Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Statistik dalam praktek berhubungan dengan banyak angka, hingga bisa
diartikan “Inumerical description” oleh banyak orang. Dalam dunia usaha, statistik
juga sering diasosiasikan dengan sekumpulan data, seperti sekumpulan tingkat
inflasi, biaya promosi bulanan, jumlah pengunjung suatu toko dan sebagainya..
Desain eksperimen tersarang didefinisikan sebagai susunan perlakuan atau
penataan faktor-faktor secara khusus atau secara unik dari level yang berbeda dari
faktor lainnya atau kombinasi faktor-faktor yaitu mungkin saja faktor-faktor yang
terlibat dalam percobaan tidak bersilangan dengan semua variabel bebas lainnya
yang diterapkan pada percobaan. Dalam rancangan percobaan bersarang faktor
yang tersarang pada suatu faktor utama tidak mungkin berpindah ke faktor utama
yang lain atau terjadi persilangan lainnya, Sebab faktor tersarang akan tetap berada
pada faktor utama tempat ia bersarang, sehingga tidak mungkin untuk dilihat
interaksinya. Adapun uji Friedman adalah untuk mengetahui perbedaan lebih dari
dua kelompok sampel yang saling berhubungan. Data yang dianalisis adalah data
ordinal, sehingga jika data berbentuk interval atau ratio sebaiknya dirubah dulu ke
bentuk ordinal. Uji Friedman merupakan alternative dari ANOVA satu jalur. Salah
satu aplikasi dalam agroindustri adalah digunakan untuk mengetahui pengaruh
serum dalam dosis yang yang menggunakan penerapan konsep rancangan
tersarang.
Rancangan percobaan (eksperimen) adalah suatu tes atau serangkaian tes
dengan maksud mengamati dan mengidentifikasi perubahan-perubahan pada output
respons yang disebabkan oleh perubahan-perubahan yang dilakukan pada variabel
input dari suatu proses. Rancangan percobaan bertujuan untuk memperoleh atau
mengumpulkan informasi sebanyak yang diperlukan dan berguna dalam melakukan
penelitian dengan persoalan yang akan diangkat.
1.2 TUJUAN
Tujuan mempelajari rancangan tersarang dan uji Friedman adalah agar dapat
menentukan analisis ragam untuk data percobaan rancangan tersarang. Lalu, dapat
pula melakukan analisis rancangan tersarang dengan program SPSS. Kemudian,
dapat mengetahui cara menggunakan uji Friedman dan yang terakhir, mengetahui
aplikasi menggunakan uji Frieman di bidang agroindustry
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Rancangan Tersarang
2.1.1 Pengertian Rancangan Tersarang
Rancangan nested atau tersarang merupakan rancangan yang dilakukan
apabila dalam suatu eksperimentasi tingkat/taraf satu faktor (misal faktor B) yang
mirip tapi tidak identik dikenakan untuk taraf yang berbeda pada faktor lain (misal
faktor A). Rancangan ini mempunyai tipe faktorial dimana pengujian faktorial
dilakukan jika terdapat tiga faktor tersarang atau lebih dimana ada faktor yang
tersarang pada faktor lainnya. Rancangan ini disebut juga dengan rancangan
hierarki (Pramesti, 2011).
There is the other test named Non-nested Hypothesis Testing. A non-nested
test is used to find a best Engel function. Non-nestes procedures are called for
because the standart Neyman-Pearson theory of hypothesis testing applies only
when the null hypotesis Ho and the alternative hypothesis H1 belong to the same
family of distributions. This theory fails when they belong to separate families, which
is case for the Engel curves considered in this case (Haque, 2008).
Ada tes lain bernama Non-nested Hipotesis Testing. Tes non-nested
digunakan untuk menemukan fungsi Engel terbaik. Prosedur non-nestes dipanggil
karena teori pengujian hipotesis Neyman-Pearson hanya berlaku bila hipotesis nol
Ho dan hipotesis alternatif H1 termasuk dalam keluarga distribusi yang sama. Teori
ini gagal ketika mereka termasuk dalam keluarga terpisah, yang merupakan kasus
kurva Engel yang dipertimbangkan kali ini (Haque, 2008).

