Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH BIOSTATISTIK

UJI BEDA MEAN SAMPEL BEBAS (UJI T)

OLEH KELPOK 1

Reski Indahyani 14220190069


Mirdawati 14220200056
Hasnah 14220190070
Syachfira desta maharani 14220170047
Nurkhafifah 14220190068

B2

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya sehingga makalah
ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih
terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan
baik pikiran maupun materinya.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini
bisa pembaca D dalam dalam melakukan kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami.
Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca
demi kesempurnaan makalah ini.

Makassar, 21 April 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................i

DAFTAR ISI...............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................1

A. LATAR BELAKANG.....................................................................................1
B. TUJUAN.........................................................................................................2
C. MANFAAT.....................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................3

2.1. DEFINISII..................................................................................................................3

2.2. KLASFIKASI ..................................................................................3

BAB III PENUTUP...............................................................................................11

3.1. KESIMPULAN.......................................................................................
...11
3.2. SARAN...................................................................................................
...11

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................12

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Statistik memegang peranan yang penting dalam penelitian, baik dalam


penyusunan model, perumusan hipotesa, dalam pengembangan alat dan
instrumen pengumpulan data, dalam penyusunan desain penelitian, dalam
penentuan sampel dan dalam analisa data. Dalam banyak hal, pengolahan dan
analisa data tidak luput dari penerapan teknik dan metode statistik tertentu, yang
mana kehadirannya dapat memberikan dasar bertolak dalam menjelaskan
hubungan-hubungan yang terjadi. Statistik dapat digunakan sebagai alat untuk
mengetahui apakah hubungan kausalitas antara dua atau lebih variabel benar-
benar terkait secara benar dalam suatu kausalitas empiris ataukah hubungan
tersebut hanya bersifat random atau kebetulan saja.

Statistik dapat menolong peneliti untuk menyimpulkan apakah suatu


perbedaan yang diperoleh benar-benar berbeda secara signifikan. Apakah
kesimpulan yang diambil cukup refresentatif untuk memberikan infrensi terhadap
populasi tertentu.

Banyak sekali penelitian yang dilakukan oleh berbagai kalangan


akademisi. Banyaknya penelitian menunjukkan bahwa semakin banyaknya minat
kepada penelitian itu sendiri. Kebutuhan penelitian pun menjadi sesuatu yang
harus demi kemajuan ilmu pengetahuan. Dalam melakukan proses penelitian,
para peneliti memerlukan banyak hal agar penelitiannya dapat diyakini hasilnya.

Untuk menguji kebenaran suatu hipotesis yang ada di dalam penelitian itu,
berbagai uji dilakukan. Salah satu uji yang telah dikenal dalam dunia statistika,
yaitu uji T. Uji T atau T test adalah salah satu tes statistik yang dipergunakan
untuk menguji kebenaran atau kepalsuan hipotesis nihil yang menyetakan bahwa
di antara dua buah mean sampel yang diambil secara random dari populasi yang
sama, tidak terdapat perbedaan signifikan (dalam Sudijono, 2009: 278).Makalah
ini akan membahas tentang pengujian rerata (uji T) dua sampel berpasangan dan
bebas.

1
1.2. Tujuan
1.2.1. Untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh dosen mata kuliah.
1.2.2. Untuk mengetahui konsep dasar teori tentang uji T test

1.2. Manfaat
3.1. Manfaat Bagi Mahasiswaa. 
a. Dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan yang ada serta
mengerti dan memahami mengenai konsep dasar teori tentang uji T
testb.
b. Dapat bertukar pikiran dengan para mahasiswa atau mahasiswi
lainnya.
c. Selain mendapat banyak pengetahuan juga mendapat banyak teman
untuk dapat belajar bekerjasama dengan tim atau kelompok.

