Kelompok 5
Nama Mahasiswa : Nisa Hanifa (1213111010)
Nur Fadilla Hayati (1213111040)
Nurlina Siregar (1213111097)
Putri Asmarani Dewi (1213111121)
Qonita Mujahidah (1213111020)
Raodatul Jannah (23PMM161)
Zahara Dwita (1213111117)
Kelas : PGSD-G21
Dosen Pengampu : Drs. Daitin Tarigan, M.Pd.
Mata Kuliah : Statistik Pendidikan
Puji dan syukur atas kebaikan Tuhan Yang Maha Esa, karena oleh berkat KebaikanNya
penulis dimudahkan dalam menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Makalah ini
merupakan tugas rutin pada mata kuliah Statistik Pendidikan dengan dosen pengampu mata kuliah
yaitu bapak Drs. Daitin Tarigan, M.Pd.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada bapak Drs. Daitin Tarigan, M.Pd yang telah
memberi instruksi dan membimbing penulis dalam menyelesaikan makalah ini. Selain itu penulis
juga mengucapkan terimakasih kepada orang tua yang selalu memberi dukungan dan teman-teman
yang ikut berpartisipasi dalam penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, maka dari itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Tim Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Statistika merupakan ilmu pengetahuan yang pada dasarnya berhubungan dengan cara-cara
pengumpulan dan penyusunan data, bagaimana cara pengolahan data, dan penganalisisan data
tersebut, serta penyajian data berdasarkan kumpulan dan analisis data yang dilakukan. Salah satu
ilmu yang mendasari dalam mempelajari statistika adalah peluang atau probabilitas (Sugiono,
2010).
Uji-t adalah salah satu uji statistik parametrik, yang dikembangkan oleh William Seely Gosset
pada tahun 1915. Uji-t ini bertujuan untuk mengkomparasi atau membandingkan, apakah rata-rata
sebuah populasi ataupun 2 populasi, memiliki perbedaan secara signifikan. Berdasarkan jumlah
sampelnya, uji t dapat dibagi menjadi dua prosedur, yaitu Uji-t satu sampel dan Uji-t dua sampel.
Uji-t satu sampel (one sample t-test) merupakan prosedur Uji-t untuk sampel tunggal, jika rata-
rata suatu variabel tunggal dibandingkan dengan suatu nilai konstanta tertentu. Uji t umumnya
dipakai jika jumlah data sampel di bawah 30 (Riduwan, 2009). Uji-t satu sampel digunakan untuk
mengetahui, apakah terdapat perbedaan rata-rata (mean) pada populasi atau penelitian terdahulu,
dengan rata-rata data pada sampel penelitian (Riduwan, 2009).
Kelebihan Aplikasi Web yaitu dapat dijalankan di sistem operasi mana pun, baik itu Sistem
Operasi Linux, Windows, Mac OS dan lain-lain, asalkan kita memiliki browser dan akses internet.
Dapat diakses lewat banyak media seperti: komputer, handheld dan telepon pintar yang sudah
sesuai dengan standar WAP. Serta tidak memerlukan spesifikasi komputer yang tinggi untuk
menggunakan aplikasi berbasis web ini, sebab di beberapa kasus sebagian besar proses dilakukan
di web server penyedia aplikasi.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan komparasi?
2. Apakah uji t-test dua sampel?
1
2
A. Konsep Komparasi
Komparasi (comparation) berarti hubungan perbandingan. Uji komparasi dapat disebut dengan
uji beda. Uji komparasi merupakan salah satu alat analisis statistik yang bertujuan untuk
membandingkan antara dua kondisi (masalah) yang sedang diteliti, apakah antara keduanya
terdapat perbedaan yang signifikan atau tidak. Apabila data yang dianalisis berskala (berjenis)
interval/rasio, maka alat analisis yang tepat adalah t- Test (Uji T). Namun apabila data yang
danalisis berskala (berjenis) nominal, maka alat analisis komparasi yang tepat adalah Kai Kuadrat
(Chi Square).
Selain kedua jenis alat analisis uji komparasi di atas, sebenarnya masih ada satu lagi yaitu
Analisis Varian (Anava). Alat uji komparasi Anava ini lazim digunakan apabila sampel penelitian
lebih dari dua kelompok Namun demikian, apabila dikehendaki Anava juga dapat digunakan untuk
menganalisis komparasi data yang berasal dari dua kelompok saja.
