Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Hingga saat ini, telah dilakukan berbagai macam penelitian di berbagai


bidang mulai dari bidang pertanian, kesehatan, sosial dan lain-lain. Walaupun
begitu, proses penelitian masih sering dilakukan hingga saat ini untuk menemukan
hal-hal baru maupun meningkatkan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya.
Oleh karena itu, tidak jarang dalam suatu penelitian dilakukan pembandingan
dengan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya untuk mengetahui apakah hasil
yang diperoleh lebih baik atau tidak. Sehingga, perlu adanya penilaian dengan
bantuan statistika. Statistika telah cukup mampu untuk menentukan apakah salah
satu faktor dipengaruhi oleh faktor yang lain atau mempengaruhi faktor yang lain.
Selain itu, statistika dapat pula digunakan untuk mengetahui hubungan antar faktor
dan seberapa erat hubungan antar faktor tersebut. Oleh karena itu, sebagai
mahasiswa perlu untuk mengetahui minimal penggunaan metode dalam statistika
dalam membantu percobaan/penelitian yang akan dilakukan.

SPSS adalah salah satu software pengolaha data statistik yang mudah cara
penggunaannya. Program SPSS sering kali digunakan untuk memecahkan masalah
riset dalam hal statistik. Cara kerja SPSS sederhana, yakni data yang diinput akan
dianalisis dengan suatu paket analisa. SPSS merupakan bagian integral dari proses
analisis, menyediakan akses data, persiapan dan manajemen data, analisis data dan
pelaporan. Dengan bantuan SPSS, proses perhitungan suatu metode statistika akan
lebih mudah dan sederhana sehingga dapat membantu mahasiswa dalam melakukan
analisis statistika, seperti Rancangan Acak Lengkap (RAL).

1.2 Tujuan
1. Mengetahui proses optimasi dengan menggunakan SPSS dengan metode
Rangkaian Acak Lengkap
2. Memahami analisis data optimasi dengan menggunakan metode Rangkaian
Acak Lengkap
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Jelaskan pengertian dari SPSS


SPSS yang merupakan kependekan dari Statistical Package for the Social
Science adalah paket software untuk analisis statistika dan manajemen data.
Sebenarnya, nama SPSS sudah berubah dari tahun 2009 menjadi PASW, namun
nama SPSS lebih dikenal oleh kalangan umum. SPSS merupakan salah satu
software statistika paling populer di Indonesia. Hal tersebut dikarenakan bahasa
SPSS yang cepat dan mudah dipahami serta tampilan outputnya yang terkesan lebih
cantik (Pramesti, 2014).
SPSS adalah salah satu software pengolaha data statistik yang mudah cara
penggunaannya. Selain itu, SPSS merupakan perangkat lunak yang banyak dipakai
karena tampilannya yang user friendly dan merupakan terobosan baru berkaitan
dengan perkembangan teknologi informasi, khususnya dalam E-business. SPSS
didukung oleh OLAP (Online Analytical Processing) yang akan memudahkan
dalam pemeceahan pengolahan data dan akses data dari berbagai perangkat lunak
yang lain. Program SPSS sering kali digunakan untuk memecahkan masalah riset
atau bisnis dalam hal statistik. Cara kerja SPSS sederhana, yakni data yang diinput
akan dianalisis dengan suatu paket analisa. SPSS merupakan bagian integral dari
proses analisis, menyediakan akses data, persiapan dan manajemen data, analisis
data dan pelaporan (Wahana Komputer, 2011).