1.3.2. Manfaat Bagi Pendidikana.


a) Dapat meningkatkan mutu sumber daya manusia atau mahasiswa
maupun mahasiswi STIKes Yarsi Mataramb.
b) Meningkatkan pengalaman didalam pembelajaran keperawatan atau
kesehatan yang lebih luas dan lebih baik

2
BAB II
PEMBAHASAN

 2.1. Definisi
Uji T atau T test adalah salah satu tes statistik yang dipergunakan
untuk menguji kebenaran atau kepalsuan hipotesis nihil yang menyetakan
bahwa di antara dua buah mean sampel yang diambil secara random dari
populasi yang sama, tidak terdapat perbedaan signifikan (dalam Sudijono,
2009: 278).
Uji T adalah Suatu pengujian untuk melihat apakah nilai tengah
(misalnya nilai rata-rata) data suatu variabel dari satu sampel kelompok
berbeda secara nyata (significant) dari nilai tengah data sampel sub-sampel
kelompok lain dalam variabel yang sama.
Sebagai salah satu tes statistik parametrik, test T pertama kali
dikembangkan oleh William Seely Gosset 1915. Pada waktu itu dia
menggunakan nama samara Student dan huruf T yang terdapat dalam
istilah tes t itu diambil dari huruf terakhir nama samara itu.

2.2. Klasifikasi
2.2.1. Uji T 1 sampel
One sample T test merupakan teknik analisis untuk
membandingkan satu variabel bebas. Teknik ini digunakan untuk
menguji apakah nilai tertentu berbeda secara signifikan atau tidak
dengan rata-rata sebuah sampel. Uji T sebagai teknik pengujian
hipotesis deskriptif memiliki tiga criteria yaitu uji pihak kanan, kiri
dan dua pihak.
a. Uji Pihak Kiri : dikatakan sebagai uji pihak kiri karena t tabel
ditempatkan di bagian kiri Kurva
b. Uji Pihak Kanan : Dikatakan sebagai uji pihak kanan karena t table
ditempatkan di bagian kanan kurva.
c. Uji dua pihak : dikatakan sebagai uji dua pihak karena t tabel dibagi
dua dan diletakkan di bagian kanan dan kiri 

3
 2.2.2. Uji T berpasangan
Uji T berpasangan (paired T-test) biasanya menguji perbedaan
antara dua pengamatan. Uji T berpasangan biasa dilakukan pada
Subjek yang diuji pada situasi sebelum dan sesudah proses, atau
subjek yang berpasangan ataupun serupa. Misalnya jika kita ingin
menguji banyaknya gigitan nyamuk sebelum diberi lotion anti
nyamuk merk tertentu maupun sesudahnya. Lanjutan dari uji T
berpasangan adalah uji ANOVA berulang.
Uji T berpasangan (paired T-test) adalah salah satu metode
pengujian hipotesis dimana data yang digunakan tidak bebas
(berpasangan). Ciri-ciri yang paling sering ditemui pada kasus yang
berpasangan adalah satu individu (objek penelitian) dikenai 2 buah
perlakuan yang berbeda. Walaupun menggunakan individu yang
sama, peneliti tetap memperoleh 2 macam data sampel, yaitu data
dari perlakuan pertama dan data dari perlakuan kedua. Perlakuan
pertama mungkin saja berupa kontrol, yaitu tidak memberikan
perlakuan sama sekali terhadap objek penelitian. Misal pada
penelitian mengenai efektivitas suatu obat tertentu, perlakuan
pertama, peneliti menerapkan kontrol, sedangkan pada perlakuan
kedua, barulah objek penelitian dikenai suatu tindakan tertentu, misal
pemberian obat.
Dengan demikian, performance obat dapat diketahui dengan cara
membandingkan kondisi objek penelitian sebelum dan sesudah
diberikan obat.Rumus yang digunakan untuk mencari nilai t dalam
uji-t berpasangan adalah: 

 Uji T berpasangan menggunakan derajat bebas n-1, dimana n


adalah jumlah sampel.
.Kapan Uji-t Berpasangan digunakan :
Dalam melakukan pemilihan uji, seorang peneliti harus
memeperhatikan beberapa aspek yang menjadi syarat sebuah uji itu