Terdapat dua model komparasi yaitu komparasi antara dua sampel dan kmparasi antara lebih
dari dua sampel. selanjutnya setiap model komparasi sampel dibagi menjadi dua jenis yaitu sampel
yang berkorelasi dan sampel yang tidak berkorelasi disebut dengan sempel independen sampel
independen adalah sampel yang tidak berkaitan satu sama lainnya.
Sampel berkorelasi biasanya terdapat dalam desain penelitian eksperimen. desain penelitian
eksperimen memiliki unsur utara dalam membandingkan nilai pre test dan nilai post test serta
membandingkan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
Uji independent sample t-test jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia maka berarti uji t
sampel tidak berhubungan atau tidak berpasangan (sampel bebas). Perhatikan kata "independen"
atau "bebas" maknanya adalah tidak ada hubungan atau keterkaitan antara dua sampel yang akan
di analisis menggunakan uji independent sample t-test ini. Dengan demikian maka kita dapat
merumuskan sebuah definisi umum bahwa uji independent sample t-test merupakan analisis
statistik yang bertujuan untuk membandingkan dua sampel yang tidak saling berpasangan.
3
4
Sementara jika penelitian anda bertujuan untuk membandingkan dua sampel berpasangan (seperti
perbandingan antara nilai pre-test dengan post-test), maka pengujian hipotesis dilakukan dengan
uji paired sample t test.
Uji independent sample t-test merupakan bagian dari statistik inferensial parametrik (uji beda
atau uji perbandingan). Perlu kita pahami bersama bahwa dalam statistik parametrik terdapat
syarat-syarat yang harus terpenuhi sebelum kita dapat melakukan pengujian hipotesis (dalam hal
ini uji hipotesis menggunakan uji independent sample t-test). Adapun lima asumsi persyaratan
penggunaan uji independent sample t-test adalah sebagai berikut.
1. Kedua sampel tidak saling berpasangan. Jika sampel berpasangan maka uji hipotesis
dilakuan dengan menggunakan Uji Paired Sample t Test.
2. Jumlah data untuk untuk masing-masing sampel kurang dari 30 buah. Sementara jika
jumlah data lebih dari 30 buah, maka sebaiknya uji hipotesis dilakukan dengan uji z
(Singgih Santoso. 2014. "Panduan Lengkap SPSS Versi 20 Edisi Revisi. Jakarta: Elex
Media Komputindo. hal.270).
3. Data yang dipakai dalam uji ini berupa data kuantitatif (angka asli) berskala interval atau
rasio.
4. Data untuk kedua sampel berdistribusi normal. Jika data salah satu sampel atau keduanya
tidak berdistribusi normal, maka uji hipotesis perbandingan dilakukan dengan metode
statistik non parametrik menggunakan Uji Mann Whitney.
5. Adanya kesamaan varians atau homogen untuk kedy sampel data penelitian (bukan
merupakan syarat mutlak). Jika ternyata di dapati varians data untuk kedua sampel tidak
homogen, maka uji independent sample t test tetap dapat dilakukan. Akan tetapi
pengambilan keputusan di dasarkan pada hasil yang berdapat dalam tabel output SPSS
"Equal variances not assumed".
C. Uji – T Sample Bebas (Independent Sample T- Tes)
Sampel bebas adalah sampel yang tidak berkaitan satu sama lain. Analisis ini dilakukan dengan
karakteristik yang cenderung berbeda satu sama lain. Penerapan analisis komparasi dua sampel
independen ini lebih banyak digunakan pada penelitian survey. Contoh : membandingkan hasil
tes SPMB ditinjau dari lulusan SMA dan SMK, membandingkan penghasilan petani dan nelayan,
dll. Contoh lainnya yaitu pemasaran online dan offline, kondisi sebelum pandemi dan saat
5
pandemi, pengusaha ekonomi kuat dengan pengusaha ekonomi lemah, partai lama dan partai baru,
Pria dan wanita. Analisis uji komparatif jenis ini dapat digunakan pada uji komparatif non
parametrik dengan 2 sampel bebas.
Menggunakan satu sample:
6
7
Hipotesis
8
adalah rerata data kelomppok eksperimen atau rerata peningkatan data kelompok
eksperimen.
adalah rerata data kelomppok kontrol atau rerata peningkatan data kelompok kontrol.