2.2 Jelaskan pengertian dari metode RAL (Rancangan Acak Lengkap)


Desain acak sempurna atau RAL merupakan desain dimana perlakuan
dikenakan sepenuhnya secara acak kepada unit-unit eksperimen atau sebaliknya.
Rancangan Acak Lengkap merupakan jenis rancangan percobaan yang paling
sederhana. Biasanya, rancangan ini digunakan untuk percobaan yang memiliki
media atau lingkungan percobaan yang seragam atau homogen. Faktor yang
diperhatikan dapat memiliki taraf dengan nilai yang bisa kuantitatif, kualitatif,
bersifat tetap ataupun bersifat acak. Pengacakan eksperimen tidak ada pembatasan
dan dalam hal demikian dapat diperoleh desain acak secara sempurna atau dapat
disebut desain acak sempurna atau rancangan acak lengkap (Andriani dkk., 2017).
Menurut Sudarwati dkk. (2019), Rancangan Acak Lengkap (RAL) adalah
salah satu metode dalam analisis statistika yang digunakan secara luas pada
penelitian baik di bidang peternakan maupun di bidang yang lain, seperti pertanian,
biologi dan lain-lain. RAL merupakan salah satu metode rancangan yang paling
sederhana dibandingkan dengan rancangan-rancangan yang lain, baik ditinjau dari
penerapannya maupun analisisnya. Rancangan ini digunakan apabila akan menguji
beberapa perlakuan yang dicobakan dalam suatu penelitian apakah terdapat
perbedaan pengaruh atau tidak terhadap variabel yang akan diukur. Model untuk
RAL adalah sebagai berikut:
Yij = μ + Ti + Ɛij
Dimana, Yij merupakan pengamatan pada perlakuan ke-i dan ulangan ke-j; μ
merupakan nilai tengah umum; Ti merupakan pengaruh perlakuan ke-i; dan Ɛij
merupakan galat percobaan pada perlakuan ke-i dan ulangan ke-j.

2.3 Sebutkan kelebihan dan kekurangan penggunaan metode RAL


Metode RAL memiliki beberapa keuntungan. Pertama, denah perancangan
mudah dibuat. Kedua, analisis statistik terhadap unit percobaan sederhana.
Terakhir, sangat fleksibel dalam jumlah penggunaan, perlakuan, serta pengulangan.
Selain itu, metode RAL juga memiliki kekurangan, yakni semakin banyak
perlakuan yang diuji coba, semakin sulit pula usaha untuk menyediakan unit
percobaan yang homogen. Oleh karena itu, rancangan model ini hanya cocok untuk
rancangan dengan jumlah perlakuan dan pengulangan yang relatif sedikit
(Andriani dkk., 2017).
Menurut Sudarwati dkk. (2019), penggunaan metode RAL memiliki
beberapa keuntungan dan kerugian. Keuntungannya yakni, penerapan dilapan
mudah dilakukan dan analisis statistik yang sederhana. Sedangkan kerugiannya
yaitu, metode ini hanya cocok digunakana pada percobaan dengan jumlah
perlakuan yang sedikit. Hal tersebut dikarenakan apabila jumlah perlakuan yang
akan diuji semakin banyak maka akan sulit untuk mendapatkan media percobaan
yang relatif homogen.