4
digunakan. Peneliti tidak boleh sembarangan dalam meilih uji,
sehingga sesuai dengan tujuan penelitian yang diinginkan. Ada
beberapa syarat yang harus dipenuhi untuk menggunakan Uji-t
Berpasangan. Dalam hal ini untuk Uji Komparasi antar dua nilai
pengamatan berpasangan, (paired) misalnya sebelum dan sesudah
(Pretest & postest) di gunakan pada : satu sampel (setiap elemen ada
2 pengamatan).
Data kuantitatif (interval rasio)
Berasal dari populasi yang berdistribusi normal (di populasi
terdapat distribusi deference = d yang berdistribusi normal dengan
mean md = 0 dan variance sd2 = 1). (Purnomo, 2006).
 Setelah data yang dimiliki memenuhi syarat diatas, maka
pemilihan uji statistik harus memperhatikan pertanyaan dari
penelitian. Setelah melihat pertanyaan peneltian seorang peneliti
kemudian melakukan pemilihan uji yang tepat untuk menganalisis
data yang dimiliki untuk menjawab pertanyaan penelitian yang
disusun. Beberapa contoh pertanyaan penelitian yang menggunakan
analisis / Uji t Berpasangan :
- Apakah ada perbedaan berat badan sebelum dan sebelum
melakukan latihan senam aerobic high impact ?
- Apakah ada perubahan tingkat kesegaran jasmani atlet hockey
Jawa Timur setelah melakukan latihan interval training selama
tiga bulan ?
- Apakah ada perbedaan kadar kolesterol dalam darah (mg %)
yang di periksa oleh dua alat yang berbeda ? 

Re rata d =∑d n

5
 

Simpangan baku d = sd = Ö ∑ (d-di)2 n-1

Atau sd = Ö ∑d2 – (∑d)2/n n-1

Uji Hipotesis :

Statistik hitung ( t hitung)

t=d

Sd / Ön

(Purnomo,2006)

Titik kritis statistik t (t tabel) ; Lihat di tabel distribusi sampling


t, untuk ayang telah ditetapkan , dan df = n-1

Hipotetsis nihil di tolak :

|t hitung|>t tabel

Hipotesis nihil di terima

|t hitung|£ t tabel

Contoh kasus:

6
Berikut ini adalah contoh kasus penelitian yang menggunakan
uji-t berpasangan yang sering kita temui di lingkungan olahraga.
Yaitu peneliti bermaksud meneliti perbedaan frekuensi denyut nadi
sebelum melakukan latihan interval (interval training) dengan denyut
nadi setelah melakukan latihan interval. dengan sampel acak
(random) terdiri dari 5 atlet diukur frekuensi nadi permenit sebelum
dan sesudah melakukan latihan interval.

 Setelah dilakukan uji normalitas, ternyata populasi asal sampel


mempunyai distribusi simetris dan normo (meso)-kurtosis.
Pertanyaan penelitian
Dalam penelitian ini pertanyaan penelitiannya adalah Apakah
terdapat perbedaan frekuensi nadi antara sebelum dan sesudah latihan
interval (dengan =0,05)?. Dengan demikian penelitian di atas
menggunakan uji-t berpasangan karena setelah dilihat syarat-
syaratnya telah dipenuhi untuk dilakukan uji-t berpasangan.
Kemudian untuk melakukan uji tersebut ada beberapa langkah-
langkah yang harus dilakukan. Berikut langkah-langkah untuk
melakukan pengujian hipotesis: 
1. Rumuskan hipotesis:
Sebelum lebih lanjut melakukan pengujian hipotesis, seorang
peneliti harus menentukan terlebih dahulu hipotesisnya. Adapun
hipotesis dalam contoh kasus penelitian di atas adalah :
H0 :Tidak terdapat perbedaan frekuensi nadi antara sebelum dan
sesudah latihan interval

7
H1 :Terdapat perbedaan frekuensi nadi antara sebelum dan
sesudah latihan interval 

2. Tabel Data dan Hitung Statistik t


Langkah selanjutnya adalah membuat tabel data untuk
mempermudah melakukan penghitungan, adapun tabelnya adalah
sebagai berikut :

Rerata d = 30 = 65

Simpangan baku d = sd = Ö 450 - (30)2 / 5 = 8,22

5-1

t hitung :6 = 1,63

8,22 Ö 5

3. Lihat tabel t untuk menetapkan nilai kritis t (t tabel)


Langkah selanjutnya adalah dengan melihat tabel kritis t
untuk kemudian di bandingkan dengan hasil perhitungan yang