2.1.2 Karakteristik Rancangan Tersarang


Percobaan tersarang memiliki sifat dan karaktristik bahwa level atau taraf
yang satu tersarang dalam faktor yang lain, dimana tidak ada interaksi antara dua
faktor. Notasi pada percobaan tersarang two nested design yang Dengan demikian,
jika taraf faktor Bj tersarang dalam faktor Ai, dan percobaannya dilakukan secara
acak sempurna dengan mengambil n buah replikasi (ulangan), maka percobaan
tersarang mempunyai model matematika: Yijk = μ + Ai + Bj(i) + є k(ij). Untuk
menjelaskan percobaan bersarang, maka dapat dilakukan percobaan pengukuran
keterampilan suatu tugas. Dalam percobaan ini, diambil dua tim secara acak dari
tiap golongan pemuda dan setiap tim diharuskan menyelesaikan 4 buah tugas.
Waktu yang dicatat berdasarkan suatu percobaan (Syukur, dll, 2012).

2.1.3 Fungsi Rancangan Tersarang


The stair nested designs are a valid alternative for the balanced nested
designs because we can work with fewer observations, the amount of information for
the different factors is more evenly distributed and we obtain good results. The
inference for models with balanced nesting is already well studied. For models with
stair nesting it is easy to carry out inference because it is very similar to that for
balanced nesting. Furthermore stair nested designs being unbalanced have an
orthogonal structure. Other alternative to the balanced nesting is the staggered
nesting that is the most popular unbalanced nested design which also has the
advantage of requiring fewer observations (Fernandes., et.al. 2012)
Rancangan bertingkat tersarang adalah alternatif yang valid untuk desain
bertingkat seimbang karena kita dapat bekerja dengan pengamatan lebih sedikit,
jumlah informasi untuk faktor yang berbeda lebih merata dan kami mendapatkan
hasil yang baik. Kesimpulan untuk model dengan penambatan seimbang sudah
dipelajari dengan baik. Untuk model dengan tangga bersarang mudah untuk
melakukan inferensi karena sangat mirip dengan yang seimbang bersarang.
Selanjutnya desain bersarang tangga yang tidak seimbang memiliki struktur
ortogonal. Alternatif lain untuk bersarang seimbang adalah bersarang terhuyung-
huyung yang merupakan desain bersarang paling populer yang tidak seimbang yang
juga memiliki keuntungan karena membutuhkan lebih sedikit pengamatan
(Fernandes dkk. 2012)

2.1.4 Keuntungan dan Kelemahan Rancangan Tersarang


Adapun kelebihan dari adanya rancangan tersarang ialah yang pertama,
meningkatkan ketepatan percobaan: Sub-sampling pada faktor tersarang.
Kemudian, memungkinkan untuk menguji dua hipotesis: pertama menguji
keragaman di antara perlakuan utama (A), dan kedua menguji keragaman sub-unit
faktor tersarang, (B) pada masing-masing Perlakuan (Faktor A). Dan yang terakhir,
dapat diperluas menjadi rancangan berhierarki (hierarchical sampling design)
(Santoso, 2016).
Dalam kelebihan tersebut, adapun kekurangannya dari rancangan tersarang.
Yang pertama, sering terjadi kesalahan dalam analisis, rancangan ini sangat
berpotensi untuk di analisis dengan tidak benar, yaitu diperlakukan sebagai One
Way Anova (RAL). Kemudian, tidak mungkin dianalisis apabila ukuran sampel tidak
seimbang pada setiap grup. Lalu, sulit dalam proses komputasinya. Dan yang
terakhir, berbahaya apabila terjadi kesalahan dalam pengambilan sub-sample
(ulangan) pada setiap faktor tersarangnya (B) (Santoso, 2016).