Rumus yang digunakan :
Keterangan :
= rerata skor kelompok eksperimen
= rerata skor kelompok kontrol
dimana
Keterangan :
= rerata skor kelompok eksperimen
= rerata skor kelompok kontrol
15. 45 72
16. 66 66
17. 70 67
18. 59 70
19. 67 65
20. 35 70
Penyelesaian:
HO : nilai akhir geometri siswa yang menggunakan metode demonstrasi tidak lebih tinggi atau
sama dengan siswa yang menggunakan metode konvesional.
H1 : nilai akhir geometri siswa yang menggunakan metode demonstrasi lebih tinggi dari pada
siswa yang menggunakan metode konvesional.
Kriteria pengujian :
Tolak H0, jika atau terima H0, jika
Dari tabel distribusi t untuk dan dk = akan didapat
nilai . Bila nilai tidak ada, dan hanya ada nilai untuk dk = 30 dan dk = 40,
penentuan nilai untuk dk = 38 dilakukan dengan cara interpolasi. Penentuan
nilai dengan interpolasi dilakukan dengan menggunakan rumus interpolasi sebagai
berikut :
Karena 3,16 > 2,03 atau maka d ditolak yang artinya pada tingkat
kepercayaan 95% nilai akhir siswa yang menggunakan metode demonstrasi lebih tinggi secara
signifikan dari pada siswa yang menggunakan metode konvensional pada pembelajaran
trigonometri.
13
HO : nilai akhir geometri siswa yang menggunakan metode demonstrasi tidak lebih tinggi atau
sama dengan siswa yang menggunakan metode konvesional.
H1 : nilai akhir geometri siswa yang menggunakan metode demonstrasi lebih tinggi dari pada
siswa yang menggunakan metode konvesional.
Pengambilan keputusan:
Jika probabilitas > 0,05 : maka HO diterima, artinya variance sama.
Jika probabilitas < 0,05 : maka HO ditolak, artinya variance berbeda.
D. Sample Berhubungan (Berpasangan) dan Uji Komparasi
Uji-T dengan sampel berhubungan yaitu memiliki karakter yaitu cenderung sama dan lebih
banyak digunakan pada penelitian eksprimental. Dan adapun metode pengujian yang dapat
dilakukan dengan dua cara yaitu suatu kelompok diukur dua kali sebelum dan sesudah, misal:
kinerja pegawai negeri diukur sebelum dan sesudah penataan lembaga. Dan dua kelompok
berpasangan diukur bersamaan, misal: kinerja dua lembaga pemerintah, lembaga A diberikan
dirasionalisasi pegawainya, lembaga B tidak, kemudian diukur apakah terdapat perbedaan kinerja
di antara keduanya.
Misalnya lagi, katakanlah Anda ingin membandingkan rata-rata skor kuis siswa Anda sebelum
mereka mengambil istirahat belajar dan setelah mereka mengambil istirahat belajar. Dalam hal ini,
Anda akan memiliki satu kelompok dengan dua kondisi: sebelum istirahat dan setelah istirahat.
Uji-t berpasangan dirancang untuk membandingkan dua kelompok skor ini. Uji-t tidak
berpasangan, di sisi lain, membandingkan rata-rata dua kelompok atau item independen. Misalnya,
Anda ingin melihat apakah ada perbedaan rata-rata skor kuis antara siswa laki-laki dan perempuan.
Dalam hal ini, Anda dapat menggunakan uji-t tidak berpasangan untuk membandingkan skor
mereka tanpa mengasumsikan bahwa ada perbedaan varians antar jenis kelamin.
Uji–T berhubungan ini dapat dilakukan dengan dengan uji Mann-Whitney, yang mana uji ini
merupakan alternatif uji 2 rata-rata parametrik dengan menggunakan sampel-sampel berukuran
kecil.
Langkah-langkah:
1. Pengurutan nilai mulai dari yang terkecil hingga terbesar. Pengurutan dilakukan tanpa
pemisahan kedua sampel.
