‘’ UJI T BERPASANGAN ’’
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga makalah
Biostatistik Deskriptif dan Inferensial yang berjudul “Uji T Berpasangan” ini dapat
terselesaikan dengan baik, untuk itu saya mengucapkan terima kasih banyak kepada sumber
yang telah membantu.
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu untuk mampu memberikan manfaat yang
signifikan bagi pembacanya dalam memahami dan mengimplementasikan konsep hipotesis
dalam perhitungan statistika yang berguna dalam melakukan penelitian.
Makalah ini juga tentu dapat terselesaikan dengan baik berkat bantuan dari pihak lain.
Untuk itu, saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Maxi
Irmanto .SKM,M. Gizi selaku dosen mata kuliah Biostatistik Deskriptif dan Inferensial atas
saran dan bimbingannya.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk semua pihak. Selain itu, saya berharap agar
pembaca tidak sungkan memberi masukan berupa kritik dan saran yang membangun, karena
saya sadari bahwa makalah ini masih belum sempurna.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... i
DAFTAR ISI ...................................................................................................................... ii
BAB I. PENDAHULUAN .................................................................................................1
1.1 Latar Belakang ...................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ..............................................................................................1
1.3 Tujuan ...............................................................................................................1
A. Latar Belakang
Dalam uji statistik parametrik terdapat beberapa uji yang dapat digunakan untuk
mengambil kesimpulan tentang populasi dari sampel tersebut yang diambil. Seandainya
sampel yang diambil merupakan sampel yang saling berhubungan, maka akan timbul
suatu permasalahan bagaimana cara (metode) menganalisisnya dan uji statistik apa
yang digunakan. Salah satu uji statistik parametrik digunakan adalah uji T-test
dependent.
T - test atau uji t adalah uji statistik yang digunakan untuk menguji kebenaran
atau kepalsuan hipotesis nol. Uji t pertama kali dikembangkan oleh William Seely
Gosset pada tahun 1915. Uji t dapat dibagi menjadi 2 , yaitu uji t yang digunakan untuk
pengujian hipotesis 1 sampel dan uji t yang digunakan untuk pengujian hipotesis 2
sempel. Bila duhubungkan dengan kebebasan (independency) sampel yang digunakan
(khusus bagi uji t dengan 2 sampel), maka uji t dibagi lagi menjadi 2, yaitu uji t untuk
sampel bebas (independent) dan uji t untuk sampel berpasangan (paired).
Uji t - test dependent adalah pengujian yang mana tidak adanya perbedaan yang
signifikan antara nilai variabel dari dua sampel yang berpasangan atau
berkolerasi.Fungsi dari t-test dependent adalah untuk membandingkan rata-rata dua
grup yang saling berpasangan. Sampel berpasangan dapat diartikan sebagai sebuah
sampel dengan subjek yang sama namun mengalami 2 perlakuan atau pengukuran yang
berbeda, yaitu pengukuran sebelum dan sesudah dilakukan sebuah perlakuan. Syarat
jenis uji t – test dependent adalah: (a) data berdistribusi normal; (b) kedua kelompok
data adalah dependen (saling berhubungan/berpasangan); dan (c) jenis data yang
digunakan adalah numeric dan kategorik (dua kelompok).
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu uji t – test dependent?
2. Apa fungsi dari penggunaan t – test dependent ?
3. Bagaimana syarat – syarat penggunaan uji t – test dependent?
4. Bagaimana konsep hipotesis dalam statistika?
5. Bagaimana langkah – langkah penggunaan uji t – test dependent?
C. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk :
1. Membahas pengertian uji t – test dependent.
2. Membahas fungsi dari penggunaan uji t – test dependent.
3. Membahas syarat – syarat penggunaan uji t – test dependent.
4. Membahas konsep hipotesis dalam statistika.
5. Membahas langkah – langkah penggunaan uji t – test dependent.
BAB II
PEMBAHASAN
2. Uji satu arah dimana pada hipotesis awal kelompok atau sampel 1 memiliki rata-rata
sama dengan atau lebih besar dengan rata-rata kelompok 2. sedangakan hipotesis
alternatif rata-rata kelompok 1 lebih kecil dibandingkan dengan rata-rata kelompok 2.