8
dilakukan (t hitung).Titik kritis t:Pada tingkat kemaknaan () = 5%
(0,05), dengan df=n-1 = 5-1 =4 

Critical values of Students t distribution*


TABLED

Setelah melihat tabel t ditemukan t tabelnya adalah 2,776


Karena thitung (1,63) < ttabel (2,776),maka hipotesis nihil
diterima. Dengan demikian bisa disimpulkan bahwa Tidak
terdapat perbedaan frekuensi nadi antara sebelum dan sesudah
latihan interval”
Perhitungan dengan menggunakan software (SPSS)SPSS
merupakan program untuk memperoleh data statistik yang paling
populer dan paling banyak pemakaiannya di seluruh dunia
(Priyatno, 2009). SPSS juga banyak digunakan oleh para peneliti

9
untuk berbagai keperluan riset, misalkan untuk menyelesaikan
tugas peneltian skripsi, tesis, disertasi dan sebagainya. Berikut
langkah-langkah analisis Uji-t berpasangan dengan menggunakan
SPSS :
Bukalah program SPSS
Klik Variable View pada SPSS data editor
Pada kolom Name baris pertama ketik sebelum atau Pretest, pada
Label ketik sebelum latihan, pada kolom Measure pilih Scale.
Pada kolom Name baris kedua ketik setelah atau post test, pada
Label ketik Setelah latihan, pada kolom Measure pilih Scale,
untuk kolom lainnya bisa diabaikan (isian default).
Masuklah ke halaman Data View dengan klik Data View.
Isikan data sebelum (pretest) dan setelah (post test)
Selanjutnya kliklah Analyze > Compare Means > Paired Sample T
Test.
Masukkan variable sebelum latihan dan setelah latihan ke kotak
Paired Variable (Variable 1 dan Variable 2)
Klik OK, maka outputnya sebagai berikut :
- Mean
- Standar deviasi
- Standar Error

Korelasi sampel berpasangan :

10
Dari hasil perhitungan melalui software statistik (SPSS) nilai P
Uji t berpasangan di atas adalah 0.178 jika di bandingan dengan a =
0.05 maka P > a, sehingga kesimpulan statistika yang diambil adalah
Ho diterima. Dengan demikian bisa disimpulkan setelah dilakukan
perhitungan menggunakan software (SPSS) maka kesimpulannya
adalah sebagai berikut :Tidak terdapat perbedaan frekuensi nadi
antara sebelum dan sesudah latihan interval 
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Uji T atau T test adalah salah satu tes statistik yang dipergunakan
untuk menguji kebenaran atau kepalsuan hipotesis nihil yang menyetakan
bahwa di antara dua buah mean sampel yang diambil secara random dari
populasi yang sama, tidak terdapat perbedaan signifikan (dalam Sudijono,
2009: 278).

11
Sampel berpasangan ialah dua kelompok sampel yang karena dua
kelompok itu memiliki sifat-sifat serupa, dalam penelitian, kedua kelompok
itu dipasangkan. Pemasangan itu dilakukan mungkin karena usianya sama,
kecerdasannya sama, keturunan sama, dan lain-lain.
Dengan uji T ini, kita dapat menguji rerata dua sampel bebas dan
variasi populasinya kedua-duanya diketahui, pengujian rerata dua sampel
bebas dan kedua variasi populasinya tidak diketahui, tetapi diasumsikan
sama, dan pengujian dua sampel bebas dan kedua variasi populasinya tidak
diketahui.

3.2. Saran
3.3.1 Saran Bagi Mahasiswa

Diharapkan agar mahasiswa dapat menambah wawasan dan ilmu


pengetahuan yang ada, serta mampu memahami mengenai konsep
dasar teori tentang uji T test

3.3.2 Saran Bagi Pendidikana.


Diharapkan agar pendidikan atau institusi dapat meningkatkan
mutu sumber daya manusia atau mahasiswa maupun mahasiswi
STIKes Yarsi Mataramb. Diharapkan agar pendidikan atau institusi
dapat meningkatkan pengalaman didalam pembelajaran keperawatan
atau kesehatan yang lebih luas dan lebih baik

DAFTAR PUSTAKA

https://dokumen.tips/documents/tugas-uji-t-test.html

12

Anda mungkin juga menyukai