2.1.5 Perbedaan Rancangan Tersarang dan Rancangan Acak Lengkap Faktorial


Rancangan percobaan faktorial tersarang adalah rancangan percobaan
dengan sifat bahwa taraf faktor yang satu tersarang dalam factor yang lain, sehingga
faktor yang satu tersebut terdapat didalam suatu factor yang lainnya. Kalau
rancangan acak lengkap factorial tetap terdapat dua factor atau lebih tetapi antara
factor satu dengan yang lainnya tidak memiliki hubungan, sehingga factor tersebut
berdiri sendiri (Andriani, dkk. 2017)
2.1.6 Aplikasi Rancangan Tersarang pada Bidang Agroindustri
Salah satu aplikasi rancangan tersarang pada bidang agroindustri ini yaiu
penelitian tentang pembuatan sari apel (malus sylvestris mill) dengan ekstraksi
metode osmosis (kajian varietas apel dan lama osmosis). Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui pengaruh lama osmosis tersarang dalam varietas apel terhadap
kualitas sifat fisik, kimia dan organoleptik pada sari apel. Metode penelitian yang
dilakukan adalah Rancangan Tersarang (Nested Design). Data hasil pengamatan
dianalisis dengan ANOVA dilanjutkan dengan uji lanjut BNT. Varietas apel
berpengaruh sangat nyata terhadap VMSA, vitamin C, total fenol, aktivitas
antioksidan, gula reduksi, nilai pH dan warna. Perlakuan lama osmosis berpengaruh
sangat nyata terhadap VMSA, vitamin C, total fenol, aktivitas antioksidan, gula
reduksi, nilai pH dan warna (Aprillia, dan Susanto, 2014).

Ada juga penerapannya dalam hal mengetahui penambahan tepung kulit


pisang teri lewat pertumbuhan bakteri Lactobacillus casei pada es krim probiotik.
Digunakan metode rancangan tersarang untuk mengetahui efek penambahan
tepung kulit pisang raja dan dan tepung kulit pisang ambon terhadap pertumbuhan
bakteri Lactobacillus casei pada es krim probiotik. Penelitian ini mengunakan
metode tersarang (nested) yang terdiri dari 2 faktor dengan 3 ulangan. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa jenis pisang (pisang Ambon dan pisang Raja)
memberikan pengaruh nyata (a = 0.05) terhadap derajat keasaman (pH) dan
Konsentrasi tepung kulit pisang Raja dan Ambon berpengaruh nyata terhadap total
BAL, total gula dan total asam dalam pisang tersebut (Febriyanti dan Joni, 2015).
2.2 Uji Friedman
2.2.1 Pengertian Uji Friedman
The Friedman test (Friedman 1937) is the distribution-free test for a
completely balanced randomized block design. The Friedman test was implemented
in Stata by Goldstein (1991) and further developed in Goldstein (2005). Durbin
proposed a Friedman-type test for a balanced incomplete block design (Durbin
1951), and Skillings and Mack (1981) proposed a more general Friedman-type test
for an unbalanced incomplete block design with an arbitrary missing-data structure.
The missing data can be missing by design or missing completely at random. This
article introduces the skilmack command, which calculates the Skillings (Chatfield,
2009).

Tes Friedman (Friedman 1937) adalah tes bebas distribusi untuk rancangan
acak kelompok yang sepenuhnya seimbang. Uji Friedman diimplementasikan di
Stata oleh Goldstein (1991) dan dikembangkan lebih lanjut di Goldstein (2005).
Durbin mengajukan sebuah uji tipe Friedman untuk rancangan blok yang tidak
lengkap dan seimbang (Durbin 1951), dan Skillings dan Mack (1981) mengajukan uji
tipe Friedman yang lebih umum untuk rancangan blok tidak lengkap yang tidak
seimbang dengan struktur data missing yang tidak tepat. Data yang hilang bisa
hilang dengan desain atau hilang sama sekali secara acak. Artikel ini
memperkenalkan perintah skilmack, yang menghitung Skillings (Chatfield, 2009).