3. Uji satu arah ini kebalikan pada hipotesis kedua, dimana pada hipotesis awal kelompok
atau sampel 1 memiliki rata-rata sama dengan atau lebih kecil dengan rata-rata kelompok
2. sedangakan hipotesis alternatif rata-rata kelompok 1 lebih besar dibandingkan dengan
rata-rata kelompok 2.
F. Rumus
Menurut Sugiyono (2010), rumus uji t-test dependent, yaitu :
Statistik hitung (t hitung):
Dimana:
Keterangan
D = Selisih x1 dan x2 (x1-x2)
n = Jumlah Sampel
X bar = Rata-rata
Sd = Standar Deviasi dari d.
G. Langkah Menggunakan Uji T – Test Dependent
Menurut Ratih (2014), Langkah-langkah pengujian signifikansi (hipotesis) dalam Pengujian
Perbedaan Rata‐rata Dua kelompok berpasangan:
1. Tetapkan H0 dan H1
2. Tetapkan titik kritis (tingkat kepercayaan 95 %) atau (tingkat kepercayaan 99 %) yang
terdapat pada tabel “t”.
3. Tentukan daerah kritis, dengan db = n -1.
4. Tentukan t hitung dengan menggunakan rumus.
5. Lakukan uji signifikansi dengan membandingkan besarnya “ t” hitung dengan “t” tabel.
c) Menghitung t hitung:
d=0,8
10(106)−64
sd=√ 10(10−1)
sd=3,33
𝑑
t-hitung= 𝑠
√𝑛
0,8
t-hitung= 3,33
√10
t-hitung=0,76
Nilai t-hitung=0,76<2,26(t-tabel)áHo diterima
Kesimpulan :
Tidak ada perbedaan waktu yang dibutuhkan perawat untuk memasang infuse sebelum
mengikuti pelatihan dan sesudah mengikuti pelatihan
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Uji T atau T test adalah salah satu tes statistic yang dipergunakan untuk menguji
kebenaran atau kepalsuan hipotesis nihil yang menyatakan bahwa diantara dua buah
mean sampel yang diambil secara random dari populasi yang sama, tidak terdapat
perbedaan signifikan. T-test dependent atau sering diistilakan dengan Paired
Sampel t-Test, adalah jenis uji statistika yang bertujuan untuk membandingkan rata-
rata dua grup yang saling berpasangan.
Sampel berpasangan dapat diartikan sebagai sebuah sampel dengan subjek yang
sama namun mengalami 2 perlakuan atau pengukuran yang berbeda, yaitu
pengukuran sebelum dan sesudah dilakukan sebuah treatment. Fungsi dari t-test
dependent adalah untuk membandingkan rata-rata dua grup yang saling
berpasangan.
Dengan uji T ini, kita dapat menguji rerata dua sampel bebas dan variasi
populasinya kedua-duanya diketahui, pengujian rerata dua sampel bebas dan kedua
variasi populasinya tidak diketahui, tetapi diasumsikan sama, dan pengujian dua
sampel bebas dan kedua variasi populasinya tidak diketahui.
B. Saran
Kami sadar bahwa masih banyak kekurangan yang kami miliki, bak dari segi tulisan
maupun bahasa yang kami sajikan, oleh karena itu kami berpesan kepada pembaca,
ambilah sesuatu yang positif dari sebuah coretan yang kami buat, dan semoga makalah
ini bisa bermanfaat bagi kami mapun pembaca. dan menjadi wawasan kita dalam
memahami bahasa kita sendiri dan sebagai kata, marilah terus berusaha untuk
menggapai sebuah cita-cita yang luhur.
DAFTAR PUSTAKA