Teknik Kimia, dan Teknik Elektro
serta angkatan 2020, 2021, dan 2022.
Fhitung =1,573
Fhitung = 0,198
Fhitung = 1,069
4. Setelah itu, masukkan data dari yang sudah didapat ke Data View
yang ada di kiri bawah jendela SPSS, seperti gambar di bawah
ini:
5. Setelah itu, pilih analyze, kemudian pilih Descriptive Statistics
lalu pilih Explore
7. Jika sudah, klik OK dan hasil uji normalitas akan muncul seperti
gambar di bawah ini:
Berikut ini merupakan cara menguji Homogenitas dan One Way Anova
1. Buka bagian Data View seperti gambar di bawah ini:
6. Jika sudah, klik OK dan akan muncul Output dari SPSS seperti
gambar di bawah ini:
2. Anova Dua Arah Data Tunggal (Two Way Anova without Replication)
Berikut ini merupakan cara menguji normalitas Two Way Anova without
Replication:
1. Membuka software IBM SPSS Statistics.
2. Pilih menu Variable View pada bagian kiri bawah pada menu
utama software IBM SPSS Statistics.
4. Setelah itu, masukkan data, yaitu sampel acak ke Data View yang ada
di kiri bawah jendela SPSS, seperti gambar di bawah:
7. Jika sudah, klik OK dan hasil uji normalitas akan muncul seperti gambar
di bawah ini:
Berikut ini merupakan cara menguji Two Way Anova without Replication:
1. Buka Data View seperti gambar di bawah ini:
5. Pilih Post Hoc, lalu masukkan Jurusan dan Angkatan ke Post Hoc
Test for yang ada di sebelah kanan Factor(s) dan di bagian Equal
Variances Assumed klik Tukey seperti gambar di bawah ini:
3. Anova Dua Arah Data Banyak (Two Way Anova with Replication)
Berikut ini merupakan cara menguji normalitas dan homogenitas Two
Way Anova without Replication:
1. Membuka software IBM SPSS Statistics.
2. Pilih menu Variable View pada bagian kiri bawah pada menu
utama software IBM SPSS Statistics.
4. Pada menu data view masukkan data hasil tes yang didapatkan.
Berikut ini merupakan cara menguji Two Way Anova without Replication:
1. Pilih menu General Linear Model pada Tools Bar, kemudian pilih sub menu
Univariate.
3. Pada menu Univariate, klik sub menu Plots. Kemudian atur sesuai dengan
gambar dibawa ini.
4. Pada menu Univariate, klik sub menu Options, kemudian beri tanda centang
pada Descriptive Statistics, Estimates of Effect Size, Homogeneity Test, dan
Spread Vs Level Plot. Lalu klik Continue.
Sebelum melakukan uji pada One Way Anova, maka diperlukan uji
normalitas agar kami tahu apakah data sudah terdistribusi secara normal
atau belum. Berdasarkan uji normalitas di atas, maka dapat kami analisis
hasil signifikansi pada bagian kolom Shapiro – Wilk untuk masing –
masing jurusan. Untuk jurusan Teknik Industri, hasil signifikansi
menunjukkan angka 0,278 atau > 0,05 yang artinya H0 diterima dan data
terdistribusi normal. Kemudian, untuk jurusan Teknik Kimia, hasil
signifikansi menunjukkan angka 0,377 atau > 0,05 yang artinya H0
diterima dan data terdistribusi normal. Lalu yang terakhir, untuk jurusan
Teknik Elektro, hasil signifikansi menunjukkan angka 0,278 atau > 0,05
yang artinya H0 diterima dan data terdistribusi normal. Jika data sudah
normal, maka kami dapat melanjutkan ke perhitungan One Way Anova.