2.2.2 Tujuan Uji Friedman


Uji friedman merupakan bagian dari statistik non parametrik yang bertujuan
untuk mambantu peneliti membedakan persepsi tiga rata-rata variabel atau lebih.
Nilai rata-rata variabel yang akan dibedakan dapat diukur melalui pembobotan
maupun dengan skala likert pada masing-masing rata-rata variabel. Uji friedman
digunakan untuk menguji beda tiga rata-rata variabel atau lebih dengan jumlah data
sampel penelitian yang sangat sedikit (kurang dari 30) (Santoso, 2010).
The friedman test is used to compare more than two dependt samples. When
starting our hypotheses, we state them in terms of the population. Moreover, we
examine the population medians, when performing the Friedman test. To compute
the Friedman test statistic, we begin by creating a table of our data. List the research
subsjects to create the rows. Place the values for each condition in colouns next to
the appropriate subsject. Then, rank the values for each subsject accross each
condition (Corder, dan Forman, 2009).
Uji friedman digunakan untuk membandingkan lebih dari dua sampel
dependt. Saat memulai hipotesis kami, kami menyatakannya dalam hal populasi.
Selain itu, kami memeriksa median populasi, saat melakukan tes Friedman. Untuk
menghitung statistik uji Friedman, kita mulai dengan membuat tabel data kita. Buat
daftar hasil penelitian untuk membuat baris. Tempatkan nilai untuk setiap kondisi di
colouns di sebelah subscribe yang sesuai. Kemudian, rangking nilai masing-masing
subseksi di setiap kondisi (Corder, dan Forman, 2009).

2.2.3 Langkah-langkah Uji Friedman


The first step in the Friedman test is to rank data within each block from 1 to
k (unless the data are already ranked).In other words, the smallest item in the block
gets the rank 1, second smallest item in the block gets the rank 2, and the highest
value gets the rank k. After assigning ranks to the items of all the blocks, the ranks
pertaining to treatment (columns) are summed. The sum of all the ranks for
treatment 1 is denoted by R1 and is denoted by R2 for treatment 2 and so on. As the
null hypothesis states that the distribution of k treatment populations are identical,
then the sum of ranks obtained from one treatment will not be very different from the
sum of ranks obtained from other treatments. This difference among the sum of
ranks between various treatment is measured by the Friedman test statistic and
denoted by Xr2. The formula used for calculating this test statistic can be stated as
Friedman test statistic (Bajpai, 2010).
Langkah pertama dalam uji Friedman adalah untuk memperingkat data
dalam setiap blok dari 1 sampai k (kecuali data sudah diperingkat). Dengan kata
lain, item terkecil di blok mendapat peringkat 1, butir terkecil kedua di blok mendapat
peringkat 2, dan nilai tertinggi mendapat peringkat k. Setelah menetapkan peringkat
ke item dari semua blok, jajaran yang berkaitan dengan perlakuan (kolom)
dijumlahkan. Jumlah semua jajaran untuk perlakuan 1 dilambangkan dengan R1
dan dilambangkan dengan R2 untuk perlakuan 2 dan seterusnya. Sebagai hipotesis
nol menyatakan bahwa distribusi populasi perlakuan k identik, maka jumlah
peringkat yang diperoleh dari satu perlakuan tidak akan sangat berbeda dari jumlah
jajaran diperoleh dari perlakuan lainnya. Perbedaan ini antara jumlah jajaran antara
berbagai perlakuan diukur dengan statistik uji Friedman dan dilambangkan dengan
Xr2. Rumus yang digunakan untuk menghitung uji statistik ini dapat dinyatakan
sebagai Friedman uji statistik (Bajpai, 2010).
2.2.4 Aplikasi Uji friedman pada Bidang Agroindustri
Salah satu upaya untuk meningkatkan diversifikasi pangan adalah melalui
penganekaragaman pangan, dengan mengolah singkong menjadi sawut instan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kesukaan konsumen yang
ditinjau dari parameter rasa, kenampakan, aroma, dan tekstur produk sawut instan.
Salah satunya yaitu, uji organoleptik yang bertujuan untuk mengetahui tingkat
kesukaan konsumen terhadap parameter. Uji organoleptik diharapkan dapat
digunakan untuk menentukan hasil kombinasi terbaik. Pengujian dilakukan dengan
menggunakan uji skoring dengan jumlah panelis sebanyak 30 orang yang diulang 3
kali. Uji penampilan sampel berdasarkan skor yang dinilai. Data hasil uji
organoleptik tersebut selanjutnya dianalisis menggunakan uji Friedman dengan
SPSS 16 yang merupakan program aplikasi komputer untuk analisis data yang
digunakan dalam berbagai ilmu terutama untuk analisis statistik (Gisi, dkk, 2013).