2.4 Sebutkan syarat yang harus diperhatikan dalam RAL


Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar dapat menggunakan metode
RAL. Pertama, keragaman atau variasi dalam percobaan hanya dapat disebabkan
oleh perlakuan yang diujicobakan pada unit percobaan. Kedua, perlakuan tersebut
merupakan level-level dari suatu faktor tertentu. Ketiga, faktor-faktor diluar
perlakuan (faktor lingkungan) pada unit percobaan sedapat mungkin dikondisikan
serba sama (homogen). Sedangkan penempatan perlakuan pada unit percobaan
dilakukan secara acak. Oleh karena itu metode RAL hanya dapat digunakan pada
percobaan-percobaan yang faktor lingkungannya dapat dijaga atau dikendalikan
(Andriani dkk., 2017).
Menurut Sudarwati dkk. (2019), ada beberapa asumsi yang mendasari untuk
penggunaan metode RAL. Pertama, media percobaan yang akan mendapat
perlakuan-perlakuan yang dicobakan relatif homogen. Kedua, lingkungan tempat
media percobaan yang mendapat perlakuan relatif homogen. Apabila asumsi yang
mendasari rancangan tersebut terpenuhi, maka adanya perbedaan respon perlakuan
semata-mata karena akibat dari perlakuan.
2.5 Jelaskan perbedaan dari pengujian menggunakan uji lanjut Duncan dan Least
Significant Differences (LSD)
Menurut Nisa’ (2016), tujuan dari LSD yakni untuk menilai apakah dua
nilai tengah perlakuan berbeda secara statistika dengan cara membandingkan selisih
dua nilai tengah perlakuan. Jika beda dua nilai tengah lebih besar dari pada nilai
LSD, maka dua nilai tengah dikatakan berbeda secara nyata pada taraf. Sebaliknya,
jika beda dua nilai tengah perlakuan tersebut lebih kecil dari pada nilai LSD, maka
dua perlakuan dikatakan tidak berbeda nyata. Sedangkan Uji Duncan didasarkan
pada sekumpulan nilai beda nyata yang ukurannya semakin besar bergantung pada
jarak diantara pangkat-pangkat dari dua nilai tengah yang dibandingkan. Uji
Duncan dapat digunakan untuk menguji perbedaan diantara semua pasangan
perlakuan, dimana dapat dilakukan tanpa memerhatikan jumlah perlakuan yang ada
dari oercobaan tersebut, serta masih dapat mempertahankan tingkat nyata yang
ditetapkan. Perbedaan dari BNT atau LSD dengan Uji Duncan yakni, Uji BNT
digunakan jika KK (Koefisien Keragaman) sedang, yaitu antara 5-10% pada
kondisi homogen dan 10-20% pada kondisi heterogen. Sedangkan Uji Duncan
digunakan jika KK besar, yaitu minimal 10% pada kondisi homogen atau 20% pada
kondisi heterogen.
Pada literatur lain, dikatakan bahwasnnya Uji Duncan pada dasarnya sama
dengan Uji BNT. Perbedaan antara kedua uji tersebut yakni faktor pembeda
tergantung pada banyaknya perlakuan yang akan diuji dan tabel yang digunakan
juga berbeda. Kemudian, titik kritis yang digunakan pada Uji Duncan adalah Jarak
Nyata Duncan (JND). Jarak Nyata Terkecil (JNT) digunakan untuk menentukan
apakah 2 nilai rataan perlakuan dengan jarak tertentu berbeda atau tidak (Sudarwati
dkk., 2019).
BAB III
PRINT OUT
3.1 Cara Kerja (Screen shoot langkah-langkah beserta keterangan)
3.2 Data Awal
3.3 Hasil Uji ANOVA, Uji Lanjut Duncan, dan LSD
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Analisa Soal
4.2 Analisa Hasil
4.2.1 Analisis hasil ANOVA berdasarkan perhitungan F Value (bandingkan
dengan tabel F α 5% dan tabel F α 1%) dan P Value serta sebutkan
hubungannya (2 Literatur)
4.2.2 Analisis Hasil Post Hoc Test Uji Lanjut LSD (Bandingkan tiap metode
dengan dasar perbandingan P Value dengan α 5%) (1 Literatur)
4.2.3 Analisis hasil homogenous subsets Uji Duncan berdasarkan pembagian
subset (1 Literatur)
4.2.4 Analisa Hasil Diagram profile plots
BAB V PENUTUPAN
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA

Andriani, Debrina Puspita, Nasir Widha Setyanto, dan L. Tri Wwijaya Nata
Kusuma. 2017. Desain dan Analisis Eksperimen untuk Rekayasa Kualitas.
Malang: UB Press. Hal 20-21
Nisa’, Nina Faizatun. 2016. Optimasi Lama Fermentasi Substrat Padat Singkong
Pada Pembuatan Modified Cassava Flour (MOCAF) Menggunakan
Lactobacillus Plantarum. Skripsi. Fakultas Sains dan Teknologi. Universitas
Islam Negeri Walisongo. Semarang
Pramesti, Getut. Kupas Tuntas Data Penelitian dengan SPSS 22. Jakarta: Elex
Media Komputindo
Sudarwati, Herni, Muhammad Halim Natsir, V. M. Ani Nurgiartiningsih. 2019.
Statistika dan Rancangan Percobaan: Penerapan dalam Bidang Peternakan.
Malang: UB Press
Wahana Komputer. 2011. Mengolah Data Statistik Penelitian dengan SPSS 18.
Jakarta: Elex Media Komputindo
LAMPIRAN
- 1 literatur 1 paragraf (1 paragraf 3 kalimat)
- TNR 12, Spasi 1.15, margin 4333

Anda mungkin juga menyukai