2. Anova Dua Arah Data Tunggal (Two Way Anova without Replication)
Sebelum melakukan uji pada Two Way Anova without Replication, maka
diperlukan uji normalitas agar kami tahu apakah data sudah terdistribusi
secara normal atau belum. Berdasarkan uji normalitas di atas, maka dapat
kami analisis hasil signifikansi pada bagian kolom Shapiro – Wilk untuk
indikator jurusan dan angkatan. Untuk jurusan Teknik Industri, hasil
signifikansi menunjukkan angka 1,000 atau > 0,05 yang artinya H0
diterima dan data terdistribusi normal. Kemudian, untuk jurusan Teknik
Kimia, hasil signifikansi menunjukkan angka 1,000 atau > 0,05 yang
artinya H0 diterima dan data terdistribusi normal. Lalu yang terakhir,
untuk jurusan Teknik Elektro, hasil signifikansi menunjukkan angka
0,637 atau > 0,05 yang artinya H0 diterima dan data terdistribusi normal.
Selain jurusan, kami juga menguji normalitas pada angkatan. Untuk
angkatan 2020, hasil signifikansi menunjukkan angka 1,000 atau > 0,05
yang artinya H0 diterima dan data terdistribusi normal. Kemudian, untuk
angakatan 2021, hasil signifikansi menunjukkan angka 1,000 atau > 0,05
yang artinya H0 diterima dan data terdistribusi normal. Lalu yang terakhir,
untuk angkatan 2022, hasil signifikansi menunjukkan angka 0,637 atau >
0,05 yang artinya H0 diterima dan data terdistribusi normal. Jika data
2023/2024
3. Anova Dua Arah Data Banyak (Two Way Anova with Replication)
dengan kata lain Fhitung ≤ Ftabel yang artinya H0 diterima. Kemudian, untuk
nilai signifikansi diperoleh sebesar 0,221 atau > 0,05 yang artinya H0
diterima sehingga dapat disimpulkan tidak ada perbedaan rata – rata yang
signifikan pada jawaban benar tes IQ Kuantitatif (Aritmatika) pada
jurusan yang terdapat di FTI UII, yaitu Teknik Industri, Teknik Kimia,
dan Teknik Elektro. Selanjutnya, untuk angkatan. Berdasarkan hasil Fhitung
angkatan diperoleh hasil sebesar 0,198 dan nilai Ftabel 3,55 dengan kata
lain Fhitung ≤ Ftabel yang artinya H0 diterima. Kemudian, untuk nilai
signifikansi diperoleh sebesar 0,821 atau > 0,05 yang artinya H0 diterima
sehingga dapat disimpulkan tidak ada perbedaan rata – rata yang
signifikan pada jawaban benar tes IQ Kuantitatif (Aritmatika) pada
angkatan 2020, 2021, dan 2022. Lalu yang terakhir, berdasarkan hasil
Fhitung interaksi jurusan dan angkatan diperoleh hasil sebesar 1,069 dan
nilai Ftabel 2,93 dengan kata lain Fhitung ≤ Ftabel yang artinya H0 diterima.
Kemudian, untuk nilai signifikansi diperoleh sebesar 0,386 atau > 0,05
yang artinya H0 diterima sehingga dapat disimpulkan tidak ada perbedaan
rata – rata yang signifikan pada jawaban benar tes IQ Kuantitatif
(Aritmatika) pada jurusan yang terdapat di FTI UII, yaitu Teknik Industri,
Teknik Kimia, dan Teknik Elektro serta angkatan 2020, 2021, dan 2022.
Berdasarkan hasil di atas, kami dapat ambil contoh salah satu, misalnya
Teknik Industri. Rata – rata jumlah jawaban benar jurusan Teknik Industri
dengan angkatan 2020 adalah sebesar 16,4. Kemudian, rata – rata jumlah
jawaban benar jurusan Teknik Industri dengan angkatan 2021 adalah sebesar
17,6. Dan terakhir, jumlah jawaban benar jurusan Teknik Industri dengan
angkatan 2022 adalah sebesar 17,2.