2. Selanjutnya lakukan penetapan Rank (Peringkat) dengan aturan berikut:
a. Peringkat ke -1 diberikan pada nilai terkecil di urutan pertama
14
Contoh:
Seorang dosen ingin membandingkan apakah peringkat kemampuan mahasiswa Fakultas
Ekonomi lebih besar daripada Fakultas Komputer dalam mata kuliah statistik. Uji lah pada
taraf nyata 5%
15
16
3. Rumus chi-kuadrat
Kedua uji chi-kuadrat Pearson menggunakan rumus yang sama untuk menghitung statistik
uji , chi-kuadrat (Χ 2 ):
Di mana:
18
Ada beberapa jenis uji chi-kuadrat lain yang bukan merupakan uji chi-kuadrat Pearson,
termasuk uji varian tunggal dan uji chi-kuadrat rasio kemungkinan.
9. Cara melakukan uji chi-kuadrat
Prosedur pasti untuk melakukan uji chi-kuadrat Pearson bergantung pada pengujian yang Anda
gunakan, namun umumnya mengikuti langkah-langkah berikut:
1) Buat tabel frekuensi yang diamati dan diharapkan. Ini terkadang bisa menjadi
langkah tersulit karena Anda harus mempertimbangkan dengan cermat nilai ekspektasi
mana yang paling sesuai untuk hipotesis nol Anda.
2) Hitung nilai chi-kuadrat dari frekuensi yang diamati dan diharapkan menggunakan
rumus chi-kuadrat.
3) Temukan nilai chi-kuadrat kritis dalam tabel nilai kritis chi-kuadrat atau gunakan
perangkat lunak statistik.
4) Bandingkan nilai chi-kuadrat dengan nilai kritis untuk menentukan mana yang
lebih besar.
5) Putuskan apakah akan menolak hipotesis nol. Anda harus menolak hipotesis nol
jika nilai chi-kuadrat lebih besar dari nilai kritis. Jika Anda menolak hipotesis nol, Anda
dapat menyimpulkan bahwa data Anda berbeda secara signifikan dari yang Anda
harapkan.
10. Cara melaporkan uji chi-kuadrat
21
Jika Anda memutuskan untuk menyertakan uji chi-kuadrat Pearson dalam makalah
penelitian , disertasi , atau tesis Anda , Anda harus melaporkannya di bagian hasil . Anda dapat
mengikuti aturan berikut jika ingin melaporkan statistik dalam Gaya APA :
• Anda tidak perlu memberikan referensi atau rumus karena uji chi-kuadrat adalah statistik
yang umum digunakan.
• Lihat chi-kuadrat menggunakan simbol Yunaninya, Χ 2 . Meskipun simbolnya terlihat
sangat mirip dengan “X” dari alfabet Latin, sebenarnya simbolnya berbeda. Simbol Yunani
tidak boleh dicetak miring.
• Sertakan spasi di kedua sisi tanda sama dengan.
• Jika chi-kuadrat Anda kurang dari nol, Anda harus menyertakan angka nol di depan (nol
sebelum koma) karena chi-kuadrat bisa lebih besar dari nol.
• Cantumkan dua angka penting setelah koma.
• Laporkan chi-kuadrat beserta derajat kebebasannya , ukuran sampel, dan nilai p , dengan
format berikut: Χ 2 (derajat kebebasan, N = ukuran sampel) = nilai chi-kuadrat, p =
nilai p ).
PENUTUP
A. Kesimpulan
Komparasi (comparation) berarti hubungan perbandingan. Uji komparasi dapat disebut dengan
uji beda. Uji komparasi merupakan salah satu alat analisis statistik yang bertujuan untuk
membandingkan antara dua kondisi (masalah) yang sedang diteliti, apakah antara keduanya
terdapat perbedaan yang signifikan atau tidak. Apabila data yang dianalisis berskala (berjenis)
interval/rasio, maka alat analisis yang tepat adalah t- Test (Uji T). Namun apabila data yang
danalisis berskala (berjenis) nominal, maka alat analisis komparasi yang tepat adalah Kai Kuadrat
(Chi Square).
B. Saran
Semoga dengan adanya makalah ini diharapkan mahasiswa lebih mengetahui tentang
komparasi.
22
DAFTAR PUSTAKA
blogtutorialspss.blogspot.com/2016/05/uji-komparasi-2sampel-independen.html
https://www.statistikian.com
Tarigan, Daitin dan Syahrial. 2023. Statistik Pendidikan. Medan: Universitas Negeri Medan.
23