Aplikasi uji Friedman dalam agroindustri adalah digunakan untuk mengetahui


daya terima konsumen pada produk olahan pangan tersubstitusi tepung berbasis
sumberdaya lokal. Menggunakan aplikasi Uji Friedman pada tingkat signifikan (α =
0.05). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya terima konsumen terhadap
produk olahan pangan yang menggunakan substitusi tepung lokal dan
mengidentifikasi faktor pendorong dan faktor kendala bagi konsumen dalam
mengkonsumsi aneka produk olahan berbahan baku pangan lokal. Berdasarkan
hasil uji statistik menggunakan uji Friedman pada produk olahan kue kering
diketahui bahwa menurut responden: yang pertama, tidak terdapat perbedaan rasa
dan aroma kue kering baik yang menggunakan tepung terigu maupun kue kering
yang tersubstitusi dengan tepung lokal dan yang kedua, terdapat perbedaan nyata
secara statistik pada tekstur dan warna kue kering (Sasongko, 2008).
DAFTAR PUSTAKA
Andriani, Debrina Puspita., Setyanto, Nasir Widha., Kusuma Tri Wijaya. 2017.
Desain dan Analisis Eksperimen untuk Rekayasa Kualitas. UB Press. Malang
Aprillia, D., dan Susanto, W. H. 2014. Pembuatan Sari Apel (Malus Sylvestris Mill)
Dengan Ekstraksi Metode Osmosis (Kajian Varietas Apel Dan Lama
Osmosis). Jurnal Pangan dan Agroindustri. 2 (1) : 89-96
Bajpai, N. 2010. Business Statistics. Dorling Kinderley. India
Chatfield, M., dan Mander, A. 2009. The Skillings–Mack test (Friedman test when
there are missing data). Jurnal Stata. 9 (2) : 299-305
Febriyanti, L. Y., dan Joni K. 2015. Pengaruh Penambahan Tepung Kulit Pisang
Terhadap Pertumbuhan Bakteri Lactobacillus Casei Pada Es Krim Probiotik.
Jurnal Pangan dan Agroindustri 3(4): 1694-1700.
Fernandez, C., Ramos, P., Mexia, J.T. 2012. Crossing Balanced And Stair Nested
Designs. Electronic Journal of Linear Algebra. 25(1). 22-47
Foreman, I. D., dan Corder, W. G. 2009. Nonparametric Statistic for Non-
Statisticians. John Wiley & Sons, Inc. New Jersey
Gisi, H. Y., Rahayuningsih, T., dan Puspitasari, D. 2013. Pengolahan Sawut Instan
Ditinjau Dari Perlakuan Pencucian Serta Analisis Kelayakan Finansial. Reka
Agroindustri. 1 (1) : 8-17
Haque, O. H. 2008. Income Elasticity nd Economic Development Methods and
Aplications. Springer. New York
Pramesti, G. 2011. SPSS 18.0 Dalam Rancangan Percobaan. PT Elex Media
Komputindo. Jakarta
Santoso. 2016. Statistika Hospitalitas. Deepublisher. Yogyakarta.
Santoso, S. 2010. Kupas Tuntas Riset Eksperimen dengan Excel 2007 dan
Minitab 15. PT. Elex Media Komputindo. Jakarta
Sasongko, L. A. 2008. Daya Terima Konsumen Pada Produk Olahan Pangan
Tersubstitusin Tepung Berbasis Sumberdaya Lokal. Jurnal Media Agro 4(1):
70-80.
Syukur, M., Sujiprihati, S., dan Yunianti, R. 2012. Teknik Pemuliaan Tanaman.
Penebar Swadaya. Depok

2.1.1
2.1.2
2.1.4
2.1.5
2.2.2
2.2.3

Anda mungkin juga menyukai