Manual SPSS
Ftabel 3,22 -
H0 Diterima Diterima
Manual SPSS
Fhitung 1
0,438 0,438
(Jurusan)
Fhitung
Fhitung 2
0,437 0,437
(Angkatan)
Ftabel 1
6,94 -
(Jurusan)
Ftabel
Ftabel 2
6,94 -
(Angkatan)
H0 1
Diterima Diterima
(Jurusan)
H0
H0 2
Diterima Diterima
(Angkatan)
adalah 0,438 . Begitu juga dengan perhitungan SPSS, hasil dari Fhitung
1 (Jurusan) adalah sebesar 0,438 sehingga tidak ada perbedaan. Lalu,
berdasarkan perhitungan manual, maka hasil dari Fhitung 2 (Angkatan)
adalah 0,437 . Begitu juga dengan perhitungan SPSS, hasil dari Fhitung
2 (Angkatan) adalah sebesar 0,437 sehingga tidak ada perbedaan.
Selanjutnya, untuk Ftabel baik Ftabel 1 (Jurusan) maupun Ftabel 2 (Angkatan)
hanya terdapat di perhitungan manual, yaitu masing - masing 3,22
2023/2024
dengan kata lain Fhitung ≤ Ftabel dan untuk signifikansi hanya terdapat
di perhitungan SPSS, baik signifikansi 1 (jurusan) dan signifikansi 2
(angkatan), yaitu 0,673 yang artinya > 0,05 dan data dikatakan
terdistribusi secara normal. Untuk uji hipotesis H0, baik H0 jurusan
dan angkatan serta baik perhitungan manual maupun SPSS
menunjukkan jika H0 baik jurusan dan angkatan diterima yang
artinya tidak ada perbedaan rata – rata yang signifikan pada jawaban
benar tes IQ Kuantitatif (Aritmatika) pada jurusan yang terdapat di
FTI UII, yaitu Teknik Industri, Teknik Kimia, dan Teknik Elektro
dan juga tidak ada perbedaan rata – rata yang signifikan pada
jawaban benar tes IQ Kuantitatif (Aritmatika) pada angkatan 2020,
2021, 2022.
Manual SPSS
Fhitung 1 (Jurusan) 1,573 1,573
Fhitung 2 (Angkatan) 0,198 0,198
Fhitung
Fhitung 3 (Jurusan dan
1,069 1,069
Angkatan)
Manual SPSS
H0 2 (Angkatan) Diterima Diterima
H0 3 (Jurusan dan
Diterima Diterima
Angkatan)
Dari tabel di atas, dapat dilihat hasil dari masing – masing perhitungan,
baik menggunakan perhitungan manual maupun SPSS. Berdasarkan
perhitungan manual, maka hasil dari Fhitung 1 (Jurusan) adalah 1,573 . Begitu
juga dengan perhitungan SPSS, hasil dari Fhitung 1 (Jurusan) adalah sebesar
1,573 sehingga tidak ada perbedaan. Lalu, berdasarkan perhitungan
manual, maka hasil dari Fhitung 2 (Angkatan) adalah 0,198 . Begitu juga dengan
perhitungan SPSS, hasil dari Fhitung 2 (Angkatan) adalah sebesar 0,198 sehingga
tidak ada perbedaan. Dan terakhir, berdasarkan perhitungan manual, maka
hasil dari Fhitung 3 (Jurusan dan Angkatan) adalah 1,069 . Begitu juga dengan
perhitungan SPSS, hasil dari Fhitung 3 (Jurusan dan Angkatan) adalah sebesar 1,069
sehingga tidak ada perbedaan. Selanjutnya, untuk Ftabel, baik Ftabel 1 (Jurusan) ,
Ftabel 2 (Angkatan), maupun Ftabel 3 (Jurusan dan Angkatan) hanya terdapat di
perhitungan manual, yaitu masing - masing 3,55 untuk Ftabel 1 (Jurusan) dan
Ftabel 2 (Angkatan) dengan kata lain Fhitung ≤ Ftabel dan untuk Ftabel 3 (Jurusan dan
Angkatan) serta 2,93 atau dengan kata lain Fhitung ≤ Ftabel serta untuk
signifikansi hanya terdapat di perhitungan SPSS, baik signifikansi 1
(jurusan), signifikansi 2 (angkatan), dan signifikansi 3 (jurusan dan
angkatan), yaitu 0,221 yang artinya > 0,05 untuk signifikansi 1 (jurusan),
0,821 yang artinya > 0,05 untuk signifikansi 2 (angkatan), dan 0,386 yang
artinya > 0,05 untuk signifikansi 3 (jurusan dan angkatan ) sehingga data
dikatakan terdistribusi secara normal. Untuk uji hipotesis H0, baik H0
jurusan, angkatan, serta interaksi jurusan dan angkatan, baik perhitungan
manual maupun SPSS menunjukkan jika H0 baik jurusan, angkatan, dan
interaksi jurusan dan angkatan diterima yang artinya tidak ada perbedaan
rata – rata yang signifikan pada jawaban benar tes IQ Kuantitatif
2023/2024
(Aritmatika) pada jurusan yang terdapat di FTI UII, yaitu Teknik Industri,
Teknik Kimia, dan Teknik Elektro dan juga tidak ada perbedaan rata – rata
yang signifikan pada jawaban benar tes IQ Kuantitatif (Aritmatika) pada
angkatan 2020, 2021, 2022 serta tidak ada perbedaan rata – rata yang
signifikan pada jawaban benar tes IQ Kuantitatif (Aritmatika) pada jurusan
yang terdapat di FTI UII, yaitu Teknik Industri, Teknik Kimia, dan Teknik
Elektro serta angkatan 2020, 2021, dan 2022.
2.7 Rekomendasi
Berikut ini merupakan rekomendasi untuk masing – masing Uji Anova:
2.8 Kesimpulan
Dari studi kasus yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Pada studi kasus ini, kami menggunakan 3 jenis uji yang terdapat di
dalam metode Anova, yaitu One Way Anova, Two Way Anova
without Replication, dan Two Way Anova with Replication. Setiap
uji memiliki uji hipotesis masing – masing. Pertama, untuk One Way
Anova, uji hipotesis untuk H0 = Tidak ada perbedaan rata – rata yang
signifikan pada jawaban benar tes IQ Kuantitatif (Aritmatika) pada
jurusan yang terdapat di FTI UII, yaitu Teknik Industri, Teknik
Kimia, dan Teknik Elektro dan H1 = Ada perbedaan rata – rata yang
2023/2024
diterima yang artinya tidak ada perbedaan rata – rata yang signifikan
pada jawaban benar tes IQ Kuantitatif (Aritmatika) pada jurusan
yang terdapat di FTI UII, yaitu Teknik Industri, Teknik Kimia, dan
Teknik Elektro.
DAFTAR PUSTAKA
Hidayat, A. (2017). Penjelasan Lengkap ANOVA.
Permanasari, A. A. (2018). Experimental Investigation and Optimization of Floating Blade
Water Wheel Turbine Performance Using Taguchi Method and Analysis of
Variance (ANOVA). IOP Conf. Series: Materials Science and Engineering.
doi:10.1088/1757-899X/515/1/012086
Riadi, S. (2021). Analisis Pengaruh Penambahan Polydon Dengan Anova dan Perbedaan
Kualitas Supplier Polydon Dengan Uji - T Di Pt X. Jurnal Teknologi, 13.
Septiadi. (2020). Penerapan Metode Anova untuk Analisis Rata-rata Produksi Donat,
Burger, dan Croissant pada Toko Roti Animo Bakery. Bulletin of Applied Industrial
Engineering Theory, 1.
2023/2024
LAMPIRAN
2023/2024
2023/2024